Anda di halaman 1dari 22

STUDY KASUS PROYEK

FREEDOM PARKWAY DI
ATLANTA
Disusun oleh:
1. Erni Mulyandari NIM I 0107071
2. Zaky Mubarok NIM I 0107149
3. Alfi Rizky NIM I 0110013
4. M. Muttaqin NIM I 0110080
5. Raditya Ramadhan NIM I 0110092
6. Satya Adie Pratama NIM I 0110104
Pengantar
• Kurangnya kepedulian dari dampak-dampak sosial
dan lingkungan.
• Akhir dekade 60, para pemimpin menyadari
kemajuan teknologi sering merugikan lingkungan.
• UU tentang isu-isu sosial dan lingkungan dalam
merencanakan dan mendesain pekerjaan
engineering.
• Insunyur harus memiliki kepedulian terhadap
dampak-dampak merugikan dari desain mereka
terhdap masyarakat dan lingkungan di bumi.
Latar Belakang
• Tahun 1960
Departemen Transportasi Georgia-Komisi
Regional Atlanta. (Pembuatan jalan bebas
hambatan.
• Tahun 1961
Departemen Transportasi melakukan
pembebasan atas hak-hak tanah untuk
proyek jalan bebas hambatan.
Masalah: ganti rugi yang tidak layak.
Perundangan Sosial dan
Lingkungan
• Provisi-provisi legislatif yang paling signifikan terkait
dengan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan) dari jalur-jalur bebas hambatan yaitu:
- UU Departemen Transportasi Tahun 1966
- UU Kebijakan Lingkungan Nasional Tahun1969
- UU Udara Bersih Tahun 1963
- UU Kebijakan-kebijakan Pengambilalihan
Properti Riil dan Bantuan Relokasi yang Seragam
Tahun 1970
- UU Jalan Bebas Hambatan Bantuan Federal Tahun
1970
UU Departemen Transportasi
• Diberlakukan tanggal 16 Oktober 1966
• Upaya-upaya khusus untuk melestarikan
keindahan alami di daerah luar kota adalah
Kebijakan Nasional
• Program-program transportasi yang
menggunakan lahan pada taman umum, daerah
rekreasi, cagar satwa liar dan unggas air, atau
lokasi-lokasi bersejarah harus dilengkapi dengan
perencanaan yang tuntas untuk meminimalisir
dampak lingkungan yang merugikan.
UU Kebijakan Lingkungan Nasional
Tahun 1969
• Sudah menjadi kebijakan nasional bahwa
pemerintah federal akan menggunakan semua
cara yang mungkin untuk menciptakan dan
melestarikan kondisi-kondisi dimana manusia dan
alam dapat eksis dalam sebuah keharmonisan
yang produktif.
• UU ini membentuk Dewan Kualitas Lingkungan
dengan 3 anggota dan menjadi bagian dari
Kabinet Presiden untuk membuat pedoman-
pedoman bagi badan yang berkepentingan
dengan undang-undang tersebut.
UU Udara Bersih Tahun 1963
• Mendorong ditingkatkannya program-program
lokal dan daerah yang mengontrol polusi udara.
• Mengakomodasikan diberlakukannya standar
kualitas udara.
• Tahun 1965 Kongres mengesahkan UU
Kendaraan Bermotor (pengontrolan terhadap
industri kendaraan bermotor untuk mewajibkan
pemasangan alat-alat pengontrol polusi udara
pada semua kendaraan-kendaraan baru.
UU Kebijakan-kebijakan Pengambilalihan Properti Riil
dan Bantuan Relokasi yang Seragam Tahun 1970
• Memberikan perlakuan yang seragam bagi
anggota masyarakat yang terkena dampak dari
proyek-proyek publik yang dibiayai federal.
• Menentukan kompensasi yang adil dalam
bernegosiasi dengan pemilik-pemilik properti,
dalam pengambilalihan properti, dan, jika
diperllukan dalam memberlakukan prosedur
pengambilan paksa.
UU Jalan Bebas Hambatan
Bantuan Federal Tahun 1970
• Mengharuskan menteri transportasi unutk
menerbitkan pedoman-pedoman yang
dirancang untuk menjamin bahwa dampak-
dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan
yang mungkin terjadi diberikan
pertimbangan-pertimbangan yang memadai
selama perencanaan dan pembanguna
proyek-proyek jalan bebas hambatan
dengan bantuan federal
Legislasi Daerah yang
Signifikan
• Contoh:
Di negara bagian Georgia, undang-
undang negara bagian tersebut secara
spesifik mengatur pembelian lahan
untuk jalan bebas hambatan dan
pelepasan lahan yang tidak lagi
dibutuhkan untuk tujuan transportasi
Dibatalkannya Rute
Interstate I-485
• Keputusan pengadilan (1971) untuk menunda
pengerjaan proyek tersebut sampai selesai
disusunnya AMDAL
• Tahun 1973, Kotamadya Atlanta membalikkan
posisi yang semula mendukung proyek I-485,
dan pada tahun 1974, Komisi Regional Atlanta
menghapus I-485 dari Alternatif-Alternatif
Perencanaan Regional.
Perkembangan dalam
Perencanaan Lokal
• Adanya konsep perencanaan berjudul “Taman Great
Park, Sebuah Proposal oleh Kotamadya Atlanta”
diterbitkan pada bulan Oktober 1975
• Konsep ini menawarkan pemanfaatan campuran untuk
lahan pertamanan dan perumahan disertai dengan
pembenahan-pembenahan terhadap sistem transportasi
lokal dan regional.
• Konsep ini tidak ditindaklanjuti karena tidak
menyinggung persyaratan-persyaratan legal dan
finansial un tuk pengalihan lahan yang dimiliki oleh
GDOT.
• Didirikannya Atlanta Great Park Planning, Inc
(AGPP) pada bulan Maret 1976.
• AGPP mempersiapkan studi dengan judul “Taman
Great Park II: Peluang-peluang untuk
Pengembangan Residensial, Rekreasi, dan Ekonomi.”
• Perlu dilakukan studi lebih lanjut dengan judul
tersebut.
 Tahun 1978, AGPP melakukan studi terperinci dengan
Judul “Taman Great Park III-Studi Perumahan”
 Tidak dibahasnya pemanfaatan ulang hak guna jalan
Menyebabkan kasus ini terbentur dengan keterbatasan
Keterbatasan legal yang ada.
Lahan luas di dalam kota tersebut tetap kosong
tahun demi tahun karena segala upaya untuk
menyelesaikan kebuntuan mengenai bagaimana lahan
tersebut harus dimanfaatkan mengalami kegagalan
.
Presidential Parkway
• Kampanye Penggalangan Dukungan
• Fitur Desain dan Lokasi
• Kajian Sosial dan Lingkungan
• Oposisi Publik terhadap Presidential
Parkway
• Langkah-langkah Administratif
Proses Hukum
• Persidangan pertama ( 22-25 Okt’84 )
Hakim Distrik William O’Kelly memberikan
keputusan yang mengalahkan pihak penggugat dan
menolak untuk menghentikan pembangunan parkway.
• Pengadilan Banding Amerika Serikat ( Oktober
1985)
Menyetujui bahwa EIS secara umum sudah layak,
tapi memberikan perintah kepada Menteri
Transportasi untuk memberikan klarifikasi
terhadap temuan-temuan mengenai ayat 4 (f) yang
terkait dengan 3 rencana alternatif
Perlawanan Warga
• Tahun 1985, sebuah kelompok pemrotes jalan (Roadbusters)
mendirikan sebuah kota tenda di situs historis Shady Side
Park (50 pendemo ditangkap)
• Peristiwa pemicu gugatan-gugatan tambahan:
a. 18 Desember 1984
Radio WGST melaporkan bahwa perusahaan Arrington
Enterprises, yang pemilik mayoritasnya adalah Presiden
Dewan Kota Marving Arrington, tercatat sebagai
subkontraktor dalam Proyek Presidential Parkway dengan
status Usaha Bisnis yang merugikan.
b. 15 Januari 1985
Hasil investigasi Jaksa Agung Georgia yang menyimpulkan
bahwa partisipasi Arington di dalam proyek Presidential
Parkway merupakan sebuah konflik kepentingan
c. 25 Januari 1985
Para penentang parkway mengajukan dua gugatan hukum di
pengadilan Tinggi Kabupaten Fulton.
Musyawarah
• Adanya keinginan yang kuat diantara semua pihak
yang bermusyawarah untuk menuntaskan masalah
tersebut.
• Persidangan dilaksanakan pada tanggal 3
September 1991
• Pertemuan tambahan yang menyusul untuk
menyelesaikan hal-hal rinci, dan kesepakatan resmi
tidak ditandatangani oleh Hakim Clarence Seeliger
sampai tanggal 25 Juni 1992
Freedom Parkway
• Kesepakatan yang dicapai oleh para
mediator dijelaskan dengan rinci
dalam sebuah dokumen resmi 47
halaman yang ditandatangani oleh
semua pihak dan disetujui oleh Hakim
Seeliger.
• Jalur Parkway yang baru tersebut
akan disebut Freedom Parkway
• Fitur-fitur Desain Freedom Parkway

• Persetujuan Kongres
Kongres AS pada tanggal 26 November 1991
Kesimpulan
• Kontroversi Proyek Freedom Parkway yang
terulur lebih dari 30 tahun ini melibatkan
pejabat pemerintah, tiga cabang pemerintah,
tiga tingkatan pemerintah (federal, daerah, dan
lokal)
• Desain akhir parkway yang jauh berbeda dari
fasilitas jalan bebas hambatan
• Pentingnya kerjasama yang erat antara para
insinyur dengan pejabat-pejabat terpilih dan
memperhatikan pendapat warga dalam mencari
solusi yang paling tepat untuk seluruh
masyarakat
Sekian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai