SIAP TERAP
KATA SAMBUTAN
Kebijakan pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan Pemerintah
selama lima tahun terakhir ini adalah untuk memperkecil gap
keterlambatan pembangunan yang sudah sangat besar. Sebagai
salah satu unit eselon I di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, Badan Litbang memiliki peran yang strategis
untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur PUPR yang
berkualitas dan handal melalui penyediaan inovasi-inovasi teknologi
yang lebih cepat, lebih murah, dan lebih baik.
B. DAFTAR TEKNOLOGI YANG SUDAH MELEWATI FASE UJICOBA PROTOTIPE 1:1 (PILOT PROJECT)
Bidang Konservasi Sumber Daya Air
Ekoteknologi 14
Ecotech Garden 14
Sarana Resapan Air Hujan Sangat Sederhana (SARASS) 15
Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) Sederhana 15
An-aerob Saringan Tetes Bertingkat dan Beraerasi (AA SATIRA) 16
Instalasi Pengolah Air Sangat Sederhana (IPASS) 16
Bendungan Bawah Tanah 17
Bangunan Pengendalian dan Perbaikan Kualitas Badan Air Tercemar 17
Teknologi Trickling untuk Pengolahan Limbah Penduduk 18
Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan (ABSAH) 18
Akuifer Buatan Daur Ulang (ABDULLAH) 19
Instalasi Pengolahan Limbah Cair Industri Batik 19
Sumur Resapan Sarana Drainase Berwawasan Lingkungan 20
Teknologi Pengendalian Eutrofikasi Waduk dengan Metode Sirkulasi 20
Aquifer Storage Recovery 21
Teknologi Revitalisasi Danau Tempe 22
Teknologi Perbaikan Kualitas Air dengan Wetland Apung 22
Sungai Kita 58
C. DAFTAR TEKNOLOGI YANG SUDAH MELEWATI FASE UJICOBA PROTOTIPE 1:1 (PILOT PROJECT) & DILENGKAPI
DOKUMEN RENCANA BISNIS
Bidang Konservasi Sumber Daya Air
Embung Sederhana 60
B. DAFTAR TEKNOLOGI YANG SUDAH MELEWATI FASE UJICOBA PROTOTIPE 1:1 (PILOT PROJECT)
Bidang Perkerasan Jalan
Accelerated Pavement Test (APT) 78
Alat Pengukur Kekuatan Struktur Jalan (APKJ) 78
Daur Ulang Pekerasan Jalan dengan Semen Dicampur di Tempat (Inplace) 79
Campuran Dingin Bahan Daur Ulang Beraspal dengan Bahan Pengikat Aspal Busa (Cold Mix Recycling 79
Foam Bitumen, CMRFB)
Stone Matrix/Mastic Asphalt (SMA) 80
Aspal Porus 80
Asphalt Treated Permeable Base (ATPB) 81
Pemanfaatan Tailing Untuk Bahan Jalan 81
Pemanfaatan Bahan Lokal dan Sub Standar (Batu Karang dan Pasir Laut) 82
Otta Seal 82
Perkerasan Beton Semen Pracetak-Prategang 83
Lapis Tipis Beton Aspal (LTBA) / Thin Hot Mix Asphalt (THMA) 84
C. DAFTAR TEKNOLOGI YANG SUDAH MELEWATI FASE UJICOBA PROTOTIPE 1:1 (PILOT PROJECT) & DILENGKAPI
DOKUMEN RENCANA BISNIS
Bidang Perkerasan Jalan
Teknologi Sand Base Lapis Pondasi Pasir Aspal (LPPA) 112
Teknologi Butur Seal 112
Teknologi Apal Karet 113
Timbunan Ringan 114
Bidang Geoteknik Jalan
Teknologi Corrugated Mortar Busa Pusjatan (CMP) 115
Bidang Jembatan
Jembatan Apung Untuk Pejalan Kaki 116
D. DAFTAR TEKNOLOGI YANG SUDAH MELEWATI FASE REPLIKASI PERDANA & DILENGKAPI PANDUAN PENERAPAN
TEKNOLOGI
Bidang Perkerasan Jalan
Teknologi Asbuton Butiran untuk Lalu Lintas Vol. Rendah Mendukung Pengembangan KSPN Labuan Bajo 118
Teknologi Aspal Plastik 119
Teknologi Material Lokal pada Jalan Wisata di Waterfront City, Daruba, KSPN Morotai 120
Tambalan Cepat Mantap 120
Bidang Jembatan
Teknologi Judesa (Jembatan untuk Desa Asimetris) 121
Bidang Lalu Lintas dan Lingkungan
Ruang Henti Khusus (RHK) 122
B. DAFTAR TEKNOLOGI YANG SUDAH MELEWATI FASE UJICOBA PROTOTIPE 1:1 (PILOT PROJECT)
Bidang Rumah dan Gedung
Software Teknologi Green Building dan Rating System 132
Sistem Pracetak C-Plus 132
Sistem Pracetak N-Panel 133
Sistem Pracetak T-Cap 133
Teknologi RIKA (Rumah Instan Kayu) dengan Teknologi Laminated Veneer Lumber 134
Aplikasi Teknologi Sistem Struktur Brikon untuk Bangunan 2 Lantai 134
Teknologi Rumah Unggul Sistem Panel Instan (RUSPIN) 135
Bidang Bahan Bangunan
Artificial Light-weight Aggregates (ALWA) 136
Teknologi Bebak Laminasi 136
Bata Beton Ringan dari Residual Cracking Catalyst (RCC) 137
Teknologi Bahan Bangunan Berbasis Lumpur Sidoarjo (Lusi) 138
Bahan Bangunan Bersemen dari Sekam Padi 138
Bambu Sarang Tawon (Busaron) 139
Bambu Zephyr 139
Komponen Bangunan dari Limbah Batu Apung 140
Panel Partisi dan Batu Tempel dari Limbah Paras 140
Teknologi Bahan Bangunan Alternatif Berbasis Bahan Bangunan Lokal (Teknologi Papan Lapis Gewang) 141
Inovasi Teknologi Komposit Kayu Mutu Rendah dengan Perkuatan Bambu Laminasi untuk Struktur
141
Bangunan Berbasis Semen dari Material Vulkanik Gunung Sinabung
Pemanfaatan Limbah Sebagai Bahan Pengganti Batu Padas untuk Bahan Bangunan 142
Bidang Persampahan
Komposter 143
Tungku Sanira 143
TPA Semi Aerobik 144
Teknologi Pengolahan Sampah di Kawasan Wisata 145
D. DAFTAR TEKNOLOGI YANG SUDAH MELEWATI FASE REPLIKASI PERDANA & DILENGKAPI PANDUAN PENERAPAN
TEKNOLOGI
Bidang Rumah dan Gedung
Teknologi RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat) Mendukung Penanggulangan Bencana Gempa Bumi 172
di NTB
Bidang Bahan Bangunan
Teknologi Bambu Laminasi Mendukung Anjungan Cerdas Rambut Siwi 173
Bidang Persampahan
Teknologi TPS 3R Terpadu 174
Bidang Air Limbah
Teknologi Air Bersih dan Air Limbah dalam pada Toilet Umum Wisata dalam Mendukung Kawasan 175
Pariwisata Danau Toba
Teknologi IPAL Industri Tahu 175
Teknologi Air Bersih dan Air Limbah dalam pada Toilet Umum Wisata di Waterfront City, Daruba, KSPN 176
Morotai
SIAP TERAP
BISNIS TEKNOLOGI
Merupakan teknologi yang telah melalui Ujicoba Prototipe (Pilot Project), serta
telah dikaji dokumen Rencana Bisnis Teknologi. Terdapat 17 teknologi hasil
litbang yang telah melalui fase Pilot Project dan dikaji Rencanan Bisnis
Teknologi oleh Puslitbang KPT pada tahun 2017-2018. Untuk kelompok ini Unor
TEKNOLOGI YANG SUDAH Pelaksana dapat melakukan penerapan teknologi secara mandiri dengan
A MELEWATI FASE PROTOTIPE DAN pendampingan minimal dari Balitbang apabila diperlukan.
AKAN PILOT PROJECT TAHUN Dokumen Teknologi meliputi (minimal) :
2019 1. Spesifikasi Teknis
2. Metode Perencanaan
3. Metode Pelaksanaan
Merupakan kegiatan litbang yang telah 4. Metode OP
melalui fase pengkajian kriteria desain, 5. AHSP
model sistem dan model fisik dan 6. Bukti Competitiveness
diakhiri dengan membangun bentuk 7. Dok. Rencana Bisnis, meliputi: Kelayakan Ekonomi, Kelayakan Finansial,
awal atau standar ukuran dari sebuah Peluang Pasar, Rantai Pasok, Resiko Bisnis, Kelembagaan, Kajian Sosial
entitas teknologi. Prototipe dibuat Budaya, Kelayakan Lingkungan
sebelum dikembangkan dalam skala
sebenarnya. Teknologi Balitbang yang TEKNOLOGI YANG SUDAH MELEWATI FASE REPLIKASI PERDANA
saat ini dalam bentuk Prototipe terdiri
dari 25 teknologi hasil litbang. Prototipe
D & DILENGKAPI PANDUAN PENERAPAN TEKNOLOGI
teknologi akan diuji dalam skala pilot Replikasi Perdana merupakan fase untuk diseminasi dan promosi teknologi
projet tahun 2019. Untuk kelompok ini kepada para calon pengguna (Ditjen dan Pemda) serta fase pembuktian
dapat dilakukan kerjasama riset antara bahwa teknologi tersebut sudah dapat dilaksanakan oleh penyedia jasa dan
Balitbang dengan Unor Pelaksana. masyarakat secara langsung. Pada tahap Replikasi Perdana sudah dapat
Dokumen Teknis meliputi (minimal): dipastikan Dokumen Teknis Teknologi dan Dokumen Rencanan Bisnis Teknologi
1. Spesifikasi Teknis sudah lengkap. Kegiatan Replikasi Perdana pada akhirnya akan
2. Basic Design menghasilkan Panduan Penerapan Teknologi sebagai acuan bagi Direktorat
Jenderal dan Pemda dalam pengadaan dan pelaksanaan penerapan
teknologi Balitbang. Melalui Puslitbang KPT, sudah dilakukan Replikasi Perdana
meliputi 16 teknologi hasil litbang pada tahun 2017-2018. Untuk kelompok ini
TEKNOLOGI YANG SUDAH
B MELEWATI FASE UJICOBA
Unor Pelaksana dapat melakukan penerapan teknologi tanpa perlu
pendampingan dari Balitbang.
PROTOTIPE 1:1 (PILOT PROJECT) Dokumen Teknis meliputi (minimal):
1. Spesifikasi Teknis
Merupakan teknologi yang telah 2. Metode Perencanaan
melalui Ujicoba Prototipe (Pilot Project). 3. Metode Pelaksanaan
Terdapat 194 teknologi hasil litbang dari 4. Metode OP
kurun waktu tahun 2010-2018 yang telah 5. AHSP
melalui fase pilot project dan telah 6. Bukti Competitiveness
memiliki minimal 4 dokumen teknis. 7. Dok. Rencana Bisnis
Untuk kelompok ini Unor Pelaksana 8. Panduan Penerapan Teknologi
dapat membuat Pilot Project dengan
pendampingan Teknis dengan
Balitbang. STATUS KELENGKAPAN DOKUMEN TEKNIS:
Dokumen Teknis meliputi (minimal) : • RSNI 0/RPT 0 (R0): adalah Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI)/
1. Spesifikasi Teknis Rancangan Pedoman Teknis/ Rancangan Manual yang merupakan Naskah
2. Metode Perencanaan Akademis.
3. Metode Pelaksanaan • RSNI 1/RPT 1 (R1): adalah RSNI 0/RPT 0 yang telah dibuat konsep sesuai PSN
4. AHSP (Analisis Harga Satuan 08:2007 atau PSN 03.1:2007 atau PSN 10:2012 yang disetujui dan ditetapkan
Pekerjaan) dalam rapat internal.
• RSNI 2/RPT 2 (R2): adalah RSNI 1/RPT 1 yang disetujui dan ditetapkan dalam
rapat teknis.
• RSNI 3/RPT 3 (R3): adalah RSNI 2/RPT 2 yang telah disepakati melalui rapat
konsensus dengan melibatkan para ahli di bidangnya, instansi pemerintah
pusat, dan daerah, pelaksana pembangunan dan masyarakat luas
(Perguruan Tinggi, LSM, Asosiasi Profesi, Produsen, Konsumen, dan lain-lain).
Bidang
Sumber Daya Air
A DAFTAR
TEKNOLOGI
YANG SUDAH MELEWATI
FASE PROTOTIPE DAN
AKAN PILOT PROJECT ‘
TAHUN 2019
Bidang Sumber Daya Air
Konservasi Sumber Daya Air
TEKNOLOGI
WETLAND APUNG BERSUMBU
Meningkatkan kualitas air dan
menurunkan kadar polutan.
Keunggulan:
• Penambahan biocord untuk
memperluas permukaan sehingga
efisiensi meningkat
• Tidak membutuhkan banyak lahan,
aplikasi langsung ke badan air
• Mampu mereduksi BOD, nutrien,
dan kandungan solid dalam air
limbah
• Menambah estetika lingkungan
Lokasi:
Embung Gedebage, Bandung
BIOREMEDIASI UNTUK
PENGENDALIAN LIMBAH CAIR PETERNAKAN
Teknologi untuk mengurangi beban pencemar yang masuk
ke sungai.
Keunggulan:
Mereduksi BOD, COD, Residu tersuspensi, Amonia Total
Menaikan Oksigen
Penggunaan biogas untuk keperluan memasak
Meningkatkan perekonomian peternak (produksi pupuk
dan cacing)
Lokasi:
Kuningan, Jawa Barat
PEMANFAATAN
SALURAN IRIGASI UNTUK
PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA MIKROHIDRO
Teknologi yang dapat
membangkitkan daya berskala mikro
dengan memanfaatkan potensi
terjunan air sebagai sumber energi
listrik yang jauh dari jangkauan PLN.
Keunggulan:
• Head yang dibutuhkan cukup
rendah (ultra low head) < 2 meter.
• Bisa diterapkan pada saluran irigasi
yang Pemasangan mudah (plug
and play)
• cukup banyak di Indonesia
• Dapat dipasang secara seri sesuai
potensi head dan debit
Lokasi:
Daerah Irigasi Ciliman, Serang, Banten
Lokasi:
DIR Danda Besar, Kab. Barito Kuala,
Kalimantan Selatan
DRAINASE BAWAH
PERMUKAAN UNTUK
PENGENDALIAN
STABILITAS LERENG
Teknologi yang dapat menurunkan
muka air tanah pada suatu lereng
sehingga beban pendorong
terjadinya longsor menjadi berkurang.
Keunggulan:
Mudah dan cepat diterapkan
Sederhana dan tanpa
menggunakan tenaga pompa
Operasi dan Pemeliharaan tidak
sulit
Biaya pelaksanaan tidak mahal
Lokasi:
Banjarnegara dan Purbalingga
Keunggulan:
• Fleksibel, dapat mengikuti dasar
sungai
• Lebih murah
• Mutu bisa dikendalikan
• Dapat dipabrikasi di luar lokasi
Lokasi:
Sungai Cipamingkis,Jawa Barat
PENGEMBANGAN
STRUKTUR PENGAMAN
DERMAGA APUNG
Membangun struktur pemecah
gelombang yang difungsikan
untuk melindungi dermaga
apung dari gelombang. Output
berupa Breakwater Rubble
Mound sepanjang 150 m dan
dengan puncak struktur di +3m
LLWL.
Keunggulan:
• Melindungi dermaga dari
kerusakan akibat gelombang
• Meningkatkan efisiensi
kegiatan bongkar muat
• Tempat berlindung kapal
nelayan
Lokasi:
Kelurahan Kalibaru, Kecamatan
Cilincing, Jakarta Utara, Provinsi
DKI Jakarta
Keunggulan:
Pelaksanaan inspeksi sungai lebih
cepat
pelaporan hasil inspeksi
tersisitematis
hasil laporan terdatabase
Pemasangan garis sempadan
sungai lebih cepat dan murah
Lokasi:
Sepanjang Sungai Bengawan Solo
(Wonogiri, Sukoharjo, Surakarta,
Karang anyar, Sragen, Ngawi, Madiun,
Cepu, Blora, Tuban, Lamongan)
TEKNOLOGI DSS-SMOPI
MENDUKUNG
MODERNISASI IRIGASI
Penerapan Teknologi hasil Litbang
dalam mendukung upaya
Modernisasi Irigasi yang dapat
memperbaiki tingkat keandalan di
Ciliman dalam layanan irigasi dari
hulu sampai hilir. Dampak nyata
yang diharapkan adalah
peningkatan produktivitas lahan
dan air.
Keunggulan:
• Pengelolaan Irigasi yang lebih
baik dengan pemanfaatan
teknologi Operasi irigasi yang
efektif dan efisien
menggunakan perangkat
lunak yang user friendly
• Pemberian air irigasi lebih
terukur sesuai dengan
kebutuhan air di lahan tersier
dan lebih terbuka dalam
penentuan alokasi airnya
berdasarkan real time dan
telemetri.
Lokasi:
Di Ciliman, Serang - Banten
EKOTEKNOLOGI
Ekoteknologi adalah salah satu
alternatif pengolahan limbah
cair dengan menggunakan
tanaman air.
Keunggulan
• Teknologi yang ramah
lingkungan dan alami tanpa
menggunakan bahan kimia
• Biaya Operasional dan
Pemeliharaan lebih murah
karena tidak memerlukan
Kelengkapan Dokumen Teknis: peralatan mekanikan dan
1. Spesifikasi Teknis : R0 elektrikal
2. Metode Perencanaan : R0 • Tidak membutuhkan tenaga
3. Metode Pelaksanaan : R0 ahli
4. Metode O&P : R0 • Efisiensi pengolahan dengan
5. AHSP : R0 tanaman mampu menyerap
6. Bukti Competitiveness : R0 zat pencemar khususnya
BOD, COD, Amonium, P-total,
Nitrat, dan Bakteri
ECOTECH GARDEN
Ecotech Garden adalah salah satu teknologi alternatif pengolahan air
selokan (grey water) atau effluent tangki septik dengan menggunakan
tanaman hias air.
Keunggulan
• Estetika lingkungan meningkat
• Dalam jangka pendek menurunkan beban BOD,Total-N danTotal-P
yang terbuang ke sungai
• Menurunkan bau, indikator dari penurunan kadar Amonia sebesar 50 %
(semula 10,50 mg/Literturun di outlet 5,3 mg/Liter) sedangkan kriteria
limbah domestik berbau minimal 6 mg/Liter (Arnold S.Vernik, 1987)
Keunggulan:
• Mengimbangi perubahan penggunaan lahan
• Mengurangi genangan lokal
• Mengurangi beban dan mencegah kerusakan sarana drainase
permukaan
• Menambah cadangan air tanah sebagai usaha konservasi air
Lokasi:
Kampung Cikandang. Lebak, Desa Cikandang, Kec. Cikajang,
Kab. Garut
Keunggulan:
Instalasi dapat dikembangkan secara individual (skala
rumah tangga) atau komunal. Bahkan bila topograf
imemungkinkan dapat berfungsi sekaligus sebagai
reservoir distribusi (konstruksi disesuaikan.
BENDUNGAN
BAWAH TANAH
Merupakan suatu konstruksi penyimpanan
air yang dibangun di dalam tanah.
Keunggulan:
• Ramah lingkungan
• Tidak perlu pembebasan lahan
• Membantu penghijauan daerah kering
• Tidak berbahaya bila terjadi gempa
• Menjadi tandon selama musim kering
• Memproteksi intrusi air laut
Lokasi:
Kelengkapan Dokumen Teknis: Dusun Sindon, Desa Dadapayu, Kec.
1. Spesifikasi Teknis : R0 Semanu, Kab. Gunungkidul
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0
Keunggulan:
• Menjaga keberlangsungan kualitas sumber daya air untuk
mendukung ketahanan pangan.
• Menggabungkan proses fisika (aerasi) dengan proses bilogi
(bioremediasi)
Lokasi:
Kelengkapan Dokumen Teknis:
Desa Sukabiru, Kec. Nanjung, 1. Spesifikasi Teknis : R0
Kab. Bandung dengan luas ± 381 m2 2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0
Keunggulan:
• Keberlangsungannya tidak Memerlukan
syarat yang berat
• Bersifat luwes dalam penerapannya
• Bisa dibentuk sesuai ketersediaan lahan
INSTALASI
PENGOLAHAN LIMBAH
CAIR INDUSTRI BATIK
Teknologi untuk mengatasi
pencemaran dan penurunan
kualitas air (khususnya di Kali
Pekalongan) dalam rangka
mendukung teknologi
perbaikan kualitas air.
Lokasi :
Pekalongan
Keunggulan:
Mengurangi tingkat
pencemaran dan penurunan
Kelengkapan Dokumen Teknis: kualitas air di Kali Pekalongan,
1. Spesifikasi Teknis : R0 terutama yang bersumber dari
2. Metode Perencanaan : R0 limbah cair di kawasan industri
3. Metode Pelaksanaan : R0 batik.
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0
Keunggulan:
• Optimalisasi potensi akuifer sebagai underground reservoir,
untuk tempat penyimpanan dan pengambilan air.
• Berbasis pemanenan air hujan (rainwater harvesting)
• Bersifat komunal dengan skala regional
TEKNOLOGI
REVITALISASI DANAU
TEMPE
Revitalisasi Danau Tempe
meliputi pengukuran batimetri
dan tachimetri; pengukuran
debit dan pengambilan contoh
sedimen.
Keunggulan:
• Konservasi danau
• Peningkatan kapasitas
tamping
• Optimaslisasi pemnfaatan air
• Menjadi acuan/basic design
bagi Ditjen SDA (BBWS)
Kelengkapan Dokumen Teknis:
1. Spesifikasi Teknis : R0
Lokasi:
2. Metode Perencanaan : R0 Danau Tempe, Kab. Wajo,
3. Metode Pelaksanaan : R0 Sulawesi Selatan
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0
TEKNOLOGI
REVITALISASI WADUK,
SITU DAN DANAU
Dilakukan revitalisasi untuk 4
danau yaitu Danau Tempe,
Danau Rawapening, Danau
Limboto, dan Danau
Tondano.
Keunggulan:
Membuat danau-danau
lebih indah dan berfungsi
maksimal.
Kelengkapan Dokumen Teknis: Lokasi:
1. Spesifikasi Teknis : R0 Rawa Pening, Kabupaten
2. Metode Perencanaan : R0
Semarang, Jawa Tengah
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0
Keunggulan:
• Mampu menaikkan paras air sehingga lahan gambut
tetap basah/lembab dan gambut tidak mudah
terbakar pada musim kemarau
• Merestorasi gambut
• Mencegah kehilangan air
• Mengendalikan muka air tanah
Kelengkapan Dokumen Teknis: • Mencegah kebakaran hutan
1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0 Lokasi:
3. Metode Pelaksanaan : R0 Desa Sei Ahas, Kapuas - Kalimantan Tengah
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0
Lokasi:
Kebon Melati, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta
Pusat
PENINGKATAN
KAPASITAS IPAL
CISIRUNG
Berkaitan dengan upaya
restorasi dan Pengendalian
Pencemaran Air (PPA)
yang masuk ke Sungai
Citarum bagian hulu,
‘ kegiatan revitalisasi IPAL
Cisirung dilakukan untuk
meningkatkan kapasitas
IPAL Cisirung agar
kinerjanya menjadi lebih
optimal.
Keunggulan:
Dimensi teknis lebih mudah
diimplementasikan
dibandingkan dimensi lain
seperti sosial-budaya,
penegakan hukum, dan
yang tersulit adalah
Kelengkapan Dokumen Teknis: dimensi ekonomi.
1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0 Lokasi:
3. Metode Pelaksanaan : R0 Jl. Cisirung, yang
4. Metode O&P : R0 merupakan bagian dari Jl.
5. AHSP : R0 Mohamad Toha
6. Bukti Competitiveness : R0
TEKNOLOGI AKUIFER
BUATAN SIMPANAN
AIR HUJAN (ABSAH)
MODULAR
Sarana penampungan air
hujan untuk pemenuhan
kebutuhan domestiK (air bersih
dan air hujan) dilengkapi
media pengolah air hujan
sehingga dapat memperbaiki
pH. Penampungan air
dikembangkan dengan sIstem
modular sehingga volume dan
lay out tampungan dapat
disesuaikan dengan kondisi
lapangan, dan dapat
dipindahkan sesuai dengan
lokasi yang dibutuhkan.
Keunggulan:
• Keterbatasan air baku
domestik
• Potensi pemanfaatan air
hujan
Lokasi:
• Pulau Kelapa Dua, Kep.
Seribu, DKI Jakarta
• Desa Puser, Kec. Tirtayasa,
Kab. Serang, Banten
KINCIR AIR
Kincir air adalah sebuah alat berbentuk lingkaran yang
dibangun di sungai. Alat ini berputar pada sumbunya
karena adanya dorongan aliran air sungai yang cukup
deras. Sejalan dengan berputarnya kincir, alat ini
sekaligus mengambil air dari sungaI dan
menumpahkannya ke talang/ penampung air.
Selanjutnya air dari talang didistribusikan secara ke
daerah yang membutuhkan.
Keunggulan:
• Pengambilan air sungai jauh lebih besar
dibandingkan kincir air tradisional
• Lebih tahan lama
• Pemasangan dan pengoperasian lebih mudah.
Lokasi:
• Sumatera Barat
TEKNOLOGI KONVERSI
ENERGI GELOMBANG
Merupakan teknologi untuk merubah
energi gelombang menjadi energi
lain salah satunya menjadi energi
Mekanik
Cara Kerja Pompa
• Energi gelombang ditangkap oleh
pelampung yang selanjutnya
digunakan untuk menggerakan
batang torak yang terhubung
dengan pompa piston.
• Dorongan piston pada silinder
pompa mengakibatkan air
memiliki tekanan yang lebih besar
dari tekanan sekitarnya.
STRUKTUR GRAVEL
EJECTOR PADA
FREE INTAKE
Struktur gravel ejector adalah
bangunan berbentuk kotak
terowongan yang dibangun
di percabangan saluran.
Keunggulan:
Untuk mengatasi kesulitan
dan gangguan penyadapan Kelengkapan Dokumen Teknis:
1. Spesifikasi Teknis : R0
aliran sungai pada bangunan
2. Metode Perencanaan : R0
pengambilan bebas. 3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0
Keunggulan:
Biaya operasi dan pemeliharaan lebih efisien.
Keunggulan:
• Bobot pintu relatif lebih kecil
• Bobot pintu dapat diatur dengan mengisi rongga pintu dengan
air
• Tahan retak
• Fabrikasi lebih terjamin
• Mobilisasi mudah
• Pemasangan dan pengoperasian lebih mudah
• Kebocoran lebih kecil
SISTEM PENGELOLAAN
SUMBER DAYA AIR
SECARA TERPADU
Merupakan suatu metode penilaian
tingkat implementasi pengelolaan
SDA secara terpadu pada wilayah
sungai berdasarkan 5 Key
Performance Indicator (KPI), yaitu:
konservasi pendayagunaan,
pengendalian daya rusak, sistem
informasi, serta pemberdayaan dan
peningkatan peran masyarakat dan
dunia usaha.
Keunggulan:
Pengelolaan SDA secara terpadu
dan meningkatnya kapasitas SDM
lembaga pengelola wilayah sungai
dalam penerapan teknologi dan
manajemen SDA. BWS/BBWS (Ditjen
Kelengkapan Dokumen Teknis:
SDA)
1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0
SISTEM PERPIPAAN
IRIGASI LAHAN MIRING
DAN DATAR
Dengan adanya teknologi ini lahan
sawah menjadi mampu berproduksi
3 (tiga) kali dalam satu tahun, baik
dengan pola padi-padi-padi, Kelengkapan Dokumen Teknis:
maupun pola padi-padi-palawija. 1. Spesifikasi Teknis : R0
Sehingga mampu meningkatkan 2. Metode Perencanaan : R0
produktivitas pertanaman. 3. Metode Pelaksanaan : R0
Keunggulan: 4. Metode O&P : R0
Meningkatkan Indeks Pertanaman 5. AHSP : R0
Lokasi: 6. Bukti Competitiveness : R0
Desa Cikurubuk, Kec. Buah Dua,
Kab. Sumedang (Provinsi Jawa
Barat)
TEKNOLOGI LINING
SALURAN MODULAR
Teknologi lining saluran Telah
diterapkan untuk optimasi
pengelolaan jaringan irigasi di
kawasan perbatasan.
Keunggulan:
• Waktu pengerjaan lebih
cepat
• Mutu material yang lebih
terjamin
• Lebih murah dan lebih
mudah
Keunggulan:
Mengetahui Potensi Sumber Air di Area Jaringan Irigasi Air
Tanah (JIAT).
Lokasi:
Desa Sori Tatanga, Kec. Pekat, Kab. Dompu Prov. NTB
Keunggulan:
Lebih murah pemeliharaan,
Memberikan kinerja baik terhadap beban operasi
pintu sesuai dengan standar perencanaan irigasi
Lokasi:
Daerah Irigasi Sampean Lama, Situbondo, Jawa
Timur
Keunggulan:
• Menangkap sedimen dengan lokasi penempatan adalah pada
lahan atau di lokasi aliran intermitten
• Lebih cepat dengan kualitas terukur dan seragam
• Dapat dipindahtempatkan, adaptif terhadap pasang surut yang
besar
Lokasi:
Kalibaru – Jakarta
Keunggulan:
• Tidak menggunakan pompa
(tenaga gravitasi)
• Berkurangnya biaya
operasional
• Sumber air baku untuk
mendukung pertanian di lahan Kelengkapan Dokumen Teknis:
irigasi rawa 1. Spesifikasi Teknis : R0
• Meningkatkan IP irigasi rawa 2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
Lokasi:
4. Metode O&P : R0
Kampung Sagare, Distrik Asmat, 5. AHSP : R0
Papua 6. Bukti Competitiveness : R0
MODERNISASI IRIGASI
Sistem irigasi partisipatif yang lebih efektif, efisien,
dan berkesinambungan melalui percontohan
pembangunan saluran irigasi dengan
menggunakan Lining saluran irigasi modular.
Keunggulan:
• Teknologi lining saluran modular dan Concrete
Canvas
• Pintu berbahan karet atau fiber
• Alat bantu portabel pembuka pintu irigasi
• Alat ukur debit volumetric
• SMOPI
Kelengkapan Dokumen Teknis:
• Supervisi bangunan air utama
1. Spesifikasi Teknis : R0
• Pengendalian pencemaran limbah pertanian
2. Metode Perencanaan : R0
• Neraca dan alokasi air 3. Metode Pelaksanaan : R0
Lokasi: 4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
Daerah Irigasi di WS Cidanau-Ciujung-Cidurian,
6. Bukti Competitiveness : R0
Provinsi Banten
Keunggulan:
Irigasi lahan rawa tidak tergantung lagi pada
musim
Meningkatkan produktivitas pertanian
Melalui treatment air payau ke air yang layak Kelengkapan Dokumen Teknis:
1. Spesifikasi Teknis : R0
untuk pertanian
2. Metode Perencanaan : R0
Lokasi: 3. Metode Pelaksanaan : R0
Lahan Rawa di Area SP14 Desa Barambai Kolam 4. Metode O&P : R0
Kanan, Kec. Barambai, Kab. Barito Kuala, Provinsi 5. AHSP : R0
Kalimantan Selatan. 6. Bukti Competitiveness : R0
Keunggulan:
Fleksibel bangunan bendung dapat
beradaptasi dengan perubahan dasar
sungai.
Tanpa saluran pengelak
Dapat terfabrikasi lebih cepat lebih
mudan, lebih murah dan kualitas lebih
terukur
Kelengkapan Dokumen Teknis: kerusakan dapat diganti hanya pada
1. Spesifikasi Teknis : R0
bagian yang rusak.
2. Metode Perencanaan : R0
Dapat disusun tanpa alat berat
3. Metode Pelaksanaan : R0
Tahan geser tinggi
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0 Lokasi:
6. Bukti Competitiveness : R0 • Batujai, Lombok, NTB (TA. 2017)
• Bendung Tiley, Kab. Pulau Morotai,
Provinsi Maluku Utara (TA. 2018)
Keunggulan:
• Kombinasi konsep hidraulik dan ambang
konvensional.
• Pengaturan TMA lebih fleksibel, cepat dan
Kelengkapan Dokumen Teknis:
mudah
1. Spesifikasi Teknis : R0
Lokasi: 2. Metode Perencanaan : R0
• Bendung Tirtonadi, Solo dan Banjir Kanal 3. Metode Pelaksanaan : R0
Barat, Semarang 4. Metode O&P : R0
• Embung Tuka Tua, Kupang, NTT 5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0
PENERAPAN GEOSINTETIK
UNTUK BANGUNAN
PELINDUNG TEBING SUNGAI
Lolos air, shingga dapat menurunkan tinggi
muka air di tebing. Fleksibel dan mampu
menahan gaya lateral tanah, sehingga
menambah kekuatan tebing. Jika terjadi
kerusakan, perbaikan hanya mengganti
agian yang rusak (setempat). Masih
memerlukan perlindungan permukaan dari
kerusakan akibat perilaku manusia/
vandalisme (penyobekan, dll),
Lokasi:
• Bangunaan tanggul S. Silandak,
Semarang.
• Bangunaan Pelindung tebing S. Indragiri Kelengkapan Dokumen Teknis:
Hilir di Parit 8, Riau. 1. Spesifikasi Teknis : R0
• Bangunaan pelindung tebing S. Indragiri 2. Metode Perencanaan : R0
di Rengat, Riau. 3. Metode Pelaksanaan : R0
• Bangunaan pelindung tebing S. Siak, 4. Metode O&P : R0
Riau. 5. AHSP : R0
• Bangunaan pelindung tebing S. 6. Bukti Competitiveness : R0
Cipunegara, Jawa Barat.
• Bangunaan pelindung tebing S. Cibeet,
Jawa Barat.
GEOCELL SEBAGAI
PELINDUNG TEBING
SUNGAI
Geocell merupakan salah satu
jenis bahan geosintetis terbuat
dari HDPE (High Density Poly
Ethylene). Dengan melihat
bentuk geocell dalam
keadaan terpasang yang
menyerupai sarang tawon,
diperkirakan cukup efektif
untuk bangunan pelindung
tebing terhadap adanya erosi.
BANGUNAN PENGENDALI
SEDIMEN (BPS)
Bangunan yang dirancang dalam ukuran
tertentu untuk mengurangi kecepatan aliran
dan mengendapkan sedimen selama
periode waktu tertentu pada suatu lokasi
aliran sungai sehingga termanfaatkan bagi
penambang pasir.
Keunggulan:
Mengendalikan laju angkutan sedimen
sungai sebelum masuk ke dalam
tampungan waduk
Hasil endapan sedimen bernilai ekonomis
tinggi dan menjadi sumber mata
pencaharian masyarakat sekitar
(pemberdayaan masyarakat) Kelengkapan Dokumen Teknis:
Mengurangi dan melokalisir 1. Spesifikasi Teknis : R0
penambangan pasir liar oleh warga 2. Metode Perencanaan : R0
Dapat dioperasikan dan dipelihara 3. Metode Pelaksanaan : R0
secara mudah, dan berbiaya rendah (low 4. Metode O&P : R0
cast) 5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0
Lokasi:
Sungai Cikamiri, Desa Sirnasari, Kec.
Samarang, Kab. Garut (Prov. Jawa Barat)
disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 41
Bidang Sumber Daya Air
Pengendalian Daya Rusak Air (TA. 2010-2015)
SABO DAM
SEMEN TANAH
Sabo dam yang terbuat dari semen
tanah sebagai komponen utama
dengan cara mencampur material
tanah dengan semen sebagai
upaya stabilisasi dan perkuatan
material tanah.
Keunggulan:
• Waktu dan biaya yang diperlukan
dalam pembangunan sabo lebih
cepat dan murah
• Material vulkanik memiliki kualitas
yang relatif bagus dan memenuhi
syarat
‘
KONSEP PENANGANAN
BANJIR ROB SEMARANG
Keunggulan:
• Memperhatikan land subsidence
dan kenaikan muka air laut
• Terintegerasi antara tanggal laut
dan jalan
Lokasi:
Semarang
TEKNOLOGI PENGENDALI
SEDIMEN DEBRIS
Teknologi pengendali teknologi sabo
yang berfungsi untuk mengendalikan
aliran sedimen / debris material erupsi
gunung berapi.
Keunggulan:
Mengendalikan aliran debris material
erupsi gunung berapi dalam satu
sistem daerah aliran sungai.
Lokasi:
Kelengkapan Dokumen Teknis:
Sungai Lau Borus, Gunung Sinabung, 1. Spesifikasi Teknis : R0
Kabupaten Karo, Sumatera Utara 2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0
TEKNOLOGI FLOATING
BREAKWATER SEBAGAI
PENGAMAN EROSI
PANTAI
Floating breakwater merupakan
solusi alternatif yang efektif dalam
melindungi garis pantai dari erosi di
Pantai Candidasa tanpa
mengorbankan estetika pantai.
Keunggulan:
• Mengatasi erosi
• Memungkinkan sirkulasi air yang
lebih baik
• Memiliki dampak yang kecil
pada perpindahan sedimen dan
pergerakan ikan
• Biaya yang dikeluarkan lebih
ekonomis
• Dikombinasikan dengan sistem
modular yang akan
mempercepat proses instalasi
• Desain fleksible sehingga mudah
dipindahkan dan dirakit kembali
dengan layout yang berbeda
• Dapat difabrikasi jauh dari lokasi
pemasangan dan dapat
ditempatkan di perairan dalam
Lokasi:
Kelengkapan Dokumen Teknis: Pantai Candidasa, Kab.
1. Spesifikasi Teknis : R0 Karangasem, Bali
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0
Keunggulan:
Melindungi kawasan pemukiman masyarakat
di Pantai yang tererosi sepanjang 500 m.
Material prefabrikasi
Lebih cepat dan lebih murah
Lokasi:
Desa Seseli Jaya dan Desa Buho-buho, Kec.
Morotai Timur Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi
Maluku Utara
Keunggulan:
Lebih cepat
Less worker
Fleksibel
Environmental Friendly
Lokasi:
Hulu Jembatan Gladak Perak, Sungai
Leprak, Sumberwuluh, Candipiro, Kab.
Lumajang, Jawa Timur
Lokasi:
• Gunung Gamalama, Maluku
• Sungai Togurara, Kel. Tubo, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara
Lokasi:
Sungai Konto, Gunung Kelud, Kediri, Jawa Timur
Keunggulan:
Mudah dikonfigurasi, dapat digunakan dalam
lingkungan yang berdiri sendiri, yang digerakkan
secara manual, atau dalam lingkungan yang
terdistribusi sepenuhnya secara otomatis berupa
client-server.
Keunggulan:
Data real time yang dapat digunakan untuk peringatan
dini dan forecasting.
Keunggulan:
• Meningkatnya IP (Indeks Pertanaman) di
daerah Irigasi, produksi beras nasional dan
pendapatan petani
• Acuan dalam penentuan kebijakan mengenai
metode budidaya padi yang akan digunakan
di suatu daerah irigasi oleh masyarakat
• Dapat digunakan sebagai bahan untuk
menyusun System Planning and Design dan Kelengkapan Dokumen Teknis:
Pedoman OP di tingkat tersier dan DI yang akan 1. Spesifikasi Teknis : R0
mengimplementasikan SRI 2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0
NEO-PERDAS
Untuk mendukung pengelolaan data yang dikumpulkan, telah
dilakukan pengembangan perangkat lunak Neo-Perdas, untuk
mengolah data mentah menjadi data debit hingga siap untuk
dipublikasikan. Pengelola hidrologi di Indonesia bisa
mendapatkan perangkat lunak ini secara gratis.
KONSEP PENANGGULANGAN
GUGURAN LAVA
DEPOSIT MATERIAL
Keunggulan:
Aliran lahar terkendali secara fisik, non fisik dan
dinamik
PERAMALAN BANJIR
BERDASARKAN DATA TELEMETRI
Sistem Telemetri memungkinkan
pengukuran parameter hidrologi dapat
dilakukan secara jarak jauh dan
menunjang monitoring banjir terpadu
dengan sistem peramalan banjir secara
real-time.
Keunggulan:
Tersedianya jaringan hidrologi secara
real-time yang menunjang monitoring
banjir terpadu dengan sistem
peramalan banjir
Keunggulan:
Dapat mengirimkan data hidrologi ke stasiun
penerima (server) secara jarak jauh.
Teknologi ini dapat menyimpan dan
menyampaikan data hidrologi secara
berkelanjutan.
Lokasi:
Tersebar di DitJen SDA (B/BWS)
TEKNOLOGI
PENGAMAN SUNGAI
Teknologi ini memadukan
panduan inspeksi tanggul
dengan pengembangan
perangkat lunak (berikut
manualnya) untuk mengolah
data yang disiagakan di pusat
pengolahan data.
Keunggulan:
Memudahkan bagi pengelola
Kelengkapan Dokumen Teknis: sungai untuk membuat skala
1. Spesifikasi Teknis : R0 prioritas dalam melakukan
2. Metode Perencanaan : R0 operasi dan pemeliharaan.
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0
Keunggulan:
• Mitigasi bencana kekeringan akibat
pengaruh meteorologi Kelengkapan Dokumen Teknis:
• Peramalan kondisi kekeringan sampai 6 1. Spesifikasi Teknis : R0
bulan ke depan. 2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0
Lokasi:
DAS Cisangkuy, WS Citarum
650
600
550
500
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
12/5/2003 12/4/2004 12/4/2005 12/4/2006 12/4/2007 12/3/2008 12/3/2009 12/3/2010 12/3/2011 12/2/2012 12/2/2013 12/2/2014 12/2/2015 12/1/2016 12/1/2017
Lokasi:
WS Cidanau-Ciujung-Cidurian
Keunggulan:
• Informasi daya dukung kualitas lingkungan dan
data kualitas lingkungan yang akurat
Kelengkapan Dokumen Teknis: • Bahan pemberian rekomendasi pengelolaan
1. Spesifikasi Teknis : R0 kualitas air dan pengendalian pencemaran air
2. Metode Perencanaan : R0 serta pemberian izin pemanfaatan air
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0 Lokasi:
5. AHSP : R0 BBWS Cidanau-Ciujung-Cidurian (C3) di Provinsi
6. Bukti Competitiveness : R0 Banten
SUNGAI KITA
Perangkat lunak berbasis android yang digunakan dengan
melibatkan peran serta masyarakat untuk memberikan
informasi kondisi sungai secara real time kepada instansi
pengelola wilayah sungai
Keunggulan:
• Meningkatkan kepedulian masyarakat akan kondisi sungai
dan prasarana sungai sekitarnya
• Pengiriman informasi dari masyarakat otomatis ke pengelola
wilayah sungai sesuai lokasi kerusakan
• Informasi kerusakkan didapatkan secara real time
• Masyarakat dapat mengetahui tindak lanjut laporan
• Keberterimaan masyarakat terkait tindaklanjut/ penanganan
yang dilakukan Mitigasi bencana
Lokasi:
Kelengkapan Dokumen Teknis: Sungai Cimanuk, Provinsi Jawa Barat.
1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0
EMBUNG SEDERHANA
Embung sedernana merupakan
bangunan air untuk
menampung air hujan untuk
pemenuhan domestik dan
irigasi dan dibangun di daerah
minim air. Bangunan air
dilengkapi dengan bangunan
pelimpah.
Keunggulan:
Spillway lebih aman
terhadap banjir
Keamanan tubuh embung
Lokasi:
Desa Tuatuka, Kec.Kupang
Timur, Kab. Kupang, Provinsi NTT
Keunggulan:
• Meningkatkan Nilai Guna Air
• Meningkatkan Efisiensi dan
Efektivitas Pemberian Air
• Menghemat Tenaga Kerja
• Meningkatkan Pertumbuhan
Tanaman dan Hasil dan Menekan
Pertumbuhan Gulma
Lokasi:
• Kabupaten Dompu, NTB (2017)
• Indramayu (2015)
• Kupang, NTT (akan Pilot Project
2019)
• Haruku, Kab.Maluku Tengah (akan
Pilot Project 2019)
Layout Pola Operasi Irigasi Hemat Air di Negeri Kailolo (Atas dan Bawah) dan Kabau
Pola Operasi:
Air diambil dari sumur bor dengan bantuan Pompa Solar Cell ke Reservoir dari Reservoir air
dialirkan secara gravitasi ke lahan, melalui pipa utama, pipa manifold, pipa lateral dan
diteteskan melalui emitter langsung menuju daerah perakaran
TEKNOLOGI IRIGASI
MENDUKUNG
MODERNISASI IRIGASI
Memperbaiki tingkat keandalan
daerah irigasi dalam layanan irigasi
dari hulu sampai hilir sehingga
pemanfaatan air irigasi bisa
dirasakan merata oleh petani,
peningkatan produktivitas lahan
dan air.
Keunggulan:
• Efisiensi saluran pemberi
• Kemudahan pengerjaan
• Mengatasi kesulitan material di
lapangan
Lokasi:
DI Ciliman, Banten dan Papua
TEKNOLOGI IRIGASI
LONG STORAGE
Merupakan bangunan penahan air
yang berfungsi menyimpan air di dalam
sungai, kanal dan atau parit pada
lahan yang relatif datar dengan cara
menahan aliran untuk menaikkan
permukaan air sehingga cadangan air
irigasi meningkat.
Keunggulan:
Mampu menjamin pasokan air
• Tidak menggunakan pompa (tenaga
Kelengkapan Dokumen Teknis: gravitasi)
1. Spesifikasi Teknis : R0 • Berkurangnya biaya operasional
2. Metode Perencanaan : R0 • Sumber air baku untuk mendukung
3. Metode Pelaksanaan : R0 pertanian di lahan irigasi rawa
4. Metode O&P : R0 • Meningkatkan IP irigasi rawa
5. AHSP : R0
Lokasi:
6. Bukti Competitiveness : R0
Kampung Sagare, Distrik Asmat, Papua
‘
Bidang Sumber Daya Air
Pendayagunaan Sumber Daya Air (TA. 2017)
TEKNOLOGI FEROSEMEN
UNTUK SALURAN IRIGASI TERSIER
Teknologi tepat guna bidang irigasi ini merupakan konstruksi yang
kuat, ringan, mudah dikerjakan serta dapat berfungsi membagikan
air sesuai dengan lebar pintu yang telah ditentukan. Telah
diterapkan untuk optimasi pengelolaan jaringan irigasi di kawasan
perbatasan.
Keunggulan:
• Sistem Knock Down, lebih ringan, mudah dibuat, cepat dipasang,
dan dapat dibuat sesuai kondisi lapangan
• Penggunaan sumber daya air untuk irigasi menjadi lebih optimal
karena kehilangan air di saluran irigasi lebih kecil (efisiensi
penggunaan air)
• Berpotensi meningkatkan index pertanaman (IP) lebih dari 49%
dan memberikan efisiensi penyaluran irigasi tinggi yaitu lebih dari
91.5%.
• Mengurangi biaya pembangunan dibandingkan konstruksi
pasangan batu kali (konvensional)
Kelengkapan Dokumen Teknis:
1. Spesifikasi Teknis : R0 Lokasi:
2. Metode Perencanaan : R0 • Kiawit, Desa Sajingan Besar Kec. Sajingan Kab. Sambas, Prov.
3. Metode Pelaksanaan : R0 Kalimantan Barat. (Pilot Project)
4. Metode O&P : R0 • Desa Sidomulyo, Kec. Godean, Kab. Sleman (Replikasi Perdana)
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0
JARINGAN IRIGASI
PERPIPAAN SEDERHANA
Sistem irigasi yang memanfaatkan bahan pipa sebagai media
pendistribusian air irigasi.
Keunggulan:
• Pemasangan pipa relatif sederhana dan mudah
• Perawatan mudah
• Bahan dapat diperoleh di pasaran
• Tidak mudah tercemar oleh keadaan sekitar
• Volume pembagian air dapat diketahui, dan pembagian air lebih
tepat dan cepat
• Jaringan irigasi pipa meningkatkan efisiensi penyaluran sebesar
98.99% dengan debit air sebesar 17.18 liter/sekon
Lokasi:
Desa Srumbung, Kab. Magelang (Replikasi Perdana)
Keunggulan:
• Sebagai pengimbuh pantai sekaligus
perehab pantai yang tererosi
• Efektif dalam mengatasi erosi juga pada
pantai yang berlumpur
• Memberikan perlindungan pantai dari
dampak negatif abrasi
• Memberikan perlindungan terhadap upaya
reboisasi bakau
• Berpotensi menambah sedimentasi yang
didapat melalui proses over topping pada
saat gelombang tinggi
• Melindungi tembah kembangnya Mangrove
Lokasi:
• Serang, Prov. Banten (Pilot Project)
• Pekalongan, Prov. Jawa Tengah (Pilot
Project)
• Desa Timbul Sloko, Kec.Sayung, Kab.Demak
(replikasi perdana)
TEKNOLOGI PENGAMAN
PANTAI BLOK BETON 3B DI
WATERFRONT CITY, DARUBA,
KSPN MOROTAI
Alternatif teknologi struktur pelindung
pantai.
Keunggulan:
• Modular
• Kestabilan tinggi
• Pengerjaan cepat
Lokasi:
Desa Daruba, KSPN Morotai (Replikasi
Perdana)
TEKNOLOGI
PERKERASAN BETON
MENERUS DENGAN
TULANGAN
Keunggulan:
Efisiensi biaya dengan
menurunkan biaya
pemeliharaan serta lebih
baik karena lebih nyaman.
Lokasi:
Jawa Barat
Keunggulan:
• Pengganti aspal minyak
• Ketahanan deformasi baik
• Ketahan terhadap temperatur
tinggi sehingga cocok untuk di
daerah tropis
Lokasi:
Makasar
TEKNOLOGI CEMENT
TREATED SUB BASE (CTSB)
DENGAN SIRTU LOKAL
Penggunaan Cement Treated Sub
Base (CTSB) dengan material sirtu bulat
Merauke sebagai pondasi jalan.
Keunggulan:
Relatif lebih murah dan lebih cepat
karena menggunakan material lokal
daerah tersebut, tidak mendatangkan
dari lokasi lain yang jauh.
Lokasi:
• Kab. Tanah Merah Prov. Papua
Keunggulan:
Efisiensi biaya konstruksi jalan melalui pemanfaatan
material lokal.
Lokasi:
• Pulau Morotai, Maluku Utara
TEKNOLOGI STABILISASI
DALAM UNTUK TANAH GAMBUT
Sifat tanah gambut yang jelek membuat perlu
dilakukannya stabilisasi. Stabilisasi pada intinya
adalah upaya untuk menurunkan batas cair
(liquid limit), menurunkan kadar air optimum,
menaikkan berat isi kering maksimum,
menaikkan nilai kepadatan.
Lokasi:
Kota Bandung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa
Tengah dan Propinsi Riau.
TEKNOLOGI TEROWONGAN
DENGAN METODE BLASTING
Blasting merupakan metode peledakan di
dalam terowongan dimana proses
peledakan dilakukan dengan sangat hati-
hati agar kondisi batuan disekitar lubang
tidak mengalami kerusakan.
Keunggulan:
• Membuat rata permukaan terowongan
• Membuat agar permukaan terowongan lebih
stabil
• Mengurangi pemakaian beton
• Mengurangi retakan dan masuknya air tanah
ke dalam terowongan
Lokasi:
Provinsi Sumatera Barat
PREFABRICATED VERTICAL
DRAIN (PVD) MENGGUNAKAN
MATERIAL LOKAL
Teknologi geosintetik komposit yang terdiri
dari material inti yang dibungkus oleh
material filter untuk menangani
permasalahan timbunan jalan di atas
tanah lunak dengan mempercepat proses
konsolidasi
Keunggulan:
• Mempercepat proses konsolidasi tanah
• Material lebih ramah lingkungan karena
setelah konsolidasi material akan
terdekomposisi ke dalam tanah
• Menurunkan tingkat erosivitas lereng
batuan
Lokasi:
Kaliwungu, Jawa Tengah
Keunggulan:
• Mempunyai fungsi dan kemampuan
yang relatif sama dengan alat FWD
• Harga produksi APKJ lebih murah
dibandingkan dengan FWD
• Penggunaan alat APKJ atau FWD akan
memberikan basil perencanaan tebal
perkerasan yang lebih akurat dan lebih
efesien
• Baik untuk perkerasan lentur maupun
perkerasan kaku
Lokasi :
• Indralaya, Sumatera Selatan
• Labuan Bajo, NTT
• Sukamara, Kalimantan Tengah
ASPAL PORUS
Aspal Porus merupakan salah satu jenis campuran beraspal
panas yang dapat digunakan sebagai lapis permukaan.
Campuran Aspal Porus terdiri dari agregat bergradasi kasar
yang relatif seragam dengan bahan pengikat aspal yang
dipadatkan sehingga memiliki rongga sekitar 20%.
Keunggulan:
• Tahan gelincir (skid resistant) yang cukup tinggi
• Tahan terhadap temperatur tinggi dan beban berat
kendaraan sehingga cocok digunakan pada daerah iklim
tropis
• Dapat berfungsi sebagai drainase untuk lebih cepat
mengalirkan air di permukaan jalan
• Dapat mengurangi kebisingan (noise reduction function)
Lokasi:
Jalan Nasional Pantai Utara Jawa (Pantura)
OTTA SEAL
Otta Seal terdiri atas single dan double Otta Seal. Salah satu
jenis 'seal' yang dibuat dengan menggunakan agregat
bergradasi dan aspal berviskositas rendah dengan kuantitas
yang cukup banyak dan dipadatkan. Akibat proses pemadatan
dan lalu-lintas, lapis pengikat (MC) akan naik ke atas dan
mengikat agregat. Sehingga dengan demikian kekuatan pada
Otta Seal akan dihasilkan oleh kemampuan lapis pengikat untuk
mengikat agregat dan interlocking antar agregat.
Keunggulan:
• Biaya relatif murah
• Perawatan relatif mudah
• Cocok digunakan untuk volume lalu lintas rendah
CAMPURAN BERASPAL
HANGAT DENGAN ASBUTON
Teknologi campuran beraspal hangat, merupakan
campuran beraspal dengan memanfaatkan produk
asbuton LGA (Lawele Granular Asphalt) dan BGA (Buton
Granular Asphalt). Penggunaan asbuton pada campuran
beraspal, selain untuk meningkatkan kualitas campuran,
juga upaya untuk mengurangi kebutuhan aspal imporT
yang setiap tahunnya meningkat
Keunggulan:
• Teknologi campuran beraspal hangat menggunakan
produk asbuton di atas dapat diaplikasikan untuk ruas- Kelengkapan Dokumen Teknis:
ruas jalan yang melayani lalu lintas sedang. 1. Spesifikasi Teknis : R3
• Meningkatkan kualitas campuran beraspal dan 2. Metode Perencanaan : R0
pemanfaatan bahan local 3. Metode Pelaksanaan : R0
Lokasi: 4. Metode O&P : R0
• Pangkalan bun-Kalimantan Tengah 5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0
LAPISAN PENETRASI
MACADAM ASBUTON (LPMA)
Lapis Penetrasi Macadam Asbuton (LPMA-
Asbuton) merupakan lapis perkerasan
yang terdiri dari agregat pokok, agregat
pengunci dan agregat penutup (khusus
untuk lapis permukaan) yang bergradasi
seragam yang dihampar secara terpisah
dan diberi ikatan awal dengan aspal
cair/aspal emulsi dan diikat oleh Asbuton B
50/30.
Keunggulan:
• LPMA-Asbuton ini diperuntukkan bagi
ruas-ruas jalan yang melayani lalu lintas
rendah dengan LHR 500 kendaraan/hari
atau lalu-lintas pada lajur rencana < Kelengkapan Dokumen Teknis:
500.000 ESA 1. Spesifikasi Teknis : R3
• Merupakan lapis kedap air yang dapat 2. Metode Perencanaan : R3
melindungi lapisan konstruksi di 3. Metode Pelaksanaan : R3
bawahnya
4. Metode O&P : R0
• Pemanfaatan bahan local
5. AHSP : R0
Lokasi: 6. Bukti Competitiveness : R0
• Kab. Buton Utara, ProV. Sulawesi
Tenggara
Keunggulan:
Konstruksi perkerasan jalan di atas tanah lunak dan beban berat,
acuan bagi perencana, pelaksana, pengawas.
Lokasi:
Pantura Jawa Barat
Kelengkapan Dokumen Teknis:
1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0
TEKNOLOGI PEMELIHARAAN
PERKERASAN KAKU
Teknologi pemeliharaan perkerasan kaku
antara lain stabilisasi slab, partial depth
repairs, full depth repairs, dan jahitan silang
(cross stitch), serta joint resealing and crack
sealing.
Keunggulan
Pelaksanaan pemeliharaan perkerasan
kaku dapat dilaksanakan dengan optimal.
LIGHT FALLING
WEIGHT DEFLECTOMETER
Alat uji untuk mengevaluasi sifat fisik
perkerasan.
Keunggulan
•Digunakan untuk menguji kekuatan
struktur tanah dasar/granular secara
otomatis
•Portable sehingga mudah dibawa ke
daerah remote area yang susah diakses
•Membutuhkan teknisi yang lebih sedikit
•Mengurangi human error karena sudah
computerized
•Produksi dalam negeri
•Harga lebih murah dibandingkan
dengan LWD buatan luar negeri
•Garansi 1 tahun
•Local content 40%
•Yearly total solution
Kelengkapan Dokumen Teknis:
1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0
HOTMIX LAWELE
GRANULAR ASBUTON
(HLGA)
Teknologi yang menggunakan aspal
alam Pulau Buton tepatnya dari
daerah Lawele yang memiliki
kandungan bitumen sekitar 30% nilai
penetrasi bitumen, Asbuton butir tipe B
50/30 ini sangat potensial digunakan
sebagai bahan substitusi aspal pen 60.
Keunggulan:
• Mensubstitusi aspal minyak sampai Kelengkapan Dokumen Teknis:
kurang lebih 40% 1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R0
• Dapat digunakan untuk lalu lintas
3. Metode Pelaksanaan : R3
sedang sampai berat
4. Metode O&P : R0
Lokasi: 5. AHSP : R0
Makassar 6. Bukti Competitiveness : R0
Keunggulan:
• Lapis kedap air melindungi lapisan konstruksi di
bawahnya
• Harga produksi campuran beraspal bisa dihemat
sampai 25%
• Dapat digunakan untuk daerah terpencil yang tidak
mempunyai AMP
• Mensubtitusi aspal minyak hingga kurang lebih 90%
• Digunakan untuk lalu lintas ringan hingga sedang
• Dikemas dalam karung
Kelengkapan Dokumen Teknis:
• Sudah dapat diproduksi di Sulawesi Tenggara, Jawa
1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R0 Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur
3. Metode Pelaksanaan : R3 Lokasi:
4. Metode O&P : R0 • Kolaka, Prop. Sulawesi tenggara, Bau-Bau, kotamara
5. AHSP : R0
dan Wakatobi (2014)
6. Bukti Competitiveness : R0
• Kabupaten Buton, Muna, Kolaka, Konawe, dan
Wakatobi. (2015)
TEKNOLOGI MATERIAL
LOKAL: SAND BASE
Merupakan teknologi campuran
beraspal panas dengan
menggunakan pasir lokal .
Keunggulan:
• Pemanfaatan bahan lokal
sehingga dapat mengurangi
ketergantungan pada
agregat standar yang sulit
didapatkan.
Kelengkapan Dokumen Teknis:
1. Spesifikasi Teknis : R3 Lokasi :
2. Metode Perencanaan : R3 Bangka Belitung, Pangkalan Bun,
3. Metode Pelaksanaan : R3 Palangkaraya
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0
STABILISASI SEMEN
DENGAN BAHAN TAMBAH
Stabilisasi semen dengan bahan tambah.
Keunggulan:
• Meningkatkan kekuatan
• Lebih tahan air
• Mengurangi debu
Keunggulan:
Palembang, Sumatera Selatan
Keunggulan:
TEKNOLOGI DAUR • Teknologi ramah lingkungan, efisiensi bahan
ULANG JALAN RAMAH aspal & agregat
LINGKUNGAN • Mengefisiensikan bahan bakar pada prosesnya Kelengkapan Dokumen Teknis:
• Mengembalikan kekuatan perkerasan 1. Spesifikasi Teknis : R0
Teknologi daur ulang (recycling) • Mempertahankan geometrik jalan 2. Metode Perencanaan : R0
merupakan teknologi ramah • Mengatasi ketergantungan terhadap material 3. Metode Pelaksanaan : R0
lingkungan yang dapat baru 4. Metode O&P : R0
diterapkan dalam merehabilitasi • Pekerjaan daur ulang jalan mengeluarkan karbon 5. AHSP : R0
atau merekonstruksi perkerasan setiap km adalah 0,06914 Ton C sedangkan 6. Bukti Competitiveness : R0
jalan dengan mengolah tanpa daur ulang sebesar 4,00483 Ton C
kembali material lama menjadi • Pengurangan bahan material pekerjaan daur
baru dan lebih kuat. ulang adalah pada agregat kasar 29,35%,
agregat halus 22,89%, aspal sebesar 84,99%
BASIS DATA
GEOTEKNIK JALAN
Aplikasi desktop digunakan untuk
melakukan analisis dan manipulasi
terhadap data serta untuk
memproduksi suatu peta dengan
tema tertentu.
Keunggulan
INROG berbasis web, online dengan
peta dasar google maps.
Lokasi
Aplikasi desktop telah digunakan
dalam beragam kegiatan mulai dari
advis teknis, kegiatan penelitian,
oleh tim nasional Lumpur Sidoarjo,
Kelengkapan Dokumen Teknis: dan oleh tim independen
1. Spesifikasi Teknis : R0 Cipularang.
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0
PENANGANAN LERENG
DI FLORES DAN PAPUA
Jatuhan batuan umumnya terjadi pada
Kelengkapan Dokumen Teknis:
struktur geologi yang mengakibatkan
1. Spesifikasi Teknis : R0
batuan memiliki rekahan yang terisi oleh
2. Metode Perencanaan : R0
material lapukan dan rentan mengalami
longsoran pada kondisi curah hujan tinggi 3. Metode Pelaksanaan : R0
atau sistem drainase lereng yang jelek. 4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
Keunggulan:
6. Bukti Competitiveness : R0
• Mencegah erosi dan longsoran secara
vegetative
• Murah dan mudah dalam pelaksanaan
dan pemeliharaan
• Efektif dalam jangka panjang untuk
mengatasi permasalahan longsoran
pada permukaan lereng jalan
Lokasi:
Flores, NTT dan Papua
Keunggulan:
Material lebih ringan dan lebih kedap air.
Lokasi:
KM 55 + 125 Ruas Jalan Karang Pucung – Wangon
Kab. Ende (akan Pilot Project 2019)
TEKNOLOGI
HYDROSEEDING
Proses penanaman dengan menggunakan
adonan antara biji dan mulsa, dimana
adonan diangkut dalam tangki, truk atau
trailer dan disemprotkan di atas lahan yang
telah dipersiapkan dalam tapak yang
seragam.
Keunggulan:
Penanganan erosi di lereng-lereng jalan yang
permukaan lerengnya terbuka (tanpa
penanganan) dan yang memiliki kemiringan
curam.
Lokasi:
Ruas Jalan Tol Manado-Bitung, Bitung STA
0+900 s.d 0+(-)300 di wilayah Minahasa Utara
INSPEKSI VISUAL
JEMBATAN (INVI-J)
Salah satu keunggulan dari
Aplikasi Sistem Inspeksi
Jembatan adalah proses
otomatisasi kriteria penilaian S
dan R, berdasarkan kondisi
dan penyebab kerusakan,
sehinffa memudahkan dalam
penilaian kondisi elemen
jembatan dan mereduksi
subjektivitas inspektor
TEKNOLOGI
PEMETAAN
TINGKAT KOROSI
LINGKUNGAN UNTUK
JEMBATAN
Penempatan sensor-sensor di
lingkungan atmosferik
jembatan.
Keunggulan
Identifikasi laju korosi
lingkungan jembatan
sebagai masukan dalam
Kelengkapan Dokumen Teknis:
penentuan perencanaan
1. Spesifikasi Teknis : R0
dimensi struktur jembatan
2. Metode Perencanaan : R0
dan penetapan metode
3. Metode Pelaksanaan : R0
perlindungan permukaan
4. Metode O&P : R0
jembatan.
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0
PENGEMBANGAN JEMBATAN
INTEGRAL PENUH GELAGAR BETON
Jembatan integral merupakan jembatan tanpa ada
sambungan (jointless), dimana lantai jembatan
menerus dan terhubung secara monolit dengan
dinding abutment.
Keunggulan
• Konstruksi joint lebih sedikit
• Dudukan balok sederhana
• Jembatan abutment integral berprilaku sebagai
satu kesatuan
• Biaya konstruksi dan biaya perawatan lebih murah
• Meningkatkan kualitas jalan
• Effisiensi desain
• Menambah redudansi dan kapasitas untuk kejadian
bencana
• Meningkatkan distribusi beban
• Meningkatkan proteksi pada elemen jembatan
• Menghilangkan, mereduksi masalah toleransi
Lokasi:
• Jembatan Sinepaul-B, Desa Sukamaju,
Rancakalong, Sumedang, Jawa Barat
Keunggulan
• Tahan korosi
• Kekuatan tinggi dan berat ringan
• Stabilitas dimensi
• Mengurangi penggunaan alat
produksi
• Memiliki kharakteristik insulasi listrik
• Tidak perlu proses finishing yang besar
Keunggulan:
• Memudahkan proses monitoring jembatan
• Mengurangi biaya pelaksanaan monitoring
Lokasi :
Sidoarjo, Lamongan, Brebes, Pemalang, Banyumas
TEKNOLOGI WEIGH IN
MOTION (WIM) BRIDGE
Alat untuk mengukur beban dan jumlah
kendaraan secara bergerak juga instrumen
untuk monitoring kondisi kesehatan jembatan.
Keunggulan:
• Cukup akurat untuk mengukur berat GVW
(Gross Vehicle Weight), Single Axe Weight
dan Axle Group Weight
• Mudah dipasang, tanpa mengganggu lalu
lintas karena dipasang di bagian bawah
jembatan
• Portable, dapat dipindahkan dari satu
jembatan ke jembatan lainnya, tanpa
mengganggu akurasi pengukuran
• Mendukung pemeriksaan keamanan
jembatan
Lokasi :
Jalan Nasional Pantai Utara (Pantura) Jawa
Tengah yaitu di Jembatan Pawiro Baru B, Weleri
VETIVER
Memanfaatkan rumput vetiver untuk
konservasi tanah, air serta perlindungan
lingkungan terutama lereng dari erosi.
Keunggulan
• Mencegah erosi dan longsoran
secara vegetatif (green construction)
• Murah dan mudah dalam
pelaksanaan dan pemeliharaan
• Efektif dalam jangka panjang untuk
mengatasi permasalahan longsoran
pada permukaan lereng jalan
FASILITAS PEJALAN
KAKI (ECO-JPO)
Fasilitas pejalan kaki berupa
jalur yang diperkeras untuk
melakukan perjalanan
dengan aman dan nyaman.
Keunggulan:
Meningkatkan kelancaran
lalu lintas baik lalu lintas
kendaraan maupun pejalan Kelengkapan Dokumen Teknis:
kaki. 1. Spesifikasi Teknis : R3
Lokasi: 2. Metode Perencanaan : R3
Jl. Kolonel Sutarto Jebres, 3. Metode Pelaksanaan : R0
Surakarta 4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0
PLATO VER.2
Teknologi Video Image Processing mampu mendeteksi
kendaraan sampai dengan 5 klasifikasi kendaraan sesuai
dengan kategori yang dibutuhkan, serta dapat digunakan
untuk menentukan tingkat kinerja lalu lintas suatu segmen
atau ruas jalan.
Keunggulan
• Sistem otomatis merekam data volume lalu lintas tanpa
tenaga manusia
• Pengambilan keputusan penanganan kapasitas jalan
dapat dilakukan secara cepat dan berbiaya murah
• Memiliki akurasi yang tinggi
• Kesalahan pencatatan dibawah 10%
• Dikembangkan dalam negeri dengan local content 40%
• Digunakan kembali untuk evaluasi keakuratan hasil
perhitungan
Keunggulan
• Mengurangi kecelakaan
• Meminimumkan biaya penanganan
kecelakaan
MANAJEMEN KESELAMATAN
JARINGAN JALAN
Sebuah pendekatan untuk meningkatkan keselamatan
jaringan jalan digunakan untuk menangani
permasalahan kecelakaan lalu lintas jalan pada suatu
jaringan jalan melalui penanganan ruas/segmen jalan
yang memiliki angka kecelakaan tertinggi secara
efektif, efisien, dan berdasarkan skala prioritas.
Keunggulan
• Meningkatkan efisiensi jaringan jalan
• Mengurangi tingkat kecelakaan
Lokasi :
• Kabupaten Bandung
• Kabupaten Bandung dan Kota Cirebon (akan Pilot Project 2019)
Keunggulan:
• Dapat memantau beberapa proyek di tempat yang berbeda
• Untuk penyediaan data pengaturan lalu lintas, keselamatan dan keamanan
di lingkungan proyek
• Berpengaruh dalam manajemen pelaksanaan untuk peningkatan efisiensi
waktu, efisiensi pendanaan
Keunggulan:
• Digunakan untuk lalu lintas rendah dengan
LHR maksimum 400 kendaraan/hari/2 arah
dengan 10% kendaraan berat dan untuk lalu
lintas rencana <300.000 ESA
• Dapat mensubtitusi aspal minyak hingga
100%
Kelengkapan Dokumen Teknis: • Memanfaatkan material lokal
1. Spesifikasi Teknis : R3
2. Metode Perencanaan : R0 Lokasi:
3. Metode Pelaksanaan : R3 Buton Utara
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0
Lokasi:
• Palembang, Sumatera Selatan (Pilot
Project 2018)
• Kalimantan Barat (akan Pilot Project 2019)
• Kabupaten Magelang (akan Pilot Project
2019)
TIMBUNAN RINGAN
Teknologi ini dikembangkan karena luasnya
deposit tanah lunak di Indonesia.
Sebagai bahan timbunan, lapis pondasi
atas (base course), dan lapisan pondasi
bawah (sub base course) perkerasan jalan.
Keunggulan:
• Cocok digunakan sebagai timbunan
pondasi jalan dan oprit jembatan diatas
tanah lunak
• Metode konstruksi satu arah / dari satu sisi
sungai
• Meminimumkan masalah penurunan
timbunan
• Mengatasi masalah stabilitas timbunan
• Tidak ada tekanan lateral / horizontal
• Tidak dibutuhkan dinding penahan tahan
timbunan
• Tidak dibutuhkan pemadatan / Self
Complicated
• Material pre pabrikasi
• Mudah dibangun dengan swadaya
masyarakat
• Penghematan biaya konstruksi hingga
60%
Lokasi:
Kepulauan Riau, Sumatera Selatan
TEKNOLOGI
CORRUGATED MORTAR
BUSA PUSJATAN (CMP)
Tersedianya satu teknologi lintas atas
menggunakan struktur baja
bergelombang, yang mempunyai
biaya dan waktu konstruksi relatif lebih
murah dan cepat dibandingkan
dengan teknologi jembatan beton
bertulang, untuk mengatasi Kelengkapan Dokumen Teknis:
kemacetan persimpangan sebidang. 1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
Keunggulan: 3. Metode Pelaksanaan : R0
• Biaya lebih murah hingga 70% 4. Metode O&P : R0
• Lebih cepat hingga 50% 5. AHSP : R0
• Usia hingga 100 tahun 6. Bukti Competitiveness : R0
• Hemat lahan
• Peningkatan keselamatan lalu lintas
Lokasi :
Fly Over Antapani, Bandung
JEMBATAN APUNG
UNTUK PEJALAN KAKI
Jembatan apung tipe pelengkung
rangka baja untuk pejalan kaki
dengan menggunakan pontoon
apung sebagai fondasi merupakan
Tipe jembatan apung pertama
dikembangkan di Indonesia.
Kelengkapan Dokumen Teknis:
Jembatan apung yang
1. Spesifikasi Teknis : R0 memanfaatkan daya apung ponton
2. Metode Perencanaan : R0
relatif lebih ringan dibandingkan air
dalam volume yang sama, sebagai
3. Metode Pelaksanaan : R0
pengganti fondasi pada tanah.
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0 Lokasi :
6. Bukti Competitiveness : R0 Sungai Segara Anakan, Kampung
Laut, Kabupaten Cilacap.
* Serah terima Mesin Cacah Plastik dari Kementerian PUPR kepada Pemerintah Daerah.
disusun oleh: Pusat Litbang Kebijakan Dan Penerapan Teknologi | 119
Bidang Jalan dan Jembatan
Perkerasan Jalan (TA. 2018)
TEKNOLOGI MATERIAL
LOKAL PADA JALAN
WISATA DI WATERFRONT
CITY, DARUBA, KSPN
MOROTAI
Memanfaatkan material
lokal (Fly ash, batu kapur),
CPHMA asbuton, dan
teknologi pelengkap jalan.
Keunggulan:
Ramah lingkungan dan
responsive gender.
Lokasi:
Desa Daruba, KSPN Morotai
(Replikasi Perdana)
TEKNOLOGI JUDESA
(JEMBATAN UNTUK DESA ASIMETRIS)
Teknologi jembatan untuk desa asimetris untuk
mempermudah konektivitas di wilayah perdesaan
dan terpencil.
Keunggulan:
• Mempermudah interaksi antar masyarakat
• Meningkatkan laju pertumbuhan ekomoni
• Mempermudah akses pendidikan
• Meringankan beban masyarakat dalam biaya
penyeberangan sungai Kelengkapan Dokumen Teknis:
Lokasi: 1. Spesifikasi Teknis : R0
• Jawa Barat dan Jawa Tengah (Pilot Project) 2. Metode Perencanaan : R0
• Desa Siru dengan Desa Wae Wako, Kec. Lembor, 3. Metode Pelaksanaan : R0
Kab. Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur 4. Metode O&P : R0
(Replikasi Perdana) 5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0
PENERAPAN MODEL
HUNIAN VERTIKAL
BERBASIS SUKU BUGIS
MAKASSAR
Model hunian vertikal yang
sesuai dengan kharakteristik
masyarakat Suku Bugis-
Makassar.
Keunggulan:
Alternatif model hunian vertical.
Lokasi:
Kota Makassar Provinsi Sulawesi
Selatan
Keunggulan:
• Mengurangi permasalahaan terus
bertambahnya material vulkanik
• Proses pembangunan lebih cepat
• Biaya produksi lebih murah
Lokasi:
Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
PENGOLAHAN AIR GAMBUT–
PAYAU MENGGUNAKAN SISTEM
FLOKULATOR BERPORI
Teknologi penyediaan air bersih di
kawasan gambut.
Keunggulan:
• Dapat mengurangi warna gambut dan
TDS tinggi
• Hemat lahan
• Efisiensi penggunaan koagulan
• Aman dari pembentukkan THM
Lokasi:
Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau
Lokasi:
Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat
PENGEMBANGAN PROTOTIPE
DESAIN TEKNOLOGI UNTUK
PERUMAHAN DI KAWASAN KHUSUS
Teknologi perumahan untuk kondisi perumahan
khusus yang aplikatif dan sesuai dengan
kharakteristik kawasan.
Keunggulan:
• Model disain Hunin Sub Komunal dengan
teknologi perumahan untuk karakteristik
Kawasan perumahan tepi laut (Nelayan)
• Teknologi perumahan aplikatif dan tepat guna
yang terintegrasi dalam model hunian untuk
menciptakan kemandirian dalam pengelolaan
hunian komunal
Lokasi:
Kampung Nelayan Tegalsari Kota Tegal Provinsi
Jawa Tengah
SOFTWARE TEKNOLOGI
GREEN BUILDING &
RATING SYSTEM
Sistem rating digunakan untuk menilai
green building yang sesuai dengan
Kelengkapan Dokumen Teknis: kondisi dan kebutuhhan Indonesia
1. Spesifikasi Teknis : R0 dan mendorong masyarakat agar
2. Metode Perencanaan : R0 menerapkan konsep green building.
3. Metode Pelaksanaan : R0 Keunggulan
4. Metode O&P : R0 Pendorong penerapan teknologi
5. AHSP : R0 perumahan ramah lingkungan yang
6. Bukti Competitiveness : R0 terintegrasi.
Lokasi:
Bangunan 2 Lantai di Balai Sungai
Puslitbang Sumber Daya Air, Kota Solo
Kelengkapan Dokumen Teknis:
1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R1
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0
Keunggulan:
• 3 x lebih kuat dari kayu asli
• Lebih cepat, ringan, ramah lingkungan
• Lebih murah
• Lebih tahan gempa Kelengkapan Dokumen Teknis:
• Movable (knock down) dapat diterapkan di berbagai 1. Spesifikasi Teknis : R0
kondisi lahan. 2. Metode Perencanaan : R0
• Memiliki 1 aplikator dan telah diterapkan di daerah rawan 3. Metode Pelaksanaan : R0
bencana 4. Metode O&P : R0
Lokasi: 5. AHSP : R0
Sumatera Barat, Yogyakarta, dan Jawa Timur 6. Bukti Competitiveness : R0
Keunggulan:
• Tersedianya pilihan teknologi rumah tapak
prefabrikasi
• Proses konstruksi cepat
• Mutu bangunan seragam Kelengkapan Dokumen Teknis:
• Mobilisasi komponen bangunan mudah 1. Spesifikasi Teknis : R0
• Tampilan luar baut dan pelat sambungan 2. Metode Perencanaan : R3
diminimalisir 3. Metode Pelaksanaan : R3
4. Metode O&P : R1
• Jumlah penggunaan panel kolom lebih sedikit
5. AHSP : R2
dan menghasilkan ruang yang lebih luas
6. Bukti Competitiveness : R0
• Efisien, penghematan biaya hingga 10%
Lokasi:
Denpasar dan Kabupaten Tabanan, Bali
ARTIFICIAL LIGHT-WEIGHT
AGGREGATES (ALWA)
Pembuatan agregat buatan dengan
memanfatkan bahan lokal (lempung bekah).
Dibuat dengan melakukan pembakaran
terhadap bahan baku sehingga menjadi agregat
ringan. Dapat digunakan untuk agregat beton
ringan, lantai gerbong kereta api dan media
tanam hidroponik.
Lokasi:
• Rumah susun di Sarijadi dan Turangga
• Media tanam dI Changi, Singapura
• PT. Inka (lantai gerbong Kereta Api)
Kelengkapan Dokumen Teknis:
1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0
TEKNOLOGI
BEBAK LAMINASI
Bebak laminasi didapatkan dari
penggabungan pelepah-
pelepah gewang menggunakan
perekat melalui prose
pemotongan, pembelahan,
pemipihan, dan perekatan.
Bahan Bersemen
TEKNOLOGI BAHAN
BANGUNAN BERBASIS
LUMPUR SIDOARJO
(LUSI)
Dengan Pembakaran Dikembangkan untuk
mengatasi lumpur yang keluar
dari semburan Lapindo. Unit
produksi telah dibangun di
dekat lokasi semburan lumpur.
BAHAN BANGUNAN
BERSEMEN DARI
SEKAM PADI
Dikembangkan untuk
mengatasi limbah sekam padi
di daerah lumbung padi.
Lokasi:
Rumah contoh di Bandung
BAMBU ZEPHYR
Bambu dipipihkan dan direkatkan satu sama lain dengan
menggunakan eoprekat orhanik. Telah memiliki 1 aplikator dan produk
telah diuji coba di bantaran sungai di Belanda.
TEKNOLOGI BAHAN
BANGUNAN
ALTERNATIF
BERBASIS BAHAN
BANGUNAN LOKAL
(TEKNOLOGI PAPAN
LAPIS GEWANG)
Kegiatan ini bertujuan untuk
mengkaji penerapan
teknologi rumah murah
berbasis kearifan dan bahan
bangunan lokal.
Keunggulan:
Meningkatkan kualitas
komponen partisi dinding
melalui teknologi Laminasi
Kelengkapan Dokumen Teknis:
1. Spesifikasi Teknis : R1 Lokasi:
2. Metode Perencanaan : R1 Rumah Timor
3. Metode Pelaksanaan : R1
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0
INOVASI TEKNOLOGI
KOMPOSIT KAYU MUTU
RENDAH DENGAN
PERKUATAN BAMBU
LAMINASI UNTUK STRUKTUR
BANGUNAN
Menggabungkan bambu laminasi
dengan kayu mutu rendah.
Keunggulan:
Meningkatkan kualitas dan nilai jual
kayu mutu rendah.
KOMPOSTER
Komposter adalah alat pengolahan sampah organik rumah
tangga melalui pengomposan dengan memanfaatkan tong
bekas yang dibenamkan ke dalam tanah.
Sistem kerja:
• Mengolah sampah dapur (45 % s/d 53%) dari sampah rumah
tangga.
• Mengalami proses pembusukan dengan bantuan
mikroorganisme dari sampah dan yang berada dalam tanah.
• Kapasitas : 60 - 100 Lt (200 kg sampah) dan dapat
dioperasikan untuk penampungan sampah antara 7 - 12
bulan per KK (5 - 6) org.
• Lama proses pengomposan (4 - 6) bulan setelah terisi penuh.
• Menghasilkan kompos (30% - c/n = 16 - 20, N=1,79, Ca = 23,27).
TUNGKU SANIRA
Keunggulan:
• Zero waste
• Jenis sampah organik dan anorganik dengan ukuran
10-20 cm, kecuali logam
• Tidak mengggunakan bahan bakar minyak
• Luas lahan 5 x 10 m dengan jarak ke permukiman tidak
kurang dari 10 m.
• Biaya operasional, Rp. 15.000/m3 sampah
• Hemat energi, daya listrik 6.000 watt.
• Mampu beroperasi 24 jam
• Kecepatan bakar 2 m3/jam, kadar air sampah <40%
• Bahan komponen tungku produk lokal
TEKNOLOGI PENGOLAHAN
SAMPAH DI KAWASAN WISATA
Pengolahan sampah di kawasan
wisata.
Keunggulan:
• Mengolah sampah organik dari
kawasan wisata dan permukiman
menjadi pupuk dan biogas yang
langsung dimanfaatkan.
• Mereduksi sampah organik dan an
organik yang masuk ke TPA sampah
• Memperbaiki kualitas kesehatan
Kelengkapan Dokumen Teknis: lingkungan.
1. Spesifikasi Teknis : R0 • Meningkatkan nilai tambah
2. Metode Perencanaan : R0 ekonomis
3. Metode Pelaksanaan : R0 Lokasi:
4. Metode O&P : R0 Cikembulan, Kab. Pangandaran,
5. AHSP : R0 Provinsi Jawa Barat
6. Bukti Competitiveness : R0
TEKNOLOGI
PENGOLAHAN AIR
MINUM HEXAGONAL
Merupakan air minum bermolekul
hexagonal yang diperoleh melalui
proses:
• Filtrasi berbutir
• Ultra filtrasi (UF)
• Reverse osmosis Kelengkapan Dokumen Teknis:
• Far Infrared 1. Spesifikasi Teknis : R0
• Bantuan pemagnetan 2. Metode Perencanaan : R0
Keunggulan: 3. Metode Pelaksanaan : R0
• Dapat menetralkan pH tubuh 4. Metode O&P : R0
• Dapat meningkatkan 5. AHSP : R0
kekebalan tubuh 6. Bukti Competitiveness : R0
• Dapat memperbaiki aktivitas
penyembuhan sel badan
• Dapat menambah nutrisi
tubuh
DYNAMIC MIXER
Menggunakan sistem penambahan bahan kimia yang dinamis
sehingga pengolahan air menjadi efisien dan efektif.
Keunggulan:
• Mengolah air sungai dan air gambut dengan warna rendah
• Kapasitas produksi 2,5 - 50 ltr/dtk
• Optimalisasi biaya investasi konstruksi sebesar 70% dibanding
dengan sistem paket instalasi konvensional lainnya
• Mampu menurunkan konsumsi bahan kimia secara signifikan
sebesar 50%
• Mengoptimalkan pemakaian daya listrik
• Menghasilkan limbah lumpur yang ramah lingkungan
Lokasi:
Bagan Siapi-api
Keunggulan:
• Dapat menurunkan tingkat kesadahan sebesar
40%
• Dapat mengolah air dengan kekeruhan tinggi
• Dapat dikembangkan hingga kapasitas
pelayanan 80 ltr/dtk
Lokasi:
Bribin, Gunung Kidul.
TEKNOLOGI
PENGOLAHAN AIR PAYAU
Teknologi pengolahan air payau di
pulau-pulau kecil dengan
menggunakan 3 metode: Rapid
Sand Filtration (RSF), Reverse
Osmosis (RO), Desinfeksi
menggunakan Ultraviolet.
Keunggulan
Pengolahan air laut menjadi air
bersih yang dapat dimanfaatkan Kelengkapan Dokumen Teknis:
masyarakat 1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0
SARINGAN RUMAH
TANGGA (SARUT)
Mengolah air baku yang
keruh, berbau dan
mengandung besi dan
mangan (Mn) untuk
kebutuhan satu KK. Teknologi
banyak diterapkan di
masyarakat.
Keunggulan:
Menggunakan media
penyaring bahan lokal (pasir
kerikil, karbon aktif) Kapasitas: Kelengkapan Dokumen Teknis:
0,5 - 1,0 liter/menit 1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0
BIOROTASI
(INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH "GREY WATER”)
Biorotasi adalah rangkaian unit pengolahan air limbah rumah tangga (non
kakus) yang terdiri dari sistem biofilter dan taman sanita dengan resirkulasi,
yang menghasilkan air olahan yang dapat digunakan kembali untuk
kebutuhan umum gedung.
Keunggulan:
Tersedianya alternatif teknologi daur ulang air limbah non kakus di bangunan
gedung bertingkat yang dapat dipertimbangkan oleh pengambil keputusan
dan perencana, dalam pengelolaan sumber daya air dan pengendalian
pencemaran air.
BIO 3
Pengolahan Air Limbah Rumah tangga
• Tangki Bio -3 proses pengolahan anaerobik sistem biofilm melekat-terendam,
menggunakan media terstruktur dari plastik daur ulang
• Pemilihan media tersebut harus mempertimbangkan specific gravity, kekerasan,
ketahanan abrasi, kekasaran permukaan, koefisien keseragaman dan
ketersediaan dalam jumlah yang banyak.
• Media juga harus mempunyai kemudahan dalam backwash dan melepaskan
padatan yang terperangkap.
• Air olahan dari sistem ini tidak memerlukan pengolahan lanjutan/ bidang resapan,
namun dapat dibuang langsung ke saluran drainase, kolam sanita dan badan air.
Keunggulan:
• Kombinasi media bio-3 yaitu biofilter
diam terendam dan terfluidisasi Kelengkapan Dokumen Teknis:
1. Spesifikasi Teknis : R0
• Menggunakan tiga macam media
• Effluen pengolahan < 40 mg/L BOD 2. Metode Perencanaan : R0
• Dinding fiber bergelombang 3. Metode Pelaksanaan : R0
• Sudah diproduksi secara massal oleh 4. Metode O&P : R0
CV. Aman Makmur Indonesiaku 5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0
KOLAM SANITA
Model Taman Sanita merupakan wetland buatan tipe aliran
dibawah permUkaan media dengan menggunakan
tanaman air. Model ini untuk pengolahan grey water atau
pengolahan lanjutan tangki septik. Jenis Tanaman yang
dapat digunakan Papyrus, Soluna, Melati Air, Lavender,
Flagmites, Alicia, Siperus Sp, Kana air, pisang-pisangan.
Keunggulan:
Efisiensi dalam hal:
• Reduksi Zat Organik (BOD) 50 - 60 %
• Reduksi Bakteri Fekal Koli: 60.1 - 90,9 %
• Reduksi Nitrogen sebagai Nitrat: 51 %
• Reduksi Fosfat: 22,50 - 50 %
Lokasi:
Kota Bandung, Kalimantan Selatan dan Cirebon.
TEKNOLOGI PENGOLAHAN
AIR LIMBAH SISTEM AEROB
DAN ANAEROB SEBAGAI
ELEMEN LANSEKAP
Proses pengolahan air limbah
menghasilkan emisi gas rumah kaca.
Meskipun kontibusi air limbah terhadap
peningkatan emisi gas rumah kaca
cukup kecil (3-4%, IPCC 2006), namun
patut diperhitungkan karena dengan
semakin bertambahnya jumlah
penduduk, volume air limbah domestik
yang dihasilkan juga akan semakin
meningkat.
Keunggulan:
Mendapatkan teknologi pengolahan air
Kelengkapan Dokumen Teknis: limbah yang efektif.
1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0
IPAL LANSEKAP
Kelengkapan Dokumen Teknis: Instalasi pengolahan air limbah sekaligus
1. Spesifikasi Teknis : R3 berfungsi sebagai unsur estetika
2. Metode Perencanaan : R3
3. Metode Pelaksanaan : R3
Keunggulan:
• Instalasi pengolahan air limbah sekaligus
4. Metode O&P : R3
berfungsi sebagai unsur estetika didalam
5. AHSP : R0
elemen lansekao
6. Bukti Competitiveness : R0
• Output kualitas air daur ulang
• Fungsi Ruang Terbuka Hijau
Lokasi:
Rusun Cingised, Kota Bandung
PEMBANGUNAN MODEL
PENATAAN KAWASAN KUMUH
Mengidentifikasi kondisi sosial, ekonomi,
dan lingkungan serta potensi yang dapat Kelengkapan Dokumen Teknis:
Kelengkap
dikembangkan sebagai resource 1. Spesifikasi Teknis : R1
1. Spesifikas
pengembangan kawasan. 2. Metode Perencanaan : R1
2. Metode P
3. Metode Pelaksanaan : R1
3. Metode P
Lokasi: 4. Metode O&P : R0
4. Metode O
• Kecamatan Semanggi, Kota Surakarta, 5. AHSP : R0
5. AHSP
Provinsi Jawa Tengah 6. Bukti Competitiveness : R1
6. Bukti Com
• Kecamatan Cigugur, Kabupaten
Kuningan, Provinsi Jawa Barat
• Kota Cimahi, Kabupaten Jawa Barat
TENDA KELUARGA
UNTUK PENGUNGSI
Keunggulan:
• Terdapat sekat untuk privasi;
• Memiliki langit-langit yang
dapat menurunkan suhu
didalam tenda (lebih rendah 5°
dibanding tenda tanpa
plafond)
• Cross ventilation.
Lokasi:
Bencana alam di Yogyakarta dan
Pangalengan.
TENDA HUNTARA
Tenda yang dirancang sebagai hunian sementara bagi
para korban bencana. Tenda huntara meniliki 2 lantai
(double deck), dengan fungsi lantai dasar sebagai ruang
keluarga dan lantai atas sebagai ruang tidur.
Keunggulan:
• Luasan dan ketinggian ruang memberikan keleluasaan
bergerak
• Pemisahan ruang keluarga dan ruang tidur
memberikan kenyamanan dalam melakukan aktivitas
• Sistem sirkulasi udara memberikan kenyamanan termal
dalam tenda
• Sistem rangka yang kuat dan kokoh
• Praktis dalam pemasangan
• Mudah dibawa
Lokasi:
Kota Manado
SELIMUT API
Merupakan lembaran kain tahan api yang mudah
lentur, digunakan untuk memadampan api kecil
pada kebakaran tahap awal.
Kelengkapan Dokumen Teknis:
Keunggulan: 1. Spesifikasi Teknis : R0
• Praktis dalam penggunaan; 2. Metode Perencanaan : R0
• Tidak mudah menyala 3. Metode Pelaksanaan : R0
• Sebagai pengganti karung goni; 4. Metode O&P : R0
• Tidak perlu direndam air 5. AHSP : R0
• Menggunakan 100% bahan lokal; 6. Bukti Competitiveness : R0
• Memenuhi ketentuan BS 476: BAGIAN 5-1979;
ASTM D3806-1979; AS/NZS 3504
• Menggunakan bahan dasar air dengan
kandungan dapas 15, ramah lingkungan
TANGGA DARURAT
Tangga darurat model antena terbalik adalah
sarana evakuasi penghuni bangunan untuk
menyelamatkan diri, apabila terjadi kebakaran. Kelengkapan Dokumen Teknis:
1. Spesifikasi Teknis : R0
Keunggulan: 2. Metode Perencanaan : R0
• Dapat dilipat 3. Metode Pelaksanaan : R0
• Tidak memerlukan temapt luas
4. Metode O&P : R0
• Praktis dalam pemasangan
5. AHSP : R0
• Diapsang antar bordes
6. Bukti Competitiveness : R0
• Menggunakan 100% bahan lokal
TERALIS AMK
Teralis AMK adalah teralis berlubang dilengkapi
kunci pembuka teralis, dengan pelindung
breakglass yang berfungsi sebagai sarana jalan
keluar pada saat terjadi kebakaran.
Keunggulan:
• Alat bantu evakuasi pada saat terjadi
Kelengkapan Dokumen Teknis:
kebakaran
1. Spesifikasi Teknis : R0
• Memudahkan evakuasi bagi penghuni
2. Metode Perencanaan : R0
bangunan yang menggunakan teralis baik pada
3. Metode Pelaksanaan : R0
jendela maupun pintu
4. Metode O&P : R0
• Meminimisasi korban kebakaran akibat
terperangkap kobaran api 5. AHSP : R0
• Membuka peluang bagi pengembangan sektor 6. Bukti Competitiveness : R0
usaha kecil dan Menengah (UKM)
• Berfungsi sebagai sarana evakuasi kebakaran
sekaligus alat pengaman terhadap tindakan
kejahatan
• Tidak dapat di buka dari luar
• Menggunakan 100% bahan lokal
Keunggulan:
Biaya Lebih Murah, Mutu Lebih Baik, dan
Waktu Lebih Cepat
Lokasi:
Kampus ITB, Jatinagor
TEKNOLOGI
BAMBU LAMINASI
Merupakan penggabungan
bilah-bilah bambu dengan
menggunakan perekat khusus.
Keunggulan:
Alternatif pengganti kayu
konstruksi (balok, kolom, papan,
parquet) dan furniture.
Dapat juga dimanfaatkan untuk
pengembangan rumah
tradisional.
IPAL KOMUNAL
Tersedianya teknologi
pengolahan air limbah yang
memenuhi baku mutu air limbah
domestik.
Lokasi:
• Kec. Cileunyi Kulon, Kab.
Bandung, Prov. Jawa Barat
• Kec. Pacet, Kab. Bandung,
Prov. Jawa Barat
PENATAAN KAWASAN
KUMUH BERBASIS
KEMITRAAN
Penerapan teknologi terbatas
(pilot project) dalam bentuk
perencanaan kawasan kumuh
perkotaan berbasis kemitraan
yang mencakup :
1. Hunian sub komunal 3 (tiga)
blok, dengan total jumlah
hunian 64 unit,
2. Penyediaan prasarana dan
sarana, serta
3. Penataan lansekap
Lokasi:
Rusun Semanggi, Surakarta Kelengkapan Dokumen Teknis:
1. Spesifikasi Teknis : R0
2. Metode Perencanaan : R0
3. Metode Pelaksanaan : R0
4. Metode O&P : R0
5. AHSP : R0
6. Bukti Competitiveness : R0
TEKNOLOGI BAMBU
LAMINASI MENDUKUNG
ANJUNGAN CERDAS
RAMBUT SIWI
Kawasan dengan batas
tertentu dalam backbone WPS
(Wilayah Pengembangan
Strategis) yang terletak dipinggir
jalan nasional yang ditetapkan
untuk menyelenggarakan fungsi
pelayanan kepada pengguna
jalan, pemberdayaan ekonomi
masyarakat local dan bagian
dari inkubasi kawasan.
Keunggulan:
Meningkatkan nilai manfaat
jalan nasional melalui
penyediaan tempat istirahat
bagi pengguna jalan yang
selain untuk keperluan
keselamatan, sekaligus
diharapkan mendorong
pertumbuhan wilayah
disekitarnya dan kesejahteraan
masyarakat lokal.
Lokasi:
Anjungan Cerdas Rambut Siwi,
Karangasem, Bali. (Replikasi
Perdana)
Penanggung Jawab:
Ir. Mokhamad Wahabi, M.Si.
Editor:
Elias Wijaya Panggabean, S.T., M.T.
Nuraini, S.T., M.T.
Tim Penyusun:
Dellarisa Astarai, S.E.
Halleyana Tunjung Wratsari S.E
Jullian Wiciardo, S.T.
Nur Priyanto, S.T.
Rendy Firmansyah, S.T.
Bidang Penyusun:
Bidang Program dan Evaluasi Pusat Litbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi
Bidang Program dan Evaluasi Pusat Litbang Sumber Daya Air
Bidang Program dan Evaluasi Pusat Litbang Jalan dan Jembatan
Bidang Program dan Evaluasi Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman