PERTAMA
KSR PMI UNIVERSITAS RIAU
PALANG MERAH INDONESIA
2020
BANTUAN HIDUP DASAR
&
RESUSITASI JANTUNG PARU
Bantuan Hidup Dasar (BHD)
& Langkah Tindakannya
Bantuan hidup (life support) merupakan sebuah upaya sederhana
mengatasi keadaan yang mengancam nyawa seseorang sehingga dapat
mempertahankan hidupnya untuk sementara.
Sumbatan Total
Tandanya secara umum penderita terkesan
mencekik lehernya sendiri dengan kedua
tangan. Keadaan ini harus segera mendapat
pertolongan karena udara pernapasan sama
sekali tidak bisa masuk ke paru.
Manuver Heimlich
Manuver heimlich : Upaya mem-
bebaskan jalan napas karena
tersumbat benda asing, berupa :
Hentakan Perut (abdominal thrust) pd.
penderita dewasa ada respon.
Hentakan dada (Chest Thrust) pada
penderita dewasa ada respon yang
gemuk & ibu hamil.
Hentakan Dada / hentakan perut pada
penderita dewasa tidak ada respon.
Manuver Heimlich Penderita Ada
Respon & Tidak Respon
Manuver Heimlich
Pada Anak & Bayi
Posisi Pemulihan
BREATHING SUPPORT
(Bantuan Pernapasan)
Adekuat Tidak Adekuat
Dada dan perut bergerak naik Gerakan dada kurang baik
turun seirama dengan pernapasan Ada suara tambahan
Udara terdengar dan terasa saat Kerja otot bantu napas
keluar dari mulut/hidung Sianosis
Penderita tampak nyaman Frekuensi kurang atau lebih
Frekuensinya cukup (12-20 Perubahan status mental
x/mnt)
Memberikan Bantuan
Pernapasan Buatan
Kedalama 4 – 5 cm 3 – 4 cm 1 – 1,5 cm
n Pijatan
Kecepata 80 – 100 x/menit 80 – 100 > 100 x/menit
n Pijatan x/menit
Titik Pada tengah Pada tengah Satu jari di
Pijatan sternum, 2-3 jari sternum, 1 jari bawah garis
di atas prosesus di atas imajiner yg
xifoidus prosesus menghubungka
xifoidus n kedua puting
susu
Teknik Kedua tangan Satu tangan 2 -3 jari
disatukan
Menentukan Titik Kompresi
Pijatan Jantung Luar
RJP 30:2
5 siklus
Cek nadi karotis 5-10 detik
Bantuan Nafas 2x
Skema Tindakan
Resusitasi Jantung Paru
Analisis situasi keamanan
OKSIGENASI
1. Peningkatan nadi
2. Peningkatan rata-rata dan kedalaman
pernafasan
3. Sedikit peningkatan sistole (tekanan darah
atas)
4. Mual, muntah, kencing sedikit/tidak ada,
nyeri kepala dan kehilangan memori
1. Untuk
mempertahankan
oksigen yang
adekuat pada
jaringan
2. Untuk menurunkan
kerja paru-paru
3. Untuk menurunkan
kerja jantung
FLOW METER
HUMIDIFIER
ALAT SUPLEMENTASI OKSIGEN (1)
• KANUL NASAL
KECEPATAN % OKSIGEN
ALIRAN
1 LITER PER 21-24 %
(FiO2) atau fraksi MENIT
oksigen inspirasi 2 LITER PER 25-28 %
adalah MENIT
konsentrasi 3 LITER PER 29-32 %
oksigen yang MENIT
dihirup pasien 4 LITER PER 33-36 %
ALAT SUPLEMENTASI OKSIGEN (2)
Bentuk-bentuk:
a. Luka lecet
Terjadi biasanya akibat gesekan dengan permukaan
yang tidak rata
b. Luka robek
Luka ini memiliki ciri tepi yang tidak beraturan,
biasanya terjadi akibat tumbukan dengan
benda yang relatif tumpul. Merupakan luka yang paling
banyak ditemukan.
Luka Terbuka
c. Luka sayat
Diakibatkan oleh benda tajam yang mengenai tubuh
manusia. Bentuk lukanya biasanya rapi.
Sering merupakan kasus kriminal
d. Luka tusuk
Terjadi bila benda yang melukai bisa masuk jauh ke
dalam tubuh, biasanya kedalaman luka
jauh dibandingkan lebar luka. Bahayanya alat dalam
tubuh mungkin terkena.
Luka Terbuka
e. Luka avulsi
Luka ini ditandai dengan bagian tubuh yang terlepas,
namun masih ada bagian yang
menempel.
f. Luka amputasi
Bagian tubuh tertentu putus.
Luka Tertutup
Penutup luka
1. Membantu mengendalikan perdarahan
2. Mencegah kontaminasi lebih lanjut
3. Mempercepat penyembuhan
4. Mengurangi nyeri
Fungsi pembalut
1. Penekanan untuk membantu menghentikan
perdarahan.
2. Mempertahankan penutup luka pada tempatnya.
3. Menjadi penopang untuk bagian tubuh yang cedera.
Beberapa jenis pembalut
-Pembalut pita/gulung.
-Pembalut segitiga (mitela).
-Pembalut penekan.
Penutup dan Pembalut Luka
Penutupan luka
-Penutup luka harus meliputi seluruh permukaan luka.
-Upayakan permukaan luka sebersih mungkin sebelum
menutup luka, kecuali bila luka disertai
perdarahan,maka prioritasnya adalah menghentikan
perdarahan tersebut.
-Pemasangan penutup luka harus dilakukan sedemikian
rupa sehingga permukaan penutup yang menempel pada
bagian luka tidak terkontaminasi
Penutup dan Pembalut Luka
Pembalutan
-Jangan memasang pembalut sampai perdarahan terhenti, kecuali
pembalutan penekanan untuk menghentikan perdarahan.
-Jangan membalut terlalu kencang atau terlalu longgar.
-Jangan biarkan ujung bahan terurai, karena dapat tersangkut
pada saat memindahkan korban
-Bila membalut luka yang kecil sebaiknya daerah yang dibalut
lebih lebar untuk menambah
luasnya permukaan yang mengalami tekanan diperluas sehingga
mencegah terjadinya
kerusakan jaringan.
Pembalut Luka
PENGGOLONGAN
1. Luka bakar superfisial (derajat satu)
Hanya meliputi lapisan kulit yang paling atas saja (epidermis).
Ditandai dengan kemerahan, nyeri dan kadang-kadang bengkak
bengkak, kulti kemerahan atau putih, lembab dan rusak.
Penggolongan Luka Bakar
Pengertian:
Racun adalah suatu zat yang bila masuk dalam tubuh dalam
jumlah tertentu dapat menyebabkan
reaksi tubuh yang tidak diinginkan bahkan dapat menimbulkan
kematian.
Dalam keadaan sehari-hari ada beberapa zat yang sering
digolongkan sebagai racun namun
sebenarnya bahan ini adalah korosif, yaitu dapat menyebabkan
luka bakar pada bagian tubuh dalam
bila masuk ke dalam tubuh. Penatalaksanaan penderita pada
kasus ini biasanya disamakan dengan
keracunan.
Keracunan
A. Sengaja bunuh diri
Dengan minum obat-obatan/cairan kimia dalam jumlah yang
berlebihan misalnya minum racun serangga, obat tidur
berlebihan. Sering berakhir dengan kematian, kecuali penemuan
kasus keracunan tersebut cepat dan langsung mendapat
pertolongan.
B. Keracunan tidak disengaja
Misalnya:
a. Makan makanan/minuman yang telah tercemar oleh kuman/
zat kimia tertentu.
b. Salah minum yang biasanya terjadi pada anak-anak/orang tua
yang sudah pikun misalnya obat kutu anjing disangka susu dan
sebagainya.
c. Makan singkong yang mengandung kadar sianida tinggi.
d. Udara yang tercemar gas beracun.
Keracunan
Jalur masuknya racun dalam tubuh manusia
1. Melalui mulut/alat pencernaan.
a. Obat-obatan terutama obat tidur/penenang, biasanya dalam
jumlah besar atau diminum dengan bahan lain
b. Makanan yang mengandung racun misalnya: singkong,
oncom, makanan kaleng yang kadaluarsa.
c. Baygon, minyak tanah, zat pembunuh serangga lainnya.
d. Makanan atau minuman yang mengandung alkohol (bir,
minuman keras)
b. Perhatikan sekitar penderita mungkin ditemukan petunjuk
mengenai sebab keracunannya.
2. Melalui pernapasan.
a. Menghirup gas beracun/udara beracun (mis. gas mobil dalam
kendaraan yang tertutup).
b. Kebocoran gas industri.
Keracunan
Penatalaksanaan :
1. Baringkan penderita dengan tungkai ditinggikan.
2. Longgarkan pakaian.
3. Usahakan penderita menghirup udara segar.
4. Periksa cedera lainnya.
5. Beri selimut, agar badannya hangat.
6. Bila pulih, usahakan istirahatkan beberapa menit.
7. Bila tidak cepat pulih, maka:
- periksa napas dan nadi.
- posisikan stabil.
- bawa ke fasilitas kesehatan
Gangguan medis yang umum ditemukan
2. Paparan panas
Panas dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh. Umumnya
ada 3 macam gangguan yang terjadi:
A. Kram panas
Terjadi akibat kehilangan garam tubuh yang berlebihan melalui
keringat.
Gejala dan Tanda:
1. Kejang pada otot yang disertai nyeri
2. Tungkai dan perut.
3. Kelelahan.
4. Mual
5. Mungkin pingsan
Paparan panas
A. Kram panas
Penatalaksanaan :
1. Baringkan penderita di tempat teduh.
2. Beri minum kepada penderita, bila perlu campur sedikit
garam. JANGAN MEMBUANG WAKTU
UNTUK MENCARI GARAM.
3. Rujuk ke fasilitas kesehatan.
Paparan Panas
B. Kelelahan Panas
Terjadi akibat kondisi yang tidak fit pada saat melakukan
aktivitas di lingkungan yang suhu udaranya
relatif tinggi, yang mengakibatkan terganggunya aliran darah.
Gejala dan tanda :
1. Pernapasan cepat dan dangkal.
2. Nadi lemah.
3. Kulit teraba dingin, keriput, lembab dan selaput lendir pucat
4. Pucat, keringat berlebihan.
5. Lemah.
6. Pusing, kadang tidak repon.
Paparan Panas
B. Kelelahan Panas
Penatalaksanaan :
1. Baringkan penderita di tempat yang teduh.
2. Kendorkan pakaian yang mengikat.
3. Tinggikan tungkai penderita sekitar 20 30 cm.
4. Berikan oksigen bila ada.
5. Beri minum bila penderita sadar.
6. Rujuk ke fasilitas kesehatan.
Paparan Panas
C. Sengatan Panas
Merupakan keadaan yang mengancam nyawa. Suhu tubuh
menjadi terlalu tinggi dan pada banyak
kasus penderita tidak lagi berkeringat. Bila tidak diatasi dengan
segera, maka sel otak akan segera
mati.
Gejala dan tanda:
1. Pernapasan cepat dan dalam.
2. Nadi cepat dan kuat diikuti nadi cepat tetapi lemah.
3. Kulit teraba kering, panas kadang kemerahan
4. Manik mata melebar.
5. Kehilangan kesadaran.
6. Kejang umum atau gemetar pada otot.
Paparan Panas
C. Sengatan Panas
Penatalaksanaan :
1. Turunkan suhu tubuh penderita secepat mungkin.
2. Letakkan kantung es pada ketiak, lipat paha, dibelakang lutut
dan sekitar mata kaki serta di
samping leher.
3. Bila memungkinkan, masukkan penderita ke dalam bak berisi
air dingin dan tambahkan es ke
dalamnya.
4. Rujuk ke fasilitas kesehatan.
Paparan Panas
C. Sengatan Panas
Penatalaksanaan :
1. Turunkan suhu tubuh penderita secepat mungkin.
2. Letakkan kantung es pada ketiak, lipat paha, dibelakang lutut
dan sekitar mata kaki serta di
samping leher.
3. Bila memungkinkan, masukkan penderita ke dalam bak berisi
air dingin dan tambahkan es ke
dalamnya.
4. Rujuk ke fasilitas kesehatan.
Gangguan medis yang umum ditemukan
3. Paparan dingin (Hipotermia)
Udara dingin dapat menyebabkan suhu tubuh menurun. Suhu
lingkungan tidak perlu sampai beku
untuk mencetuskan hipotermia. Ada beberapa keadaan yang
memperburuk hipotermia yaitu faktor
angin dan kekurangan makanan.
Gejala dan tanda
Hipotermia sedang :
1. Menggigil.
2. Terasa melayang.
3. Pernapasan cepat, nadi lambat.
4. Gangguan penglihatan.
5. Reaksi mata lambat.
6. Gemetar.
Paparan Dingin
Hipotermia berat :
1. Pernapasan sangat lambat.
2. Denyut nadi sangat lambat.
3. Tidak ada respon.
4. Manik mata melebar dan tidak bereaksi.
5. Alat gerak kaku.
6. Tidak menggigil.
Paparan Dingin
Penanganan hipotermia:
Rawat penderita dengan hati hati, berikan rasa nyaman.
1. Penilaian dini dan pemeriksaan penderita.
2. Pindahkan penderita dari lingkungan dingin.
3. Jaga jalan napas dan berikan oksigen bila ada.
4. Ganti pakaian yang basah, selimuti penderita, upayakan agar
tetap kering.
5. Bila penderita sadar dapat diberikan minuman hangat secara
pelan pelan.
6. Pantau tanda vital secara berkala.
7. Rujuk ke fasilitas kesehatan.
Pemindahan/Evakuasi
MEKANIKA TUBUH
Saat mengangkat ada beberapa hal yang harus
diperhatikan :
-Rencanakan pergerakan sebelum mengangkat
-Gunakan tungkai jangan punggung
-Upayakan untuk memindahkan beban serapat mungkin dengan
tubuh
-Lakukan gerakan secara menyeluruh dan upayakan agar bagian
tubuh saling menopang
-lBila dapat kurangi jarak atau ketinggian yang harus dilalui
korban
-Perbaiki posisi dan angkatlah secara bertahap
Memindahkan Korban
#Pemindahan Darurat
Pemindahan ini hanya dilakukan bila ada bahaya langsung
terhadap korban
Penilaian keadaan
Setelah menentukan suatu kejadian sebagai kasus dengan korban
banyak maka hal yang paling penting dilakukan adalah menahan
diri untuk tidak langsung memberikan pertolongan
kepadaperorangan
Penilaian Keadaan
Nilai hal-hal sebagai berikut :
Keadaan
2. Jumlah penderita
3. Tindakan khusus
4. Sumber daya yang kira-kira akan diperlukan
5. Hal lain yang dapat berdampak pada situasi dan kondisi
6. Berapa banyak sektor yang diperlukan
7. Wilayah atau areal penampungan
Buat suatu laporan singkat, sehingga bantuan yang akan datang
akan sesuai dengan keperluan.
Triage
Dalam dunia medis istilah ini dipergunakan untuk tindakan
pemilahan korban berdasarkan prioritas pertolongan atau
transportasinya.