Anda di halaman 1dari 30

Water Sanitation

KSR PMI UNIVERSITAS RIAU


PALANG MERAH INDONESIA
2020
Kenapa PMI terlibat dalam kegiatan
WatSan (air dan sanitasi) ?
• Mengacu pada pokok kebijakan dan
rencana strategis PMI 2004-2009
• Visi Misi PMI terselenggaranya pelayanan
kesehatan bagi masyarakat rentan di
seluruh indonesia secara merata,
terjangkau, dan bermutu
• Ruang lingkup kebijakan bidang air dan
sanitasi adalah pengembangan program
”WatSan”
Keperluan Air Dalam Kondisi
Bencana?
• Merupakan kebutuhan dasar manusia
• Setiap orang mempunyai hak terhadap air
bersih
• Mencegah kematian akibat dehidrasi
• untuk mengurangi resiko penyakit-penyakit
yang ditularkan melalui air
• Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi,
memasak, dan keperluan-keperluan
kebersihan pribadi dan rumah tangga.
Keperluan Sanitasi Dalam Kondisi
Bencana?
• Sanitasi yang tidak memadai dan buruknya
kebersihan lingkungan, mudah menjadi sarang
penyakit dan wabah yang mengancam jiwa.
• Penyakit-penyakit yang paling banyak terjadi
adalah penyakit yang ditularkan melaui tinja
kemulut seperti penyakit diare
• Sanitasi yang tidak memadai merupakan
perkembangbiakan vektor (hama pembawa
penyakit) yang berhubungan dengan sampah
dan air.
Apa sasaran utama kegiatan
WatSan (air dan sanitasi)?
• Penyediaan air yang cukup dan aman
dikonsumsi
• Memperbaiki Sanitasi yang memadai
• Mengurangi penjangkitan oleh vektor
• Melaksanakan penyuluhan Kebersihan diri
dan kebersihan lingkungan
Pelaksanaan WatSan
Untuk mengurangi resiko dari bencana yang ditimbulkan, hal yang dilakukan dalam kegiatan air
dan sanitasi adalah
1.Pasokan/penyediaan air bersih
Untuk itu dalam pasokan/penyediaan air bersih kita harus memperhatikan :
• Kuantitas air (Jumlah air)
Jumlah air diperoleh jika kita mengetahui jenis sumber air.
• Jenis Sumber Air
• air tanah: sumur, air dari mata air
• air permukaan: kolam, sungai, telaga
• air hujan
• Kualitas Air
• Pemeriksaan kualitas air dapat dilakukan dengan 3 tahap:
• Pemeriksaan secara fisik (warna, rasa, dan bau)
• Pemeriksaan secara biologi (pemeriksaan bakteri pathogen E-Coli, yang disebabkan oleh
tercemarnya air oleh kotoran tinja)
• Pemeriksaan secara kimia (Cl, Ph, Ni, Na, Fe, dan zat lainnya)
• Sarana dan piranti air
• Masyarakat mempunyai sarana dan piranti yang
mencukupi untuk mengumpulkan, menyimpan, dan
menggunakan air untuk minum, memasakan, dan
kebersihan pribadi, dan memastikan air minum tetap
aman sampai pada waktu dikonsumsi. Pada bencana
hal pertama dilakukan adalah pembagian jeriken.
Pembuangan tinja
• Dalam pembuangan tinja/jamban/MCK, hal yang
harus diperhatikan adalah :
• Masyarakat berhak mendapat jumlah jamban yang
memadai
• Jarak cukup dekat dengan tempat tinggal/pengungsi
• Memungkinkan akses yang cepat, aman, dan pantas
baik siang maupun malam.
• Pemisahan jamban berdasarkan jenis kelamin
• Pemeliharaan
Pengendalian vektor
Vektor adalah suatu hama/agen/penyebab pembawa penyakit,
dan salah satu penyakit yang ditimbulkan di situasi bencana
adalah melalui vektor yang tidak terkontrol. Contoh vektor/hama
dan jenis penyakit yang ditimbulkan
No Vektor Tempat perkembangbiakan Penyakit

1. Nyamuk Air tergenang Malaria, DBD, Filariasis

2. Lalat, Kecoa Sampah Diare

3. Kutu (Mites) Tempat yang kotor Scabies

4. Tikus Sampah, got Salmonella,


leptospirosis
Manajemen Sampah
Sampah adalah semua benda yang sudah tidak terpakai lagi baik yang berasal dari rumah maupun,
proses industri, sampah rumah sakit.
Menurut bahannya, sampah digolongkan menjadi dua :
• Sisa makanan atau makhluk hidup yang mudah membusuk (Organik)
• Sisa barang yang tidak dapat membusuk (an-Organik)
Menurut mudah-tidaknya terbakar, sampah digolongkan menjadi dua :
• Sampah mudah terbakar (Combustible)
• Sampah sukar terbakar (Non-Combustible)
Hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan limbah :
Pengumpulan :
• Pembuatan Tempat Sampah (Tong Sampah, lubang sampah)
• Pembuatan TPS (Tempat Pembuang Sampah Sementara)
• Pembuatan TPA (Tempat Pembuatan Sampah Akhir)
Pengangkutan :
• Gerobak
• Mobil Sampah
Pengolahan :
• Dibuang pada tahan galian/tempat rendah
• Dikubur pada tanha galian
• Dibakar
Pengetahuan Jenis Sampah dan Cara Pengelolaan
 
Jenis Sampah Penjelasan Cara pengelolaan

  Sampah dapur,kertas, Lubang galian terbuka, Pembakaran,


Sampah umum kardus, dll Sanitary land filling/ penguburan.

Pathological and limbah Limbah dari Lab,cairan Pembakaran, Dibakar


infectious (ketuban), perban, dll dan dikubur.

Berbahaya/tajam Jarum suntik, set infus, Pembakaran temperatur yang diperlukan


sarung tangan, dll. lebih dari 1000 derajat Celcius.
Drainase
• Drainase adalah saluran air, tujuannya mengalirkan air dengan
membuat saluran untuk menghindari genangan yang merupakan
sarang pekembangbiakan veltor/pembawa penyakit. Drainase
diperlukan dengan tujuan:
• Supaya tidak mencemari air permukaan: sumur, sungai atau danau.
• Tidak menjadi perkembangbiakan nyamuk, lalat, kecoa, dan lipas.
• Tidak mengganggu pemandangan.

• Cara pemeliharaan drainase:


• Periksa lubang saluran, jika ada sampah tersangkut, ambil dan
buang ke tempatnya.
• Sesekali siram dengan air agar terjadi penyumbatan oleh tanah yang
terbawa air.
Penyuluhan Kesehatan
Menyuluh adalah penyampaian pesan
(komunikator - fasilitator) kepada penerima
pesan (komunikan - masyarakat). Ada 3 hal
yang harus diperhatikan dalam menyuluh:
• Saling berbagi informasi dan pengetahuan
• Penggerakan masyarakat (menggunakan
pola partisipatif)
• Penyediaan bahan dan saran yang penting.
Tujuan dari penyuluhan
• Mengajak masyarakat yang berhubungan
dengan kebersihan mencakup:
penggunaan/ pemeliharaan jamban/
kebiasaan mencuci tangan dengan sabun/
pengumpulan dan penyimpanan air yang
tidak bersih/ memasak makanan yang
tidak bersih.
Penyakit Seputar Air dan Sanitasi
• Kolera, Tipus, Diare
• Cacing Tambang
• Cacingan, scabies (penyakit kulit), panu, kurap, kutu
• Malaria, Demam berdarah
Mengetahui jenis-jenis Jamban
Jamban yang sesuai dibangun pada kondisi bencana?

Keterangan :
A – Jamban Lubang Konvensional/Sederhana
B – Jamban Lubang Berventilasi
Jamban Lain
Keterangan : Jamban Cubluk
Jamban Siram

Jamban Siram 2 lubang


Jamban Septictank (ViP)
PHAST (Participatory Hygiene and
Sanitation and Transformation)
PHAST=Participatory Hygiene and Sanitation and
Transformation à perubahan perilaku kebersihan diri
dan kesehatan lingkungan dari yang buruk menjadi
baik
Latar Belakang Pelaksanaan PHAST

• Rendahnya akses terhadap Air Bersih


• Tingkat perekonomian rendah
• Masyarakat rentan terhadap penyakit yg
berhubungan dengan ketersediaan air bersih
dan sanitasi
• Ada Minat Untuk Berubah
• Wilayah yang bersangkutan kurang
mendapat perhatian dari
pemerintah/NGO/organisasi lainnya
Apakah paritisipatif itu?
• Peran serta seseorang dalam suatu proses kelompok menyusun
perencanaan di tingkat masyarakat. Berikut ini adalah metoda
partisipasi masyarakat:
• Mendorong partisipasi setiap orang kedalam suatu proses
kelompok, dengan tidak memandang umur, jenis kelamin, status
sosial maupun latar belakang pendidikan.
• Membangun rasa percaya diri dan tanggung jawab terhadap
keputusan seseorang.
• Membuat suatu keputusan menjadi mudah dan menyenangkan.
• Antar npeserta saling belajar satu sama lain dan dapat
mengahargai pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki
peserta lainnya.
Mengapa menggunakan metoda
paritisipatif itu?
• Menggunakan konsep partisipasi
masyarakat
• Biaya murah
• Sharing dalam biaya
• Kesepakatan/kontrak
Apa pengertian dari PHAST?
PHAST (Participatory Hygiene and Sanitation
and Transformation) adalah suatu
rangakaian cara untuk tercapainya
perubahan pengetahuan dan sikap yang
berkaitan dengan sanitasi dan kebersihan
diri yang sehat dan membantu dalam
mendorong penataan fasilitas air dan
sanitasi secara partisipatif.
Apa yang ingin dicapai melalui
PHAST?
• PHAST diadakan untuk membantu masyarakat:
• meningkatakan perilaku hidup sehat
• mencegah penyakit diare
• mendorong penataan fasilitas air bersih dan sanitasi
• masyarakat Hal itu dilakukan dengan cara:
• menunjukan adanya korelasi antara sanitasi dan
status kesehatan
• meningkatkan rasa percaya diri para anggota
masyarakat
• memberdayakan masyarakat
Apa Tujuan akhir dari PHAST?
• Adalah tercapainya peningkatan perubahan yang permanen dan
keterlibatan masyarakat.

• Proses pencapaian tujuan PHAST?


• Dimulai bersama dengan masyarakat
• Ditetapkan bersama dengan masyarakat
• Dilaksanakan bersama masyarakat
• Diputuskan melalui konsultasi dengan masyarakat

• Tahap Pelaksanaan PHAST?


• Tahap Kegiatan
• Alat Bantu
• Konsep Dasar
Tahap Kegiatan
Perencanaan Cegah Tahap Kegiatan yang dilakukan
Penyakit Diare

 
1. Persediaan Air 1. Identifikasi Masalah
2. Perilaku Kebersihan 2. Analisa Masalah
3. Sanitasi 3. Perencanaan untuk solusi
4. Pemilihan opsi-opsi
5. Perencanaan untuk adanya fasilitas baru
dan perubahan perilaku

Periksa Kemajuan Tahap Kegiatan yang dilakukan


1. Pemantauan
Rencana Monitoring-Evaluasi dan
2. Keberhasilan
Pemantauan Partisipatif
• Konsep Dasar
• Diagram F : adalah satau cara pencegahan
penyakit diare
• Fluids =Cairan Fields =Lapangan Flies =Lalat
Finger =Jari tangan Food = Makanan Feces
=Tinja
Sanitasi

Fluids
Kualitas Air

Fields

Pelaku
Feces

Food

Flies

Kebersihan
makanan
Fing
Cuci tangan dan Jumlah air
-ers
Tahapan-tahapan PHAST
 
Tujuh Tahapan Masyarakat dalam mencapai peningkatan kebersihan diri dan lingkungan
serta mendorong penataan fasilitas Air dan Sanitasi

STEP 1 – Identifikasi Masalah


Cerita masyarakat
Masalah kesehatan yg ada di masyarakat
STEP 2 – Analisa Masalah
Membuat peta masyarakat
Perilaku kebersihan diri yg baik dan buruk
Bagaimana penyakit menyebar
STEP 3 – Perencanaan untuk solusi
Menghentikan penyebaran penyakit
Menseleksi hambatan2 yg ada
Tugas dari laki2 dan perempuan di masyarakat
Step 4 – Pemilihan opsi-opsi
Memilih perbaikan sanitasi
Memilih perbaikan perilaku kebersihan diri
Menyediakan waktu untuk pertanyaan
Step 5 – Perencanaan untuk adanya fasilitas baru dan perubahan perilaku
Perencanaan untuk perubahan
Perencanaan siapa melakukan apa
Step 6 – Perencanaan untuk pemantauan dan evaluasi
Menyiapkan cara utk menilai kemajuan kita
Step 7 – Evaluasi yang partisipatif
Menilai kemajuan kita
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai