Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)


DI PT. GRAHA SARANA DUTA (TELKOM PROPERTY) PEKANBARU

K3 KONTRUKSI

K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN

K3 INSTALASI LISTRIK

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


BATCH 19

KELOMPOK 2

1. Beni Afrisa
2. Revanda Dhiva Nugraha
3. Rosio Sitio
4. Sastro
5. Tasya Arieska Yulanda
6. Wan Fadlan Azmi
7. Wira Aldo Firmansyah Sinaga

PENYELENGGARA

PT DEKSA MEGARAYA INDONESIA


Pekanbaru, 9 Februari 2023

1
Daftar Isi
BAB I PENDAHALUAN..............................................................................................................................1
B. Maksud Dan Tujuan...............................................................................................................................2
C. Ruang Lingkup.......................................................................................................................................2
D. Dasar Hukum Yang Berkaitan Dengan Kelompoknya..........................................................................2
2. K3 Penanggulangan Kebakaran.............................................................................................................2
3. K3 Instalasi Listrik.................................................................................................................................2
BAB II KONDISI PERUSAHAAN..............................................................................................................4
B. Gambaran Umum Lingkup Materi.........................................................................................................4
C. Temuan Positif dan Temuan Negatif.....................................................................................................5
a. K3 Konstruksi Bangunan.......................................................................................................................5
b. K3 Penanggulangan Kebakaran.............................................................................................................5
c. K3 Instalasi Listrik.................................................................................................................................6
2. Temuan Negatif......................................................................................................................................6
b. K3 Penanggulangan Kebakaran.............................................................................................................7
c) K3 Instalasi Listrik.................................................................................................................................7
BAB III ANALISA........................................................................................................................................8
BAB IV........................................................................................................................................................13
A. Kesimpulan..........................................................................................................................................13
B. Saran.....................................................................................................................................................13

i
BAB I
PENDAHALUAN

A. Latar Belakang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam
sistem ketenagakerjaan dan sumber daya manusia. K3 tidak saja sangat penting dalam
meningkatkan jaminan sosial dan kesejahteraan para pekerjanya akan tetapi jauh dari itu K3
mempunyai dampak positif atas keberlanjutan produktivitas kerja. Oleh sebab itu, isu K3
pada saat ini bukan sekedar kewajiban yang harus diperhatikan oleh para pekerja, akan tetapi
juga harus dipenuhi oleh sebuah sistem pekerjaan. Dengan kata lain, pada saat ini K3 bukan
semata sebagai kewajiban, akan tetapi sudah menjadi kebutuhan bagi setiap pekerja dan bagi
setiap bentuk kegiatan pekerjaan.
Untuk mewujudkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang sesuai
dengan yang diharapkan, banyak faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan pekerja. Salah
satunya faktor karakteristik kesehatan pekerja. Untuk mengurangi faktor-faktor yang
mempengaruhi kesehatan pekerja bisa dimulai dengan tahapan yang paling dasar, yaitu
pembentukan budaya keselamatan kerja dengan menggunakan Alat Pelindung Diri saat
bekerja dan menjaga kesehatan dengan istirahat yang cukup serta mengkonsumsi makanan
yang sehat dan seimbang. Jika hal ini selalu diterapkan oleh pekerja maka produktivitas
pekerja akan semakin meningkat. Kesehatan pekerja dapat terpelihara dan terjaga dengan
baik.
Perusahaan di Indonesia harus menerapkan keselamatan kerja sesuai undang undang no
1 tahun 1970 dalam pencegahan, pengendalian serta pengawasan pesawat uap, pesawat
tenaga dan produksi, pesawat angkat angkut, serta instalasi listrik. Salah satu Perusahaan
yang ada di Pekanbaru yaitu PT. Graha Sarana Duta (Telkom Property) menerapkan
kegiatan K3 seperti melakukan simulasi penanggulangan kebakaran serta membentuk regu
tanggap darurat kebakaran dan regu tanggap darurat bencana yang terdiri dari satpam dan
staff.
PT. Graha Sarana Duta (Telkom Property) juga sudah menerapkan lingkungan yang
sehat, aman dan sejahtera bagi seluruh karyawan seperti terdapat proteksi kebakaran berupa
48 Smoke Detektor, Springkle, APAR,dan juga hydrant yang sudah memiliki petunjuk
dalam penggunaannya, kotak P3K dan kamar mandi yang tersedia setiap lantainya.
Perusahaan juga memiliki karyawan dengan jumlah kurang lebih 45 – 50 dan seorang Ahli
K3 Umum yang bersertifikat.
1
Observasi ini dilakukan untuk melihat sejauh mana penerapan K3 di salah satu
perusahaan yang ada di Pekanbaru yaitu PT. Graha Sarana Duta (Telkom Property),
sebagaiman berdasarkan Undang Undang no 50 Tahun 2012 Setiap Perusahaan wajib
memiliki K3 didalamnya.
B. Maksud Dan Tujuan
1. Menganalisa K3 Kontruksi Bangunan, K3 Penanggulangan Kebakaran, K3 Intalasi
Listrik
2. Mengetahui Bagaimana terlaksananya penerapan K3 di Perusahaan PT. Graha Sarana
Duta (Telkom Property)
3. Memberikan saran dan rekomendasi K3 di Perusahaan PT. Graha Sarana Duta
(Telkom Property) agar K3 tetap terjaga.
C.Ruang Lingkup
1. K3 Konstruksi Bangunan
2. K3 Penaggulangan Kebakaran
3. K3 Instalasi Listrik
D.Dasar Hukum Yang Berkaitan Dengan Kelompoknya
1. K3 Konstruksi Bangunan
a. Undang-undang No.1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
b. Permenaker No. 1 Tahun 1980 Tentang K3 Konstruksi
c. Permenaker No.8 Tahun 2010 Tentang Alat Pelindung Diri
d. Kepdirjen No. Kep 20/DJKK/VI/2004 Tentang Sertifikasi Kompetensi Keselamatan
Kesehatan Kerja Bidang Konstruksi Bangunan
2. K3 Penanggulangan Kebakaran
a. Undang-undang No.1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja Pasal 3 Ayat 1
b. Permenaker No.2 Tahun 1983 Tentang Instalasi Alarm Kebakaran Otomatis
c. Permenaker No. 4/Men/1980 Tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat
Pemadam Api Ringan

d. Kepmenaker No.186 Tahun 1999 Tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di


Tempat Kerja
e. Instruksi Mentri Tenaga Kerja No. 11 Tahun 1997 Tentang Pengawasan Khusus K3
Penanggulangan Kebakaran
3. K3 Instalasi Listrik
a. Undang-undang No.1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
b. Permenaker No.2 Tahun 1989 Tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir Pasal 58
2
c. Permenaker No.6 Tahun 2017 Tentang K3 Elevator dan Eskalator
d. Permenaker No.12 Tahun 2015 Tentang K3 Listrik Di Tempat Kerja Pada Pasal 7
e. Permen 31 Tahun 2015 Tentang Perubahan Permen No. 2 Tahun 1989 Tentang
Pengawasan Instalasi Penyalur Petir

f. Permenaker No. 33 Tahun 2015 Tentang Perubahan Permenaker No. 12 Tahun 2015
Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja.
g. KepDirjen No. 47 Tahun 2015 Tentang Pembinaan Calon Ahli K3 Listrik
h. KepDirjen No. 48 Tahun 2015 Tentang Teknisi K3 Listrik

3
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
A. Gambaran Umum Tempat Kerja
PT. Graha Sarana Duta (Telkom Property) didirikan pada tanggal 30 September
1981 beralamat di Jalan Arifin Ahmad Pekanbaru dan bekerja sama dengan Telkom
Group. Perusahaan tersebut sebagai telekomunikasi proses bisnis dan perusahaan yang
ada di Indonesia.
PT. Graha Sarana Duta memiliki luas wilayah 7570 m 2 dengan memiliki gedung 4
lantai dan mempunyai tenaga kerja 50 orang. Perusahaan Telkom Property yang ada di
Pekanbaru berdiri sejak tahun 2015 dan memenuhi persyaratan yang diberikan oleh
Pemerintah dan telah menerapkan SOP kerja dan menyediakan APD bagi tenaga kerja.
Perusahaan Telkom Property memiliki apar 60 unit yang ada di setiap lantai.
Memiliki jalur evakuasi. Penempatan apar sesuai dengan titik yang mudah dijumpai oleh
tenaga kerja, Memiliki petunjuk penggunaan Hydrant, memiliki kotak P3K. Tenaga kerja
di perusahaan Telkom Property menerapkan SOP sesuai dengan Kemenaker R.I. Tenaga
kerja perusahaan Telkom Property tidak memiliki Lisensi Tenaga Kerja staff holding,
tetapi wajib menggunakan APD pada saat bekerja di ketinggian. Perusahaan Telkom
Property membentuk regu kebakaran yang sudah memiliki Lisensi dan 1 orang Ahli K3
Umum yang sudah mengikuti Pelatihan dan memiliki Sertifikat serta SKP dari
Perusahaan.
B. Gambaran Umum Lingkup Materi
1. K3 Konstruksi Bangunan
Konstruksi bangunan ialah kegiatan yang berhubungan dengan seluruh tahapan yang
dilakukan di tempat kerja. Tempat kerja kegiatan konstruksi bangunan ialah tempat
kerja sebagaimana dimaksud pasal (1) dan ayat (2) huruf c,k,l, Undang-undang No. 1
Tahun 1970.
2. K3 Penaggulangan Kebakaran
Penanggulangan kebakaran ialah segala upaya untuk mencegah timbulnya kebakaran
dengan berbagai upaya pengendalian setiap perwujudan energi, pengadaan sarana
proteksi kebakaran dan sarana penyelamatan serta pembentukan organisasi tanggap
darurat untuk memberantas sebagaimana yang dimaksud dalam Kepmenaker No.186
Tahun 1999 Pasal 1(c).

4
3. K3 Instalasi Listrik
Instalasi listrik ialah jaringan perlengkapan listrik yang membangkitkan, memakai,
mengubah, mengatur, mengalihkan, mengumpulkan, atau membagikan tenaga listrik
sebagaimana yang dimaksud dalam Permen No. 12 Tahun 2015 Pasal 1(9).

C. Temuan Positif dan Temuan Negatif


1. Temuan Positif
a. K3 Konstruksi Bangunan
1) Alat Pelindung Diri
Perusahaan Telkom Property memiliki APD seperti safety helmet, safety belt,
safety shoes dan ear muff. Sebaiknya memiliki APD yang lebih lengkap lagi.
Seperti yang dijelaskan pada Permenaker No. 8 Tahun 2010 Tentang Alat
Pelindung Diri Pada Pasal 2, 3, 4 dan 5. Permenakertrans No. 1 Tahun 1980
Tentang K3 Pada Konstruksi Bangunan Pasal 99.
2) Alat – alat Berat dan Perizinan
Memiliki Alat Berat Crane serta Operatornya sudah memiliki Lisensi sesuai
dengan Permenakertrans No. 1 Tahun 1980 Tentang K3 Pada Konstruksi
Bangunan di Pasal 30 ayat 3.
b. K3 Penanggulangan Kebakaran
1) Sarana proteksi kebakaran aktif
Terdapat 60 unit di setiap lantai, terdapat 48 smoke detector di setiap lantai
yang berfungsi dengan baik, terdapat hydran di setiap lantai dan satu hydran di
jalan masuk perusahaan Telkom Property sesuai dengan Kepmenaker No.
186/MEN/1999.
2) Sarana proteksi kebakaran pasif
Memiliki jalur evakuasi dan tangga darurat, memiliki mapping layout di setiap
ruangan dijelaskan dalam UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
Pasal 3 ayat 1, Kepmenaker No. 186 Tahun 1999 Tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja.
3) Tim Pemadam Kebakaran / Organisasi
Terdapat penanggulangan kebakaran di Perusahaan Telkom Property dalam
UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja Pasal 3 ayat 1,
Kepmenaker No. 186 Tahun 1999 Tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di
Tempat Kerja.
5
4) Fire Drill dan Emergency Drill
Perusahaan Telkom Property melakukan pelatihan darurat Penanggulangan
Kebakaran di jelaskan dalam UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan
Kerja, Kepmenaker No. 186 Tahun 1999 Tentang Unit Penanggulangan
Kebakaran di Tempat Kerja.
c. K3 Instalasi Listrik
1) Penyalur petir perusahaan Telkom Property sudah sesuai standar dan
melakukan pengujian setiap bulan dan pengujian resmi satu tahun sekali oleh
vendor atau surveyor Indonesia dan disahkan oleh Disnaker Provinsi sesuai
dengan Permenaker No.2/MEN/1989 Tentang Pengawasan Instalasi Penyalur
Petir.
2) Personil K3 Listrik
Perusahaan Telkom Property memiliki teknisi k3 listrik dan sesuai Permenaker
No.12 Tahun 2015 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di
Tempat Kerja Pasal 7.

3) Kondisi Pengoperasian Peralatan atau Instalasi Alat


Perusahaan Telkom Property beroperasi dengan baik dan melakukan
pemeriksaan sesuai SOP sesuai dengan Permenaker No. 12 Tahun 2015
Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di Pasal 9,10, dan 11.
4) SOP Kerja Listrik
Perusahaan Telkom Property memiliki lembar SOP tentang kelistrikan pada
Permenaker No. 12 Tahun 2015 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Listrik di Tempat Kerja. Sesuai dengan Permenaker No. 12 Tahun 2015 Tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja.
2. Temuan Negatif
a. K3 Konstruksi Bangunan
1) Tidak ada penjelasan mengenai K3 Konstruksi Bangunan karena perusahaan
bergerak di bidang jasa akan tetapi perusahaan memiliki Scafolding atau
Perancah tiga tingkat. Potensi bahaya yang akan terjadi jika tidak memiliki K3
Konstruksi Bangunan akan terjatuh dari ketinggian dijelaskan dalam
Permenakertrans No. 1 Tahun 1980 Tentang K3 Konstruksi Bangunan.

6
2) Tenaga kerja scaffolding Perusahaan Telkom Property tidak memiliki Lisensi.
Potensi bahaya yang akan terjadi jatuh dari ketinggian dijelaskan dalam
Permenakertrans No. 1 Tahun 1980 Tentang K3 Pada Konstruksi Bangunan pada
Pasal 3 dan 4.

3) Perusahaan Telkom Property tidak ada memiliki Manajemen K3 Konstruksi


Bangunan dijelaskan dalam Permenakertrans No. 1 Tahun 1980 Tentang
Konstruksi Bangunan.
b. K3 Penanggulangan Kebakaran
1) Sarana Proteksi Kebakaran Pasif Perusahaan Telkom Property tidak ada
menjelaskan tentang mengenai dinding tahan api dijelaskan dalam Kepmenaker
No. 186 Tahun 1999 Tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja.
2) Tim Pemadam Kebakaran Perusahaan Telkom Property melakukan pelatihan atau
training tentang gawat darurat kebakaran api tetapi tenaga kerja tidak memiliki
sertifikat serta lisensi dan tidak menjelaskan tentang buku rencana
penanggulangan keadaan darurat kebakaran dalam Kepmenaker No. 186 Tahun
1999 Tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja Pasal 2.
c) K3 Instalasi Listrik
1) Perusahaan belum memiliki ahli K3 Listrik padahal perusahaan memiliki
tegangan listrik 1000 KVA sesuai dengan Permenaker no 12 tahun 2015

7
BAB III
ANALISA
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di PT. Graha Sarana Duta
Pekanbaru didapatkan hasil analisa temuan positif dan temuan negatif pada norma K3
Kontruksi Bangunan, Penanggulangan Kebakaran, Instalasi Listrik adalah sebagai berikut :
A. Analisa Temuan Positif
No Foto Lokasi Temuan Dampak / Rekomen Dasar
Manfaat da si Hukum
1. K3 Kontruksi Bangunan
Diluar Terdapat Terjatuh Dalam Permenakertr
gedung scafolding 3 dari menaiki ans No 1
tingkat ketinggi an scafolldin tahun 1980
g tetap
mengguna
Menit : 21 : 21 ka n APD
dan
alat
pengam
an
Didala Terdapat Terjatuh - Permenakertr
m APD seperti dari ans No 1
gedung helm safety, ketinggi an tahun 1980
safety shoes pasal 30 ayat
dan safety (3)
Menit : 22 : 16 belt
2. K3 Penanggulangan Kebakaran
Dalam Terdapat 60 Agar Tetap Kepmenak
gedung unit Apar APAR melakuk er No.
disetiap mudah an 186/MEN/19
lantai yang dijangkau pengece 99
berfungsi ketika kkan
Menit : 15 : 02 dengan baik. terjadi terhadap
kebakaran Apar
setiap 6
bulan
sekali
atai 1
tahun
sekali
Dalam Terdapat 48 Dapat - Kepmenak
Gedung smoke mendeteksi er No.
detector secara 186/MEN/19
disetiap cepat 99
lantai yang apabila
berfungsi adanya
Menit : 14 : 52
dengan baik. gumpalan
asap
sehingga
dapat
mengindari
kebakaran
8
yang lebih
besar
Dalam Terdapat Menyediak - Kepmenak
gedung hydran an akses air er No.
dan luar setiap lantai untuk 186/MEN/19
gedung dan 1 hydran memadamk 99
khususn di jalan an api
ya masuk
Menit : 15 : 05 dijalan perusahaan
masuk beserta SOP
nya
Dalam Terdapat Sebagai Sudah UU
gedung jalur penunjuk baik
evakuasi di arah jalur dipertah No.1
setiap lantai evakuasi anka n Tahun 1970
yang apabila tentang
Menit : 17 : 36 Keselamata
mengarah terjadi
pada titik bencana n Kerja,
kumpul Kepmenake
(Asembly r No.
point) 186/MEN/19
99, dan PP
No.36
Tahun 2005
pasal
59 ayat (1)
tentang
Banguna
n gedung
Dalam Terdapat Sebagai Sudah UU
gedung tangga pintu baik
darurat yang evakuasi dipertah No.1
berfungsi apabila anka n Tahun
dengan baik gedung 1970,
setiap lantai. terjadi Kepmenake
Menit : 16 : 46 kecelakaan r No.
186/MEN/19
99, dan PP
No.36 Tahun
2005
Didala Terdapat Untuk Sudah UU
m mapping menampilk baik
gedung layout an seperti dipertah No.1
disetiap apa gedung anka n Tahun
lantai yang secara 1970,
menunjukka keseluruha Kepmenake
n posisi kita n sehingga r No.
mengetahui 186/MEN/19
Menit : 15 : 30
posisi dan 99, dan PP
arah keluar No.36
apabila Tahun 2005
terjadi
bencana

9
Diluar Terdapat Berguna Sudah UU
gedung titik kumpul selama baik
(assembly proses dipertah No.1
point) evakuasi anka n Tahun
jika terjadi 1970,
bencana Kepmenake
Menit : 17 : 26 r No.
186/MEN/19
99, dan PP
No.36
Tahun 2005
Di Terdapat tim Agar lebih Sudah Kepmenak
halaman pemadam memahami baik
er No.
gedung kebakaran penggunaa dipertah 186/MEN/19
dan n alat anka n 99
melakukan penanggula
pelatihan ngan
darurat kebakaran
Menit : 7: 22
penanggulan
gan
kebakaran

10
Di Terdapat Lebih Kepmenaker
halaman pelatihan fire memahami No.
gedung drill dan penggguna 186/MEN/19
emergency an alat 99
drill darurat penanggula
penanggulan ngan
gan kebakaran
kebakaran

Menit : 12 : 15
3 K3 Instalasi Listrik
Dibawa Grounding Agar Perusa Permenaker
h tanah (pembumian gedung haan No 2 tahun
) pada tidak tetap 1989 pada
instalasi mudah mempe pasal 50 ayat
penyalur tersambar rahan 2 (c), pasal
petir sudah petir kan 51 ayat (1),
sesuai kegiata dan pasal 54
Menit : 20 : 36 dengan n ayat (1)
standar pemeri
dimana ksaan
dilakukan dan
pengecekkan penguji
setiap an
sebulan ground
sekali dan ing dan
pengujian 1 tahana
tahun sekali n
oleh jasa ground
inspeksi ing
dalam hal ini diharap
vendor kan
surveyor. selalu
Hasil berada
pemeriksaan dibawa
tahanan h
pembumian
sebesar 3,9
ohm artinya
tidak lebih
dari 5 ohm.
Dalam Perusahaan Agar Tetap Permenaker
dan luar memiliki kelistrikan mengg No. 12
gedung teknisi K3 di gedung unaka Tahun 2015
listrik selalu n APD pasal 7
terjaga dan saat
tidak melaku
menimbulk kan
an bahaya pemeri
korslet ksaan
11
pada
instala
si
peralata
n
listrik yaitu
menggunaka
n helm
safety,
earmuff,
sarung
tangan dan
masker.
Diluar Kondisi Tidak Tetap Permenaker
gedung pengoperasia ada melakukan No 12 Tahun
n peralatan pengecekkan 2015
atau instalasi sesuai Tentang
alat di dengan SOP Keselamatan
perusahaan dan APD dan Kesehtan
berfungsi lengkap. Kerja Listrik
dengan baik
Menit : 19 : 24 dan
pemeriksaan
dilakukan
sesuai SOP
Berada Terdapat Tidak Tetap Permenaker
di SOP panel ada melakukan No 12 Tahun
instalasi listrik dalam pengecekkan 2015
listrik hal ini sesuai Tentang
mesin adalah mesin dengan SOP Keselamatan
diesel diesel dan APD dan Kesehtan
Menit : 18 : 11 hydran hydran lengkap. Kerja Listrik

B. Analisa Temuan Negatif


No Foto Lokasi Temuan Potensi Rekomendasi Dasar Hukum
Bahaya
1. K3 Kontruksi Bangunan
Tidak ada Terjatuh Diharapkan Permenakertrans
manajemen dari dibentuk no.1 tahun 1980
K3 ketinggi manajemn tentang
Konstruksi di an K3 Konstruksi kontruksi
perusahaan untuk ke bangunan
Menit 21:36
depannya
2 K3 Penanggulangan Kebakaran

12
Sarana Proteksi Apabila Diharapkan 1.UU no. 1
Kebakaran tidak tahan untuk Tahun 1970
Pasif api, maka menjelaskan Tentag
Menit 15:20 Perusahaan dinding bahan material keselamatan
Telkom akan mudah dari bangunan kerja Pasal 3
runtuh
akibat
kebakaran.
Property tidak Ayat 1
ada 2.kepmenaker
menjelaskan no 186 Tahun
tentang 1999 Tentang
mengenai Unit
dinding tahan Penanggulanga
api n
Kebakaran di
tempat kerja
Tim regu Tidak Melakukan UU No 1
penaggulangan mengetahui pelatihan Tahun 1970
kebakaran cara bersertifikat Tentang
Menit 6:50 Belum penggunaan untuk regu keselamatan
Memiliki APAR penganggulan kerja
Sertifikat sehingga kebakaran 2.kepmennaker
Namun menyebabk no.186 tahun
Sudah an APAR 1999 tentang
Mengikuti rusak atau unit
pelatihan atau nozel
penanggulanga
ke arah
n kebakaran di
wajah dan
tempat kerja
terkena
racun api
tersebut.
Tidak
mengetahui
cara
penggunaan
alat
pemadam
api lainnya.
Panik
ketika
terjadi
kebakaran
3 K3 Instalasi Listrik
Hanya Potensi Sebaiknya Permenaker
Memiliki terjadinya perusahaan No 12 Tahun
Teknisi K3 kesalahan memiliki AK3 2015
Listrik, atau potensi listrik karena
Perusahaan bahaya memiliki
tidak memiliki listrik lebih tegangan listrik
AK3 Listrik besar 1000KVA
karena tidak
adanya Ahli
K3 listrik
yang
13
kompeten.

14
BAB IV
Penutup

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan observasi pada PT. Graha Sarana Duta (Telkom Property) maka
dapat disimpulkan bahwa :
 K3 Konstruksi Bangunan, pada PT. Graha Sarana Duta (Telkom Property)
disebutkan terdapat scaffolding dan tidak harus mempunyai sertifikat scaffolding
bagi pekerja karena ketinggian nya 3 lantai, tetapi tidak ada bukti gambaran
scaffolding ditunjukkan, dan kegiatan scaffolding dikerjakan oleh pekerja yang
terbiasa dalam ketinggian dengan meggunakan APD seperi Helm Safety, Sepatu
Safety, dan Safety Belt,
 K3 Penanggulangan Kebakaran, pada PT.Graha Sarana Duta (Telkom Property)
sudah mempunyai regu penanggulangan kebakaran, sudah melakukan simulasi
penanggulangan kebakaran, dan mempunyai APAR dan Hydrant yang masih dalam
kondisi untuk digunakan,
 K3 Instalasi Listrik, sudah sesuai dengan standard sudah melakukan pemeriksaan 1
tahun satu kali dan sudah melakukan pengujian 5 tahun 1 kali,
 Setelah dilakukan observasi maka dapat disimpulkan penerapan K3 pada PT. Graha
Sarana Duta (Telkom Property) dibuktikan dalam perolehan sertifikat penghargaan
Golden Flag, dan sudah mempunyai organisasi P2K3 salah satu penerapan K3 yaitu
komitmen dalam pembuatan kebijakan dari pimpinan perusahaan, juga membuat
program pencegahan penanggulangan HIV/AIDS sebagaimana yang terdapat
pada Kepmenaker No.68 Tahun 2004, dan memiliki AK3U sebagai sekretaris
P2K3.
B. Saran
1. K3 Kosntruksi Bangunan, sebaiknya lebih diperhatikan lagi kelayakan dari
peralatan yang digunakan seperti APD.

2. Personil dalam melakukan kegiatan lebih sering dilakukan pelatihan agar


kecelakaan kerja dapat dihindari dan sebaiknya juga memiliki sertifikat.

3. Sebaiknya diberikan penjelasan mengenai K3 konstruksi karena perusahaan


memiliki scaffolding atau perncah tiga tingkat agar terhindah dari bahaya terjatuh
dari ketinggian.

15
4. K3 Penanggulangan Kebakaran, sebaiknya regu penanggulangan kebakaran
dibekali dengan pelatihan berlisensi.
5. Sarana proteksi kebakaran pasif perusahaan Telkom Property sebaiknya
menjelaskan mengenai tentang dinding tahan api.
6. K3 Instalasi Listrik, lebih memperbanyak simbol-simbol bahaya listrik diarea
instalasi listrik.

16
LAMPIRAN
1. Bukti Sertifikat Ahli K3 Listrik

17
18
19
20
21
2. SOP Pengoperasian Gondola

22
Hasil Notulensi
Nama Evaluator : Emmy Ratna Putri, S.Si., M.Si
1. Abdul Khalid (Kel 1)
Pertanyaan : Sebutkan petugas K3 apa saja yang wajib ada dalam pelaksanaan proyek
konstruksi?
Sastro (Kel 2)
Jawaban : Ahli Muda K3 Konstruksi, Ahli Madya k3 Konstruksi, Ahli Utama K3
Konstruksi, Teknisi K3 Perancah, Supervisi K3 Perancah.
2. Rayan Muhammad Adha (Kel 3)
Pertanyaan : Apakah setiap perusahaan wajib memiliki Ahli dan teknisi K3 Listrik dan
bisa dijelaskan?
Revanda Dhiva (Kel 2)
Jawaban : Berdasarkan Permenaker No. 12 tahun 2015 pasal 7, perusahaan yang
memiliki pembangkit listrik lebih dari 200 kilo volt ampere wajib mempunyai Ahli K3
Bidang Listrik. Sementara perusahaan yang memanfaatkan listrik dan melakukan
pekerjaan pemasangan, pengoperasian, pemeliharaan, pemeriksaan, pengujian, dan
perbaikan listrik harus memiliki Teknisi K3 Listrik.
3. Yashmine Bella Angraini (Kel 1)
Pertanyaan : Upaya apa saja yang perlu dilakukan oleh perusahaan dalam menghadapi
potensi bahaya kebakaran dan bera jumlah petugas peran kebakaran minimal yang
harus dimiliki setiap perusahaan?
Wan Fadlan Azmi (Kel 2)
Jawaban :
- Identifikasi bahaya kebakaran
- Identifikasi orang yang berisiko terkena kebakaran
- Lakukan evaluasi dan pengurangan risiko
- Dokumentasikan, rencanakan, informasikan, instruksikan, dan lakukan pelatihan
- Lakukan penilaian risiko secara teratur

Petugas peran kebakaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf a sekurang-


kurangnya 2 orang untuk setiap jumlah tenaga kerja 25 orang.

Saran dan Masukan dari Evaluator


- Pada regulasi K3 Penanggulangan Kebakaran urutannya diperbaiki, didahului dengan
UU kemudian Permenaker kemudian Kepmenaker dan terakhir Instruksi Menteri.
- Pada regulasi K3 Instalasi Listrik Permenaker No 3 tahun 1999 dihapus karna sudah

23
disatukan dalam Permenaker No 6 tahun 2017.
- Ditambahkan Permenaker No. 33 Tahun 2015 pada regulasi K3 Instalasi Listrik.
- Potensi bahaya pada matriks temuan positif diganti dengan dampak/manfaat.
- Potensi bahaya pada matriks temuan negatif ditambahkan.
- Kesimpulan ditambahkan 3 poin lagi.

24

Anda mungkin juga menyukai