Oleh :
Farah Ulya Suryadana
21360066
Pembimbing :
dr. Hartawan, Sp.An
Definisi
• Usaha
untuk
mengembalikan
pernafasa n dan atau
fung si
akibat
sirkulas i terhentinya fungsi
dan atau jantung. denyut
INDIKASI – KONTRA INDIKASI
KONTRA INDIKASI
Kematian normal
INDIKASI •
Stadium terminal suatu
•
penyakit ya ng tidak dapat
• HENTI JANTUNG disembuhkan lagi
• HENTI NAFAS •
Tidak ada manfaat fisiologis
karena fungsi vital telah
menurun
Ada tanda kematian ya ng
•
reversibel (rigormotis (kaku
mayat), dekapitasi,
dekomposisi, atau pucat)
IN D IKASI
1. K e a d a a n h en ti n a p a s (Respiratory Arrest), henti
nafas y a n g bukan disebabkan g a n g g u a n pada jalan
nafas dapat terjadi karena g a n g g u a n pada sirkulasi
(asistole, bradikardia, fibrilasi ventrikel)
2. K e a d a a n he n ti j a n t u n g (Cardiac A r r e s t ) dapat
disebabkan oleh beberapa hal seperti:
a. Hipoksemia karena berbagai sebab
b. Gang g uan elektrolit (hipokalem ia,
hiperkalem ia, hipomagnesia)
c. Ga ngguan irama jantung (aritmia)
d. Penekanan m ekanik pada jantung (tam ponade
jantung , tension pneumothoraks)
Prosedur Awal
M em as tika
Memastika M em perba
n Meminta M en g atur
n iki Posisi
kesadaran pertolon g a posisi
keamanan Pasien/
pasien / n penolong
korban korban
lin g kungan
A. AIRWAY
1.head tilt-chin lift maneuver
Jika ti d a k a d a t r a u m a pada leher. Satu tangan penolong
mendorong dahi kebawah supaya kepala tengadah, tangan
lain mendorong dagu dengan hati-hati tengadah, sehingga
hidung menghadap keatas dan epiglottis terbuka, sniffing
position, posisi cium, posisi hirup.
2. jaw-thrust
maneuver
Pada pas ien d e n g a n tra u m a le h er, rahan g bawah
diangkat didorong kedepan pada sendinya tanpa
menggerakkan kepala-leher. Karena lidah melekat pada
rahang bawah, maka lidah ikut tertarik dan jalan napas
terbuka.
Jika henti jantung terjadi diluar rumah sakit: letakan
pasien dalam posisi terlentang, lakukan ‘manuever
triple airway’ (kepala ten g adah, rahan g
kedepan, mulut dibuka) dan jika mulut adadidoron g
cairan,
lender atau benda as in g lainnya, bersihkan dahulu
sebelum memberikan napas buatan.
B. BREATHING
Menilai Jalan Napas
LIHAT - LOOK
• Gerak dada & perut
• Tanda distres
nafas
• Warna mukosa,
kulit
• Kesadaran
DENGAR - LISTEN
• Gerak udara nafas
dengan telinga
RABA - FEEL
• Gerak udara nafas
dengan pipi
Jenis suara tambahan karena sumbatan
jalan napas
1.Snoring
▪ Suara seperti ngorok,
kondisi ini menandakan adanya
kebuntuan jalan napas bagian
atas oleh benda padat
▪ Lakukanlah
pengecekan langsung dengan
▪cara cross- finger
Menggunakan 2 jari, yaitu
jari dan jari telunjuk tangan
ibu
yang digunakan untuk chin lift
tadi, ibu jari mendorong
rahang atas ke atas, telunjuk
menekan rahang bawah ke
bawah Cross Finger
2. Gargling
Suara seperti
berkumur, kondisi ini
terjadi karena
ada
kebuntuan yang
disebabkan oleh cairan
lakukanlah cross-finger
(seperti di atas), lalu
lakukanlah finger-sweep
(sesuai
namanya, menggunakan 2
jari yang
sudah dibalut dengan kain
untuk “menyapu” rongga
mulut dari cairan-cairan). Finger sweep
3. CROWING
Suara dengan nada tinggi disebabkan
pembengkakan (edema) pada trakea. Lakukan
maneuver head tilt and chin lift atau jaw
thrust
Memberikan Bantuan
N apas