Anda di halaman 1dari 33

Kebijakan K3 Nasional
Disampaikan pada
Pembinaan Ahli Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) Umum

Oleh :
Hermanto.R.SE.MM.
Berita Kecelakaan Kerja
Berita Kecelakaan Kerja
Berita Kecelakaan Kerja
03/30/22 Undang - Undang No. 1 tahun
1970
Data :
Estimasi ILO (2012);
- 1,2 juta/thn TK tewas akibat kec. Kerja;
- 160 juta/thn TK sakit akibat kerja (PAK);
- Jumlah kerugian mencapai 2,4 % dari GDB.

Di Indonesia (2015);
- 9 orang/hari TK tewas;
- puluhan ribu mengalami kecelakaan.

Cacat
Tahun Sembuh Meninggal Total Nilai Kompensasi
Fungsi Sebagian Tetap

2012 83.047 4,130 2,772 36 2,218


103.047
305,98 M
103.052
201 93.280 3.851 2,689 35 2,332
554,25 M

2014 95.182 3,912 2,927 44 2,438


104.265
618,49 M
110.207
2015 90.272 2,928 2,029 27 1.976
665,63 M

Sumber : BPJSKK)
Kasus Kecelakaan Kerja per sektor

 Konstruksi 32
%
 Manufaktur 31,6 %
 Transportasi 9,3 %
 Kehutanan 3,8
%
 Pertambangan 2,6 %
 Lain-lain 20,7
%
 K3 sebagai salah satu aspek penting dalam
perlindungan tenaga kerja;
 K3 belum mendapatkan perhatian yg memadai
dari semua pihak;
 Tingkat kepedulian masyarakat khususnya
masyarakat industri terhadap K3 relatif masih
rendah;
 Komitmen pimpinan perusahaan di bidang K3
relatif rendah;
 Peran Lembaga dan SDM K3 dalam
pelaksanaan K3 belum optimal;
 Tuntutan global dalam hal perlindungan K3
semakin meningkat (standar ISO 9001, 14000,
OHSAS 18001 dan SMK3) 10
 Merupakan kebutuhan dan hak tenaga kerja
dalam perlindungan K3 untuk mewujudkan
kesejahteraan

 Untuk mengurangi kerugian akibat kecelakaan


kerja oleh manajemen

 Merupakan persyaratan perdagangan Global

 Menciptakan tempat kerja yang sehat ,aman


dan produktif

11
TANTANGAN K3:
Kasus Kec. Kerja dan PAK
Tinggi …

Masalah ;
 Kualitas penerapan K3 rendah;
 Kualitas riksa uji K3 rendah;
 Kuantitas dan Kualitas Pengawasan rendah;
 Obyek pengawasan K3 semakin komplek;
Tujuan:
• Melindungi TK & org lain di tempat
kerja;
• Menjamin agar setiap sumber
produksi dpt dipakai secara aman &
efisien;
• Menjamin proses produksi berjalan
lancar.
K3 & GLOBALISASI
Kontribusi mewujudkan:
Tempat Kerja : • Produksi &
• Aman produktifitas
• Nyaman
• Sehat • Kelangsungan
• Bebas Polusi Usaha
• Nihil Kec. & PAK

Menjawab Tantangan &


Meraih Peluang
• WTO 2020;
• AFTA AC-FTA;


AK-FTA;
AI- FTA;
Daya saing
(Lokal,
• AANZ-FTA;
• IJ-EPA
• ACFTA 2010-CAFTA 2012;


Asean Single Market 2015;
ILO OSH Guide Line 2001; Regional,

Global)
Green Productivity;
• Global Warming;
• MDGs.
Manfaatnya :
• Bagi Masyarakat:
1. Menumbuhkembangkan pengetahuan,
pengertian, kesadaran dan kepedulian
mengenai K3;
2. Menjadi perilaku dalam hidup masyarakat
dan mulai di tanamkan pada keluarga;
3. Masyarakat hidup sehat dan disiplin.

15
lanjutan;
• Bagi Tenaga Kerja::

1. Meningkatkan kepedulian dan


pengetahuan mengenai K3;
2. Meningkatkan kinerja tenaga kerja dan
bekerja setelah yakin akan jaminan
perlindungan K3;
3. Meningkatkan kesadaran berperilaku K3
dan disiplin.

16
• Bagi Perusahaan :

1. Mengetahui pemenuhan perusahaan


terhadap peraturan perundangan bidang
K3
2. Mendapat bahan umpan balik bagi
tinjauan manajemen dalam rangka
meningkatkan kinerja SMK3
3. Mengetahui efektifitas, efisiensi dan
kesesuaian serta kekurangan kinerja
dari penerapan SMK3
4. Mengetahui Kinerja K3 di perusahaan
5. Meningkatkan image perusahaan yang
pada akhirnya akan meningkatkan daya
saing perusahaan
• Bagi Pemerintah:

1. Sebagai salah satu alat untuk


melindungi hak tenaga kerja di
bidang K3
2. Mengetahui kepatuhan perusahaan
terhadap peraturan perundang-
undangan K3
3. Mengurangi angka kecelakaan
kerja dan PAK
4. Meningkatkan mutu kehidupan dan
citra bangsa
• UU No. 1 Tahun 1970
• Undang-Undang Uap 1930
• UU. No. 13 Tahun 2003
• UU. No. 21 Tahun 2003
• Peraturan Uap 1930
• PP No. 50 Thn 2012
ttg Penerapan SMK3;
• Peraturan Menteri Tenaga Kerja
sebagai peraturan pelaksana UU.
No.1 Tahun 1970.
A. Data Ketenagakerjaan
• Total Angkatan Kerja 109 juta orang (SAKERNAS
2013), yang bekerja 99,93 juta
• Pendidikan 2013
- Tdk sekolah s/d SD : 56 juta orang
- SMTP : 22 juta orang
- SMTA : 22 juta orang
- Akademi/Diploma : 2 juta orang
- Universitas : 3 juta orang
• Jumlah penggangguran terbuka 9,43 juta orang
• Jumlah perusahaan tahun 2013 : 246.000 perusahaan
dengan jumlah tenaga kerja 98 juta orang
• Sebagian besar tenaga kerja tidak memahami haknya
untuk mendapatkan perlindungan K3
B. Sebaran 246.000 Perusahaan Sebagai Objek Pengawasan
Ketenagakerjaan Di Indonesia

KALBAR : KALTENG: KALSEL : KALTIM : SULBAR SULTENG : GORONTALO SULUT :


2392 Prsh 2247 Prsh 3205 Prsh 6805 Prsh 3220 Prsh 3390 Prsh 1104 Prsh 4184 Prsh

MALUKU
Utara
1163 Prsh
PAPUA BARAT
2744Prsh

PAPUA
1249 Prsh

MALUKU
2303 Prsh

SULTRA :
6478 Prsh
SULSEL :
9907 Prsh

BANTEN DKI : JABAR : DIY : JATENG JATIM : BALI : NTB : NTT :


7164 29750 27858 3829 19178 29042 4723 3022 5144
Prsh Prsh Prsh Prsh Prsh prshn prshn prshn
C. Jumlah Obyek Pengawasan K3
(berdasarkan laporan Disnaker Prov(Permen 09/2005)

Jenis Peralatan Jumlah


Pesawat Uap 15.976
Bejana Tekan 104.185
PAA 33.615
Psw Tng & Prod 46.696
Listrik 37.994
Penceg. Kebakaran 48.576
Kes. Kerja 7.070
Kont. Bangunan 7.108
Lingk. Kerja 13.981
Perancah Bangunan 804
Sertifikasi SMK3 3.126
P2K3 16.924
PJK3 1.104
D. SDM K3 Yang Mengikuti Pembinaan/ Diklat K3

No Nama Jumlah
1 Ahli K3 Umum 7.064 orang
Auditor SMK3 726 orang
Ahli K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekanan 152 orang
Ahli K3 Pesawat Angkat dan Angkut 124 orang
Ahli K3 Konstruksi 602 orang
Ahli K3 Listrik 296 orang
Ahli K3 Spesialis Kebakaran 182 orang
Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga Kerja 183 orang
Ahli K3 Kimia 175 Orang
Operator/ petugas K3/Paramedis/Teknisi 44.385 Orang
2 Pengawas Ketenagakerjaan 1.400 orang
Pengawas Spesialis 258 orang
E. Perusahaan Jasa K3 (PJK3)

No Nama PJK3 Jumlah

1 PJK3 Bidang Konsultan K3 42


2 PJK3 Bidang Pabrikasi,Reparasi dan Istalasi Teknik 183
K3
3 PJK3 Bidang Pemeriksaan dan Pengujian Teknik 260

4 PJK3 Bidang Pemeriksaan pengujian dan atau 113


pelayanan kesehatan kerja
5 PJK3 Bidang Pembinaan K3 498
6 Badan Audit 9

____
Jumlah PJK3: 1105
1. Meningkatkan pelaksanaan pembinaan dan
pengawasan K3;

2. Meningkatan penerapan Sistem Manajemen K3;

3. Meningkatkan peran serta pengusaha, TK &


masyarakat untuk mewujudkan kemandirian dalam
pelaksanaan K3.
1. Menyusun & meningkatkan kebijakan
K3;
2. Meningkatkan SDM K3;
3. Meningkatkan sarana & prasarana
pembinaan & pengawasan K3;
4. Meningkatkan pembinaan penerapan
SMK3;
5. Meningkatkan jejaring & peran serta
instansi, lembaga, personil & pihak-
pihak terkait.
1 Penyusunan dan penyempurnaan norma, standar, pedoman dan
criteria;

2 Peningkatan kuantitas dan kualitas pengawas di bidang


Keselamatan dan Kesehatan Kerja;

3 Peningkatan kuantitas dan kualitas Ahli K3, dokter, personil,


petugas, teknisi, operator di bidang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja;

4 Peningkatan kuantitas dan kualitas pembinaan Keselamatan


dan Kesehatan Kerja bagi pengusaha, tenaga kerja dan
masyarakat;
5
Peningkatan kuantitas dan kualitas perusahaan/ lembaga /
badan bidang jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
6…. lanjutan
6 Peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana
pembinaan,pemeriksaan dan pengujian K3;

7 Peningkatan pembinaan dan penilaian penerapan Sistem Manajemen


Keselamatan dan Kesehatan Kerja;

8 Peningkatan penilaian dan pemberian penghargaan Keselamatan dan


Kesehatan Kerja;

9 Peningkatan kerjasama dengan instansi, institusi, lembaga, asosiasi


dan pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan pembinaan dan
pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja;

10 Peningkatan kerja sama dengan instansi, ,institusi, lembaga K3 di


tingkat nasional dan internasional dalam rangka pengembangan
pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja.
1. Pencapaian “ Kemandirian Masyarakat
Indonesia Berbudaya K3 Tahun 2020”
2. Pencanangan Program “Gerakan Efektif
Masyarakat Membudayakan K3” (Gema
Daya K3).
3. Tagline “SAYA PILIH SELAMAT” dan
“Safety is My Life”
4. Pelaksanaan Bulan K3 Tahun 2016 :
“TINGKATKAN BUDAYA K3 UNTUK
MENDORONG PRODUKTIVITAS DAN
DAYA SAING DI PASAR INTERNASIONAL

KOMITMEN NASIONAL
PELAKSANAAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA (K3)

Tripartit Nasional dan Pemangku Kepentingan (Stakeholder) K3,


menyadari perlunya peningkatan pelaksanaan K3 berdasarkan strategi
nasional untuk mewujudkan Indonesia Berbudaya K3 Tahun 2015. Kami
dengan sungguh-sungguh berkomitmen dan bertanggung jawab untuk
memastikan peningkatan pelaksanaan K3 yang berkesinambungan di
Indonesia sebagai berikut :
1.Melakukan upaya bersama yang terkoordinasi dalam pelaksanaan
strategi nasional K3, melalui implementasi berbagai program K3 di semua
tingkatan
2.Mendorong semua pihak, terutama para pimpinan perusahaan/tempat
kerja dan pekerja untuk memprioritaskan pelaksanaan K3 disetiap kegiatan
usaha
3.Bekerjasama dengan semua pihak untuk menciptakan dan meningkatkan
kualitas sumber daya manusia bidang K3 serta membina pembentukan
sikap kerja aman (Safety Behavior) bagi tenaga kerja
4.Melakukan sosialisasi dan kampanye K3 kepada semua lapisan
masyarakat dalam rangka menciptakan perilaku dan kondisi aman dan
sehat pada setiap kegiatan.
5. Melakukan evaluasi kinerja K3 terhadap sasaran program K3 Nasional
dan menjadikannya sebagai capaian kinerja

WAKIL PEMERINTAH WAKIL PENGUSAHA WAKIL SP/SB

Ttd Ttd Ttd

MUDJI HANDAYA HASANUDDIN RACHMAN THAMRIN MOSI


Dirjen Binwasner Ketua DPN Apindo Ketua Umum KSP

DEWAN K3 NASIONAL WAKIL ASOSIASI PROFESI K3 WAKIL ASOSIASI LBG K3

Ttd Ttd
Ttd
RIDWAN MAHZUM M. YUNIL
Dr. HARJONO

Mengetahui,
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

Ttd

H. MUHAIMIN ISKANDAR
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dilaksanakan secara konsisten &
konsekuen berdasarkan ketentuan,
diharapkan dapat memberikan konstribusi
terhadap kinerja perusahaan, serta kinerja
pemerintah maka Indonesia berbudaya K3
dapat dicapai
Terima kasih,
semoga bermanfaat ! ! !
UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA

Anda mungkin juga menyukai