Si
Makalah
Oleh :
1804111613
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat
dan rahmatnya, sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Hukum-
hukum Fisika Dalam Penyelaman ” dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah
Makalahini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat mendukung dari semua pihak untuk kesempurnaan Makalah
Herliza Khairani S
ii
DAFTAR ISI
Isi Halaman
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang ............................................................................. 5
1.2. Tujuan dan Manfaat .................................................................... 5
II. ISI
2.1 Satuan tekanan ............................................................................. 6
2.2 Hukum-hukum Gas ...................................................................... 7
2.3 Daya Apung / Buoyancy ............................................................ 13
2.4 Suhu / Temperature ...................................................................... 14
2.5 Penglihatan dan Cahaya ............................................................... 14
2.6 Suara............................................................................................. 15
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
iv
I. PENDAHULUAN
Adapun manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini yaitu untuk
mengembangkan pengetahuan mahasiswa mengenai widya selam dan aspek-aspek
dalam penyelaman yang mana salah satunya yaitu penerapan hukum-hukum fisika
dalam penyelaman tersebut.
5
II. ISI
Tekanan udara di permukaan laut pada suhu OoC pada dasarnya adalah
tekanan yang disebabkan oleh berat atmosfir di atasnya. Tekanan ini konstan yaitu
sekitar 760 mm Hg (14.7 Psi) dan dijadikan dasar ukuran satu atmosfir.
Persamaan tekanan
= 1.033 kg/cm2
= 760 to
6
berkurang pada setiap tempat dibawah permukaan laut, tekanan akan
meningkat sebesar 760 mm Hg (1 atmosfir) untuk setiap kedalaman 10 m. Tekanan
yang terdapat pada suatu titik menunjukkan tekanan 1 atmosfir (tekanan di
permukaan + tekanan yang disebabkan oleh kedalaman air laut). Satuan-satuan dari
jumlah tekanan adalah Atmosfir Absolut (ATA) yaitu :
Kedalaman (depth) Tekanan Absolut (Gauge Pressure)
Di permukaan 1 ATA 0 ATG
10 meter 2 ATA 1 ATG
20 meter 3 ATA 2 ATG
30 meter 4 ATA 3 ATG
Ukuran tekanan (Gauge Pressure) menunjukkan tekanan yang terlihat pada alat
pengukur dimana terbaca 0 pada tingkat permukaan. Karenanya tekanan ini
selalu 1 atmosfer lebih rendah dari pada tekanan absolut.
7
a. Hukum Boyle (Hukum Perubahan Tekanan dan Volume)
Hukum ini menegaskan hubungan antara tekanan dan volume dari suatu
kumpulan gas akan berbanding terbalik dengan tekanan absolut,
yaitu : V = 1/P
Jadi : PV = K atau P1V1 = P2V2
P = Tekanan
V = Volume
K = Konstan
Ini berarti bahwa bilamana tekanan meningkat, volume dari suatu
kumpulan gas akan berkurang atau sebaliknya. Selama tekanan sebanding
dengan kedalaman, maka volume akan menjadi setengah volume dari
semula. Hubungan ini berlaku terhadap semua gas-gas di dalam ruangan-
ruangan tubuh sewaktu penyelam masuk ke dalam air maupun sewaktu
naik ke permukaan.
8
Seorang penyelam yang menghirup napas penuh di permukaan akan
merasakan paru-parunya semakin lama semakin tertekan oleh air di sekelilingnya
sewaktu ia turun.
Contoh :
Bila seorang penyelam Scuba menghirup napas penuh (6 liter) pada
kedalaman 10 meter ( 2 ATA), menahan nafasnya dan naik ke permukaan (1
ATA), udara di dalam dadanya akan berlipat ganda volumenya menjadi 12
liter, maka ia harus menghembuskan 6 liter udara selagi naik untuk
menghindari agar paru-parunya tidak meledak.
P1V1 = P2V2 P1V1 2x6
P1 = 2 ATA V2 = ----------- = ----------
V1 = 6 liter P2 1
P2 = 1 ATA
V2 = ? V2 = 12 liter
Semua gas yang berada di dalam rongga tubuh akan terpengaruh oleh
hubungan tekanan volume ini. Dalam hal mengenai telinga bagian tengah,
tekanan air yang berperan di dalam tubuh akan dihantar oleh cairan-cairan
tubuh ke rongga udara di dalam telinga bagian tengah. Selama tekanan
meningkat volume akan berkurang, karena telinga bagian tengah ada di dalam
rongga tulang yang kaku, rongga yang sebelumnya terisi oleh udara akan diisi
jaringan yang membengkak dan menonjol ke dalam gendang telinga.
Rangkaian kejadian yang menjurus ke perusakan jaringan dapat dicegah
dengan menyeimbangkan tekanan (Equalizing). Udara ditiupkan ke dalam
saluran Eustachius dari tenggorokan untuk menjaga agar volume gas yang
ada di telinga bagian tengah tetap konstan, sehingga tekanannya menyamai
tekanan air. Proses serupa dapat terjadi di dalam rongga-rongga sinus, akan tetapi
disini dapat diseimbangkan sendiri (self equalizing) dalam keadaan normal,
karena rongga sinus punya hubungan terbuka dengan rongga hidung.
Perubahan terbesar volume gas yang mengikuti perubahan air terjadi dekat
permukaan.
9
Sebagai contoh : 1 liter gas di permukaan akan menyusut sampai ½ liter
pada kedalaman 10 meter ( 1 ATA sampai 2 ATA), sedang perubahan volume
antara 30 meter dan 40 meter (4 ATA sampai 5 ATA) hanya akan kembali sebesar
5 % yaitu dari ¼ sampai 1/5 liter. Ini menjelaskan mengapa tidak mungkin
menghindari resiko-resiko pada penyelaman dangkal.
10
Dari tabel tersebut diatas dapat dilihat bahwa pada kedalaman 40 meter
(tekanan 5 ATA), penyelam yang bernafas dengan udara biasa akan menghirup
oksigen dengan tekanan partial yang sama (0,1 ATA) seperti saat ia sedang
menghirup 100% O2 di permukaan air. Hukum ini penting untuk mengetahui
efek Toksik Gas Pernafasan pada kedalaman, Penyakit Dekompresi dan
Penggunaan Oksigen maupun Campuran Gas untuk tujuan pengobatan.
Sebagai contoh :
Seorang penyelam yang menghirup suatu campuran 60% / 40% Oksigen
dan Nitrogen, resiko menderita keracunan Nitrogen terjadi pada kedalaman
sekitar 30 meter (4 ATA).
11
Di permukaan laut (1 ATA) dalam tubuh manusia terdapat kira-kira 1 liter
larutan Nitrogen. Apabila seorang penyelam turun sampai kedalaman 10
meter (2 ATA) tekanan partial dari Nitrogen yang dihirupnya menjadi 2 kali
lipat dan akhirnya yang telarut dalam jaringan juga menjadi 2 kali lipat (2
liter). Waktu sampai terjadinya keseimbangan tergantung pada daya larut gas di
dalam jaringan dan pada kecepatan suplai gas ke jaringan oleh darah.
Pengaruh fisiologis dari hukum ini terhadap seorang penyelam berlaku untuk
Penyakit dekompresi, keracunan gas dan pembiusan gas Lembam (Inert Gas
Narcosis).
Bilamana tekanan yang terdapat dalam larutan terlarut cepat berkurang, gas
akan keluar dari larutan dalam bentuk gelembung-gelembung gas. Pada
penyelam, pelepasan gelembung-gelembung ini dapat menyumbat pembuluh darah
atau merusakkan jaringan-jaringan, hal ini menyebabkan berbagai pengaruh
dari penyakit dekompresi atau “Bends”. Kita dapat melihat pengaruh yang sama
pada karbon dioxide di dalam larutan. Bila kita membuka botol bir dengan tiba-tiba,
maka akan terlihat gelembung-gelembung gas yang naik ke permukaan botol. d.
Hukum Charles (Perubahan Suhu dan Volume) Hukum ini menyangkut hubungan
antara suhu, volume dan tekanan.
Dinyatakan bahwa bila tekanan tetap konstan, volume dari sejumlah gas
tertentu adalah berbanding lurus dengan suhu absolut. Hukum ini ada
hubungannya dengan kompresi dan dekompresi dari gas-gas dan pengaruhnya
terhadap silinder, regulator, chamber dan lain-lain, serta menerangkan bahwa
perubahan tekanan dapat dilihat bilamana silinder yang berisi udara tekan terjemur
di matahari. Bila volume tetap konstan dan suhu meningkat, tekanan akan
meningkat. Hukum Charles dapat dilihat bila seorang yang secara tidak
sengaja melubangi tabung semprot (Spray Can) dan melihat gas yang
menguap di udara.
12
2.3. Daya Apung / Buoyancy
13
menghembuskan akan cenderung tenggelam. Maka sering seorang
penyelam menghembuskan nafasnya pada saat meninggalkan permukaan untuk
memanfaatkan pengaruh tersebut dan hal itu membantunya untuk turun.
2.4. Suhu / Temperatur
14
di bawah air sangat rendah, ini dikarenakan oleh penyebaran cahaya yang
membentuk bayang-bayang dari benda halus yang mengambang di dalam air dan
apabila kontras berkurang, penglihatan akan terganggu. Kejernihan air,
cuaca yang terang dan cahaya buatan akan membantu menanggulangi masalah
ini. Di bawah air warna-warna tidak akan tampak seperti pada permukaan, hal ini
disebabkan penyerapan terhadap panjang gelombang tiap warna yang tidak sama
besarnya.
Merah ----------------- Paling banyak diserap
Orange Kuning ---------------- Sedikit kurang diserap
Hijau ---------------- Kurang banyak diserap
Biru Indigo Ungu --------------- Paling sedikit diserap
15
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
16
DAFTAR PUSTAKA
17
18