Anda di halaman 1dari 76

CURRICULUM VITAE NARASUMBER

NAMA : SRI SUMARNI, SH NIP. 19660311 200604 2 001


TEMPAT TANGGAL LAHIR : PADANG PANJANG, 11 MARET 1966
ALAMAT RUMAH : PERUMNAS BPP, JALAN KRISNA IV NO. 8 RT 21 BERUNTUNG JAYA BANJARMASIN
INSTANSI / KANTOR : BALAI JASA KONSTRUKSI WILAYAH V BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
ALAMAT KANTOR : JALAN YOS SUDARSO NO. 37 A TRISAKTI – BANJARMASIN PROV. KALIMANTAN SELATAN
HP , Email & FACE BOOK : 0821 49421866 dan Email : srisumarnifyka@yahoo.co.id
JABATAN : JAFUNG PEMBINA JASA KONSTRUKSI MUDA TH 2015
NPWP : 15.009.754.1-731.000
PENGALAMAN KERJA : HUMAS – DINAS PU PROVINSI KALSEL TH 1993-2005
STAF DIKLAT – SATKER KKTK – PUSBITEK TH 2006
STAF DIKLAT – BALAI PELATIHAN KONSTUKSI WIL.III BANJARMASIN TH 2011 SD 2014
NARASUMBER SISTEM MANAJEMEN MUTU & SMK3K DJBK-KEMENT.PUPR TH 2016 SD SKRNG
JAFUNG PEMBINA JASA KONSTRUKSI MUDA TH 2014 SD SEKARANG.
PENGALAMAN DIKLAT : AUDITOR MUTU INTERNAL TAHUN 2012 DAN 2013
TOT KE PU AN TAHUN 2013 SERTIFIKAT AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI
TOT SISTEM MANAJEMEN MUTU TAHUN 2013
BIMTEK SMK3 KONSTRUKSI BIDANGAN KE PU AN TAHUN 2015
TOT PJT - BU KUALIFIKASI KECIL TAHUN 2016 dan TOT SIPJAKI TAHUN 2016
BIDANG MATERI YANG DI : SMM, SMK3, PJT-BU KUALIFIKASI KECIL DAN SIPJAKI KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM
KUASAI

BANJARMASIN, 26 DESEMBER 2018


Banjarmasin, 27 Juli 2019

Disampaikan oleh:
Ir. Brawijaya, SE, ME, MS, Ph.D
Kasubdit Konstruksi Berkelanjutan
Direktorat Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi

Dalam acara:
Bimbingan Teknis Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi


Kementerian Pekerjaan Umum dan
0 LATAR BELAKANG
1
OUTLINE 0
2
STRATEGI MENGATASI
PERMASALAHAN
A Kebijakan dan Komitmen
B Komite Keselamatan
Konstruksi
C Biaya Keselamatan
Konstruksi
D Frequently-Asked Questions (FAQ)
Terkait Pengadaan SMKK
Berdasarkan Permen PUPR No.
07/PRT/M/2019
0 ACTION PLAN SISTEM
3 MANAJEMEN KESELAMATAN
KONSTRUKSI (SMKK)
0 KESEHATAN
4
1 LATAR BELAKANG

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAK


DIREKTORAT JENDERAL BINA KON
D I R E K T O R AT B I N A P E N Y E L E N G G A R A A N J A S A KO N
LATAR BELAKANG
1 Diagram Venn Peraturan dan Perundangan

DIAGRAM VENN PERATURAN DAN PERUNDANGAN


Keamanan, Keselamatan,
K4 Kesehatan dan
Keberlanjutan

Keselamatan
KK Konstruksi

Keselamatan dan
K3 Kesehatan Kerja
BUDAYA BERKESELAMATAN
1
Perbedaan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Dulu dan
Sekarang Penggunaan APD di masa dulu

Penggunaan APD di masa


sekarang
1 BUDAYA BERKESELAMATAN
Perbedaan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Dulu dan
Sekarang

Penggunaan APD di masa


dulu

Penggunaan APD di masa


1 MENGAPA K3?
Tingginya Angka Kecelakaan Kerja
Kecelakaan Kerja di Indonesia
200,000
180,000 173,105
160,000
140,000 123,041
120,000 110,285
104,905 105,182
103,000
101,010
94,73696,31498,71199,491
100,000 83,714
80,000
60,000
40,000
20,000
0
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Persentase Kelompok Kecelakaan Kerja Sumber: BPJS Ketenagakerjaa
Lainnya, Konstruksi
Pertamban 20.70% , 32.00%
gan, 2.60%

Kehutanan
, 3.80%
Transporta Manufaktu
si, 5.30% r, 31.60%
Sumber: Jurnal Nasional, 2009, hal. 18 Sumber: BPJS Ketenagakerjaan 201
1 MENGAPA K3?
Kasus Kecelakaan Kerja pada
Sektor Konstruksi
±55.394 Kecelakaan
200,000 pada Sektor
173,105
Konstruksi
150,000
123,041
110,285
100,000
105,182

50,000

0
2015 2016 2017 2018
Sumber: BPJS Ketenagakerjaan
Sumber: Jurnal Nasional,
2009, hal. 18
Cacat
Fungsi Total Tetap Meninggal
1.114 5 3.173 Jumlah Kasus
Tahun Kecelakaan
2017 Kerja
Anatomi Pengobatan Sembuh (th. 2018)
1.542 35.204 82.003
173.105
Sumber: BPJS
Ketenagakerjaa
MENGAPA KESELAMATAN KONSTRUKSI?
1 Dampak Kecelakaan Kerja

- Competitiveness index
- Biaya kecelakaan kerja
Level Makro 3,94% dari PDB Global
(ILO 2017)

Level Meso - Performance Corporate

- Project Delay
Level Mikro - Cost Over run
- Human aspect: injurie,
fatality
- Kerusakan Lingkungan
Sumber: ILO, 2003,2012; Chen, et al 2004; Courtney, 2007, Hosseinian,
2012, Hinze, 1997
1 MENGAPA KESELAMATAN KONSTRUKSI?
SMK3 Perusahaan

PP No. 50 Tahun 2012


Tentang Penerapan SMK3
Terdapat 6 BAB, 22 Pasal dan 3 lampiran
Pasal 4:
(2) Instansi pembina sektor usaha dapat mengembangkan pedoman
penerapan SMK3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 5:
(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 di perusahaannya.
Pasal 19:
(1) Instansi pembina sektor usaha dapat melakukan pengawasan SMK3
terhadap pelaksanaan penerapan SMK3 yang dikembangkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

11
MENGAPA KESELAMATAN KONSTRUKSI?
1
SMK3 Perusahaan

Bukti Penerapan SMK3 oleh Perusahaan dengan sertifikat SMK3


perusahaan yang dikeluarkan oleh Lembaga Audit Sertifikat SMK3 di
Indonesia yang sudah diakreditasi oleh Kementerian Ketenagakerjaan

Pelaksanaan Penerbitan
Pengajuan Surat Penerbitan
Audit Sertifikasi Sertifikat SMK3
Permohonan Jadwal Audit
SMK3 apabila
Audit SMK3 SMK3
Perusahaan dinyatakan Lulus

Perusahaan yang wajib memiliki Sertifikat SMK3:


1. Perusahaan yang sudah mempekerjakan karyawan / Pekerja / buruh
lebih dari 100 orang
2. Perusahaan yang bidang usahanya mempunyai potensi bahaya tinggi

Audit dilakukan oleh Lembaga Audit Sertifikat SMK3 di Indonesia yang


telah ditunjuk secara resmi oleh Kementerian Ketenagakerjaan
12
1 PETUGAS K3
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 05/PRT/M/2014

BAB I KETENTUAN UMUM


Pasal 1
Ayat (5)

Petugas K3 Konstruksi adalah petugas di dalam organisasi


Pengguna Jasa dan/atau organisasi Penyedia Jasa yang
telah mengikuti pelatihan/bimbingan teknis SMK3 Bidang
PU, dibuktikan dengan surat keterangan mengikuti
pelatihan/bimbingan teknis SMK3 Bidang PU
1 DATA PETUGAS K3 KONSTRUKSI TAHUN 2016 S.D
FEBRUARI 2019
per Balai Jasa Konstruksi
BALAI JASA BALAI JASA
KONSTRUKSI KONSTRUKSI
WILAYAH I ACEH WILAYAH V
BANJARMASIN BALAI JASA
Pengguna KONSTRUKSI BALAI JASA
236 Pengguna Jasa 263
Jasa WILAYAH VI KONSTRUKSI
Penyedia Jasa Penyedia Jasa 868 MAKASSAR WILAYAH VII
567
JAYAPURA
Jumlah 1131 Pengguna
Jumlah 803 305
Jasa Pengguna
522
Jasa
Penyedia
583
Jasa Penyedia Jasa 871
Jumlah 888 Jumlah 1393

BALAI JASA
KONSTRUKSI TOTAL
WILAYAH II
PALEMBANG
KESELURUHAN
BALAI JASA
Pengguna BALAI JASA
280 KONSTRUKSI Pengguna
KONSTRUKSI
Jasa WILAYAH III JAKARTA 2.186
WILAYAH IV Jasa
Penyedia Jasa 230 Pengguna SURABAYA
247 Penyedia
Jasa
Jumlah 510 Pengguna 4.404
Penyedia Jasa 564 Jasa
333 Jasa
Data per 21 Maret 2019 Jumlah 811 Penyedia Jasa 721 Jumlah 6.590
Sumber: Direktorat Bina Penyelenggaraan Jumlah 1054 14
Jasa Konstruksi
1 DATA PETUGAS K3 KONSTRUKSI TAHUN 2016 S.D
JULI 2019
per Provinsi

Nusa Tenggara Timur


Nusa Tenggara Barat

Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah

Sulawesi Tenggara
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Sumatera Selatan

Kalimantan Barat

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tengah
Bangka Belitung
Sumatera Utara

Kepulauan Riau

JUMLAH
Sumatera Barat

Sulawesi Utara

Sulawesi Barat

Maluku Utara
PROVINSI

Jawa Tengah

Papua Barat
Jawa Timur
DKI Jakarta

Yogyakarta
Jawa Barat

Gorontalo
Bengkulu
Lampung

Maluku
Banten

Papua
Jambi
NAD

Riau

Bali
12 22 18 24 12 12 14 27 11 252
PENGGUNA 66 61 73 0 5 41 0 65 56 51 56 11 23 31 23 19 33 54 12 60 7 41 40 61 98
1 4 1 3 0 4 5 4 0 9

14 22 82 16 18 35 10 16 41 45 17 20 14 20 11 10 32 12 33 13 552
PENYEDIA 76 0 74 0 0 86 98 9 46 20 51 79 30 44
5 8 6 9 1 7 4 5 6 1 0 2 7 6 6 8 0 1 8 9 2

TOTAL
PETUGAS
25 28 94 14 21 31 23 53 14 16 17 82 57 29 23 20 35 17 14 59 18 43 24 832
K3 57 79 0 65 32 77 43 70 91 37 84
KONSTRUK 4 9 7 9 0 0 7 8 9 0 6 9 1 4 5 1 1 6 9 4 2 6 9 1
SI

Data per 3 Juli 2019


Sumber: Direktorat Bina Penyelenggaraan
Jasa Konstruksi
15
1 DATA AHLI K3 KONSTRUKSI DI INDONESIA
per Provinsi

Nusa Tenggara Timur


Nusa Tenggara Barat

Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah

Sulawesi Tenggara
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Sumatera Selatan

Kalimantan Barat
PROVINSI

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tengah
Bangka Belitung
Sumatera Utara

Kepulauan Riau

JUMLAH
Sumatera Barat

Sulawesi Utara

Sulawesi Barat

Maluku Utara
Jawa Tengah

Papua Barat
Jawa Timur
DKI Jakarta

Yogyakarta
Jawa Barat

Gorontalo
Bengkulu
Lampung

Maluku
Banten

Papua
Jambi
NAD

Riau

Bali
AHLI 48 25 43 16 1.93 2.39 22 49 34 16 36 18 19 15 30 16 20 10.7
42 20 44 72 991 62 55 0 29 82 590 56 39 82 15 72 54
MUDA 0 0 3 0 7 8 6 9 2 8 3 0 5 0 4 8 3 61

AHLI
49 25 15 2.04 2.31 18 29 11 24 13 29 13 14 8.91
MADY 97 78 23 15 78 502 68 21 23 11 43 1 13 71 868 84 30 43 30 22 18
0 0 7 0 4 1 1 1 0 1 6 1 8 9
A
AHLI
UTAM 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 795 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 795
A

97 34 68 31 3.9 4.7 12 15 40 2.2 79 41 18 47 22 15 43 28 60 1.4 29 14 35 12 20.4


TOTAL 43 59 85 66 1 42 69 45 94 72
0 7 3 7 77 12 0 0 7 88 0 0 9 4 3 3 5 1 0 58 9 0 1 5 75

Data per 6 Mei


2019
Sumber: LPJKN
16
1 LATAR BELAKANG
Tenaga Kerja Konstruksi
PROPORSI TENAGA KERJA KONSTRUKSI 2015-2018

10,000,000

8,000,000
2,148,462 2,115,367 2,155,763 2,298,504
6,000,000 SMA ke Atas

4,000,000 SMA Ke Bawah


6,059,624 5,863,200 5,980,873 6,001,793
2,000,000

-
2015 2016 2017 2018
Sumber data: BPS, Tahun 2015 s.d 2018

Berdasarkan jumlah Berdasarkan jumlah


ORANG S E R T I F I K AT Dari tot
Ahli yang menerima Ahli yang diterbitkan 8.300.297
32% sertifikat 31% di Indone
pada tahun
Total: Total: TKK bersert
Teram Terampi
791.619 sertifikat hanya berju
pil… 616.081 l… 616.081 (7,
orang

Sumber: LPJK 31 Des


1 LATAR BELAKANG
Profil Tenaga Kerja Konstruksi
Ahli Bersertifikat

AHLI Distribusi
4% UTAMA
Ideal
7.610

53%
AHLI
MADYA
56 ASOSIASI
104.357 PROFESI
43% AHLI
MUDA
83.345
78 UNIT
GAP SERTIFIKASI
Muda Madya Utama *Jumlah
34
Keahlian Kerja 83.345 104.357 7.610 195.312
LEMBAGA
Kelas 3 Kelas 2 Kelas 1 *Jumlah
REGISTRASI
Keterampilan
107.809 52.283 260.677 420.769
Kerja
*Jumlah Orang
Sumber: LPJK, per 31 Des 2018
MENGAPA KESELAMATAN KONSTRUKSI?
1 Dampak Kecelakaan Kerja
HUBUNGAN TINGKAT DAYA SAING SUATU
NEGARA DENGAN ANGKA KECELAKAAN
KERJA
Index of Competitiveness

Index of Workplace
Accidents
1 DAMPAK POSITIF Pemenuhan Standar Keamanan, Keselamatan,
Kesehatan dan Keberlanjutan Pada
Sektor Konstruksi
MEMPERCEPAT JADWAL PROYEK
50% SELAMA 1 MINGGU ATAU LEBIH
50% lebih cepat kurang dari 1 12%
DAMPAK POSITIF minggu
lebih cepat dua minggu
IMPLEMENTASI KESELAMATAN
7% lebiih cepat 3 minggu atau
31% lebih cepat satu minggu lebih
KONSTRUKSI DALAM PROYEK
MENURUNKAN BIAYA PROYEK
71%
73% SEBESAR 1% ATAU LEBIH
27% turun sebesar kurang
17% turun sebesar 6%-10%
dari 1%
51% 7% turun sebesar 11% atau leb
43%
49% turun sebesar 1%-5%
39%
73% MENINGKATKAN ROI* PROYEK
SEBESAR 1% ATAU LEBIH
27% meningkat sebesar kurang
dari 1% 15% meningkat sebesar 6%-10
13% 15%

5% 6%
53% meningkat sebesar 1%-5% 5% meningkat sebesar 10% ata
82% MENINGKATKAN NAMA BAIK
Jadwal Biaya ROI* Kecelakaan PERUSAHAAN
Positif Negatif

* ROI : Return of 66% MENINGKATKAN KUALITAS


Investment PROYEK
Sumber : Safety Management in The Construction Industry : Identifying Risk and
Reducing Accident to Improve Site Productivity and Project ROI, 2013,
DAMPAK NEGATIF
1 Setelah Terjadi Kecelakaan Konstruksi
SUBJEK
DAMPAK SOLUSI
TERDAMPAK
2017
• Cedera, luka, meninggal • Tool box meeting saat memulai pekerjaan
• Menimbulkan keragu-raguan setiap hari.
Tenaga Kerja
bagi tenaga kerja lainnya • Mengikuti pelatihan/pembinaan metode
JPO runtuh (Jalan Tol Bogor-Ciawi- kerja
Sukabumi)
• Cedera, luka, meninggal • Sosialisasi ke masyarakat mengenai
• Merasa tidak nyaman tinggal pengendalian bahaya yang dapat
Masyarakat disekitar area proyek ditimbulkan oleh proyek tersebut
• Melakukan pengendalian bahaya secara
maksimal
• Proyek terhenti sementara • Menyusun job safety analysis setiap
• Hasil pembangunan terlambat sebelum melakukan pekerjaan
digunakan
Proyek • Tenaga kerja idle
• Peralatan idle
• Return of investment mengalami
penurunan
• Tidak berkompeten • Menjalankan sistem manajemen
• Nilai saham turun keselamatan kontraktor.
Perusahaan
• Memberikan pelatihan/pembinaan metod
MENGAPA K3?
1 Kejadian Kecelakaan Konstruksi pada
Tahun 2017-2018
2017 2018
4 Jatuhnya crane (LRT Palembang) Kecelakaan Konstruksi Major
Ag
t 4 Runtuhnya girder launcher (Proyek
Feb DDT Jatinegara)
22 JPO runtuh (Jalan Tol Bogor-
Se Ciawi- 18 Jatuhnya besi hollow (Pembangunan
p
Sukabumi) Ma Rumah Susun Tingkat Tinggi Pasar
Jatuhnya crane (Tol Bogor r Rumput)
26 17 Runtuhnya Pengecoran In Situ Slab
Ok Outer Apr Proyek Jalan Tol Manado-Bitung
t Ring Road/BORR)
27 Runtuhnya DPT Mix-Use Development
29 Girder FO runtuh (Jalan Tol Des dan Kelongsoran Jalan Raya Gubeng,
Ok
t PASPRO) Surabaya
Kecelakaan Konstruksi Minor
15 Beton lepas dari crane (LRT
No 2 Beton girder runtuh (Jalan Tol Depok- 01 Longsor pada galian (Proyek
v
Jakarta) Ja
Antasari) Me Pipa Rusun Penjaringan)
n
i
16 Jatuhnya crane (Jalan Tol 22
2 Box girder runtuh (LRT Jakarta) Launcher roboh (Tol Solo
No Jakarta- Cikampek II (El.)) 2 Mei
v Ja
Kertosono)
n Lepasnya Cross Girder (Jembatan
9 Runtuhnya penopang 20 Jatuhnya bekisting pier head PCB 13
De (Jembatan Ciputrapinggan) Feb 34 Jul Kali Kuto)
s
(Proyek Tol Becakayu)
30 Beton girder runtuh (Jalan Tol 30 Jatuhnya crane (Double Track 1 Robohnya Perancah (Proyek Jalan
De Pemalang-Batang) Apr Kereta Api Medan-Badara Agt Tol
s
Kualanamu) Pandaan – Malang)
MENGAPA K3? Kejadian Kegagalan Bangunan Tahun 2018
1
dan Kecelakaan Konstruksi Tahun 2019

201
15 8
Ambruknya selasar Gedung
Jan
BEI, Jakarta
5 Turap longsor di Km 8+6/7
KEGAGALAN Feb Underpass Jalan
BANGUNAN Perimeter Selatan Bandara
17 Ambruknya Jembatan Widang,
Soetta
Ap
r
Tuban
(Jawa Timur)

201
4 9 Penahan Tanah (DPT)
Robohnya Dinding
KECELAKAAN Jan
dan Struktur Atas Rumah Pompa Durolis
KONSTRUKSI 25
Jan
Riau
Runtuhnya Jembatan Gantung Banjasari
II Pacitan
22
Mei Jatuhnya I-Steel Girder saat mobilisasi
proyek Japek II
17
Jun Jatuhnya besi hollow yang menimpa mobil di
i proyek JORR II
PEMBERHENTIAN SEMENTARA
PEKERJAAN KONSTRUKSI
(Instruksi Menteri PUPR No. IK.01.01-Mn/24
Tanggal 21 Februari)
Untuk menjamin keamanan dan keselamata
LATAR BELAKANG
1
Lima Masalah Strategis
Kegiatan konstruksi
1 tidak 3 Tenaga ahli secara
memperhatikan kuantitas dan kualitas
Keselamatan masih kurang
Konstruksi / KK

Pengawasan
2 Keselamatan 4 Petugas K3 yang
Konstruksi / KK saat bersertifikat masih
kegiatan konstruksi kurang
kurang

5
Regulasi belum PERLU
mendukung
TRANSFORMASI
KEBIJAKAN
2 STRATEGI MENGATASI
PERMASALAHAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAK


DIREKTORAT JENDERAL BINA KON
D I R E K T O R AT B I N A P E N Y E L E N G G A R A A N J A S A KO N
STRATEGI MENGATASI PERMASALAHAN
2
Safety First, Zero Accident
PEMBENTUKAN
TRANSFORMASI KOMITE
REGULASI/KEBIJA KESELAMATAN
KAN KONSTRUKSI DAN
BEBERAPA
SUBKOMITE
PERBAIKAN PERBAIKAN
REGULASI (BIAYA ORGANISASI QHSE
SMKK)

MEMPERCEPAT
SERTIFIKASI
AHLI DAN
PETUGAS K3
OUTLINE 0
2
STRATEGI MENGATASI
PERMASALAHAN
A Kebijakan dan Komitmen
B Komite Keselamatan
Konstruksi
C Biaya Keselamatan
Konstruksi
D Frequently-Asked Questions (FAQ)
Terkait Pengadaan SMKK Berdasar
Permen PUPR No. 07/PRT/M/2019

0 ACTION PLAN SISTEM MANAJEMEN


3 KESELAMATAN KONSTRUKSI
(SMKK)
0 KESEHATAN
4
2.
A KEBIJAKAN DAN KOMITMEN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAK


DIREKTORAT JENDERAL BINA KON
D I R E K T O R AT B I N A P E N Y E L E N G G A R A A N J A S A KO N
2 STRATEGI MENGATASI PERMASALAHAN
Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja

Memastikan regulasi K3 ditegakkan

Safety First
(K3 didahulukan dan menjadi yang utama)
Setiap individu bertangung jawab pada diri
sendiri dan lingkungan sekitar

Manajemen risiko pada tiap tahapan pekerjaan

Memastikan terselenggaranya SMK3

Memastikan pembinaan SMK3

Memastikan Penyebarluasan Kebijakan K3 ini


2 STRATEGI MENGATASI PERMASALAHAN
Komitmen Penyelenggaraan Konstruksi Aman Kementerian PUPR

1 2 3 4 5 6
PENGETAHUAN DASAR K3
TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Memahami tentang K3 secara umum


2. Memahami pengertian dan definisi yang
menyangkut K3
3. Memahami sebab-akibat kecelakaan dan
sakit akibat kerja
4. Memahami tentang Alat-alat Pelindung
Diri
Latar Belakang
Timbulnya K3
• Keinginan untuk selamat dan terhindar dari bahaya
( Accident Free ).
• Keinginan untuk terhindar dari kerugian materi akibat
kecelakaan ( Bussiness Interuption ).
• Memenuhi ketentuan hukum ( Compliance with Law).
• Desakan dari pihak luar dan tuntutan masyarakat
( Costumer satisfaction ).

34
Peraturan Per Undang undangan

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

DASAR HUKUM
Ketenagakerjaan

Ref :
• UU No. 1 Thn 1970
• UU N0.13 Thn 2003
• PP No. 50 Thn 2012
• PerMen PU No.5 Thn 2014
dan Perubahannya
Normatif
PENGERTIAN K3
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Suatu ilmu pengetahuan dan
penerapannya dalam upaya
mencegah kecelakaan,
kebakaran, peledakan,
Keilmuan pencemaran, penyakit akibat
kerja , dll

“ACCIDENT PREVENTION”

36
Pendekatan K3
• Philosophy
• Hukum
• Kemanusiaan
• Ekonomi
• Keilmuan
Pendekatan K3
• Pendekatan Kemanusiaan
• Kecelakaan menimbulkan
penderitaan bagi sikorban/
keluarganya.
• K3 melindungi pekerja dan
masyarakat
• K3 bagian dari HAM
Pendekatan K3
• Pendekatan Ekonomi
• K3 mencegah kerugian
• Meningkatkan produktivitas
TUJUAN
• Melindungi para pekerja
• Menjamin sumber produksi
aman di gunakan
• Proses produksi lancar
Prinsip : “ Safety First “

GEILY the Precident Director of US


Steel Co Ltd. adalah orang yang
pertama kali merubah prinsip
Production First menjadi Safety First.
FOKUS PELAKSANAAN K3
 Pencegahan Kecelakaan kerja / KK

Pencegahan Penyakit Akibat Kerja /


PAK
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
TERJADINYA KECELAKAAN
KERJA

1. Kelalaian pelaksana dan lemahnya pengawasan.


2. Tidak dilibatkannya tenaga ahli/tenaga trampil di bidang
konstruksi maupun ahli K3 dalam pelaksanaan
konstruksi.
3. Penerapan SMK3 tidak dilaksanakan secara konsisten.
4. Tidak ditaatinya ketentuan yang berkaitan dengan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
PENGERTIAN
KECELAKAAN
( Accident)

adalah :
Kejadian yang tidak dikehendaki
dan tidak diduga /tiba-tiba yang
dapat menimbulkan korban
manusia, harta benda, dan
lingkungan.

44
Pengertian Incident

Suatu keadaan/kondisi, bilamana pada saat itu sedikit


saja ada perubahan maka dapat mengakibatkan
terjadinya accident/kecelakaan.

45
DANGER/
NEAR MISS INCIDENT
putus
hampir putus

ACCIDENT

46
SERAT SLING
RANTAS
NEARMISS
NYARIS

ACCIDENT
INCIDENT

INJURY
LOST
KECELAKAAN
ADALAH AKIBAT DARI RANGKAIAN SEBAB-AKIBAT
(DOMINO EFFECTS)

LACK OF BASIC IMMEDIATE


INCIDENT LOSS
CONTROL CAUSES CAUSES

LEMAH PENGENDALIAN/ KERUGIAN


SEBAB-SEBAB DASAR SEBAB LANGSUNG KONTAK DENGAN 1. MANUSIA
PENGAWASAN 1. FAKTOR PERSONAL 1. TINDAKAN TAK AMAN ENERGI 2. HARTA BENDA
1. PROGRAM TAK SESUAI 2. FAKTOR PEKERJAAN 2. KONDISI TAK AMAN ATAU BAHAN
2. STANDAR TAK COCOK 3. PROSES KERJA
3. TAK PATUH STANDAR 4. LINGKUNGAN
5. MASYARAKAT
AKIBAT KECELAKAAN KERJA ( KK )
FENOMENA GUNUNG ES
KERUGIAN YG TERLIHAT : Korban jiwa , luka, biaya pengobatan,
kerusakan properti
KERUGIAN YG TIDAK TERLIHAT : ( SANGAT BESAR )
Tuntutan Ganti Rugi, masa depn keluarg, profit perusahaan turun, trauma
jangka panjang, merusak nama baik perusahaan

biaya rekrutmen tenaga kerja..... Sangat Besar


Biaya melatih karyawan baru, turunnya nilai investasi, proses produksi
terhenti, pembangunan fasilitas kembali
“RISK”
Risiko adalah ukuran kemungkinan kerugian
yang akan timbul dari sumber bahaya (hazard)
tertentu yang terjadi.

The chance of loss or gain


Untuk menentukan resiko membutuhkan perhitungan
antara konsekuensi/ dampak yang mungkin timbul
dan probabilitas, yang biasanya disebut sebagai
Tingkat Risiko (Level of Risk).
Risiko terdiri dari 2 dimensi:

KEPARAHAN KEKERAPAN

Atau KEPARAHAN x KEKERAPAN


51
“Level of RISK”
(Tingkat Risiko)

adalah perhitungan antara konsekuensi/


dampak yang mungkin timbul dan
probabilitas
NILAI TINGKAT RISIKO KE KONSTRUKSI

BERDASARKAN PERMEN PU NO.05/PRT/M/2014 TTNG PEDOMAN SMK3K BIDANG PU

KEPARAHAN ( AKIBAT )

TINGKAT RISIKO K3
1 (Ringan) 2 ( Sedang ) 3 ( Berat )

1 ( Jarang ) 1 2 3

KEKERAPAN 2 ( Kadang2 ) 2 4 6

3 (Sering Terjadi ) 3 6 9

Keterangan :

Tingkat Resiko K3 Rendah :


1-2

Tingkat Resiko K3 Sedang :


3-4

Tingkat Resiko K3 Tinggi :


6-9
BAHAYA
Bahaya adalah
sifat dari suatu bahan, cara kerja suatu alat,
cara melakukan suatu pekerjaan, tempat dan
posisi atau kondisi lingkungan kerja,
yang dapat menimbulkan kerusakan atau
kerugian manusia, harta benda, penyakit akibat
kerja, cedera, cacat sementara dan permanen,
maupun kematian.
Jenis Bahaya
konstruksi
• Physical Hazards
• Chemical Hazards.
• Electrical Hazards.
• Mechanical Hazards.
• Psychological Hazards.
• Biological Hazards.
• Ergonomic

55
TEORI KECELAKAAN
KERJA

ACCIDENT PRONESS THEORY Ada orang tertentu dari bawaan pribadinya


lebih rawan kecelakaan dari pada orang lain

Pekerja yg diberi kebebasan untuk


GOALS FREEDOM ALERTNESS menetapkan target kerjanya sendiri akan
THEORY menghasilkan hasil kerja yang lebih
berkualitas dan berperilaku lebih aman

ADJUSTMENT STRESS THEORY Terdapat faktor negatif dalam lingkungan


kerja internal maupun eksternal.

56
PENGERTIAN AMAN
YAITU BEBAS DARI BAHAYA,
BEBAS DARI GANGGUAN, TERLINDUNG,
TIDAK MENGANDUNG RESIKO,
TIDAK MERASA TAKUT.
SASARAN K3
• Melindungi para pekerja
dan orang lainnya di
tempat kerja (formal
maupun informal)
• Menjamin setiap
material/alat konstruksi
dipakai secara aman
dan efisien
• Menjamin proses
konstruksi berjalan
lancar

58
ALAT PELINDUNG DIRI
(PERSONAL PROTECTIVE
EQUIPMENT )
TUJUAN
Untuk mengenalkan peserta dengan jenis-jenis utama APD dan
memberikan pedoman cara memilihnya.
INTRODUKSI
1. APD tidak menjamin bahwa anda akan selalu selamat/aman
dalam melakukan pekerjaan di tempat kerja, tetapi hanya dapat
mengurangi risiko.
2. APD dapat melindungi pemakai, tetapi tidak dapat
menghilangkan bahaya.

59
ALAT PELINDUNG DIRI
(APD)

1. PELINDUNG KEPALA
2. PELINDUNG MUKA
3. PELINDUNG MATA
4. PELINDUNG PENDENGARAN
5. PELINDUNG ALAT PERNAFASAN
6. PELINDUNG TANGAN
7. PELINDUNG TUBUH
8. PELINDUNG KAKI

60
ALAT PELINDUNG
DIRI (APD)
1. PELINDUNG KEPALA

61
PELINDUNG KEPALA
• Standard: ANZI Z89.1, BS 5240 Part 11987, A5801-81, ANSI
Z89 1986, DIN 4840, SIRIS
• Untuk melindungi :
– Kepala
– Terhadap benturan
– Benda jatuh
– Sengatan listrik
• Masa pemakaian tidak boleh lebih dari 5 tahun

62
2. PELINDUNG / PROTEKSI MATA

63
Alat Pelindung Mata

• Kaca mata (Spectacles)


• Gogles
• Face Shield
Standard : ANZI 87.1

64
PELINDUNG TUBUH

Melindungi terhadap :
– Bahan kimia berbahaya
– Oil, grease
– Panas dan dingin
– Perlidungan bahaya jatuh

Type:
– Overall
– Chemical suits
– Disposable coverall
65
4.PELINDUNG TANGAN
(HAND PROTECTION )

• Sarung tangan untuk melindungi tangan dari


bahaya, seperti: terpotong/teriris dan tergores,
suhu tinggi dan bahan kimia.

• Setiap operasi harus dikaji dengan cermat dengan


menggunakan sarung tangan yang tepat sesuai
tipe operasinya, terutama untuk pekerjaan
berbahaya (menangani B3).

66
5. PELINDUNG KAKI (FOOT PROTECTION)
Alat keselamatan kaki untuk melindungi kaki dari
dampak luka tusukan, panas, dingin, basah, lumpur,
dan arus listrik.

67
6. PELINDUNG PENDENGARAN
(HEARING PROTECTION)
Paparan pada kebisingan tinggi dapat
mengaki-batkan rusak permanen
pada alat pendengaran (telinga).

TINGKAT KEBISINGAN (NOISE LEVEL):


MAX. 85 dB

68
SADAR POSISI & PERAN K3
• Berperan pada: pencegahan dan pengendalian kondisi darurat.
• Subyek Dilindungi: jiwa manusia, Aset dan Lingkungan Kerja
• Pendekatan ilmu: Perilaku dan Engineering
Engineering Kedokteran
Rp

Kecelakaan Pengobatan
K3 Kesehatan
Kerja Karyawan

PASKA ACCIDENT

KONDISI DARURAT
PENCEGAHAN P3K

WAKTU
KONSEP K3 KONSTRUKSI
Jenis Uraian Prosedur Pelaks.
AMAN
Pekerjaan Kerja kerja pekerjaan

Identifikasi Inspeksi
Syarat K3
Hazard K3

Konsep
K3 K
Ref: UU, Peraturan, Standar

“Safe Project Execution”


70
SISTEM MANAJEMEN
K3 KONSTRUKSI
(SMK3 KONSTRUKSI)

71
SMK3
Peningkatan
berkesinambungan

Kebijakan K3

Tinjauan Ulang
Kinerja

Perencanaan
Pemeriksaan dan K3
Evaluasi
Kinerja K3
Pengendalian
Operasional

72
DOKUMEN RK3K/ RKK TERDIRI DARI :
PERMEN PU NO.5/2014 Pedoman
SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
1. KEBIJAKAN K3
2. ORGANISASI K3
3. PERENCANAAN :
- IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO,
SKALA PRIORITAS, PENGENDALIAN RISIKO K3
PENANGGUNG JAWAB
- PEMENUHAN PERT.PER UU AN DAN
PERSYARATAN LAINNYA
- SASARAN DAN PROGRAM K3
4. PENGENDALIAN OPERASIONAL K3
5. PEMERIKSAAN DAN EVALUASI KINERJA K3
6. TINJAUAN ULANG KINERJA K3

M. Mushanif Mukti 73
Kebijakan K3

• Sesuai dengan skala dan sifat dari risiko K3 organisasi;


• Komitmen untuk perbaikan berkelanjutan;
• Komitmen untuk mematuhi peraturan K3 yang berlaku dan
persyaratan lainnya;
• Terdokumentasi, diimplementasikan, dan dipelihara;
• Dikomunikasikan kepada seluruh tenaga kerja secara intensif
agar seluruh tenaga kerja sadar akan kewajiban setiap individu
terhadap aspek K3;
• Tersedia untuk semua pihak yang berkepentingan;
• Ditinjau secara berkala untuk menjamin relevansi dan
kesesuaian terhadap organisasi.

74
Praktek Pembuatan Dokumen
RK3 Kontrak Pelaksanaan /RKK
TERIMA KASIH

Direktorat Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi,


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru-Jakarta Selatan 12110
Telp. 021-72786108 Fax. 021.7266637
http://bpksdm.pu.go.id/pppk
balai.pusbinpk@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai