Anda di halaman 1dari 194

TEKNOLOGI

SIAP TERAP
KATA SAMBUTAN
Kebijakan pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan Pemerintah
selama lima tahun terakhir ini adalah untuk memperkecil gap
keterlambatan pembangunan yang sudah sangat besar. Sebagai
salah satu unit eselon I di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, Badan Litbang memiliki peran yang strategis
untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur PUPR yang
berkualitas dan handal melalui penyediaan inovasi-inovasi teknologi
yang lebih cepat, lebih murah, dan lebih baik.

Badan Litbang PUPR berperan sebagai: 1) Scientific Backbone,


dengan menghasilkan teknologi dan rekomendasi kebijakan siap
pakai untuk mengakselerasi dan menjamin mutu infrastruktur PUPR, 2)
Technostructure dan prime mover dalam standarisasi, alih teknologi
dan advis teknis guna memecahkan masalah-masalah di lapangan,
dan 3) Clearing House, untuk menilai kesesuaian teknologi dari luar
Badan Litbang PUPR untuk dapat diterapkan pada pembangunan
infrastruktur di Indonesia.

Buku Teknologi Siap Terap ini merupakan rangkuman inovasi teknologi


yang sudah dihasilkan oleh pada para peneliti dan perekayasa
Badan Litbang PUPR yang diharapkan dapat menjadi solusi
percepatan pembangunan serta menjawab tantangan infrastruktur
PUPR. Sesuai dengan tagline Badan Litbang PUPR, “Menghadirkan
Solusi Seiring Inovasi”, diharapkan para stakeholders: Direktorat
Jenderal, Pemerintah Daerah, BUMN, Asosiasi, dan Masyarakat dapat
memanfaatkan hasil inovasi Badan Litbang PUPR dalam mendorong
percepatan pembangunan infrastruktur PUPR di tanah air.

Jakarta, Desember 2018


Plt. Kepala Balitbang PUPR

Ir. Lukman Hakim, M.Sc

ii | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


KATA PENGANTAR
Produk-produk teknologi Balitbang PUPR diharapkan dapat
menjawab tantangan ke depan sebagai solusi terhadap
permasalahan dan tantangan percepatan pembangunan
infrastruktur PUPR yang tepat sasaran. Hasil litbang adalah karya
inovasi yang dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Dalam rangka mendorong penerapan teknologi oleh
Direktorat Jenderal, Pemda, BUMN dan Masyarakat, maka disusun
BUKU TEKNOLOGI SIAP TERAP sebagai media diseminasi dan
promosi teknologi hasil litbang.

Buku ini terdiri dari:

1) Daftar Teknologi yang sudah melewati Fase Prototipe dan akan


Pilot Project Tahun 2019 (25 Teknologi)
2) Daftar Teknologi yang sudah melewati Fase Uji Coba Prototipe
1:1 (Pilot Project)(194 Teknologi)
3) Daftar Teknologi yang sudah melewati Fase Uji Coba Prototipe
1:1 (Pilot Project) dan dilengkapi Dokumen Rencana Bisnis
Teknologi (17 Teknologi), dan
4) Daftar teknologi yang sudah melewati Fase Replikasi Perdana
dan dilengkapi Panduan Penerapan Teknologi (16 teknologi).

Melalui informasi singkat Produk Teknologi Siap Terap Badan


Litbang ini diharapkan dapat menjadi pintu masuk bagi para
pengguna teknologi di internal Kementerian PUPR maupun di
eksternal untuk bersama-sama berkolaborasi mendorong
percepatan penerapan teknologi dalam pembangunan
infrastruktur PUPR yang handal dan berkelanjutan.

Jakarta, Desember 2018


Kepala Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi

Ir. Rezeki Peranginangin, M.Sc, MM.

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | iii


DAFTAR ISI
BIDANG SUMBER DAYA AIR
A. DAFTAR TEKNOLOGI YANG SUDAH MELEWATI FASE PROTOTIPE DAN AKAN PILOT PROJECT TAHUN 2019
Bidang Konservasi Sumber Daya Air
Teknologi Wetland Apung Bersumbu 4
Bioremediasi untuk Pengendalian Limbah Cair Peternakan 4
Bidang Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pemanfaatan Saluran Irigasi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro 5
Teknologi Kanvas Beton dalam Mendukung Modernisasi Irigasi pada Lahan Rawa 5
Teknologi Bangunan Ukur Modular di Petak Tersier untuk Mendukung Modernisasi Irigasi 6
Inovasi Pintu Air Irigasi 6
Tata Air Mikro Sistem Satu Arah 7
Bidang Pengendalian Daya Rusak Air
Drainase Bawah Permukaan untuk Pengendalian Stabilitas Lereng 8
Teknologi Blok Beton sebagai Peredam Energi Bertingkat 9
Pengembangan Struktur Pengaman Dermaga Apung 10
Bidang Basis Data dan Sistem Informasi
Software Inspeksi Sungai dan Prasarana Sungai 11
Teknologi DSS-SMOPI Mendukung Modernisasi Irigasi 12

B. DAFTAR TEKNOLOGI YANG SUDAH MELEWATI FASE UJICOBA PROTOTIPE 1:1 (PILOT PROJECT)
Bidang Konservasi Sumber Daya Air
Ekoteknologi 14
Ecotech Garden 14
Sarana Resapan Air Hujan Sangat Sederhana (SARASS) 15
Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) Sederhana 15
An-aerob Saringan Tetes Bertingkat dan Beraerasi (AA SATIRA) 16
Instalasi Pengolah Air Sangat Sederhana (IPASS) 16
Bendungan Bawah Tanah 17
Bangunan Pengendalian dan Perbaikan Kualitas Badan Air Tercemar 17
Teknologi Trickling untuk Pengolahan Limbah Penduduk 18
Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan (ABSAH) 18
Akuifer Buatan Daur Ulang (ABDULLAH) 19
Instalasi Pengolahan Limbah Cair Industri Batik 19
Sumur Resapan Sarana Drainase Berwawasan Lingkungan 20
Teknologi Pengendalian Eutrofikasi Waduk dengan Metode Sirkulasi 20
Aquifer Storage Recovery 21
Teknologi Revitalisasi Danau Tempe 22
Teknologi Perbaikan Kualitas Air dengan Wetland Apung 22

iv| disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Teknologi Revitalisasi Waduk, Situ dan Danau 23
Pemanfaatan Canal Blocking untuk Sistem Tata Air Rawa 24
Revitalisasi IPAL di Waduk Melati 24
Peningkatan Kapasitas IPAL Cisirung 25
Teknologi Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan (ABSAH) Modular 26
Bidang Pendayagunaan Sumber Daya Air
Big Gun Sprinkler 27
Bangunan Penangkap Pasir Tipe Pusair II 27
Kincir Air 28
Bendung Karet 28
Teknologi Konversi Energi Gelombang 29
Struktur Gravel Ejector pada Free Intake 29
Pintu Sorong Tonjol Berbahan Glass Fiber Reinforced Polymer (GFRC) 30
Pintu Air Otomatis Tahan Korosi 30
Sistem Pengelolaan Sumber Daya Air secara Terpadu 31
Sistem Perpipaan Irigasi Lahan Miring dan Datar 31
Teknologi Lining Saluran Modular 32
Jaringan Irigasi Air Tanah 33
Pintu Air dari Bahan Karet 33
Modular Apung sebagai Dermaga 34
Long Storage untuk Sistem Tata Air Rawa 34
Modernisasi Irigasi 35
Jaringan Irigasi Air Tanah pada Lahan Rawa 35
Teknologi Blok Beton Terkunci sebagai Bendung Modular 36
Teknologi Pengendali Muka Air (Hydraulic Elevator DAM) di Bendungan 36
Bidang Pengendalian Daya Rusak Air
Revetment Tipe Sangkar Beton dan Blok Beton Bergigi 37

Blok Beton Berbentuk I sebagai Komponen Pengaman Tebing Pantai 37

Penggunaan Pipa Beton Silinder sebagai Pelindung Pantai 38

Teknologi Pengaman Pantai Pedesaan 38

Penerapan Geosintetik untuk Bangunan Pelindung Tebing Sungai 39

Sistem Polder Pengendali Banjir Perkotaan 39

Pelindung Tebing Sungai dengan Bio-engineering yang Berwawasan Lingkungan 40


Geocell sebagai Pelindung Tebing Sungai 40
Bangunan dan Pelimpah Tipe Gergaji 41
Bangunan Pengendali Sedimen (BPS) 41
Sabo Dam Semen Tanah 42

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | v


Konsep Penanganan Banjir Rob di Semarang 43
Teknologi Pengendali Sedimen Debris 43
Teknologi Floating Breakwater sebagai Pengaman Erosi Pantai 44
Teknologi Blok Beton 3B (Berkait, Berongga dan Bertangga) 45
Teknologi Ring Net Barriers untuk Pengendalian Aliran Debris 46
Teknologi Beton Serat Baja pada Mercu Sabodam 47
Teknologi Sabodam Modular 47
Bidang Basis Data dan Sistem Informasi
Flood Early Warning System (FEWS) 48
Drought Early Warning System (DEWS) 48
System Rice Intensification (SRI) 49
Neo-Perdas 49
River Basim Simulation Model (RIBASIM) 50
Teknologi Sistem Pengelolaan Banjir Debris 50
Peta Trend Hujan Harian Maksimum Tahunan 51
Peta Kekeringan Bulanan 51
Sistem Peringatan Dini Bencana Lahar 52
Peramalan Banjir berdasarkan Data Telemetri 52
Sistem Jaringan Hidrologi secara Real Time 53
Teknologi Pengaman Sungai 53
Sistem Peringatan Dini Bencana Longsor 54
Teknologi Sistem Monitoring dan Prakiraan Kekeringan 54
Penerapan Analisis Dinamik Bendungan Akibat Gempa 55
Sistem Manajemen Operasi dan Pemeliharaan Irigasi (SMOPI) 55
Sistem Pengelolaan SDA Pintar / Smart Water Management System (SWMS) 56

Model Neraca Air Wilayah Sungai 57

Model Daya Dukung Kualitas Air pada Wilayah Sungai 58

Sungai Kita 58

C. DAFTAR TEKNOLOGI YANG SUDAH MELEWATI FASE UJICOBA PROTOTIPE 1:1 (PILOT PROJECT) & DILENGKAPI
DOKUMEN RENCANA BISNIS
Bidang Konservasi Sumber Daya Air
Embung Sederhana 60

Bidang Pendayagunaan Sumber Daya Air


Teknologi Irigasi Tetes 61

Teknologi Irigasi Mendukung Modernisasi Irigasi 62

Pintu Air dari Bahan Fiber 63

Teknologi Irigasi Long Storage 63


Teknologi Penyediaan Air Baku melalui Pompa Air Tenaga Hidro (PATH) 64
vi| disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi
D. DAFTAR TEKNOLOGI YANG SUDAH MELEWATI FASE REPLIKASI PERDANA & DILENGKAPI PANDUAN PENERAPAN
TEKNOLOGI
Bidang Pendayagunaan Sumber Daya Air
Teknologi Ferosemen untuk Saluran Irigasi Tersier 66
Jaringan Irigasi Perpipaan Sederhana 66
Teknologi Pegar untuk Pemulihan Pantai Berlumpur 67
Teknologi Pengaman Pantai Blok Beton 3B di Waterfront City, Daruba, KSPN Morotai 68

BIDANG JALAN DAN JEMBATAN


A. DAFTAR TEKNOLOGI YANG SUDAH MELEWATI FASE PROTOTIPE DAN AKAN PILOT PROJECT TAHUN 2019
Bidang Perkerasan Jalan
Teknologi Perkerasan Beton Menerus dengan Tulangan 72
Asbuton Full Ekstraksi 72
Teknologi Cement Treated Sub Base (CTSB) dengan Sirtu Lokal 73
Bidang Jembatan
Penerapan Terbatas Teknologi Jalan dan Jembatan Menggunakan Material Lokal di Morotai 74
Bidang Geoteknik Jalan
Teknologi Stabilisasi Dalam untuk Tanah Gambut 75
Teknologi Terowongan dengan Metode Blasting 75
Prefabricated Vertical Drain (PVD) Menggunakan Material Lokal 76

B. DAFTAR TEKNOLOGI YANG SUDAH MELEWATI FASE UJICOBA PROTOTIPE 1:1 (PILOT PROJECT)
Bidang Perkerasan Jalan
Accelerated Pavement Test (APT) 78
Alat Pengukur Kekuatan Struktur Jalan (APKJ) 78
Daur Ulang Pekerasan Jalan dengan Semen Dicampur di Tempat (Inplace) 79
Campuran Dingin Bahan Daur Ulang Beraspal dengan Bahan Pengikat Aspal Busa (Cold Mix Recycling 79
Foam Bitumen, CMRFB)
Stone Matrix/Mastic Asphalt (SMA) 80
Aspal Porus 80
Asphalt Treated Permeable Base (ATPB) 81
Pemanfaatan Tailing Untuk Bahan Jalan 81
Pemanfaatan Bahan Lokal dan Sub Standar (Batu Karang dan Pasir Laut) 82
Otta Seal 82
Perkerasan Beton Semen Pracetak-Prategang 83

Campuran Beraspal Hangat dengan Asbuton 83

Lapisan Penetrasi Macadam Asbuton (LPMA) 84

Lapis Tipis Beton Aspal (LTBA) / Thin Hot Mix Asphalt (THMA) 84

Slurry Seal untuk Pemeliharaan Preventif 85


Alat Pengukur Kekuatan Jalan (FWD & LWD) 85

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | vii


Sistem Perkerasan Cakar Ayam Modifikasi 86
Teknologi Pemeliharaan Perkerasan Kaku 86
Light Falling Weight Deflectometer 87
Modifikasi Model Fisik Teknologi Penerapan Moisture Condition Value (MCV) untuk Penentuan Material 87
Jalan
Hotmix Lawele Granular Asbuton (HLGA) 88
Cold Pave Hot Mix Asbuton (CPHMA) 88
Teknologi Material Lokal: Batu Kapur 89
Teknologi Material Lokal: Sand Base 89
Teknologi Asbuton / Guss Asphalt Asbuton 90
Teknologi Warm Mix Asphalt (Econuska) 90
Teknologi Warm Mix Asphalt (Eco-BPJ) 91
Stabilisasi Semen dengan Bahan Tambah 92
Teknologi Daur Ulang Jalan Ramah Lingkungan 92
Teknologi Warm Mix Asphalt (Zeolit) 93
Teknologi Beton Sedikit Semen dengan Pemanfaatan Abu Terbang PLTU (Fly Ash) 93
Tambal Cepat Mantap Berbasis Air dan Asbuton 94
Low Cost Low Volume Road di Trans Papua 94
Bidang Geoteknik Jalan
Beton Semprot Untuk Pelindung Lereng Batuan (Shotcrete) 95
Perencanaan dan Pelaksanaan Geotekstil Sebagai Filter Drainase untuk Jalan Raya 95
Sistem Pengambilan Keputusan Pemilihan Tipe Konstruksi antara Terowongan dan Galian Lereng Tinggi / 96
Jalan di Pegunungan
Spesifikasi Pengendalian Air untuk Terowongan 96
Basis Data Geoteknik Jalan 97
Penanganan Lereng di Flores dan Papua 98
Teknologi Penanganan Longsoran Lereng Jalan dengan Mortar Busa 99
Teknologi Hydroseeding 99
Bidang Jembatan
Gelagar Baja Komposit dengan Sistem Flens Prategang 100
Penerapan Jembatan Beruji Kabel untuk Pejalan Kaki dan Sepeda Motor 100
Inspeksi Visual Jembatan (Invi-J) 101
Teknologi Pemetaan Tingkat Korosi Lingkungan untuk Jembatan 101
Pengembangan Alat Rekam Respon Dinamik 102
Pengembangan Jembatan Integral Penuh Gelagar Beton 102
Teknologi Jembatan Sementara Berbahan Dasar Material Komposit 103
Structural Health Monitoring System (SIMBAGAS) 103
Teknologi Beton Kinerja Tinggi untuk Jembatan 104

viii| disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Teknologi Lantai Jembatan Ortotropik 105
Teknologi Weigh In Motion (WIM) Bridge 105
Bidang Lalu Lintas dan Lingkungan Jalan
Vetiver 106
Fasilitas Pejalan Kaki (ECO-JPO) 106
Plato Ver.2 107
AKJ : Audit Keselamatan Jalan 107
Fasilitas Jalur dan Lajur Sepeda 108
Manajemen Keselamatan Jaringan Jalan 108
Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) Portable 109
Sistem Informasi Dini Lalu Lintas (SINDILA) 109
Remote Construction Monitoring System (RCMS) 110

C. DAFTAR TEKNOLOGI YANG SUDAH MELEWATI FASE UJICOBA PROTOTIPE 1:1 (PILOT PROJECT) & DILENGKAPI
DOKUMEN RENCANA BISNIS
Bidang Perkerasan Jalan
Teknologi Sand Base Lapis Pondasi Pasir Aspal (LPPA) 112
Teknologi Butur Seal 112
Teknologi Apal Karet 113
Timbunan Ringan 114
Bidang Geoteknik Jalan
Teknologi Corrugated Mortar Busa Pusjatan (CMP) 115
Bidang Jembatan
Jembatan Apung Untuk Pejalan Kaki 116

D. DAFTAR TEKNOLOGI YANG SUDAH MELEWATI FASE REPLIKASI PERDANA & DILENGKAPI PANDUAN PENERAPAN
TEKNOLOGI
Bidang Perkerasan Jalan
Teknologi Asbuton Butiran untuk Lalu Lintas Vol. Rendah Mendukung Pengembangan KSPN Labuan Bajo 118
Teknologi Aspal Plastik 119
Teknologi Material Lokal pada Jalan Wisata di Waterfront City, Daruba, KSPN Morotai 120
Tambalan Cepat Mantap 120
Bidang Jembatan
Teknologi Judesa (Jembatan untuk Desa Asimetris) 121
Bidang Lalu Lintas dan Lingkungan
Ruang Henti Khusus (RHK) 122

BIDANG PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN


A. DAFTAR TEKNOLOGI YANG SUDAH MELEWATI FASE PROTOTIPE DAN AKAN PILOT PROJECT TAHUN 2019
Bidang Rumah dan Gedung
Penerapan Model Hunian Vertikal Berbasis Suku Bugis Makassar 126

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | ix


Bidang Bahan Bangunan
Teknologi Bahan Bangunan dari Material Vulkanik Gunung Sinabung di Sumatera Utara 127
Bidang Air Minum
Pengembangan Teknologi Pengolahan Air Gambut– Payau Menggunakan Sistem Flokulator Berpori 128
Teknologi Air Bersih dan Sanitasi Puskim pada Permukiman Tepi Danau Singkarak 128
Bidang Air Limbah
Pengolahan Air Limbah Domestik (SPALD) Terpusat Skala Komunal di Daerah Pesisir 129
Bidang Kawasan
Pengembangan Prototipe Desain Teknologi untuk Perumahan di Kawasan Khusus 130

B. DAFTAR TEKNOLOGI YANG SUDAH MELEWATI FASE UJICOBA PROTOTIPE 1:1 (PILOT PROJECT)
Bidang Rumah dan Gedung
Software Teknologi Green Building dan Rating System 132
Sistem Pracetak C-Plus 132
Sistem Pracetak N-Panel 133
Sistem Pracetak T-Cap 133
Teknologi RIKA (Rumah Instan Kayu) dengan Teknologi Laminated Veneer Lumber 134
Aplikasi Teknologi Sistem Struktur Brikon untuk Bangunan 2 Lantai 134
Teknologi Rumah Unggul Sistem Panel Instan (RUSPIN) 135
Bidang Bahan Bangunan
Artificial Light-weight Aggregates (ALWA) 136
Teknologi Bebak Laminasi 136
Bata Beton Ringan dari Residual Cracking Catalyst (RCC) 137
Teknologi Bahan Bangunan Berbasis Lumpur Sidoarjo (Lusi) 138
Bahan Bangunan Bersemen dari Sekam Padi 138
Bambu Sarang Tawon (Busaron) 139
Bambu Zephyr 139
Komponen Bangunan dari Limbah Batu Apung 140
Panel Partisi dan Batu Tempel dari Limbah Paras 140
Teknologi Bahan Bangunan Alternatif Berbasis Bahan Bangunan Lokal (Teknologi Papan Lapis Gewang) 141
Inovasi Teknologi Komposit Kayu Mutu Rendah dengan Perkuatan Bambu Laminasi untuk Struktur
141
Bangunan Berbasis Semen dari Material Vulkanik Gunung Sinabung
Pemanfaatan Limbah Sebagai Bahan Pengganti Batu Padas untuk Bahan Bangunan 142
Bidang Persampahan
Komposter 143
Tungku Sanira 143
TPA Semi Aerobik 144
Teknologi Pengolahan Sampah di Kawasan Wisata 145

x| disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Air Minum
Teknologi Pengolahan Air Minum Hexagonal 146
Dynamic Mixer 146
Teknologi Pengolahan Air dengan Kesadahan Tinggi untuk Daerah Karst 147
Teknologi Air Minum, Air Limbah dan Sanitasi di Kawasan DAS 148
Teknologi Pengolahan Air Payau 148
Saringan Pasir Lambat 149
Teknologi Pengolahan Air Laut / Payau 149
Teknologi Pengolahan Air Gambut (IPA Gambut) 150
Penerapan Model Pengolahan Air Bersih dan Sanitasi pada Permukiman Tepi Danau Maninjau 151
Bidang Air Limbah
Saringan Rumah Tangga (Sarut) 152
Biorotasi (Instalasi Pengolahan Air Limbah "Grey Water”) 152
Pengolahan Air dengan Bio-contactor 153
Bio 3 153
Meralis (Instalasi Pengolahan Air Limbah Sistem Kompak) 154
Kolam Sanita 154
Teknologi Pengolahan Air Limbah Sistem Aerob & Anaerob sebagai Elemen Lansekap 155
IPAL Pasang Surut 156
IPAL Lansekap 156
Teknologi Biotur (Instalasi Daur Ulang Air Limbah) 157
Penerapan Teknologi Pengolahan Air Limbah dengan Sistem Biofilter Pytoremidiasi 157
Bidang Kawasan
Model Permukiman Berbasis Eco-settlement Untuk Hulu DAS (Software) 158
Penerapan Model Penataan Kawasan Lingkungan Binaan Terpadu Berbasis Kearifan Lokal di KSPN 159
Morotai
Pembangunan Kawasan dan Hunian Rendah Energi 159
Pembangunan Model Penataan Kawasan Kumuh 160
Bidang Kebencanaan
Tenda Keluarga untuk Pengungsi 161
Tenda Huntara 161
Teknologi Pengolahan Air dan Toilet Sistem Mobile 162
Software Peta Gempa 163
Bidang Utilitas
Selimut Api 164
Tangga Darurat 164
Teralis AMK 164

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | xi


C. DAFTAR TEKNOLOGI YANG SUDAH MELEWATI FASE UJICOBA PROTOTIPE 1:1 (PILOT PROJECT) & DILENGKAPI
DOKUMEN RENCANA BISNIS
Bidang Rumah dan Gedung
Rusun Pracetak Modular 166
Bidang Bahan Bangunan
Teknologi Bambu Laminasi 167
Bidang Air Minum
Uprating IPA PDAM 168
Bidang Air Limbah
IPAL Komunal 169
Bidang Kawasan
Penataan Kawasan Kumuh Berbasis Kemitraan 170

D. DAFTAR TEKNOLOGI YANG SUDAH MELEWATI FASE REPLIKASI PERDANA & DILENGKAPI PANDUAN PENERAPAN
TEKNOLOGI
Bidang Rumah dan Gedung
Teknologi RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat) Mendukung Penanggulangan Bencana Gempa Bumi 172
di NTB
Bidang Bahan Bangunan
Teknologi Bambu Laminasi Mendukung Anjungan Cerdas Rambut Siwi 173
Bidang Persampahan
Teknologi TPS 3R Terpadu 174
Bidang Air Limbah
Teknologi Air Bersih dan Air Limbah dalam pada Toilet Umum Wisata dalam Mendukung Kawasan 175
Pariwisata Danau Toba
Teknologi IPAL Industri Tahu 175
Teknologi Air Bersih dan Air Limbah dalam pada Toilet Umum Wisata di Waterfront City, Daruba, KSPN 176
Morotai

xii| disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


PENGELOMPOKAN TEKNOLOGI YANG SUDAH MELEWATI FASE UJICOBA PROTOTIPE

TEKNOLOGI C 1:1 (PILOT PROJECT) & DILENGKAPI DOKUMEN RENCANA

SIAP TERAP
BISNIS TEKNOLOGI
Merupakan teknologi yang telah melalui Ujicoba Prototipe (Pilot Project), serta
telah dikaji dokumen Rencana Bisnis Teknologi. Terdapat 17 teknologi hasil
litbang yang telah melalui fase Pilot Project dan dikaji Rencanan Bisnis
Teknologi oleh Puslitbang KPT pada tahun 2017-2018. Untuk kelompok ini Unor
TEKNOLOGI YANG SUDAH Pelaksana dapat melakukan penerapan teknologi secara mandiri dengan
A MELEWATI FASE PROTOTIPE DAN pendampingan minimal dari Balitbang apabila diperlukan.
AKAN PILOT PROJECT TAHUN Dokumen Teknologi meliputi (minimal) :
2019 1. Spesifikasi Teknis
2. Metode Perencanaan
3. Metode Pelaksanaan
Merupakan kegiatan litbang yang telah 4. Metode OP
melalui fase pengkajian kriteria desain, 5. AHSP
model sistem dan model fisik dan 6. Bukti Competitiveness
diakhiri dengan membangun bentuk 7. Dok. Rencana Bisnis, meliputi: Kelayakan Ekonomi, Kelayakan Finansial,
awal atau standar ukuran dari sebuah Peluang Pasar, Rantai Pasok, Resiko Bisnis, Kelembagaan, Kajian Sosial
entitas teknologi. Prototipe dibuat Budaya, Kelayakan Lingkungan
sebelum dikembangkan dalam skala
sebenarnya. Teknologi Balitbang yang TEKNOLOGI YANG SUDAH MELEWATI FASE REPLIKASI PERDANA
saat ini dalam bentuk Prototipe terdiri
dari 25 teknologi hasil litbang. Prototipe
D & DILENGKAPI PANDUAN PENERAPAN TEKNOLOGI
teknologi akan diuji dalam skala pilot Replikasi Perdana merupakan fase untuk diseminasi dan promosi teknologi
projet tahun 2019. Untuk kelompok ini kepada para calon pengguna (Ditjen dan Pemda) serta fase pembuktian
dapat dilakukan kerjasama riset antara bahwa teknologi tersebut sudah dapat dilaksanakan oleh penyedia jasa dan
Balitbang dengan Unor Pelaksana. masyarakat secara langsung. Pada tahap Replikasi Perdana sudah dapat
Dokumen Teknis meliputi (minimal): dipastikan Dokumen Teknis Teknologi dan Dokumen Rencanan Bisnis Teknologi
1. Spesifikasi Teknis sudah lengkap. Kegiatan Replikasi Perdana pada akhirnya akan
2. Basic Design menghasilkan Panduan Penerapan Teknologi sebagai acuan bagi Direktorat
Jenderal dan Pemda dalam pengadaan dan pelaksanaan penerapan
teknologi Balitbang. Melalui Puslitbang KPT, sudah dilakukan Replikasi Perdana
meliputi 16 teknologi hasil litbang pada tahun 2017-2018. Untuk kelompok ini
TEKNOLOGI YANG SUDAH
B MELEWATI FASE UJICOBA
Unor Pelaksana dapat melakukan penerapan teknologi tanpa perlu
pendampingan dari Balitbang.
PROTOTIPE 1:1 (PILOT PROJECT) Dokumen Teknis meliputi (minimal):
1. Spesifikasi Teknis
Merupakan teknologi yang telah 2. Metode Perencanaan
melalui Ujicoba Prototipe (Pilot Project). 3. Metode Pelaksanaan
Terdapat 194 teknologi hasil litbang dari 4. Metode OP
kurun waktu tahun 2010-2018 yang telah 5. AHSP
melalui fase pilot project dan telah 6. Bukti Competitiveness
memiliki minimal 4 dokumen teknis. 7. Dok. Rencana Bisnis
Untuk kelompok ini Unor Pelaksana 8. Panduan Penerapan Teknologi
dapat membuat Pilot Project dengan
pendampingan Teknis dengan
Balitbang. STATUS KELENGKAPAN DOKUMEN TEKNIS:
Dokumen Teknis meliputi (minimal) : • RSNI 0/RPT 0 (R0): adalah Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI)/
1. Spesifikasi Teknis Rancangan Pedoman Teknis/ Rancangan Manual yang merupakan Naskah
2. Metode Perencanaan Akademis.
3. Metode Pelaksanaan • RSNI 1/RPT 1 (R1): adalah RSNI 0/RPT 0 yang telah dibuat konsep sesuai PSN
4. AHSP (Analisis Harga Satuan 08:2007 atau PSN 03.1:2007 atau PSN 10:2012 yang disetujui dan ditetapkan
Pekerjaan) dalam rapat internal.
• RSNI 2/RPT 2 (R2): adalah RSNI 1/RPT 1 yang disetujui dan ditetapkan dalam
rapat teknis.
• RSNI 3/RPT 3 (R3): adalah RSNI 2/RPT 2 yang telah disepakati melalui rapat
konsensus dengan melibatkan para ahli di bidangnya, instansi pemerintah
pusat, dan daerah, pelaksana pembangunan dan masyarakat luas
(Perguruan Tinggi, LSM, Asosiasi Profesi, Produsen, Konsumen, dan lain-lain).

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | xiii


Bidang
Sumber Daya Air
A DAFTAR
TEKNOLOGI
YANG SUDAH MELEWATI
FASE PROTOTIPE DAN
AKAN PILOT PROJECT ‘
TAHUN 2019
Bidang Sumber Daya Air
Konservasi Sumber Daya Air

TEKNOLOGI
WETLAND APUNG BERSUMBU
Meningkatkan kualitas air dan
menurunkan kadar polutan.
Keunggulan:
• Penambahan biocord untuk
memperluas permukaan sehingga
efisiensi meningkat
• Tidak membutuhkan banyak lahan,
aplikasi langsung ke badan air
• Mampu mereduksi BOD, nutrien,
dan kandungan solid dalam air
limbah
• Menambah estetika lingkungan

Lokasi:
Embung Gedebage, Bandung

BIOREMEDIASI UNTUK
PENGENDALIAN LIMBAH CAIR PETERNAKAN
Teknologi untuk mengurangi beban pencemar yang masuk
ke sungai.
Keunggulan:
 Mereduksi BOD, COD, Residu tersuspensi, Amonia Total
 Menaikan Oksigen
 Penggunaan biogas untuk keperluan memasak
 Meningkatkan perekonomian peternak (produksi pupuk
dan cacing)

Lokasi:
Kuningan, Jawa Barat

4 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Sumber Daya Air
Pendayagunaan Sumber Daya Air

PEMANFAATAN
SALURAN IRIGASI UNTUK
PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA MIKROHIDRO
Teknologi yang dapat
membangkitkan daya berskala mikro
dengan memanfaatkan potensi
terjunan air sebagai sumber energi
listrik yang jauh dari jangkauan PLN.

Keunggulan:
• Head yang dibutuhkan cukup
rendah (ultra low head) < 2 meter.
• Bisa diterapkan pada saluran irigasi
yang Pemasangan mudah (plug
and play)
• cukup banyak di Indonesia
• Dapat dipasang secara seri sesuai
potensi head dan debit

Lokasi:
Daerah Irigasi Ciliman, Serang, Banten

TEKNOLOGI KANVAS BETON DALAM


MENDUKUNG MODERNISASI IRIGASI
PADA LAHAN RAWA
Infrastruktur berbasis beton yang siap pakai dalam waktu
singkat.
Keunggulan:
• Kedap air
• Pemasangannya lebih cepat, lebih mudah dan lebih
hemat biaya
• Mudah dimobilisasi ke remote area, karena sudah dalam
bentuk gulungan (rol)
• Setelah terpasang, tidak perlu diguyur oleh air bersih, air
laut dan bahkan air comberan pun bias
Lokasi:
Kampung Sagare, Distrik Asmat, Papua

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 5


Bidang Sumber Daya Air
Pendayagunaan Sumber Daya Air

TEKNOLOGI BANGUNAN UKUR


MODULAR DI PETAK TERSIER
UNTUK MENDUKUNG
MODERNISASI IRIGASI
Keunggulan:
• Mempermudah dan mempercepat
pemasangan di lapangan
• Proses kaliberasi lebih mudah, karena
modul bangunan ukur di tersier
seragam.
• Kualitas lebih terjaga
• Dapat dibuat dengan waktu singkat
dibandingkan dengan bahan besi
Lokasi:
Di Ciliman, Serang - Banten

INOVASI PINTU AIR IRIGASI


Mempermudah Keunggulan:
operasi pintu air  Perangkat dapat
yang identik digunakan untuk semua
dengan berat dan tipe pintu air eksisting,
sulit, menjadi lebih sehingga lebih murah jika
mudah, terukur, dan dibandingkan
terdapat pilihan penggunaan aktuator
kendali operasi tetap
(manual, portabel,  Pengembangan/upgrade
otomatis, dan pintu air dapat dilakukan
telemetri) secara bertahap sesuai
dengan kemampuan
Lokasi: DI
pembiayaan dan tahap
Ciliman, Kab. Lebak
pengembangan

6 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Sumber Daya Air
Pendayagunaan Sumber Daya Air

TATA AIR MIKRO


SISTEM SATU ARAH
Mengembangkan panen padi dari
IP100 menjadi IP200.
Keunggulan:
 Pintu-pintu air berfungsi dengan
baik
 Pompa air berfungsi sebagai
suplai dan drainase
 Pipa distribusi yang berfungsi baik

Lokasi:
DIR Danda Besar, Kab. Barito Kuala,
Kalimantan Selatan

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 7


Bidang Sumber Daya Air
Pengendalian Daya Rusak Air

DRAINASE BAWAH
PERMUKAAN UNTUK
PENGENDALIAN
STABILITAS LERENG
Teknologi yang dapat menurunkan
muka air tanah pada suatu lereng
sehingga beban pendorong
terjadinya longsor menjadi berkurang.

Keunggulan:
 Mudah dan cepat diterapkan
 Sederhana dan tanpa
menggunakan tenaga pompa
 Operasi dan Pemeliharaan tidak
sulit
 Biaya pelaksanaan tidak mahal

Lokasi:
Banjarnegara dan Purbalingga

8 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Sumber Daya Air
Pengendalian Daya Rusak Air

TEKNOLOGI BLOK BETON


SEBAGAI PEREDAM
ENERGI BERTINGKAT
Alternatif teknologi struktur pelindung
tebing sungai dan pengendali
degradasi dasar sungai.

Keunggulan:
• Fleksibel, dapat mengikuti dasar
sungai
• Lebih murah
• Mutu bisa dikendalikan
• Dapat dipabrikasi di luar lokasi
Lokasi:
Sungai Cipamingkis,Jawa Barat

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 9


Bidang Sumber Daya Air
Pengendalian Daya Rusak Air

PENGEMBANGAN
STRUKTUR PENGAMAN
DERMAGA APUNG
Membangun struktur pemecah
gelombang yang difungsikan
untuk melindungi dermaga
apung dari gelombang. Output
berupa Breakwater Rubble
Mound sepanjang 150 m dan
dengan puncak struktur di +3m
LLWL.

Keunggulan:
• Melindungi dermaga dari
kerusakan akibat gelombang
• Meningkatkan efisiensi
kegiatan bongkar muat
• Tempat berlindung kapal
nelayan

Lokasi:
Kelurahan Kalibaru, Kecamatan
Cilincing, Jakarta Utara, Provinsi
DKI Jakarta

10 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Sumber Daya Air
Basis Data dan Sistem Informasi

SOFTWARE INSPEKSI SUNGAI


DAN PRASARANA SUNGAI
Menyediakan perangkat lunak ispeksi
sungai yang dapat mempermudah
pelaksanaan inspeksi, mengklasifikasi,
menilai kondisi secara obyektif serta
sebagai alternatif teknologi untuk
penentuan ruang sungai.

Keunggulan:
 Pelaksanaan inspeksi sungai lebih
cepat
 pelaporan hasil inspeksi
tersisitematis
 hasil laporan terdatabase
 Pemasangan garis sempadan
sungai lebih cepat dan murah

Lokasi:
Sepanjang Sungai Bengawan Solo
(Wonogiri, Sukoharjo, Surakarta,
Karang anyar, Sragen, Ngawi, Madiun,
Cepu, Blora, Tuban, Lamongan)

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 11


Bidang Sumber Daya Air
Basis Data dan Sistem Informasi

TEKNOLOGI DSS-SMOPI
MENDUKUNG
MODERNISASI IRIGASI
Penerapan Teknologi hasil Litbang
dalam mendukung upaya
Modernisasi Irigasi yang dapat
memperbaiki tingkat keandalan di
Ciliman dalam layanan irigasi dari
hulu sampai hilir. Dampak nyata
yang diharapkan adalah
peningkatan produktivitas lahan
dan air.
Keunggulan:
• Pengelolaan Irigasi yang lebih
baik dengan pemanfaatan
teknologi Operasi irigasi yang
efektif dan efisien
menggunakan perangkat
lunak yang user friendly
• Pemberian air irigasi lebih
terukur sesuai dengan
kebutuhan air di lahan tersier
dan lebih terbuka dalam
penentuan alokasi airnya
berdasarkan real time dan
telemetri.
Lokasi:
Di Ciliman, Serang - Banten

12 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


B DAFTAR
TEKNOLOGI
YANG SUDAH MELEWATI
FASE UJICOBA
PROTOTIPE 1:1
(PILOT PROJECT)
Bidang Sumber Daya Air
Konservasi Sumber Daya Air (TA. 2010-2015)

EKOTEKNOLOGI
Ekoteknologi adalah salah satu
alternatif pengolahan limbah
cair dengan menggunakan
tanaman air.
Keunggulan
• Teknologi yang ramah
lingkungan dan alami tanpa
menggunakan bahan kimia
• Biaya Operasional dan
Pemeliharaan lebih murah
karena tidak memerlukan
Kelengkapan Dokumen Teknis: peralatan mekanikan dan
1. Spesifikasi Teknis : R0 elektrikal
2. Metode Perencanaan : R0 • Tidak membutuhkan tenaga
3. Metode Pelaksanaan : R0 ahli
4. Metode O&P : R0 • Efisiensi pengolahan dengan
5. AHSP : R0 tanaman mampu menyerap
6. Bukti Competitiveness : R0 zat pencemar khususnya
BOD, COD, Amonium, P-total,
Nitrat, dan Bakteri

ECOTECH GARDEN
Ecotech Garden adalah salah satu teknologi alternatif pengolahan air
selokan (grey water) atau effluent tangki septik dengan menggunakan
tanaman hias air.
Keunggulan
• Estetika lingkungan meningkat
• Dalam jangka pendek menurunkan beban BOD,Total-N danTotal-P
yang terbuang ke sungai
• Menurunkan bau, indikator dari penurunan kadar Amonia sebesar 50 %
(semula 10,50 mg/Literturun di outlet 5,3 mg/Liter) sedangkan kriteria
limbah domestik berbau minimal 6 mg/Liter (Arnold S.Vernik, 1987)

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

14 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Sumber Daya Air
Konservasi Sumber Daya Air (TA. 2010-2015)

SARANA RESAPAN AIR HUJAN SANGAT


SEDERHANA (SARASS)
Teknologi sumur resapan sederhana yang berfungsi untuk konservasi air
tanah sekaligus mampu mengurangi resiko terjadinya akumulasi
pencemar air tanah akibat limpasan air hujan.

Keunggulan:
• Mengimbangi perubahan penggunaan lahan
• Mengurangi genangan lokal
• Mengurangi beban dan mencegah kerusakan sarana drainase
permukaan
• Menambah cadangan air tanah sebagai usaha konservasi air

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

INSTALASI PENGOLAH AIR LIMBAH


(IPAL) SEDERHANA
IPAL bertujuan untuk mengolah limbah domestik
yang dihasilkan masyarakat.
Keunggulan:
• Sistem pengaliran secara gravitasi
• Tidak menggunakan energi listrik
• Mudah dalam pengoperasian
• Tidak memerlukan tenaga ahli
• Biaya operasi relatif lebih murah dibandingkan
jika menggunakan proses fisika dan kimia

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 15


Bidang Sumber Daya Air
Konservasi Sumber Daya Air (TA. 2010-2015)

AN-AEROB SARINGAN TETES BERTINGKAT


DAN BERAERASI (AA SATIRA)
Teknologi untuk mengendalikan pencemaran yang ditimbulkan
oleh limbah cair peternakan rakyat.

Lokasi:
Kampung Cikandang. Lebak, Desa Cikandang, Kec. Cikajang,
Kab. Garut

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

INSTALASI PENGOLAH AIR


SANGAT SEDERHANA (IPASS)
Sarana alternatif penyediaan air bersih di daerah
pedesaaan yang masih sulit terjangkau PDAM, khususnya
di sekitar saluran irigasi.

Keunggulan:
Instalasi dapat dikembangkan secara individual (skala
rumah tangga) atau komunal. Bahkan bila topograf
imemungkinkan dapat berfungsi sekaligus sebagai
reservoir distribusi (konstruksi disesuaikan.

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

16 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Sumber Daya Air
Konservasi Sumber Daya Air (TA. 2010-2015)

BENDUNGAN
BAWAH TANAH
Merupakan suatu konstruksi penyimpanan
air yang dibangun di dalam tanah.

Keunggulan:
• Ramah lingkungan
• Tidak perlu pembebasan lahan
• Membantu penghijauan daerah kering
• Tidak berbahaya bila terjadi gempa
• Menjadi tandon selama musim kering
• Memproteksi intrusi air laut

Lokasi:
Kelengkapan Dokumen Teknis: Dusun Sindon, Desa Dadapayu, Kec.
1. Spesifikasi Teknis : R0 Semanu, Kab. Gunungkidul
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

BANGUNAN PENGENDALIAN DAN PERBAIKAN


KUALITAS BADAN AIR TERCEMAR
Prinsip kerja bangunan tersebut dengan menggabungkan proses
fisika (aerasi) dengan proses biologi (bioremediasi).

Keunggulan:
• Menjaga keberlangsungan kualitas sumber daya air untuk
mendukung ketahanan pangan.
• Menggabungkan proses fisika (aerasi) dengan proses bilogi
(bioremediasi)

Lokasi:
Kelengkapan Dokumen Teknis:
Desa Sukabiru, Kec. Nanjung, 1. Spesifikasi Teknis : R0
Kab. Bandung dengan luas ± 381 m2 2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 17


Bidang Sumber Daya Air
Konservasi Sumber Daya Air (TA. 2010-2015)

TEKNOLOGI TRICKLING UNTUK


PENGOLAHAN LIMBAH PENDUDUK
Sistem pengolahan air limbah dengan media bata keramik dan
plastik.
Keunggulan:
• Efektif menurunkan sumber pencemar dari limbah domestik
• Kinerja lebih baik daripada filter yang menggunakan batu kali
• Air effluent trickling filter dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pertanian

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

AKUIFER BUATAN SIMPANAN AIR HUJAN


(ABSAH)
Bangunan penyediaan air baku mandiri, dengan prinsip kerja
menampung air hujan dalam tampungan yang di dalamnya
terdapat media akuifer buatan.
Keunggulan:
 Filter dengan media plastik dan batmik efektif menurunkan
sumber pencemar dari limbah domestik
 Kinerja media batmik dan plastik dalam penurunanbahan
pencemar lebih baik dibandingkan dengan kinerja IPAL Trickling
Filter yang menggunakan media filter secara konvensional dari
bahan batu kali.
 Kadar T-N dan T-P yang relatif masih tinggi di air effluent Trickling
Filter dapat dimanfaatkan untuk keperluanpertanian

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R3
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

18 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Sumber Daya Air
Konservasi Sumber Daya Air (TA. 2010-2015)

AKUIFER BUATAN DAUR ULANG


AIR HUJAN (ABDULAH)
Merupakan pengembangan dari ABSAH,
untuk memenuhi kebutuhan air wudhu di
masjid, mushola, dan surau.

Keunggulan:
• Keberlangsungannya tidak Memerlukan
syarat yang berat
• Bersifat luwes dalam penerapannya
• Bisa dibentuk sesuai ketersediaan lahan

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

INSTALASI
PENGOLAHAN LIMBAH
CAIR INDUSTRI BATIK
Teknologi untuk mengatasi
pencemaran dan penurunan
kualitas air (khususnya di Kali
Pekalongan) dalam rangka
mendukung teknologi
perbaikan kualitas air.

Lokasi :
Pekalongan

Keunggulan:
Mengurangi tingkat
pencemaran dan penurunan
Kelengkapan Dokumen Teknis: kualitas air di Kali Pekalongan,
1. Spesifikasi Teknis : R0 terutama yang bersumber dari
2. Metode Perencanaan : R0 limbah cair di kawasan industri
3. Metode Pelaksanaan : R0 batik.
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 19


Bidang Sumber Daya Air
Konservasi Sumber Daya Air (TA. 2010-2015)

SUMUR RESAPAN SARANA DRAINASE


BERWAWASAN LINGKUNGAN
Bangunan peresap adalah sarana untuk menampung dan
meresapkan air hujan atau air permukaan ke dalam tanah.
Menggantikan peresap alami yang hilang atau berkurang akibat
meluasnya lahan pembangunan yang menjadi kedap tertutup
bangunan / jalan, dengan cara mendrainasekan sebagian aliran
permukaan sebagai subtitusi peresap alami yang terjadi sebelum
dilakukan pembangunan.
Keunggulan:
• Mengimbangi perubahan penggunaan lahan.
• Mengurangi banjir dan genangan lokal
• Mengurangi beban dan mencegah kerusakan sarana drainase
permukaan.
• Menambah cadangan air tanah sebagai usaha konservasi air.

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R3
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

TEKNOLOGI PENGENDALIAN EUTROFIKASI


WADUK DENGAN METODE SIRKULASI
Teknologi ini berfungsi untuk mengurangi laju eutrofikasi
pada waduk / danau dengan cara kerja memutarkan air
danau secara vertical.
Keunggulan
Peningkatan pada nilai kecerahan air dari 0,95 m menjadi
1,25 m. Parameter N dan klorofil mengalami penurunan
sebesar 64%.

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

20 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Sumber Daya Air
Konservasi Sumber Daya Air (TA. 2010-2015)

AQUIFER STORAGE RECOVERY


Penggunaan air tanah yang berlebihan telah menyebabkan
krisis air tanah dan gejala ”lab subsidence” serta instruksi air laut.
Untuk mengatasi permasalahan ini diperlukan suatu teknologi
konservasi air tanah berupa modifikasi terhadap bentuk sumur
resapan yang telah ada agar diperoleh hasil yang lebih efektif.

Keunggulan:
• Optimalisasi potensi akuifer sebagai underground reservoir,
untuk tempat penyimpanan dan pengambilan air.
• Berbasis pemanenan air hujan (rainwater harvesting)
• Bersifat komunal dengan skala regional

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 21


Bidang Sumber Daya Air
Konservasi Sumber Daya Air (TA. 2016)

TEKNOLOGI
REVITALISASI DANAU
TEMPE
Revitalisasi Danau Tempe
meliputi pengukuran batimetri
dan tachimetri; pengukuran
debit dan pengambilan contoh
sedimen.

Keunggulan:
• Konservasi danau
• Peningkatan kapasitas
tamping
• Optimaslisasi pemnfaatan air
• Menjadi acuan/basic design
bagi Ditjen SDA (BBWS)
Kelengkapan Dokumen Teknis:
1. Spesifikasi Teknis : R0
Lokasi:
2. Metode Perencanaan : R0 Danau Tempe, Kab. Wajo,
3. Metode Pelaksanaan : R0 Sulawesi Selatan
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

TEKNOLOGI PERBAIKAN KUALITAS


AIR DENGAN WETLAND APUNG
Untuk meningkatkan efisiensi pengolahan IPAL
domestik Bojongsoang, saat ini telah dikenal
teknologi floating wetland (wetland apung)
yang merupakan teknologi pengolahan air
yang efektif secara alami dalam menurunkan
kadar polutan.
Keunggulan:
• Teknologi ini dapat menjadi solusi bagi
perbaikan kualitas air
• Peningkatan efisiensi pengolahan IPAL
• Meningkatkan produksi tanaman horikultura.
Lokasi:
Bojongsoang, WS Citarum, Kab. Bandung, Jawa
Kelengkapan Dokumen Teknis:
Barat
1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

22 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Sumber Daya Air
Konservasi Sumber Daya Air (TA. 2016)

TEKNOLOGI
REVITALISASI WADUK,
SITU DAN DANAU
Dilakukan revitalisasi untuk 4
danau yaitu Danau Tempe,
Danau Rawapening, Danau
Limboto, dan Danau
Tondano.

Keunggulan:
Membuat danau-danau
lebih indah dan berfungsi
maksimal.
Kelengkapan Dokumen Teknis: Lokasi:
1. Spesifikasi Teknis : R0 Rawa Pening, Kabupaten
2. Metode Perencanaan : R0
Semarang, Jawa Tengah
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 23


Bidang Sumber Daya Air
Konservasi Sumber Daya Air (TA. 2017)

PEMANFAATAN CANAL BLOCKING


UNTUK SISTEM TATA AIR RAWA
Bendung yang dibangun pada saluran-saluran
drainase untuk menjaga ketinggian muka air pada
saluran sehingga menjadi sistem tampungan (storage)
air yang bermanfaat untuk menjaga kelestarian
gambut dengan tetap diupayakan seminimal mungkin
mengganggu aktifitas masyarakat. (TA. 2016, 2017)

Keunggulan:
• Mampu menaikkan paras air sehingga lahan gambut
tetap basah/lembab dan gambut tidak mudah
terbakar pada musim kemarau
• Merestorasi gambut
• Mencegah kehilangan air
• Mengendalikan muka air tanah
Kelengkapan Dokumen Teknis: • Mencegah kebakaran hutan
1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0 Lokasi:
3. Metode Pelaksanaan : R0 Desa Sei Ahas, Kapuas - Kalimantan Tengah
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

REVITALISASI IPAL DI WADUK MELATI


Memperbaiki kualitas air yang berasal dari limbah
domestik yang ada disebagian wilayah Waduk
Melati dengan teknologi MBBR sehingga dapat
memenuhi standar baku mutu
Keunggulan:
Pengendali banjir dan Menampung air

Lokasi:
Kebon Melati, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta
Pusat

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

24 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Sumber Daya Air
Konservasi Sumber Daya Air (TA. 2017)

PENINGKATAN
KAPASITAS IPAL
CISIRUNG
Berkaitan dengan upaya
restorasi dan Pengendalian
Pencemaran Air (PPA)
yang masuk ke Sungai
Citarum bagian hulu,
‘ kegiatan revitalisasi IPAL
Cisirung dilakukan untuk
meningkatkan kapasitas
IPAL Cisirung agar
kinerjanya menjadi lebih
optimal.

Keunggulan:
Dimensi teknis lebih mudah
diimplementasikan
dibandingkan dimensi lain
seperti sosial-budaya,
penegakan hukum, dan
yang tersulit adalah
Kelengkapan Dokumen Teknis: dimensi ekonomi.
1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0 Lokasi:
3. Metode Pelaksanaan : R0 Jl. Cisirung, yang
4. Metode O&P : R0 merupakan bagian dari Jl.
5. AHSP : R0 Mohamad Toha
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 25


Bidang Sumber Daya Air
Konservasi Sumber Daya Air (TA. 2018)

TEKNOLOGI AKUIFER
BUATAN SIMPANAN
AIR HUJAN (ABSAH)
MODULAR
Sarana penampungan air
hujan untuk pemenuhan
kebutuhan domestiK (air bersih
dan air hujan) dilengkapi
media pengolah air hujan
sehingga dapat memperbaiki
pH. Penampungan air
dikembangkan dengan sIstem
modular sehingga volume dan
lay out tampungan dapat
disesuaikan dengan kondisi
lapangan, dan dapat
dipindahkan sesuai dengan
lokasi yang dibutuhkan.
Keunggulan:
• Keterbatasan air baku
domestik
• Potensi pemanfaatan air
hujan

Lokasi:
• Pulau Kelapa Dua, Kep.
Seribu, DKI Jakarta
• Desa Puser, Kec. Tirtayasa,
Kab. Serang, Banten

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

26 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Sumber Daya Air
Pendayagunaan Sumber Daya Air (TA. 2010-2015)

BIG GUN SPRINKLER


Untuk pemanfaatan lahan kering, diperlukan dukungan ilmu pengetahuan
yang tepat untuk rekayasa teknologi yang efisien. Irigasi curah (sprinkler)
merupakan teknologi yang cocok dan sesuai untuk pengembangan lahan
kering. Sistem pengoperasiannya adalah berputar (rooting head system). Terdiri
dari satu buah nazzie yang berputar dengan sumbu vertikal akibat adanya
gerakan memukul dari alat pemukul (hammer blade). Sprinkler bergerak karena
adanya gaya impulse dari aliran jet semprotan air, kemudian berbalik karena
adanya regangan pegas.
Keunggulan:
Sprinkler dan nazzie type BIR versi 1 yang mampu mencurahkan air irigasi untuk
luasan + pertanian, dengan efisiensi investasi alat sebesar +30% dari harga
produk
Lokasi:
• Desa Akar-akar, NTB
Kelengkapan Dokumen Teknis:
1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R3
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R3
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

BANGUNAN PENANGKAP PASIR TIPE PUSAIR II


Angkutan muatan sedimen di sungai yang ikut tersadap melalui bangunan
pengambil dapat mengakibatkan masalah. Sedimentasi yang berlebihan pada
jaringan irigasi dan lahan pertanian, atau Kavitasi / abrasi pada pipa pesat atau
sudu-sudu turbin pembangkit tenaga hidraulik.
Keunggulan:
• Dibagi dalam beberapa bilik dilengkapi dengan lorong bilas agar operasi
pembilasan endapan sedimen secara hidarulik dapat dilakukan bergantian
untuk masing-masing bilik tanpa mengganggu pasokan air ke sistem irigasi
• Pengendalian keseimbangan distribusi debit dan kondisi aliran menuju masing-
masing dengan membangun ambang rendah di udik kantong endapan.
• Poros pintu bilas dan lorong bilas disatukan dan diletakan pada satu garis lurus
dengan endapan sedimen, hal ini menghasilkan penghematan lahan dan
kesederhanaan sistem
• Pelimpahan gergaji Tipe PUSAIR digunakan untuk mengukur muka air di
penangkap pasir dan alat ukur debit.

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 27


Bidang Sumber Daya Air
Pendayagunaan Sumber Daya Air (TA. 2010-2015)

KINCIR AIR
Kincir air adalah sebuah alat berbentuk lingkaran yang
dibangun di sungai. Alat ini berputar pada sumbunya
karena adanya dorongan aliran air sungai yang cukup
deras. Sejalan dengan berputarnya kincir, alat ini
sekaligus mengambil air dari sungaI dan
menumpahkannya ke talang/ penampung air.
Selanjutnya air dari talang didistribusikan secara ke
daerah yang membutuhkan.
Keunggulan:
• Pengambilan air sungai jauh lebih besar
dibandingkan kincir air tradisional
• Lebih tahan lama
• Pemasangan dan pengoperasian lebih mudah.
Lokasi:
• Sumatera Barat

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R3
3. Metode Pelaksanaan : R3
4. Metode O&P : R3
5. AHSP ‘ : R0
6. Bukti Competitiveness : R0
BENDUNG KARET
Bendung karet dapat diumpamakan
sebagai kantong karet yang dipasang
melintang sungai atau saluran air.
Dengan memompa air/udara
kedalamnya, bendung karet akan
menggelembung sehingga menahan
aliran serta dapat menaikan tinggi muka
air di sungai/saluran tersebut. Sebaliknya
dengan mengempiskan secara manual
atau otomatis akan dapat dibuat rata
penuh dengan dasar sungai/saluran.
Dan diinginkan dapat dikempiskan
sebagian.
Keunggulan:
• Waktu pelaksanaan relatif cepat,
sederhana / mudah
• Bentang dapat lebih panjang
(maksimum 100 m), tanpa/ sedikit
pilar.
Kelengkapan Dokumen Teknis:
• Tubuh bendung fleksibel dapat
1. Spesifikasi Teknis : R3 mengikuti bentuk pondasi
2. Metode Perencanaan : R3
• Konstruksi sub struktur (pondasi) relatif
lebih ringan sehingga biaya lebih
3. Metode Pelaksanaan : R0
murah dan flesibel terhadap nurunan
4. Metode O&P : R3
tanah dan pondasi.
5. AHSP : R0
• Operasi dan pemeliharaantanpa
6. Bukti Competitiveness : R0
membutuhkan dayayang besar,
biaya rendah,tidakperlu pengecatan
dan tidak korosi.
28 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi
Bidang Sumber Daya Air
Pendayagunaan Sumber Daya Air (TA. 2010-2015)

TEKNOLOGI KONVERSI
ENERGI GELOMBANG
Merupakan teknologi untuk merubah
energi gelombang menjadi energi
lain salah satunya menjadi energi
Mekanik
Cara Kerja Pompa
• Energi gelombang ditangkap oleh
pelampung yang selanjutnya
digunakan untuk menggerakan
batang torak yang terhubung
dengan pompa piston.
• Dorongan piston pada silinder
pompa mengakibatkan air
memiliki tekanan yang lebih besar
dari tekanan sekitarnya.

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

STRUKTUR GRAVEL
EJECTOR PADA
FREE INTAKE
Struktur gravel ejector adalah
bangunan berbentuk kotak
terowongan yang dibangun
di percabangan saluran.

Keunggulan:
Untuk mengatasi kesulitan
dan gangguan penyadapan Kelengkapan Dokumen Teknis:
1. Spesifikasi Teknis : R0
aliran sungai pada bangunan
2. Metode Perencanaan : R0
pengambilan bebas. 3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 29


Bidang Sumber Daya Air
Pendayagunaan Sumber Daya Air (TA. 2010-2015)

PINTU SORONG TONJOL BERBAHAN GLASS


FIBER REINFORCED POLYMER (GFRC)
Sebagai salah satu solusi yang efektif dalam mengatasi
pembagian air, dan dapat digunakan sebagai pintu pengatur
dan pengukur debit.

Keunggulan:
Biaya operasi dan pemeliharaan lebih efisien.

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

PINTU AIR OTOMATIS TAHAN KOROSI


Teknologi pintu air otomatis tahan korosi yang diterapkan pada
daerah rawa pasang surut dan terdapat intrusi air laut.

Keunggulan:
• Bobot pintu relatif lebih kecil
• Bobot pintu dapat diatur dengan mengisi rongga pintu dengan
air
• Tahan retak
• Fabrikasi lebih terjamin
• Mobilisasi mudah
• Pemasangan dan pengoperasian lebih mudah
• Kebocoran lebih kecil

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

30 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Sumber Daya Air
Pendayagunaan Sumber Daya Air (TA. 2010-2015)

SISTEM PENGELOLAAN
SUMBER DAYA AIR
SECARA TERPADU
Merupakan suatu metode penilaian
tingkat implementasi pengelolaan
SDA secara terpadu pada wilayah
sungai berdasarkan 5 Key
Performance Indicator (KPI), yaitu:
konservasi pendayagunaan,
pengendalian daya rusak, sistem
informasi, serta pemberdayaan dan
peningkatan peran masyarakat dan
dunia usaha.
Keunggulan:
Pengelolaan SDA secara terpadu
dan meningkatnya kapasitas SDM
lembaga pengelola wilayah sungai
dalam penerapan teknologi dan
manajemen SDA. BWS/BBWS (Ditjen
Kelengkapan Dokumen Teknis:
SDA)
1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

SISTEM PERPIPAAN
IRIGASI LAHAN MIRING
DAN DATAR
Dengan adanya teknologi ini lahan
sawah menjadi mampu berproduksi
3 (tiga) kali dalam satu tahun, baik
dengan pola padi-padi-padi, Kelengkapan Dokumen Teknis:
maupun pola padi-padi-palawija. 1. Spesifikasi Teknis : R0
Sehingga mampu meningkatkan 2. Metode Perencanaan : R0
produktivitas pertanaman. 3. Metode Pelaksanaan : R0
Keunggulan: 4. Metode O&P : R0
Meningkatkan Indeks Pertanaman 5. AHSP : R0
Lokasi: 6. Bukti Competitiveness : R0
Desa Cikurubuk, Kec. Buah Dua,
Kab. Sumedang (Provinsi Jawa
Barat)

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 31


Bidang Sumber Daya Air
Pendayagunaan Sumber Daya Air (TA. 2016)

TEKNOLOGI LINING
SALURAN MODULAR
Teknologi lining saluran Telah
diterapkan untuk optimasi
pengelolaan jaringan irigasi di
kawasan perbatasan.
Keunggulan:
• Waktu pengerjaan lebih
cepat
• Mutu material yang lebih
terjamin
• Lebih murah dan lebih
mudah

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

32 | disusu oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Sumber Daya Air
Pendayagunaan Sumber Daya Air (TA. 2017)

JARINGAN IRIGASI AIR TANAH


Pengembangan teknologi JIAT pada saat ini sangat
diperlukan sebagai salah satu upaya dalam mendukung
pencapaian kebutuhan air baku serta kedaulatan pangan
yang diprogramkan oleh pemerintah dan mendukung
pelaksanaan pengembangan teknologi JIAT.

Keunggulan:
Mengetahui Potensi Sumber Air di Area Jaringan Irigasi Air
Tanah (JIAT).

Lokasi:
Desa Sori Tatanga, Kec. Pekat, Kab. Dompu Prov. NTB

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

PINTU AIR DARI BAHAN KARET


Teknologi pintu irigasi berbahan alternatif karet yang
mampu mengurangi vandalisme, tahan korosi.

Keunggulan:
 Lebih murah pemeliharaan,
 Memberikan kinerja baik terhadap beban operasi
pintu sesuai dengan standar perencanaan irigasi

Lokasi:
Daerah Irigasi Sampean Lama, Situbondo, Jawa
Timur

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 33


Bidang Sumber Daya Air
Pendayagunaan Sumber Daya Air (TA. 2017)

MODULAR APUNG SEBAGAI DERMAGA


Teknologi modular dermaga apung yang memiliki keunggulan dapat
dipindah tempatkan, adaptif terhadap pasang surut yang besar.

Keunggulan:
• Menangkap sedimen dengan lokasi penempatan adalah pada
lahan atau di lokasi aliran intermitten
• Lebih cepat dengan kualitas terukur dan seragam
• Dapat dipindahtempatkan, adaptif terhadap pasang surut yang
besar

Lokasi:
Kalibaru – Jakarta

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

LONG STORAGE UNTUK


SISTEM TATA AIR RAWA
Merupakan lanjutan dari
kegiatan irigasi long storage
bertujuan untuk menyediakan
lahan irigasi sehingga siap tanam
oleh masyarakat setempat.

Keunggulan:
• Tidak menggunakan pompa
(tenaga gravitasi)
• Berkurangnya biaya
operasional
• Sumber air baku untuk
mendukung pertanian di lahan Kelengkapan Dokumen Teknis:
irigasi rawa 1. Spesifikasi Teknis : R0
• Meningkatkan IP irigasi rawa 2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
Lokasi:
4. Metode O&P : R0
Kampung Sagare, Distrik Asmat, 5. AHSP : R0
Papua 6. Bukti Competitiveness : R0

34 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Sumber Daya Air
Pendayagunaan Sumber Daya Air (TA. 2018)

MODERNISASI IRIGASI
Sistem irigasi partisipatif yang lebih efektif, efisien,
dan berkesinambungan melalui percontohan
pembangunan saluran irigasi dengan
menggunakan Lining saluran irigasi modular.

Keunggulan:
• Teknologi lining saluran modular dan Concrete
Canvas
• Pintu berbahan karet atau fiber
• Alat bantu portabel pembuka pintu irigasi
• Alat ukur debit volumetric
• SMOPI
Kelengkapan Dokumen Teknis:
• Supervisi bangunan air utama
1. Spesifikasi Teknis : R0
• Pengendalian pencemaran limbah pertanian
2. Metode Perencanaan : R0
• Neraca dan alokasi air 3. Metode Pelaksanaan : R0
Lokasi: 4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
Daerah Irigasi di WS Cidanau-Ciujung-Cidurian,
6. Bukti Competitiveness : R0
Provinsi Banten

JARINGAN IRIGASI AIR TANAH


PADA LAHAN RAWA
Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) adalah jaringan
irigasi yang airnya berasal dari air tanah, dengan
infrastruktur yang terdiri dari sumur, instalasi
pompa, dan saluran irigasi air tanah termasuk
bangunan di dalamnya. Teknologi ini didesain
dalam rangka meningkatkan produktivitas
pertanian di lahan rawa tipe C atau D.

Keunggulan:
 Irigasi lahan rawa tidak tergantung lagi pada
musim
 Meningkatkan produktivitas pertanian
 Melalui treatment air payau ke air yang layak Kelengkapan Dokumen Teknis:
1. Spesifikasi Teknis : R0
untuk pertanian
2. Metode Perencanaan : R0
Lokasi: 3. Metode Pelaksanaan : R0
Lahan Rawa di Area SP14 Desa Barambai Kolam 4. Metode O&P : R0
Kanan, Kec. Barambai, Kab. Barito Kuala, Provinsi 5. AHSP : R0
Kalimantan Selatan. 6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 35


Bidang Sumber Daya Air
Pendayagunaan Sumber Daya Air (TA. 2018)

BLOK BETON TERKUNCI


SEBAGAI BENDUNG MODULAR
Sebagai konstruksi pengendali sedimen
untuk mengendalikan sedimen ke waduk
dengan sistem konstruksi modular.

Keunggulan:
 Fleksibel  bangunan bendung dapat
beradaptasi dengan perubahan dasar
sungai.
 Tanpa saluran pengelak
 Dapat terfabrikasi  lebih cepat lebih
mudan, lebih murah dan kualitas lebih
terukur
Kelengkapan Dokumen Teknis:  kerusakan  dapat diganti hanya pada
1. Spesifikasi Teknis : R0
bagian yang rusak.
2. Metode Perencanaan : R0
 Dapat disusun tanpa alat berat
3. Metode Pelaksanaan : R0
 Tahan geser tinggi
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0 Lokasi:
6. Bukti Competitiveness : R0 • Batujai, Lombok, NTB (TA. 2017)
• Bendung Tiley, Kab. Pulau Morotai,
Provinsi Maluku Utara (TA. 2018)

TEKNOLOGI PENGENDALI MUKA


AIR (HYDRAULIC ELEVATOR DAM)
DI BENDUNGAN
Teknologi peninggian muka air tampungan
dengan memanfaatkan system Flap Gate di
mercu bangunan pelimpah (spillway)
sebagai alternatif solusi untuk
mengoptimalkan kapasitas tampungan
Bendung/Bendungan.

Keunggulan:
• Kombinasi konsep hidraulik dan ambang
konvensional.
• Pengaturan TMA lebih fleksibel, cepat dan
Kelengkapan Dokumen Teknis:
mudah
1. Spesifikasi Teknis : R0
Lokasi: 2. Metode Perencanaan : R0
• Bendung Tirtonadi, Solo dan Banjir Kanal 3. Metode Pelaksanaan : R0
Barat, Semarang 4. Metode O&P : R0
• Embung Tuka Tua, Kupang, NTT 5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

36 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Sumber Daya Air
Pengendalian Daya Rusak Air (TA. 2010-2015)

REVETMENT TIPE SANGKAR BETON


DAN BLOK BETON BERGIGI
Revetment dibangun sebagai bangunan pantai
yang dibuat untuk mencegah longsor serta
melindungi pergeseran garis pantai karena erosi
akibat arus dan gelombang air laut maupun
akibat adanya beban bangunan-bangunan lain
yang berada di dekat garis pantai tersebut.
Umumnya revetment merupakan bangunan
pantai konstruksi teringan dibandingkan dengan
jenis-jenis bangunan pantai yang lainnya.
Revetment dipergunakan untuk kondisi
gelombang yang moderat (dengan tinggi
gelombang maks 1,5 m).

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

BLOK BETON BERBENTUK I SEBAGAI


KOMPONEN PENGAMAN TEBING PANTAI
Pengamanan pantai dengan bangunan pantai
menggunakan struktur pelindung tebing tipe rubel (rubble
mound). Unit-unit lapisan luar yang langsung menahan
gelombang dikenal dengan istilah armor.

Armor dapat terdiri dari batu, atau blok-blok beton. Blok-


blok beton yang telah banyak dikenal di lapangan
antara lain kubus, tetrapod, dolos, akmond dan
quatripod.

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 37


Bidang Sumber Daya Air
Pengendalian Daya Rusak Air (TA. 2010-2015)

PENGGUNAAN PIPA BETON SILINDER


SEBAGAI PELINDUNG PANTAI
Penggunaan pipa beton silinder sebagai unit
konstruksi pengamanan pantai dimaksudkan untuk
mengenalkan konstruksi yang mudah dalam
pelaksanaannya.
Keunggulan:
• Tidak perlu menggunakan alat-alat berat
• Mudah dan dapat dilakukan oleh masyarakat
setempat.
• Pelaksanaan konstruksi cepat
• Membantu pekerjaan-pekerjaan di laut yang
dipengaruhi oleh pasang surut
Lokasi:
• Bengali Tanjung Pasir & Pangandaran, Jawa Barat
Kelengkapan Dokumen Teknis:
• Kedung Semat, Semarang
1. Spesifikasi Teknis : R0
• Tuban, Jawa Timur
2. Metode Perencanaan : R0
• Sanur, Kuta, dan Nusa Dua Bali
3. Metode Pelaksanaan : R0
• Senggigi, Lombok
4. Metode O&P : R0 • Manado
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

TEKNOLOGI PENGAMAN PANTAI PEDESAAN


Teknologi yang umum dilaksanakan oleh masyarakat
pedesaan dengan menggunakan bahan lokal, seperti
karung-karung plastik diisi pasir tanpa cerucuk dan cerucuk-
cerucuk bambu dikombinasi dengan karung-karung plastik di
belakangnya. Teknologi pedesaan ini kemudian dilakukan
modifikasi dengan tambahan susunan batu kosong sebagai
bahan pengisi di belakang cerucuk-cerucuk. Selanjutnya di
belakang susunan batu kosong yang diisi pasir.

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

38 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Sumber Daya Air
Pengendalian Daya Rusak Air (TA. 2010-2015)

PENERAPAN GEOSINTETIK
UNTUK BANGUNAN
PELINDUNG TEBING SUNGAI
Lolos air, shingga dapat menurunkan tinggi
muka air di tebing. Fleksibel dan mampu
menahan gaya lateral tanah, sehingga
menambah kekuatan tebing. Jika terjadi
kerusakan, perbaikan hanya mengganti
agian yang rusak (setempat). Masih
memerlukan perlindungan permukaan dari
kerusakan akibat perilaku manusia/
vandalisme (penyobekan, dll),
Lokasi:
• Bangunaan tanggul S. Silandak,
Semarang.
• Bangunaan Pelindung tebing S. Indragiri Kelengkapan Dokumen Teknis:
Hilir di Parit 8, Riau. 1. Spesifikasi Teknis : R0
• Bangunaan pelindung tebing S. Indragiri 2. Metode Perencanaan : R0
di Rengat, Riau. 3. Metode Pelaksanaan : R0
• Bangunaan pelindung tebing S. Siak, 4. Metode O&P : R0
Riau. 5. AHSP : R0
• Bangunaan pelindung tebing S. 6. Bukti Competitiveness : R0
Cipunegara, Jawa Barat.
• Bangunaan pelindung tebing S. Cibeet,
Jawa Barat.

SISTEM POLDER PENGENDALI BANJIR PERKOTAAN


Sistem polder adalah suatu cara penanganan banjir rob dengan
kelengkapan sarana fisik satu kesatuan pengelolaan tata air tak
terpisahkan, yang meliputi: sistem drainase kawasan, kolam retensi,
tanggul keliling kawasan, pompa dan pintu air. Manajemen sistem tata
air dilakukan dengan mengendalikan volume, debit, muka air, tata
guna lahan dan lansekap.
Keunggulan:
Sistem polder bersifat multi purpose (serba guna), yakni:
• Mengendalikan air
• Obyek Wisata/Rekreasi
• Lahan Pertanian/Perikanan
• Lingkungan Industri dan Perkantoran

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 39


Bidang Sumber Daya Air
Pengendalian Daya Rusak Air (TA. 2010-2015)

PELINDUNG TEBING SUNGAI DENGAN BIO-ENGINEERING


YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN
Merupakan eknologi sederhana berwawasan lingkungan yang dapat
melindungi tebing sungai. Prinsip kerja menggunakan krib, sehingga terjadi Kelengkapan Dokumen Teknis:
perlambatan kecepatan arus. Kemudian sedimen mengendap pada bagian 1. Spesifikasi Teknis : R0
yang tergerus arus sungai, akibat adanya endapan maka bidang longsor 2. Metode Perencanaan : R0
tebing dapat diputus. 3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
Keunggulan 5. AHSP : R0
• Teknologi sederhana, mudah pelaksanaannya 6. Bukti Competitiveness : R0
• Secara swadaya melindungi tanahnya dari erosi arus sungai
• Teknologi alami, ramah lingkungan
• Mempunyai efek peredaman sehingga hilir sangat sedikit
• Biaya murah
• Bahannya mudah didapat
• Masyarakat mudah menirunya (skala kecil)

GEOCELL SEBAGAI
PELINDUNG TEBING
SUNGAI
Geocell merupakan salah satu
jenis bahan geosintetis terbuat
dari HDPE (High Density Poly
Ethylene). Dengan melihat
bentuk geocell dalam
keadaan terpasang yang
menyerupai sarang tawon,
diperkirakan cukup efektif
untuk bangunan pelindung
tebing terhadap adanya erosi.

Kelengkapan Dokumen Teknis: Keunggulan


1. Spesifikasi Teknis : R0 • Usia pakai yang lama untuk lereng yang stabil
2. Metode Perencanaan : R0 • Mudah dibawa dan pemasangannya di lokasi proyek
3. Metode Pelaksanaan : R0 • Pemasangannya cepat dan sederhana
4. Metode O&P : R0 • Mudah dibongkar dan dapat digunakan kembali
5. AHSP : R0 • Tahan terhadap biologi dan kimia dari tanah
6. Bukti Competitiveness : R0

40 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Sumber Daya Air
Pengendalian Daya Rusak Air (TA. 2010-2015)

BANGUNAN DAN PELIMPAH


TIPE GERGAJI
Pelimpah pada bendungan merupakan
pengaman tubuh bendungan dari bahaya
luapan. Dengan adanya pelimpah maka
elevasi muka air di udik bangunan dirancang
tidak akan melampaui batas maksimum
berkaitan dengan debit banjir rencana yang
ditentukan.
Keunggulan:
• Kapasitas limpahan lebih besar dari tipe
pelimpah lain untuk bentang yang sama
• Perubahan tinggi muka air di udik relatif
lebih stabil
• Sebagai peredam energi oleh benturan air
• Struktur tubuh bendung dan pelimpah Kelengkapan Dokumen Teknis:
relatif ramping 1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
Lokasi:
3. Metode Pelaksanaan : R0
• Bendung Ciwadas di Pejompongan
• Bendung Tami dan Kalibumi di Papua 4. Metode O&P : R0
• Bendung Kalola di Sulawesi Selatan 5. AHSP : R0
• Bendung Toili di Sulawesi Tengah 6. Bukti Competitiveness : R0

BANGUNAN PENGENDALI
SEDIMEN (BPS)
Bangunan yang dirancang dalam ukuran
tertentu untuk mengurangi kecepatan aliran
dan mengendapkan sedimen selama
periode waktu tertentu pada suatu lokasi
aliran sungai sehingga termanfaatkan bagi
penambang pasir.
Keunggulan:
 Mengendalikan laju angkutan sedimen
sungai sebelum masuk ke dalam
tampungan waduk
 Hasil endapan sedimen bernilai ekonomis
tinggi dan menjadi sumber mata
pencaharian masyarakat sekitar
(pemberdayaan masyarakat) Kelengkapan Dokumen Teknis:
 Mengurangi dan melokalisir 1. Spesifikasi Teknis : R0
penambangan pasir liar oleh warga 2. Metode Perencanaan : R0
 Dapat dioperasikan dan dipelihara 3. Metode Pelaksanaan : R0
secara mudah, dan berbiaya rendah (low 4. Metode O&P : R0
cast) 5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0
Lokasi:
Sungai Cikamiri, Desa Sirnasari, Kec.
Samarang, Kab. Garut (Prov. Jawa Barat)
disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 41
Bidang Sumber Daya Air
Pengendalian Daya Rusak Air (TA. 2010-2015)

SABO DAM
SEMEN TANAH
Sabo dam yang terbuat dari semen
tanah sebagai komponen utama
dengan cara mencampur material
tanah dengan semen sebagai
upaya stabilisasi dan perkuatan
material tanah.

Keunggulan:
• Waktu dan biaya yang diperlukan
dalam pembangunan sabo lebih
cepat dan murah
• Material vulkanik memiliki kualitas
yang relatif bagus dan memenuhi
syarat

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

42 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Sumber Daya Air
Pengendalian Daya Rusak Air (TA. 2016)

KONSEP PENANGANAN
BANJIR ROB SEMARANG
Keunggulan:
• Memperhatikan land subsidence
dan kenaikan muka air laut
• Terintegerasi antara tanggal laut
dan jalan

Lokasi:
Semarang

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

TEKNOLOGI PENGENDALI
SEDIMEN DEBRIS
Teknologi pengendali teknologi sabo
yang berfungsi untuk mengendalikan
aliran sedimen / debris material erupsi
gunung berapi.

Keunggulan:
Mengendalikan aliran debris material
erupsi gunung berapi dalam satu
sistem daerah aliran sungai.

Lokasi:
Kelengkapan Dokumen Teknis:
Sungai Lau Borus, Gunung Sinabung, 1. Spesifikasi Teknis : R0
Kabupaten Karo, Sumatera Utara 2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 43


Bidang Sumber Daya Air
Pengendalian Daya Rusak Air (TA. 2016)

TEKNOLOGI FLOATING
BREAKWATER SEBAGAI
PENGAMAN EROSI
PANTAI
Floating breakwater merupakan
solusi alternatif yang efektif dalam
melindungi garis pantai dari erosi di
Pantai Candidasa tanpa
mengorbankan estetika pantai.

Keunggulan:
• Mengatasi erosi
• Memungkinkan sirkulasi air yang
lebih baik
• Memiliki dampak yang kecil
pada perpindahan sedimen dan
pergerakan ikan
• Biaya yang dikeluarkan lebih
ekonomis
• Dikombinasikan dengan sistem
modular yang akan
mempercepat proses instalasi
• Desain fleksible sehingga mudah
dipindahkan dan dirakit kembali
dengan layout yang berbeda
• Dapat difabrikasi jauh dari lokasi
pemasangan dan dapat
ditempatkan di perairan dalam

Lokasi:
Kelengkapan Dokumen Teknis: Pantai Candidasa, Kab.
1. Spesifikasi Teknis : R0 Karangasem, Bali
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

44 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Sumber Daya Air
Pengendalian Daya Rusak Air (TA. 2018)

TEKNOLOGI BLOK BETON 3B


(BERKAIT, BERONGGA DAN
BERTANGGA)
Penerapan struktur pelindung pantai berupa
kombinasi armour batu dengan teknologi blok
beton 3B (berkait, berongga dan bertangga).
Teknologi alternatif struktur pelindung pantai
terhadap abrasi.

Keunggulan:
 Melindungi kawasan pemukiman masyarakat
di Pantai yang tererosi sepanjang 500 m.
 Material prefabrikasi
 Lebih cepat dan lebih murah

Lokasi:
Desa Seseli Jaya dan Desa Buho-buho, Kec.
Morotai Timur Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi
Maluku Utara

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R3
3. Metode Pelaksanaan : R3
4. Metode O&P : R3
5. AHSP : R3
6. Bukti Competitiveness : R3

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 45


Bidang Sumber Daya Air
Pengendalian Daya Rusak Air (TA. 2018)

TEKNOLOGI RING NET BARRIERS


UNTUK PENGENDALIAN
ALIRAN DEBRIS
Teknologi alternatif untuk menahan aliran
debris / sedimen yang lebih murah, lebih
cepat, lebih baik serta lebih ramah
lingkungan dan lebih sedikit memberi efek
terhadap perubahan morfologi sungai.

Keunggulan:
 Lebih cepat
 Less worker
 Fleksibel
 Environmental Friendly

Lokasi:
Hulu Jembatan Gladak Perak, Sungai
Leprak, Sumberwuluh, Candipiro, Kab.
Lumajang, Jawa Timur

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

46 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Sumber Daya Air
Pengendalian Daya Rusak Air (TA. 2018)

TEKNOLOGI BETON SERAT BAJA


PADA MERCU SABODAM
Penggunaan serat baja pada campuran beton mutu tinggi
akan mengurangi potensi retak akibat benturan debris yang
dapat mengakibatkan kerusakan lanjutan.
Keunggulan:
• Meningkatkan duktilitas (kemampuan bahan untuk
menyerap energI)
• Ketahanan terhadap impak (impact resistance)
• Ketahanan terhadap kelelahan bahan (fatique life)
• Ketahanan terhadap abrasi/keausan
• Ketahanan terhadap pengaruh susutan (shrinkage)
• Umur layan sabo dam lebih panjang

Lokasi:
• Gunung Gamalama, Maluku
• Sungai Togurara, Kel. Tubo, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

TEKNOLOGI SABODAM MODULAR


Merupakan konstruksi sabo dam yang dibangun dengan
metode modular
Keunggulan:
 Kualitas lebih baik: Mutu Beton sabodam modular K350-600
 Pembangunan Lebih Cepat: Modul diproduksi dipabrik,
Instalasi dg Mobile Crain
 Kombinasi pracetak dan insitu (K-175) menjadi komposit
 Meminimalkan pemeliharaannya

Lokasi:
Sungai Konto, Gunung Kelud, Kediri, Jawa Timur

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 47


Bidang Sumber Daya Air
Basis data dan sistem informasi (TA. 2010-2015)

FLOOD EARLY WARNING SYSTEM (FEWS)


Perangkat lunak yang dikembangkan oleh Deltares,
Belanda bekerjasama dengan Puslitbang SDA untuk
melengkapi sistem peramalan banjir.

Keunggulan:
Mudah dikonfigurasi, dapat digunakan dalam
lingkungan yang berdiri sendiri, yang digerakkan
secara manual, atau dalam lingkungan yang
terdistribusi sepenuhnya secara otomatis berupa
client-server.

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

DROUGHT EARLY WARNING SYSTEM (DEWS)


Perangkat lunak yang dikembangkan oleh Deltares,
Belanda bekerjasama dengan Puslitbang SDA dan BMKG
untuk melengkapi sistem peramalan banjir dan monitoring
dan pemetaan kekeringan.

Keunggulan:
Data real time yang dapat digunakan untuk peringatan
dini dan forecasting.

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

48 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Sumber Daya Air
Basis data dan sistem informasi (TA. 2010-2015)

SYSTEM RICE INTENSIFICATION (SRI)


SRI adalah metode budidaya padi hemat air
dengan menitik beratkan pada pengelolaan air,
tanah, unsur hara dan tanaman secara terpadu
berdasarkan pengalaman para petani (khususnya
di Jawa Barat).

Keunggulan:
• Meningkatnya IP (Indeks Pertanaman) di
daerah Irigasi, produksi beras nasional dan
pendapatan petani
• Acuan dalam penentuan kebijakan mengenai
metode budidaya padi yang akan digunakan
di suatu daerah irigasi oleh masyarakat
• Dapat digunakan sebagai bahan untuk
menyusun System Planning and Design dan Kelengkapan Dokumen Teknis:
Pedoman OP di tingkat tersier dan DI yang akan 1. Spesifikasi Teknis : R0
mengimplementasikan SRI 2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

NEO-PERDAS
Untuk mendukung pengelolaan data yang dikumpulkan, telah
dilakukan pengembangan perangkat lunak Neo-Perdas, untuk
mengolah data mentah menjadi data debit hingga siap untuk
dipublikasikan. Pengelola hidrologi di Indonesia bisa
mendapatkan perangkat lunak ini secara gratis.

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 49


Bidang Sumber Daya Air
Basis data dan sistem informasi (TA. 2010-2015)

RIVER BASIM SIMULATION MODEL (RIBASIM)


Alat pengelolaan sumber daya air untuk mensimulasikan
variasi karakteristik Daerah Aliran Sungai (DAS) dalam kondisi
yang berbeda-beda.
Keunggulan:
Mendukung pengambilan keputusan terkait perencanaan
strategis, perencanaan taktis, dan perencanaan operasional.
Lokasi:
 Waduk Cirata (1987)
 Bengawan Solo (1991-1993)
 DAS Cisangkuy (PLTA 1995-1996, air baku 2003)
 Ciujung-Ciliman, Citarum, Jratunseluna, Serayu Bogowonto,
Pemali-Comal,Sampean DAS Grindulu

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

KONSEP PENANGGULANGAN

GUGURAN LAVA

DEPOSIT MATERIAL

TEKNOLOGI SISTEM DAM PENGARAH

PENGELOLAAN BANJIR DEBRIS DAM PENAHAN


SEDIMEN

DAM KONSOLIDASI TANGGUL PENGARAH

Teknologi ini dikembangkan menjadi Early Warning TANGGUL

System dengan menggunakan informasi curah hujan TALUD


KANTONG LAHAR

dan prakiraan dini banjir lahar yang handal di


daerah Gunung berapi (Mitigasi Bencana).
DAERAH PERMUKIMAN &
DAERAH PERTANIAN YANG
DIAMANKAN

Keunggulan:
Aliran lahar terkendali secara fisik, non fisik dan
dinamik

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

50 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Sumber Daya Air
Basis data dan sistem informasi (TA. 2010-2015)

PETA TREND HUJAN HARIAN MAKSIMUM TAHUNAN

Peta Trend Hujan Harian Maksimum


Tahunan.
Kelengkapan Dokumen Teknis:
1. Spesifikasi Teknis : R0
Keunggulan:
2. Metode Perencanaan : R0
Nilai trend negatif menunjukkan pos 3. Metode Pelaksanaan : R0
tersebut memiliki trend nilai hujan 4. Metode O&P : R0
harian maksimum tahunannnya 5. AHSP : R0
cenderung menurun, dan 6. Bukti Competitiveness : R0
sebaliknya.

PETA KEKERINGAN BULANAN


Peta kekeringan merupakan interpretasi
Kelengkapan Dokumen Teknis:
nilai indeks kekeringan melalui peta isohit 1. Spesifikasi Teknis : R0
yang menunjukkan sebaran tingkat 2. Metode Perencanaan : R0
kekeringan di suatu wilayah. 3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
Keunggulan: 5. AHSP : R0
Peta kekeringan bulanan 6. Bukti Competitiveness : R0
menggambarkan pola pergerakan tingkat
kekeringan dengan skala tingkat
keparahan tertentu berdasarkan nilai
Standardized Precipitation Index (SPI).

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 51


Bidang Sumber Daya Air
Basis data dan sistem informasi (TA. 2010-2015)

SISTEM PERINGATAN DINI


BENCANA LAHAR
Teknologi ini dikembangkan sebagai
masukan utama dalam kegiatan
optimasi pemanfaatan radar cuaca
untuk siaga bencana di daerah
Gunung Merapi dengan didukung
peralatan hidrologi sistem telemetri.
Keunggulan:
Memberikan informasi indikasi
bencana Bagi BBWS Serayu-Opak;
BPBD (terutama DI Yogyakarta,
Sleman) dan Komunitas Peduli
Bencana, serta masyarakat secara
tidak langsung
Lokasi :
Yogyakarta

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

PERAMALAN BANJIR
BERDASARKAN DATA TELEMETRI
Sistem Telemetri memungkinkan
pengukuran parameter hidrologi dapat
dilakukan secara jarak jauh dan
menunjang monitoring banjir terpadu
dengan sistem peramalan banjir secara
real-time.
Keunggulan:
Tersedianya jaringan hidrologi secara
real-time yang menunjang monitoring
banjir terpadu dengan sistem
peramalan banjir

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

52 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Sumber Daya Air
Basis data dan sistem informasi (TA. 2010-2015)

SISTEM JARINGAN HIDROLOGI


SECARA REAL TIME
Sistem Telemetri adalah suatu sistem yang
memungkinkan pengukuran parameter
hidrologi dapat dilakukan secara jarak jauh.

Keunggulan:
Dapat mengirimkan data hidrologi ke stasiun
penerima (server) secara jarak jauh.
Teknologi ini dapat menyimpan dan
menyampaikan data hidrologi secara
berkelanjutan.

Lokasi:
Tersebar di DitJen SDA (B/BWS)

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

TEKNOLOGI
PENGAMAN SUNGAI
Teknologi ini memadukan
panduan inspeksi tanggul
dengan pengembangan
perangkat lunak (berikut
manualnya) untuk mengolah
data yang disiagakan di pusat
pengolahan data.

Keunggulan:
Memudahkan bagi pengelola
Kelengkapan Dokumen Teknis: sungai untuk membuat skala
1. Spesifikasi Teknis : R0 prioritas dalam melakukan
2. Metode Perencanaan : R0 operasi dan pemeliharaan.
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 53


Bidang Sumber Daya Air
Basis Data dan Sistem Informasi (TA. 2016)

SISTEM PERINGATAN DINI


BENCANA LONGSOR
Merupakan teknologi peringatan dini yang
terletak di wilayah Kabupaten Banyumas, Provinsi
Jawa Tengah berada di Kecamatan Pakuncen
berupa peralatan peringatan dini untuk
mendukung mitigasi tanah longsor.
Keunggulan:
Sebagai early warning system (sistem peringatan
dini) bagi masyarakat terhadap kondisi tertentu
yang berdasarkan sejumlah parameter dapat
berpotensi menimbulkan terjadinya bencana
longsor.
Lokasi:
Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

TEKNOLOGI SISTEM MONITORING


DAN PRAKIRAAN KEKERINGAN
Teknologi ini dapat meramalkan kondisi
kekeringan untuk periode sampai 6 bulan ke
depan dengan menggunakan suatu indikator
berupa nilai index kekeringan, Standadized
Precipitaion Index (SPI) berdasarkan data
hujan historis yang ada.

Keunggulan:
• Mitigasi bencana kekeringan akibat
pengaruh meteorologi Kelengkapan Dokumen Teknis:
• Peramalan kondisi kekeringan sampai 6 1. Spesifikasi Teknis : R0
bulan ke depan. 2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

54 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Sumber Daya Air
Basis Data dan Sistem Informasi (TA. 2017)

PENERAPAN ANALISIS DINAMIK


BENDUNGAN AKIBAT GEMPA
Stabilitas dinamika bendungan sangan
dipengaruhi oleh getaran masukan (input
motion) yang diberikan, periode alami
bendungan, periode ulang terjadinya
gempa, serta nilai percepatan leleh
bendungan tersebut.

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

SISTEM MANAJEMEN OPERASI DAN


PEMELIHARAAN IRIGASI (SMOPI)
Teknologi SMOPI merupakan salah satu sarana
berbasis teknologi informatika yang mampu
menyediakan data secara terstruktur terhadap
operasi jaringan irigasi dan perencanaan
pemeliharaan untuk mendukung proses
pelaporan OP irigasi.
Keunggulan:
Mengubah transaksi kegiatan dari paper base
menjadi less paper, Irigasi produktif dan
Membantu dan mempercepat proses
komunikasi antara petani pengguna air.
Lokasi:
BBWS Brantas, Pemda Kabupaten Lumajang
dan Jember

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 55


Bidang Sumber Daya Air
Basis Data dan Sistem Informasi (TA. 2018)

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

SISTEM PENGELOLAAN SDA PINTAR


(SMART WATER MANAGEMENT SYSTEM (SWMS))
Sistem database terpadu dan informasi komunikasi teknologi untuk sistem dukungan keputusan/DSS dan
Pedoman operasi terkoordinasi untuk pengelola dan pengguna sumber daya air.
Keunggulan:
 Menggambarkan dan menganalisis keseimbangan air optimal
 Mempermudah stake holders dalam pemanfaatan air dalam rangka pemenuhan kebutuhan RKI dan
irigasi di DAS Cisangkuy melalui penyediaan DSS
 Memberikan keputusan pengelolaan sumber daya air berdasarkan ketersediaan data dalam metode
prediktif atau adaptif

Lokasi:
DAS Cisangkuy, WS Citarum

56 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Sumber Daya Air
Basis Data dan Sistem Informasi (TA. 2018)

Graph for location PDA_Bd_Pamarayan

650

600

550

500

450

400

350

300

250

200

150

100

50

0
12/5/2003 12/4/2004 12/4/2005 12/4/2006 12/4/2007 12/3/2008 12/3/2009 12/3/2010 12/3/2011 12/2/2012 12/2/2013 12/2/2014 12/2/2015 12/1/2016 12/1/2017

Simulated flow PDA_Bd_Pamarayan Monitored flow PDA_Bd_Pamarayan

Dummy node results

MODEL NERACA AIR WILAYAH SUNGAI


Mendukung rekomendasi teknis izin penggunaan dan
Kelengkapan Dokumen Teknis:
pengusahaan SDA dengan perhitungan model
1. Spesifikasi Teknis : R0
partisipatoris dan dapat digunakan juga dalam 2. Metode Perencanaan : R0
operasional real time, yang terdiri dari perhitungan 3. Metode Pelaksanaan : R0
ketersediaan air permukaan, kebutuhan air, 4. Metode O&P : R0
pemodelan neraca air dan alokasi air menggunakan 5. AHSP : R0
RIBASIM. 6. Bukti Competitiveness : R0

Lokasi:
WS Cidanau-Ciujung-Cidurian

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 57


Bidang Sumber Daya Air
Basis Data dan Sistem Informasi (TA. 2018)

MODEL DAYA DUKUNG KUALITAS AIR


PADA WILAYAH SUNGAI
Model yang dapat menggambarkan kondisi kualitas
air dari hulu ke hilir untuk parameter BOD, COD, DO,
Nitrogen (N) dan Fosfat (P). Selain itu, dengan model
ini dapat diketahui respon atas upaya perbaikan
kualitas.

Keunggulan:
• Informasi daya dukung kualitas lingkungan dan
data kualitas lingkungan yang akurat
Kelengkapan Dokumen Teknis: • Bahan pemberian rekomendasi pengelolaan
1. Spesifikasi Teknis : R0 kualitas air dan pengendalian pencemaran air
2. Metode Perencanaan : R0 serta pemberian izin pemanfaatan air
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0 Lokasi:
5. AHSP : R0 BBWS Cidanau-Ciujung-Cidurian (C3) di Provinsi
6. Bukti Competitiveness : R0 Banten

SUNGAI KITA
Perangkat lunak berbasis android yang digunakan dengan
melibatkan peran serta masyarakat untuk memberikan
informasi kondisi sungai secara real time kepada instansi
pengelola wilayah sungai

Keunggulan:
• Meningkatkan kepedulian masyarakat akan kondisi sungai
dan prasarana sungai sekitarnya
• Pengiriman informasi dari masyarakat otomatis ke pengelola
wilayah sungai sesuai lokasi kerusakan
• Informasi kerusakkan didapatkan secara real time
• Masyarakat dapat mengetahui tindak lanjut laporan
• Keberterimaan masyarakat terkait tindaklanjut/ penanganan
yang dilakukan Mitigasi bencana
Lokasi:
Kelengkapan Dokumen Teknis: Sungai Cimanuk, Provinsi Jawa Barat.
1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

58 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


C DAFTAR
TEKNOLOGI
YANG SUDAH MELEWATI
FASE UJICOBA
PROTOTIPE 1:1
(PILOT PROJECT) &
DILENGKAPI DOKUMEN
RENCANA BISNIS
TEKNOLOGI
Bidang Sumber Daya Air
Konservasi Sumber Daya Air (TA. 2017-2018)

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

EMBUNG SEDERHANA
Embung sedernana merupakan
bangunan air untuk
menampung air hujan untuk
pemenuhan domestik dan
irigasi dan dibangun di daerah
minim air. Bangunan air
dilengkapi dengan bangunan
pelimpah.

Keunggulan:
 Spillway lebih aman
terhadap banjir
 Keamanan tubuh embung

Lokasi:
Desa Tuatuka, Kec.Kupang
Timur, Kab. Kupang, Provinsi NTT

60 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Sumber Daya Air
Pendayagunaan Sumber Daya Air (TA. 2017-2018)

TEKNOLOGI IRIGASI TETES


Irigasi hemat air berupa Jaringan
Irigasi Tetes dan mini sprinkler untuk
mensuplai air ke lahan pertanian di
daerah minim air.

Keunggulan:
• Meningkatkan Nilai Guna Air
• Meningkatkan Efisiensi dan
Efektivitas Pemberian Air
• Menghemat Tenaga Kerja
• Meningkatkan Pertumbuhan
Tanaman dan Hasil dan Menekan
Pertumbuhan Gulma

Lokasi:
• Kabupaten Dompu, NTB (2017)
• Indramayu (2015)
• Kupang, NTT (akan Pilot Project
2019)
• Haruku, Kab.Maluku Tengah (akan
Pilot Project 2019)

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

Layout Pola Operasi Irigasi Hemat Air di Negeri Kailolo (Atas dan Bawah) dan Kabau
Pola Operasi:
Air diambil dari sumur bor dengan bantuan Pompa Solar Cell ke Reservoir  dari Reservoir air
dialirkan secara gravitasi ke lahan, melalui pipa utama, pipa manifold, pipa lateral dan
diteteskan melalui emitter langsung menuju daerah perakaran

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 61


Bidang Sumber Daya Air
Pendayagunaan Sumber Daya Air (TA. 2017-2018)

TEKNOLOGI IRIGASI
MENDUKUNG
MODERNISASI IRIGASI
Memperbaiki tingkat keandalan
daerah irigasi dalam layanan irigasi
dari hulu sampai hilir sehingga
pemanfaatan air irigasi bisa
dirasakan merata oleh petani,
peningkatan produktivitas lahan
dan air.

Keunggulan:
• Efisiensi saluran pemberi
• Kemudahan pengerjaan
• Mengatasi kesulitan material di
lapangan

Lokasi:
DI Ciliman, Banten dan Papua

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

62 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Sumber Daya Air
Pendayagunaan Sumber Daya Air (TA. 2017-2018)

PINTU AIR DARI BAHAN FIBER


Teknologi pintu irigasi berbahan alternatif
fiber yang mampu mengurangi
vandalisme, tahan korosi.
Keunggulan:
 Lebih murah pemeliharaan
 Memberikan kinerja baik terhadap
beban operasi pintu sesuai dengan
standar perencanaan irigasi
Lokasi:
Daerah Irigasi Sampean Lama,
Situbondo, Jawa Timur

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

TEKNOLOGI IRIGASI
LONG STORAGE
Merupakan bangunan penahan air
yang berfungsi menyimpan air di dalam
sungai, kanal dan atau parit pada
lahan yang relatif datar dengan cara
menahan aliran untuk menaikkan
permukaan air sehingga cadangan air
irigasi meningkat.
Keunggulan:
Mampu menjamin pasokan air
• Tidak menggunakan pompa (tenaga
Kelengkapan Dokumen Teknis: gravitasi)
1. Spesifikasi Teknis : R0 • Berkurangnya biaya operasional
2. Metode Perencanaan : R0 • Sumber air baku untuk mendukung
3. Metode Pelaksanaan : R0 pertanian di lahan irigasi rawa
4. Metode O&P : R0 • Meningkatkan IP irigasi rawa
5. AHSP : R0
Lokasi:
6. Bukti Competitiveness : R0
Kampung Sagare, Distrik Asmat, Papua

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 63


Bidang Sumber Daya Air
Pendayagunaan Sumber Daya Air (TA. 2017-2018)

TEKNOLOGI PENYEDIAAN AIR BAKU


MELALUI POMPA AIR TENAGA HIDRO (PATH)
Pompa Air Tenaga Hidro (PATH) merupakan pompa air
yang digerakkan oleh tenaga putaran turbin head rendah
penangkap tenaga air, tanpa melalui transformasi menjadi
tenaga listrik. Teknologi ini mampu menaikkan air sungai ke
daerah layanan yang lebih tinggi dengan menggunakan
turbin type turbo propeller.
Keunggulan:
 Penyediaan air bersih untuk masyarakat pada lokasi
diatas sumber air
 OP Alat OP PATH dapat dilakukan masyarakat secara
mandiri
 Head yang diperlukan cukup rendah
Lokasi :
• Desa Wonokerso, Kab. Temanggung, Jawa Tengah
• Desa Kledung, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur
pada Wilayah Sungai Bengawan Solo. (Pilot Project)

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

64 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


D DAFTAR
TEKNOLOGI
YANG SUDAH MELEWATI
FASE REPLIKASI PERDANA &
DILENGKAPI PANDUAN
PENERAPAN TEKNOLOGI


Bidang Sumber Daya Air
Pendayagunaan Sumber Daya Air (TA. 2017)

TEKNOLOGI FEROSEMEN
UNTUK SALURAN IRIGASI TERSIER
Teknologi tepat guna bidang irigasi ini merupakan konstruksi yang
kuat, ringan, mudah dikerjakan serta dapat berfungsi membagikan
air sesuai dengan lebar pintu yang telah ditentukan. Telah
diterapkan untuk optimasi pengelolaan jaringan irigasi di kawasan
perbatasan.
Keunggulan:
• Sistem Knock Down, lebih ringan, mudah dibuat, cepat dipasang,
dan dapat dibuat sesuai kondisi lapangan
• Penggunaan sumber daya air untuk irigasi menjadi lebih optimal
karena kehilangan air di saluran irigasi lebih kecil (efisiensi
penggunaan air)
• Berpotensi meningkatkan index pertanaman (IP) lebih dari 49%
dan memberikan efisiensi penyaluran irigasi tinggi yaitu lebih dari
91.5%.
• Mengurangi biaya pembangunan dibandingkan konstruksi
pasangan batu kali (konvensional)
Kelengkapan Dokumen Teknis:
1. Spesifikasi Teknis : R0 Lokasi:
2. Metode Perencanaan : R0 • Kiawit, Desa Sajingan Besar Kec. Sajingan Kab. Sambas, Prov.
3. Metode Pelaksanaan : R0 Kalimantan Barat. (Pilot Project)
4. Metode O&P : R0 • Desa Sidomulyo, Kec. Godean, Kab. Sleman (Replikasi Perdana)
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

JARINGAN IRIGASI
PERPIPAAN SEDERHANA
Sistem irigasi yang memanfaatkan bahan pipa sebagai media
pendistribusian air irigasi.
Keunggulan:
• Pemasangan pipa relatif sederhana dan mudah
• Perawatan mudah
• Bahan dapat diperoleh di pasaran
• Tidak mudah tercemar oleh keadaan sekitar
• Volume pembagian air dapat diketahui, dan pembagian air lebih
tepat dan cepat
• Jaringan irigasi pipa meningkatkan efisiensi penyaluran sebesar
98.99% dengan debit air sebesar 17.18 liter/sekon
Lokasi:
Desa Srumbung, Kab. Magelang (Replikasi Perdana)

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

66 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Sumber Daya Air
Pengendalian Daya Rusak Air (TA. 2017)

TEKNOLOGI PEGAR UNTUK


PEMULIHAN PANTAI BERLUMPUR
PEGAR merupakan Karung Geotekstil Rangka
Bambu yang menghasilkan siluen atau
sedimentasi di belakang struktur dalam rangka
perlindungan konservasi bakau / mangrove.
(TA. 2016, 2017)

Keunggulan:
• Sebagai pengimbuh pantai sekaligus
perehab pantai yang tererosi
• Efektif dalam mengatasi erosi juga pada
pantai yang berlumpur
• Memberikan perlindungan pantai dari
dampak negatif abrasi
• Memberikan perlindungan terhadap upaya
reboisasi bakau
• Berpotensi menambah sedimentasi yang
didapat melalui proses over topping pada
saat gelombang tinggi
• Melindungi tembah kembangnya Mangrove

Lokasi:
• Serang, Prov. Banten (Pilot Project)
• Pekalongan, Prov. Jawa Tengah (Pilot
Project)
• Desa Timbul Sloko, Kec.Sayung, Kab.Demak
(replikasi perdana)

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R3
3. Metode Pelaksanaan : R3
4. Metode O&P : R3
5. AHSP : R3
6. Bukti Competitiveness : R3

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 67


Bidang Sumber Daya Air
Pengendalian Daya Rusak Air (TA. 2018)

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R3
3. Metode Pelaksanaan : R3
4. Metode O&P : R3
5. AHSP : R3
6. Bukti Competitiveness : R3

TEKNOLOGI PENGAMAN
PANTAI BLOK BETON 3B DI
WATERFRONT CITY, DARUBA,
KSPN MOROTAI
Alternatif teknologi struktur pelindung
pantai.
Keunggulan:
• Modular
• Kestabilan tinggi
• Pengerjaan cepat
Lokasi:
Desa Daruba, KSPN Morotai (Replikasi
Perdana)

68 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang
Jalan dan Jembatan
A DAFTAR
TEKNOLOGI
YANG SUDAH MELEWATI
FASE PROTOTIPE DAN
AKAN PILOT PROJECT
TAHUN 2019
Bidang Jalan dan Jembatan
Perkerasan Jalan

TEKNOLOGI
PERKERASAN BETON
MENERUS DENGAN
TULANGAN
Keunggulan:
Efisiensi biaya dengan
menurunkan biaya
pemeliharaan serta lebih
baik karena lebih nyaman.
Lokasi:
Jawa Barat

ASBUTON FULL EKSTRASI


Peningkatan pemanfaatan
produk Asbuton untuk memenuhi
kebutuhan aspal nasional dengan
menyediakan teknologi asbuton
Full Ekstraksi.

Keunggulan:
• Pengganti aspal minyak
• Ketahanan deformasi baik
• Ketahan terhadap temperatur
tinggi sehingga cocok untuk di
daerah tropis

Lokasi:
Makasar

72 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Jalan dan Jembatan
Perkerasan Jalan

TEKNOLOGI CEMENT
TREATED SUB BASE (CTSB)
DENGAN SIRTU LOKAL
Penggunaan Cement Treated Sub
Base (CTSB) dengan material sirtu bulat
Merauke sebagai pondasi jalan.

Keunggulan:
Relatif lebih murah dan lebih cepat
karena menggunakan material lokal
daerah tersebut, tidak mendatangkan
dari lokasi lain yang jauh.
Lokasi:
• Kab. Tanah Merah Prov. Papua

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 73


Bidang Jalan dan Jembatan
Jembatan

PENERAPAN TERBATAS TEKNOLOGI


JALAN DAN JEMBATAN MENGGUNAKAN
MATERIAL LOKAL DI MOROTAI
Teknologi bahan jalan untuk perkerasan jalan dengan
lalu lintas rendah di pulau kecil.

Keunggulan:
Efisiensi biaya konstruksi jalan melalui pemanfaatan
material lokal.

Lokasi:
• Pulau Morotai, Maluku Utara

74 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Jalan dan Jembatan
Geoteknik Jalan

TEKNOLOGI STABILISASI
DALAM UNTUK TANAH GAMBUT
Sifat tanah gambut yang jelek membuat perlu
dilakukannya stabilisasi. Stabilisasi pada intinya
adalah upaya untuk menurunkan batas cair
(liquid limit), menurunkan kadar air optimum,
menaikkan berat isi kering maksimum,
menaikkan nilai kepadatan.

Lokasi:
Kota Bandung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa
Tengah dan Propinsi Riau.

TEKNOLOGI TEROWONGAN
DENGAN METODE BLASTING
Blasting merupakan metode peledakan di
dalam terowongan dimana proses
peledakan dilakukan dengan sangat hati-
hati agar kondisi batuan disekitar lubang
tidak mengalami kerusakan.
Keunggulan:
• Membuat rata permukaan terowongan
• Membuat agar permukaan terowongan lebih
stabil
• Mengurangi pemakaian beton
• Mengurangi retakan dan masuknya air tanah
ke dalam terowongan

Lokasi:
Provinsi Sumatera Barat

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 75


Bidang Jalan dan Jembatan
Geoteknik Jalan

PREFABRICATED VERTICAL
DRAIN (PVD) MENGGUNAKAN
MATERIAL LOKAL
Teknologi geosintetik komposit yang terdiri
dari material inti yang dibungkus oleh
material filter untuk menangani
permasalahan timbunan jalan di atas
tanah lunak dengan mempercepat proses
konsolidasi

Keunggulan:
• Mempercepat proses konsolidasi tanah
• Material lebih ramah lingkungan karena
setelah konsolidasi material akan
terdekomposisi ke dalam tanah
• Menurunkan tingkat erosivitas lereng
batuan
Lokasi:
Kaliwungu, Jawa Tengah

76 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


B DAFTAR
TEKNOLOGI
YANG SUDAH MELEWATI
FASE UJICOBA
PROTOTIPE 1:1
(PILOT PROJECT)
Bidang Jalan dan Jembatan
Perkerasan Jalan (2010 – 2015)

ACCELERATED PAVEMENT TEST (APT)


Penelitian menggunakan fasilitas APT dengan
beban standar dan struktur perkerasan
dengan skala 1:1 merupakan alternatif yang
relatif efektif dan efisien sebagai salah satu
sarana penelitian.
Keunggulan:
• Aspek teknis, APT dapat memprediksi kinerja
perkerasan sampai mencapai kondisi failure
dan mengurangi resiko kegagalan dalam
proyek skala penuh
Kelengkapan Dokumen Teknis: • Aspek biaya, tipikal biaya penelitian
1. Spesifikasi Teknis : R0
menggunakan APT lebih rendah 54% - 72%
2. Metode Perencanaan : R0 dibandingkan skala penuh
3. Metode Pelaksanaan : R0 • aspek waktu, tipikal waktu penelitian
4. Metode O&P : R0 menggunakan APT lebih cepat 12 kali
5. AHSP : R0 dibandingkan menggunakan skala penuh
6. Bukti Competitiveness : R0

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R0
ALAT PENGUKUR KEKUATAN 3. Metode Pelaksanaan : R0
STRUKTUR JALAN (APKJ) 4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
Alat yang digunakan untuk menentukan
6. Bukti Competitiveness : R0
kekuatan struktur perkerasan yang tidak
merusak. Merujuk pada FWD (Falling
Weight Deflectometer), Pusjatan
mengembangkan APKJ.

Keunggulan:
• Mempunyai fungsi dan kemampuan
yang relatif sama dengan alat FWD
• Harga produksi APKJ lebih murah
dibandingkan dengan FWD
• Penggunaan alat APKJ atau FWD akan
memberikan basil perencanaan tebal
perkerasan yang lebih akurat dan lebih
efesien
• Baik untuk perkerasan lentur maupun
perkerasan kaku

Lokasi :
• Indralaya, Sumatera Selatan
• Labuan Bajo, NTT
• Sukamara, Kalimantan Tengah

78 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Jalan dan Jembatan
Perkerasan Jalan (2010 – 2015)

DAUR ULANG PEKERASAN JALAN DENGAN


SEMEN DICAMPUR DI TEMPAT (INPLACE)
Teknologi daur ulang ini berupa campuran dingin dengan
bahan tambah semen. Teknologi ini merupakan alternatif
teknik overlay jalan yang lebih ramah lingkungan karena
menggunakan material perkerasan aspal lama dan
pelaksanaannya tidak menambah tebal struktur
perkerasan sehingga mengurangi pengggunaan agregat
baru dan mencegah penambahan tinggi perkerasan
terhadap fasilitas jalan lainnya.
Keunggulan:
• Berfungsi sebagai lapis pondasi dan lapis pondasi
bawah.
• Mengurangi keperluan penggunaan agregat dan
aspal baru
Kelengkapan Dokumen Teknis: • Nilai ekonomis bahan garukan meningkat,
1. Spesifikasi Teknis : R3 • Menghemat energi
2. Metode Perencanaan : R0 • Geometrik jalan dapat dipertahankan
3. Metode Pelaksanaan : R3 • Melestarikan sumber alam serta ramah lingkungan
4. Metode O&P : R0 Lokasi:
5. AHSP : R0 • Jalan Nasional Pantai Utara Jawa (Pantura)
6. Bukti Competitiveness : R0 • Sumatera Selatan

CAMPURAN DINGIN BAHAN DAUR ULANG


BERASPAL DENGAN BAHAN PENGIKAT ASPAL BUSA
(COLD MIX RECYCLING FOAM BITUMEN, CMRFB)
Daur ulang lapis Keunggulan:
perkerasan lama dengan • Berfungsi sebagai lapis fondasi
aspal busa (foam • Mengurangi keperluan penggunaan
bitumen) dapat agregat dan aspal baru
mengurangi • Nilai ekonomis bahan garukan
pengggunaan agregat meningkat
baru dan mencegah • Menghemat energi
penambahan tinggi • Geometrik jalan dapat dipertahankan
perkerasan terhadap serta melestarikan sumber alam, ramah
fasilitas jalan lainnya. lingkungan
Metode pelaksanaan
pencampuran dapat Lokasi:
dilakukan di sentral (in • Jalan Nasional Pantai Utara Jawa
plant) maupun di tempat (Pantura)
(in place). • Sumatera Selatan
Kelengkapan Dokumen Teknis:
1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R3
3. Metode Pelaksanaan : R3
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 79


Bidang Jalan dan Jembatan
Perkerasan Jalan (2010 – 2015)

STONE MATRIX/MASTIC ASPHALT (SMA)


Merupakan salah satu jenis campuran beraspal
panas yang dapat digunakan sebagai lapis
permukaan. Campuran SMA terdiri dari agregat
bergradasi kasar yang relatif seragam dengan
bahan tambah serat selulosa dengan proporsi
sebanyak 0,3% terhadap berat total campuran.
Keunggulan:
• Tahan gelincir (skid resistant) yang cukup tinggi
• Tahan terhadap temperatur tinggi dan beban
berat kendaraan sehingga cocok digunakan Kelengkapan Dokumen Teknis:
pada daerah iklim tropis 1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R0
Lokasi:
3. Metode Pelaksanaan : R0
Jalan Nasional Pantai Utara Jawa (Pantura)
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

ASPAL PORUS
Aspal Porus merupakan salah satu jenis campuran beraspal
panas yang dapat digunakan sebagai lapis permukaan.
Campuran Aspal Porus terdiri dari agregat bergradasi kasar
yang relatif seragam dengan bahan pengikat aspal yang
dipadatkan sehingga memiliki rongga sekitar 20%.
Keunggulan:
• Tahan gelincir (skid resistant) yang cukup tinggi
• Tahan terhadap temperatur tinggi dan beban berat
kendaraan sehingga cocok digunakan pada daerah iklim
tropis
• Dapat berfungsi sebagai drainase untuk lebih cepat
mengalirkan air di permukaan jalan
• Dapat mengurangi kebisingan (noise reduction function)

Lokasi:
Jalan Nasional Pantai Utara Jawa (Pantura)

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

80 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Jalan dan Jembatan
Perkerasan Jalan (2010 – 2015)
ASPHALT TREATED
PERMEABLE BASE (ATPB)
Merupakan suatu konstruksi lapis pondasi
yang dapat ditempatkan di bawah lapis
permukaan beraspal maupun lapis
beton semen. Sifat campuran ATPB
mempunyai rongga udara dan
permeabilitas yang cukup besar (seperti
ACWC atau ACBC). Tujuannya adalah
agar air yang merembes dari lapis
permukaan perkerasan misal melalui
celah retak dapat dialirkan pada lapis
ATPB keluar badan jalan.
Kelengkapan Dokumen Teknis:
Keunggulan:
1. Spesifikasi Teknis : R3
• Tahan terhadap deformasi
2. Metode Perencanaan : R0
• Dapat berfungsi sebagai lapis
3. Metode Pelaksanaan : R0
drainase
4. Metode O&P : R0 • Mempunyai stabilitas yang cukup,
5. AHSP : R0 sehingga dapat membantu sebagai
6. Bukti Competitiveness : R0 lapis penyebar beban
• Dapat digunakan pada lalu lintas
sedang dan lalu lintas berat

PEMANFAATAN TAILING UNTUK BAHAN JALAN


Pasir tailing merupakan limbah dari proses produksi pengolahan bijih
emas dan tembaga yang belum dimanfaatkan secara optimal
terutama sebagai material perkerasan jalan.
Keunggulan:
• Tailing dapat dimanfaatkan sebagai bahan perkerasan jalan
seperti lapis pondasi tailing maupun campuran panas tailing aspal
(HMTA)
• Dengan pemanfaatan tailing sebagai bahan perkerasan jalan
maka akan mengurangi limbah produksi pengolahan bijih emas
dan tembaga
Lokasi:
• Kabupaten Timika, Provinsi Papua Barat

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R3
3. Metode Pelaksanaan : R3
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 81


Bidang Jalan dan Jembatan
Perkerasan Jalan (2010 – 2015)

PEMANFAATAN BAHAN LOKAL DAN SUB


STANDAR (BATU KARANG DAN PASIR LAUT)
Kebutuhan bahan standar untuk pembangunan jalan baru dan
pemeliharaan dan dari tahun ke tahun terus meningkat. Keperluan
bahan standar untuk bahan jalan tidak hanya untuk campuran
beraspal tetapi untuk lapis pondasi, sedangkan ketersediaannya dari
tahun ke tahun menurun. Salah satu jalan keluarnya adalah
memanfaatkan secara optimum bahan lokal dan bahan sub standar
sebagai bahan lapis perkerasan jalan.
Keunggulan:
Bahan lokal dan sub standar (batu karang dan pasir laut) dapat
dimanfaatkan sebagai bahan lapis perkerasan jalan, khususnya jalan
bervolume lalu-lintas rendah-sedang.
Lokasi:
Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R3
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

OTTA SEAL
Otta Seal terdiri atas single dan double Otta Seal. Salah satu
jenis 'seal' yang dibuat dengan menggunakan agregat
bergradasi dan aspal berviskositas rendah dengan kuantitas
yang cukup banyak dan dipadatkan. Akibat proses pemadatan
dan lalu-lintas, lapis pengikat (MC) akan naik ke atas dan
mengikat agregat. Sehingga dengan demikian kekuatan pada
Otta Seal akan dihasilkan oleh kemampuan lapis pengikat untuk
mengikat agregat dan interlocking antar agregat.
Keunggulan:
• Biaya relatif murah
• Perawatan relatif mudah
• Cocok digunakan untuk volume lalu lintas rendah

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R3
3. Metode Pelaksanaan : R3
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

82 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Jalan dan Jembatan
Perkerasan Jalan (2010 – 2015)

PERKERASAN BETON SEMEN PRACETAK-PRATEGANG


Beton semen pracetak-prategang Keunggulan: Kelengkapan Dokumen Teknis:
sebagai perkerasan jalan menjadi suatu • Tebal beton pracetak lebih tipis 1. Spesifikasi Teknis : R3
pilihan karena berdasarkan analisis dan dibandingkan beton semen 2. Metode Perencanaan : R3
evaluasi telah terbukti unggul, antara konvensional 3. Metode Pelaksanaan : R3
lain lebih tipis, dan mutu lebih terkendali • Dapat diaplikasikan untuk perkerasan 4. Metode O&P : R0
jika dibandingkan dengan perkerasan jalan baru atau peningkatan jalan lama 5. AHSP : R0
beton semen konvensional. Perbedaan • Waktu pelaksanaan lebih cepat 6. Bukti Competitiveness : R0
mendasar dengan beton semen sehingga dapat segera dilalui
konvensional adalah pelaksanaan kendaraan
perkerasan beton semen dibuat berupa Lokasi:
panel-panel pracetak dengan ukuran • Ruas jalan Pantura
yang lebih panjang sehingga dapat • DKI Jakarta
mengurangi jumlah sambungan dan • Tol Kanci-Pejagan
pembukaan lalu lintas tidak • Buntu-Kebumen
memerlukan waktu yang lama.

CAMPURAN BERASPAL
HANGAT DENGAN ASBUTON
Teknologi campuran beraspal hangat, merupakan
campuran beraspal dengan memanfaatkan produk
asbuton LGA (Lawele Granular Asphalt) dan BGA (Buton
Granular Asphalt). Penggunaan asbuton pada campuran
beraspal, selain untuk meningkatkan kualitas campuran,
juga upaya untuk mengurangi kebutuhan aspal imporT
yang setiap tahunnya meningkat
Keunggulan:
• Teknologi campuran beraspal hangat menggunakan
produk asbuton di atas dapat diaplikasikan untuk ruas- Kelengkapan Dokumen Teknis:
ruas jalan yang melayani lalu lintas sedang. 1. Spesifikasi Teknis : R3
• Meningkatkan kualitas campuran beraspal dan 2. Metode Perencanaan : R0
pemanfaatan bahan local 3. Metode Pelaksanaan : R0
Lokasi: 4. Metode O&P : R0
• Pangkalan bun-Kalimantan Tengah 5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 83


Bidang Jalan dan Jembatan
Perkerasan Jalan (2010 – 2015)

LAPISAN PENETRASI
MACADAM ASBUTON (LPMA)
Lapis Penetrasi Macadam Asbuton (LPMA-
Asbuton) merupakan lapis perkerasan
yang terdiri dari agregat pokok, agregat
pengunci dan agregat penutup (khusus
untuk lapis permukaan) yang bergradasi
seragam yang dihampar secara terpisah
dan diberi ikatan awal dengan aspal
cair/aspal emulsi dan diikat oleh Asbuton B
50/30.
Keunggulan:
• LPMA-Asbuton ini diperuntukkan bagi
ruas-ruas jalan yang melayani lalu lintas
rendah dengan LHR 500 kendaraan/hari
atau lalu-lintas pada lajur rencana < Kelengkapan Dokumen Teknis:
500.000 ESA 1. Spesifikasi Teknis : R3
• Merupakan lapis kedap air yang dapat 2. Metode Perencanaan : R3
melindungi lapisan konstruksi di 3. Metode Pelaksanaan : R3
bawahnya
4. Metode O&P : R0
• Pemanfaatan bahan local
5. AHSP : R0
Lokasi: 6. Bukti Competitiveness : R0
• Kab. Buton Utara, ProV. Sulawesi
Tenggara

LAPIS TIPIS BETON ASPAL (LTBA)


THIN HOT MIX ASPHALT (THMA)
Lapis Tipis Beton Aspal (LTBA) merupakan
campuran beraspal panas yang dapat
digunakan sebagai lapis permukaan pada
perkerasan jalan yang berfungsi sebagai
lapisan fungsional. LTBA dapat diaplikasikan
dengan tebal padat antara 2,0 cm sampai
dengan 3,5 cm, tergantung tipe gradasi
dan ukuran agregat nominal maksimum.
Keunggulan:
• Lapis permukaan/lapis aus, berguna
untuk pekerjaan pemeliharaan preventif
atau pemeliharaan periodik Kelengkapan Dokumen Teknis:
• Lapis kedap air yang dapat melindungi 1. Spesifikasi Teknis : R3
lapisan konstruksi di bawahnya 2. Metode Perencanaan : R3
• Sebagai lapis permukaan, LTBA dapat 3. Metode Pelaksanaan : R3
memberikan kenyamanan dan 4. Metode O&P : R0
keamanan bagi pengguna jalan 5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

84 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Jalan dan Jembata
Perkerasan Jalan (2010 – 2015)

SLURRY SEAL UNTUK


PEMELIHARAAN PREVENTIF
Slurry Seal, campuran ramah lingkungan serta
aman terhadap kebakaran dikarenakan emulsi
berbasis air sehingga tidak memiliki titik nyala
dan tidak mudah terbakar. Karena berbasis air,
aspal emulsi tidak menimbulkan risiko kesehatan
bagi pekerja. Slurry Seal lebih efektif untuk
pemecahan masalah utama, pengaruh oksidasi
berlebihan pada permukaan perkerasan
eksisting. Untuk itu penggunaan Slurry Seal ke
permukaan perkerasan untuk menghambat
pelepasan butir menutup retak halus dan
meningkatkan gesekan permukaan. Namun
penggunaan Slurry Seal tidak akan efektif
apabila untuk menangani perkerasan retakan
Kelengkapan Dokumen Teknis:
1. Spesifikasi Teknis : R3
luas atau perkerasan yang sudah mengalami
fatik.
2. Metode Perencanaan : R3
3. Metode Pelaksanaan : R3 Keunggulan:
4. Metode O&P : R0 • Teknologi ramah lingkungan
5. AHSP : R0 • Berguna untuk pemeliharaan preventif
6. Bukti Competitiveness : R0 • Penghematan penggunaan bahan bakar
• Pengurangan emisi gas buang

ALAT PENGUKUR KEKUATAN JALAN (FWD & LWD)


Dasar pembuatan alat ini adalah reaksi lapisan perkerasan
terhadap beban dinamis.
Keunggulan:
• Lebih murah jika dibandingkan alat impor sejenis
• Mudah dioperasikan
• Mampu memberikan data perkerasan yang lebih handal
Lokasi :
Palangkaraya, Sukamara, Labuan Bajo

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R3
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 85


Bidang Jalan dan Jembatan
Perkerasan Jalan (2010 – 2015)

SISTEM PERKERASAN CAKAR AYAM MODIFIKASI


Sistem perkerasan Cakar Ayam Modifikasi (CAM) yang terdiri dari
pelat tipis beton bertulang dengan pelat beton penutup tepi
vertikal (koperan) yang diperkaku dengan pipa-pipa cakar ayam
yang terbuat dari material selain beton (baja atau material lain).

Keunggulan:
Konstruksi perkerasan jalan di atas tanah lunak dan beban berat,
acuan bagi perencana, pelaksana, pengawas.

Lokasi:
Pantura Jawa Barat
Kelengkapan Dokumen Teknis:
1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

TEKNOLOGI PEMELIHARAAN
PERKERASAN KAKU
Teknologi pemeliharaan perkerasan kaku
antara lain stabilisasi slab, partial depth
repairs, full depth repairs, dan jahitan silang
(cross stitch), serta joint resealing and crack
sealing.
Keunggulan
Pelaksanaan pemeliharaan perkerasan
kaku dapat dilaksanakan dengan optimal.

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R3
3. Metode Pelaksanaan : R3
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

86 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Jalan dan Jembatan
Perkerasan Jalan (2010 – 2015)

LIGHT FALLING
WEIGHT DEFLECTOMETER
Alat uji untuk mengevaluasi sifat fisik
perkerasan.
Keunggulan
•Digunakan untuk menguji kekuatan
struktur tanah dasar/granular secara
otomatis
•Portable sehingga mudah dibawa ke
daerah remote area yang susah diakses
•Membutuhkan teknisi yang lebih sedikit
•Mengurangi human error karena sudah
computerized
•Produksi dalam negeri
•Harga lebih murah dibandingkan
dengan LWD buatan luar negeri
•Garansi 1 tahun
•Local content 40%
•Yearly total solution
Kelengkapan Dokumen Teknis:
1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

MODIFIKASI MODEL FISIK TEKNOLOGI


PENERAPAN MOISTURE CONDITION VALUE ()
UNTUK PENENTUAN MATERIAL JALAN
Metode penentuan MCV dilakukan dengan menggunakan alat
Moisture Content Apparatus (MCA) dengan prinsip pemadatan
yang menggambarkan kondisi di lapangan.
Keunggulan
Otomatisasi dalam tinggi jatuh, jumlah pukulan, implementasi
hasil uji dapat langsung dilakukan evaluasi.

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 87


Bidang Jalan dan Jembatan
Perkerasan Jalan (2010 – 2015)

HOTMIX LAWELE
GRANULAR ASBUTON
(HLGA)
Teknologi yang menggunakan aspal
alam Pulau Buton tepatnya dari
daerah Lawele yang memiliki
kandungan bitumen sekitar 30% nilai
penetrasi bitumen, Asbuton butir tipe B
50/30 ini sangat potensial digunakan
sebagai bahan substitusi aspal pen 60.

Keunggulan:
• Mensubstitusi aspal minyak sampai Kelengkapan Dokumen Teknis:
kurang lebih 40% 1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R0
• Dapat digunakan untuk lalu lintas
3. Metode Pelaksanaan : R3
sedang sampai berat
4. Metode O&P : R0
Lokasi: 5. AHSP : R0
Makassar 6. Bukti Competitiveness : R0

COLD PAVE HOT MIX ASBUTON (CPHMA)


Asbuton campuran panas hampar dingin (Cold Paving
Hot Mix Asbuton) merupakan campuran beraspal panas
yang mengandung asbuton dan bahan tambah lain bila
diperlukan, yang sudah dicampur dengan baik sehingga
siap dihampar dan dipadatkan secara dingin
(temperatur udara) untuk pembuatan perkerasan jalan
beraspal.

Keunggulan:
• Lapis kedap air melindungi lapisan konstruksi di
bawahnya
• Harga produksi campuran beraspal bisa dihemat
sampai 25%
• Dapat digunakan untuk daerah terpencil yang tidak
mempunyai AMP
• Mensubtitusi aspal minyak hingga kurang lebih 90%
• Digunakan untuk lalu lintas ringan hingga sedang
• Dikemas dalam karung
Kelengkapan Dokumen Teknis:
• Sudah dapat diproduksi di Sulawesi Tenggara, Jawa
1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R0 Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur
3. Metode Pelaksanaan : R3 Lokasi:
4. Metode O&P : R0 • Kolaka, Prop. Sulawesi tenggara, Bau-Bau, kotamara
5. AHSP : R0
dan Wakatobi (2014)
6. Bukti Competitiveness : R0
• Kabupaten Buton, Muna, Kolaka, Konawe, dan
Wakatobi. (2015)

88 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Jalan dan Jembatan
Perkerasan Jalan (2010 – 2015)

TEKNOLOGI MATERIAL LOKAL: BATU KAPUR


Batu Kapur digunakan sebagai struktur perkerasan diantara tanah Kelengkapan Dokumen Teknis:
dasar dan lapis permukaan bisa sebagai tanah pilihan, lapis 1. Spesifikasi Teknis : R3
fondasi bawah, lapis fondasi, lapis penetrasi Macadam, dan lapis 2. Metode Perencanaan : R0
beton aspal.
3. Metode Pelaksanaan : R0
Keunggulan: 4. Metode O&P : R0
• Lebih ekonomis 5. AHSP : R0
• Diperuntukan untuk ruas jalan yang melayani Lalu Lintas Harian 6. Bukti Competitiveness : R0
Rata-Rata (LHR) maksimum 400 kendaraan/hari/2 arah dengan
10% kendaraan berat
• Direncanakan untuk lalu lintas rencana <300.000 ESA
Lokasi :
Baubau, Sulawesi Tenggara

TEKNOLOGI MATERIAL
LOKAL: SAND BASE
Merupakan teknologi campuran
beraspal panas dengan
menggunakan pasir lokal .
Keunggulan:
• Pemanfaatan bahan lokal
sehingga dapat mengurangi
ketergantungan pada
agregat standar yang sulit
didapatkan.
Kelengkapan Dokumen Teknis:
1. Spesifikasi Teknis : R3 Lokasi :
2. Metode Perencanaan : R3 Bangka Belitung, Pangkalan Bun,
3. Metode Pelaksanaan : R3 Palangkaraya
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 89


Bidang Jalan dan Jembatan
Perkerasan Jalan (TA. 2016)

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R0 TEKNOLOGI ASBUTON /
3. Metode Pelaksanaan : R3 GUSS ASPHALT ASBUTON
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0 Melakukan uji coba lapangan perkerasan jalan Guss
6. Bukti Competitiveness : R0 asphalt menggunakan Asbuton sebagai salah satu
komponennya. pada lapis perkerasan di atas dek
baja jembatan.
Keunggulan:
• Mengembangkan material lokal asbuton
• Meningkatkan kelekatan campuran beraspal dan
lantai baja pada jembatan
Lokasi:
Jembatan Cisadane Bogor, 3 bentang (50 m x 7 m)

TEKNOLOGI WARM MIX ASPHALT


(ECONUSKA)
Campuran beraspal hangat adalah campuran
beraspal yang dicampur dan dipadatkan dengan
temperatur sekitar 30 °C lebih rendah dari campuran
beraspal panas (Hot Mix Asphalt), tetapi dengan
kualitas setara dengan campuran beraspal panas
(Hot Mix Asphalt), dan bersifat ramah lingkungan.
Keunggulan:
• Temperatur pencampuran dan pemadatan 30
°C lebih rendah dari Hot Mix Asphalt
• Kualitas setara Hot Mix Asphalt, bahkan bisa lebih
tinggi
• Penggunaan bahan bakar lebih hemat
dibanding Hot Mix Asphalt
• Mereduksi polusi selama proses pencampuran di
AMP
• Pengelolaan di AMP lebih mudah, tidak perlu
temperatur tinggi
Kelengkapan Dokumen Teknis: • Mempunyai daya lekat terhadap agregat dan
1. Spesifikasi Teknis : R3 ketahanan terhadap air yang lebih tinggi
2. Metode Perencanaan : R3 • Sifat aspal pada perkerasan akan lebih awet
3. Metode Pelaksanaan : R3 • Alat Pencampur dan pemadat sama seperti
4. Metode O&P : R0 untuk Hot Mix Asphalt, tidak perlu alat baru
5. AHSP : R3 • Penanganan praktis
6. Bukti Competitiveness : R0 • Untuk lalu lintas berat, aspal ECONUSKA
mempunyai ketahanan terhadap alur yang
tinggi

90 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Jalan dan Jembatan
Perkerasan Jalan (TA. 2016)

TEKNOLOGI WARM MIX ASPHALT (ECO-BPJ) Kelengkapan Dokumen Teknis:


ECO-BPJ merupakan aditif untuk pembuatan warm mix asphalt 1. Spesifikasi Teknis : R0
yang berbahan dasar natural wax (beeswax) yang bersifat non 2. Metode Perencanaan : R0
parafinik sehingga tidak membuat campuran aspal mudah getas. 3. Metode Pelaksanaan : R0
Dengan kadar aditif ECO-BPJ sebanyak 0.5% terhadap berat aspal 4. Metode O&P : R0
dapat menurunkan temperatur produksi campuran beraspal 5. AHSP : R0
sebesar 30°C dengan kualitas campuran setara dengan 6. Bukti Competitiveness : R0
campuran beraspal panasnya.
• Dapat menghasilkan WMA dengan kadar aditif yang sangat
kecil (0.5% terhadap aspal) tetapi dapat menurukan
temperature produksi campuran beraspal sebesar 30°C dengan
kualitas campuran setara campuran panasnya.
• 2. Mudah dicampurkan dengan aspal (titik lebur beeswax = 62-
64°C)
Tidak memerlukan peralatan yang berbeda dengan
perencanaan dan pelaksanaan campuran panas (tidak
memerlukan modifikasi AMP).
• 3. Penghematan bahan bakar di AMP dan lebih ramah
lingkungan.
• 4. Mengurangi tingkat penuaan aspal pada proses produksi
campuran beraspal.
• 5. WMA (campuran beraspal hangat) ECO-BPJ memiliki
ketahanan terhadap retak lelah lebih baik daripada campuran
panasnya.
• 6. WMA ECO-BPJ lebih tahan terhadap pelepasan butir
dibandingan dengan campuran panasnya.

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 91


Bidang Jalan dan Jembatan
Perkerasan Jalan (TA. 2016)

STABILISASI SEMEN
DENGAN BAHAN TAMBAH
Stabilisasi semen dengan bahan tambah.
Keunggulan:
• Meningkatkan kekuatan
• Lebih tahan air
• Mengurangi debu
Keunggulan:
Palembang, Sumatera Selatan

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R3
4. Metode O&P : R3
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

Keunggulan:
TEKNOLOGI DAUR • Teknologi ramah lingkungan, efisiensi bahan
ULANG JALAN RAMAH aspal & agregat
LINGKUNGAN • Mengefisiensikan bahan bakar pada prosesnya Kelengkapan Dokumen Teknis:
• Mengembalikan kekuatan perkerasan 1. Spesifikasi Teknis : R0
Teknologi daur ulang (recycling) • Mempertahankan geometrik jalan 2. Metode Perencanaan : R0
merupakan teknologi ramah • Mengatasi ketergantungan terhadap material 3. Metode Pelaksanaan : R0
lingkungan yang dapat baru 4. Metode O&P : R0
diterapkan dalam merehabilitasi • Pekerjaan daur ulang jalan mengeluarkan karbon 5. AHSP : R0
atau merekonstruksi perkerasan setiap km adalah 0,06914 Ton C sedangkan 6. Bukti Competitiveness : R0
jalan dengan mengolah tanpa daur ulang sebesar 4,00483 Ton C
kembali material lama menjadi • Pengurangan bahan material pekerjaan daur
baru dan lebih kuat. ulang adalah pada agregat kasar 29,35%,
agregat halus 22,89%, aspal sebesar 84,99%

92 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Jalan dan Jembatan
Perkerasan Jalan (TA. 2016)

TEKNOLOGI WARM MIX ASPHALT (ZEOLIT)


Zeolit memberikan efek busa pada aspal dan aspal mudah menyelimuti
agregat secara merata pada temperatur yang lebih rendah sehingga
proses pencampuran dan pemadatan campuran beraspal dapat
dilakukan pada temperatur yang lebih rendah. Penggunaan dalam
campuran sekitar 1 % - 1,5 % dari total berat campuran.
Keunggulan:
• Temperatur pencampuran dan pemadatan 3O°C lebih rendah dari
Hot Mix Asphalt
• Kualitas setara Hot Mix Asphalt, bahkan bisa lebih tinggi
• Penggunaan bahan bakar lebih hemat dibanding Hot Mix Asphalt
• Mereduksi polusi selama proses pencampuran di AMP
• Pengelolaan di AMP lebih mudah, tidak perlu temperatur tinggi
• Mempunyai daya lekat terhadap agregat dan ketahanan terhadap
air yang lebih tinggi
• Sifat aspal pada perkerasan akan lebih awet
• Alat Pencampur dan pemadat sama seperti untuk Hot Mix Asphalt,
• tidak perlu alat baru
• Penanganan praktis
Kelengkapan Dokumen Teknis:
1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R3
3. Metode Pelaksanaan : R3
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R3
6. Bukti Competitiveness : R0

TEKNOLOGI BETON SEDIKIT SEMEN


DENGAN PEMANFAATAN ABU
TERBANG PLTU (FLY ASH)
Pendayagunaan material yang dihasilkan dari
industri pembangkit listrik berbahan bakar
batubara dan diapalikasikan sebagai material
beton SSP dan beton TSP.
Keunggulan:
Mendukung pembangunan infrastruktur jalan
yang lebih berkelanjutan dan hemat energi.

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R3
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 93


Bidang Jalan dan Jembatan
Perkerasan Jalan (TA. 2018)

TAMBAL CEPAT MANTAP BERBASIS AIR & ASBUTON


Merupakan teknologi bahan campuran beraspal hangat dan campuran
beraspal dingin yang dicampur bahan aditif dan dikemas secara pabrikasi.
Keunggulan:
• Penambalan lebih cepat, mudah, murah dan berkualitas
• Dapat disimpan sampai dengan 6 bulan (tergantung kemasan)
• Ready stock
• Order kecil dapat dilayani dan Penanganan segera
Lokasi:
Desa Pasarwajo, Kabupaten Pasarwajo, Provinsi Sulawesi Tenggara

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R3
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

LOW COST LOW VOLUME ROAD


DI TRANS PAPUA
Perbaikan sifat dan daya dukung tanah yang akan
dibangun kontruksi jalan dilakukan dengan cara stabilisasi.
Stabilizer yang digunakan pada umumya adalah semen
dan kapur.
Keunggulan:
• Menggunakan bahan tambahan lokal
• Proses pencampuran lebih cepat dan sederhana
• Tingkat kepadatan yang dihasilkan sangat baik
Lokasi:
Jalur Trans Papua:
Kelengkapan Dokumen Teknis:
• Ruas Bupul - Erambu - Sota - Kabupaten Merauke KM
1. Spesifikasi Teknis : R0
146+500 - 147+100, Provinsi Papua (pekerjaan selesai)
2. Metode Perencanaan : R0
• Ruas Bupul - Erambu - Sota - Kabupaten Merauke KM
3. Metode Pelaksanaan : R0
171+000 - 171+600, Provinsi Papua (tahap persiapan)
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

94 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Jalan dan Jembatan
Geoteknik Jalan (TA. 2010 - 2015)

BETON SEMPROT UNTUK


PELINDUNG LERENG BATUAN
(SHOTCRETE)
Konstruksi beton semprot diaplikasikan
untuk mengikat sisa-sisa batuan yang
kondisinya labil, juga untuk meratakan
permukaan terowongan. Secara umum
tipe konstruksi beton semprot berfungsi
sebagai covering atau pelapisan (lining)
permukaan baik untuk aplikasi terowongan
ataupun lereng.
Keunggulan:
• Konstruksi yang berfungsi baik dan tahan
lama
Kelengkapan Dokumen Teknis: • Mempunyai penyerapan air yang
1. Spesifikasi Teknis : R0 rendah
2. Metode Perencanaan : R0 • Melindungi serta memperlambat
3. Metode Pelaksanaan : R0 pelapukan batuan dan tahan terhadap
4. Metode O&P : R0 beberapa pengaruh kimia
5. AHSP : R0 • Keunggulan fisik beton semprot tidak
6. Bukti Competitiveness : R0 dimiliki oleh teknik aplikasi beton yang
lain
Lokasi:
Ruas jalan Ende- Maumere Provinsi NTT

PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN


GEOTEKSTIL SEBAGAI FILTER DRAINASE
UNTUK JALAN RAYA
Pedoman perencanaan dan pelaksanaan geotekstil Keunggulan:
sebagai filter drainase untuk jalan raya disusun untuk • Geotekstil merupakan bahan dengan kinerja yang setara dengan filter
memberikan petunjuk kepada praktisi mengenai granular, mempunyai sifat yang konsisten, dan mudah pemasangannya
langkah-langkah perencanaan dan pelaksanaan • Efisiensi biaya konstruksi
pengunaan geotekstil sebagai filter drainase jalan raya, • Penggunaan agregat batuan drainase yang lebih sedikit
sehingga tercapai perencanaan dan pelaksanaan • Konstruksi yang lebih praktis
yang optimal. • Pengurangan volume pekerjaan penggalian

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi |95


Bidang Jalan dan Jembatan
Geoteknik Jalan (TA. 2010 - 2015)

SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN TIPE


KONSTRUKSI ANTARA TEROWONGAN DAN GALIAN
LERENG TINGGI / JALAN DI PEGUNUNGAN
Sistem pengambilan keputusan yang meliputi proses data dan pemodelan
dengan mempertimbangkan kriteria teknis, lingkungan, sosial budaya serta biaya.
Keunggulan
Menentukan tipe konstruksi berdasarkan evaluasi yang sistematis.

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

SPESIFIKASI PENGENDALIAN AIR UNTUK TEROWONGAN


Spesifikasi pengendalian air untuk terowongan diperlukan untuk menjadi
dasar dan acuan dalam pembangunan terowongan dan jalan bawah
tanah.
Keunggulan
Pedoman manajemen resiko, spesifikasi pengendalian air.

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

96 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Jalan dan Jembatan
Geoteknik Jalan (TA. 2010 - 2015)

BASIS DATA
GEOTEKNIK JALAN
Aplikasi desktop digunakan untuk
melakukan analisis dan manipulasi
terhadap data serta untuk
memproduksi suatu peta dengan
tema tertentu.

Keunggulan
INROG berbasis web, online dengan
peta dasar google maps.

Lokasi
Aplikasi desktop telah digunakan
dalam beragam kegiatan mulai dari
advis teknis, kegiatan penelitian,
oleh tim nasional Lumpur Sidoarjo,
Kelengkapan Dokumen Teknis: dan oleh tim independen
1. Spesifikasi Teknis : R0 Cipularang.
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 97


Bidang Jalan dan Jembatan
Geoteknik Jalan (TA. 2017)

PENANGANAN LERENG
DI FLORES DAN PAPUA
Jatuhan batuan umumnya terjadi pada
Kelengkapan Dokumen Teknis:
struktur geologi yang mengakibatkan
1. Spesifikasi Teknis : R0
batuan memiliki rekahan yang terisi oleh
2. Metode Perencanaan : R0
material lapukan dan rentan mengalami
longsoran pada kondisi curah hujan tinggi 3. Metode Pelaksanaan : R0
atau sistem drainase lereng yang jelek. 4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
Keunggulan:
6. Bukti Competitiveness : R0
• Mencegah erosi dan longsoran secara
vegetative
• Murah dan mudah dalam pelaksanaan
dan pemeliharaan
• Efektif dalam jangka panjang untuk
mengatasi permasalahan longsoran
pada permukaan lereng jalan
Lokasi:
Flores, NTT dan Papua

98 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Jalan dan Jembatan
Geoteknik Jalan (TA. 2018)

TEKNOLOGI PENANGANAN LONGSORAN


LERENG JALAN DENGAN MORTAR BUSA
Menangani longsor dengan menggunakan mortar busa
material serpih clay shale.

Keunggulan:
Material lebih ringan dan lebih kedap air.

Lokasi:
KM 55 + 125 Ruas Jalan Karang Pucung – Wangon
Kab. Ende (akan Pilot Project 2019)

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

TEKNOLOGI
HYDROSEEDING
Proses penanaman dengan menggunakan
adonan antara biji dan mulsa, dimana
adonan diangkut dalam tangki, truk atau
trailer dan disemprotkan di atas lahan yang
telah dipersiapkan dalam tapak yang
seragam.

Keunggulan:
Penanganan erosi di lereng-lereng jalan yang
permukaan lerengnya terbuka (tanpa
penanganan) dan yang memiliki kemiringan
curam.

Lokasi:
Ruas Jalan Tol Manado-Bitung, Bitung STA
0+900 s.d 0+(-)300 di wilayah Minahasa Utara

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R3
4. Metode O&P : R3
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 99


Bidang Jalan dan Jembatan
Jembatan (TA. 2010 - 2015)
GELAGAR BAJA KOMPOSIT
DENGAN SISTEM FLENS PRATEGANG
Sistem Flens Prategang merupakan suatu sistem
prategang eksternal dimana gaya prategang
dikerjakan pada flens dari gelagar baja.
Keunggulan
Meningkatkan kapasitas pemikulan beban pada
gelagar.

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

PENERAPAN JEMBATAN BERUJI


KABEL UNTUK PEJALAN KAKI
DAN SEPEDA MOTOR
Penerapan jembatan kaki dengan
menggunakan sistem rangka sebagai
elemen utama bangunan atas yang kosong
oleh cable stay pada jembatan baja. Kabel-
kabel tersebut ditarik di bagian pilon baja
dan ditambatkan pada bagian angker yang
berada di tanah (earth anchorage).
Keunggulan:
Kuat terhadap gaya tarik aksial akibat
pembebanan lalu lintas normal
Lokasi:
Parakanlima, Kec. Cikembar dengan Desa
Bantarjati, Kec. Jampang Tengah, Kab.
Sukabumi, Jawa Barat. (Bentang total 240 m
Prinsip Gelagar Rangka Baja Kaku, Menara
Baja Tinggi)

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R3
3. Metode Pelaksanaan : R3
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

100 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Jalan dan Jembatan
Jembatan (TA. 2010 - 2015)

INSPEKSI VISUAL
JEMBATAN (INVI-J)
Salah satu keunggulan dari
Aplikasi Sistem Inspeksi
Jembatan adalah proses
otomatisasi kriteria penilaian S
dan R, berdasarkan kondisi
dan penyebab kerusakan,
sehinffa memudahkan dalam
penilaian kondisi elemen
jembatan dan mereduksi
subjektivitas inspektor

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

TEKNOLOGI
PEMETAAN
TINGKAT KOROSI
LINGKUNGAN UNTUK
JEMBATAN
Penempatan sensor-sensor di
lingkungan atmosferik
jembatan.
Keunggulan
Identifikasi laju korosi
lingkungan jembatan
sebagai masukan dalam
Kelengkapan Dokumen Teknis:
penentuan perencanaan
1. Spesifikasi Teknis : R0
dimensi struktur jembatan
2. Metode Perencanaan : R0
dan penetapan metode
3. Metode Pelaksanaan : R0
perlindungan permukaan
4. Metode O&P : R0
jembatan.
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 101


Bidang Jalan dan Jembatan
Jembatan (TA. 2010 - 2015)
PENGEMBANGAN ALAT REKAM
RESPON DINAMIK
Pengembangan dan pengoptimalan kinerja alat
pengintegrasi dan penghantar data-data yang
dihasilkan sensor-sensor rekam respon dinamik dengan
media telekomunikasi nirkabel.
Keunggulan
Menetapkan prioritas dan metode penanganan
jembatan yang sesuai.

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

PENGEMBANGAN JEMBATAN
INTEGRAL PENUH GELAGAR BETON
Jembatan integral merupakan jembatan tanpa ada
sambungan (jointless), dimana lantai jembatan
menerus dan terhubung secara monolit dengan
dinding abutment.
Keunggulan
• Konstruksi joint lebih sedikit
• Dudukan balok sederhana
• Jembatan abutment integral berprilaku sebagai
satu kesatuan
• Biaya konstruksi dan biaya perawatan lebih murah
• Meningkatkan kualitas jalan
• Effisiensi desain
• Menambah redudansi dan kapasitas untuk kejadian
bencana
• Meningkatkan distribusi beban
• Meningkatkan proteksi pada elemen jembatan
• Menghilangkan, mereduksi masalah toleransi
Lokasi:
• Jembatan Sinepaul-B, Desa Sukamaju,
Rancakalong, Sumedang, Jawa Barat

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

102 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Jalan dan Jembatan
Jembatan (TA. 2010 - 2015) TEKNOLOGI JEMBATAN
SEMENTARA BERBAHAN
DASAR MATERIAL KOMPOSIT
Jembatan sementara yang dibuat
dengan bahan dasar komposit (Fiber
Reinforced Polymer), yang mempunyai
kekuatan yang cukup signifikan dengan
beban lebih ringan dari baja, diterapkan
dengan struktur segmental untuk
memudahkan proses transportasinya.

Keunggulan
• Tahan korosi
• Kekuatan tinggi dan berat ringan
• Stabilitas dimensi
• Mengurangi penggunaan alat
produksi
• Memiliki kharakteristik insulasi listrik
• Tidak perlu proses finishing yang besar

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

STRUCTURAL HEALTH MONITORING


SYSTEM (SIMBAGAS)
Metode mengevaluasi struktur jembatan dengan
beberapa sensor terpasang.

Keunggulan:
• Memudahkan proses monitoring jembatan
• Mengurangi biaya pelaksanaan monitoring

Lokasi :
Sidoarjo, Lamongan, Brebes, Pemalang, Banyumas

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 103


Bidang Jalan dan Jembatan
Jembatan (TA. 2016)

TEKNOLOGI BETON KINERJA


TINGGI UNTUK JEMBATAN
Teknologi beton dengan beberapa
aspek kemudahan dalam pelaksanaan
(workability), aspek keawetan struktur
(durability) menjadi lebih baik dan
terukur sebagai pendamping dari aspek Kelengkapan Dokumen Teknis:
1. Spesifikasi Teknis : R3
kekuatan (strength).
2. Metode Perencanaan : R0
Keunggulan: 3. Metode Pelaksanaan : R3
Penyempurnaan dari teknologi beton 4. Metode O&P : R0
sebagai material utama dalam 5. AHSP : R0
pembangunan infrastruktur. 6. Bukti Competitiveness : R0
Lokasi :
Rancaekek

104 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Jalan dan Jembatan TEKNOLOGI LANTAI
Jembatan (TA. 2017) JEMBATAN ORTOTROPIK
Invensi ini berhubungan dengan struktur
pelat lantai yang dibuat dalam bentuk
segmen-segmen yang mempunyai sifat
orthotropic secara struktural yang
dihubungkan satu-sama lain dengan
menggunakan sambungan baut untuk
membentuk suatu struktur lantai jembatan
yang ringan dengan waktu lebih singkat
dibandingkan dengan pembentukan
struktur lantai yang selama ini dilakukan.
(TA. 2016, 2017)
Keunggulan:
• Berat lantai lebih ringan kurang lebih 40%
dari lantai beton jembatan rangka baja
yang dicor di tempat.
• Pada saat mengganti segmen lantai
panel jembatan yang rusak, jembatan
tidak perlu ditutup total sehingga lalu-
lintas masih dapat melewati jembatan
bergantian dari masing-masing arah.
• Kualitas fabrikasi lebih terjaga karena
komponen dibuat di pabrik.
• Dimensi panel segmental dapat
disesuaikan dengan kebutuhan di
Kelengkapan Dokumen Teknis: lapangan seperti jenis pembebanan,
1. Spesifikasi Teknis : R3 jarak antar bagian penumpu
2. Metode Perencanaan : R3 • Dimungkinkan untuk dapat diterapkan
3. Metode Pelaksanaan : R0 pada hampir semua tipe jembatan
4. Metode O&P : R0 rangka atau yang sejenisnya.
5. AHSP : R0
Lokasi :
6. Bukti Competitiveness : R0
• Jembatan Citarum 1, Kab. Bandung
• Jembatan Cisadane, Kab. Bogor

TEKNOLOGI WEIGH IN
MOTION (WIM) BRIDGE
Alat untuk mengukur beban dan jumlah
kendaraan secara bergerak juga instrumen
untuk monitoring kondisi kesehatan jembatan.
Keunggulan:
• Cukup akurat untuk mengukur berat GVW
(Gross Vehicle Weight), Single Axe Weight
dan Axle Group Weight
• Mudah dipasang, tanpa mengganggu lalu
lintas karena dipasang di bagian bawah
jembatan
• Portable, dapat dipindahkan dari satu
jembatan ke jembatan lainnya, tanpa
mengganggu akurasi pengukuran
• Mendukung pemeriksaan keamanan
jembatan
Lokasi :
Jalan Nasional Pantai Utara (Pantura) Jawa
Tengah yaitu di Jembatan Pawiro Baru B, Weleri

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 105


Bidang Jalan dan Jembatan
Lalu Lintas dan Lingkungan Jalan (TA. 2010 - 2015)

VETIVER
Memanfaatkan rumput vetiver untuk
konservasi tanah, air serta perlindungan
lingkungan terutama lereng dari erosi.
Keunggulan
• Mencegah erosi dan longsoran
secara vegetatif (green construction)
• Murah dan mudah dalam
pelaksanaan dan pemeliharaan
• Efektif dalam jangka panjang untuk
mengatasi permasalahan longsoran
pada permukaan lereng jalan

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R3
4. Metode O&P : R3
5. AHSP : R3
6. Bukti Competitiveness : R0

FASILITAS PEJALAN
KAKI (ECO-JPO)
Fasilitas pejalan kaki berupa
jalur yang diperkeras untuk
melakukan perjalanan
dengan aman dan nyaman.
Keunggulan:
Meningkatkan kelancaran
lalu lintas baik lalu lintas
kendaraan maupun pejalan Kelengkapan Dokumen Teknis:
kaki. 1. Spesifikasi Teknis : R3
Lokasi: 2. Metode Perencanaan : R3
Jl. Kolonel Sutarto Jebres, 3. Metode Pelaksanaan : R0
Surakarta 4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

106 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Jalan dan Jembatan
Lalu Lintas dan Lingkungan Jalan (TA. 2010 - 2015)

PLATO VER.2
Teknologi Video Image Processing mampu mendeteksi
kendaraan sampai dengan 5 klasifikasi kendaraan sesuai
dengan kategori yang dibutuhkan, serta dapat digunakan
untuk menentukan tingkat kinerja lalu lintas suatu segmen
atau ruas jalan.
Keunggulan
• Sistem otomatis merekam data volume lalu lintas tanpa
tenaga manusia
• Pengambilan keputusan penanganan kapasitas jalan
dapat dilakukan secara cepat dan berbiaya murah
• Memiliki akurasi yang tinggi
• Kesalahan pencatatan dibawah 10%
• Dikembangkan dalam negeri dengan local content 40%
• Digunakan kembali untuk evaluasi keakuratan hasil
perhitungan

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R3
3. Metode Pelaksanaan : R3
4. Metode O&P : R3
5. AHSP : R3
6. Bukti Competitiveness : R0

AKJ: AUDIT KESELAMATAN JALAN


Suatu bentuk pengujian formal terhadap potensi
kecelakaan dan performance keselamatan dari
suatu desain jalan atau jalan yang telah
terbangun, oleh suatu tim audit yang
independen dan memiliki pengalaman dan
keahlian dalam bidang rekayasa keselamatan
jalan, pengkajian dan pencegahan kecelakaan,
teknik dan manajemen lalu lintas, dan desain
jalan.

Keunggulan
• Mengurangi kecelakaan
• Meminimumkan biaya penanganan
kecelakaan

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R3
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 107


Bidang Jalan dan Jembatan
Lalu Lintas dan Lingkungan Jalan (TA. 2010 - 2015)

FASILITAS LAJUR DAN


JALUR SEPEDA
Sebagai salah satu cara untuk mengurangi
kecelakaan sepeda dengan membuat pemisahan
(segregasi) pergerakan pengguna sepeda melalui
penyediaan lajur khusus sepeda dan fasilitasnya.
Keunggulan:
• Mereduksi kecelakaan sepeda
• Meningkatkan kecepatan lalu lintas
• Meningkatkan tingkat keberlanjutan jalan

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R3
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

MANAJEMEN KESELAMATAN
JARINGAN JALAN
Sebuah pendekatan untuk meningkatkan keselamatan
jaringan jalan digunakan untuk menangani
permasalahan kecelakaan lalu lintas jalan pada suatu
jaringan jalan melalui penanganan ruas/segmen jalan
yang memiliki angka kecelakaan tertinggi secara
efektif, efisien, dan berdasarkan skala prioritas.

Keunggulan
• Meningkatkan efisiensi jaringan jalan
• Mengurangi tingkat kecelakaan

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

108 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Jalan dan Jembatan
Lalu Lintas dan Lingkungan Jalan (TA. 2010 - 2015)

ALAT PEMBERI ISYARAT LALU LINTAS (APILL) PORTABLE


Pengatur lalu lintas yang tidak terkoneksi dengan kabel sehingga mudah
dibawa.
Keunggulan:
• Sistem nirkabel
• Tiang utama memiliki catu daya mandiri dari panel surya
• Sensor vehicle loop detector berbasis optik (kamera)
• Sensor dapat dimodifikasi dengan mudah
• Proses instalasi sistem APILL Actuated relatif lebih cepat
• Keandalan data lalu lintas sebagai masukan sistem pengaturan sinyal lebih
tinggi

Lokasi :
• Kabupaten Bandung
• Kabupaten Bandung dan Kota Cirebon (akan Pilot Project 2019)

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R3
5. AHSP : R3
6. Bukti Competitiveness : R0

SISTEM INFORMASI DINI LALU LINTAS (SINDILA)


Merupakan teknologi yang memberikan informasi kondisi lalu
lintas.
Keunggulan:
• Pemasangan yang sangat mudah dan cepat
• Keandalan dan akurasi hasil
• Menghitung 5 kelas berdasarkan panjang kendaraan
• Informasi real-time
• Informasi disajikan melalui berbagai media (rambu elektronik
& aplikasi ponsel cerdas)
Lokasi :
Sidoarjo, Lamongan, Brebes, Pemalang, Banyumas

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R3
4. Metode O&P : R3
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 109


Bidang Jalan dan Jembatan
Lalu Lintas dan Lingkungan Jalan (TA. 2010 - 2015)

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R3
4. Metode O&P : R3
5. AHSP : R3
6. Bukti Competitiveness : R0

REMOTE CONSTRUCTION MONITORING SYSTEM (RCMS)


Pemantauan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi jalan merupakan aspek
pendukung manajemen pekerjaan konstruksi jalan dalam mengupayakan
efisiensi dan efektifitas dalam proses serta kualitas dalam produk jalan yang
dihasilkan. kurangnya aspek pemantauan beserta aspek manajerial lainnya
seperti pengawasan, dapat menimbulkan potensi pengabaian kekeliruan
dalam proses pekerjaan.

Keunggulan:
• Dapat memantau beberapa proyek di tempat yang berbeda
• Untuk penyediaan data pengaturan lalu lintas, keselamatan dan keamanan
di lingkungan proyek
• Berpengaruh dalam manajemen pelaksanaan untuk peningkatan efisiensi
waktu, efisiensi pendanaan

110 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


C DAFTAR
TEKNOLOGI
YANG SUDAH MELEWATI
FASE UJICOBA
PROTOTIPE 1:1
(PILOT PROJECT) &
DILENGKAPI DOKUMEN
RENCANA BISNIS
TEKNOLOGI
Bidang Jalan dan Jembatan
Perkerasan Jalan (TA. 2017 - 2018)

TEKNOLOGI SAND BASE LAPIS


PONDASI PASIR ASPAL (LPPA)
Sebagai lapis pondasi atas (base course)
perkerasan jalan.
Keunggulan:
Harga produk campuran beraspal bisa
dihemat sampai 30%.

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R3
3. Metode Pelaksanaan : R3
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

TEKNOLOGI BUTUR SEAL


Butur Seal adalah lapis tipis Asbuton B 50/30
yang dihampar di atas lapis fondasi atau lapis
perkerasan beraspal lama. Teknologi ini
berfungsi sebagai lapis permukaan perkerasan
jalan yang cukup kedap air dan mampu
melindungi lapisan konstruksi di bawahnya serta
bersifat non struktural.

Keunggulan:
• Digunakan untuk lalu lintas rendah dengan
LHR maksimum 400 kendaraan/hari/2 arah
dengan 10% kendaraan berat dan untuk lalu
lintas rencana <300.000 ESA
• Dapat mensubtitusi aspal minyak hingga
100%
Kelengkapan Dokumen Teknis: • Memanfaatkan material lokal
1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R0 Lokasi:
3. Metode Pelaksanaan : R3 Buton Utara
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

112 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Jalan dan Jembatan
Perkerasan Jalan (TA. 2017 - 2018)

TEKNOLOGI ASPAL KARET


Tersedianya informasi ilmiah pengaruh
penggunaan bahan tambah Crumb Rubber
bersamaan dengan bahan tambah
Asbuton terhadap reollogi, kinerja dan
Kelengkapan Dokumen Teknis:
workability aspal dan campuran beraspal 1. Spesifikasi Teknis : R3
untuk perkerasan jalan serta
2. Metode Perencanaan : R3
termanfaatkanya produksi karet alam
3. Metode Pelaksanaan : R3
nasional sebagai bahan modifikasi aspal
4. Metode O&P : R0
serta tersedianya teknologi pemanfaatan
5. AHSP : R0
karet alam cair dan karet alam padat
6. Bukti Competitiveness : R0
sebagai bahan modifikasi aspal.
Keunggulan:
• Dapat meningkatkan ketahanan aspal
terhadap temperatur dan deformasi
• Meningkatkan ketahanan lelah pada
campuran beraspal
• Mengurangi terjadinya pelepasan butir
• Pemanfaatan bahan alam lokal

Lokasi:
• Palembang, Sumatera Selatan (Pilot
Project 2018)
• Kalimantan Barat (akan Pilot Project 2019)
• Kabupaten Magelang (akan Pilot Project
2019)

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 113


Bidang Jalan dan Jembatan
Perkerasan Jalan (TA. 2017 - 2018)

TIMBUNAN RINGAN
Teknologi ini dikembangkan karena luasnya
deposit tanah lunak di Indonesia.
Sebagai bahan timbunan, lapis pondasi
atas (base course), dan lapisan pondasi
bawah (sub base course) perkerasan jalan.
Keunggulan:
• Cocok digunakan sebagai timbunan
pondasi jalan dan oprit jembatan diatas
tanah lunak
• Metode konstruksi satu arah / dari satu sisi
sungai
• Meminimumkan masalah penurunan
timbunan
• Mengatasi masalah stabilitas timbunan
• Tidak ada tekanan lateral / horizontal
• Tidak dibutuhkan dinding penahan tahan
timbunan
• Tidak dibutuhkan pemadatan / Self
Complicated
• Material pre pabrikasi
• Mudah dibangun dengan swadaya
masyarakat
• Penghematan biaya konstruksi hingga
60%
Lokasi:
Kepulauan Riau, Sumatera Selatan

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R3
3. Metode Pelaksanaan : R3
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

114 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Jalan dan Jembatan
Geoteknik Jalan (TA. 2017 - 2018)

TEKNOLOGI
CORRUGATED MORTAR
BUSA PUSJATAN (CMP)
Tersedianya satu teknologi lintas atas
menggunakan struktur baja
bergelombang, yang mempunyai
biaya dan waktu konstruksi relatif lebih
murah dan cepat dibandingkan
dengan teknologi jembatan beton
bertulang, untuk mengatasi Kelengkapan Dokumen Teknis:
kemacetan persimpangan sebidang. 1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
Keunggulan: 3. Metode Pelaksanaan : R0
• Biaya lebih murah hingga 70% 4. Metode O&P : R0
• Lebih cepat hingga 50% 5. AHSP : R0
• Usia hingga 100 tahun 6. Bukti Competitiveness : R0
• Hemat lahan
• Peningkatan keselamatan lalu lintas

Lokasi :
Fly Over Antapani, Bandung

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 115


Bidang Jalan dan Jembatan
Jembatan (TA. 2017 - 2018)

JEMBATAN APUNG
UNTUK PEJALAN KAKI
Jembatan apung tipe pelengkung
rangka baja untuk pejalan kaki
dengan menggunakan pontoon
apung sebagai fondasi merupakan
Tipe jembatan apung pertama
dikembangkan di Indonesia.
Kelengkapan Dokumen Teknis:
Jembatan apung yang
1. Spesifikasi Teknis : R0 memanfaatkan daya apung ponton
2. Metode Perencanaan : R0
relatif lebih ringan dibandingkan air
dalam volume yang sama, sebagai
3. Metode Pelaksanaan : R0
pengganti fondasi pada tanah.
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0 Lokasi :
6. Bukti Competitiveness : R0 Sungai Segara Anakan, Kampung
Laut, Kabupaten Cilacap.

116 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


D DAFTAR
TEKNOLOGI
YANG SUDAH MELEWATI
FASE REPLIKASI PERDANA &
DILENGKAPI PANDUAN
PENERAPAN TEKNOLOGI
Bidang Jalan dan Jembatan
Perkerasan Jalan (TA. 2017)

TEKNOLOGI ASBUTON BUTIRAN


UNTUK LALU LINTAS VOLUME
RENDAH MENDUKUNG
PENGEMBANGAN KSPN
LABUAN BAJO
Asbuton merupakan bahan lokal yang
penggunaannya dapat meningkatkan
kemandirian bangsa melalui swasembada
aspal nasional yang merupakan salah satu
kekayaan alam Bangsa Indonesia.
Keunggulan:
• Meningkatkan kemandirian bangsa melalui
swasembada aspal nasional
• Menumbuhkan industri baru yang dapat
membuka lapangan kerja
• Meningkatkan pendapatan pemerintah
daerah dan pusat melalui sektor
pertambangan
Lokasi:
• Jl. Wae Kesambi – Ketentang, Desa Batu
Cermin, Kec. Komodo, Kab. Manggarai
Barat, KSPN Labuan Bajo (Replikasi Perdana)

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

118 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Jalan dan Jembatan
Perkerasan Jalan (TA. 2017)

TEKNOLOGI ASPAL PLASTIK


Penggunaan plastik sebagai salah satu jenis polimer dalam
penggunaan konstruksi jalan.
Keunggulan:
• Meningkatkan ketahanan campuran terhadap pengaruh air
• Meningkatkan stabilitas dari campuran beraspal
• Meningkatkan ketahann campuran beraspal terhadap
deformasi
• Meningkatkan ketahanan terhadap retak
Lokasi:
• Desa Mranggen, Kab. Magelang, Jawa Tengah (Pilot Project)
• Jalan Belakang, Pusjatan, Ujung Berung, Kota Bandung, Jawa
Barat (Pilot Project)
• Denpasar, Surabaya, Medan, Bekasi, Solo, Makasar, Tol
Jakarta-Tangerang (Replikasi Perdana)

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R3
3. Metode Pelaksanaan : R3
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

* Serah terima Mesin Cacah Plastik dari Kementerian PUPR kepada Pemerintah Daerah.
disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 119
Bidang Jalan dan Jembatan
Perkerasan Jalan (TA. 2018)

TEKNOLOGI MATERIAL
LOKAL PADA JALAN
WISATA DI WATERFRONT
CITY, DARUBA, KSPN
MOROTAI
Memanfaatkan material
lokal (Fly ash, batu kapur),
CPHMA asbuton, dan
teknologi pelengkap jalan.
Keunggulan:
Ramah lingkungan dan
responsive gender.
Lokasi:
Desa Daruba, KSPN Morotai
(Replikasi Perdana)

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

TAMBALAN CEPAT MANTAP


Merupakan campuran bahan beraspal
dingin dengan bahan aditif yang dikemas
dalam kemasan plastik ukuran 25 kg.
Keunggulan
• Ramah lingkungan
• Mudah diangkut
• Dapat disimpan hingga 1 tahun
• Cara kerja mudah
• Tidak ada kendala dengan temperatur
pemadatan
• Dapat langsung open traffic
• Ready Stock Kelengkapan Dokumen Teknis:
1. Spesifikasi Teknis : R3
Lokasi : 2. Metode Perencanaan : R0
Tol Tangerang-Jakarta, Tol Jagorawi, 3. Metode Pelaksanaan : R3
Jayapura, Tol Cawang - Tomang – 4. Metode O&P : R0
Cengkareng (Pilot Project) 5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

120 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Jalan dan Jembatan
Jembatan (TA. 2017)

TEKNOLOGI JUDESA
(JEMBATAN UNTUK DESA ASIMETRIS)
Teknologi jembatan untuk desa asimetris untuk
mempermudah konektivitas di wilayah perdesaan
dan terpencil.
Keunggulan:
• Mempermudah interaksi antar masyarakat
• Meningkatkan laju pertumbuhan ekomoni
• Mempermudah akses pendidikan
• Meringankan beban masyarakat dalam biaya
penyeberangan sungai Kelengkapan Dokumen Teknis:
Lokasi: 1. Spesifikasi Teknis : R0
• Jawa Barat dan Jawa Tengah (Pilot Project) 2. Metode Perencanaan : R0
• Desa Siru dengan Desa Wae Wako, Kec. Lembor, 3. Metode Pelaksanaan : R0
Kab. Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur 4. Metode O&P : R0
(Replikasi Perdana) 5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 121


Bidang Jalan dan Jembatan
Lalu Lintas dan Lingkungan (TA. 2017)

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R3
3. Metode Pelaksanaan : R3
4. Metode O&P : R3
5. AHSP : R3
6. Bukti Competitiveness : R0

RUANG HENTI KHUSUS (RHK)


Salah satu cara untuk pengaturan lalu
lintas dengan mengatur tempat antrian
sepeda motor dengan kendaraan roda
empat atau lebih pada saat berhenti di
pendekat simpang bersinyal selama nyala
merah.
Keunggulan:
• Memperbaiki kinerja persimpangan
jalan perkotaan dengan biaya rendah
• Mengurangi konflik lalu-lintas sepeda
motor dengan kendaraan lain
• Melancarkan dan mempercepat arus
lalu-lintas
• Memberikan kesan teratur pada
persimpangan
• Berfungsi sebagai lapis permukaan
yang bersifat non struktural
Lokasi:
• Medan, Denpasar, Bandung (Pilot
Project)
• Kediri dan Bojonegoro (Replikasi
Perdana)

122 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang
Perumahan dan Permukiman
A DAFTAR
TEKNOLOGI
YANG SUDAH MELEWATI
FASE PROTOTIPE DAN
AKAN PILOT PROJECT
TAHUN 2019
Bidang Perumahan dan Permukiman
Rumah dan Gedung

PENERAPAN MODEL
HUNIAN VERTIKAL
BERBASIS SUKU BUGIS
MAKASSAR
Model hunian vertikal yang
sesuai dengan kharakteristik
masyarakat Suku Bugis-
Makassar.
Keunggulan:
Alternatif model hunian vertical.
Lokasi:
Kota Makassar Provinsi Sulawesi
Selatan

126 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Perumahan dan Permukiman
Bahan Bangunan

TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN


DARI MATERIAL VULKANIK GUNUNG
SINABUNG DI SUMATERA UTARA
Teknologi pemanfaatan material vulakanik
Gunung Sinabung untuk penyediaan
perumahan bagi masyarakat terdampak.

Keunggulan:
• Mengurangi permasalahaan terus
bertambahnya material vulkanik
• Proses pembangunan lebih cepat
• Biaya produksi lebih murah

Lokasi:
Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 127


Bidang Perumahan dan Permukiman
Air Minum

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
PENGOLAHAN AIR GAMBUT–
PAYAU MENGGUNAKAN SISTEM
FLOKULATOR BERPORI
Teknologi penyediaan air bersih di
kawasan gambut.
Keunggulan:
• Dapat mengurangi warna gambut dan
TDS tinggi
• Hemat lahan
• Efisiensi penggunaan koagulan
• Aman dari pembentukkan THM
Lokasi:
Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau

TEKNOLOGI AIR BERSIH DAN


SANITASI PUSKIM PADA
PERMUKIMAN TEPI DANAU
SINGKARAK
Teknologi pengolahan air minum
menggunakan media dan tumbuhan lokal
di Danau Singkarak dan pengolahan air
limbah MCK dengan model sanitasi yang
terendam (terapung) dengan sistem
Biofilter dan Kolam Sanita.
Keunggulan:
• Tersedianya akses sanitasi yang sehat
pada daerah tepi danau
• Dapat mengurangi parameter
pencemar air limbah WC sehingga
aman dibuang ke badan air (danau)
• Dapat digunakan pada daerah yang
padat penduduk
Lokasi:
Kabupaten Tanah Datar/Kabupaten Solok
Provinsi Sumatera Barat

128 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Perumahan dan Permukiman
Air Limbah

PENGEMBANGAN SISTEM PENGOLAHAN


AIR LIMBAH DOMESTIK (SPALD) TERPUSAT
SKALA PERMUKIMAN DI DAERAH PESISIR
Teknologi untuk mendukung penerapan baku mutu air
limbah domestik serta memenuhi bakumutu kesehatan
dapat mengurangi wabah penyakit dan kerusakan
ekosistem laut.
Keunggulan:
• Tersedianya akses sanitasi yang sehat
• Sistem shallow vaccum sewer dapat menyalurkan
air limbah permukiman pesisir yang tidak dapat
dilayani dengan sistem sewer konvensional
• Sistem pengolahan air limbah menggunakan
kombinasi rotasi media dan phytofiltrasi - tanaman
pesisir yang dapat beradaptasi dengan air salinitasI
tinggi

Lokasi:
Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 129


Bidang Perumahan dan Permukiman
Kawasan

PENGEMBANGAN PROTOTIPE
DESAIN TEKNOLOGI UNTUK
PERUMAHAN DI KAWASAN KHUSUS
Teknologi perumahan untuk kondisi perumahan
khusus yang aplikatif dan sesuai dengan
kharakteristik kawasan.

Keunggulan:
• Model disain Hunin Sub Komunal dengan
teknologi perumahan untuk karakteristik
Kawasan perumahan tepi laut (Nelayan)
• Teknologi perumahan aplikatif dan tepat guna
yang terintegrasi dalam model hunian untuk
menciptakan kemandirian dalam pengelolaan
hunian komunal

Lokasi:
Kampung Nelayan Tegalsari Kota Tegal Provinsi
Jawa Tengah

130 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


B DAFTAR
TEKNOLOGI
YANG SUDAH MELEWATI
FASE UJICOBA
PROTOTIPE 1:1
(PILOT PROJECT)
Bidang Perumahan dan Permukiman
Rumah dan Gedung (TA. 2010-2015)

SOFTWARE TEKNOLOGI
GREEN BUILDING &
RATING SYSTEM
Sistem rating digunakan untuk menilai
green building yang sesuai dengan
Kelengkapan Dokumen Teknis: kondisi dan kebutuhhan Indonesia
1. Spesifikasi Teknis : R0 dan mendorong masyarakat agar
2. Metode Perencanaan : R0 menerapkan konsep green building.
3. Metode Pelaksanaan : R0 Keunggulan
4. Metode O&P : R0 Pendorong penerapan teknologi
5. AHSP : R0 perumahan ramah lingkungan yang
6. Bukti Competitiveness : R0 terintegrasi.

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R1
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

SISTEM PRACETAK C-PLUS Keunggulan:


• Efisiensi biaya hingga 20%
Sistem Pracetak C-Plus adalah sebuah • Mutu lebih terjamin, telah diuji coba di Lab struktur
system sturktur pracetak untuk mempunyai keandalan terhadap beban gempa
bangunan bertingkat dengan kolom • Waktu pekerjaan yang lebih singkat
berbentuk Plus (+), yang mana • Bentuk simetris sehingga kapasitas kolom sama pada
sambungan balok kolomnya kedua arah
menggunakan kombinasi sambungan • Optimalisasi ruang
mekanis berupa pelat baja dengan
mur dan baut serta grouting dengan Lokasi:
semen non-shrinkage. Rumah Susun Cigugur Tengah Kota Cimahi

132 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Perumahan dan Permukiman
Rumah dan Gedung (TA. 2010-2015)

SISTEM PRACETAK N-PANEL


Terdiri dari 4 panel dinding berbentuk N
disambungkan dengan sistem kombinasi
sambungan basah (wet joint) dan
sambungan kering (dry joint), lantainya
dari panel semi pracetak.
Keunggulan:
• Daktilitas struktur baik termasuk pada
kategori daktiitas penuh
• Waktu pelaksanaan konstruksi lebih
cepat karena sIstem penyambungan
komponen sederhana
• Biaya total bangunan dapat direduksi
kareNa waktu pelaksanaan cepat

Lokasi:
Bangunan 2 Lantai di Balai Sungai
Puslitbang Sumber Daya Air, Kota Solo
Kelengkapan Dokumen Teknis:
1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R1
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

SISTEM PRACETAK T-CAP


Pengembangan terpadu Rusun sederhana tipe 2
lantai sebanyak 10 lantai.
Keunggulan: Kelengkapan Dokumen Teknis:
• Lebih cepat dan efisien 1. Spesifikasi Teknis : R0
• Lebih murah dibanding sistem konvensional 2. Metode Perencanaan : R0
• Telah memiliki 1 aplikator 3. Metode Pelaksanaan : R0
Lokasi: 4. Metode O&P : R0
• Rumah Tipar Cakung (1000 unit) 5. AHSP : R0
• Rumah Sakit Madiun 6. Bukti Competitiveness : R0
• Wisma PP

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 133


Bidang Perumahan dan Permukiman
Rumah dan Gedung (TA. 2016)

TEKNOLOGI RIKA (RUMAH INSTAN KAYU)


DENGAN TEKNOLOGI LAMINATED VENEER
LUMBER
Rumah instan yang berbahan dasar dari kayu kelas rendah
cepat tumbuh

Keunggulan:
• 3 x lebih kuat dari kayu asli
• Lebih cepat, ringan, ramah lingkungan
• Lebih murah
• Lebih tahan gempa Kelengkapan Dokumen Teknis:
• Movable (knock down) dapat diterapkan di berbagai 1. Spesifikasi Teknis : R0
kondisi lahan. 2. Metode Perencanaan : R0
• Memiliki 1 aplikator dan telah diterapkan di daerah rawan 3. Metode Pelaksanaan : R0
bencana 4. Metode O&P : R0
Lokasi: 5. AHSP : R0
Sumatera Barat, Yogyakarta, dan Jawa Timur 6. Bukti Competitiveness : R0

APLIKASI TEKNOLOGI SISTEM STRUKTUR


BRIKON UNTUK BANGUNAN 2 LANTAI
Sistem struktur pracetak rangka bangunan dua lantai (open
frame) yang mengggunakan kombinasi sambungan kering
(dry joint) dan basah (wet joint) yang terdiri dari komponen
pracetak beton berprofil dan komponen sambungan box
Kelengkapan Dokumen Teknis: baja berongga.
1. Spesifikasi Teknis : R0 Keunggulan:
2. Metode Perencanaan : R2 Mudah dalam aplikasi, murah, cepat serta layak menjadi
3. Metode Pelaksanaan : R0 produk industri untuk memenuhi kebutuhan pasar
4. Metode O&P : R3 perumahan formal dan informal
5. AHSP : R2
6. Bukti Competitiveness : R0

134 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Perumahan dan Permukiman
Rumah dan Gedung (TA. 2017)

TEKNOLOGI RUMAH UNGGUL


SISTEM PANEL INSTAN (RUSPIN)
Teknologi rangka rumah pracetak dengan
menggunakan sistem sambungan dan dapat
dibongkar pasang (knock- down), (merupakan
pengembangan teknologi RISHA).
(TA. 2016, 2017)

Keunggulan:
• Tersedianya pilihan teknologi rumah tapak
prefabrikasi
• Proses konstruksi cepat
• Mutu bangunan seragam Kelengkapan Dokumen Teknis:
• Mobilisasi komponen bangunan mudah 1. Spesifikasi Teknis : R0
• Tampilan luar baut dan pelat sambungan 2. Metode Perencanaan : R3
diminimalisir 3. Metode Pelaksanaan : R3
4. Metode O&P : R1
• Jumlah penggunaan panel kolom lebih sedikit
5. AHSP : R2
dan menghasilkan ruang yang lebih luas
6. Bukti Competitiveness : R0
• Efisien, penghematan biaya hingga 10%

Lokasi:
Denpasar dan Kabupaten Tabanan, Bali

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 135


Bidang Perumahan dan Permukiman
Bahan Bangunan (TA. 2010-2015)

ARTIFICIAL LIGHT-WEIGHT
AGGREGATES (ALWA)
Pembuatan agregat buatan dengan
memanfatkan bahan lokal (lempung bekah).
Dibuat dengan melakukan pembakaran
terhadap bahan baku sehingga menjadi agregat
ringan. Dapat digunakan untuk agregat beton
ringan, lantai gerbong kereta api dan media
tanam hidroponik.
Lokasi:
• Rumah susun di Sarijadi dan Turangga
• Media tanam dI Changi, Singapura
• PT. Inka (lantai gerbong Kereta Api)
Kelengkapan Dokumen Teknis:
1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

TEKNOLOGI
BEBAK LAMINASI
Bebak laminasi didapatkan dari
penggabungan pelepah-
pelepah gewang menggunakan
perekat melalui prose
pemotongan, pembelahan,
pemipihan, dan perekatan.

Kelengkapan Dokumen Teknis: Keunggulan:


1. Spesifikasi Teknis : R1 • Bahan pelapis dinding rumah
2. Metode Perencanaan : R1 dari pelepah pohon gewang
3. Metode Pelaksanaan : R1 • Ramah lingkungan
4. Metode O&P : R0 • Meningkatkan kualitas
5. AHSP : R0 • Pemanfaatan bahan
6. Bukti Competitiveness : R0 bangunan lokal

136 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Perumahan dan Permukiman
Bahan Bangunan (TA. 2010-2015)

BATA BETON RINGAN DARI RESIDUAL


CRACKING CATALYST (RCC)
Teknologi ini dikembangkan untuk dinding bangunan
bertingkat dari limbah industri minyak bumi. Selain itu
juga dilakukan untuk mengatasi masalah lingkungan
akibat berkembangnya industri yang menggunakan
batu bara sebagai energi.
Kelengkapan Dokumen Teknis:
1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 137


Bidang Perumahan dan Permukiman
Bahan Bangunan (TA. 2010-2015)

Bahan Bersemen

TEKNOLOGI BAHAN
BANGUNAN BERBASIS
LUMPUR SIDOARJO
(LUSI)
Dengan Pembakaran Dikembangkan untuk
mengatasi lumpur yang keluar
dari semburan Lapindo. Unit
produksi telah dibangun di
dekat lokasi semburan lumpur.

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

BAHAN BANGUNAN
BERSEMEN DARI
SEKAM PADI
Dikembangkan untuk
mengatasi limbah sekam padi
di daerah lumbung padi.
Lokasi:
Rumah contoh di Bandung

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

138 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Perumahan dan Permukiman
Bahan Bangunan (TA. 2010-2015)

BAMBU SARANG TAWON (BUSARON)


Busaron adalah, sejenis lembaran panel yang terbaut dari
gabungan antara bambu glondongan (Gigantochloa
apus) dengan bilik rakyat yang proses pembuatannya
menggunakan msin tekan panas (hot press machine).
Keunggulan:
• Ringan
• Ukuran standar (120 cm x 240 cm), tebal antara dibuat
sesuai dengan peruntukkannya
• Mudah dipotong sehingga memudahkan perencana
dalam mendesain
• Produk tidak menimbulkan bahan sisa (zero waste)
• Harga lebih murah dibanding bahan sejenis

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

BAMBU ZEPHYR
Bambu dipipihkan dan direkatkan satu sama lain dengan
menggunakan eoprekat orhanik. Telah memiliki 1 aplikator dan produk
telah diuji coba di bantaran sungai di Belanda.

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 139


Bidang Perumahan dan Permukiman
Bahan Bangunan (TA. 2010-2015)

KOMPONEN BANGUNAN DARI LIMBAH BATU APUNG


Memanfaatkan limbah dari industri yang menggunakan batu apung
sebagai bahan baku. Telah menghasilkan produk berupa genteng, bata
batako, paving block, parisi dinding.
Keunggulan:
• Dapat dicetak dengan berbagai ukuran
• Dapat diukir
• Ringan dan murah
• Mendukung upaya Pro-Job, Pro-Poor, Pro-Growth & Pro-Environment
Lokasi:
5 Kelompok Usaha Bersama di NTB

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

PANEL PARTISI DAN BATU TEMPEL DARI LIMBAH PARAS


Limbah Paras adalah sisa-sisa galian batu paras/batu padas/trass dan/atau sisa
pemanfaatan batu paras tersebut. Pemanfaatan limbah tersebut dilakukan
karena deposit galian batu paras semakin berkurang dan melimpahnya sisa
pemanfaatan batu paras, yang berpotensi untuk dimanfaatkan kembali
sebagai bahan bangunan yang memiliki nilai ekonomis.
Lokasi:
Bali

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

140 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Perumahan dan Permukiman
Bahan Bangunan (TA. 2010-2015)

TEKNOLOGI BAHAN
BANGUNAN
ALTERNATIF
BERBASIS BAHAN
BANGUNAN LOKAL
(TEKNOLOGI PAPAN
LAPIS GEWANG)
Kegiatan ini bertujuan untuk
mengkaji penerapan
teknologi rumah murah
berbasis kearifan dan bahan
bangunan lokal.
Keunggulan:
Meningkatkan kualitas
komponen partisi dinding
melalui teknologi Laminasi
Kelengkapan Dokumen Teknis:
1. Spesifikasi Teknis : R1 Lokasi:
2. Metode Perencanaan : R1 Rumah Timor
3. Metode Pelaksanaan : R1
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

INOVASI TEKNOLOGI
KOMPOSIT KAYU MUTU
RENDAH DENGAN
PERKUATAN BAMBU
LAMINASI UNTUK STRUKTUR
BANGUNAN
Menggabungkan bambu laminasi
dengan kayu mutu rendah.
Keunggulan:
Meningkatkan kualitas dan nilai jual
kayu mutu rendah.

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R1
2. Metode Perencanaan : R1
3. Metode Pelaksanaan : R1
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 141


Bidang Perumahan dan Permukiman
Bahan Bangunan (TA. 2018)

PEMANFAATAN LIMBAH SEBAGAI


Kelengkapan Dokumen Teknis:
1. Spesifikasi Teknis : R1 BAHAN PENGGANTI BATU PADAS
2. Metode Perencanaan : R1 UNTUK BAHAN BANGUNAN
3. Metode Pelaksanaan : R1
4. Metode O&P : R0 Pengolahan Limbah sebagai bahan
5. AHSP : R0 pengganti bahan bangunan.
6. Bukti Competitiveness : R0 Lokasi:
Kabupaten Badung dan Kota Denpasar,
Provinsi Bali

142 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Perumahan dan Permukiman
Persampahan (TA. 2010-2015)

KOMPOSTER
Komposter adalah alat pengolahan sampah organik rumah
tangga melalui pengomposan dengan memanfaatkan tong
bekas yang dibenamkan ke dalam tanah.
Sistem kerja:
• Mengolah sampah dapur (45 % s/d 53%) dari sampah rumah
tangga.
• Mengalami proses pembusukan dengan bantuan
mikroorganisme dari sampah dan yang berada dalam tanah.
• Kapasitas : 60 - 100 Lt (200 kg sampah) dan dapat
dioperasikan untuk penampungan sampah antara 7 - 12
bulan per KK (5 - 6) org.
• Lama proses pengomposan (4 - 6) bulan setelah terisi penuh.
• Menghasilkan kompos (30% - c/n = 16 - 20, N=1,79, Ca = 23,27).

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

TUNGKU SANIRA
Keunggulan:
• Zero waste
• Jenis sampah organik dan anorganik dengan ukuran
10-20 cm, kecuali logam
• Tidak mengggunakan bahan bakar minyak
• Luas lahan 5 x 10 m dengan jarak ke permukiman tidak
kurang dari 10 m.
• Biaya operasional, Rp. 15.000/m3 sampah
• Hemat energi, daya listrik 6.000 watt.
• Mampu beroperasi 24 jam
• Kecepatan bakar 2 m3/jam, kadar air sampah <40%
• Bahan komponen tungku produk lokal

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R2
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R2
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 143


Bidang Perumahan dan Permukiman
Persampahan (TA. 2010-2015)

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

TPA SEMI AEROBIK


TPA ini dapat dikembangkan sebagai
reusable landfill dan mining landfill.
Kompos hasil penambangan dapat
digunakan sebagai bahan penutup
penimbunan sampah, sehingga TPA bisa
berkelanjutan.
Keunggulan:
• Memperbaiki kualitas leachate BOD:
163,78 mg/L; 7,37 mg/L
• Mengurangi terbentuknya gas
Lokasi:
TPA Cikundul Kota Sukabumi

144 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Perumahan dan Permukiman
Persampahan (TA. 2018)

TEKNOLOGI PENGOLAHAN
SAMPAH DI KAWASAN WISATA
Pengolahan sampah di kawasan
wisata.
Keunggulan:
• Mengolah sampah organik dari
kawasan wisata dan permukiman
menjadi pupuk dan biogas yang
langsung dimanfaatkan.
• Mereduksi sampah organik dan an
organik yang masuk ke TPA sampah
• Memperbaiki kualitas kesehatan
Kelengkapan Dokumen Teknis: lingkungan.
1. Spesifikasi Teknis : R0 • Meningkatkan nilai tambah
2. Metode Perencanaan : R0 ekonomis
3. Metode Pelaksanaan : R0 Lokasi:
4. Metode O&P : R0 Cikembulan, Kab. Pangandaran,
5. AHSP : R0 Provinsi Jawa Barat
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 145


Bidang Perumahan dan Permukiman
Air Minum (TA. 2010-2015)

TEKNOLOGI
PENGOLAHAN AIR
MINUM HEXAGONAL
Merupakan air minum bermolekul
hexagonal yang diperoleh melalui
proses:
• Filtrasi berbutir
• Ultra filtrasi (UF)
• Reverse osmosis Kelengkapan Dokumen Teknis:
• Far Infrared 1. Spesifikasi Teknis : R0
• Bantuan pemagnetan 2. Metode Perencanaan : R0
Keunggulan: 3. Metode Pelaksanaan : R0
• Dapat menetralkan pH tubuh 4. Metode O&P : R0
• Dapat meningkatkan 5. AHSP : R0
kekebalan tubuh 6. Bukti Competitiveness : R0
• Dapat memperbaiki aktivitas
penyembuhan sel badan
• Dapat menambah nutrisi
tubuh

DYNAMIC MIXER
Menggunakan sistem penambahan bahan kimia yang dinamis
sehingga pengolahan air menjadi efisien dan efektif.
Keunggulan:
• Mengolah air sungai dan air gambut dengan warna rendah
• Kapasitas produksi 2,5 - 50 ltr/dtk
• Optimalisasi biaya investasi konstruksi sebesar 70% dibanding
dengan sistem paket instalasi konvensional lainnya
• Mampu menurunkan konsumsi bahan kimia secara signifikan
sebesar 50%
• Mengoptimalkan pemakaian daya listrik
• Menghasilkan limbah lumpur yang ramah lingkungan
Lokasi:
Bagan Siapi-api

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

146 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Perumahan dan Permukiman
Air Minum (TA. 2010-2015)

TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR


DENGAN KESADAHAN TINGGI
UNTUK DAERAH KARST
Instalasi pengolahan Air untuk mengolah air baku
yang mempunyai rnasalah khas yang ada di
Wilayah Karst, seperti masalah: kesadahan,
kekeruhan dan bakteri coli. Teknologi ini telah
diujicoba model skala 0,5 liter/detik.

Keunggulan:
• Dapat menurunkan tingkat kesadahan sebesar
40%
• Dapat mengolah air dengan kekeruhan tinggi
• Dapat dikembangkan hingga kapasitas
pelayanan 80 ltr/dtk

Lokasi:
Bribin, Gunung Kidul.

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 147


Bidang Perumahan dan Permukiman
Air Minum (TA. 2010-2015)

TEKNOLOGI AIR MINUM, AIR LIMBAH,


DAN SANITASI DI KAWASAN DAS
Penerapan model prototype teknologi pengolahan
air minum dan air limbah yang berbasiskan ekosistem.
Keunggulan
Peningkatan kinerja sistem pengolahan air minum
dan air limbah dan peningkatan kelestarian SDA.

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

TEKNOLOGI
PENGOLAHAN AIR PAYAU
Teknologi pengolahan air payau di
pulau-pulau kecil dengan
menggunakan 3 metode: Rapid
Sand Filtration (RSF), Reverse
Osmosis (RO), Desinfeksi
menggunakan Ultraviolet.
Keunggulan
Pengolahan air laut menjadi air
bersih yang dapat dimanfaatkan Kelengkapan Dokumen Teknis:
masyarakat 1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

148 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Perumahan dan Permukiman
Air Minum (TA. 2010-2015)

SARINGAN PASIR LAMBAT


Keunggulan:
• Mengolah air permukaan menjadi air bersih
• Memberdayakan masyarakat setempat
dalam penyediaan air bersih
Lokasi:
• Telah diterapkan di berbagai daerah yang
memiliki sumber air baku dengan
kekeruhan tinggi1

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LAUT / PAYAU


Pengolahan air gambut menggunakan bahan kimia melalui
sistem koagulasi dan flokulasi bermedia porous dan filter
bertekanan bermedia benang.
Kelengkapan Dokumen Teknis:
Keunggulan: 1. Spesifikasi Teknis : R0
Menyediakan teknologi air minum untuk permukiman di pulau- 2. Metode Perencanaan : R0
pulau kecil dan atau kawasan pesisir yang bisa 3. Metode Pelaksanaan : R0
dioperasionalkan dan direplikasi masyarakat. 4. Metode O&P : R0
Lokasi: 5. AHSP : R0
Desa Ujungalang, Klaces, Panikel dan Ujung Gagak) 6. Bukti Competitiveness : R0
Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 149


Bidang Perumahan dan Permukiman
Air Minum (TA. 2016)

TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR GAMBUT (IPA GAMBUT)


Pengembangan IPA Gambut yang spesifik (memenuhi persyaratan teknis
dan keamanan konsumen).
Keunggulan:
• Memperbaiki kualitas air baku menjadi air minum
• Meningkatkan recovery biaya pengolahan
Kelengkapan Dokumen Teknis:
• Memperkecil kebutuhan ruang pengolahan
1. Spesifikasi Teknis : R1
• Efisiensi penyisihan warna 89% - 99%
2. Metode Perencanaan : R1
• Efisiensi penyisihan chloride 97%
3. Metode Pelaksanaan : R1
• Ramping
4. Metode O&P : R1
• Hemat bahan kimia Poly Alumunium Chloride (PAC) 40%
5. AHSP : R1
Lokasi: 6. Bukti Competitiveness : R0
PDAM Kab Tanjung Jabung, Provinsi Jambi

150 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Perumahan dan Permukiman
Air Minum (TA. 2018)

PENERAPAN MODEL PENGOLAHAN AIR BERSIH DAN


SANITASI PADA PERMUKIMAN TEPI DANAU MANINJAU
Kualitas perairan Danau Maninjau semakin menurun akibat masuknya beban Kelengkapan Dokumen Teknis:
pencemar baik organik maupun anorganik yang berasal dari berbagai sumber 1. Spesifikasi Teknis : R3
pencemar. Karenanya dilakukan pengendalian pencemaran di perairan. 2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R3
Lokasi: 4. Metode O&P : R0
Kawasan Linggai, jorong Tanjung Batuang, Nagari Dua Koto, Kec. Tanjung Raya,
5. AHSP : R3
Kab. Agam, Provinsi Sumatera Barat
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 151


Bidang Perumahan dan Permukiman
Air Limbah (TA. 2010-2015)

SARINGAN RUMAH
TANGGA (SARUT)
Mengolah air baku yang
keruh, berbau dan
mengandung besi dan
mangan (Mn) untuk
kebutuhan satu KK. Teknologi
banyak diterapkan di
masyarakat.

Keunggulan:
Menggunakan media
penyaring bahan lokal (pasir
kerikil, karbon aktif) Kapasitas: Kelengkapan Dokumen Teknis:
0,5 - 1,0 liter/menit 1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

BIOROTASI
(INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH "GREY WATER”)
Biorotasi adalah rangkaian unit pengolahan air limbah rumah tangga (non
kakus) yang terdiri dari sistem biofilter dan taman sanita dengan resirkulasi,
yang menghasilkan air olahan yang dapat digunakan kembali untuk
kebutuhan umum gedung.

Keunggulan:
Tersedianya alternatif teknologi daur ulang air limbah non kakus di bangunan
gedung bertingkat yang dapat dipertimbangkan oleh pengambil keputusan
dan perencana, dalam pengelolaan sumber daya air dan pengendalian
pencemaran air.

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R1
2. Metode Perencanaan : R2
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

152 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Perumahan dan Permukiman
Air Limbah (TA. 2010-2015)

PENGOLAHAN AIR DENGAN BIO-CONTACTOR


Dengan adanya bio-contactor di dalam kabin maka bidang
tempat bakteri tumbuh akan menjadi luas dan tidak ada air limbah
yang merembes keluar, sehingga jauh lebih ramah lingkungan
dibanding konvensional.
Keunggulan:
Biofil:
• Air hasil olahan dapat langsung dibuang atau dialirkan ke
tanaman di halaman bangunan atau ke kolam ikan
• Lahan yang digunakan relatif kecil karena tidak mengqunakan
bidang resapan
• Sistem dapat ditempatkan pada daerah dengan muka air
tanah tinggi
• Periode pengurasan minimal setiap 6 tahun
• Sudah diproduksi secara massal oleh PT. Induro Internasional
Biority:
• Mengolah air limbah rumah tangga skala komunal / individual
• Dapat dipasang pada kondisi air tanah tinggi
• Cocok untuk kondisi darurat
• Efisiensi pengolahan limbah 70% Kelengkapan Dokumen Teknis:
• Sudah diproduksi secara massal oleh PT. Tribina Reinforced 1. Spesifikasi Teknis : R0
Composites 2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

BIO 3
Pengolahan Air Limbah Rumah tangga
• Tangki Bio -3 proses pengolahan anaerobik sistem biofilm melekat-terendam,
menggunakan media terstruktur dari plastik daur ulang
• Pemilihan media tersebut harus mempertimbangkan specific gravity, kekerasan,
ketahanan abrasi, kekasaran permukaan, koefisien keseragaman dan
ketersediaan dalam jumlah yang banyak.
• Media juga harus mempunyai kemudahan dalam backwash dan melepaskan
padatan yang terperangkap.
• Air olahan dari sistem ini tidak memerlukan pengolahan lanjutan/ bidang resapan,
namun dapat dibuang langsung ke saluran drainase, kolam sanita dan badan air.

Keunggulan:
• Kombinasi media bio-3 yaitu biofilter
diam terendam dan terfluidisasi Kelengkapan Dokumen Teknis:
1. Spesifikasi Teknis : R0
• Menggunakan tiga macam media
• Effluen pengolahan < 40 mg/L BOD 2. Metode Perencanaan : R0
• Dinding fiber bergelombang 3. Metode Pelaksanaan : R0
• Sudah diproduksi secara massal oleh 4. Metode O&P : R0
CV. Aman Makmur Indonesiaku 5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 153


Bidang Perumahan dan Permukiman
Air Limbah (TA. 2010-2015)

MERALIS (INSTALASI PENGOLAHAN


AIR LIMBAH SISTEM KOMPAK)
Meralis adalah reaktor kompak yang terdiri dari
rangkaian unit pengolahan air limbah dengan
menggunakan sistem lumpur aktif dan filtrasi membran
ultrafiltrasi - airlift system untuk menghasilkan air yang
dapat didaur ulang untuk kebutuhan umum gedung.
Keunggulan:
Tersedianya alternatif teknologi daur ulang limbah
untuk permukiman perkotaan sehingga memudahkan
pengambil keputusan dan perencana, dalam
pengelolaan sumber daya air dan pengendalian
pencemaran air

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R1
2. Metode Perencanaan : R2
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

KOLAM SANITA
Model Taman Sanita merupakan wetland buatan tipe aliran
dibawah permUkaan media dengan menggunakan
tanaman air. Model ini untuk pengolahan grey water atau
pengolahan lanjutan tangki septik. Jenis Tanaman yang
dapat digunakan Papyrus, Soluna, Melati Air, Lavender,
Flagmites, Alicia, Siperus Sp, Kana air, pisang-pisangan.
Keunggulan:
Efisiensi dalam hal:
• Reduksi Zat Organik (BOD) 50 - 60 %
• Reduksi Bakteri Fekal Koli: 60.1 - 90,9 %
• Reduksi Nitrogen sebagai Nitrat: 51 %
• Reduksi Fosfat: 22,50 - 50 %
Lokasi:
Kota Bandung, Kalimantan Selatan dan Cirebon.

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R1
2. Metode Perencanaan : R1
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

154 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Perumahan dan Permukiman
Air Limbah (TA. 2016)

TEKNOLOGI PENGOLAHAN
AIR LIMBAH SISTEM AEROB
DAN ANAEROB SEBAGAI
ELEMEN LANSEKAP
Proses pengolahan air limbah
menghasilkan emisi gas rumah kaca.
Meskipun kontibusi air limbah terhadap
peningkatan emisi gas rumah kaca
cukup kecil (3-4%, IPCC 2006), namun
patut diperhitungkan karena dengan
semakin bertambahnya jumlah
penduduk, volume air limbah domestik
yang dihasilkan juga akan semakin
meningkat.
Keunggulan:
Mendapatkan teknologi pengolahan air
Kelengkapan Dokumen Teknis: limbah yang efektif.
1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 155


Bidang Perumahan dan Permukiman
Air Limbah (TA. 2017)

IPAL PASANG SURUT


Teknologi sanitasi terapung yang dapat mengolah air
limbah rumah tangga pada daerah pasang surut dan tepi
sungai serta bantarannya dengan memanfaatkan media
tanam dan tanaman air setempat,
Keunggulan:
Lebih memudahkan pengoperasian dan perawatannya.
Lokasi:
Kelurahan Tanjung Baru , Kelayan B, Kota Bajarmasin

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

IPAL LANSEKAP
Kelengkapan Dokumen Teknis: Instalasi pengolahan air limbah sekaligus
1. Spesifikasi Teknis : R3 berfungsi sebagai unsur estetika
2. Metode Perencanaan : R3
3. Metode Pelaksanaan : R3
Keunggulan:
• Instalasi pengolahan air limbah sekaligus
4. Metode O&P : R3
berfungsi sebagai unsur estetika didalam
5. AHSP : R0
elemen lansekao
6. Bukti Competitiveness : R0
• Output kualitas air daur ulang
• Fungsi Ruang Terbuka Hijau
Lokasi:
Rusun Cingised, Kota Bandung

156 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Perumahan dan Permukiman
Air Limbah (TA. 2010-2015)
TEKNOLOGI BIOTUR
(INSTALASI DAUR
ULANG AIR LIMBAH)
Proses daur ulang air limbah di
kawasan perkotaan menggunakan
Sistem BIOTOUR (sistem pengolahan
sekunder dan tersier) dapat
menghasikan air daur ulang untuk
kebutuhan umum rumah tangga
dan merupakan modifikasi sistem
biofilm melekat, dengan kondisi
operasi dapat dilakukan secara
anaerobik atau kombinasi
anaerobik dan aerobik.
Lokasi:
Kelengkapan Dokumen Teknis: Flat Puslitbang Perumahan dan
1. Spesifikasi Teknis : R0 Permukiman di Jalan Turangga,
2. Metode Perencanaan : R0 Bandung
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

PENERAPAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR


LIMBAH DENGAN SISTEM BIOFILTER PYTOREMIDIASI
Prototipe pengolahan air
limbah kawasan pasang surut. Kelengkapan Dokumen Teknis:
1. Spesifikasi Teknis : R3
Keunggulan:
Proses aerasi biofilter dengan 2. Metode Perencanaan : R3
memanfaatkan pengaruh 3. Metode Pelaksanaan : R3
pasang surut 4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
Lokasi: 6. Bukti Competitiveness : R0
Kelurahan Sungai Bilu

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 157


Bidang Perumahan dan Permukiman
Kawasan (TA. 2010-2015)

MODEL PERMUKIMAN BERBASIS


ECO-SETTLEMENT UNTUK HULU DAS
(SOFTWARE)
Penataan kawasan permukiman di hulu DAS
untuk mengurangi beban pencemaran
terhadap badan sungai serta menjaga
fungsi konservasi kawasan dengan
mengintegrasikan keterkaitan aspek
ekonomi, sosial, ekologi, dan institusi.
Keunggulan:
• Penerapan skala penuh pengelolaan
limbah domestic dan ternak menjadi
energi alternatif (biogas) serta
pengelolaan limbah cair dengan kolam
sanita
• Penerapan skala penuh pengelolaan
sampah dengan sistem 3R (reduksi emisi
gas CH4)
• Penerapan konsep Eco-housing
• Kerangka penilaian Eco-degree (nilai ke-
eko-an) kawasan permukiman di hulu DAS
• Menggunakan pendekatan Community
Enabled Approach
Lokasi:
Kampung Muara, Desa Sukawargi, Kec.
Cisurupan, Kab. Garut

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

158 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Perumahan dan Permukiman
Kawasan (TA. 2018)

PENERAPAN MODEL PENATAAN


KAWASAN LINGKUNGAN BINAAN
TERPADU BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI
KSPN MOROTAI
Penerapan model penataan kawasan di wilayah pesisir
dan pulau kecil.
Keunggulan:
Meningkatkan daya saing pariwisata, Kawasan
lingkungan binaan terpadu berbasis kearifan lokal, dan
Tersedianya Instalasi Biofill.
Lokasi:
Kawasan Daruba Pantai, Kab. P Morotai

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R1
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

PEMBANGUNAN KAWASAN DAN


HUNIAN RENDAH ENERGI
Teknologi mendukung rencana pemerintah untuk
mengurangi pemakaian energi di dalam gedung
sebesar 17% sampai dengan tahun 2025.
Keunggulan:
Rendah energi dan ramah lingkungan.
Lokasi:
Kantor Puskim, Kecamatan Cileunyi Wetan,
Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R1
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 159


Bidang Perumahan dan Permukiman
Air Limbah (TA. 2017)

PEMBANGUNAN MODEL
PENATAAN KAWASAN KUMUH
Mengidentifikasi kondisi sosial, ekonomi,
dan lingkungan serta potensi yang dapat Kelengkapan Dokumen Teknis:
Kelengkap
dikembangkan sebagai resource 1. Spesifikasi Teknis : R1
1. Spesifikas
pengembangan kawasan. 2. Metode Perencanaan : R1
2. Metode P
3. Metode Pelaksanaan : R1
3. Metode P
Lokasi: 4. Metode O&P : R0
4. Metode O
• Kecamatan Semanggi, Kota Surakarta, 5. AHSP : R0
5. AHSP
Provinsi Jawa Tengah 6. Bukti Competitiveness : R1
6. Bukti Com
• Kecamatan Cigugur, Kabupaten
Kuningan, Provinsi Jawa Barat
• Kota Cimahi, Kabupaten Jawa Barat

160 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Perumahan dan Permukiman
Kebencanaan (TA. 2010-2015)

TENDA KELUARGA
UNTUK PENGUNGSI
Keunggulan:
• Terdapat sekat untuk privasi;
• Memiliki langit-langit yang
dapat menurunkan suhu
didalam tenda (lebih rendah 5°
dibanding tenda tanpa
plafond)
• Cross ventilation.
Lokasi:
Bencana alam di Yogyakarta dan
Pangalengan.

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

TENDA HUNTARA
Tenda yang dirancang sebagai hunian sementara bagi
para korban bencana. Tenda huntara meniliki 2 lantai
(double deck), dengan fungsi lantai dasar sebagai ruang
keluarga dan lantai atas sebagai ruang tidur.
Keunggulan:
• Luasan dan ketinggian ruang memberikan keleluasaan
bergerak
• Pemisahan ruang keluarga dan ruang tidur
memberikan kenyamanan dalam melakukan aktivitas
• Sistem sirkulasi udara memberikan kenyamanan termal
dalam tenda
• Sistem rangka yang kuat dan kokoh
• Praktis dalam pemasangan
• Mudah dibawa

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 161


Bidang Perumahan dan Permukiman
Kebencanaan (TA. 2010-2015)

TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR


DAN TOILET SISTEM MOBILE
Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan toilet sistem mobile.
Keunggulan:
IPA dan toilet mobile untuk menunjang program
tanggap darurat.

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R2
3. Metode Pelaksanaan : R1
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R3
6. Bukti Competitiveness : R0

162 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Perumahan dan Permukiman
Kebencanaan (TA. 2017)

SOFTWARE PETA GEMPA


Kelengkapan Dokumen Teknis:
Studi mikrozonasi merupakan bagian penting
1. Spesifikasi Teknis : R3
dalam penyusunan strategi untuk menurunkan
2. Metode Perencanaan : R0
tingkat risiko gempa yang disusun berdasarkan
3. Metode Pelaksanaan : R0
hasil studi dan kajian rinci tentang bahaya
4. Metode O&P : R0
(hazard), dan kerentanan (vulnerability),
5. AHSP : R0
Keunggulan: 6. Bukti Competitiveness : R0
• Meminimalkan kerugian material dan
korban jiwa akibat gempa
• Peta hazard gempa dapat digunakan
sebagai acuan untuk perencanaan
bangunan dan infrastruktur tahan gempa

Lokasi:
Kota Manado

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 163


Bidang Perumahan dan Permukiman
Utilitas (TA. 2010-2015)

SELIMUT API
Merupakan lembaran kain tahan api yang mudah
lentur, digunakan untuk memadampan api kecil
pada kebakaran tahap awal.
Kelengkapan Dokumen Teknis:
Keunggulan: 1. Spesifikasi Teknis : R0
• Praktis dalam penggunaan; 2. Metode Perencanaan : R0
• Tidak mudah menyala 3. Metode Pelaksanaan : R0
• Sebagai pengganti karung goni; 4. Metode O&P : R0
• Tidak perlu direndam air 5. AHSP : R0
• Menggunakan 100% bahan lokal; 6. Bukti Competitiveness : R0
• Memenuhi ketentuan BS 476: BAGIAN 5-1979;
ASTM D3806-1979; AS/NZS 3504
• Menggunakan bahan dasar air dengan
kandungan dapas 15, ramah lingkungan

TANGGA DARURAT
Tangga darurat model antena terbalik adalah
sarana evakuasi penghuni bangunan untuk
menyelamatkan diri, apabila terjadi kebakaran. Kelengkapan Dokumen Teknis:
1. Spesifikasi Teknis : R0
Keunggulan: 2. Metode Perencanaan : R0
• Dapat dilipat 3. Metode Pelaksanaan : R0
• Tidak memerlukan temapt luas
4. Metode O&P : R0
• Praktis dalam pemasangan
5. AHSP : R0
• Diapsang antar bordes
6. Bukti Competitiveness : R0
• Menggunakan 100% bahan lokal

TERALIS AMK
Teralis AMK adalah teralis berlubang dilengkapi
kunci pembuka teralis, dengan pelindung
breakglass yang berfungsi sebagai sarana jalan
keluar pada saat terjadi kebakaran.
Keunggulan:
• Alat bantu evakuasi pada saat terjadi
Kelengkapan Dokumen Teknis:
kebakaran
1. Spesifikasi Teknis : R0
• Memudahkan evakuasi bagi penghuni
2. Metode Perencanaan : R0
bangunan yang menggunakan teralis baik pada
3. Metode Pelaksanaan : R0
jendela maupun pintu
4. Metode O&P : R0
• Meminimisasi korban kebakaran akibat
terperangkap kobaran api 5. AHSP : R0
• Membuka peluang bagi pengembangan sektor 6. Bukti Competitiveness : R0
usaha kecil dan Menengah (UKM)
• Berfungsi sebagai sarana evakuasi kebakaran
sekaligus alat pengaman terhadap tindakan
kejahatan
• Tidak dapat di buka dari luar
• Menggunakan 100% bahan lokal

164 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


C DAFTAR
TEKNOLOGI
YANG SUDAH MELEWATI
FASE UJICOBA
PROTOTIPE 1:1
(PILOT PROJECT) &
DILENGKAPI DOKUMEN
RENCANA BISNIS
TEKNOLOGI
Bidang Perumahan dan Permukiman
Rumah dan Gedung (TA. 2017-2018)

RUSUN PRACETAK MODULAR


Tersedianya alternatif teknologi pracetak
modular untuk mendukung program
percepatan pembangunan rumah susun
di Indonesia

Keunggulan:
Biaya Lebih Murah, Mutu Lebih Baik, dan
Waktu Lebih Cepat

Lokasi:
Kampus ITB, Jatinagor

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R1
2. Metode Perencanaan : R1
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

166 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Perumahan dan Permukiman
Bahan Bangunan (TA. 2017-2018)

TEKNOLOGI
BAMBU LAMINASI
Merupakan penggabungan
bilah-bilah bambu dengan
menggunakan perekat khusus.

Keunggulan:
Alternatif pengganti kayu
konstruksi (balok, kolom, papan,
parquet) dan furniture.
Dapat juga dimanfaatkan untuk
pengembangan rumah
tradisional.

Lokasi: Kelengkapan Dokumen Teknis:


• Desa Sambori, Bima 1. Spesifikasi Teknis : R1
• Desa Undisari, Bali 2. Metode Perencanaan : R1
3. Metode Pelaksanaan : R1
4. Metode O&P : R3
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 167


Bidang Perumahan dan Permukiman
Air Minum (TA. 2017-2018)
UPRATING IPA PDAM
Mengetahui kinerja instalasi
pengolahan air gambut system media
kontak bertekan, dalam penggunaan
bahan kimia maupun penurunan
konsentrasi warna serta pebaikan pH
dan kesesuaian dan persyaratan air
bersih dan air siap minum.
Keunggulan:
Meningkatkan kapasitas PDAM
sehingga dapat melayani pelanggan
lebih luas
Lokasi:
PDAM Bekasi

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R2
2. Metode Perencanaan : R3
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R3
5. AHSP : R3
6. Bukti Competitiveness : R0

168 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Perumahan dan Permukiman
Air Limbah (TA. 2017-2018)

IPAL KOMUNAL
Tersedianya teknologi
pengolahan air limbah yang
memenuhi baku mutu air limbah
domestik.
Lokasi:
• Kec. Cileunyi Kulon, Kab.
Bandung, Prov. Jawa Barat
• Kec. Pacet, Kab. Bandung,
Prov. Jawa Barat

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R3
3. Metode Pelaksanaan : R3
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 169


Bidang Perumahan dan Permukiman
Kawasan (TA. 2017-2018)

PENATAAN KAWASAN
KUMUH BERBASIS
KEMITRAAN
Penerapan teknologi terbatas
(pilot project) dalam bentuk
perencanaan kawasan kumuh
perkotaan berbasis kemitraan
yang mencakup :
1. Hunian sub komunal 3 (tiga)
blok, dengan total jumlah
hunian 64 unit,
2. Penyediaan prasarana dan
sarana, serta
3. Penataan lansekap

Lokasi:
Rusun Semanggi, Surakarta Kelengkapan Dokumen Teknis:
1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

170 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


D DAFTAR
TEKNOLOGI
YANG SUDAH MELEWATI
FASE REPLIKASI PERDANA &
DILENGKAPI PANDUAN
PENERAPAN TEKNOLOGI
Bidang Perumahan dan Permukiman
Rumah dan Gedung (TA. 2018)

TEKNOLOGI RISHA (RUMAH INSTAN SEDERHANA SEHAT)


MENDUKUNG PENANGGULANGAN BENCANA GEMPA
BUMI DI NTB
RISHA merupakan rumah layak huni dan terjangkau dapat dibangun secara
bertahap berdasarkan modul, dengan waktu yang diperlukan dalam proses
pembangunan setiap modul 24 jam oleh tiga pekerja. Karena ukuran
komponen mengacu ada ukuran modular maka komponennya memiliki sifat
fleksibel dan efeisien dalam konsumsi baghan bangunan. Telah memiliki 67
aplikator dan diterapkan sebanyak 10.000 unit di Aceh pasca bencana
gempa dan tsunami.
Keunggulan:
• Lebih cepat
• Lebih murah
• Lebih ramah lingkungan
• Lebih tahan gempa
• Moveable (knockdown)
• Lebih ringan
• Dapat dimodifikasi untuk bangunan sekolah/puskesmas/rumah
sakit/kantor/dsb.
Lokasi:
Provinsi Nusa Tenggara Barat: Kab. Lombok Timur, Kab. Lombok Utara, Kab.
Lombok Barat, Kab. Lombok Tengah, Kota Mataram, dan Kota Sumbawa
(Replikasi Perdana)

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R3
3. Metode Pelaksanaan : R3
4. Metode O&P : R3
5. AHSP : R3
6. Bukti Competitiveness : R3

172 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Perumahan dan Permukiman
Bahan Bangunan (TA. 2017)

TEKNOLOGI BAMBU
LAMINASI MENDUKUNG
ANJUNGAN CERDAS
RAMBUT SIWI
Kawasan dengan batas
tertentu dalam backbone WPS
(Wilayah Pengembangan
Strategis) yang terletak dipinggir
jalan nasional yang ditetapkan
untuk menyelenggarakan fungsi
pelayanan kepada pengguna
jalan, pemberdayaan ekonomi
masyarakat local dan bagian
dari inkubasi kawasan.
Keunggulan:
Meningkatkan nilai manfaat
jalan nasional melalui
penyediaan tempat istirahat
bagi pengguna jalan yang
selain untuk keperluan
keselamatan, sekaligus
diharapkan mendorong
pertumbuhan wilayah
disekitarnya dan kesejahteraan
masyarakat lokal.
Lokasi:
Anjungan Cerdas Rambut Siwi,
Karangasem, Bali. (Replikasi
Perdana)

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 173


Bidang Perumahan dan Permukiman
Persampahan (TA. 2017)

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

TEKNOLOGI TPS 3R TERPADU


Pengolahan sampah di kawasan wisata
Keunggulan:
• Mengolah sampah organik dari kawasan wisata dan
permukiman menjadi pupuk dan biogas yang
langsung dimanfaatkan.
• Mereduksi sampah organik dan an organik yang
masuk ke TPA sampah
• Memperbaiki kualitas kesehatan lingkungan.
• Meningkatkan nilai tambah ekonomis
Lokasi:
Kawasan Wisata Makam Gunung Pring, Kec. Muntilan,
Kab. Magelang (Replikasi Perdana)

174 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Bidang Perumahan dan Permukiman
Air Limbah (TA. 2017)

TEKNOLOGI AIR BERSIH DAN


AIR LIMBAH PADA TOILET
UMUM WISATA DALAM
MENDUKUNG KAWASAN
PARIWISATA DANAU TOBA
Menerapkan 4 teknologi meliputi :
Air Bersih (Teknologi Aerasi), Air Limbah
(Biofil dan Kolam Sanita) serta Reserve
Osmose dan dilengkapi dengan Toilet
Wisata dan Menara Pandang (One Stop
Place for Technologies).
Keunggulan:
• Meningkatkan kualitas sanitasi dan air
bersih
• Mempermudah akses wisatawan Kelengkapan Dokumen Teknis:
terhadap prasarana sanitasi dan air 1. Spesifikasi Teknis : R0
bersih 2. Metode Perencanaan : R0
• Meningkatkan kesan estetis IPAL 3. Metode Pelaksanaan : R0
Lokasi: 4. Metode O&P : R0
Kawasan Menara Pandang Tele, Kab. 5. AHSP : R0
Samosir, Sumatera Utara (Tepian Danau 6. Bukti Competitiveness : R0
Toba) (Replikasi Perdana)

TEKNOLOGI IPAL INDUSTRI TAHU


Teknologi pengolahan limbah industri tahu sebanyak 17
industri rumah tangga di Magelang dengan
menggunakan teknologi bak ekualisasi, biodigester, ABR,
biofilter, dan kolam sanita.
Keunggulan:
• Mengakomodir pengrajin tahu yang salurannya belum
masuk jalur perpipaan paguyuban
• Menambah nilai limbah dengan mengubahnya menjadi
biogas
• Memperbaiki kualitas lingkungan karena efluent sudah
memenuhi baku mutu limbah
Lokasi:
Desa Taman Agung, Kec. Muntilan, Kab. Magelang
(Replikasi Perdana)

Kelengkapan Dokumen Teknis:


1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 175


Bidang Perumahan dan Permukiman
Air Limbah (TA. 2018)

TEKNOLOGI AIR BERSIH


DAN AIR LIMBAH PADA TOILET
UMUM WISATA DI WATERFRONT
CITY, DARUBA, KSPN MOROTAI
Menerapkan 4 teknologi meliputi: Air Bersih
(Teknologi Aerasi), Air Limbah (Biofil dan
Kolam Sanita) serta Saringan Pasir Cepat
dan dilengkapi dengan Toilet Wisata dan
Menara Pandang (One Stop Place for
Technologies).
Keunggulan:
• Meningkatkan kualitas sanitasi dan air
bersih
• Mempermudah akses wisatawan
terhadap prasarana sanitasi dan air Kelengkapan Dokumen Teknis:
bersih 1. Spesifikasi Teknis : R0
• Meningkatkan kesan estetis IPAL 2. Metode Perencanaan : R0
Lokasi: 3. Metode Pelaksanaan : R0
Desa Daruba, KSPN Morotai (Replikasi 4. Metode O&P : R0
Perdana) 5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0

176 | disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi


Teknologi Siap Terap 2018
Tim Produksi
Pembina/Pengarah :
Ir. Rezeki Peranginangin, M.Sc.

Penanggung Jawab:
Ir. Mokhamad Wahabi, M.Si.
Editor:
Elias Wijaya Panggabean, S.T., M.T.
Nuraini, S.T., M.T.

Desain dan Tata Letak:


Ade Imelda Wiguna Br. Purba, S.T.

Tim Penyusun:
Dellarisa Astarai, S.E.
Halleyana Tunjung Wratsari S.E
Jullian Wiciardo, S.T.
Nur Priyanto, S.T.
Rendy Firmansyah, S.T.

Bidang Penyusun:
Bidang Program dan Evaluasi Pusat Litbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi
Bidang Program dan Evaluasi Pusat Litbang Sumber Daya Air
Bidang Program dan Evaluasi Pusat Litbang Jalan dan Jembatan
Bidang Program dan Evaluasi Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman

Pusat Litbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi


Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan – 12110
Telp: +6221-72784641
Fax: +6221 72786483
Website: www.litbang.pu.go.id/pkpt/

Anda mungkin juga menyukai