Anda di halaman 1dari 20

Praktikum Kimia Dasar

PEMBUATAN GYPSUM DARI BATU KAPUR


Yuliana Sastra4, Aldrian Wahyu Prakoso , Ferdiansyah , Izmi Auliatul Pauza ,
MARGONO EDI PRAYITNO
Program Studi Teknik Pertambangan
Fakultas Teknik
Universitas Tanjungpura
Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Kota Pontianak, Kalimantan Barat
Email: yulianasastra@student.untan.ac.id

ABSTRAK
Pada praktikum pembuatan gypsum dari batu kapur digunakan sampel berupa CaSO4
tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengidentifikasi dan mempelajari pembuatan
kalsium sulfat atau yang disebut gypsum dari batu kapur.Prinsip pada percobaan kali
ini yaitu mensintesis CaSO4 yang merupakan satuan senyawa gypsum dengan metode
leaching yang terlebih dahulu menggunakan HCl untuk menghilangkan mineral
pengotor dan untuk menghasilkan CaO.Hasil CaO selanjutnya disintesis dengan
H2SO4 untuk mendapatkan gypsum.Hasil perkiraan gypsum tersebut diuji kualitasnya
dengan KSCN dan NaCO3 yang diperhatikan melalui parameter perubahan
warna,gelembung dan endapan.Hasil yang didapat antara lain berupa serbuk dan
kemudian diuji kualitatif dan mengeluarkan gelembung dan perubahan warna dari
putih menjadi merah muda. Rendemen yang didapat yaitu sebesar 15,6 %

Kata Kunci: batu kapur, gypsum, kalsinasi, kalsium sulfat, leaching, , sintesis

Yuliana Sastra ‫ ׀‬D1101191034 Pembuatan Gypsum Dari Batu Kapur


Praktikum Kimia Dasar

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Prinsip Percobaan


Percobaan kali ini dilakukan dengan mensintesis CaSO4 yang merupakan satuan
senyawa gypsum dengan metode leaching yang terlebih dahulu menggunakan HCl
untuk menghilangkan mineral pengotor dan untuk menghasilkan CaO.Hasil CaO
selanjutnya disintesis dengan H2SO4 untuk mendapatkan gypsum.Hasil perkiraan
gypsum tersebut diuji kualitasnya dengan KSCN dan NaCO3 yang diperhatikan melalui
parameter perubahan warna,gelembung dan endapan.Adapun reaksi yang berlangsung
adalah :
Reaksi Sintesis : CaO + H2SO4 → CaSO4+ H2O

Kalsisasi : CaCO3 → CaO + CO2

Leaching : CaCO3+ HCl → CaCl2 + H2CO3

Reaksi pada uji kualitatif :


CaSO4 + KSCN → CaSCN + K2SO4
CaSO4 + Na2CO3 → CaCO3 + Na2SO4

1.2.Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengidentifikasi dan mempelajari
pembuatan kalsium sulfat atau yang disebut gypsum dari batu kapur.

Yuliana Sastra ‫ ׀‬D1101191034 Pembuatan Gypsum Dari Batu Kapur


Praktikum Kimia Dasar

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Karakteristik dan Potensi Batu Kapur di Indonesia


Indonesia secara regional berada pada dua buah lempeng besar yaitu Lempeng
Pacifik di Utara dan Lempeng Australia di Selatan. Akibat tumbukan kedua lempeng
tersebut, telah menempatkan Indonesia menjadi salah satu wilayah Negara yang rawan
dengan bencana gempa bumi, tsunami dan letusan gunung berapi. Namun, dibalik
bencana alam akibat tumbukan dua lempeng tersebut, membawa hikmah yang tak
ternilai harganya. Akibat aktifitas pergerakan kedualempeng tersebut pulalah akhirnya
menghasilkan tatanan tektonik yang lengkap. Kondisi geologi demikian mendukung
pembentukan minaeralisasi berbagai mineral atau bahan galian berharga sebagai
anugerah Tuhan YME yang patut disyukuri, misalnya mineral logam dan lain-lain
(Manik, 2010).
Batu kapur merupakan salah satu bahan galian C yang banyak terdapat di
Indonesia. Pegunungan kapur di Indonesia menyebar dari barat ke timur mulai dari
pegunungan di Jawa Tengah hingga ke Jawa Timur, Madura Sumatra, dan Irian Jaya.
Besarnya potensi tersebut diiringi pula dengan konsumsi batu kapur yang besar untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Secara umum segala benda yang ada di rumah dan
kantor membutuhkan batuan kapur dengan fase tertentu baik langsung maupun tidak
langsung. Batu kapur ialah batuan sedimen yang terdiri dari mineral Calcite (kalsium
carbonate). Sumber utama dari Calcite adalah organisme yang berasal dari laut dan
menghasilkan kulit kerang yang keluar ke air dan terbawa hingga bawah samudera
sebagai pelagic ozone. Calcite sekunder juga dapat terdeposisi oleh air meteroik
tersupersa turasi (air tanah yang presipitasi material di gua). Ini menciptakan
speleothem seperti stalagmite dan stalaktit. Bentuk yang lebih jauh terbentuk dari
Oolite (batu kapur Oolitic) dan dapat dikenali dengan penampilannya yang “granular”.
Batu kapur membentuk 10% dari seluruh batuan sedimen (Algunadi, I., Astawa, I. M.,
2010). Karena Indonesia adalah daerah industri Semen yang besar dan sedang
berkembang pesat. Hal ini menjadikan Indonesia tersebut sebagai pasar yang baik
untuk pabrik Gypsum.

Yuliana Sastra ‫ ׀‬D1101191034 Pembuatan Gypsum Dari Batu Kapur


Praktikum Kimia Dasar

2.2. Pengertian Gypsum

Menurut Annusavice pada tahun 2004, gipsum adalah mineral yang


ditambang dari berbagai belahan didunia. Gipsum merupakan produk dari
beberapa proses kimia. Secara kimiawi, gipsum yang dihasilkan untuk tujuan
pemakaian pada ilmu kedokteran gigi adalah kalsium sulfat dihidrat
(CaSO4.2H2O) murni. Berbagai bentuk gipsum yang berbeda telah digunakan
selama beberapa abad untuk tujuan konstruksi.

Meskipun tidak secara langsung digunakan dalam pembuatan restorasi gigi,


produk gipsum adalah bahan penting yang banyak digunakan pada prosedur klinis
dan laboratorium. Penggunaannya yang benar dapat berkontribusi pada
keberhasilan prosedur pembuatan restorasi gigi. Produk gipsum diklasifikasikan
menjadi lima jenis oleh organisasi internasional yaitu tipe I (Impression), tipe II
(Plaster), tipe III (Stone), tipe IV (Stone. High- strength, low-expansion) dan tipe
V (Stone, High-strength, high-expansion). (J. O’Brien, 2008). Penelitian tentang
dasar dari teknologi gypsum telah dimulai pada tahun 1765 oleh Lavoisier dan
telah dilanjutkan sampai sekarang. Bagaimanapun, sebuah keahlian yang sangat
tinggi pada tradisi sulit untuk diterima penjelasannya secara ilmiah dan juga di
beberapa dekade terakhir pembuatan gypsum telah berkembang ke industri
modern.

Penggunaan gypsum dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu yang


belum mengalami kalsinasi. Dipergunakan dalam pembuatan semen Portland dan
sebagai pupuk. Jenis ini meliputi 28% dari seluruh volume perdagangan dan yang
mengalami proses kalsinasi. Sebagian besar digunakan sebagai bahan bangunan,
flesterparis, bahan dasar untuk pembuatan kapur, bedak, untuk cetakan alat
keramik, tuangan logam, gigi dan sebagainya. Jumlah tersebut meliputi 72% dari
seluruh volume perdagangan. Gipsum sebagai perekat mineral mempunyai sifat
yang lebih baik dibandingkan dengan perekat organik karena tidak menimbulkan
pencemaran udara, murah, tahan api, tahan deteriorasi oleh faktor biologis dan
tahan terhadap zat kimia (Purwadi, 1993).

Menurut Simatupang pada tahun 1985 gipsum mempunyai sifat yang cepat

Yuliana Sastra ‫ ׀‬D1101191034 Pembuatan Gypsum Dari Batu Kapur


Praktikum Kimia Dasar

mengeras yaitu sekitar 10 menit. Maka dalam pembuatan papan gypsum harus
digunakan bahan kimia untuk memperlambat proses pengerasan tanpa mengubah
sifat gypsum sebagai perekat. Perlambatan tersebut dimaksudkan agar tesedia
cukup waktu mulai dari tahap pencampuran bahan sampai tahap pengempaan.
Waktu pengerasan gypsum bervariasi tergantung padakandungan bahan dan airnya.
Dalam proses pengerasan gypsum setelah dicampur dengan air maka terjadi hidratasi yang
menyebabkan kenaikan suhu. Kenaikan suhu tersebut tidak boleh melebihi suhu 400oC.
Suhu yang lebih tinggi lagi akan mengakibatkan pengeringan gypsum dalam bentuk
CaSO4.2H2O sehingga mengurangi bobot air hidratasi. Pengurangan tersebut akan
menyebabkan berkurangnya keteguhan papan gipsum.
Gipsum memiliki banyak kegunaan yaitu sebagai drywall, bahan perekat,
penyaring dan sebagai pupuk tanah. Di akhir abad 18 dan awal abad 19, gypsum Nova
Scotia atau yang lebih dikenal dengan sebutan plaister, digunakan dalam jumlah
yang besar sebagai pupuk di ladang-ladang gandum di Amerika Serikat.Adapun
gypsum digunakan sebagai campuran bahan pembuatan lapangan tennis.Sebagai
pengganti kayu pada zaman kerajaan-kerajaan. Contohnya ketika kayu menjadi
langka pada Zaman Perunggu, gypsum digunakan sebagai bahan bangunan.
Sebagai pengental tofu karena memiliki kadar kalsium yang tinggi, khususnya di
Benua Asia (beberapa Negara Asia Timur) diproses dengan cara tradisonal, sebagai
penambah kekerasan untuk bahan bangunan, untuk bahan baku kapur tulis, sebagai
salah satu bahan pembuat portland semen, sebagai indikator pada tanah dan air .
Papan gypsum propil adalah salah satu produk jadi setelah material gypsum diolah
melalui proses pabrikasi menjadi tepung. Papan gypsum propil digunakan sebagai
salah satu elemen dari dinding partisi dan plafon

2.3. Metode Pembuatan Gypsum


Berdasarkan jurnal Yoanita, G, dkk (2016) proses pembuatan gypsum pada
dasarnya terdiri dari tiga macam yaitu ; pembuatan gipsum dari gypsum rock,
pembuatan gipsum dari batu kapur, dan juga pembuatan gipsum dari CaCl2 yang
direaksikan dengan H2SO4 .
Proses pembuatan gipsum dari rock, yaitu dengan cara menghancurkan batu-
batuan gipsum yang diperoleh dari daerah pegunungan. Penghancuran batu batuan ini

Yuliana Sastra ‫ ׀‬D1101191034 Pembuatan Gypsum Dari Batu Kapur


Praktikum Kimia Dasar

dengan menggunakan alat primary crusher kemudian diayak agar diperoleh batuan
yang halus. Proses penghancuran batuan-batuan gipsum dan pengayakan dilakukan
beberapa kali sehingga didapatkan hasil sesuai yang diinginkan. Setelah diayak
dimasukkan ke sink float untuk membersihkan batu- batuan dari kotoran, kemudian
masuk dalam secondary crusher agar batu-batuan yang belum halus dapat dihancurkan
lagi dan sebagian lagi masuk dalam fine grinding untuk di giling menjadi butiran yang
halus. Setelah dari fine grinding butiran yang halus di kalsinasi dan menghasilkan board
plaster, dan sebagian setelah di kalsinasi masuk ke ball mill dan menghasilkan bagged
plaster. Proses ini jika dilihat dari aspek ekonomi tidak menguntungkan sebab
membutuhkan biaya investasi yang sangat besar yang digunakan untuk proses
penambangan. Namun kapasitas produksi yang dihasilkan belum tentu besar dan juga
tidak menghasilkan produk samping yang dapat dijual (W.L., Faith dkk,1957).
Pembuatan Gipsum dari Batu Kapur,yaitu dengan mereaksikan batu kapur
(CaCO3) dengan asam sulfat (H2SO4). Reaksinya sebagai berikut : CaCO3 (s) + H2SO4
(l) + H2O (l) → CaSO4.2H2O (s) + CO2 (g) ( US Patents 6.613.141 ). Gipsum yang
dihasilkan dari reaksi antara batu gamping dengan asam sulfat masih mungkin terdapat
unsur lain selain kalsium sulfat. Gypsum digunakan pada industri material karena
mudah kehilangan kandungan air ketika dipanaskan, menghasilkan dehidrasi kalsinasi
gypsum sebagian atau total. Ketika air ditambahkan pada kalsinasi gypsum maka akan
kembali pada keadaan awal yaitu mengeras. Dua fenomena dari proses dehidrasi dan
rehidrasi merupakan dasar dari teknologi gypsum.
Produk keluar reaktor berupa slurry kemudian dilewatkan pada alat penyaring
untuk memisahkan antara gypsum dan cairannya. Produk cairan hasil filtrasi berupa
asam sulfat yang akan direcycle menuju mixer. Produk bubur gypsum dilakukan proses
purifikasi dengan menggunakan pengering agar didapatkan gypsum dengan kemurnian
yang tinggi.
Sedangkan dalam skala industri, pembuatan gypsum diantaranya adalah:
Gypsum dari Phosphogypsum, Flue Gas Desulfurization Gypsum, Gypsum dari
Kalsium Karbonat dan Asam Sulfat.

Yuliana Sastra ‫ ׀‬D1101191034 Pembuatan Gypsum Dari Batu Kapur


Praktikum Kimia Dasar

2.4. Penelitian Mengenai Gypsum


Berdasarkan jurnal Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara oleh SIREGAR, D. A.
(2010) yang berjudul “pemanfaatan gipsum karangnunggal, kabupaten tasikmalaya
untuk pembuatan papan gipsum” .Papan gipsum adalah papan berserat buatan dengan
bahan baku utama mineral gipsum. Papan gipsum telah banyak digunakan sebagai
pembatas ruangan dan insulasi untuk meredam suara dan panas. Prosedur Percobaan
Pembuatan Papan Gipsum antara lain menggunakan Bahan baku gipsum, bahan kertas
(pulp), air suling dan CaCl2 dicampur sesuai dengan variasi yang dibutuhkan, diaduk
secara merata menggunakan mixer sampai menjadi lumpur (slurry).Campuran
dituangkan ke dalam cetakan dengan ukuran mini 30 cm x 15 cm x 1 cm (skala
laboratorium) dan diratakan, kemudian adonan ditekan dan dikeringkan di tempat
terbuka. Gipsum Karangnunggal mempunyai kandungan SO3 = 46,76 %, CaO = 32,46
%, air kristal = 4,87 % sedangkan gipsum impor (Australia) mengandung SO3 = 53,97
%, CaO = 37,18 %, kadar air kristal = 7,82 %.Kandungan zat pengotor (SiO2) pada
gipsum Karangnunggal lebih tinggi yaitu 6,74 % dibandingkan dengan gipsum
Australia 0,14 %. Kandungan zat pengotor ini yang dapat mempengaruhi sifat fisik
papan gipsum.
Berdasarkan Jurnal Internasional oleh Yarusova pada tahun 2020 “Production of
Synthetic Wollastonite Using Gypsum Technogenic Raw Materials” produksi
wollastonite sintetis menggunakan bahan baku teknogenik gypsum. Menggunakan
limbah teknogenik gipsum adalah produksi kalsium silikat, yang banyak digunakan
dalam produksi bahan bangunan, kertas, cat, plastik, bahan polimer komposit dan
logam-keramik, sorben untuk pemurnian air.Dengan Metode suhu rendah untuk
memperoleh kalsium silikat dan natrium sulfat dari fosfogipsum. Komponen awal
(borogipsum dan kalium hidroksida) dicampur dalam rasio stoikiometri selama interval
waktu yang berbeda. Tingkat reaksi dikendalikan oleh konsentrasi sisa kalium
hidroksida dalam larutan. Hasil penelitian pengaruh suhu terhadap kinetika
pembentukan hidrosilikat kalsium dan wollastonit [20–22] menunjukkan bahwa
perlakuan microwave dan autoklaf berkontribusi terhadap peningkatan rendemen
produk target (wollastonite) hingga 90-99%.

Yuliana Sastra ‫ ׀‬D1101191034 Pembuatan Gypsum Dari Batu Kapur


Praktikum Kimia Dasar

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada praktikum mengenai gypsum kali ini batu kapur pertama tama dihaluskan
dan diayak dengan tujuan untuk memperbesar luas permukaan serbuk serta
menyeragamkan ukuran.Selanjutnya sampel batu kapur dikalnisasi,proses kalnisasi
merupakan proses pemanasan batu kapur untuk membebaskan CO2 sehingga
menghasilkan CaO.Proses Kalnisasi mempunyai mekanisme yang kompleks dan
melibatkan beberaoa tahap yang dimulai dengan transfer panas ke permukaan partikel
dan melewati lapisan terluar batu kapur.Panas diserap oleh batu kapur sehingga CO2
yang dihasilkan berpindah kepermukaan dan kemudian menyebar dalam tempat
pemanasan.Menurut Cheng et.al (2003 : 387 ) temperature dan waktu kalnisasi
mempunyai pengaruh besar terhadap kualitas CaO yang dihasilkan, kalsisasi yang
sempurna terjadi pada suhu yang lebih tinggi.Proses selanjutnya yaitu leaching dimana
menggunakan senyawa asam kuat HCl proses penambahan asam klorida dapat
meningkatkan laju kecepatan reaksi dan laju difusi H+.Hal ini disebabkan karena
semakin besar konsentrasi pereaksi (HCl), maka semakin banyak ion - ion H+ yang
bereaksi. Proses leaching dapat menggunakan asam lainnya seperti H2SO4.Adapun
dari praktikum ini yang diambil adalah filtratnya karena filtrat merupakan hasil dari
proses filtrasi yang Sudah terpisah dari residunya pada saringan. Filtrat yang sudah
disaring dipekatkan dan didinginkan dengan suhu tertentu supaya dapat diperoleh
ekstrak yang masih mengandung pelarut. Saat dipekatkan dengan asam sulfat, melalui
proses pengadukan, dan pendinginan maka didapatkan endapan putih sebagai hasil
pemekatan. Selanjutnya setelah endapan ditimbang dilakukan uji kualitatif untuk
memastikan kandungan kalsium sulfatnya,karena ada kemungkinan bahwa endapan
yang didapatkan hanya berupa pengotor, sehingga dilakukan uji kualitatif.
Hasil rendemen yang didapatkan pada praktikum ini adalah sebesar 15,6%.
Adapun hasil sintesis ditambahkan KSCN untuk uji kualitatif terjadi perubahan warna
dari putih menjadi merah muda dan mengeluarkan gelembung gas dengan durasi waktu
yang cukup lama saat diteteskan natrium karbonat dan hal ini menandakan adanya ion
kalsium dalam hasil yang didapat.

Yuliana Sastra ‫ ׀‬D1101191034 Pembuatan Gypsum Dari Batu Kapur


Praktikum Kimia Dasar

BAB V
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Pada praktikum kali ini rendemen yang didapatkan adalah sebesar 15,6 % dan
pada uji kualitatif didapatkan gelembung gas dan perubahan warna dari putih menjadi
merah muda. Adapun proses yang terjadi antara lain sintesis, kalsinasi, leaching, dan
uji kualitatif. Adapun hasil sintesis ditambahkan KSCN untuk uji kualitatif terjadi
perubahan warna dari putih menjadi merah muda dan mengeluarkan gelembung gas
dengan durasi waktu yang cukup lama saat diteteskan natrium karbonat dan hal ini
menandakan adanya ion kalsium dalam hasil yang didapat.

4.2. Saran
Dalam praktikum selanjutnya diharapkan untuk dapat menggunakan bahan lain
seperti cangkang kerang. Adapun pada saat melakukan proses pengadukan dan
pendinginan maka jangan berhenti agar endapan yang terjadi lebih banyak lagi. Setiap
selesai melakukan sebuah percobaan sebaiknya alat yang digunakan dicuci bersih dan
dikeringkan, sehingga pada percobaan selanjutnya akan menghasilkan pengukuran
yang lebih akurat.

Yuliana Sastra ‫ ׀‬D1101191034 Pembuatan Gypsum Dari Batu Kapur


Praktikum Kimia Dasar

DAFTAR PUSTAKA

Apsari, N., & Naafiumamah, F. (2018). Pabrik Gypsum dari Kalsium Karbonat
(CaCO3) dan Asam Sulfat (H2SO4) dengan Proses Sintesis (Doctoral
dissertation, Institut Teknologi Sepuluh Nopember).

Hariyati, A. S., & Wibowo, M. A.(2019 ) Ekstraksi Kalsium Karbonat (CaCO3) Dari
Bahan Dasar Cangkang Kerang Ale-Ale (Meretrix Meretrix) Pada Temperatur
Kalsinasi 500â° C. Jurnal Kimia Khatulistiwa, 8(1) : UNTAN

Gofur, M. A., & Wesnawa, I. G. A. (2018). Dampak Ekoogi Penabangan Batu Kapur
Sebagai Bahan Dasarpebuatanseen Digunung Sadeng Kecaatan Puger,
Kabupaten Jeber. Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha, 6(3).

Royani, A. (2016). Proses pelarutan bijih dolomit dalam larutan asam


klorida. Prosiding Semnastek.

Lu, Wenda, et al. (2019) "Preparation of α-hemihydrate gypsum from phosphogypsum


in recycling CaCl2 solution." Construction and Building Materials 214: 399-
412.

Siregar, D. A. (2010). Pemanfaatan Gipsum Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya


Untuk Pembuatan Papan Gipsum. Jurnal Teknologi Mineral dan
Batubara, 6(2), 92-99.

Yarusova, S. B., Gordienko, P. S., Buravlev, I. Y., Kozin, A. V., Zhevtun, I. G., &
Okhlopkova, A. A. (2020). Production of Synthetic Wollastonite Using
Gypsum Technogenic Raw Materials. KnE Materials Science, 511-524.

Yuliana Sastra ‫ ׀‬D1101191034 Pembuatan Gypsum Dari Batu Kapur


Praktikum Kimia Dasar

LAMPIRAN 4. JURNAL TERKAIT

Yuliana Sastra ‫ ׀‬D1101191034 Pembuatan Gypsum Dari Batu Kapur


Praktikum Kimia Dasar

Yuliana Sastra ‫ ׀‬D1101191034 Pembuatan Gypsum Dari Batu Kapur


Praktikum Kimia Dasar

Yuliana Sastra ‫ ׀‬D1101191034 Pembuatan Gypsum Dari Batu Kapur


Praktikum Kimia Dasar

Yuliana Sastra ‫ ׀‬D1101191034 Pembuatan Gypsum Dari Batu Kapur


Praktikum Kimia Dasar

Yuliana Sastra ‫ ׀‬D1101191034 Pembuatan Gypsum Dari Batu Kapur


Praktikum Kimia Dasar

LAMPIRAN 1. PERHITUNGAN

1. HCl 1M dalam 25 ml akuades.


Diketahui:
%HCl = 37%
Mr = 36,46 g/mol
ρ = 1,18 g/cm3
100 𝑥𝑥 𝜌𝜌 𝑥𝑥 % 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻
M HCl 37 % =
𝑀𝑀𝑀𝑀
100 𝑥𝑥 1,18 𝑥𝑥 37
=
36,46
M HCl 37% = 11,975 M

Pengenceran HCl 1M:


M1.V1 : M2 : V2
11,975 V1 : 2,0876 ml
V1= 2,1 ml

2. HNO3 1M didalam 25 ml akuades


Diketahui:
%HNO3 = 65%
Mr = 63,01 g/mol
ρ = 1,41 g/cm3
100 𝑥𝑥 𝜌𝜌 𝑥𝑥 % 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻3
M HNO3 65 % =
𝑀𝑀𝑀𝑀
100 𝑥𝑥 1,41 𝑥𝑥 65
=
63,01
M HNO3 65% = 14,5453 M

Pengenceran HNO3 1M:


M1.V1 : M2 : V2
14,5453 V1 : 1,7187 ml
V1= 1,7 ml

3. H2SO4 1M dalam 50 ml akuades


Diketahui:
% H2SO4 = 96%
Mr = 98 g/mol
ρ = 1,84 g/cm3
100 𝑥𝑥 𝜌𝜌 𝑥𝑥 % H2SO4
M H2SO4 96 % =
𝑀𝑀𝑀𝑀
100 𝑥𝑥 1,84 𝑥𝑥 96
=
98

Yuliana Sastra ‫ ׀‬D1101191034 Pembuatan Gypsum Dari Batu Kapur


Praktikum Kimia Dasar

M H2SO4 96% = 18,0244 M


Pengenceran H2SO4 1M:
M1.V1 : M2 : V2
18,0244 V1 : (1) (50)
V1= 2,8 ml

4. Na2CO3 1M dalam 20 ml akuades


Diketahui:
M Na2CO3 = 1 M
Mr = 106 g/mol
V = 20 ml
𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔 1000
M = 𝑥𝑥
𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑉𝑉
𝑚𝑚 1000
1 = 𝑥𝑥
106 20
m = 2,12 gram

5. KSCN 1M dalam 20 ml akuades


Diketahui:
M KSCN =1M
Mr = 97,181 g/mol
V = 20 ml
𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔 1000
M = 𝑥𝑥
𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑉𝑉
𝑚𝑚 1000
1 = 𝑥𝑥
97,181 20
m = 1,9436 gram

6. Menghitung persen rendemen gypsum


𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺
% rendemen gispum = 𝑥𝑥 100%
𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾
0,78
= 𝑥𝑥 100%
5
% rendemen gispum = 15,6 %

Yuliana Sastra ‫ ׀‬D1101191034 Pembuatan Gypsum Dari Batu Kapur


Praktikum Kimia Dasar

LAMPIRAN 2. DOKUMENTASI

Uji Kualitatif dengan Natrium Karbonat Proses Leaching

Proses Kalsinasi Proses sintesis

Yuliana Sastra ‫ ׀‬D1101191034 Pembuatan Gypsum Dari Batu Kapur


Praktikum Kimia Dasar

LAMPIRAN 3. LOGBOOK

Yuliana Sastra ‫ ׀‬D1101191034 Pembuatan Gypsum Dari Batu Kapur


Praktikum Kimia Dasar

Yuliana Sastra ‫ ׀‬D1101191034 Pembuatan Gypsum Dari Batu Kapur

Anda mungkin juga menyukai