Anda di halaman 1dari 27

TANTANGAN K3:

Kasus Kec. Kerja dan PAK


Tinggi …

Masalah ;
■ Kualitas penerapan K3 rendah;
■ Kualitas riksa uji K3 rendah;
■ Kuantitas dan Kualitas Pengawasan rendah;
■ Obyek pengawasan K3 semakin komplek;
Pemerintah Perumusan kebijakan, standar,
pedoman dan kriteria teknis di
bidang K3
Ditunjuk / diakreditasi

Pembinaan supervisi
Provinsi dan monitoring
pelaksanaan otoda

• Operasional
Lapor /
koordinasi pengawasan K3 oleh
Jasa / Lembaga
Riksa Uji K3
Kab / Kota pegawai pengawas
Riksa uji obyek
pengawasan K3 oleh • Riksa Uji obyek
Ahli K3 spesialis pengawasan K3 oleh
sesuai bidangnya Obyek Pengawasan K3 :
•Tempat Kerja pengawas spesialis
•Tenaga Kerja
•Peralatan sesuai bidangnya
defenisi. K3
Phylosophy:
Pemikiran & upaya utk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan TK & orang lain pd umunnya,
baik jasmani maupun rohani, hasil karya &
budaya manusia menuju masyarakat adil,
makmur & sejahtera.

Ke-Ilmuan:
Suatu ilmu pengetahuan dan
penerapannya dalam upaya mencegah
terjadinya kec. kerja, kebakaran,
peledakan, PAK & pencemaran lingk. kerja.
Latar belakang

• Fakta dilap. ttg keberadaan Pesawat/Bejana /Peralatan Teknik;

• Diperlukan utk memenuhi keb. manusia :


⊙. Industri;
⊙. Sarana sosial/rumah tangga.

• Berpotensi dpt menimbulkan kec. kerja, kebak, ledakan, PAK &


kerusakan lingk.;

• Pengel./pengguna/pem. produk menuntut adanya jaminan K3


melalui bukti (sertifikat) sesuai Per-UU di bidang K3

• Pelaks. K3 pd dsrnya menuntut keterlibatan & tg.jwb semua pihak.


(lanjutan)

• Penanganan K3 tidak harus dilakukan oleh pemerintah sendiri;

• Privatisasi K3 memberikan peluang kesempatan kerja;

• Produk barang dan jasa semakin kompetetif;

• Peningk.profesionalisme SDM di bidang K3;

• Peran pihak ketiga semakin strategis;

• Operasionalisasi pemb. & wasan K3 hrs sesuai dengan regulasi.


Tujuan:
• Melindungi TK & org lain di tempat
kerja;
• Menjamin agar setiap sumber
produksi dpt dipakai secara aman &
efisien;
• Menjamin proses produksi berjalan
lancar.
K3
Mengapa K3 Penting ?

1
3 Merupakan kebutuhan dan hak tenaga
kerja dalam perlindungan K3 untuk
mewujudkan kesejahteraan
Untuk mengurangi kerugian akibat
2 kecelakaan kerja oleh manajemen

Merupakan persyaratan perdagangan


3 global
Menciptakan tempat kerja yang
4 sehat, aman dan produktif

5 Telah menjadi komitmen global


K3 & GLOBALISASI
Kontribusi mewujudkan:
Tempat Kerja : •Produksi &
• Aman produktifitas
• Nyaman
• Sehat •Kelangsungan
• Bebas Polusi Usaha
• Nihil Kec. & PAK

Menjawab Tantangan &


• MEA Meraih Peluang
• WTO 2020;
• AFTA AC-FTA;


AK-FTA;
AI- FTA;
Daya saing
• AANZ-FTA;


IJ-EPA
ACFTA 2010-CAFTA 2012;
(Lokal,


Asean Single Market 2015;
ILO OSH Guide Line 2001;
Regional,
• Green Productivity;


Global Warming;
MDGs.
Global)
• 4 STRATEGI YG TDK DISIAPKAN INDONESIA DLM
MENGHDAPI KOMPETISI PERD. BEBAS :

* Hilirisasi industri belum berjalan (SDA lokal blm


menjadi peluang utk mengembangkan industri
yg berdaya saing);

* Lambat mengadopsi teknologi utk industri;

* Tdk memprioritaskan energi utk kebutuhan


industrl;

* Tdk mempersiapkan SDM yg ahli & memiliki


kompetensi (salah satu adalah ahli dan memiliki
kompetensi di bidang K3).
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
UU NO. 1 THN 1970

Tujuan Pokok K3

• Mencegah terjadinya kecelakaan,


bahaya kebakaran, peledakan,
penyakit akibat kerja,
pencemaran dll.
“Nihil kecelakaan kerja”
■ K3 sebagai salah satu aspek penting dalam
perlindungan tenaga kerja;
■ K3 belum mendapatkan perhatian yg memadai dari
semua pihak;
■ Tingkat kepedulian masyarakat khususnya
masyarakat industri terhadap K3 relatif masih
rendah;
■ Komitmen pimpinan perusahaan di bidang K3 relatif
rendah;
■ Peran Lembaga dan SDM K3 dalam pelaksanaan
K3 belum optimal;
■ Tuntutan global dalam hal perlindungan K3 semakin
meningkat.
12
Manfaat
• Bagi Masyarakat:
1. Menumbuhkembangkan pengetahuan,
pengertian, kesadaran dan kepedulian
mengenai K3;
2. Menjadi perilaku dalam hidup masyarakat
dan mulai di tanamkan pada keluarga;
3. Masyarakat hidup sehat dan disiplin.

13
lanjutan;
• Bagi Tenaga Kerja::

1. Meningkatkan kepedulian dan


pengetahuan mengenai K3;
2. Meningkatkan kinerja tenaga kerja dan
bekerja setelah yakin akan jaminan
perlindungan K3;
3. Meningkatkan kesadaran berperilaku K3
dan disiplin.

14
lanjutan;

• Bagi Perusahaan:
1. Mengetahui pemenuhan perusahaan terhadap peraturan
perundangan dibidang K3
2. Mendapatkan bahan umpan balik bagi tinjauan
manajemen dalam rangka meningkatkan kinerja SMK3
3. Mengetahui efektifitas, efisiensi dan kesesuaian serta
kekurangan dari penerapan SMK3
4. Mengetahui kinerja K3 di perusahaan
5. Meningkatkan image perusahaan yang pada akhirnya
akan meningkatkan daya saing perusahaan

15
PENDEKATAN DALAM
PELAKSANAAN K3

PELAKS. K3 DPT DIPANDANG DARI SUDUT :

✔ Ekonomi

✔ Moralitas

✔ Legalitas
K3 HARUS DIKELOLA =
FUNGSI PERSH LAINNYAYA

MANAJEMEN K3 :

PROSES MENGINTEGRASIKAN PRINSIP-


PRINSIP K3 KE DALAM OPERASI PERUSH.
PRINSIP-PRINSIP K3
1. Semua kecelakaan dan PAK dapat dicegah;

2. K3 adalah bagian integral dari budaya, nilai dan operasi


perusahaan;

3. Manaj. hrs menetapkan kebijakan, menyiapkan


sar./prasarana & menjamin sepenuhnya penerapan
K3;

4. K3 adalah bagian integral dari perilaku, tanggung jawab


dan peran setiap tenaga kerja;
lanjutan ;
5. Setiap TK harus mempunyai rasa memiliki dlm
pelaksanaan operasi perusahaan;

6. Setiap TK hrs memimpin, mengatur dirinya sendiri &


mengoreksi satu sama lain;

7. Semua potensi bahaya harus diidentifikasi dan


dikendalikan;

8. Semua kekurangan harus dilakukan koreksi;

9. Akuntabilitas K3 harus ditetapkan, kinerja diukur dan


diketahui;

10. K3 adalah “good for business success, vitality and


sustainability”.
• UU No. 1 Tahun 1970
• Undang-Undang Uap 1930
• UU. No. 32 Tahun 2004
• UU. No. 13 Tahun 2003
• UU. No. 21 Tahun 2003
• Peraturan Uap 1930
• PP No. 50 Thn 2012
ttg Penerapan SMK3;
• Peraturan Menteri Tenaga Kerja
sebagai peraturan pelaksana UU.
No.1 Tahun 1970.
1). Pengawasan Ketenagakerjaan merupakan Fungsi Negara;
2). Bekerjasama secara erat dengan pengusaha dan pekerja/buruh serta
institusi lain seperti lembaga riset, perguruan tinggi;
3). Berorientasi pada pendekatan pencegahan;
4). Cakupan inspeksi bersifat universal & independen.
UNDANG UNDANG
NO 1 TH 1970
KESELAMATAN KERJA

PASAL 5 (1)

PEGAWAI PENGAWAS DAN AHLI KESELAMATAN KERJA


DITUGASKAN MENJALANKAN PENGAWASAN LANGSUNG
TERHADAP DITAATINYA UNDANG UNDANG INI DAN
MEMBANTU PELAKSANAANYA

Dituntut profesional dan memiliki kompetensi :


• memahami peraturan dan standar teknik K3 yang luas,
• ahli mengidentifikasi sumber bahaya dan
• ahli membuat rekomendasi syarat K3 sesuai standar
UU No. 1 Thn 1970
PENGAWASAN
Bab IV Pasal 5

MENAKERTRANS
DIREKTUR

PEG. AHLI PANITI


PENGA DOKTER P2K3
K3 A
WAS PRSH
BANDI
NG

• LUAR • POLI . PRSH


• DEP/DINAS DEPNAKER •JASA KESEH • PRSH

- INDUSTRI
• PEMERINTAH • SWASTA
- JASA ----PJIT
Peraturan Perundangan K3
1. PERSONIL : 2. ALAT / MESIN:
▪Per.Menaker No.01/1976; Ttg wajib
Latihan Hyperkes bagi Dokter ▪ UU dan Peraturan Uap Tahun 1930
Perusahaan ▪Per.Menaker No.01/1978; Ttg K3 Dalam
▪Per.Menaker No.03/1978; Ttg Pengangkutan dan penebangan kayu
Persyaratan Penunjukan dan Wewenang ▪Per.Menaker No.04/1980; Ttg Syarat
serta kewajiban Pegawai Pengawas dan Syarat Pemasangan dan Pemeliharaan
Ahli Keselamatan Kerja alat Pemadam Api Ringan
▪Per.Menaker No.01/1979; Ttg kewajiban ▪Per.Menaker No.01/1982; Ttg Bejana
latihan Hygiene Perusahaa, Kesehatan Tekanan
dan Keselamatan bagi Paramedis ▪Per.Menaker No.02/1983; Ttg Instalasi
Perusahaan Alarm Kebakaran Automatik
▪Per.Menaker No.02/1982; Ttg ▪Per.Menaker No.03/1985; Ttg K3
Kwalifikasi Juru Las Pemakaian asbes
▪Per.Menaker No.01/1988; Ttg ▪Per.Menaker No.04/1985; Ttg Pesawat
Kwalifikasi dan Syarat syarat Operator Tenaga dan produksi
Pesawat Uap ▪Per.Menaker No.05/1985; Ttg Pesawat
▪Per.Menaker No.09/2010 Ttg Operator Angkat dan Angkut
dan petugas Pesawat Angkat dan angkut; ▪Per.Menaker No.02/1989;Ttg Pengawasan
▪Per.Menaker No.02/1992;Ttg Tata Cara Instalasi Penyalur Petir
Penunjukan Kewajiban dan Wewenang ▪Per.Menakertrans No.03/1999; Ttg Syarat
AK3 Syarat K3 Lift untuk Pengangkatan orang
▪Per.Menaker No.04/1998 ; Ttg dan Barang
Pengangkatan Pemberhentian dan Tata
Kerja Dokter Penasehat
Peraturan Perundangan K3
3. SISTEM 4. KELEMBAGAAN
▪ PP 50 Thn 2012 Ttg penerapan SMK3
▪ Per.Menaker No.01/1980; Ttg K3 pada
▪ Kep.Menaker No.155/1984; Ttg
Konstruksi Bangunan
Penyempurnaan Kepnakertrans
▪ Per.Menaker No.02/1980; Ttg
No,. 124/Men/1982 Tentang
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
pembentukan DK3N
Dalam Penyelenggraaan Keselamtan
▪ Per.Menaker No.04/1987; Tentang
Kerja
P2K3 serta Tata Cara penunjukan
▪ Per.Menaker No.01/1981;Ttg
Ahli Keselamatan Kerja
Kewajiban Melapor kan penyakit
▪ Per.Menaker No.04/1995 Ttg
Akibat Kerja
Perusahaan Jasa K3
▪ Per.Menaker No.03/1982; Ttg
Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja
▪ Per.Menaker No.05/1996; Ttg Sistem
Manajemen K3
▪ Per.Menaker No.03/1998. Ttg Tata
Cara pelaporan dan pemeriksaan
Kecelakaan
▪ Kep.Menakertrans No.187/1999; ttg
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya
KESIMPULAN

• Tenaga kerja yang berkualitas mempunyai daya


saing tinggi;
• Kualitas tenaga kerja mempunyai korelasi erat
dengan kecelakaan kerja;
• Program SMK3 berpengaruh langsung terhadap
produk perusahaan;
• Kecelakaan kerja kontra produktif terhadap
efisiensi dan berpengaruh terhadap daya saing;
• Peran personil K3 sangat strategis dalam
menghadapi globalisasi perdagangan di masa-2
yad.
Terima kasih,
semoga bermanfaat ! ! !
UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA

Anda mungkin juga menyukai