Di Susun Oleh :
Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
“Pelaksanaan Konservasi Satwa Langka Dan Dilindungi Jenis Ikan Pari Manta
dan Kelautan Universitas Riau, yang telah membimbing penulis dan memberikan
ini.Oleh sebab itu, jika terdapat kesalahan kritik dan saran yang bersifat membangun
Penulis
DAFTAR ISI
Isi Halaman
..................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................... ii
DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
II. PEMBAHASAN
III. KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
geografis, Indonesia diapit oleh dua benua,yaitu benua Asia dan benua Australia serta
Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Letaknya yang strategis ini, menjadikan
Indonesia sebagai negara maritim terbesar karena memiliki 25% panjang pantai di
dunia. Kekayaan laut milik Indonesia sangat beraneka ragam dibandingkan negara-
negara lainnya karena hewan elasmobranch atau ikan bertulang rawan seperti hiu dan
pari ada di negara kita. Salah satu diantaranya adalah spesies ikan dari famili
adalah, suhu perairan, kesuburan perairan yang dipengaruhi oleh musim, pasang
surut yang dipengaruhi fase bulan, bahkan aktifitas manusia seperti perikanan
Ikan pari manta. Pari manta (Manta birostris) adalah salah satu spesies ikan pari
terbesar di dunia. Manta dapat ditemukan dilautan tropis seluruh dunia kurang lebih
luas dan penampilannya yang unik menyebabkan ikan ini memiliki banyak nama
mulai dari “manta pasifik”, “manta atlantik”, “devil fish”, hingga “sea devil”. Di
indonesia sendiri, pari manta memiliki nama lokal seperti cawang kalung,
plampangan, serta pari kerbau (mungkin karena bagian tubuh mirip tanduk di
kepalanya sehingga ia dianggap mirip dengan kerbau) (Widodo dkk., 2010). Ini
2
adalah salah satu spesies ikan terbesar di dunia yang memiliki lebar tubuh 7 meter
(kemungkinan lebih besar karena menurut laporan ada ikan Pari jenis Manta yang
lebarnya mencapai 9,1 meter. Bobot terberat ikan tersebut yang pernah diukur adalah
Secara ekonomis, pari manta adalah salah satu objek perikanan dan
karena tangkap lebih (over fishig) pada jenis hewan pari manta. Penangkapan pari
manta masih banyak dilakukan oleh nelayan lokal yang menangkap pari manta untuk
diambil sirip dan insangnya, kemudian dijual sebagai makanan atau obat (Clarck,
2010). Banyaknya penangkapan yang menyebabkan langkanya hewan pari manta ini
maka Pada bulan Februari 2014, KEPMEN-KP No. 4/2014 membuat penetapan
tentang status perlindungan ikan pari manta ditandatangani oleh Menteri, dan
sekarang dengan telah diloloskannya peraturan baru ini, sangat penting bagi KKJI
(Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan) untuk memfokuskan usaha yang
Tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain untuk mengetahui jenis ikan
pari manta yang di lindungi dan pelaksanaan konservasi satwa langka pari manta
tersebut yang bisa memberikan manfaat terhadap sumberdaya hayati laut, mayarakat
pemahaman yang lebih luas bagi pembaca mengenai Pelaksanaan Satwa Langka dan
PEMBAHASAN
Pari manta (Manta Rays) terdapat 2 spesies, yaitu Manta alfredi (reef manta)
dan Manta birostris (oceanic manta) yang merupakan ikan bertulang rawan yang
memiliki besar hingga kurang lebih 6 meter. Pari manta terdapat di beberapa perairan
Raja Ampat, dan juga perairan lain yang merupakan jalur migrasi dari hewan yang
beratnya dapat mencapai ribuan kilo ini. Pari manta merupakan ikan pari terbesar di
dunia dengan bentang sayap bisa mencapai 5 meter, tidak berbahaya, dan tidak
memiliki racun yang membuat ekornya berbahaya. Hewan laut yang diketahui
sebagai pemangsa utama pari manta adalah ikan-ikan hiu seperti hiu macan
(Galeocerdo cuvier). Pari manta tidak memiliki alat pertahanan seperti gigi tajam atau
musuhnya (termasuk dengan melompat keluar dari air). Manta juga diketahui bisa
Perbedaan antara Manta birostris dan Manta alfredi terletak pada warnanya,
pada Manta birostris terdapat tanda warna yang jelas di bagian dorsal (punggung),
sedangkan pada Manta alfredi terdapat gradasi warna. Pada bagian ventral (perut)
Manta birostris tidak terdapat noktah di antara kedua baris insang dan memiliki warna
hitam di dekat mulut sementara Manta alfredi memiliki noktah, diantara kedua baris
insang namun bagian mulut tetap berwarna terang. Perbedaan lainnya adalah pada
5
bagian pangkal ekor Manta birostris terdapat tonjolan tulang belakang sedangkan
pada Manta alfredi tidak ada. Pada penampakan sekilas Manta birostris memilki
ukuran relatif besar, setidaknya memiliki lebar 700 cm dan maksimum 910 cm,
sedangkan Manta alfredi kira-kira hanya memiliki lebar 500 cm (Dewar, 2002).
Klasifikasi ikan pari manta menurut (Jalesveva, 2013) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
SubPhylum : Vertebrata
Class : Chondrichthyes
Subclass : Elasmobranchii
SubOrdo : Batoidea
Ordo : Myliobatiformes
Family : Mobulidae
Subfamily : Myliobatidae
Genus : Manta
Pari Manta merupakan jenis pari terbesar di dunia dan termasuk salah satu
ikan terbesar di dunia. Pari Manta Karang bisa tumbuh hingga 4,5 meter (dari ujung
sayap ke ujung sayap yang lainnya), sedangkan Pari Manta Oseanik bisa tumbuh
hingga 8 meter. Pari Manta betina butuh 8-10 tahun hingga mencapai kedewasaan
seksual, dan bisa melahirkan hanya 1 ekor anak setiap 2-5 tahun.
6
Manta memiliki fisik yang secara umum mirip dengan kebanyakan ikan pari
dengan sirip dada yang lebar serta ekor kecil seperti cambuk. Sirip dadanya yang
lebar membuat tubuhnya terlihat pipih. Manta bergerak memakai sirip dadanya
dengan cara mengombakkannya dari bagian dekat kepala hingga ke belakang tubuh
sehingga saat dilihat, pari manta seolah-olah sedang terbang di dalam laut.
Ekor manta sendiri lebih pendek dibandingkan dengan ekor ikan pari
kebanyakan dan tidak bersengat.Kulit manta juga diselubungi lapisan lendir yang
jauh lebih tebal dibandingkan ikan pari kebanyakan. Lapisan lendir ini diduga ada
Manta juga memiliki ukuran otak yang lebih besar dibandingkan ikan pari lain
dan hiu kerabatnya sehingga mereka dianggap lebih cerdas dibandingkan kerabatnya
yang lain.Di dalam mulutnya juga terdapat 300 gigi kecil berbentuk pasak dan nyaris
tersembunyi di bawah kulit. Gigi ini tidak digunakan untuk makan, namun mungkin
Manta juga memiliki lima pasang celah insang di bagian bawah tubuhnya
untuk mengeluarkan air yang masuk melalui mulutnya. Di bagian dalam celah
insangnya terdapat tapis insang atau piringan penyaring (filter plate) yang berfungsi
kebiasaan hidup didasar laut. Ikan Pari merupakan salah satu ikan tangkapan nelayan
Kabupaten Bintan. Ikan ini digemari, selain dagingnya enak kulitnya dapat dijadikan
7
bahan baku dan diolah menjadi suatu kerajinan yang bernilai ekonomis tinggi, salah
satunya seperti pembuatan tas bagi sebagian masyarakat (Amanda et al., 2016).
Ada beberapa jenis ikan pari yang dilindungi menurut Jayadi (2011), namun
umumnya sebagian masyarakat tidak memperdulikan jenis ikan pari yang mereka
tangkap termasuk ukuran, serta aspek biologis dan morfologis penting lainnya.
keberadaan populasi ikan Pari. Oleh karena itu perlu di lakukan suatu pendekatan
mengenai data morfologis hasil tangkapan oleh nelayan untuk data gambaran kondisi
biologisnya untuk arah pengelolaan ikan pari yang berkelanjutan sebagai upaya
konservasi ikan pari. Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap
memperhatikan, manfaat yang dapat di peroleh pada saat itu dengan tetap
depan.
Kelautan dan perikanan (Litbang – KKP), dalam 10 tahun terakhir penurunan jumlah
pari manta bisa mencapai 30%. Ancaman utama kepunahan pari manta disebabkan
oleh berbagai sebab. Selain secara biologi ikan pari manta rawan mengalami
Perikanan telah menetapkan kedua jenis manta yakni pari Manta karang (Manta
alfredi) dan Manta oseanik (Manta birostris) sebagai jenis ikan yang dilindungi
secara penuh melalui Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
8
oleh Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut, Ditjen PRL dengan
telah ditetapkan melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 3 tahun
2010 yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 35
tahun 2013 tentang “Tata Cara Penetapan Status Perlindungan Jenis Ikan”. Lima
tahapan telah dilalui dalam proses penetapan status perlindungan yaitu : usulan
ilmiah dari Otoritas Ilmiah (LIPI) dan penetapan status perlindungan oleh Menteri
Kelautan dan Perikanan. Konsultasi publik dilakukan melalui pertemuan tatap muka
dengan stakeholders terkait, termasuk kalangan nelayan pada beberapa lokasi yang
merupakan lokasi penangkapan pari manta yang utama yaitu, Sibolga, NTT, NTB,
bahwa saat ini pari manta mengalami ancaman kepunahan yang cukup serius, kriteria
dasar yang menjadi dasar pertimbangan diantaranya adalah : telah terjadi penurunan
populasi secara drastis di habitat alam, langka, jumlah anakan yang dihasilkan sedikit
(fekunditas rendah, jumlah anakan hanya 1 - 2 ekor/siklus reprouksi) dan usia matang
seksual pertama juga lama (pemijahan pertama terjadi pada usia sekitar 8 - 10 tahun
menjadi salah satu pertimbangan kuat dalam penetapan status perlindungan pari
manta di Indonesia. Secara umum, ikan pari manta tidak menjadi target utama
sebagian nelayan di wilayah NTB dan NTT melakukan kegiatan penangkapan pari
diantaranya :
ini berisi petunjuk untuk membedakan pari manta dan pari mobula.
pedoman ini berisi petunjuk teknis untuk membedakan insang pari manta
4. Bimbingan teknis pengenalan morfologi dan bagian insang pari manta dengan
jenis pari mobula. Bimbingan teknis ini diikuti oleh instansi yang mempunyai
dan pengendalian peredarannya dapat dilakukan secara efektif serta tidak terjadi
kesalahan dalam penerapannya di tingkat lapangan, karena jenis pari manta ini
konservasi pari manta selain bertujuan menyelamatkan pari manta dari ancaman
kepunahan juga ditujukan untuk menjaga keberlanjutan industri pariwisata pari manta
di Indonesia. Keanggunan dan keelokan pari manta mempunyai daya tarik yang
besar bagi para penyelam dan berpotensi sebagai salah satu aset penting dalam
berkembang akan memberikan manfaat secara ekonomi tidak hanya kepada pelaku
wisata semata, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat nelayan.
Apabila dilihat dari sisi ekonomi, model pemanfaatan pari manta melalui kegiatan
terhadap kegiatan pariwisata pari manta pada daerah yang kegiatan wisata selamnya
maju, 1 (satu) ekor pari manta sebagai aset wisata bahari dapat menyumbangkan nilai
ekonomi mencapai Rp. 243,75 juta/tahun atau setara dengan Rp. 9,75 milyar selama
hidupnya (40 tahun). Nilai ekonomi pari manta sebagai aset wisata penyelaman
tersebut jauh lebih besar jika dibandingkan nilai jual daging dan insang pari manta di
11
pasaran, dimana 1 ekor pari manta hanya mempunyai nilai jual sekitar Rp. 1 juta
rupiah. Indonesia saat ini memiliki industri pariwisata manta kedua terbesar di dunia
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
kategori biota langka,karna terjadi penurunan jumlah populasi ikan di alam secara
drastis atau karna tingkat reproduksi yang rendah. Strategi konservasi yang bisa
dilakukan yaitu membuat rencana pengolahan jejaring dan rencana tata ruang pesisir
dan laut yang lebih besar, membangun dukungan para pemangku kepenitngan melalui
menekan tingkat pencurian ikan dan kegiatan penangkapan ikan secara ilegal di
4.2 Saran
bacaan atau materi dari buku, jurnal, dan artikel agar menguatkan materi yang
13
makalah dengan baik sehingga makalah dapat selesai dengan baik dan tepat waktu.
DAFTAR PUSTAKA
Amanda, T. R., A. Pratomo, R. D. Putra. 2016. Status Konservasi Jenis Ikan Pari
yang Ditangkap Nelayan Pada Bulan Mei – Juli 2016 di Kabupaten Bintan
Kepulauan Riau.
Manoa.
Manoa.
Pari Manta
Ichsan, M., D. Iriana., dan M. Y. Awaluddin. 2013. Pengaruh fase bulan dan pasang
Jayadi, M. I. 2011. Aspek Biologi Reproduksi Ikan Pari (Dasyatis Kuhlii Müller &
2014.
Ragam. 2012. Pari Manta, Ikan yang Bisa Terbang Tinggi. Suara Merdeka.
Semarang.
Sadili, D., Fahmi, Dharmadi, Sarmintohadi dan Ramli, l. 2015. Pedoman Pendataan
dan Survei Populasi Pari Manta (Manta alfredi dan Manta birotris). Direktorat
Suntari, Tri., S. Amini, G. Wijaya, Lathifah, Zahria A. N. 2015. Konservasi Ikan Pari