industri kerja. Kecelakaan industri ini dapat diartikan suatu kejadian yang
tidak diduga semula dan tidak dikehendaki yang mengacaukan proses yang
suatu proses atau keadaan yang mengakibatkan kejadian cidera atau penyakit
alami suatu kejadian seperti dimana kecelakaan terjadi, apa yang perawat
lakukan, dan apa peralatan atau material yang digunakan oleh perawat.
Penyetaraan kerja dalam bidang kesehatan , khusunya di rumah sakit telah menjadi
perhatian yang menonjol. Pembagian tenaga kerja atau staffyang tidak memadai
memicu terjadinya kelelahan pada perawat yang mengakibatkan cenderung terjadi
keselaahan yang bisa membahayakan pasien maupun perawat itu sendiri. American
Nurse Association ( ANA ) telah melakukan kampanye besar-besaran bertajuk
“Staffing Saves Lives” hal ini memberikan gambaran bahwa penyetaraan tenaga
kerja sangat besar hubungannya dengan Kesehatan dan Keselamatan kerja untuk
perawat.
2. Infection as an Occupational Hazard
Penularan infeksi adalah perhatian utama ketika perawat merawat pasien infeksi.
Dengan adanya infeksi maka penaganan dan butuh perahtian ekstra dari petugas
kesehatan untuk menangani pasien ini. Umumnya, disetiap rumah sakit memiliki
petugas kesehatan khusus yang menangani masalah infeksi ini. Kewaspadaan
universal telah diamanatkan oleh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Administration
(OSHA ) bahwa harus melindungi perawat dari pathogen darah. Karena darah bisa
menularkan penyakit HIV, Hepatitis B dan lainya yang bisa menular melalui darah.
Salah satu tindakan utama dalam menjaga agartidak tejadi infeksi maka harus adanya
pengaturan khusus mengenai limbah jarum bekas, selain itu RS juga harus
menyediakan sarung tangan ( glove ) atau juga kaca mata pelindung dalam melakukan
kontak denganpasien infeksi. American Nurse Association (ANA) telah aktif dalam
advokasi tempat kerja terkait dengan luka jarum suntik.
Selain jarum suntik , RS juga harus menyediakan masker bagi para pekerja
atau staff dalam rangka pencegahan dan pengendalian penularan infeksi pernafasan,
contoh kasus TB . Selain itu, jangan lupa tangan merupakan media penyebaran
mikroorganisme yang paling sering digunakan makanya rajinlah mencuci tangan
sebelumdan sesudah melakukan tindakan.
3. Hazardous Chemical Agents
Berbicara mengenai zat kimia berbahaya yang ada dirumah sakit maka perlu juga
perhatian khusunya bagi perawat anastesi atau juga para perawat fisiotherapy.
Misalkan gas anastesi bisa membuat malformasi janin yang membuat bisa keguguran
spontan pada wanita hamil yang terpapar secara terus menerus. Diperlukan protocol
khusus dalam pengolahan penggunaan maupun pengolahan limbah zat beracun ini.
RS bertanggung jawab dalam menyediakan peralatan yang di perlukan untuk menjaga
keselamatan perawat dalam menggunakan zat-zat ini.
4. Ergonomic Hazards in the Workplace
Ergonomic dalam bahasa inggris “Ergonomics is the science of fitting a task to one’s
physical characteristics in order to enhance safety, efficiency, and well-being” , jadi
hal ini berhubungan dengan keamanan, efisiensi dan kesehjateraan atau seseorang itu
merasa nyaman dalam melakukan suatu pekerjaan. Sering dalam dunia keperawatan
khususnya dalam proses pemindahan pasien, perawat sering salah
dalam prosedur mengangkat pasien maupun mengangkat benda yang jatuh di lantai.
Perawat sering membungkukan badannya ketimbang duduk jongkok untuk
mengambil benda yang jatuh. Hal ini bisa saja meninmbulkan masalah pada tulang
belakang ; penyakit LBP ( Lower back pain ) atau juaga menurut NIOSH ( 2009 )
musculoskeletal disorders ( MSD). Jadi pola kebiasaan yang buruk dari perawat bisa
mengganggu kesehatan dan keselamatan kerja dari perawat itu sendiri.
5. Violence in the Workplace
Kebanyakan mahasiswa keperawatan menganggap rumah sakit sebagai tempat di
mana korban kekerasan dibantu . Jarang mereka menganggap diri mereka sebagai
calon korban kekerasan di tempat kerja mereka sendiri . Belakangan ini banyak terjadi
serangan kepada perawat dan petugas kesehatan lainya dilayanan kesehatan dan
social. Mayoritas kekerasan di tempat kerja terjadi di bagian Kesehatan Kejiwaan dan
Gawat Darurat. Bisanya pengunjung dari luar yang menyebabkan kekerasan dalam
kerja di RUANG Darurat. Untuk kejiwaan sendiri kita semua sendiri tahu bersama
kalau di kejiwaan terdapat jenis dari kejiwaan ini, biasanya pasien dengan perilaku
kekerasan yang biasanya menyebabkan kekerasan di lingkungan kerja. OSHA telah
membuat pedoman untuk membangun fasilitas dan lingkungan kerja yang aman. Hal
ini dilakukan dengan memberikan pelatihan dan pengelolaan dalam kekerasan. Selain
itu bisa juga melalui pengguanaan detector logam, tombol panic, dan kaca anti peluru,
disesuaikan dengan kebutuhan dari RS. Selain itu lembaga kesehatn haru bekerja
sama dengan penegak hokum agar dengan cepat dan mudah melaporkan isiden
perilaku kekerasan di RS
Reference :
ü J. Ellis, C. Hartley (2012). Nursing in Today's World - Trends, Issues, Mgmt. 10th
ed. BBS ,Lippincott
Norske Veritas (DNV, 1996), terlihat bahwa jenis kerugian akibat terjadinya
kualitas.
Kepala; mata.
Leher.
Alat gerak atas; lengan tangan, pergelangan tangan, tangan selain jari, jari
tangan.
Alat gerak bawah; lutut, pergelangan kaki, kaki selain jari kaki, jari kaki
Sistem tubuh.
Banyak bagian
mata dengan penggunaan kaca mata pelindung. Selain itu juga bisa digunakan
1885-1 (1990)1
kehilangan hari kerja selama satu hari kerja atau lebih. Hari pada saat
kerja.
Adalah semua jadwal masuk kerja yang mana karyawan tidak bisa masuk
kerja karena cidera, tetapi tidak termasuk hari saat terjadi kecelakaan. Juga
termasuk hilang hari kerja karena cidera yang kambuh dari periode
sebelumnya. Kehilangan hari kerja juga termasuk hari pada saat kerja
alternatif setelah kembali ke tempat kerja. Cidera fatal dihitung sebagai 220
kehilangan hari kerja dimulai dengan hari kerja pada saat kejadian tersebut
terjadi.
Tidak mampu bekerja atau cidera dengan kerja terbatas (Restricted duty)
Adalah jumlah hari kerja karyawan yang tidak mampu untuk mengerjakan
Kecelakaan kerja ini tidak termasuk cidera hilang waktu kerja, tetapi
kecelakaan kerja yang ditangani oleh dokter, perawat, atau orang yang
alat pertolongan pertama pada kecelakaan setempat, contoh luka lecet, mata
kerja atau penyakit akibat kerja kecuali kebakaran, peledakan dan bahaya
pembuangan limbah.
5. Definisi Rate
Incident rate
Frekwensi rate
Adalah jumlah kejadian cidera atau sakit akibat kerja setiap satu juta jam
kerja
Jumlah cidera atau sakit akibat kecelakaan kerja dibagi satu juta jam kerja
Severity Rate
Waktu (hari) yang hilang dan waktu pada (hari) pekerjaan alternatif yang
Jumlah total cidera akibat kerja yang harus dicatat (MTI, LTI & Cidera
sikap.
Perbuatan berbahaya, hal ini terjadi misalnya karena metode kerja yang
dan Rumondang (1985) pada umumnya selalu diartikan sebagai “kejadian yang
tidak dapat diduga“. Sebenarnya, setiap kecelakaan kerja itu dapat diramalkan
atau diduga dari semula jika perbuatan dan kondisi tidak memenuhi
persyaratan. Oleh karena itu kewajiban berbuat secara selamat dan mengatur
Kecelakaan kerja yang disebabkan oleh perbuatan yang tidak selamat memiliki
porsi 80 % dan kondisi yang tidak selamat sebayak 20%. Perbuatan berbahaya
b. Keletihan
c. Gangguan psikologis
a. Teori domino
Teori ini diperkenalkan oleh H.W. Heinrich pada tahun 1931. Menurut
dari manusia (unsafe act), sedangkan sisanya disebabkan oleh hal-hal yang
tindakan dan kondisi yang tidak aman akan terjadi bila manusia berbuat
suatu kekeliruan. Hal ini lebih jauh disebabkan karena faktor karakteristik
lingkungannya (environment).
dan kondisi tidak aman serta kecelakaan serta kerugian akan timbul.
Heinrich menyatakan bahwa rantai batu tersebut diputus pada batu ketiga
sehingga kecelakaan dapat dihindari. Konsep dasar pada model ini adalah:
Kunci kejadian masih tetap sama seperti yang dikatakan oleh Heinrich,
yaitu adanya tindakan dan kondisi tidak aman. Bird dan Loftus tidak lagi
proses dapat dilukiskan sebagai “lubang” dalam setiap lapisan sistem yang
penyebab langsung tersebut. Tetapi ada hal lain yang lebih penting yang
perlu di identifikasi yakni “Latent Cause”. Latent cause adalah suatu kondisi