Anda di halaman 1dari 17

Nama: Nadila Susilo

Nim: 200801049

Energi kinetik dan usaha

7-1 Apakah fisika itu?

Salah satu tujuan dari fisika adalah menginvestigasi sesuatu yang dibicarakan orang-orang: energi.
Sebagai contoh setiap orang tahu bahwa jenis gerak apapun memerlukan energi.

7-2 Apa itu energi?

Energi adalah suatu besaran yang kita hubungkan dengan sistem dari satu atau banyak objek. Jika
sebuah gaya mengubah salah satu objek melalui, Katakanlah membuat bergerak, maka jumlah
energi berubah. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya dan dapat dipindahkan dari
satu objek ke objek lainnya, tetapi jumlah total selalu sama (energi bersifat kekal). Tidak ada
pengecualian terhadap kekekalan energi ini yang telah ditemukan.

7-3 Energi Kinetik

Energi kinetik adalah energi yang dihubungkan dengan keadaan pergerakan suatu objek. semakin
cepat objek bergerak, maka semakin besar pula energi kinetiknya. Ketika benda dalam keadaan
diam, energi kinetiknya nol.

Untuk objek bermassa m yang kecepatan v-nya jauh di bawah kecepatan cahaya,

1
K= mv ² (energi kinetik) (7.1)
2

Sebagai contoh, seekor bebek 3,0 kg terbang melewati kita dengan kecepatan m/s mempunyai
energi kinetik 6,0 kg m²/s², artinya kita menghubungkan nilai tersebut dengan gerakan bebek.

Satuan SI energi kinetik dan setiap energi lainnya adalah Joule satuan SI energi kinetik dan setiap
energi lainnya adalah Joule(J), didapat dari nama James aprescon Joule, ilmuwan Inggris pada tahun
ilmuwan Inggris pada tahun 1800-an. Didefinisikan secara langsung dari persamaan 7.1, dalam
perumusan satuan massa dan kecepatan dalam perumusan satuan massa dan kecepatan.

1 joule=1 J =1 kg m ²/s ² ( 7-2)

Bebek terbang tersebut mempunyai energi kinetik 6,0 J

7-4 Usaha

Jika Anda mempercepat objek hingga laju yang lebih besar dengan memberikan sebuah gaya pada
1
objek tersebut, artinya Anda menaikkan energi kinetik K (¿ mv ²)objek itu. Hal yang sama terjadi,
2
jika Anda memperlambat objek hingga laju yang lebih rendah dengan memberikan gaya, Anda
menurunkan energi kinetik objek tersebut. Kita Jelaskan perubahan pada energi kinetik ini Dengan
mengatakan bahwa gaya pada diri Anda telah memindahkan energi ke objek dari tubuh Anda atau
dari objek kepada Anda.
Usaha W adalah energi yang dipindahkan ke atau dari sebuah objek karena adanya gaya yang bekerja
pada objek tersebut. Energi yang dipindahkan ke objek adalah usaha positif dan energi yang
dipindahkan dari benda adalah usaha negatif.

Dalam pemindahan energi melalui gaya usaha W dikatakan telah dilakukan pada objek melaluigaya.
Secara lebih formal, kita definisikan usaha sebagai berikut:

Jadi, "usaha" adalah energi yang dipindahkan: " melakukan usaha" adalah kegiatan memindahkan
energi. Usaha mempunyai satuan yang sama dengan energi dan merupakan besaran skalar.

Istilah perpindahan ( transfer ) Bisa saja menyesatkan perpindahan tidak berarti bahwa berbagai
material mengalir masuk atau keluar suatu objek; artinya, perpindahan tidak seperti aliran air.
Perpindahan lebih menyerupai perpindahan uang secara elektronik antara dua rekening di bank
jumlah yang rekeningnya satu meningkat sedang jumlah uang di rekening lainnya menurun, tetapi
tidak ada material yang lewat antara kedua rekening tersebut.

Ingatlah bahwa kita disini tidak tertarik dengan arti kata "usaha" yang biasa, yang secara tidak
langsung menyatakan bahwa kegiatan fisik dan mental apapun disebut usaha. Sebagai contoh, jika
Anda mendorong dinding dengan kuat, Anda lelah karena secara kontinu terjadi pengurangan
kontraksi otot yang diperlukan dan Dengan pemahaman biasa, Anda berarti bekerja bagaimana pun,
upaya tersebut tidak menyebabkan Perpindahan energi ke atau dari dinding, maka hal itu tidak
dianggap sebagai usaha yang dilakukan pada dinding, seperti yang didefinisikan di sini.

Untuk menghindari kebingungan Pada bab ini kita gunakan simbol W hanya untuk usaha dan
menyatakan berat dengan kesetaraannya mg.

7-5 Usaha dan Energi Kinetik

Menurunkan perumusan untuk usaha

Mari kita menurunkan perumusan untuk usaha dengan membayangkan sebuah manik-manik yang
dapat meluncur sepanjang kawat tanpa gesekan yang terbentang sepanjang sumbu horizontal
F , dengan arah
x(gambar 7-2). Gaya konstan ⃗
sebesar sudutθ terhadap kawat,
mempercepat pergerakan manik-manik
sepanjang kawat. Kita dapat
menghubungkan gaya yang percepatan
dengan Hukum kedua Newton ditulis untuk
Komponen sepanjang sumbu x:

F x =m a x (7-3)

Dimana m adalah massa manik-manik.


Gambar 7-2 gaya konstan⃗ F berarah sudut Φ
Ketika manik-manik bergerak dengan
terhadap perpindahan manik-manikd⃗ pada
perpindahan d⃗ , gaya mengubah kecepatan
kawat, mempercepat pergerakan manik-manik
manik-manik dari kecepatan awal
sepanjang kawat, mengubah kecepatan manik-
v0menjadi suatu nilai ⃗v .Karena gaya adalah
manik dan ⃗v0 ke ⃗v. "Ukuran energi kinetik"
konstan, kita tahu bahwa percepatannya
menandakan Hasil perubahan energi kinetik
juga konstan. Sehingga kita dapat gunakan
manik-manik, dari nilai ki menjadi nilai kf.
persamaan 2-16 untuk menuliskan
komponen sepanjang sumbu x,
v ²=v0 ²+ 2a x d (7-4)

Menyelesaikan persamaan ini untuk ax, mensubstitusikan nya ke dalampersamaan 7-3, dan
menyusun ulang akan memberi kita

1 1
mv² - mv0² =Fxd (7-5)
2 2
Suku pertama di sisi kiri pada persamaan adalah energi kinetik K f pada manik-manik di akhir
perpindahan d, dan suku kedua adalah energi kinetik manik-manik K i, pada awal perpindahan. Oleh
karena itu, sisi kiri persamaan 7-5 memberitahu kita bahwa energi kinetik telah diubah melalui suatu
gaya, dan di sisi kanan memberitahu bahwa perubahan sama dengan F xd. Maka, usaha W yang
bekerja pada balik manik melalui gaya (perpindahan energi karena gaya) adalah:

W =F x d (7-6)

Jika kita mengetahui nilai f dan d, kita dapat menggunakan persamaan ini untuk menghitung usaha
W yang bekerja pada manik-manik melalui gaya F.

 Untuk menghitung usaha yang dilakukan Sebuah gaya terhadap objek ketika objek
bergerak melalui beberapa perpindahan, kita hanya menggunakan komponen gaya
sepanjang perpindahan objek tersebut. Komponen gaya yang tegak lurus terhadap
perpindahan menghasilkan usaha nol

Dari gambar 7-2 kita lihat bahwa kita dapat menulis F , sebagai F cos Φ denganΦ adalah sudut
antara arah perpindahand⃗ , gaya ⃗
F . Kita dapat menulis ulang persamaan 7-6 dalam bentuk umum
sebagai berikut

W =Fd cos θ ( usaha dilakukan oleh gaya konstan) (7-7)

Persamaan ini berguna untuk menghitung usaha jika kita tahu nilai F , d danΦ . Karena sisi kanan
F • d⃗ , kita dapat Tuliskan juga
persamaan itu setara dengan perkalian skalar (dot) ⃗

W =⃗
F • d⃗ , (usaha dilakukan oleh gaya konstan) (7-8)

Di mana F adalah magnitudo ⃗ F . Persamaan 7-8 terutama berguna untuk menghitung usaha jika ⃗
F
dan d diberikan dalam notasi vektor satuan.

Perhatian: ada alasan pemakaian 7-6 sampai 7-8
untuk menghitung usaha yang bekerja pada benda melalui
Gambar 7-3 Seorang peserta balap suatu gaya. Pertama, gaya harus berupa gaya konstan:
tempat tidur. Kita dapat artinya, besar maupun arah gaya tidak boleh berubah
menganggap tempat tidur dan orang selama benda bergerak. (nanti, kita akan diskusikan apa
diatasnya sebagai partikel untuk yang harus dilakukan terhadap gaya berubah-ubah yang
menghitung usaha terhadapnya oleh magnitudonya berubah-ubah). Kedua, benda harus
gaya yang diberikan oleh menyerupai partikel. Artinya benda tersebut harus tegar:
pendorong. seluruh bagian harus Bergerak bersama, dalam arah yang
sama. Dalam bab ini kita mengasumsikan semua benda
sebagai partikel, seperti tempat tidur yang didorong, dengan orang diatas-Nya pada gambar 7-3.

Tanda untuk usaha. Usaha yang dilakukan pada benda oleh gaya, dapat berupa usaha positif atau
negatif. Sebagai contoh, jika sudutΦ dalam persamaan 7-7 kurang dari90 ° , maka cos Φ positif
sehingga usaha yang juga positif. JikaΦ lebih besar dari 90 ° (sampai 180 ° ), maka cos Φ negatif
sehingga usaha juga negatif( Dapatkah Anda lihat bahwa usaha nol jika Φ=90 ° ? ¿ hasil ini bahwa
kita ke suatu aturan sederhana. Untuk menentukan tanda dari usaha yang bekerja akibat suatu gaya,
tinjaulah komponen vektor gaya yang sejajar dengan perpindahan:

Gaya menghasilkan usaha positif jika gaya mempunyai komponen vektor dalam arah yang
sama dengan perpindahannya, dan menghasilkan usaha negatif jika gaya mempunyai
komponen vektor dalam arah yang berlawanan dengan perpindahannya. Usahanya nol jika
tidak ada komponen vektor nya.

Satuan untuk usaha: satuan SI untuk usaha adalah joule, sama seperti energi kinetik. Bagaimanapun
dari persamaan 7-6 dan 7-7 kita dapat melihat bahwa kesetaraan satuannya adalah Newton meter(
N •m). Satuan yang sesuai dengan dalam sistem satuan Inggris adalah feet-pound (ft-lb). Dengan
memperluas persamaan 7-2, kita punya

1 J =1 kg •m ²/ s ²=1 N •m=0,738 ft .lb (7-9)

Usaha total oleh beberapa gaya. Ketika dua atau lebih gaya bekerja pada suatu benda, usaha neto
yang bekerja pada benda adalah Jumlah usaha yang dilakukan oleh masing-masing gaya. Kita dapat
menghitung usaha neto dengan dua cara. (1) Kita dapat menentukan usaha yang dilakukan oleh
masing-masing gaya dan kemudian menjumlahkannya. (2) Cara lain, pertama kita tentukan besar
F net dari gaya-gaya tersebut. Kemudian kita dapat menggunakan persamaan 7-7,
Gaya neto total ⃗
mensubsitusi magnitudo⃗ F net pada F jika sudut antara ⃗
F net dand⃗ untuk Φ .Dengan cara serupa, kita
dapat menggunakan persamaan 7-8 dengan F net mensubsitusi ⃗
⃗ F.
Teorema Usaha – Energi Kinetik

Persamaan 7-5 menghubungkan antara perubahan energi kinetik manik-manik (dari awal
1 1
K i= m v 0 ² hingga akhir K f = mv ² ¿ dengan usaha W (= Fx d) yang ada manik-manik. Untuk
2 2
beberapa benda seperti partikel, kita dapat menyamaratakan persamaan tersebut. Kita simbol kan
ΔK sebagai perubahan energi kinetik benda, dan W sebagai usaha neto yang bekerja pada benda.
Kita dapat menuliskan

ΔK= Kf – Ki = W (7-10)

Yang menyatakan bahwa

Perubahan energi Usaha neto yang

Kinetik suatu partikel Bekerja pada partikel

Kita juga dapa menuliskan

Kf = Ki + W

Yang menyatakan bahwa

Energi kinetik setelah Energi kinetik sebelum Usaha neto yang

Diberikan usaha neto Diberikan usaha neto Diberikan

Pernyataan ini dikenal sebagai teorema usaha-energi kinetik untuk partikel. Berlaku baik untuk
usaha positif maupun negatif: jika usaha total yang bekerja pada partikel adalah positif, maka energi
kinetik partikel bertambah sesuai jumlah usaha. Jika usaha total yang bekerja negatif, maka energi
kinetik partikel menurun jumlah usaha.

Sebagai contoh, jika energi kinetik sebuah partikel awalnya 5 J dan ada pemindahan neto 2 J jika
partikel (usaha neto positif), maka energi kinetik akhir adalah 7 J. Sebaliknya, jika ada pemindahan
energi kinetik sebesar 2 J dari partikel (usaha neto negatif), maka energi kinetik akhir adalah 3 J.

Contoh Soal 7.2

Gambar 7-4a memperlihatkan dua


mata-mata industri meluncurkan 225
kg lemari besi yang awalnya diam
diatas lantai hingga berpindah dengan
jarak d⃗ 8,5 m, lurus ke arah truk
mereka. Mata-mata 001 memberikan
dorongan ⃗ F 1 sebesar 12,0 N, ke arah
bawah dengan sudut 30,0° terhadap
garis horizontal: mata-mata 002 Gambar 7-4 (a) dua mata-mata menggerakkan
memberikan tarikan ⃗ F 2 sebesar 10,0 N, lemari besi hingga berpindah sejauhd⃗ vektor d. ke
arah atas 40,0° terhadap garis horizontal. (b) Diagram benda bebas untuk lemari besi.
Magnitudo dan arah gaya-gaya ini tidak berubah selama lemari besi bergerak, dan tidak terdapat
gesekan antara lantai dan lemari besi.

F 1 dan⃗
(a) berapa usahanya itu yang bekerja pada lemari besi oleh gaya ⃗ F 2 selama perpindahan
sejauhd ?

Penyelesaian: kita gunakan 2 ide kunci di sini. Pertamausaha neto W yang bekerja pada lemari besi
oleh dua gaya adalah jumlah usaha-usahanya secara individual. Kedua, karena kita dapat
menganggap lemari besi sebagai partikel dan gaya-gaya adalah konstan baik magnitudo dan arahnya
kita dapat menggunakan baik persamaan 7-7 ( W =Fd cos Φ )atau persamaan 7-8( W = ⃗ F • d⃗ ) untuk
menghitung usaha tersebut. Karena kita tahu magnitudo dan arah gaya, kita pilih persamaan 7- 7.
Dari persamaan tersebut dan diagram benda bebas untuk lemari besi pada gambar 7-4b, maka
usaha yang dilakukan oleh vektor F 1 adalah

W 1= F 1d cosΦ 1= (12,0 N )(8,50m )(cos 30,0°)


=88,33 J

F 2 adalah
Dan usaha yang dilakukan oleh⃗

W 2= F 2d cos Φ 2= (10,0N)(8,50 m) (cos 40,0°)


= 65, 11 J

Maka, usaha neto W adalah

W =W 1 + W 2 = 88,33 J + 65,11 J
=153,4 J = 153 J

Selama perpindahan 8,50 m kedua mata-mata memindahkan energi sebesar 153 J ke energi kinetik
lemari besi.

F
(b) selama perpindahan itu, berapakah usaha Wg yang bekerja pada lemari besi oleh gaya gravitasi ⃗
g dan berapakah usaha WN yang bekerja pada peti oleh gaya F N dari lantai?

Penyelesaian: ide kunci di sini adalah, karena gaya-gaya ini konstan baik magnitudo maupun
arahnya, kita dapat menentukan usaha yang gaya-gaya lakukan dengan persamaan 7-7 maka dengan
mg sebagai magnitudo gaya gravitasi, kita tulis

W g = mgd cos 90° =mvf (0)=0


Dan W N = F Nd cos 90 ° = F Nd (0)=0

Kita mungkin sudah tahu bahwa jawaban ini. Karena gaya-gaya ini yang lurus terhadap perpindahan
lemari besi, gaya-gaya bekerja dengan usaha nol terhadap lemari besi dan tidak terjadi perpindahan
ini atau darinya.

(c) dari besi awalnya diam Berapakah laju akhir vf pada perpindahan 8,50 m?

Penyelesaian yang dikunci di sini adalah bahwa laju lemari besi berubah karena energi kinetiknya
diubah dengan adanya perpindahan energi melalui ⃗ F 1 dan ⃗
F 2kita hubungkan laju dengan usaha yang
bekerja melalui kombinasi persamaan 7-10 dan 7-11
1 1
W =K f – K i = mv f² - mv i²
2 2
Laju awal vf adalah nol dan kita tahu bahwa usaha yang bekerja adalah 153, 4 J dengan
menyelesaikan vf dan kemudian mensubsitusi data yang diketahui kita dapatkan

2W 2 ( 153,4 J )
v f=
√ m
=
√ 225 kg
= 1,17 m/s

Contoh soal 7.3

Ketika terjadi badai, sebuah peti berisi kain sutra meluncur di Jalan licin penuh oleh dengan
perpindahan d⃗ = (- 3,0 m)i sementara hanya mendorong peti dengan gaya
F =( 2,0 N ) i+(−6,0 N ) j.Situasi peti pada sumbu koordinat diperlihatkan pada Gambar 7-5

(a) Berapa usaha yang dihasilkan oleh gaya pada peti sama perpindahan tersebut?

Penyelesaian: ide kunci di sini adalah karena kita menganggap peti sebagai partikel dan karena
magnitudo serta arah gaya yang diberikan oleh angin adalah konstan ("tunak")selama perpindahan,
maka kita dapat menggunakan baik persamaan 7-7( W =Fd cos Φ ) atau persoalan 7-8(W =⃗ F • d⃗ )
untuk menghitung usaha yang dihasilkan karena kita tahu f&d dalam notasi vektor satuan, kita pilih
persamaan 7-8 dan kita tulis :

W =⃗
F • d⃗ )¿ [(2,0 N )i+(−6,0 N ) j]• ¿ ¿ .
Di antara semua hal yang mungkin terjadi pada perkalian skalar (dot) pada satuan vektor, hanya i • i,
j • j, atau k • k yang tidak nol. Kita peroleh

W =(2,0 N )(−3,0 m)i•i+(−6 0 N )(−3,0 m) j •i


¿(−6,0 J ) ×0=−6 0 J
Maka, gaya melakukan usaha negatif 6,0 J pada peti, artinya memindahkan energi 6,0 J dari energi
kinetik peti.

(b) Jika peti mempunyai energi kinetik 10 J pada awal perpindahan vektor d, berapa energi kinetik
peti pada akhir d?

Penyelesaian: ide kunci di sini adalah, karena gaya melakukan usaha negatif pada peti, gaya
mengurangi energi kinetik peti. Menggunakan teorema usaha energi kinetik dalam bentuk
persamaan 7-11, kita dapatkan

K f¿ K i+W =10 J +(−6 0 J )=4,0 J


Karena energi kinetiknya turun menjadi 4,0 J menjadi lambat
7-6 Usaha yang Dilakukan oleh Gaya Gravitasi

Kita akan menganalisis usaha yang dilakukan pada


objek oleh gaya gravitasi yang bekerja padanya.
Gambar7-6memperlihatkan tomat yang dianggap
sebagai partikel dengan massa m yang dilempar ke
atas dengan laju awal V0 sehingga mempunyai energi
kinetik awalKf= ½ mv0².Selama tomat naik, tomat Gambar 7-6 karena gaya gravitasi vektor Fg
diperlambat oleh gaya gravitasi⃗F g : artinya, energi bekerja padanya tomat bermassa m yang
kinetik tomat menurun karena gaya⃗ F g , melakukan dipandang sebagai partikel dilempar ke
usahaketika tomat naik. atas melambat dari kecepatan vektor v 0ke
vektor v selama perpindahan d.
Karena kita dapat memandang tomat sebagai partikel,
pengukuran energi kinetik menandakan
kita dapat menggunakan Persamaan 7-7 (
perubahan energi kinetik tomat dariKi(= ½
W =Fd cos Φ ) untuk menunjukkan usaha yang mv0²) ke Kf(= ½ mv²).
bekerja selama berpindah sejauh d⃗ . Untuk magnitudo
gaya F, kita gunakan mg sebagai magnitudo⃗ F g. Maka
F g adalah
usaha Wg, yang dilakukan oleh gaya gravitasi⃗

W g ¿ mgdcosΦ (usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi). (7-12)

F g,berlawanan arah dengan perpindahan d⃗ , seperti yang diperlihatkan


Untuk objek yang naik, gaya ⃗
pada Gambar 7-6. Maka,Φ=180 ° dan

W g ¿ mgd cos 180 °=mgd(−1)=−mgd (7-13)


Tanda minus memberitahukan kita bahwa selama objek naik. Gaya Gravitasi yang bekerja pada
objek memindahkan energi sebesar mgd dari energi kinetik objek. Hal ini konsisten dengan
melambatnya objek saat naik.

Setelah objek mencapai tinggi maksimum dan kembali turun, sudut Φ antaragaya ⃗
F g, dan
perpindahan d adalah nol. Maka

W ❑=mgd cos 0 °=mgd(+1)=+mgd (7-14)

Tanda plus memberitahukan kita bahwa sekarang gaya gravitasi memindahkan energi sebesar mgd
ke energi kinetik objek. Ini konsisten dengan kenaikan laju saat objek jatuh. (Secara nyata, seperti
yang akan kita lihat dalam Bab 8, perpindahan energi yang berhubungan dengan pengangkatan dan
penurunan benda bukan hanya melibatkan benda tersebut tapi secara keseluruhan Sistem Bumi-
benda. Tanpa Bumi, tentu saja kata mengangkat menjadi tidak berarti.)
Usaha yang Bekerja dalam Pengangkatan dan Penurunan Objek

Asumsikan bahwa kita mengangkat benda seperti-partikel dengan memberikan gaya Vertikal ⃗ F
terhadapnya. Selama perpindahan ke atas, gaya yang diberikan pada objek menghasilkan usaha
positif Wasementara gaya gravitasi menghasilkan energi negatif W g. Gaya yang kita berikan,
cenderung memindahkan energi ke objek sementara gaya gravitasi cenderung memindahkan energi
dari benda. Menggunakan Persamaan 7-10. perubahan energi kinetik ΔK ada benda karena
pemindahan dua energi ini adalah

ΔK = Kf - Ki = Wa + Wg

Dimana Kf, adalah energi kinetik pada akhir


perpindahan dan Ki adalah pada awal perpindahan.
Persamaan ini Juga dapat digunakan ketika Kita
menurunkan benda. Saat itu gaya gravitasi
cenderung memindahkan energi ke benda sedangkan
gaya kita dari luar cenderung memindahkan energi
dari benda.
Gambar 7-7 (a) gaya ⃗ F mengangkat benda.
Pada satu situasi yang umum, benda diam sebelum
Perpindahan benda sejauh vektor d
dan sesudah pengangkatan contoh, ketika Anda
membuat sudut Φ=180 ° terhadap gaya
mengangkat buku dan lantai ke rak. Maka K f dan
F g pada benda. Gaya yang
gravitasi ⃗
Kikeduanya nol, dan Persamaan 7-15 direduksi
diberikan menghasilkan usaha positif pada
menjadi
benda. (b) Pemberian gaya ⃗ F menurunkan
Wa + Wg ¿0 benda. Perpindahan benda sejauh d⃗
menghasilkan sudutΦ=0 ° terhadap gaya
W a ¿−W g F g gaya yang diberikan
gravitasi ⃗
Ingatlah bahwa kita mendapatkan hasil yang sama menghasilkan usaha negatif pada benda.
jika Kf dan Ki tidak nol, tapi tetap setara.
Bagaimanapun juga hasil yang terjadi menunjukkan bahwa gravitasi yang diberikan oleh gaya dari
luar adalah usaha negatif yang dilakukan oleh gaya gravitasi; artinya, gaya yang diberikan
memindahkan energi ke benda dengan jumlah yang sama dengan energi yang dipindahkan oleh gaya
gravitasi dari benda. Persamaan dengan menggunakan persamaan 7-12, kita dapat menulis ulang
persamaan 7-16 sebagai

W a ¿−mgd cos Φ (usaha yang dilakukan pada pengangkatan dan penurunan : K f = Ki) (7-17)
F dan d⃗ . Jika perpindahan adalah vertikal ke atas (Gambar 7-7a),
Dengan Φ sebagai sudut antara ⃗
makaΦ=180 °dan usaha yang dilakukan oleh gaya dari luar sama dengan mgd. Jika perpindahannya
vertikal ke bawah (Gambar 7-7b), makaΦ=0 dan usaha yang dilakukan oleh gaya dari luar sama
dengan -mgd.

Persamaan 7-16 dan 7-17 digunakan untuk berbagai situasi di mana benda diangkat atau diturunkan,
dengan benda dalam keadaan diam sebelum dansetelah diangkat. Hal ini tidak tergantung pada
magnitudo dari gaya yang digunakan. Sebagai contoh jika Anda mengangkat gelas dari lantai ke atas
kepala, gaya Anda pada gelas sangat bervariasi selama naik. walaupun demikian, karena gelas diam
sebelum dan setelah diangkat, usaha yang dihasilkan oleh gaya Anda pada gelas diberikan oleh
Persamaan 7-16 dan 7-17, di mana pada Persamaan 7-17, mg adalah berat gelas dan d adalah jarak
Anda mengangkat gelas itu.

Contoh soal 7.4

Pada tahun 1950-an, Paul Anderson (Gambar 7-8) menjadi


legenda karena mengangkat beban dalam jumlah yang
sangat banyak. Salah satu rekornya masih belum
terpecahkan: Anderson berbaring di bawah sebuah
lempengan kayu, meletakkan tangannya di atas bangku
kecil sebagai penopang dirinya, p kemudian mengangkat
lempengan kayu tersebut ke atas menggunakan
punggungnya. Mengangkat lempengan tersebut kurang
lebih sejauh 1,0 cm. Lempengan diamati sebagai suku
cadang kendaraan dan sebuah lemari besi dipenuhi timah
dengan total berat 27900 N(6270 lb).
Gambar 7-8 menggunakan
(a) ketika Anderson mengangkat beban berapa usaha yang harness dipunggungnya, Paul
Fg ?
telah dilakukan padanya oleh gaya gravitasi ⃗ Anderson mengangkat sebuah
Penyelesaian: ide dikunci di sini adalah bahwa kita dapat lempengan dan satu regu
memandang beban sebagai partikel tunggal karena pramuka di tanah.
komponen-komponennya bergerak secara Tegar bersama-
sama.

Maka kita dapat menggunakan persamaan 7-12 ( W g ¿ mgd cos Φ )Untuk mendapatkan usaha Wg
F g . SudutΦ antara arah gaya gravitasi ke bawah dan perpindahan
yang diberikan pada beban oleh ⃗
ke atas adalah 180°. Dengan mensubsitusi hal tersebut dan data yang telah kita dapatkan ke dalam
persamaan 7-12 kita dapatkan

W g ¿ mgd cos Φ=(27 900 N )(0,010 m)(cos 180 ° )


¿−280 J
(b) Beberapa usaha yang dihasilkan oleh gaya yang dipakai artis untuk mengangkat?

Penyelesaian: Kita tidak memiliki perumusan untuk gaya yang dilakukan Anderson pada beban, dan
jika kita punya, gaya yang dimiliki Anderson jelas tidak konstan. Oleh karena itu, ide kunci di sini
adalah bahwa kita tidak bisa langsung mensubsitusi magnitudo pada persamaan 7-7 untuk
menentukan usaha yang dilakukan. Bagaimana juga kita tahu bahwa beban diam baik di awal
maupun di akhir pengangkatan oleh karena itu sebagai ide kunci kedua kita tahu bahwa usaha WA
yang dihasilkan oleh gaya yang dilakukan Anderson adalah nilai negatif dari usaha W g yang dilakukan
F g persamaan 7-16 mengungkapkan fakta ini dan memberi kita
gaya gravitasi ⃗

W A ¿−W g ¿+280 J
Ternyata, besar usaha tersebut hanyalah sekitar besar usaha yang diperlukan untuk mengangkat
ransel sekolah yang berisi dar lantai ke bahu. Lalu, mengapa daya angkat Anderson dianggap sangat
luar biasa? Usaha (pemindahan energi) dan gaya adalah kuantitas yang berbeda, walaupun daya
angkat Anderson memerlukan pemindahan energi yang biasa saja, namun memerlukan gaya yang
luar biasa.

Contoh soal 7.5

Peti keju 15,0 kg ditarik melalui kabel dari keadaan


awalnya yang diam sejauh d = 5,70 m ke atas bidang
miring tanpa gesekan dengan ketinggian h = 2,5 m di
mana peti berhenti (Gambar 7-9a).

a) Berapa usaha Wgyang diberikan pada peti oleh gaya


F g selama penarikan?
gravitasi ⃗

Penyelesaian: ide kunci adalah bahwa kita dapat


memandang peti sebagai partikel, maka kita dapat
menggunakan Persamaan 7-12¿g¿ mgd CosΦ ¿ untuk Gambar 7-9 (a) peti ditarik ke atas pada
menentukan usaha Wg yang dilakukan oleh gaya ⃗ F. bidang miring tanpa gesekan oleh gaya ⃗ T
Tetapi kita tidak tahu sudut Φ antara arah ⃗
F g dan yang sejajar bidang. (b) Diagram benda
perpindahan d⃗ . Dari diagram benda bebas seperti pada bebas untuk peti memperlihatkan juga
Gambar 7-9b, kita dapatkan bahwa Φ adalah θ+ 90° perpindahan d⃗ .
denganθ adalah sudut bidang miring (tidak diketahui).
Persamaan 7-12 memberi kita

W g¿ mgd cos (θ+90 ° )=−mgd sinθ (7-18)

Di mana kita telah menggunakan identitas trigonometri untuk menyederhanakan perumusan.


Hasilnya terlihat seperti tidak ada artinya karena θtidak diketahui. Tapi (melanjutkan dengan
keteguhan fisika) kita lihat dari Gambar 7-9a bahwa d sin θ= h, dengan h adalah variabel yang
diketahui. Dengan mensubsitusi nya, Persamaan 7-18 memberikan kita

W g ¿−mgh(7−19)
¿−(15,0 kg)( 9,8 m/s ²)(2,50 m)
¿−368 J
Ingatlah bahwa persamaan 7-19 memberikan kita bahwa usaha W g yang dilakukan gaya gravitasi
tergantung pada perpindahan vertikal tetapi tidak tergantung pada perpindahan horizontal.

T dari kabel selama naik?


(b) berapa usaha WT yang dikerjakan pada peti oleh gaya ⃗

Penyelesaian: kita tidak dapat mensubsitusi magnitudo gaya T pada F dalam persamaan 7-7 ¿
)karena kita tidak tahu nilai T. Satu ide kunci untuk memperlancar kita adalah kita dapat
menganggap peti sebagai partikel dan kemudian menggunakan teorema usaha energi kinetik
( ΔK =W )pada hal tersebut. Karena Peti diam sebelum dan setelah naik, perubahan energi kinetik
ΔK adalah nol. Untuk usaha neto W yang bekerja pada peti, kita harus menjumlahkan usaha-usaha
yang dilakukan oleh tiga gaya yang bekerja pada peti. Dari (a), usaha W g yang dilakukan oleh gaya
F g adalah -368 J. Usaha WN yang dilakukan oleh gaya ⃗
gravitasi ⃗ F N pada peti dari bidang miring
adalah nol karena F N tegak lurus terhadap perpindahan kita inginkan usaha W T yang dilakukan ⃗
⃗ T.
maka teorema usaha energi kinetik memberikan

ΔK =W T +W G +W N
Atau 0 = WT−368 J +0 ,
Maka WT = 368 J

Contoh Soal 7.6

Sebuah kabin elevator bermassa m = 500 kg turun


dengan kecepatan vi = 4,0 m/s ketika kabel yang
menompangnya tergelincir, menyebabkan kabin
terjatuh dengan percepatan konstan a⃗ = ⃗
g/5
( Gambar 7-10a)

(a) Selama jatuh sejauh d = 12 m, berapa usaha


Wg yang dilakukan pada elevator oleh gaya
F g?
gravitasi ⃗ Gambar 7-10 sebuah kabin elevator,
Penyelesaian:ide kuncidi sini adalah kita dapat turun dengan kecepatan v tiba-tiba mulai
memandang kabin sebagai partikel dan karenanya dipercepat kebawah. (a) Kabin bergerak
kita gunakan persamaan 7-12 (W g ¿ mgd cos Φ ¿ dengan perpindahan d⃗ dengan
untuk mendapatkan usaha Wg yang bekerja padanya percepatan konstan a⃗ = ⃗
g/5 (b)diagram
oleh ⃗F g. Dari 7-10b kita lihat bahwa sudut antara benda bebas untuk kabin disertai
arah F g dan perpindahan kabin d⃗ adalah 0°. Maka
⃗ perpindahan.
dari persamaan 7-12, kita dapatkan

W g ¿ mgd cos 0° =(500 kg)(9,8 m/s ²)(12 m)(1)


¿ 5.88 ×10⁴ J =59 kJ
T
(b) selama jatuh sejauh 12 m, Berapa usaha W T yang bekerja pada kabin oleh gaya tarik ke atas ⃗
pada kabel elevator?

Penyelesaian: ide kunci disini adalah bahwa kita dapat menghitung usaha W Y dengan persamaan 7-7
(W =Fd cos Φ)jika kita pertama-tama menemukan perumusan untuk magnitudo T pada tarikan
kabel, ide kunci kedua adalah bahwa kita dapat menentukan perumusan dengan menuliskan hukum
kedua Newton untuk Komponen sepanjang sumbu y pada gambar 7-10b kita dapatkan

T – F g ¿ ma
Dengan menyelesaikan T, mensubsitusi mg untuk F g dan kemudian mensubsitusi hasilnya pada
persamaan 7-7 kita peroleh

WT ¿ Td cos Φ=m( a+ g)d cos Φ

Kemudian dengan mensubsitusi -g/5 untuk percepatan a dan kemudian 180° untuk sudut 0 antara
g, kita dapatkan
arah gaya dengan m ⃗

WT ¿ m(−g/5+ g)d cos Φ=⅘ mgd cosΦ

¿ ⅘(500 kg)(9,8 m/s ²)(12 m) cos 180 °


¿−4,70 ×10⁴ J =−47 kJ
Ingatlah bawah WT tidak benar-benar sebagai negatif W alasannya adalah karena kabin dipercepat
selama jatuh, lajunya berubah selama jatuh, dan maka energi kinetiknya juga berubah. Karena itu
persamaan 7-16 (dengan asumsi bahwa energi kinetik awal dan akhir adalah sama) tidak dapat
digunakan di sini.
(c) berapa usaha neto W yang bekerja pada kabin selama jatuh?

Penyelesaian: ide kunci disini adalah bahwa usaha neto adalah Jumlah usaha yang bekerja oleh gaya-
gaya yang bekerja pada kabin:

W =W g +W T ¿ 5,88 ×10⁴ J – 4,70× 10⁴ J


¿ 1,18 ×10⁴ J =12 kJ
(d) berapa energi kinetik kabin di akhir saat jatuh sejauh 12 m?

Penyelesaian ide kunci disini adalah bahwa energi kinetik berubah karena usaha total bekerja pada
kabin berdasarkan persamaan 7-11(Kf = Ki + W). Dari persamaan 7-1 kita dapat menulis energi kinetik
1
pada awal jatuh dengan Ki = mv². Kita dapat menulis Persamaan 7-11 sebagai
2
1
Kf = Ki + W = mvi² + W
2
1
= (500 kg)(4,0 m/s)²+1,18 × 10⁴ J
2
= 1,58 × 10⁴ J = 10kJ

7-7 Usaha yang Dilakukan oleh Gaya Pegas

Gaya Pegas

Gambar 7-11a memperlihatkan pegas dalam keadaan relaks-


artinya, tidak dimampatkan ataupun diregangkan. Satu
ujungnya di fiksasi, dan sebuah benda seperti partikel-
misalnya balok-ditempelkan di ujung lainnya, ujung bebas.
Jika kita regangkan Pegas dengan Menarik balok ke kanan
seperti pada gambar 7-11b. Pegas Menarik balok ke arah kiri.
(Karena gaya pegas bekerja untuk memulihkan keadaan
Relaks, terkadang gaya ini disebut sebagai gaya pemulihan)
Jika kita memanfaatkan Pegas dengan menekan balok ke kiri
seperti pada gambar 7-11c, pegas akan mendorong balok ke
arah kanan.

Pendekatan yang baik untuk berbagai pegas, gaya ⃗ F dari


pegas sebanding dengan perpindahan d ujung bebas pegas

dari posisinya ketika pegas dalam keadaan relaks. Gaya
pegas diberikan oleh

F g = -kd⃗ (Hukum Hooke)


⃗ (7-20) Gambar 7-11 (a) pegas dalam
keadaan relaks titik asal sumbu x
Yang dikenal sebagai hukum Hooke, dinamai dari Robert diletakkan pada ujung pegas
Hooke, ilmuwan Inggris di akhir tahun 1600-an. Pada menempel ke balok.(b) balok
persamaan 7-20 menandakan bahwa arah gaya pegas selalu berpindah sejauh d⃗ dan Pegas
berlawanan arah dengan perpindahan ujung bebas pegas. meregang dengan nilai x positif.
Konstanta k disebut konstanta pegas (atau konstanta gaya) Catatlah pada pemulihan⃗ F yang
dan ini merupakan ukuran kekakuan pegas. Semakin besar diberikan oleh pegas. (c)
nilai k, semakin kaku pegas; ini menandakan bahwa semakin dimampatkan dengan nilai x negatif.
Catatlah lagi gaya pemulihan
besar k semakin kuat tarikan atau dorongan pegas untuk perpindahan tertentu. Satuan SI untuk k
adalah Newton per meter.

Pada gambar 7-11 sumbu x dibuat sejajar panjang Pegas dengan titik asal (x = 0) pada posisi ujung
bebas ketika pegas dalam keadaan rileks. Untuk susunan yang umum seperti ini, kita dapat menulis
persamaan 7-20 sebagai
Fs = -kx (hukum Hooke) (7-21)

Dimana kita telah mengubah subskripnya. Jika x (positif pegas direnggangkan ke arah kanan pada
sumbu x), maka Fx negatif (menarik ke arah kiri). Jika x negatif (pegas memampat ke kiri), maka F x
positif (mendorong ke kanan).

Ingatlah bahwa gaya pegas adalah gaya yang berubah-ubah karena merupakan fungsi dari x, posisi
ujung bebas, maka FΔ dapat disimbolkan sebagai F(x).Juga perlu diingat bahwa hukum Hooke
merupakan hubungan linier antara F x dan x.

Usaha yang Dilakukan oleh Gaya Pegas

Untuk memperoleh besar usaha yang dilakukan oleh gaya pegas ketika balok dalam gambar 7-
11abergerak,mari kita buat dua asumsi penyederhanaan tentang pegas. (1) Pegas tak
bermassa;artinya massanya pegas dapat diabaikan relatif terhadap massa Balok, (2)pegas ideal;
artinya pegas mengikuti Hukum Hooke dengan tepat. Kita asumsikan juga bahwa kontak antara
balok dan lantai dapat gesekan dan balok dipandang sebagai sebuah partikel.

Kita beri gangguan pada balok ke arah kanan untuk menggerakkannya dan kemudian
melepaskannya. Selama balok bergerak ke kanan, gaya pegas F g melakukan usaha pada balok,
menurunkan energi kinetik dan memperlambat balok. Namun demikian kita tidak dapat
memperoleh usaha tersebut menggunakan persamaan 7-7¿)karena persamaan tersebut
mengasumsikan gaya konstan. Gaya pegas adalah gaya yang berubah-ubah.

Untuk mendapatkan usaha yang dilakukan pegas, kita gunakan kalkulus. Kita ambil posisi awal balok
xi dan posisi berikutnya xf.Kemudian bagi jarak antara dua posisi tersebut menjadi beberapa segmen,
dengan masing-masing panjangnya amat kecil, yaituΔx. Tandai segmen ini, dimulai dari xi,sebagai
segmen 1,2 dan seterusnya. Karena balok bergerak melalui segmen, gaya pegas hampir-hampir tidak
berubah karena segmen sangat pendek, sehingga x hampir-hampir tidak mengalami perubahan.
Maka, kita dapat menganggap magnitudo gayanya konstan dalam segmen Tandai magnitudo gaya ini
sebagai Fs1 pada segmen 1, Fs2pada segmen 2 dan seterusnya.

Dengan gaya sekarang konstan terhadap masing-masing segmen kita bisa menentukan usaha yang
dilakukan pada masing-masing segmen dengan menggunakan persamaan 7-7. Di sini Φ=180 ° ,
sehinggacos Φ=−1. Maka, usaha yang dilakukan menjadi -F s1Δx pada segmen 1,-Fs2Δx pada segmen
2 dan seterusnya. Usaha neto Wgyang dilakukan pegas dari xi ke xfadalah jumlah seluruh usaha.

W g=∑ −F ∆ x
x

dengan ∫ ❑menandai segmen. Dengan limit ∆ x mendekati no. persamaan 7-22 menjadi
xf
W x =∫ −F x dx
xi
Soal-soal

Energi Kinetik

1. Jika roket Saturnus V dengan pesawat ulang-alik Apollomenempel padanya mempunyai


massa gabungan 2,9 x 10⁵ kg dan mencapai laju 11.2 km/s, berapa energi kinetik yang
dimilikinyakemudian?
Diketahui:
• m , 2,9 × 10⁵ kg
• v = 11,2 km/s = 1,12 × 10⁴ m/s

Ditanya:
Ek....?

Penyelesaian:
1
Ek= mv²
2
1
Ek = (2,9 × 10⁵ kg)( 1,12 × 10⁴ m/s)²
2
Ek= 1,8 × 10¹³ joule

2. Seorang ayah yang balapan dengan anaknya memiliki setengah energi kinetik anaknya, dan
anaknya memiliki setengah massa ayahnya. Ayah menaikkan yang balapan dengan anaknya
memiliki lajunya = 1,0 m/s dan kemudian mempunyai energi kinetik sama dengan anaknya.
Berapa laju asal (a) ayah dan (b) anak?
Diketahui:

Ayah= a

Anak=b

1
Eka = Ekb
2
1
mb = ma
2
ditanya:

a. v0a=...?
b. v0b=...?

Penyelesaian:

1 1 1
a . ×ma×v0a²= × ma×v0a²
2 2 2
1 1
×ma × v0a2= ma ×v0a2
2 4

1 1
V0a =

1± 1−4 × ×
1
2 2

2
V0a= 1 ± √ 2

V0a = 2.4 m/s

1 1 1
b. ×ma×v0a²= × mb×v0 b²
2 2 2
1
Mb × voa2 = mb × v0b2
4
Vob = 2voa2

Vob = 2 × 2.4 m/s

Vob = 4.8 m/s

Usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi


3. Helikopter mengangkat astronot seberat 72 kg yang berjarak 15 m secara vertikal dari laut
dengan menggunakan kabel. Percepatan astronot adalah g / 10. Berapa banyak pekerjaan
yang dilakukan pada astronot dengan (a) gaya dari helikopter dan (b) gaya gravitasi
padanya? Tepat sebelum dia mencapai helikopter, berapa (c) energi kinetik dan (d) lajunya?

Diketahui:

m = 72kg

d = 15 m

Ditanya:

a. Wh...?
b. Wg...?
c. Wnet...?
d. Vf...?

Penyelesaian:

g 11
(a) Wh = Fhd = m ( g + ¿ d= mgd
10 10
11
Wh = (72 kg)(9.8 m/s²)(15 m)
10
Wh = 1.164 J

= 1.2 × 10⁴ J
(b) Wg = - Fgd
Wg = - (72 kg)(9.8 m/s²) (15 m)
Wg = -1.058 J
= -1.1 × 10⁴ J
(c) Wnet = Wf+ Wg
= 1.164 × 10⁴ J + (-1.058 × 10⁴ J)
= 1.06 × 10³ J = 1.1 × 10³ J
1
(d) Kf= mv²f
2
2 Kf 2 ( 1.06 ×10 3 J )
vf =
√ m
=
√ 72 kg
=5.4 m/ s

Anda mungkin juga menyukai