Anda di halaman 1dari 80

AKU TIM SIAGA BENCANA

DI SEKOLAH

untuk setiap anak


kata pengantar
Halo, Tim Siaga Bencana Sekolah! Buku ini disusun
sebagai panduan bagi kalian agar mengetahui
segala hal yang dapat dilakukan oleh m. Kalian
juga akan mendapat berbagai pengetahuan
mengenai jenis-jenis bencana serta kesiapsiagaan
pada sebelum, saat, dan sesudah bencana. Setelah
membaca buku ini, kalian diharapkan dapat
berperan ak f dalam penyebaran informasi terkait
pengurangan risiko bencana di sekolah. Selamat
bertugas!

Penyusun
daftar isi
TIM SIAGA BENCANA SEKOLAH ........ 1 SPAB (Satuan Pendidikan
Penger an ................................................... 1 Aman Bencana)................................. 55
Anggota Tim Siaga Bencana Sekolah ............ 2 3 Pilar Satuan Pendidikan Aman Bencana .... 58
Tugas Tim Siaga Bencana Sekolah ................ 2 PILAR 1. Fasilitas Sekolah Aman.................... 59
PILAR 2. Manajemen Bencana di Sekolah ..... 62
MENGENAL BENCANA....................... 7 PILAR 3. Pendidikan, Pencegahan, dan
Apakah Bencana itu? ................................... 7 Pengurangan Risiko Bencana ...................... 64
Bencana Berdasarkan Penyebabnya ............. 8
Bencana Berdasarkan Faktor Kejadian ......... 9 10 Langkah untuk Mewujudkan
Siklus Bencana ............................................. 10 Pendidikan Aman Bencana
BANJIR ........................................................ 11
KEBAKARAN ................................................ 16
di Indonesia ..................................... 67
GEMPA BUMI .............................................. 21
TSUNAMI ..................................................... 28
GUNUNG MELETUS ...................................... 30
ANGIN PUTING BELIUNG ............................. 32
TANAH LONGSOR ......................................... 34
KEKERINGAN ............................................... 36
KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN ................. 40
PANDEMIK COVID -19................................... 48
Tim
Siaga Bencana
Sekolah
Pengertian
Tim Siaga Bencana Sekolah adalah perwakilan warga sekolah
yang telah mendapatkan pela han terkait pengurangan risiko
bencana. Tim ini bertugas menyebarluaskan prak k budaya
sadar bencana di sekolah melalui kesiapsiagaan pada sebelum,
saat, dan setelah bencana.

1
Pembentukan
1. Sepaka tujuan pembentukan Tim Siaga Bencana Sekolah.
2. Diskusikan syarat dan kriteria calon anggota Tim Siaga
Bencana Sekolah.
3. Diskusikan rumusan tugas dan fungsi Tim Siaga Bencana
Sekolah.
4. Lakukan pemilihan dan penetapan Tim Siaga Bencana
Sekolah.
5. Proses pembentukan Tim Siaga Bencana Sekolah harus
par sipa f dan bersifat sukarela. Misalnya, di ap kelas
ada perwakilan yang dipilih berdasarkan kriteria yang
telah disepaka .

Keanggotaan
1. Perwakilan murid
2. Perwakilan guru
3. Perwakilan komite sekolah
4. Perwakilan orangtua murid
5. Tokoh masyarakat di sekitar
sekolah

2
Tugas
Tim Siaga Bencana
Sekolah
Setelah Bencana
Sebelum Bencana
1. Pendataan seluruh warga sekolah yang berada di
1. Mengiku pela han pengurangan rIsiko bencana. k kumpul atau di tempat yang aman.
2. Melakukan kajian risiko bencana, membuat 2. Mengelompokkan teman-teman yang terluka
rencana aksi, dan prosedur tetap. dengan yang dak terluka.
3. Menyebarluaskan pengetahuan tentang 3. M e m b a n t u b a p a k- i b u g u r u m e m b e r i ka n
pengurangan risiko bencana. pertolongan pertama kepada teman-teman yang
4. Mensosialisasikan prosedur tetap bencana yang terluka.
telah disepaka . 4. Menghubungi pihak-pihak terkait untuk ndakan
Saat Bencana selanjutnya.

1. Membunyikan tanda peringatan terjadi bencana


atau evakuasi.
2. Mengarahkan teman-teman untuk mengiku jalur
evakuasi ke arah k kumpul atau ke tempat aman.
3. Membantu teman yang memiliki kebutuhan
khusus untuk menyelamatkan diri menuju k
kumpul atau ke tempat yang aman.
4. Menggunakan peralatan kesiapsiagaan bencana
untuk mengurangi risiko.

3
Rincian Tugas Masing-masing Bidang

Bidang Pra bencana Saat bencana Pasca bencana


Penanggung jawab Ø Berkoordinasi dengan pihak luar terkait kegiatan penanggulangan bencana sekolah

Koordinator Ø Memberikan pela han Ø Berkoordinasi dengan Ø Memas kan semua


penanganan bencana bapak/ibu guru dan wali kegiatan
Ø Melakukan simulasi kelas penanggulangan
penanganan bencana Ø Berkoordinasi dengan bencana berjalan
kepala sekolah dengan baik
Ø Memimpin proses Ø Mendatangkan m
evakuasi ramah anak untuk
memberikan
dukungan psikososial
Evakuasi Ø Menyiapkan jalur Ø Menggunakan peralatan Ø Mengevaluasi
evakuasi evakuasi sesuai kebutuhan kegiatan evakuasi
Ø Menyiapkan peralatan Ø Mengevakuasi korban ke Ø Merapikan kembali
evakuasi tempat yang aman peralatan evakuasi
Ø Melakukan simulasi Ø Mengecek jumlah dan
Ø Membuat peta evakuasi kondisi anak
Ø Memberikan Ø Memeriksa seluruh
penyuluhan kepada ruangan untuk
warga sekolah tentang memas kan dak ada anak
kesiapsiagaan bencana ter nggal di kelas

4
Bidang Pra bencana Saat bencana Pasca bencana
Pertolongan Ø Menyiapkan peralatan Ø Memberikan pertolongan Ø Mengevaluasi
pertama pertolongan pertama pertama pada korban persediaan obat-
Ø Menyiapkan obat- Ø Mengantarkan korban ke obatan dan
obatan puskesmas terdekat perlengkapannya
Ø Mengiku pela han Ø Memeriksa kondisi
pertolongan pertama korban di puskesmas

Peringatan dini Ø Memberikan Ø Membunyikan tanda Ø Mengecek kembali


pengetahuan tentang bahaya jika terjadi bencana apakah peralatan
bunyi tanda bahaya Ø Membunyikan tanda masih bisa digunakan
yang disepaka di peringatan saat akan atau dak
sekolah evakuasi Ø Memas kan alat
Ø Simulasi bencana peringatan dini
Ø Memas kan alat dikembalikan ke
peringatan dini selalu tempat semula
siap digunakan

5
enteh siepan tas siaga bencana
pakaian
(Untuk 3 hari
termasuk pakaian
Kotak p3k dalam, handuk, jaket,
dan jas hujan)

masker air minum


(Persediaan 3 hari)

surat-surat
uang tunai
penting
(Surat berharga,
foto anggota keluarga)

makanan
peluit tahan lama
(Persediaan 3 hari)
alat bantu
radio portable penerangan perlengkapan
(Untuk kebutuhan (Senter dan
sumber informasi baterai cadangan) sanitasi
pasca bencana)
(Sabun, sikat gigi, pasta gigi,
sampo, pembalut)

“siaga bencana te mulai lengan ite leq sekolah kance leq bale”
#SiapUntukSelamat
6
mengenal
bencana

Pengertian
“Bencana adalah peris wa atau rangkaian peris wa yang mengancam dan mengganggu kehidupan
dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam dan/atau faktor non-alam,
maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan mbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.”

Undang-Undang No. 24 Tahun 2007

7
Mengancam/
a/
Kejadian/peris w mengganggu
a
rangkaian peris w

Kehidupan/
penghidupan
BENCANA masyarakat

AL
BENCANA BENCANA SOSI
BENCANA ALAM NON-ALAM
Peris wa atau
Peris wa atau Peris wa atau serangkaian
serangkaian serangkaian peris wa yang
h
peris wa yang peris wa yang disebabkan ole
Bencana disebabkan ole
h disebabkan ole
h manusia
Berdasarkan alam non-alam

Penyebabnya
8
Bencana Berdasarkan
Faktor Kejadian

1. Gempa bumi
2. Tsunami
3. Gunung meletus
4. Banjir
5. Kekeringan
6. Angin topan
Slow onset (Terjadi secara 7. Tanah longsor
perlahan). Terdapat 8. Gagal teknologi
pertanda awal, kemudian 9. Gagal modernisasi
menjadi situasi darurat, dan 10. Epidemi dan wabah
terakhir, menjadi bencana. penyakit
Misal: kekeringan, banjir, 11. Konflik sosial antar-
perselisihan sosial. kelompok atau antar-
komunitas masyarakat
12. Teror

9
siklus bencana

Kesiapsiagaan tanggap darurat

saat bencana
pra bencana
Mitigasi

pasca bencana
Pencegahan pemulihan

rekonstruksi
10
11
1. PENYEBAB BANJIR
Penyebab Alami

Limpasan Hujan deras Tsunami


air laut pasang (rob) dengan intensitas nggi akibat pergeseran
dan lama lempeng bumi

Penyebab Karena Perilaku Manusia

Penggundulan hutan Kurangnya Saluran air


lahan hijau tersumbat sampah

12
2. DAMPAK TERJADINYA BANJIR
Rusaknya sarana Menghen kan Rusaknya
dan prasarana kota ak vitas sehari-hari fasilitas listrik
Melumpuhkan
Memakan korban jiwa jalur transportasi
dan hilangnya harta benda

Menimbulkan
masalah kesehatan

13
3. TINDAKAN PENCEGAHAN

Letakkan Budayakan Membuat biopori


dan manfaatkan sampah. menanam pohon, (sumur resapan)
Jagalah kebersihan untuk penyerapan berupa lubang ver kal ±1 meter
lingkungan sekitar. air hujan. yang ditimbun sampah organik
untuk menghasilkan kompos.
4. UPAYA KESIAPSIAGAAN

Pantau daerah sekitar Sebarluaskan Sepaka jalur, Kemasi barang- barang


rumah yang rawan banjir. informasi ancaman dan lokasi evakuasi. pen ng dalam plas k
Ama laporan cuaca di daerah banjir dan Siapkan peralatan dan letakkan di tempat
untuk persiapan diri. ndakan penyelamatan. penyelamatan. yang lebih nggi.

14
5. TINDAKAN SAAT BANJIR
SIAPKAN SELALU TAS DARURAT
Pakaian, makanan, minuman,
uang, kotak P3K, obat-obatan,
telepon genggam, surat-surat pen ng,
senter, radio, korek api, dan foto keluarga.

Cabut semua Evakuasi ke daerah Jangan berjalan atau Waspada dengan


peralatan listrik aman yang sudah berenang pada genangan genangan yang
dan ma kan disepaka . banjir karena kotor dialiri listrik.
kompor gas. dan menimbulkan penyakit.

WASPADA DAN SIAGA!


Banjir bisa datang terutama pada musim hujan. Letakkan dan manfaatkan
sampah pada tempatnya dan tanamlah pohon sebelum hujan.

15
16
1. PENYEBAB KEBAKARAN

Faktor
Penyebab:
Bahan yang mudah Sumber panas yang Adanya oksigen (O2).
terbakar. ada di lingkungan Semakin besar kadar
seper matahari oksigen, semakin besar
dan arus pendek listrik. api yang menyala.

Faktor
Pemicu:
Manusia: ceroboh, Teknis: adanya api terbuka Alam: pe r, gunung
kesalahan, dan minim dan munculnya api meletus, dan gempa bumi.
pengawasan. dari arus pendek listrik.

17
2. PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN
Letakkan tabung gas Simpan barang yang dapat
Pas kan instalasi listrik memicu api, jauh dari jangkauan
di tempat yang memiliki
di rumah aman tanpa
sirkulasi udara anak-anak atau hewan peliharaan
banyak sambungan/isolasi
Menyiapkan Alat Pemadam
Api Ringan (APAR), air,
pasir, serta karung goni

Waspada rokok
atau lilin menyala
tanpa pengawasan

18
3. TINDAKAN SAAT KEBAKARAN

Bila ada asap Selamatkan Pas kan seluruh


merunduk, merangkak, barang-barang dan anggota keluarga selamat.
dan tutup mulut dengan surat-surat pen ng. La h anak kecil untuk
pakaian. Selamatkan diri melaporkan kebakaran
dan minta pertolongan. kepada orang dewasa.

Cara
Memadamkan
Api
Api karena kompor Api karena Bila api membesar,
Api karena Gunakan APAR. Jika
minyak tanah kompor gas
arus listrik dak tertanggulangi,
Gunakan karung basah Lepaskan regulator,
Putuskan arus listrik. hubungi Pemadam
untuk menutup api balut tabung dengan
Jangan menggunakan air Kebakaran 113.
yang menyala. karung basah, bawa
atau APAR saat
Jangan gunakan air! ke ruangan terbuka.
arus listrik masih ada.

19
4. TINDAKAN SETELAH KEBAKARAN

Jenis
Kebakaran ý Jangan kembali ke rumah
sebelum dinyatakan aman

Disebabkan bahan-bahan
yang mudah terbakar seper kayu,
kertas, plas k
Disebabkan bahan-bahan gas
þ Evakuasi barang-barang tersisa
yang masih dapat digunakan

(
dan cair yang mudah menyala Hubungi kerabat untuk
seper LPG, bensin, gas,
minyak tanah, lilin tempat nggal sementara
Disebabkan Benda-benda
yang dialiri arus listrik
Disebabkan bahan logam yang
Sumber: Klasifikasi kebakaran NFPA (National Fire Protection Association)
mudah terbakar seper magnesium
dan natrium

Fenomena api: kecil maupun besar dapat menjadi kawan bahkan lawan
selama kita tahu cara memperlakukan. Oleh karena itu,
jangan lepas dari pengawasan.

20
21
1. PENYEBAB GEMPA BUMI

Pergeseran lempeng bumi Pergerakan geomorfologi Ak vitas pergerakan


(gempa bumi tektonik) tanah secara ba- ba magma dalam perut bumi
(gempa bumi vulkanik)

2. DAMPAK GEMPA BUMI

DAMPAK PRIMER: DAMPAK SEKUNDER: DAMPAK TERSIER:


Getaran kuat, terjadi patahan Tanah longsor, tsunami, Memakan korban jiwa, trauma
di permukaan bumi kebakaran, bangunan roboh harta, dan kerusakan lingkungan

22
GEMPA BUMI merupakan
getaran atau guncangan
yang terjadi
di permukaan bumi

INDONESIA merupakan wilayah


pertemuan ga lempeng
tektonik (Lempeng Eurosia,
Lempeng Indo-Australia,
dan Lempeng Pasifik) sehingga
memiliki potensi bencana
Mendidik masyarakat Mengadakan simulasi
Menentukan jalur evakuasi mengenal bahaya gempa bumi gempa secara ru n
dan k tempat bertemu dan upaya penyelamatan diri terutama di sekolah
yang aman
Menyiapkan bangunan Membangun sistem
tahan gempa pemantauan
dan peringatan dini

23
3. UPAYA KESIAPSIAGAAN

Atur barang-barang besar Catat nomor telepon


dan berat di bawah rak, dan alamat pen ng
simpan barang pecah belah (BPBD, BMKG, SAR,
di dalam lemari terkunci Rumah Sakit,
yang dipaku dengan Kantor Polisi,
pengait dinding. Kantor Damkar).

Tas Darurat (pakaian, makanan


minuman, uang, kotak P3K
obat-obatan, telepon genggam,
surat pen ng, senter, radio,
korek api, dan foto keluarga)

24
SAAT GEMPA

Jika berada di pantai Jika di dalam Menjauh dari kaca Jika berada di luar, Jika dalam kendaraan,
segera evakuasi bangunan, berlindung dan barang-barang cari tempat terbuka berhen di tempat
menjauhi pantai di bawah meja yang bisa yang jauh dari bangunan, aman, jauhi
menuju tempat yang kokoh dan lakukan berjatuhan. pohon, dan terowongan,
yang lebih nggi. 3B (Berlutut, ang listrik. bangunan, dan
Berlindung, Bertahan). jembatan.

Ha -ha ! Gempa dak bisa SETELAH GEMPA


diramal oleh siapa pun, kapan,
di mana, dan seberapa besar
kekuatannya. Kesiapsiagaan
terhadap bahaya gempa
menjadi kunci
penyelamatan diri.
Waspada dengan Iku informasi Pas kan dak ada Pantau perkembangan
gempa susulan. dari instansi resmi alat-alat yang situasi setelah gempa
Jangan kembali (BMKG, PVMKG, dapat menimbulkan dan iku informasi
sebelum dinyatakan BNPB, BPBD, Kepolisian, bahaya akibat dari pemerintah.
aman oleh dan aparat lain gempa bumi.
pihak berwenang. yang berwenang).

25
jika ada gempa, lakukan 3b
berlutut, berlindung, dan bertahan
(Drop, Cover, Hold)

26
27
tsunami
Tsunami: berasal dari bahasa jepang yaitu “Tsu” yang
berar pelabuhan dan “nami” yang berar gelombang.
Nama ini diperkirakan berasal dari para nelayan jepang.

Lalu, bagaimana Bencana tsunami terjadi akibat adanya ak vitas gempa di bawah laut, longsor
bencana tsunami bawah laut, ak vitas gunung berapi di laut maupun di bawah laut, jatuhnya
bisa terjadi? material-material besar menuju laut, dan jatuhnya meteor. Ak vitas itulah
yang menyebabkan terjadinya gelombang besar di laut dan menuju pantai.
Gelombang tersebut bisa mencapai kecepatan 600-900 km/jam. Umumnya
gelombang ini dak begitu besar ke ka berada di laut lepas. Hanya memiliki
amplitudo sebesar 30-60 cm. Namun akan semakin membesar dan cepat
ke ka menuju laut dangkal sampai ke pinggir pantai.

28
Apa yang harus dilakukan
jika ada tanda-tanda akan terjadi tsunami

Jika merasakan gempa Bawa tas Iku arahan Cari informasi Tetap di k aman
dan sedang berada siaga bencana petugas berwenang yang terpercaya hingga keadaan
di pinggir pantai atau seper BPBD dinyatakan aman
sungai, segera menjauh, dan BMKG
dan menuju tempat
yang lebih nggi

29
Letusan gunung atau erupsi gunung
Gunung berapi terjadi karena adanya
Meletus pergerakan atau aktivitas magma
dari dalam perut bumi yang berusaha
keluar ke permukaan

Material-Material Berbahaya 4 AWAN PANAS:


Aliran suspensi dari batu, kerikil, pasir, dan abu
dari Gunung Meletus vulkanik yang keluar bersamaan dengan gas
ABU VULKANIK:
Disebut juga pasir vulkanik atau jatuhan piroklas k, yakni
1 vulkanis. Aliran ini disebut sebagai awan panas
karena pasir, abu, dan kerikil yang saling bergerak
bahan vulkanik jatuhan yang disemburkan ke udara saat dengan gas vulkanik membentuk gulungan yang
terjadi suatu letusan. Terdiri dari batuan berukuran besar terlihat seper awan yang jatuh. Awan panas
sampai berukuran halus yang bergerak mengiku arah angin. mengandung gas vulkanik. Oleh karena itu awan

2
panas memiliki suhu yang sangat panas.
GAS BERACUN: Temperatur hawa panas dapat menapai 100
Gas vulkanik berbahaya dan dapat hingga 1.000 derajat Celsius.
mema kan apabila terhirup tubuh
seke ka. Seper CO2 , SO2 , RN, H2S,
Hcl, HS, H 2 SO4. Biasanya dak 5 LAHAR:
Lava yang mengalir dan bercampur
berwarna dan dak berbau.
dengan air, lumpur, dan batuan-
LAVA:
Cairan magma yang keluar 3 batuan. Selain itu, juga mengandung
pasir dan kerikil. Jika curah hujan
dari dalam bumi, mengalir meningkat maka kapasitas dan
dari tempat nggi ke kecepatan lahar juga akan meningkat.
tempat rendah.

30
Kesiapsiagaan Bencana:
SEBELUm Saat Sesudah
Perha kan arahan Pusat Vulkanologi Tidak berada di lokasi yang Kurangi terpapar abu vulkanik.
dan Mi gasi Geologi (PVMBG) dan direkomendasikan untuk dikosongkan.
BPBD serta perkembangan ak vitas Hindari menggunakan kendaraan
gunung berapi. Hindari tempat terbuka, lindungi diri bermesin karena bisa rusak terkena
dari abu letusan gunung berapi. abu vulkanik.
Siapkan masker dan kacamata
pelindung untuk mengatasi abu Tidak berada di lembah atau aliran air Bersihkan atap rumah dari abu
vulkanik yang halus. sungai. vulkanik.

Mengetahui jalur evakuasi yang aman. Gunakan masker atau kain basah Waspadai daerah aliran lahar.
untuk menutup hidung dan mulut.
Mengetahui lokasi shelter yang bisa
digunakan untuk mengungsi. Pakai kacamata pelindung.

Menyiapkan skenario terburuk jika Kenakan pakaian tertutup seper baju


erupsi meluas. lengan panjang, celana panjang, dan
topi.

31
ANGIN PUTING BELIUNG
Apa itu angin puting beliung?
Angin pu ng beliung adalah angin kencang yang datang secara ba- ba, memiliki pusat bergerak melingkar,
menyerupai spiral, dengan kecepatan 40-50 Km/jam hingga menyentuh permukaan bumi
dan akan hilang dalam waktu singkat (3-5 menit saja).

Udara terasa panas dan gerah Terjadi perubahan warna awan


gejala awal Tampak pertumbuhan awan cumulus
dari pu h menjadi hitam pekat
(awan cumulunimbus)
terjadinya (awan pu h bergerombol
dengan ba- ba
yang berlapis-lapis)
angin puting
Di antara awan tersebut, ada satu jenis
beliung awan yang mempunyai batas tepi Angin terasa sangat dingin
sangat jelas berwarna abu-abu
menjulang nggi (seper bunga kol) Pohon bergoyang cepat

Jika fenomena ini terjadi, kemungkinan besar akan hujan disertai angin kencang.
Fase pembentukan awan hingga awan punah berlangsung paling lama sekitar 1 jam.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada.

32
SEBELUM
Memperkuat atau memperkokoh
01 saat 02 setelah 03
Hindari di bawah bangunan nggi Periksa apakah Anda dan orang di
bangunan rumah Anda. seper ang listrik, papan reklame, sekitar Anda mengalami cedera atau
pohon besar, dan lain sebagainya. membutuhkan bantuan medis.
Memangkas cabang-cabang pohon
yang nggi di sekitar rumah. Segera masuk ke dalam bangunan/ Laporkan kepada yang berwenang
rumah yang kokoh. jika ada kerusakan dan berhubungan
Cari tempat perlindungan untuk dengan listrik.
evakuasi di dekat rumah Anda. Bawa masuk barang-barang ke dalam
Setelah itu perha kan baik-baik rumah supaya dak terbawa angin. Tetap waspada dan pantau terus
rencana evakuasi dan perlindungan perkembangan situasi terkini terkait
untuk diri Anda sendiri dan keluarga. Tutup jendela dan pintu, kemudian adanya potensi angin pu ng beliung
Tinjau ulang rencana tersebut dan kunci rapat. susulan melalui informasi yang ada di
pas kan se ap orang memahaminya. media massa atau petugas yang
Ke ka angin pu ng beliung datang, berwenang.
Bersihkan area di sekitar rumah dari jauhi jendela atau barang-barang lain
bahan-bahan material yang dak yang dapat melukai.
terpakai. Pasalnya bahan-bahan
tersebut dapat diterbangkan oleh Ma kan semua aliran listrik dan
angin pu ng beliung yang ditakutkan
bisa melukai seseorang atau
peralatan elektronik dan copot
regulator gas.
kesiapsiagaan
menimbulkan kerusakan parah pada
bangunan. Jika ada potensi pe r akan angin puting
menyambar, segera membungkuk,
Simpan semua dokumen pen ng
seper akta kelahiran, dokumen
merunduk, dan memeluk lutut ke
dada.
beliung
asuransi, surat tanah, dan sebagainya
di tempat yang aman dan kedap air. Jangan arap di atas tanah.

Siapkan tas siaga.

33
TANAH LONGSOR

34
35
kekeringan
Apa sih kekeringan itu?
Kekeringan secara sederhana dapat diar kan
sebagai kurangnya kebutuhan air bagi
kehidupan makhluk hidup di suatu wilayah.

36
Mengapa bisa terjadi
kekeringan?
Bagaimana dampak
1. Musim kemarau
yang terlalu panjang
kekeringan itu?
2. Minimnya resapan air
karena kurangnya pohon
1. Kurangnya air untuk minum

3.
dan kebutuhan sehari-hari
Penggunaan air
yang berlebihan
2. Tanaman dan binatang ma

4. Kekurangan
sumber air
3. Kelaparan massal

5. Jauhnya jarak
terhadap sumber air
4. Lingkungan menjadi kotor

5. Timbulnya bibit-bibit
penyakit

37
Kekeringan Alami: yang termasuk di dalamnya adalah kekeringan Jenis
1. meteorologis, terkait curah hujan di bawah normal dalam satu musim.
Kekeringan hidrologis, terkait dengan kekurangan pasokan air permukaan Kekeringan
dan air tanah.
Kekeringan Antropogenik: yang disebabkan karena ke daktaatan manusia
2. pada aturan baik itu pola penggunaan air berlebihan maupun kerusakan
kawasan tangkapan air.

3. dalam
Kekeringan Pertanian: berhubungan dengan kurangnya kandungan air dari
tanah sehingga dak mampu memenuhi kebutuhan tanaman.

Kekeringan Sosial Ekonomi: suatu kondisi kekurangan pasokan komodi


4. ekonomi dari kebutuhan normal akibat kekeringan meteorologis, hidrologis,
dan pertanian.

Gejala 1. Menurunnya ngkat curah hujan di bawah normal dalam satu musim.
Kekeringan Kemudian terjadi kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah.
2. Kekeringan ini diukur berdasarkan ke nggian muka air sungai, waduk,
danau, dan air tanah.

3. Kekeringan pada lahan pertanian ditandai dengan kekurangan lengas


tanah (kandungan air di dalam tanah).

38
Apa yang bisa kamu lakukan?
KAMPANYE HEMAT AIR. Bertujuan untuk membiasakan masyarakat
agar dak boros air dan untuk mengan sipasi jika musim kemarau
panjang datang.

PANEN HUJAN. Menampung dan menyimpan air hujan yang bisa


digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seper mencuci
dan menyiram tanaman.

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA. Pengolahan limbah


cair dari buangan air mandi dan mencuci agar bisa langsung meresap
ke dalam tanah.

DRIP IRRIGATION SYSTEM. Sistem pertanian hidroponik yang


prinsipnya memberikan air dan nutrisi dalam bentuk tetesan air
sesuai kebutuhan tanaman.

39
kebakaran hutan dan lahan
(KARHUTLA)
Apa itu KARHUTLA?
Kebakaran Hutan dan Lahan (KARHUTLA) adalah
keadaan pada hutan dan lahan yang dilanda api
sehingga mengakibatkan kerusakan dan dampak yang
merugikan. KARHUTLA terjadi berulang hampir se ap
tahun, terutama saat memasuki musim kering atau
musim kering ekstrem. KARHUTLA bisa terjadi secara
alami atau disebabkan oleh ulah manusia baik yang
disengaja maupun yang dak disengaja.

40
Penyebab KARHUTLA?
Di Indonesia, sebagian besar KARHUTLA disebabkan oleh ak vitas merusak hutan oleh
manusia baik sengaja maupun dak disengaja. Hanya sedikit (1%) yang terjadi secara alami.
Sejak era 1980-an, pembukaan lahan kelapa sawit dan pembukaan Hutan Tanaman Industri
diduga sebagai penyebab utamanya.

Pemicu Alami. Adalah gesekan antara cabang dan ran ng pepohonan. Hal
ini pun hanya bisa terjadi di hutan-hutan yang kering. Hutan hujan tropis memiliki
ngkat kelembapan nggi sehingga kemungkinan terjadi gesekan antar pohon
yang bisa menimbulkan kebakaran sangat kecil.

Kebakaran Disengaja. Kebakaran ini dipicu ulah manusia yang


sengaja membakar hutan untuk membuka lahan atau mengeksploitasi
sumber daya alam.

Kebakaran Tidak Disengaja. Kebakaran jenis ini terjadi akibat dari


kelalaian manusia seper dak mema kan api unggun, membakar
sampah, membuang puntung rokok, dan kelalaian lainnya.

41
Dampak KARHUTLA

Merusak Mengurangi Mengurangi


habitat hewan fungsi hutan kandungan oksigen
sebagai sumber air

Membuat udara Menimbulkan Menimbulkan


semakin panas bencana asap gangguan kesehatan
yang berbahaya pada manusia

42
Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU)
ISPU adalah laporan kualitas udara pada masyarakat untuk menerangkan seberapa bersih atau tercemarnya
kualitas udara dan bagaimana dampaknya terhadap kesehatan setelah menghirup udara tersebut selama
beberapa jam/hari/bulan. Penetapan ISPU ini memper mbangkan ngkat mutu udara terhadap kesehatan
manusia, hewan, tumbuhan, bangunan, dan nilai este ka.

ISPU diterapkan berdasarkan 5 pencemaran:


1. Karbon Monoksida (CO) 3. Nitrogen Dioksida (NO2) 5. Partikel Debu (PM10)
2. Sulfur Dioksida (SO2) 4. Ozon Permukaan (O3)

TINGKAT
ISPU DAMPAK KESEHATAN
PENCEMARAN UDARA
Tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan dak
0-50 BAIK berpengaruh pada tumbuhan, bangunan, dan este ka

Tidak berpengaruh pada kesehatan manusia dan hewan, tetapi


50-100 SEDANG berpengaruh pada tumbuhan sensi f dan nilai este ka

Berdampak pada kesehatan manusia atau hewan yang sensi f dan bisa
101-199 TIDAK SEHAT menimbulkan kerusakan pada tumbuhan dan nilai este ka

SANGAT TIDAK
200-299 Berdampak pada kesehatan sejumlah populasi yang terpapar
SEHAT
Secara umum menimbulkan gangguan kesehatan yang sangat serius pada
300-500 BERBAHAYA populasi.

43
Pencegahan KARHUTLA

Memasang rambu-rambu Memantau k- k rawan KARHUTLA


di wilayah rawan terjadinya KARHUTLA terutama saat musim kemarau terjadi

Jangan sembarangan membakar atau DILARANG membuka lahan


membuang puntung rokok pada rumput perkebunan dengan cara
dan semak-semak kering di sekitar hutan dibakar

44
Apa yang harus dilakukan
saat terjadi KARHUTLA?

Segera melapor Tidak membakar sampah


ke pihak yang berwenang atau membuang puntung rokok
sembarangan

Selalu memakai masker


jika udara telah tercemar asap

45
Lindungi diri dari bahaya asap
akibat KARHUTLA
Hindari atau kurangi ak vitas di Menjaga Perilaku Hidup Bersih
luar rumah/gedung, terutama bagi dan Sehat (PHBS), seper
mereka yang menderita penyakit mengkonsumsi makanan bergizi
jantung dan gangguan pernapasan. dan is rahat yang cukup.

Menggunakan masker jika terpaksa Mencegah agar asap (polusi)


harus keluar rumah/gedung. dak masuk ke dalam rumah/
gedung.

Minum air pu h lebih banyak dan Penampungan air minum dan


lebih sering. makanan harus terlindung
dengan baik.

Konsultasi dengan dokter untuk Sayuran dan buah-buahan dicuci


perlindungan tambahan (sesuai sebelum dikonsumsi serta
kondisi) bagi orang yang memiliki pen ngnya pengolahan makanan
gangguan paru dan jantung. dan minuman.

46
Informasi terkait KARHUTLA dan ASAP

1 Karhutla Monitoring System


h p://sipongi.menlhk.go.id

2 Data Indeks Standard Pencemar Udara


h p://iku.menlhk.go.id/aqms

3 Pla orm Restorasi Ekosistem Gambut


h p://www.pantaugambut.id

4 Sistem Pemantauan Air Lahan Gambut


h p://sipalaga.brg.go.id

5 Sistem Peringatan Kebakaran Hutan


h p://www.bmkg.go.id/cuaca/kebakaran-hutan.bmkg

47
pandemik covid-19

48
APA ITU COVID-19?
COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus corona yang
menyebabkan penderitanya mengalami sakit dengan beberapa gejala
umum seperti demam, batuk kering, rasa lelah, kesulitan bernapas, dan
radang paru (pneumonia). Orang lanjut usia dan orang-orang dengan
masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung,
atau diabetes dapat mengalami gejala yang lebih fatal dan mematikan
jika terkena virus ini.

Sumber: Kementerian Kesehatan RI

2 49
1,5 m

KUNCI PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19


• Sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik.

• Ketika keluar rumah, hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut.

• Rajin bersihkan alat bantu (kursi roda, kruk, walkers) dengan disinfektan bagi
penyandang disabilitas.

• Gunakan masker saat harus keluar rumah.

• Bila batuk atau bersin, tutup mulut dan hidung dengan siku terlipat atau tisu
yang dibuang langsung ke tempat sampah tertutup setelah dipakai.

• Menjaga jarak fisik dengan orang lain minimal 1,5 meter jika terpaksa harus
bertemu tatap muka.

Sumber: Kementerian Kesehatan RI

6 50
2 3 5 6
1 4

6 LANGKAH CUCI TANGAN PAKAI SABUN


1. Basuh tangan dengan air bersih mengalir dan gosok dengan sabun.

2. Usap dan gosok kedua punggung tangan.

3. Gosok sela-sela jari tangan.

4. Bersihkan ujung jari secara bergantian.

5. Gosok dan putar kedua ibu jari.

6. Letakkan ujung jari pada telapak tangan, lalu bilas dengan air
bersih mengalir dan keringkan.

Sumber: Kementerian Kesehatan RI

51
WAKTU KRITIS CUCI TANGAN PAKAI SABUN
• Sebelum menyentuh mata, hidung, dan • Sebelum menyiapkan makanan.
mulut.
• Sebelum dan setelah menceboki anak/bayi.
• Setelah beraktivitas di luar rumah.
• Sebelum menyuapi dan menyusui bayi.
• Setelah Buang Air Besar atau Kecil.
• Setelah memegang binatang.
• Sebelum dan setelah makan.

Di saat pandemik COVID-19 ini semua orang disarankan untuk mencuci tangan
pakai sabun sesering mungkin. Cuci tangan pakai sabun terbuk secara ilmiah
dapat membunuh bakteri dan virus Corona.
Sumber: Kementerian Kesehatan RI

52
PENGELOLAAN AIR MINUM DAN MAKANAN yang aman
1. Gunakan air dari sumber yang terlindungi dan aman.

2. Simpan air dan makanan di tempat yang bersih dan tertutup.

3. Minum air yang telah direbus sampai mendidih.

4. Konsumsi makanan yang sudah dimasak sampai matang.

5. Cuci peralatan makanan dengan sabun hingga bersih.

Sumber: Kementerian Kesehatan RI

12 53
MENJAGA JARAK FISIK (PHYSICAL DISTANCING)
Penularan COVID-19 dapat terjadi jika pengidap melakukan kontak dengan jarak yang
dekat dengan kita. COVID-19 dapat menular melalui batuk, bersin, dan mengobrol dari jarak
yang sangat dekat. Menjaga jarak fisik (physical distancing) menjadi salah satu upaya
untuk memutus penyebaran virus ini. Langkah ini termasuk dengan mengurangi jumlah
aktivitas di luar rumah, interaksi fisik dengan orang lain, serta mengurangi pertemuan
tatap muka langsung. Misalnya:

1. Tidak keluar rumah jika tidak untuk urusan darurat seperti belanja bahan makanan,
berobat, atau bekerja.
2. Tidak menggunakan kendaraan umum yang ramai seperti angkot atau bus.
3. Tidak keluar rumah untuk bermain dengan teman.
4. Tidak pergi ke tempat rekreasi, kafe, atau pusat perbelanjaan.
5. Tidak mengadakan acara kumpul-kumpul yang dihadiri oleh orang banyak (lebih dari
10 orang).
6. Bila harus berada di tempat umum, jaga jarakmu sekitar 1,5 meter dari orang lain.

12 54
Satuan Pendidikan
Aman Bencana
(SPAB)
Pengertian
Kata kunci:
“Satuan pendidikan yang menerapkan standar sarana
dan prasarana serta budaya yang mampu melindungi Ÿ Sarana dan prasarana
warga sekolah dan lingkungan di sekitarnya dari Ÿ Budaya
bahaya bencana” Ÿ Melindungi warga sekolah
Ÿ Bahaya bencana

55
Bagan SPAB
Ÿ Perawatan gedung Ÿ Pendidikan akan keamanan
Ÿ Mi gasi non-struktural struktural
Ÿ Keselamatan terhadap Ÿ Konstruksi sebagai peluang
ncanaan sek
kebakaran
n pere tor pendidikan
da pe
an nd
ak i

di
b ij

ka
Ke Pilar 1

n
Ÿ Analisis sektor
Fasilitas
pendidikan
Sekolah Aman Ÿ Kajian risiko
mul ancaman
Ÿ Kajian dan
Pilar 2 Pilar 3 perencanaan
Manajemen Pendidikan, yang berpusat
Bencana Pencegahan, dan pada anak
di Sekolah Pengurangan
Risiko Bencana

Ÿ Rencana bencana di ngkat


keluarga
Ÿ Rencana reunifikasi keluarga
Ÿ La han (SIMULASI) sekolah

56
3 Pilar Sekolah Aman
(Gubahan lirik dari lagu “Sayang Semuanya” Ciptaan Pak Kasur)

Pilar 1 Fasilitas aman


Pilar 2 Manajemen bencana
Pilar 3 Pendidikan PRB
1 2 3 Sekolahku aman

57
3 Pilar
Satuan Pendidikan Pilar 2
Aman Bencana Manajemen Bencana
di sekolah

Pilar 3
Pendidikan, pencegahan,
dan Pengurangan
Risiko Bencana
Pilar 1
Fasilitas sekolahku aman,
Sekolah AMAN belajar pun nyaman
58
pilar 1
fasilitas
sekolah aman
,

59
Pilar 1: Fasilitas Sekolah Aman
Pengertian Pilar 1
"Fasilitas Sekolah Aman merupakan fasilitas
sekolah dengan gedung, isi, dan halaman
sekitarnya memenuhi persyaratan keselamatan,
kesehatan, kemudahan termasuk kelayakan bagi
anak berkebutuhan khusus, kenyamanan, dan
keamanan”

Fasilitas Sekolah Aman termasuk:


Ÿ Gedung dan prasarana isinya
Ÿ Halaman sekitarnya
Ÿ Fasilitas fisik penunjang lainnya seper fasilitas air bersih dan sanitasi,
kan n, UKS, perpustakaan, instalasi listrik, tangga, pintu dan jendela,
saluran pembuangan
Fasilitas Sekolah Aman hendaknya memenuhi persyaratan keselamatan,
kesehatan, kemudahan termasuk kelayakan bagi anak berkebutuhan khusus,
kenyamanan, dan keamanan sesuai dengan Permen PU No. 29 Tahun 2006,
Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Tahan Gempa SNI-1726-2002, serta
Perka BNPB No. 4 Tahun 2012 tentang Pedoman Penerapan
Sekolah/Madrasah Aman Bencana.

60
Indikator Pilar 1
Lokasi: Sarana Prasarana:
Ÿ Tidak berada di puncak bukit Ÿ Struktur bangunan kuat
yang rawan longsor Ÿ Sarana dan prasarana yang dak
Ÿ Tidak berada di tengah membahayakan
permukiman yang padat Ÿ Ada fasilitas untuk menyelamatkan
penduduk diri dan melakukan evakuasi
Ÿ Tidak berada di dekat pabrik Ÿ Dapat diakses oleh orang
Ÿ Jauh dari pasar berkebutuhan khusus
Ÿ Jauh dari pantai Ÿ Jika bangunan dikondisikan untuk
Ÿ Jauh dari sungai yang rawan pengungsian, harus dipas kan
banjir kelanjutan KBM bisa tetap berjalan

Melaksanakan intervensi
Menjamin bahwa yang memperha kan
Ada fasilitas sanitasi akses anak-anak ke perubahan cuaca untuk
yang memadai, toilet sekolah aman dari Melakukan ketahanan terhadap air,
laki-laki dan risiko fisik (seper jalur pemeliharaan fasilitas energi, dan makanan
perempuan dipisah, pejalan kaki, jalur sekolah dan menjaga (misalnya penampungan
serta dapat diakses penyeberangan jalan keamanan. air hujan, panel surya,
orang berkebutuhan dan penyeberangan energi baru dan
khusus. sungai). terbarukan, taman
sekolah).

61
pilar 2
manajemen bencana
di sekolah

Ayo, kita kenali kegiatan


Tim Siaga Bencana!

,
Inilah aku Melakukan simulasi dan
a B e n ca n a Sekolah terampil saat terjadi bencana
Tim Siag

62
Pilar 2: Manajemen Bencana di Sekolah
Pengertian Pilar 2
Manajemen Bencana di Sekolah merupakan proses
pengkajian yang kemudian diiku oleh perencanaan
terhadap perlindungan fisik, perencanaan
pengembangan kapasitas dalam melakukan respons/
tanggap darurat, dan perencanaan kesinambungan
pendidikan

Tujuan Pilar 2
Ÿ Manajemen Bencana di Sekolah bertujuan untuk menjaga lingkungan belajar yang
aman serta merencanakan kesinambungan pendidikan, baik di masa dak ada bencana
maupun di saat terjadi bencana
Ÿ Sekolah merupakan lembaga umum tempat berbagi pengetahuan dan keterampilan.
Sekolah diharapkan bisa menjadi panutan dalam pencegahan bencana.

Indikator Pilar 2
Ÿ Ada m siaga bencana
Ÿ Ada kajian risiko bencana
Ÿ Ada SOP/Protap (Prosedur Tetap) Bencana
Ÿ Ada rencana yang berkesinambungan terkait Pendidikan pada Situasi Darurat
Ÿ Adanya kebijakan, kesepakatan dan/atau peraturan sekolah yang mendukung
upaya Pengurangan Risiko Bencana di sekolah
Ÿ Ada simulasi bencana

63
pilar 3
pendidikan, PENCEGAHAN,
DAN PENGURANGAN risiko bencana

“Lakukan pencegahan, risiko bencana pun berkurang”


“Kenali, belajar, berla h untuk mengurangi risiko bencana”
#SiapUntukSelamat
64
Pilar 3: Pendidikan, Pencegahan, dan Pengurangan Risiko Bencana
Pengertian Pilar 3
Pendidikan, Pencegahan, dan Pengurangan Risiko
Bencana adalah sebuah proses pembelajaran
bersama jangka panjang yang bersifat interak f.
Sekolah tetap terpercaya sebagai wahana efek f
untuk membangun budaya bangsa termasuk
membangun kesiapsiagaan bencana dari usia
sekolah.
Tujuan Pilar 3
Ÿ Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk pencegahan dan pengurangan risiko bencana,
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang bertanggung jawab, dan adaptasi terhadap risiko
bencana
Ÿ Mengembangkan pemahaman tentang risiko bencana, pemahaman tentang kerentanan sosial, pemahaman
tentang kerentanan fisik, serta kerentanan perilaku dan mo vasi
Ÿ Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siaga bencana
Ÿ Menumbuhkembangkan nilai dan sikap kemanusian
Ÿ Mengembangkan kesiapan untuk mendukung pembangunan kembali komunitas saat bencana terjadi dan
mengurangi dampak yang disebabkan karena terjadinya bencana
Ÿ Menumbuhkembangkan sikap dan kepedulian terhadap risiko bencana
Ÿ Mengembangkan upaya untuk pengurangan risiko bencana di atas, baik secara individu maupun kolek f
Ÿ Meningkatkan kemampuan tanggap darurat bencana
Ÿ Meningkatkan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan besar dan mendadak

65
Indikator Pilar 3
Ÿ Ada pendidikan tentang Pengurangan Risiko
Bencana (PRB)
Ÿ Memberitahukan ke warga sekolah tentang
PRB
Ÿ Ada mading tentang PRB

Tahapan Pelaksanaan Pilar 3


B. TAHAPAN PELAKSANAAN
A. TAHAPAN PERSIAPAN C. TAHAPAN ADVOKASI
PELATIHAN DAN PENDIDIKAN

1. Analisis sektor pendidikan 4. Pela han guru dan 7. Terintegrasi ke dalam


pengembangan staf kurikulum
2. Kajian risiko mul ancaman 5. Pendidikan bencana 8. Pesan kunci berdasarkan
konsensus
3. Kajian dan perencanaan berpusat 6. Ekstrakurikuler dan pendidikan
pada anak informal berbasis masyarakat

66
RINGKASAN AKTIVITAS
PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3
Ÿ Pemilihan lokasi Ÿ Membentuk m siaga bencana Ÿ Kajian risiko mul ancaman
Ÿ Standar bangunan Ÿ Adanya kebijakan, kesepakatan Ÿ Kajian dan perencanaan
Ÿ Standar kinerja dan/atau peraturan sekolah berpusat pada anak
yang mendukung upaya PRB di Ÿ Pela han guru dan
Ÿ Desain yang tahan bencana
sekolah pengembangan staf
Ÿ Pela han bagi pembuat
Ÿ Melakukan kajian terhadap Ÿ Pendidikan bencana
bangunan Ÿ Ekstrakurikuler dan pendidikan
risiko, bahaya, kerentanan, dan
Ÿ Pengawasan konstruksi sumber daya informal berbasis masyarakat
Ÿ Kontrol terhadap kualitas Ÿ Mengurangi risiko Ÿ Terintegrasi ke dalam
Ÿ Pemodelan ulang atau Ÿ Keterampilan merespons (SOP, kurikulum
renovasi Rencana Kon njensi, simulasi) Ÿ Pesan kunci berdasarkan
Ÿ Perkuatan atau retrofi ng dan Penyediaan Perlengkapan konsensus
Kebencanaan
Ÿ Rencana Kesinambungan
Pendidikan
Ÿ Pemantauan
Ÿ Pemutakhiran

67
10 langkah
untuk mewujudkan
pendidikan aman bencana
di indonesia

68
1. Ÿ Lakukan diskusi dengan pihak-pihak
terkait untuk menerapkan Program
SPAB.
Ÿ Libatkan Komite Sekolah, Pengawas,
Dinas Pendidikan, dan Kelurahan/Desa
Persiapan dan konsolidasi
untuk menerapkan Program SPAB.
dengan pihak sekolah

2.
Ÿ Lakukan pengkajian dan penilaian mandiri
menggunakan alat bantu yang sudah ada
(da ar cek).
Ÿ Libatkan pihak-pihak terkait termasuk anak-
anak untuk berpar sipasi melakukan
pengkajian dan penilaian.
Ÿ Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui
Pengkajian dan penilaian
bagaimana kondisi sekolah dan lingkungannya, mandiri di awal program
apakah sudah memenuhi 3 Pilar SPAB.

69
3. Ÿ Guru, tenaga kependidikan, m siaga bencana
di sekolah mendapatkan pela han secara ru n
tentang SPAB.
Ÿ Bagi yang sudah mendapatkan pela han,
harus menyebarluaskan pengetahuannya
Pela han untuk guru,
kepada guru-guru lain, peserta didik, dan
tenaga kependidikan lainnya, orangtua peserta didik.
serta komite sekolah

Ÿ Ajak peserta didik untuk belajar tentang


Pengurangan Risiko Bencana (PRB).
4.
Ÿ Lakukan la han secara ru n, bisa
dimulai per kelas, kemudian dilakukan
secara serentak. Pela han
untuk peserta didik

70
5. Ÿ Melakukan kajian risiko dengan
melibatkan peserta didik.
Ÿ Melihat potensi-potensi bahaya yang
bisa terjadi di sekolah.
Pengkajian Ÿ Melihat kapasitas dan kerentanan yang
risiko bencana bersama, ada di sekolah.
termasuk dengan peserta didik

Ÿ Membuat rencana aksi berdasarkan


hasil kajian risiko bencana yang sudah
dilakukan.
6.
Ÿ Membentuk Tim Siaga Bencana Sekolah
yang melibatkan perwakilan dari
Penyusunan rencana aksi
pendidik, peserta didik, komite sekolah,
dan orangtua peserta didik. dan pembentukan
m siaga bencana sekolah

71
7. Ÿ Membuat prosedur tetap untuk pra,
saat, dan pasca bencana yang
disepaka dan melibatkan semua
pihak, termasuk desa/ kelurahan.
Penyusunan prosedur tetap
Ÿ Protap yang telah disepaka ,
untuk masa pra, saat, disosialisasikan kepada warga sekolah.
dan pasca bencana

Ÿ Ru n melakukan simulasi, minimal 2 kali


setahun. Lebih baik lagi jika lebih sering.
Ÿ Libatkan semua pihak dalam simulasi:
kepala sekolah, peserta didik, pendidik,
8.
karyawan sekolah, pedagang di kan n
sekolah, penjaga sekolah, orangtua peserta Melakukan simulasi teratur
didik, masyarakat di sekitar sekolah, serta
sebanyak dua kali setahun
pihak kelurahan/desa.

72
9. Ÿ Lakukan penilaian mandiri untuk mengetahui
perkembangan kondisi sekolah; apakah
potensi bahaya masih nggi, kapasitas dan
kerentanan apa saja yang dimiliki satuan
pendidikan?
Melakukan penilaian mandiri Ÿ Melihat hal-hal yang belum terpenuhi untuk
dan pengawasan secara ru n mewujudkan Satuan Pendidikan Aman
Bencana (SPAB).

10.
Ÿ Lakukan monitoring dan evaluasi rencana aksi
yang sudah dibuat; ak vitas apa saja yang
sudah dan belum terlaksana, kekurangan apa
yang perlu diperbaiki, serta kendala-kendala
apa saja yang dihadapi dalam mewujudkan
rencana aksi.
Ÿ Melihat program SPAB yang sudah berjalan, Melakukan evaluasi
apakah sudah menurunkan risiko bencana?
Ÿ Membuat pemutakhiran rencana aksi
pelaksanaan dan pemutakhiran
berdasarkan hasil kajian risiko bencana terakhir. rencana aksi

73
SEKOLAH AMAN
untuk setiap anak
Alamat Plan Indonesia Perwakilan NTB: Jl. Kebyar no. 7 Lingkungan Pusaka
Kelurahan Pejanggik, Kecamatan Mataram, Kota Mataram, NTB, 83117.

SARAN DAN KELUHAN, WHATSAPP: 085338212013

Anda mungkin juga menyukai