Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI

SISTEM INTEGUMEN, OTOT DAN RANGKA IKAN MOTAN


(Labiobarbus fasciatus)

OLEH:
HERLIZA KHAIRANI SAHPUTRI
1804111613
MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
SALMA LISMARINDA CIBRO
KAMIS, 08.00 WIB/2

LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat

dan rahmatnya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan hasil praktikum

Ikhtiologi yang berjudul “Sistem Integumen, Otot dan Rangka Ikan Motan

(Labiobarbus fasciatus) ” dengan baik dan tepat pada waktunya. Laporan ini dibuat

untuk memenuhi tugas praktikum Ikhtiologi dan juga sebagai salah satu syarat untuk

mengikuti praktikum Ikhtiologi selanjutnya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah

Ikhtiologi dan asisten dosen yang telah memberikan pengarahan selama

melaksanakan praktikum ini.

Dalam penyusunan laporan praktikum ini penulis menyadari bahwa penulisan

laporan ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat mendukung dari semua pihak untuk kesempurnaan laporan

berikutnya. Semoga laporan bisa bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru , Maret 2019

Herliza Khairani S
DAFTAR ISI

Isi Halaman

KATA PENGANTAR .......................................................................... I

DAFTAR ISI .......................................................................................... II

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. III

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... IV

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang ............................................................................. 1
1.2. Tujuan dan Manfaat .................................................................... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. METODELOGI PRAKTIKUM


3.1. Waktu dan Tempat ...................................................................... 8
3.2. Alat dan Bahan ............................................................................ 8
3.3. Metode Praktikum ....................................................................... 8
3.4. Prosedur Praktikum ..................................................................... 9

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil ............................................................................................. 11
4.2 Pembahasan .................................................................................. 13

V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan ................................................................................... 15
5.2 Saran ............................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Gambar Ikan Motan (Labiobarbus fasciatus) ..................................... 11


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran halaman

1. Alat dan bahan yang di gunakan ......................................................... 18

2. Foto Ikan Motan (Labiobarbus fasciatus) .......................................... 19


I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Iktiologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Ichthyes” dan “Logos”. Ichtyes

berarti ikan dan logos berarti ikan dan logos berarti Ilmu. Iktiologi (Ichthyology)

adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari ikan dengan segala aspek

kehidupannya. (Manda, 2019).

Definisi ikan menurut Ridwan dkk. (2011), yaitu makhluk vertebrata yang

berdarah dingin, bernapas dengan insang dan bergerak dengan sirip, yang hidup di

perairan. Dari semua spesies, ikan memiliki bentuk tubuh dan bagian luar tubuh yang

berbeda-beda sehingga ikan dapat digolongkan dalam beberapa bagian. Meskipun

ikan memiliki bentuk tubuh yang bervariasi namun ikan mempunyai pola dasar yang

sama, yaitu “ kepala-badan-ekor”.

Pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari Morfologi ikan yaitu bentuk luar

ikan yang merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari

jenis-jenis ikan. Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut di

perairan. Morfologi ikan merupakan bentuk luar ikan, yang merupakan ciri-ciri yang

mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan entah itu pada perairan

laut, payau maupun tawar

Integumen merupakan sistem pembalut tubuh ikan yang terdiri dari kulit dan

derivat-derivatnya. Kulit selain berfungsi sebagai pembalut tubuh juga berguna

sebagai alat pertahanan pertama terhadap penyaklit, perlindungan dan penyesuaian


diri terhadap faktor-faktor lingkungan, alat ekskresi dan osmoregulasi dan alat

pernafasan tambahan pada beberapa jenis ikan.

Kulit sebagai pembungkus pada ikan terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan

luar yang disebut dengan epidermis dan lapisan dalam yang disebut dengan dermis

atau corium. Lapisan dalam dari epidermis merupakan pertumbuhan sel yang aktif.

Lapisan dermis berisi saluran darah, urat saraf, organ peraba dan jaringan

penghubung. Lapisan dermis berperan dalam pembentukan sisik dan erat kaitannya

dalam pembentukan struktur integumen (Manda et al., 2005).

1.2. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui sistem integumen, dan

otot pada Ikan Motan(Labiobarbus fasciatus) serta mengetahui sistem rangka pada

ikan tersebut , dan untuk mengetahui bagaimana bentuk jumlah dari rangka-rangka

yang ada pada ikan tersebut.

Adapun manfaat yang diperoleh dari praktikum ini yaitu untuk

mengembangkan pengetahuan mahasiswa mengenai sistem integumen, dan otot )

serta mengetahui sistem rangka Ikan Motan(Labiobarbus fasciatus), dan lebih

mengenal bagian-bagian tubuh ikan yang diamati. Dan kita dapat menambah

pengetahuan kita tentang ikan yang diamati.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan,

melindungi dan menginformasikan ikan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini

seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar. Kata ini berasal dari bahasa

latin “intergum” yang berarti penutup.

Sehubungan dengan bervariasinya integumen pada vertebrata khususnya ikan,

maka fungsinya pun bermacam-macam pula, antara lain: pelindung terhadap

gangguan mekanis, fisis, organis atau penyesuaian diri terhadap faktor-faktor yang

mempengaruhi kehidupannya, termasuk pelindung terhadap hewan lain yang

merupakan musuhnya; kulit juga digunakan sebagai alat ekskresi dan osmoregulasi

dan sebagai alat pernapasan pada beberapa jenis ikan tertentu.(Rasyid et al, 2015)

Sistem rangka merupakan suatu sistem yang dibangun oleh struktur-struktur

keras dari tubuh yang sifatnya menyokong dan melindungi. Sistem ini melindungi

eksoskeleton dan endoskeleton. Endoskeleton secara embriologis berasal dari

epidermis saja, dermis saja atau keduanya. Endoskeleton umumnya dijumpai pada

hewan invertebrata. Pada vertebrata lebih dikenal dengan dermal skeleton (Adawyah

2007).

Kulit ikan terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan epidermis dan lapisan dermis. Lapisan

dalam epidermis merupakan pertumbuhan sel yang aktif. Lapisan dermis biasanya

berisi saluran darah, urat saraf, organ peraba dan jaringan penghubung. Lapisan

dermis berperan sekali dalam pembentukan sisik dan berkaitan erat dalam

pembentukan struktur integumen (Pulungan at al, 2014).


Bentuk bentuk sisik yang telah dikenal yang menutupi permukaan tubuh ikan

umumnya ada lima macam yaitu: Sisik cycloid, ctenoid, ganoid, placoid, dan

cosmoid (Pulungan et al, 2014).

Conimusculi yang tersusun secar segmental disebut myomer. Pada ikan-ikan

otot itu di bagi atas dua daerah oleh adanya selaput tipis yang disebut

septumhorizontal: pertama susunan mosculus yang berada di bagian dorsal septum

horizontal di sebut mosculus epaxial, yang kedua susunan mosculus yang berada di

bagian ventral septum horizontal di sebut mosculus hepaxial (Pulungan et al, 2014).

Rangkla pada ikan berfungsi untyuk menegakkan tubuh, menunjang atau

menyokong tubuh, melindungi organ-organ tubuh dan pembentukan butir-butir darah.

Bahkan pada jenis ikan tertentu terdapat modifikasi tulang penyokong sirip yang

berfungsi sebagai penyalur sperma kedalam saluran reproduksi induk ikan betina

(Pulungan at al, 2014).

Tulang-tulang penyusun rangka tubuh ikan dapat dibagi menjadi : Rangka

axial yang terdiri dari tulang tenmgkorak, tulang punggung dan tulang rusuk. Rangka

visceral, yang terdiri dari seluruh tulang lengkung insang dan derivat-derivatnya.

Rangka apendikular, yang terdiri dari sirip dan pelekat-pelekatnya. (Pulungan at al,

2014).

Sistem urat daging atau sistem otot pada ikan secara fungsional otot ini dibedakan

menjadi dua tipe, yaitu yang dibawah rangsangan otak dan yang tidak dibawah

rangsangan otak. Pada prinsipnya ikan mempunyai tiga macam urat daging atau otot

berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu: otot polos, otot bergaris, dan otot jantung.
Dari penempelannya juga bisa dibedakan menjadi dua yaitu otot menempel pada

rangka yaitu otot bergaris dan yang tidak menempel pada rangka yaitu otot jantung

dan otot polos (Jaelani, 2011).

Pada sistem urat daging juga yang menarik adalah organ listrik pada beberapa

ikan yang pada vertebrata lainnya tidak ada Urat daging sirip tunggal berfungsi untuk

menggerakkan sirip-sirip terebut. Urat daging licin terdapat pada usus, arteri, mata

dan pada saluran eksresi, sedangkan pada urat daging jantung berwarna tua dengan

kontraksi otot bersifat involuntary (tidak dibawah ransangan otak). Pada prinsipnya

ikan mempunyai tiga urat daging (Sutoyo, 2009).

Urat daging pada ikan terlihat seperti tersusun atas blok-blok. Blok-blok ini

dinamakan myotome sedangkan kumpulan dari blok urat daging ini dinamakan

myosepta. Urat daging pada ikan terbagi menjadi urat daging bagian atas (epaxial)

dan urat daging bagian bawah (myosepta). Kedua urat daging ini dipisahkan oleh

jaringan ikan yang disebut horizontal septum. Urat daging pada ikan terbagi atas Otot

polos (urat daging licin), otot jantung dan otot bergaris (Hariyono., 2011).

III. METODELOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum yang berjudul “Sistem Integumen, Otot dan Rangka Ikan Motan

(Labiobarbus fasciatus)” dilaksanakan pada hari Kamis, 28 Maret 2019 pada pukul

08.00–10.00 WIB. Praktikum tersebut dilakukan di Laboratorium Biologi Perairan,

Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau.


3.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum ini adalah nampan sebagai

tempat meletakkan sampel, penggaris untuk mengukur morfometrik sampel, pisau

cutter untuk membedah tubuh ikan serta untuk memisahkan ranga dan otot pada

ikan.. Buku penuntun praktikum, buku gambar pada lembar kerja praktikum, alat tulis

untuk menggambar objek yang di amati , dan serbet. Adapun alat yang di gunakan

untuk melihat bentuk sisik pada ikan yaitu objek dan cover glass, serta mikroskop

binokuler.

Sedangkan bahan yang digunakan sebagai objek praktikum adalah jenis ikan

air tawar salah satunya adalah Ikan Motan (Labiobarbus fasciatus). Ikan yang

menjadi objek praktikum ini telah disediakan oleh asisten di laboratorium Biologi

Perairan

3.3. Metode Praktikum

Adapun metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode

pengamatan langsung terhadap objek di dalam laboratorium yang kemudian diukur

morfometrik serta melakukan pembedahan untuk memisahkan ranga dan otot pada

ikan yang diamati untuk kemudian diidentifikasi dan kemudian digambar.Selain itu

praktikum ini berpedoman pada buku penuntun praktikum ikhtiologi dan buku-buku

literatur yang berhubungan dengan hasil pengamatan selama praktikum berlangsung.

3.4. Prosedur Praktikum

Adapun prosedur kerja pada praktikum ini Sebelum masuk ke Laboratorium

praktikan terlebih dahulu diperiksa oleh asisten terkait peralatan yang wajib dibawah
pada saat praktikum seperti buku panduan praktikum, buku gambar, alat tulis yang

lengkap, gunting bedah dan serbet. Setelah semuanya lengkap praktikan

diperbolehkan masuk ke dalam laboratorium. Kemudian asisten memberikan respon

kepada praktikan tentang materi-materi yang akan dipraktikumkan.

Kemudian asisten menjelaskan langkah-langkah mengamati sampel. Setelah

itu, praktikan mengambil salah satu ikan yang sudah disediakan untuk diamati,

masing-masing ikan sampel diletakkan diatas nampan untuk diamati lalu praktikan

meletakan ikan sampel secara utuh dengan posisi kepala disebelah kiri lalu praktikan

menggambar ikan sampel yang terdapat di nampan pada meja praktek ke dalam buku

gambar penuntun praktikum.dengan terlebih dahulu melakukan identifikasi terhadap

spesiesikan tersebut. Pada sudut kanan atas gambar, praktikan menulis klasifikasi

ikan dari Kelas sampai Spesies kemudian dlanjutkan dengan pengukuran

morfometrik pada tubuh ikan tersebut.

Setelah dilakukan pengukuran praktikan mulai mengamati bentuk sisik ikan di

bawah mikroskop membedah ikan dan memisahkan bagian- bagian tubuh ikan

seperti, rangka axial, rangka appendicular, serta rangka visceral, dan kemudian

memisahkan antara otot dan otot yang melekat pada tulang, kemudian praktikan

menggambarkan bentuk dari rangka-rangka yang sudah dipisahkan.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Ikan Motan (Labiobarbus fasciatus)

Gambar 1. Ikan Motan (Labiobarbus fasciatus)

Berikut klasifikasi Ikan Motan (Labiobarbus fasciatus)

Nama local ikan : Ikan Motan, Seluang, Masik

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Ordo : Cypriniformes

Family : Cyprinidae

Genus : Labiobarbus

Spesies : Labiobarbus fasciatus

Habitat : air tawar


4.2.Pembahasan

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan data dari hasil dan pembahasan praktikum dapat disimpulkan

bahwa Sistem Integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan,

melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Organ

integumen yang terdapat pada ikan (pisces) seperti kulit, lendir, pigmen warna, organ

cahaya, kelenjar beracun. Kulit merupakan pembalut tubuh yang berfungsi sebagai

alat pertahanan pertama terhadap penyakit, dan penyesuaian diri terhadap

lingkungan.Struktur kulit dibagi menjadi dua, yang pertama epidermis yaitu kulit

bagian luar, dan dermis kulit bagian dalam. Bentuk sisik ikan dibedakan menjadi 5

jenis yaitu cosmoid, placoid,, ganoid, cycloid, stenoid.

Tiap spesies ikan mempunyai ciri-ciri yang berbeda antara spesies yang satu

dengan spesies yang lain. Salah satu perbedaan dapat dilihat dari jumlah sirip, bentuk

sisik, bentuk integumen serta sistem rangkapada ikan tersebut

Tidak semua ikan yang terdapat di alam mempunyai kelima sirip tersebut di

atas secara sempurna. Serta terdapat juga perbedaan yang mendasar rmengenai

jumlah jari-jari keras, lemah mengeras, dan lemah dari sirip ikan tersebut.

5.2. Saran
Sebelum melakukan praktikum, sebaiknya praktikan sudah menguasai dan

memahami teori yang akan di praktikumkan atau cara untuk melakukan praktikum

tersebut. Dan dalam melakukan praktikum, praktikan hendaknya melakukan

pengamatan secara spesifik dan berhati-hati, agar tidak terjadi kesalahan dalam

pengidentifikasian dan dapat memperoleh hasil yang sebenarnya.


DAFTAR PUSTAKA

Adawyah, 2007. Sistem morfologi dan anatomi ikan. Bandung. 21 hal

Hariyono. 2001. Variasi Sistem Rangka pada Ikan Dokun (Puntius Lateristriga) di
Sumatera. Jurnal Biota Vol. VI (3): 109-116. ISSN 0853-8670

Jaelani, G. 2011. Analisis Sistem Rangka Dan Otot Tiga Strain Ikan Nila dan Satu
Strain Ikan Mujair Berdasarkan Karakter Morfologinya. Jurnal Perikanan.
Vol 6 (11).

Manda, Ridwan.2019. Buku Ajar Iktiologi. Pekanbaru: Badan Penerbit Universitas


Riau, 176 hal

Manda, R., I. Lukystiowati, C. Pulungan dan Budijono. 2005. Penuntun Praktikum


Ichtyology. Universitas Riau. Pekanbaru.

Pulungan et, al 2014. Penuntun Praktikum Ichthyologi Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru. 97 hal.

Ridwan dkk. 2011. Penuntun Praktikum Ichthyology. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru.

Rasyid dkk. 2012. Penuntun Praktikum Ikthiologi. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Laboraturium Zoologi Universitas Sriwijaya. Indralaya.

Sutoyo, 2009, Anatomi Komparativa. Penerbit Alumni, Bandung.Sjafei, 1989.


Ihktiologi. IPB Fakultas Periknan, Bogor.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Alat dan Bahan
Lampiran 2. Ikan Motan (Labiobarbus fasciatus)

Anda mungkin juga menyukai