OLEH:
HERLIZA KHAIRANI SAHPUTRI
1804111613
MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
SALMA LISMARINDA CIBRO
KAMIS, 08.00 WIB/2
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat
Ikhtiologi yang berjudul “Sistem Integumen, Otot dan Rangka Ikan Motan
(Labiobarbus fasciatus) ” dengan baik dan tepat pada waktunya. Laporan ini dibuat
untuk memenuhi tugas praktikum Ikhtiologi dan juga sebagai salah satu syarat untuk
laporan ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat mendukung dari semua pihak untuk kesempurnaan laporan
Herliza Khairani S
DAFTAR ISI
Isi Halaman
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang ............................................................................. 1
1.2. Tujuan dan Manfaat .................................................................... 3
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Lampiran halaman
Iktiologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Ichthyes” dan “Logos”. Ichtyes
berarti ikan dan logos berarti ikan dan logos berarti Ilmu. Iktiologi (Ichthyology)
adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari ikan dengan segala aspek
Definisi ikan menurut Ridwan dkk. (2011), yaitu makhluk vertebrata yang
berdarah dingin, bernapas dengan insang dan bergerak dengan sirip, yang hidup di
perairan. Dari semua spesies, ikan memiliki bentuk tubuh dan bagian luar tubuh yang
ikan memiliki bentuk tubuh yang bervariasi namun ikan mempunyai pola dasar yang
Pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari Morfologi ikan yaitu bentuk luar
ikan yang merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari
jenis-jenis ikan. Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut di
perairan. Morfologi ikan merupakan bentuk luar ikan, yang merupakan ciri-ciri yang
mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan entah itu pada perairan
Integumen merupakan sistem pembalut tubuh ikan yang terdiri dari kulit dan
Kulit sebagai pembungkus pada ikan terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan
luar yang disebut dengan epidermis dan lapisan dalam yang disebut dengan dermis
atau corium. Lapisan dalam dari epidermis merupakan pertumbuhan sel yang aktif.
Lapisan dermis berisi saluran darah, urat saraf, organ peraba dan jaringan
penghubung. Lapisan dermis berperan dalam pembentukan sisik dan erat kaitannya
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui sistem integumen, dan
otot pada Ikan Motan(Labiobarbus fasciatus) serta mengetahui sistem rangka pada
ikan tersebut , dan untuk mengetahui bagaimana bentuk jumlah dari rangka-rangka
mengenal bagian-bagian tubuh ikan yang diamati. Dan kita dapat menambah
seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar. Kata ini berasal dari bahasa
gangguan mekanis, fisis, organis atau penyesuaian diri terhadap faktor-faktor yang
merupakan musuhnya; kulit juga digunakan sebagai alat ekskresi dan osmoregulasi
dan sebagai alat pernapasan pada beberapa jenis ikan tertentu.(Rasyid et al, 2015)
keras dari tubuh yang sifatnya menyokong dan melindungi. Sistem ini melindungi
epidermis saja, dermis saja atau keduanya. Endoskeleton umumnya dijumpai pada
hewan invertebrata. Pada vertebrata lebih dikenal dengan dermal skeleton (Adawyah
2007).
Kulit ikan terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan epidermis dan lapisan dermis. Lapisan
dalam epidermis merupakan pertumbuhan sel yang aktif. Lapisan dermis biasanya
berisi saluran darah, urat saraf, organ peraba dan jaringan penghubung. Lapisan
dermis berperan sekali dalam pembentukan sisik dan berkaitan erat dalam
umumnya ada lima macam yaitu: Sisik cycloid, ctenoid, ganoid, placoid, dan
otot itu di bagi atas dua daerah oleh adanya selaput tipis yang disebut
horizontal di sebut mosculus epaxial, yang kedua susunan mosculus yang berada di
bagian ventral septum horizontal di sebut mosculus hepaxial (Pulungan et al, 2014).
Bahkan pada jenis ikan tertentu terdapat modifikasi tulang penyokong sirip yang
berfungsi sebagai penyalur sperma kedalam saluran reproduksi induk ikan betina
axial yang terdiri dari tulang tenmgkorak, tulang punggung dan tulang rusuk. Rangka
visceral, yang terdiri dari seluruh tulang lengkung insang dan derivat-derivatnya.
Rangka apendikular, yang terdiri dari sirip dan pelekat-pelekatnya. (Pulungan at al,
2014).
Sistem urat daging atau sistem otot pada ikan secara fungsional otot ini dibedakan
menjadi dua tipe, yaitu yang dibawah rangsangan otak dan yang tidak dibawah
rangsangan otak. Pada prinsipnya ikan mempunyai tiga macam urat daging atau otot
berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu: otot polos, otot bergaris, dan otot jantung.
Dari penempelannya juga bisa dibedakan menjadi dua yaitu otot menempel pada
rangka yaitu otot bergaris dan yang tidak menempel pada rangka yaitu otot jantung
Pada sistem urat daging juga yang menarik adalah organ listrik pada beberapa
ikan yang pada vertebrata lainnya tidak ada Urat daging sirip tunggal berfungsi untuk
menggerakkan sirip-sirip terebut. Urat daging licin terdapat pada usus, arteri, mata
dan pada saluran eksresi, sedangkan pada urat daging jantung berwarna tua dengan
kontraksi otot bersifat involuntary (tidak dibawah ransangan otak). Pada prinsipnya
Urat daging pada ikan terlihat seperti tersusun atas blok-blok. Blok-blok ini
dinamakan myotome sedangkan kumpulan dari blok urat daging ini dinamakan
myosepta. Urat daging pada ikan terbagi menjadi urat daging bagian atas (epaxial)
dan urat daging bagian bawah (myosepta). Kedua urat daging ini dipisahkan oleh
jaringan ikan yang disebut horizontal septum. Urat daging pada ikan terbagi atas Otot
polos (urat daging licin), otot jantung dan otot bergaris (Hariyono., 2011).
Praktikum yang berjudul “Sistem Integumen, Otot dan Rangka Ikan Motan
(Labiobarbus fasciatus)” dilaksanakan pada hari Kamis, 28 Maret 2019 pada pukul
Alat yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum ini adalah nampan sebagai
cutter untuk membedah tubuh ikan serta untuk memisahkan ranga dan otot pada
ikan.. Buku penuntun praktikum, buku gambar pada lembar kerja praktikum, alat tulis
untuk menggambar objek yang di amati , dan serbet. Adapun alat yang di gunakan
untuk melihat bentuk sisik pada ikan yaitu objek dan cover glass, serta mikroskop
binokuler.
Sedangkan bahan yang digunakan sebagai objek praktikum adalah jenis ikan
air tawar salah satunya adalah Ikan Motan (Labiobarbus fasciatus). Ikan yang
menjadi objek praktikum ini telah disediakan oleh asisten di laboratorium Biologi
Perairan
morfometrik serta melakukan pembedahan untuk memisahkan ranga dan otot pada
ikan yang diamati untuk kemudian diidentifikasi dan kemudian digambar.Selain itu
praktikum ini berpedoman pada buku penuntun praktikum ikhtiologi dan buku-buku
praktikan terlebih dahulu diperiksa oleh asisten terkait peralatan yang wajib dibawah
pada saat praktikum seperti buku panduan praktikum, buku gambar, alat tulis yang
itu, praktikan mengambil salah satu ikan yang sudah disediakan untuk diamati,
masing-masing ikan sampel diletakkan diatas nampan untuk diamati lalu praktikan
meletakan ikan sampel secara utuh dengan posisi kepala disebelah kiri lalu praktikan
menggambar ikan sampel yang terdapat di nampan pada meja praktek ke dalam buku
spesiesikan tersebut. Pada sudut kanan atas gambar, praktikan menulis klasifikasi
bawah mikroskop membedah ikan dan memisahkan bagian- bagian tubuh ikan
seperti, rangka axial, rangka appendicular, serta rangka visceral, dan kemudian
memisahkan antara otot dan otot yang melekat pada tulang, kemudian praktikan
4.1. Hasil
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Ordo : Cypriniformes
Family : Cyprinidae
Genus : Labiobarbus
5.1. Kesimpulan
integumen yang terdapat pada ikan (pisces) seperti kulit, lendir, pigmen warna, organ
cahaya, kelenjar beracun. Kulit merupakan pembalut tubuh yang berfungsi sebagai
lingkungan.Struktur kulit dibagi menjadi dua, yang pertama epidermis yaitu kulit
bagian luar, dan dermis kulit bagian dalam. Bentuk sisik ikan dibedakan menjadi 5
Tiap spesies ikan mempunyai ciri-ciri yang berbeda antara spesies yang satu
dengan spesies yang lain. Salah satu perbedaan dapat dilihat dari jumlah sirip, bentuk
Tidak semua ikan yang terdapat di alam mempunyai kelima sirip tersebut di
atas secara sempurna. Serta terdapat juga perbedaan yang mendasar rmengenai
jumlah jari-jari keras, lemah mengeras, dan lemah dari sirip ikan tersebut.
5.2. Saran
Sebelum melakukan praktikum, sebaiknya praktikan sudah menguasai dan
memahami teori yang akan di praktikumkan atau cara untuk melakukan praktikum
pengamatan secara spesifik dan berhati-hati, agar tidak terjadi kesalahan dalam
Hariyono. 2001. Variasi Sistem Rangka pada Ikan Dokun (Puntius Lateristriga) di
Sumatera. Jurnal Biota Vol. VI (3): 109-116. ISSN 0853-8670
Jaelani, G. 2011. Analisis Sistem Rangka Dan Otot Tiga Strain Ikan Nila dan Satu
Strain Ikan Mujair Berdasarkan Karakter Morfologinya. Jurnal Perikanan.
Vol 6 (11).
Pulungan et, al 2014. Penuntun Praktikum Ichthyologi Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru. 97 hal.
Ridwan dkk. 2011. Penuntun Praktikum Ichthyology. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru.
Rasyid dkk. 2012. Penuntun Praktikum Ikthiologi. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Laboraturium Zoologi Universitas Sriwijaya. Indralaya.