Sumbatan Total
Tandanya secara umum penderita terkesan
mencekik lehernya sendiri dengan kedua
tangan. Keadaan ini harus segera mendapat
pertolongan karena udara pernapasan sama
sekali tidak bisa masuk ke paru.
7
Finger Sweep (Sapuan Jari)
9
Manuver Heimlich Penderita Ada Respon
& Tidak Respon
13
Memberikan Bantuan
Pernapasan Buatan
Teknik memberikan bantuan napas
buatan
1. Melalui mulut penolong menggunakan
masker RJP/APD atau secara langsung
ke hidung/mulut penderita.
2. Menggunakan alat bantu berupa masker
berkatup (BVM)
Frekuensi pemberian napas buatan :
• Dewasa : 10-12 x/mnt (1,5 -2 dtk/nafas)
• Anak (1-8th) : 20 x/mnt (1-1,5 dtk/nafas)
• Bayi (0-1 th) : > 20 x/mnt (1-1,5 dtk/nafas)
• Bayi (BBL) : 40 x/mnt (1-1,5 dtk/nafas)
CIRCULATORY SUPPORT
(Bantuan Sirkulasi)
Pemeriksaan denyut nadi orang dewasa dan anak pada nadi
karotis, sedangkan bayi pada nadi brakialis.
Pemeriksaan denyut nadi min. 5 – 10 detik menggunakan 2 -3 jari
(dg. telapak jari, bukan punggungnya, juga bukan dengan ibu jari)
Tindakan bantuan sirkulasi dikenal sebagai resusitasi jantung
paru, yakni suatu tindakan kombinasi antara pijatan jantung dari
luar dengan pernapasan buatan yang dilakukan pada saat
seseorang mengalami henti napas & henti jantung.
Penekanan jantung dari luar diharapkan menimbulkan efek
pompa pada jantung yang dinilai cukup untuk mengatur sirkulasi
darah minimal pada saat mati klinis. ( 25-30 % dari curah jantung)
19
Hal-hal Yang Harus diperhatikan..
Komplikasi Yang bisa terjadi :
• Patah tulang dada dan tulang iga
• Bocornya paru-paru (pneumothorax)
• Perdarahan dalam paru-paru/rongga dada
• Luka dan memar pada paru-paru
• Robekan hati
Kapan RJP dihentikan ?
• Penderita pulih kembali
• Penolong kelelahan
• Diambil alih oleh tenaga yang sama atau yang lebih terlatih
• Jika ada tanda pasti mati, tidak perlu dilakukan RJP
20
Kesalahan Pada RJP
• Penderita tidak berbaring RJP tidak efektif
diatas alas yang keras
• Penderita tidak horisontal Jumlah darah ke otak kurang
• Tekan dahi angkat dagu Pernapasan tidak efektif
kurang baik
• Bocor saat melakukan Pernapasan buatan tidak
pernapasan buatan efektif
• Lubang hidung kurang tertutup Pernapasan buatan tidak
rapat efektif
• Letak tangan kurang tepat, Patah tulang, luka dalam
arah tekanan kurang baik paru-paru
• Tekanan terlalu dalam & cepat Jml. darah yg. dialirkan
• Rasio RJP & Pernapasan kurang
buatan tidak baik Oksigenasi darah kurang
21
Algoritma Simpel BHD Dewasa
Tidak sadar
Tidak bernapas
Napas tdk normal
(Gasping)
Aktifkan system
emergency Siapkan
(minta bantuan) Defibrilator
Mulai RJP
Lihat gambaran EKG,
Shock bila ada indikasi
Kaji ulang setiap 2 menit
Korban
(Tentukan kesadaran/respon)
Algoritma RJP
AHA 2010
Sadar / Tidak sadar/tidak
bergerak bergerak
Minta bantuan Chest Compresion
• Pertahankan jalan Pijat jantung luar
napas C ± 100 kali/menit
• Pemeriksaan fisik Cek NADI CAROTIS
• Posisi pemulihan [< 10 detik]
• Penilaian
berkelanjutan
Tidak
Ada
ada
A
Buka JALAN
NAFAS Lanjutkan Pijat jantung luar
Tidak B dan Bantuan Nafas
( HT,CL ,JT ) bernapas BANTUAN NAPAS 30 : 2
(pelan mantap, (sama 1 atau 2 penolong) cek
1,5–2 detik) tiap nadi karotis setiap 5
Bernapas 5-6 detik cek tiap siklus/setiap 2 menit (tukar
5 siklus/2menit tugas)
Rangkuman Komponen Kunci BLS
[Dewasa, Anak & Bayi]
Rekomendasi
Komponen
Dewasa Anak Bayi
Nilai Kesadaran (untuk semua usia)
Tidak bernapas atau pernapasan
Pengenalan Tidak Bernapas atau Gasping
abnormal ( Gasping)
Tidak Teraba Nadi dalam 10 detik untuk semua usia (Khusus Petugas Terlatih)
Siklus RJP C-A-B
Kecepatan Kompresi Sekurang - Kurangnya 100 kali / menit
1/3 Diameter AP
1/3 Diameter AP
Kedalaman Kompresi 2 inchi (5 cm) 1,5 inchi (4 cm) inchi (5
2 inchi (5 cm)
cm)
Berikan kesempatan dinding dada mengembang kembali dengan sempurna diantara kompres dada.
Pengmbalian Dinding Dada
Petugas bergantian poisi setiap 2 menit
Jeda dalam Kompresi Minimalkan jeda dalam kompresi dada, Usahakan jeda < 10 detik
Jalan Napas Tengadah Kepala - Angkat Dagu (Petugas Terlatih : Susp Trauma ; Jaw Trust)
Rasio Kompresi - Ventilasi
(sampai Digunakan Alat Bantu 30 : 2 satu atau 2 Penolong 30 : 2 (sat penolong) 15 : 2 ( 2 orang Petugas terlatih)
Napas Paten ; ETT)
Ventilasi : Bila Resusitator
Hanya Kompresi Dada
tidak terlatih dan tidak Ahli
Ventilasi oleh Petugas terlatih
1 Napas setiap 6 - 8 detik 8 - 10 Napas/menit) Tanpa Menselaraskan dengan Kompresi dada, (kira-
& Jalan Napas paten
kira 1 detik/1 kali pernapasan sampai terlihat diding dada terangkat)
(Terpasang ETT)
Pergunakan AED segera jika tersedia. Minimalkan jeda kompresi dada sebelum dan setelah DC.
Devibrilasi
Segera mulai kembali Kompresi dada setiap kali setelah DC.