Anda di halaman 1dari 36

KELEMBAGAAN DAN KEAHLIAN


KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Disampaikan pada
Pembinaan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Umum

Oleh :
Hermanto.R.SE.MM.
Pengertian
Kelembagaan K3 adalah : sebuah organisasi/badan
swasta yang independen bergerak dibidang pengelolaan
K3 beranggotakan perusahaan danlembaga usaha
berbadan hukum.

Keahlian K3 adalah tenaga kerja yang berkeahlian


khusus yang telah mengikuti pelatihan K3 sesuai dengan
keahlian/ kompetensinya.
DASAR HUKUM
1. UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2. UU No. 3 tahun 1951 tentang Pengawasan Perburuhan
3. UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
4. PP No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
5. Permenaker No. Per 04/M/1987 tentang P2K3 dan Ahli K3.
6. Permenaker No. Per 04/M/1995 tentang Perusahaan Jasa K3.
7. Permenaker No.18/M/2016 tentang Dewan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
8. Permenaker No. 37/M/2016 ttg K3 Bejana Tekanan dan Tangki
Timbun
9. Permenaker No. 38/M/2016 ttg K3 Pesawat Tenaga dan
Produksi.
9. Kepmenaker No. Kep 186/M/1999 tentang Unit Penanggulangan
Kebakaranditempatkerja.
10.Permenakertrans No. Per 15/M/2008 tentang P3K di tempat
kerja
11. Permenaker No. Per 02/M/1992 tentang Penunjukkan dan
Kewenangan Ahli K3.
12. Permenakertran No.Per 01/M/1976 tentang Kewajiban Dokter
Perusahaan mengikuti pelatihan Hiperkes dan Keselamatan Kerja.
13. Permenakertran No.Per.01/M/1979 tentang Kewajiban pelatihan
Hiperkes dan Keselamatan bagi Paramedis
14. Permenakertran No.Per.01/M/1988 tentang Kwilifikasi dan Syarat2
Operator Pesawat Uap.
15. Permenakertrans No.Per.09/VII/2010 tentang Operator dan
Petugas Pesawat Angkat dan Angkut.
16. Permenakertrans NoPer.02/M/1982 ttg Kwalifikasi Juru Las
17. Kep.Dirjen Binwasnaker Kep.407/BW/1999 tentang Teknisi K3 Lift
18. Kep.Dirjen Wasnaker&K3 Kep.48/PPK3/2015 ttg Teknisi K3 Listrik
19. Permenaker No.6 Tahun 2017 ttg K3 Elevator dan Eskalator
Jumlah Obyek Pengawasan (Peralatan K3)
(berdasarkan laporan Disnaker Prov(Permen 09/2005)

Jenis Peralatan Jumlah


Pesawat Uap 28.976
Bejana Tekan 196.185
PAA 119.896
Psw Tng & Prod 93.824
Listrik 97.936
Penceg. Kebakaran 102.572
Kes. Kerja 57.070
Kont. Bangunan 39.356
Lingk. Kerja 53.981
Sarana K3 27.072
Sertifikasi SMK3 7.659
P2K3 23.924
PJK3 1.164
SDM K3 Yang Mengikuti Pembinaan/ Diklat K3
No Nama Jumlah
1 Ahli K3 Umum 10.924 orang
Auditor SMK3 928 orang
Ahli K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekanan 352 orang
Ahli K3 Pesawat Angkat dan Angkut 324 orang
Ahli K3 Konstruksi 962 orang
Ahli K3 Listrik 436 orang
Ahli K3 Spesialis Kebakaran 385 orang
Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga Kerja 663 orang
Ahli K3 Kimia 375 orang
Operator/ petugas K3/Paramedis/Teknisi 124.182 orang
2 Pengawas Ketenagakerjaan 1.920 orang
Pengawas Spesialis 351 orang
Perusahaan Jasa K3 (PJK3)
No Nama PJK3 Jumlah

1 PJK3 Bidang Konsultan K3 47


2 PJK3 Bidang Pabrikasi,Reparasi dan Istalasi Teknik K3 163

3 PJK3 Bidang Pemeriksaan dan Pengujian Teknik 270

4 PJK3 Bidang Pemeriksaan pengujian dan atau pelayanan 142


kesehatan kerja
5 PJK3 Bidang Pembinaan K3 532
6 Badan Audit SMK3 10
____
Jumlah PJK3: 1.164
KELEMBAGAAN DAN KEAHLIAN K3
A.Kelembagaan K3 :
1. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)
2. Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional/Wilayah
3. Perusahaan Jasa K3 (PJK3)
4. Badan Audit SMK3
5. Unit Penanggulangan Kebakaran

B. Keahlian K3
6. Ahli K3
7. Dokter dan Paramedis Perusahaan
8. Auditor SMK3
9. Petugas P3K di tempat kerja
10. Petugas/Regu Penanggulangan Kebakaran
11. Teknisi/Operator Berkeahlian.
1. Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (P2K3)
 P2K3 : Merupakan badan pembantu di tempat kerja, sebagai wadah
kerjasama antarpengusaha dengan pekerja untuk mengembangkan
penerapan K3 di perusahaan
 Tugas P2K3 : Memberikan saran dan pertimbangan kpd
Pengusaha/Pengurus mengenai K3. Serta membantu pelaksanaan
usaha pencegahan kecelakaan kerja dalam perusahaan dng
memberikan penjelasan dan penerangan kepada para pekerja.
 Fungsi :
1. Menghimpun data K3
2. Membantu menjelaskan kepada pekerja :
 Faktor bahaya di tempat kerja
 Alat pelindung diri
 Cara dan sikap yang benar dan aman dalam bekerja
 Efisiensi dan produktifitas kerja.
3. Membantu pengusaha/ pengawas :
 Evaluasi cara dan proses lingkungan kerja
 Sistem pengendalian bahaya K3
 Evaluasi Kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
 Mengembangkan pemeriksaan kesehatan kerja.
 Organisasi P2K3 terdiri dari unsur Pengusaha dan Pekerja
yg susunannya : Ketua, Sekretaris dan Anggota (Sekretaris
adalah Ahli K3) diangkat oleh Menteri atau pejabat yg
ditunjuk atas usul pengusaha atau pengurus ybs.
 Perusahaan wajib : mempekerjakan 100 orang atau lebih,
atau menggunakan bahan/proses/instalasi yang
mempunyai risiko tinggi (peledakan, keracunan,
kebakaran).
2. Dewan K3 Nasional/ Wilayah
Dewan K3 adalah : Dewan tingkat Nasional atau Propinsi
yang bertugas memberikan saran dan pertimbangan
kepada Menteri /Gubernur di bidang K3.
Keanggotaan Dewan K3 Nasional/Wilayah, terdiri dari :
 Unsur pemerintah
 Unsur organisasi pekerja/buruh
 Unsur Organisasi pengusaha
 Unsur Organisasi Profesi K3 dan
 Akademisi
 Susunan Pengurus : Seorang Ketua, seorang Wakil Ketua, Seorang
Sekretaris dan Komisi ( DK3N:5 dan DK3P : 3 Komisi)
 DK3N diangkat oleh Menaker dan DK3P dibentuk oleh Gubernur
Tugas dan Fungsi DK3N/DK3P
 Melakukan kerjasama dg Badan Pemerintah/Non Pemerintah
Nasional/Internasional melalui Kemenaker.
o Menghimpun dan mengolah data atau
permasalahan K3 tingkat nasional/propinsi
 Membina DK3WP(Nasional),melaksanakan penelitian,
pendidikan/pelatihan, pengembangan dan memasyarakatkan
budaya K3.
 DK3P membantu /berkerjasama dg Disnaker dan membina
P2K3.
 DK3N dapat membentuk /menunjuk badan usaha non komersial
untuk melakukan kegiatan penyuluhan,penelitian,pendidikan
latihan dan konsultasi dibidang K3
3. Perusahaan Jasa K3 (PJK3)
 PJK3 adalah : perusahaan yang usahanya di bidang jasa K3,
untuk membantu pelaksanaan pemenuhan syarat-syarat K3
sesuai dg peraturan yang berlaku.
 PJK3 meliputi :
 Jasa konsultan K3
 Jasa pabrikasi, pemeliharaan,reparasi dan instalasi teknik
K3.
 Jasa pemeriksaan pengujian teknik(Pesawat Uap,Bejana
Tekan,Listrik,Pesawat Angkat Angkut,Bangunan dll).
 Jasa pemeriksaan/ pengujian atau Pelayanan Kesehatan
Kerja (Pelayan Kesehatan dan Lingkungan Kerja)
 Jasa Audit K3 ( Audit SMK3)
 Jasa Pembinaan K3 (Pelatihan bidang K3).
 Persyaratan PJK3 :
 Berbadan hukum
 Memiliki SIUP
 Memiliki NPWP
 Wajib lapor ketenagakerjaan
 Memiliki peralatan sesuai usaha jasanya
 Memiliki ahli K3 dan bekerja penuh di perusahaan
tersebut.
 Memiliki tenaga teknis.
 Penunjukkan PJK3 oleh Menteri cq. Dirjen PPK dan berlaku 2
tahun dapat diperpanjang.
 Penunjukan PJK3 untuk mencapai Nihil Kecelakaan Kerja dan
PJK3 harus memiliki sarana/prasaran yg diperlukan unt
memenuhi syarat2 K3 sesuai peruu.
Hak dan Kewajiban PJK3
a) Melakukan kegiatan sesuai dengan SKP PJK3
b) Menerima imbalan jasa sesuai dg kontrak.
c) Mentaati peraturan perundangan yg berlaku
d) Mengutamakan pelayanan dlm rangka pelaksanaan pemenuhan
syarat2 K3.
e) Membuat kontrak kerja dg pemberi kerja yg isinya a.l. memuat
secara jelas hak dan kewajiban.
f) Memelihara dokumen kegiatan sekurang2nya 5 tahun
g) Melaporkan dan berkonsultasi dengan Kadisnaker setempat
sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.
h) Wajib bertanggung jawab apabila terjadi kerusakan/kerugian dlm
pelaksanaan pengujian/pemeriksaan dan pelayanan kesehatan.
4. Badan Audit SMK3
 Lembaga Audit independen yang ditunjuk oleh Menteri untuk
melaksanakan Audit SMK3 guna melakukan pemeriksaan secara
sistematis dan independen terhadap pemenuhan kriteria yang
telah ditetapkan untuk mengukur suatu hasil kegiatan yg telah
direncanakan dan dilaksanakan dalam penerapan SMK3 suatu
perusahaan.
 Badan Audit SMK3 :
1. PT. Sucofindo (Persero) 6. PT. PLN Jasa Serifikasi
2. PT. Suveyor Indonesia 7. PT. SAI Global Indonesia
3. PT. Biro Klasifikasi Indonesia 8. PT.Multi Sertifikasi
Indonesia
4. PT. Alkon Indo Scaffolding 9. PT.Multi Agung Lestari
5. PT. Jatim Aspek Nusantara 10.PT.Mutu Certification Int.
Kewajiban Badan Audit SMK3
Membuat rencana tahunan audit
Menyampaikan rencana tahunan audit kepada
Menteri/Pejabat yg ditunjuk.
Mengadakan koordinasi dengan Kantor Dinas Tenaga
Kerja setempat
Menyampaikan laporan audit lengkap kepada Direktur
Pelaksanaan Audit SMK3 sekurang2nya satu kali dalam
tiga tahun.
5. Unit Penanggulangan Kebakaran
Adalah suatu Unit Kerja dibentuk dan ditugasi untuk
menangani masalah penanggulangan kebakaran di
tempat kerja, yang meliputi kegiatan :
1. Administrasi
2. Identifikasi sumber bahaya
3. Pemeriksaan dan
4. Perbaikan sistem proteksi kebakaran.
Keahlian K3 :
1. Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Ahli K3 adalah Tenaga Teknis berkeahlian khusus di
luar Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yg
ditunjuk oleh Menakertrans untuk mengawasi
ditaatinya peraturan perundangan dan berfungsi
membantu pimpinan perusahaan atau pengurus untuk
menyelenggarakan K3.
Pengusaha yg mempekerjakan tenaga kerja lebih 100
org atau kurang dari 100 tetapi besar resiko K3 wajib
menyediakan Ahli K3 di tempat kerja
Persyaratan Ahli K3
a) Berpendidikan S1/D3 atau sederajat
b) Pengalaman kerja sesuai bidang keahliannya
c) Berbadan sehat / keterangan dokter
d) Berkelakuan baik/ keterangan kepolisian.
e) Bekerja penuh pada perusahaan/instansi ybs
f) Foto copy ijazah/STTB terakhir
g) Sertifikat pendidikan Ahli K3
h) Lulus seleksi Tim Penilai
i) Surat Keputusan Penunjukan Ahli K3 berlaku
selama 3 tahun dapat diperpanjang.
Kewajiban dan Kewenangan
Ahli K3
1. Kewajiban Ahli K3 :
 Membantu mengawasi pelaksanaan per-UU dibidang K3.
 Memberikan laporan hasil pelaksanaan tugas kegiatan K3.
 Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia
perusahaan yg berhubungan dg jabatannya.
2. Kewenangan Ahli K3 :
 Memasuki tempat kerja
 Meminta keterangan/informasi pelaksanaan syarat2 K3 di
tempat kerja
 Memonitor,memeriksa,menguji.memganalisa,evaluasi
dan memberikan pembinaan K3 di perusahaan.
SKP Ahli K3 Tidak Berlaku/Dicabut
apabila :
Pindah tugas keperusahaan lain
Mengundurkan diri
Meninggal dunia
Tidak memenuhi Per-UU K3
Melakukan kesalahan kecerobohan sehingga
menimbulkan keadaan berbahaya
Sengaja dan atau karena kehilafannya
menyebabkan terbukanya rahasia perusahaan yang
karena jabatannya wajib di rahasiakan.
2. Dokter dan Paramedis
Dokter Terkait program K3 :
 Dokter Perusahaan : dokter yang bekerja pada klinik perusahaan
yang telah mengikuti pelatihan hiperkes dan keselamatan kerja
dan bertanggung jawab atas pelaksanaan K3.
 Dokter Pemeriksa : dokter perusahaan atau dokter yang ditunjuk
oleh perusahaan atau dokter pemerintah yang memeriksa dan
merawat tenaga kerja.
 Dokter Penasehat : dokter yang ditunjuk oleh pemerintah dan
memberikan pertimbangan medis mengenai kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja
Paramedis : adalah tenaga paramedis yang ditunjuk atau
ditugaskan untuk melaksanakan /membantu penyelenggaraan tugas
K3 diperusahaan atas petunjuk dan bimbingan dokter perusahaan.
3. Auditor SMK3
Auditor SMK3 adalah tenaga teknis yg mempunyai kompetensi untuk
melaksanakan Audit SMK3 yg ditunjuk oleh Menteri atau pejabat yang
ditunjuk
.
Kualifikasi Auditor SMK3 : Auditor Internal dan Auditor Eksternal
( Junior dan Senior ).

Persyaratan Auditor Internal :


a. Pendidikan minimal D3 dg pengalaman 2 tahun
b. Telah memiliki sertifikat AK3 Umum
c. Lulus Pendidikan/Pembinaan Auditor SMK3.
d. Memiliki SKP Auditor Internal
Auditor SMK3
Persyaratan Auditor Eksternal Junior :
a. Pendidikan minimalD3 dng pengalaman 4 th dan
S1 dng pengalaman K3 minimal 2 tahun.
b. Pengalaman sbg Auditor Internal min 5 x Audit
c. Pengalaman audit eksternal sbg peninjau min 5x
audit penuh min.8 jam setiap kali audit.
d. Pengalaman sbg asisten audit eksternal min.5x
audit penuh min 8 jam setiap audit dan dinyata-
kan mampu oleh Auditor Eksternal Senior
e. Memiliki SKP Auditor Eskternal Junior
Auditor SMK3
Persyaratan Auditor Eksternal Senior :
a. Pengalaman sbg Auditor Eksternal Junior min 1
th
b. Telah melaksanakan audit eksternal min 10x
audit penuh min.8 jam setiap kali audit dlm 1 th.
c. Telah mengikuti pengembangan kemampuan K3
minimal 30jam dlm waktu 2 th .
d. Memiliki SKP sebagai Auditor Ekstenal Senior.
4. Petugas/Regu Penanggulangan
Kebakaran
Unit Penanggulangan Kebakaran terdiri dari :
1. Petugas Peran Kebakaran : sekurang2nya 2 org untuk
setiap jumlah tenaga kerja 25 orang.
2. Regu Penanggulangan Kebakaran : tempat kerja yg
mempekerjakan 300 org atau lebih.
3. Koordinator Unit Penanggulangan Kebakaran:
sekurang2nya 1 org untuk setiap 100 org /setiap unit
kerja.
4. Ahli K3 Penanggulangan Kebakaran sebagai penanggung
jawab teknis: mempekerjakan 300 orang atau lebih.
 Petugas peran penanggulangan kebakaran : Petugas yg
ditunjuk dan diserahi tugas tambahan untuk
mengindentifikasi sumber bahaya dan melaksanakan upaya
penanggulangan kebakaran di unit kerjanya.
 Regu Penanggulangan Kebakaran : Satuan tugas yg
mempunyai tugas khusus fungsional dibidang penanggulangan
kebakaran.
 Koordinator Unit Penanggulangan Kebakaran : Petugas yg
ditunjuk untuk mengkoordinir seluruh petugas peran dan regu
penanggulangan kebakaran.
 Ahli K3 Penanggulangan Kebakaran : Tenaga Teknis yg
berkeakhlian khusus kebakaran dari luar Kemenakertrans yg
ditunjuk oleh Menteri.
TUGAS UNIT
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
1. Petugas Peran Kebakaran :
a. mengindentifikasi dan melaporkan adanya faktor yg
menimbulkan bahaya kebakaran
b. memadamkan kebakaran pd tahap awal
c. mengarahkan evakuasi orang dan barang
d. mengadakan kkordinasi dg instansi terkait
e. mengamankan lokasi kebakaran

Syarat Petugas Peran Kebakaran :


 sehat jasmani dan rohani
 pendidikan minimal SLTP
 telah mengikuti pelatihan Tehnis Penanggulangan
Kebakaran Tingkat Dasar I.
2. Regu Penanggulangan Kebakaran bertugas :
a. mengindentifikasi dan melaporkan adanya faktor yg
menimbulkan bahaya kebakaran
b. melakukan pemeliharaan sarana proteksi kebakaran.
c. memberikan penyuluhan ttg penanggulangan kebakaran pada
tahap awal.
d. memadamkan kebakaran
e. mengarahkan evakuasi orang dan barang
f. memberikan tindakan P3K
g. mengadakan koordinasi dg instansi terkait dan seluruh
pertugas peran kebakaran.
h. mengamankan seluruh lokasi tempat kerja

Syarat anggota Regu Penanggulangan Kebakaran :


 sehat jasmani dan rohani
 Usia minimal 25 tahun maksimal 45 tahun
 pendidikan minimal SLTA dan Telah Pelatihan Tenisi Kebakaran
Tk.I & II.
3. Koordinator Unit Penangulangan Kebakaran :
a. memimpin penanggulangan kebakaran sebelum mendapat
bantuan dari instansi yang berwenang.
b. menyusun program kerja dan kegiatan tetntang cara
penanggulangan kebakaran
c. mengusulkan anggaran,sarana dan fasilitas
penanggulangan kebakaran kpd pengusaha.

Syarat Koordinator unit penanggulangan kebakaran :


 sehat jasmani dan rohani
 pendidikan SLTA
 bekerja pd perusahaan ybs minimal 5 tahun.
 mengikuti pelatihan teknis kebakaran tk I,II dan Ahli K3
Pratama.
4. Akhli K3 Kebakaran :
a. membantu mengawasi pelaksanaan peruu k3
b. memimpin penanggulangan kebakaran sebelum mendapat
bantuan dari instansi lain.
c. menyusun program kerja
d. mengusulkan anggaran,sarana,fasilitas penanggulangan
kebakaran kpd pengusaha
e. melakukan koordinasi dg instansi terkait
f. memberikan laporan kpd menteri/pejabat yg ditunjuk
g. merahasiakan segala keterangan ttg rahasia perusahaan yg dapat
berhubungan dg jabatannya.

Syarat Ahkli K3 Kebakaran :


 sehat jasmani dan rohani
 pendidikan minimal D3 Teknik
 bekerja pd perusahaan ybs mnimal 5 tahun
 mengkuti pelatihan tehnis kebakaran tk I,II, Ahli K3 Pratama dan
Madya.
5. Petugas P3K
Pekerja/buruh yang ditunjuk oleh pengurus/pengusaha dan
diserahi tugas tambahan untuk melaksanakan P3K di tempat
kerja, yang bertugas meliputi :
 Melaksanakan tindakan P3K ditempat kerja
 Merawat fasilitas P3K ditempat kerja
 Mencatat setiap kegiatan P3K dalam buku kegiatan
 Melaporkan kegiatan P3K kepada pengurus.

Petugas P3K ditempat kerja memiliki Lisensi dan Buku


Kegiatan dari Disnakertrans setempat.
Petugas P3K dapat meninggalkan pekerjaan utamanya
untuk memberikan pertolongan bagi pekerja dan/atau
orang lain yg mengalami sakit atau cedera.
Untuk mendapatkan lisensi dan buku kegiatan
P3K harus memenuhi syarat –syarat sbb :
a. Sehat jasmani dan rohani
b. Bekerja pada perusahaan ybs
c. Bersedia ditunjuk menjadi petugas P3K
d. Memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar di bidang
P3K ditempat kerja yg dibuktikan dengan sertifikat
pelatihan.

Jumlah Petugas P3K ditentukan berdasarkan jumlah


pekerja dan potensi bahaya ditempat kerja.
Petugas P3K dapat menggunakan tanda khusus yg
dikenal oleh pekerja yg membutuhkan pertolongan.
6. Teknisi/Operator/Petugas Berkeahlian
 Teknisi/operator/petugas berkeahlian adalah tenaga
yang telah mengikuti pelatihan K3 sesuai dengan
kompetensi/keahlian untuk mengoperasikan
peralatan/pesawat/mesin yang dioperasikan seperti ;
Teknisi Lift, Teknisi Listrik, Operator: Pesawat Uap,
Bejana Tekanan,Pesawat Angkat Angkut,Pesawat
Tenaga Produksi, Bekerja di Ketinggian, Ruang
Terbatas,LKBB.
 Teknisi/Operator/petugas wajib memiliki Sertifikat,
Lisensi, Surat Ijin Operasi (SIO) dan Buku Kerja, masa
berlakunya 5 tahun dan dapat diperpanjang.
 Untuk mendapatkan Sertifikasi/Lisensi sebagai
Operator/Teknisi/petugas harus memenuhi syarat yg
berlaku sesuai dg jenis jabatannya.

Anda mungkin juga menyukai