Anda di halaman 1dari 70

Henti Jantung

INDIKASI
Ciri dan gejala henti jantung adalah:

▪ Pingsan secara tiba-tiba


▪ Tidak ada denyut jantung
▪ Tidak ada pernapasan
▪ Kehilangan kesadaran
▪ Nyeri dada
▪ Pusing
▪ Sesak napas
Kapan saya harus periksa ke dokter?

▪ Nyeri dada yang berulang dengan sering


▪ Palpitasi jantung
▪ Detak jantung cepat dan tidak teratur
▪ Wheezing atau sesak napas tanpa alasan yang jelas
▪ Pingsan atau hampir pingsan
▪ Pusing
1 2 3 4
Kejadian Prodormal Awal Kejadian Henti Jantung Kematian Biologis
Gejala Nyeri Dada Fungsi Kerja Hilang Kesadaran Kegagalan Resusitasi
Sesak Nafas Pusing Hilang Sirkulasi Darah
Lemah Sesak Hilang Pernapasan

Waktu Detik-24 jam Segera - 1 jam Segera-6 menit >10 menit


PENILAIAN ABC
Airway total obstruction

▪ Sadar :
▪ benda asing  heimlich

▪ Tidak sadar
▪ open airway  RJP
Airway partial Obstruction

▪ Cairan  gurgling (bunyi cairan) suction

▪ Lidah  snoring (Mengorok) manual/ airway sementara

▪ laring/trakea  crowin/ Stridor  surgical


Airway Management

1. Pemeriksaan jalan nafas

a. Melihat ada/ tidak sumbatan jalan nafas


b. Membuka mulut dengan cross finger
c. Membersihkan mulut dari benda asing

2. Membebaskan jalan nafas


Manual : •] Jaw Trust
•] Head Tilt – Chin Lift

ATLS 9th Edition


Heimlich Maneuver/ Abdominal thrust

Metode standar untuk mengeluarkan benda asing dari orang


yang mengalami choking.
Prosedur ini ditemukan oleh Dr. Henry Heimlich seorang ahli
bedah thorax pada tahun 1974

Prinsipnya adalah memberikan tekanan pada perbatasan perut


dan dada seseorang sehingga udara akan menghentakan
bendan asign yang tertelan.

Untuk usia > 1 tahun dan dewasa

New York State Department of Health


sumbatan parsial  jangan
lakukan heimlich maneuver
• Reflek batuk pada sumbatan parsial memberikan tekanan lebih tinggi

sumbatan total  cari bantuan,


lakukan heimlich maneuver
Head- down Back Blow technique

▪ Sebuah usaha untuk membebaskan jalan napas akibat


choking dengan memberikan pukulan dengan tumit tangan
pada belakang (interskapula) orang yang mengalami
choking.

▪ Dilakukan pada pediatric

Australian Resuscitation council 2014


Breathing

Look → RR, jejas, pergerakan dinding dada, vena jugularis


Listen → mendengar bising nafas untuk memastikan aliran udara
pada paru-paru
Feel → palpasi untuk mengetahui cedera pada dinding dada

ATLS 9TH EDITION


Breathing

1. Memeriksa pernafasan
a. Look-Listen-Feel
b. Bila nafas adekuat  posisi mantap

2. Memberikan bantuan nafas


Ventilation

▪ Mouth to mouth
▪ Bag Valve Mask

Clinical Pathway in Emergency medicine


Volume I
Mouth to Mouth

Clinical Pathway in Emergency medicine


Volume I
Bag Valve Mask

500 ml of air

Clinical Pathway in Emergency medicine


Volume I
Circulation

Sistem sirkulasi atau pompa darah pada tubuh manusia dilakukan oleh jantung.

Mouth-to-mouth

Un-Safe

Mouth-to-nose

Cek Arteri Teraba Cek pernapasan,


support!
carotis Mask
selama Tidak
10 sec teraba
CPR Safe

Ambu-bag
KONSEP
RESUSITASI
JANTUNG
PRINSIP

Safety

responsiv
breathing
eness

Shout out
airway
for help

circulation
SAFETY

▪ Kondisi aman bagi penolong maupun korban


▪ RJP dilakukan pada permukaan keras dan rata
RESPONSIVENESS

▪ Melakukan pemanggilan, setuhan, dan juga menekan pada


bagian sternum
SHOUT OUT FOR HELP

▪ Call dan ambil AED (auotommated external defibrilaor *jika


tesedia)

▪ Beri informasi :
▪ Apa yang terjadi
▪ Jumlah korban
▪ Nomor yang bias dighubungi
▪ Dibutuhkan ambulan segera
PULSE CHECK

Cek pada
arteri
communis

>10 detik
CHEST COMPRESSION

▪ Berikan penekanan pada dada


▪ Kompresi dada efektif:
▪ Berikan penekanan 100x per menit
▪ Kedalaman kompresi minimal cm dan maksimal 6cm
▪ Meminimalkan interupsi dan durasi untuk memaksimalkan jumlah
penekanan /menit
▪ Recoil sempurna yaitu dinding dada kembali ke posisi normal
▪ Melakukan 30x kompresi dan 2x bantuan nafas. Dilakukan sebanyak
5 kali, lalu cek nadi
AIRWAY

Pemeriksaan Membuka
jalan nafas jalan nafas
BREATHING

Memastikan korban Memberikan


tidak bernafas bantuan nafas

Mouth to
mouth
Mouth to
nose
PROSEDUR
BLS
Air Way Control (bebaskan jalan nafas)

▪ Posisi telentang
▪ Permukaan rata
▪ Buka jalan nafas dengan ekstensi kepala dengan
mengangkat dagu (head tilt, chine lift manuver),
kalau perlu mengangkat mandibula (jaw trust
manuver) dan ketiganya dikenal dengan triple air
way manuver.
▪ Bila ada muntahan bisa dibersihkan dengan cara
manual.
▪ B. Breathing Support ( bantuan nafas )

▪ Menilai ada nafas/ tidak dengan cara : melihat,


mendengar, dan merasakan.
▪ Bila bernafas dan tidak sadar posisikan penderita
stabil lateral dan pelihara jalan nafas
▪ Bila tidak bernafas dan tidak sadar : mulai
pernafasan buatan dengan meniup 2 kali secara
lambat
▪ Bila nadi ada, lanjutan pernafasan buatan 10-12
x/ mnt tanpa kompresi dada
▪ Tindakan pada sumbatan jalan nafas :
Manuver helmich (hentakan pada perut)
▪ Chest thrusts (hentakan dada): penderita gemuk, hamil, bayi < 1
thn
▪ Penyapuan dengan jari : hanya pada penderita tidak sadar
▪ C. Circulation Support (bantuan sirkulasi )

▪ Nilai adanya nadi besar, bila teraba lanjutkan nafas buatan


10 - 12 kali per menit kalau perlu , jika nadi tidak teraba
lakukan kompresi jantung luar
▪ Kompresi pada dewasa dilakukkan 30:2 selama 5 siklus.
Sampai ada tanda kesadaran dari pasien, sediakan juga
AED
▪ Kompresi pada bayi dan anak : 100x/mnt, lokasi 1/3 bawah
sternum (1 jari dibawah garis antara kedua putting susu) dengan
perbandingan 5:1
▪ Neonatus: 2 jari (kedua jempol atau telujuk dan tangah dengan
perbandingan 3:1 atau 5:1
▪ RJP dg 1 penolong: perbandingan 30: 2
▪ RJP dg 2 penolong , perbandingan 15 : 2
ACLS
PROSEDUR
Defibrilasi
Jantung
Defibrilator
Gambaran EKG
pada Henti
Jantung
Henti jantung, tidak ada nadi atau heart rate. Gambaran EKG yang mungkin terlihat
pada henti jantung antara lain :

Asistol kriteria : tidak ada aktivitas listrik, palimg sering ditemukan pada kasus
ahenti jantung. Sering timbul setelah Ventrikel Fibrilasi (VF) dan Pulseless Electrical
Actifity (PEA)
Pulseless Electrical Actifity (PEA)

Kriteria : ada aktivitas listrik jantung tetapi tidak terdeteksi pada saat pemeriksaan
arteri (nadi tidak teraba)
Ventrikel takikardi (VT) tanpa nadi

Kriteria
Irama : Ventrikel takikardi, heart rate : 100x/menit (250-300 kali/menit)
Gelombang P : tidak terlihat
Interval PR : tidak teratur
Gelombang QRS : lebar >0,12 detik
Ventrikel Fibrilasi (VF)

Kriteria
Irama : Ventrikel Fibrilasi, heart rate : tidak dapat dihitung
Gelombang P : tidak terlihat
Interval PR : tidak terukur
Gelombang QRS :tidak teratur, tidak dapat dihitung
PROGNOSIS
dUBIA

1. Dubia ad sanam

Tidak tentu, ragu-ragu, cenderung sembuh/baik.

2. Dubia ad malam

Tidak tentu/ragu-ragu,cenderung buruk/jelek


kesimpulan

▪ Prinsip penatalaksanaan henti jantung dengan menggunakan prinsip


rantai kelangsungan kehidupan yang lebih menekankan kepada
pemberian resusitasi jantung paru yang berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai