Nim: 200801049
Salah satu tujuan dari fisika adalah menginvestigasi sesuatu yang dibicarakan orang-orang: energi.
Sebagai contoh setiap orang tahu bahwa jenis gerak apapun memerlukan energi.
Energi adalah suatu besaran yang kita hubungkan dengan sistem dari satu atau banyak objek. Jika
sebuah gaya mengubah salah satu objek melalui, Katakanlah membuat bergerak, maka jumlah
energi berubah. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya dan dapat dipindahkan dari
satu objek ke objek lainnya, tetapi jumlah total selalu sama (energi bersifat kekal). Tidak ada
pengecualian terhadap kekekalan energi ini yang telah ditemukan.
Energi kinetik adalah energi yang dihubungkan dengan keadaan pergerakan suatu objek. semakin
cepat objek bergerak, maka semakin besar pula energi kinetiknya. Ketika benda dalam keadaan
diam, energi kinetiknya nol.
Untuk objek bermassa m yang kecepatan v-nya jauh di bawah kecepatan cahaya,
1
K= mv ² (energi kinetik) (7.1)
2
Sebagai contoh, seekor bebek 3,0 kg terbang melewati kita dengan kecepatan m/s mempunyai
energi kinetik 6,0 kg m²/s², artinya kita menghubungkan nilai tersebut dengan gerakan bebek.
Satuan SI energi kinetik dan setiap energi lainnya adalah Joule satuan SI energi kinetik dan setiap
energi lainnya adalah Joule(J), didapat dari nama James aprescon Joule, ilmuwan Inggris pada tahun
ilmuwan Inggris pada tahun 1800-an. Didefinisikan secara langsung dari persamaan 7.1, dalam
perumusan satuan massa dan kecepatan dalam perumusan satuan massa dan kecepatan.
7-4 Usaha
Jika Anda mempercepat objek hingga laju yang lebih besar dengan memberikan sebuah gaya pada
1
objek tersebut, artinya Anda menaikkan energi kinetik K (¿ mv ²)objek itu. Hal yang sama terjadi,
2
jika Anda memperlambat objek hingga laju yang lebih rendah dengan memberikan gaya, Anda
menurunkan energi kinetik objek tersebut. Kita Jelaskan perubahan pada energi kinetik ini Dengan
mengatakan bahwa gaya pada diri Anda telah memindahkan energi ke objek dari tubuh Anda atau
dari objek kepada Anda.
Usaha W adalah energi yang dipindahkan ke atau dari sebuah objek karena adanya gaya yang bekerja
pada objek tersebut. Energi yang dipindahkan ke objek adalah usaha positif dan energi yang
dipindahkan dari benda adalah usaha negatif.
Dalam pemindahan energi melalui gaya usaha W dikatakan telah dilakukan pada objek melaluigaya.
Secara lebih formal, kita definisikan usaha sebagai berikut:
Jadi, "usaha" adalah energi yang dipindahkan: " melakukan usaha" adalah kegiatan memindahkan
energi. Usaha mempunyai satuan yang sama dengan energi dan merupakan besaran skalar.
Istilah perpindahan ( transfer ) Bisa saja menyesatkan perpindahan tidak berarti bahwa berbagai
material mengalir masuk atau keluar suatu objek; artinya, perpindahan tidak seperti aliran air.
Perpindahan lebih menyerupai perpindahan uang secara elektronik antara dua rekening di bank
jumlah yang rekeningnya satu meningkat sedang jumlah uang di rekening lainnya menurun, tetapi
tidak ada material yang lewat antara kedua rekening tersebut.
Ingatlah bahwa kita disini tidak tertarik dengan arti kata "usaha" yang biasa, yang secara tidak
langsung menyatakan bahwa kegiatan fisik dan mental apapun disebut usaha. Sebagai contoh, jika
Anda mendorong dinding dengan kuat, Anda lelah karena secara kontinu terjadi pengurangan
kontraksi otot yang diperlukan dan Dengan pemahaman biasa, Anda berarti bekerja bagaimana pun,
upaya tersebut tidak menyebabkan Perpindahan energi ke atau dari dinding, maka hal itu tidak
dianggap sebagai usaha yang dilakukan pada dinding, seperti yang didefinisikan di sini.
Untuk menghindari kebingungan Pada bab ini kita gunakan simbol W hanya untuk usaha dan
menyatakan berat dengan kesetaraannya mg.
Mari kita menurunkan perumusan untuk usaha dengan membayangkan sebuah manik-manik yang
dapat meluncur sepanjang kawat tanpa gesekan yang terbentang sepanjang sumbu horizontal
F , dengan arah
x(gambar 7-2). Gaya konstan ⃗
sebesar sudutθ terhadap kawat,
mempercepat pergerakan manik-manik
sepanjang kawat. Kita dapat
menghubungkan gaya yang percepatan
dengan Hukum kedua Newton ditulis untuk
Komponen sepanjang sumbu x:
F x =m a x (7-3)
Menyelesaikan persamaan ini untuk ax, mensubstitusikan nya ke dalampersamaan 7-3, dan
menyusun ulang akan memberi kita
1 1
mv² - mv0² =Fxd (7-5)
2 2
Suku pertama di sisi kiri pada persamaan adalah energi kinetik K f pada manik-manik di akhir
perpindahan d, dan suku kedua adalah energi kinetik manik-manik K i, pada awal perpindahan. Oleh
karena itu, sisi kiri persamaan 7-5 memberitahu kita bahwa energi kinetik telah diubah melalui suatu
gaya, dan di sisi kanan memberitahu bahwa perubahan sama dengan F xd. Maka, usaha W yang
bekerja pada balik manik melalui gaya (perpindahan energi karena gaya) adalah:
W =F x d (7-6)
Jika kita mengetahui nilai f dan d, kita dapat menggunakan persamaan ini untuk menghitung usaha
W yang bekerja pada manik-manik melalui gaya F.
Untuk menghitung usaha yang dilakukan Sebuah gaya terhadap objek ketika objek
bergerak melalui beberapa perpindahan, kita hanya menggunakan komponen gaya
sepanjang perpindahan objek tersebut. Komponen gaya yang tegak lurus terhadap
perpindahan menghasilkan usaha nol
Dari gambar 7-2 kita lihat bahwa kita dapat menulis F , sebagai F cos Φ denganΦ adalah sudut
antara arah perpindahand⃗ , gaya ⃗
F . Kita dapat menulis ulang persamaan 7-6 dalam bentuk umum
sebagai berikut
Persamaan ini berguna untuk menghitung usaha jika kita tahu nilai F , d danΦ . Karena sisi kanan
F • d⃗ , kita dapat Tuliskan juga
persamaan itu setara dengan perkalian skalar (dot) ⃗
W =⃗
F • d⃗ , (usaha dilakukan oleh gaya konstan) (7-8)
Di mana F adalah magnitudo ⃗ F . Persamaan 7-8 terutama berguna untuk menghitung usaha jika ⃗
F
dan d diberikan dalam notasi vektor satuan.
⃗
Perhatian: ada alasan pemakaian 7-6 sampai 7-8
untuk menghitung usaha yang bekerja pada benda melalui
Gambar 7-3 Seorang peserta balap suatu gaya. Pertama, gaya harus berupa gaya konstan:
tempat tidur. Kita dapat artinya, besar maupun arah gaya tidak boleh berubah
menganggap tempat tidur dan orang selama benda bergerak. (nanti, kita akan diskusikan apa
diatasnya sebagai partikel untuk yang harus dilakukan terhadap gaya berubah-ubah yang
menghitung usaha terhadapnya oleh magnitudonya berubah-ubah). Kedua, benda harus
gaya yang diberikan oleh menyerupai partikel. Artinya benda tersebut harus tegar:
pendorong. seluruh bagian harus Bergerak bersama, dalam arah yang
sama. Dalam bab ini kita mengasumsikan semua benda
sebagai partikel, seperti tempat tidur yang didorong, dengan orang diatas-Nya pada gambar 7-3.
Tanda untuk usaha. Usaha yang dilakukan pada benda oleh gaya, dapat berupa usaha positif atau
negatif. Sebagai contoh, jika sudutΦ dalam persamaan 7-7 kurang dari90 ° , maka cos Φ positif
sehingga usaha yang juga positif. JikaΦ lebih besar dari 90 ° (sampai 180 ° ), maka cos Φ negatif
sehingga usaha juga negatif( Dapatkah Anda lihat bahwa usaha nol jika Φ=90 ° ? ¿ hasil ini bahwa
kita ke suatu aturan sederhana. Untuk menentukan tanda dari usaha yang bekerja akibat suatu gaya,
tinjaulah komponen vektor gaya yang sejajar dengan perpindahan:
Gaya menghasilkan usaha positif jika gaya mempunyai komponen vektor dalam arah yang
sama dengan perpindahannya, dan menghasilkan usaha negatif jika gaya mempunyai
komponen vektor dalam arah yang berlawanan dengan perpindahannya. Usahanya nol jika
tidak ada komponen vektor nya.
Satuan untuk usaha: satuan SI untuk usaha adalah joule, sama seperti energi kinetik. Bagaimanapun
dari persamaan 7-6 dan 7-7 kita dapat melihat bahwa kesetaraan satuannya adalah Newton meter(
N •m). Satuan yang sesuai dengan dalam sistem satuan Inggris adalah feet-pound (ft-lb). Dengan
memperluas persamaan 7-2, kita punya
Usaha total oleh beberapa gaya. Ketika dua atau lebih gaya bekerja pada suatu benda, usaha neto
yang bekerja pada benda adalah Jumlah usaha yang dilakukan oleh masing-masing gaya. Kita dapat
menghitung usaha neto dengan dua cara. (1) Kita dapat menentukan usaha yang dilakukan oleh
masing-masing gaya dan kemudian menjumlahkannya. (2) Cara lain, pertama kita tentukan besar
F net dari gaya-gaya tersebut. Kemudian kita dapat menggunakan persamaan 7-7,
Gaya neto total ⃗
mensubsitusi magnitudo⃗ F net pada F jika sudut antara ⃗
F net dand⃗ untuk Φ .Dengan cara serupa, kita
dapat menggunakan persamaan 7-8 dengan F net mensubsitusi ⃗
⃗ F.
Teorema Usaha – Energi Kinetik
Persamaan 7-5 menghubungkan antara perubahan energi kinetik manik-manik (dari awal
1 1
K i= m v 0 ² hingga akhir K f = mv ² ¿ dengan usaha W (= Fx d) yang ada manik-manik. Untuk
2 2
beberapa benda seperti partikel, kita dapat menyamaratakan persamaan tersebut. Kita simbol kan
ΔK sebagai perubahan energi kinetik benda, dan W sebagai usaha neto yang bekerja pada benda.
Kita dapat menuliskan
ΔK= Kf – Ki = W (7-10)
Kf = Ki + W
Pernyataan ini dikenal sebagai teorema usaha-energi kinetik untuk partikel. Berlaku baik untuk
usaha positif maupun negatif: jika usaha total yang bekerja pada partikel adalah positif, maka energi
kinetik partikel bertambah sesuai jumlah usaha. Jika usaha total yang bekerja negatif, maka energi
kinetik partikel menurun jumlah usaha.
Sebagai contoh, jika energi kinetik sebuah partikel awalnya 5 J dan ada pemindahan neto 2 J jika
partikel (usaha neto positif), maka energi kinetik akhir adalah 7 J. Sebaliknya, jika ada pemindahan
energi kinetik sebesar 2 J dari partikel (usaha neto negatif), maka energi kinetik akhir adalah 3 J.
F 1 dan⃗
(a) berapa usahanya itu yang bekerja pada lemari besi oleh gaya ⃗ F 2 selama perpindahan
sejauhd ?
⃗
Penyelesaian: kita gunakan 2 ide kunci di sini. Pertamausaha neto W yang bekerja pada lemari besi
oleh dua gaya adalah jumlah usaha-usahanya secara individual. Kedua, karena kita dapat
menganggap lemari besi sebagai partikel dan gaya-gaya adalah konstan baik magnitudo dan arahnya
kita dapat menggunakan baik persamaan 7-7 ( W =Fd cos Φ )atau persamaan 7-8( W = ⃗ F • d⃗ ) untuk
menghitung usaha tersebut. Karena kita tahu magnitudo dan arah gaya, kita pilih persamaan 7- 7.
Dari persamaan tersebut dan diagram benda bebas untuk lemari besi pada gambar 7-4b, maka
usaha yang dilakukan oleh vektor F 1 adalah
F 2 adalah
Dan usaha yang dilakukan oleh⃗
W =W 1 + W 2 = 88,33 J + 65,11 J
=153,4 J = 153 J
Selama perpindahan 8,50 m kedua mata-mata memindahkan energi sebesar 153 J ke energi kinetik
lemari besi.
F
(b) selama perpindahan itu, berapakah usaha Wg yang bekerja pada lemari besi oleh gaya gravitasi ⃗
g dan berapakah usaha WN yang bekerja pada peti oleh gaya F N dari lantai?
⃗
Penyelesaian: ide kunci di sini adalah, karena gaya-gaya ini konstan baik magnitudo maupun
arahnya, kita dapat menentukan usaha yang gaya-gaya lakukan dengan persamaan 7-7 maka dengan
mg sebagai magnitudo gaya gravitasi, kita tulis
Kita mungkin sudah tahu bahwa jawaban ini. Karena gaya-gaya ini yang lurus terhadap perpindahan
lemari besi, gaya-gaya bekerja dengan usaha nol terhadap lemari besi dan tidak terjadi perpindahan
ini atau darinya.
(c) dari besi awalnya diam Berapakah laju akhir vf pada perpindahan 8,50 m?
Penyelesaian yang dikunci di sini adalah bahwa laju lemari besi berubah karena energi kinetiknya
diubah dengan adanya perpindahan energi melalui ⃗ F 1 dan ⃗
F 2kita hubungkan laju dengan usaha yang
bekerja melalui kombinasi persamaan 7-10 dan 7-11
1 1
W =K f – K i = mv f² - mv i²
2 2
Laju awal vf adalah nol dan kita tahu bahwa usaha yang bekerja adalah 153, 4 J dengan
menyelesaikan vf dan kemudian mensubsitusi data yang diketahui kita dapatkan
2W 2 ( 153,4 J )
v f=
√ m
=
√ 225 kg
= 1,17 m/s
Ketika terjadi badai, sebuah peti berisi kain sutra meluncur di Jalan licin penuh oleh dengan
perpindahan d⃗ = (- 3,0 m)i sementara hanya mendorong peti dengan gaya
F =( 2,0 N ) i+(−6,0 N ) j.Situasi peti pada sumbu koordinat diperlihatkan pada Gambar 7-5
⃗
(a) Berapa usaha yang dihasilkan oleh gaya pada peti sama perpindahan tersebut?
Penyelesaian: ide kunci di sini adalah karena kita menganggap peti sebagai partikel dan karena
magnitudo serta arah gaya yang diberikan oleh angin adalah konstan ("tunak")selama perpindahan,
maka kita dapat menggunakan baik persamaan 7-7( W =Fd cos Φ ) atau persoalan 7-8(W =⃗ F • d⃗ )
untuk menghitung usaha yang dihasilkan karena kita tahu f&d dalam notasi vektor satuan, kita pilih
persamaan 7-8 dan kita tulis :
W =⃗
F • d⃗ )¿ [(2,0 N )i+(−6,0 N ) j]• ¿ ¿ .
Di antara semua hal yang mungkin terjadi pada perkalian skalar (dot) pada satuan vektor, hanya i • i,
j • j, atau k • k yang tidak nol. Kita peroleh
(b) Jika peti mempunyai energi kinetik 10 J pada awal perpindahan vektor d, berapa energi kinetik
peti pada akhir d?
Penyelesaian: ide kunci di sini adalah, karena gaya melakukan usaha negatif pada peti, gaya
mengurangi energi kinetik peti. Menggunakan teorema usaha energi kinetik dalam bentuk
persamaan 7-11, kita dapatkan
Setelah objek mencapai tinggi maksimum dan kembali turun, sudut Φ antaragaya ⃗
F g, dan
perpindahan d adalah nol. Maka
⃗
Tanda plus memberitahukan kita bahwa sekarang gaya gravitasi memindahkan energi sebesar mgd
ke energi kinetik objek. Ini konsisten dengan kenaikan laju saat objek jatuh. (Secara nyata, seperti
yang akan kita lihat dalam Bab 8, perpindahan energi yang berhubungan dengan pengangkatan dan
penurunan benda bukan hanya melibatkan benda tersebut tapi secara keseluruhan Sistem Bumi-
benda. Tanpa Bumi, tentu saja kata mengangkat menjadi tidak berarti.)
Usaha yang Bekerja dalam Pengangkatan dan Penurunan Objek
Asumsikan bahwa kita mengangkat benda seperti-partikel dengan memberikan gaya Vertikal ⃗ F
terhadapnya. Selama perpindahan ke atas, gaya yang diberikan pada objek menghasilkan usaha
positif Wasementara gaya gravitasi menghasilkan energi negatif W g. Gaya yang kita berikan,
cenderung memindahkan energi ke objek sementara gaya gravitasi cenderung memindahkan energi
dari benda. Menggunakan Persamaan 7-10. perubahan energi kinetik ΔK ada benda karena
pemindahan dua energi ini adalah
ΔK = Kf - Ki = Wa + Wg
W a ¿−mgd cos Φ (usaha yang dilakukan pada pengangkatan dan penurunan : K f = Ki) (7-17)
F dan d⃗ . Jika perpindahan adalah vertikal ke atas (Gambar 7-7a),
Dengan Φ sebagai sudut antara ⃗
makaΦ=180 °dan usaha yang dilakukan oleh gaya dari luar sama dengan mgd. Jika perpindahannya
vertikal ke bawah (Gambar 7-7b), makaΦ=0 dan usaha yang dilakukan oleh gaya dari luar sama
dengan -mgd.
Persamaan 7-16 dan 7-17 digunakan untuk berbagai situasi di mana benda diangkat atau diturunkan,
dengan benda dalam keadaan diam sebelum dansetelah diangkat. Hal ini tidak tergantung pada
magnitudo dari gaya yang digunakan. Sebagai contoh jika Anda mengangkat gelas dari lantai ke atas
kepala, gaya Anda pada gelas sangat bervariasi selama naik. walaupun demikian, karena gelas diam
sebelum dan setelah diangkat, usaha yang dihasilkan oleh gaya Anda pada gelas diberikan oleh
Persamaan 7-16 dan 7-17, di mana pada Persamaan 7-17, mg adalah berat gelas dan d adalah jarak
Anda mengangkat gelas itu.
Maka kita dapat menggunakan persamaan 7-12 ( W g ¿ mgd cos Φ )Untuk mendapatkan usaha Wg
F g . SudutΦ antara arah gaya gravitasi ke bawah dan perpindahan
yang diberikan pada beban oleh ⃗
ke atas adalah 180°. Dengan mensubsitusi hal tersebut dan data yang telah kita dapatkan ke dalam
persamaan 7-12 kita dapatkan
Penyelesaian: Kita tidak memiliki perumusan untuk gaya yang dilakukan Anderson pada beban, dan
jika kita punya, gaya yang dimiliki Anderson jelas tidak konstan. Oleh karena itu, ide kunci di sini
adalah bahwa kita tidak bisa langsung mensubsitusi magnitudo pada persamaan 7-7 untuk
menentukan usaha yang dilakukan. Bagaimana juga kita tahu bahwa beban diam baik di awal
maupun di akhir pengangkatan oleh karena itu sebagai ide kunci kedua kita tahu bahwa usaha WA
yang dihasilkan oleh gaya yang dilakukan Anderson adalah nilai negatif dari usaha W g yang dilakukan
F g persamaan 7-16 mengungkapkan fakta ini dan memberi kita
gaya gravitasi ⃗
W A ¿−W g ¿+280 J
Ternyata, besar usaha tersebut hanyalah sekitar besar usaha yang diperlukan untuk mengangkat
ransel sekolah yang berisi dar lantai ke bahu. Lalu, mengapa daya angkat Anderson dianggap sangat
luar biasa? Usaha (pemindahan energi) dan gaya adalah kuantitas yang berbeda, walaupun daya
angkat Anderson memerlukan pemindahan energi yang biasa saja, namun memerlukan gaya yang
luar biasa.
W g ¿−mgh(7−19)
¿−(15,0 kg)( 9,8 m/s ²)(2,50 m)
¿−368 J
Ingatlah bahwa persamaan 7-19 memberikan kita bahwa usaha W g yang dilakukan gaya gravitasi
tergantung pada perpindahan vertikal tetapi tidak tergantung pada perpindahan horizontal.
Penyelesaian: kita tidak dapat mensubsitusi magnitudo gaya T pada F dalam persamaan 7-7 ¿
)karena kita tidak tahu nilai T. Satu ide kunci untuk memperlancar kita adalah kita dapat
menganggap peti sebagai partikel dan kemudian menggunakan teorema usaha energi kinetik
( ΔK =W )pada hal tersebut. Karena Peti diam sebelum dan setelah naik, perubahan energi kinetik
ΔK adalah nol. Untuk usaha neto W yang bekerja pada peti, kita harus menjumlahkan usaha-usaha
yang dilakukan oleh tiga gaya yang bekerja pada peti. Dari (a), usaha W g yang dilakukan oleh gaya
F g adalah -368 J. Usaha WN yang dilakukan oleh gaya ⃗
gravitasi ⃗ F N pada peti dari bidang miring
adalah nol karena F N tegak lurus terhadap perpindahan kita inginkan usaha W T yang dilakukan ⃗
⃗ T.
maka teorema usaha energi kinetik memberikan
ΔK =W T +W G +W N
Atau 0 = WT−368 J +0 ,
Maka WT = 368 J
Penyelesaian: ide kunci disini adalah bahwa kita dapat menghitung usaha W Y dengan persamaan 7-7
(W =Fd cos Φ)jika kita pertama-tama menemukan perumusan untuk magnitudo T pada tarikan
kabel, ide kunci kedua adalah bahwa kita dapat menentukan perumusan dengan menuliskan hukum
kedua Newton untuk Komponen sepanjang sumbu y pada gambar 7-10b kita dapatkan
T – F g ¿ ma
Dengan menyelesaikan T, mensubsitusi mg untuk F g dan kemudian mensubsitusi hasilnya pada
persamaan 7-7 kita peroleh
Kemudian dengan mensubsitusi -g/5 untuk percepatan a dan kemudian 180° untuk sudut 0 antara
g, kita dapatkan
arah gaya dengan m ⃗
Penyelesaian: ide kunci disini adalah bahwa usaha neto adalah Jumlah usaha yang bekerja oleh gaya-
gaya yang bekerja pada kabin:
Penyelesaian ide kunci disini adalah bahwa energi kinetik berubah karena usaha total bekerja pada
kabin berdasarkan persamaan 7-11(Kf = Ki + W). Dari persamaan 7-1 kita dapat menulis energi kinetik
1
pada awal jatuh dengan Ki = mv². Kita dapat menulis Persamaan 7-11 sebagai
2
1
Kf = Ki + W = mvi² + W
2
1
= (500 kg)(4,0 m/s)²+1,18 × 10⁴ J
2
= 1,58 × 10⁴ J = 10kJ
Gaya Pegas
Pada gambar 7-11 sumbu x dibuat sejajar panjang Pegas dengan titik asal (x = 0) pada posisi ujung
bebas ketika pegas dalam keadaan rileks. Untuk susunan yang umum seperti ini, kita dapat menulis
persamaan 7-20 sebagai
Fs = -kx (hukum Hooke) (7-21)
Dimana kita telah mengubah subskripnya. Jika x (positif pegas direnggangkan ke arah kanan pada
sumbu x), maka Fx negatif (menarik ke arah kiri). Jika x negatif (pegas memampat ke kiri), maka F x
positif (mendorong ke kanan).
Ingatlah bahwa gaya pegas adalah gaya yang berubah-ubah karena merupakan fungsi dari x, posisi
ujung bebas, maka FΔ dapat disimbolkan sebagai F(x).Juga perlu diingat bahwa hukum Hooke
merupakan hubungan linier antara F x dan x.
Untuk memperoleh besar usaha yang dilakukan oleh gaya pegas ketika balok dalam gambar 7-
11abergerak,mari kita buat dua asumsi penyederhanaan tentang pegas. (1) Pegas tak
bermassa;artinya massanya pegas dapat diabaikan relatif terhadap massa Balok, (2)pegas ideal;
artinya pegas mengikuti Hukum Hooke dengan tepat. Kita asumsikan juga bahwa kontak antara
balok dan lantai dapat gesekan dan balok dipandang sebagai sebuah partikel.
Kita beri gangguan pada balok ke arah kanan untuk menggerakkannya dan kemudian
melepaskannya. Selama balok bergerak ke kanan, gaya pegas F g melakukan usaha pada balok,
menurunkan energi kinetik dan memperlambat balok. Namun demikian kita tidak dapat
memperoleh usaha tersebut menggunakan persamaan 7-7¿)karena persamaan tersebut
mengasumsikan gaya konstan. Gaya pegas adalah gaya yang berubah-ubah.
Untuk mendapatkan usaha yang dilakukan pegas, kita gunakan kalkulus. Kita ambil posisi awal balok
xi dan posisi berikutnya xf.Kemudian bagi jarak antara dua posisi tersebut menjadi beberapa segmen,
dengan masing-masing panjangnya amat kecil, yaituΔx. Tandai segmen ini, dimulai dari xi,sebagai
segmen 1,2 dan seterusnya. Karena balok bergerak melalui segmen, gaya pegas hampir-hampir tidak
berubah karena segmen sangat pendek, sehingga x hampir-hampir tidak mengalami perubahan.
Maka, kita dapat menganggap magnitudo gayanya konstan dalam segmen Tandai magnitudo gaya ini
sebagai Fs1 pada segmen 1, Fs2pada segmen 2 dan seterusnya.
Dengan gaya sekarang konstan terhadap masing-masing segmen kita bisa menentukan usaha yang
dilakukan pada masing-masing segmen dengan menggunakan persamaan 7-7. Di sini Φ=180 ° ,
sehinggacos Φ=−1. Maka, usaha yang dilakukan menjadi -F s1Δx pada segmen 1,-Fs2Δx pada segmen
2 dan seterusnya. Usaha neto Wgyang dilakukan pegas dari xi ke xfadalah jumlah seluruh usaha.
W g=∑ −F ∆ x
x
dengan ∫ ❑menandai segmen. Dengan limit ∆ x mendekati no. persamaan 7-22 menjadi
xf
W x =∫ −F x dx
xi
Soal-soal
Energi Kinetik
Ditanya:
Ek....?
Penyelesaian:
1
Ek= mv²
2
1
Ek = (2,9 × 10⁵ kg)( 1,12 × 10⁴ m/s)²
2
Ek= 1,8 × 10¹³ joule
2. Seorang ayah yang balapan dengan anaknya memiliki setengah energi kinetik anaknya, dan
anaknya memiliki setengah massa ayahnya. Ayah menaikkan yang balapan dengan anaknya
memiliki lajunya = 1,0 m/s dan kemudian mempunyai energi kinetik sama dengan anaknya.
Berapa laju asal (a) ayah dan (b) anak?
Diketahui:
Ayah= a
Anak=b
1
Eka = Ekb
2
1
mb = ma
2
ditanya:
a. v0a=...?
b. v0b=...?
Penyelesaian:
1 1 1
a . ×ma×v0a²= × ma×v0a²
2 2 2
1 1
×ma × v0a2= ma ×v0a2
2 4
1 1
V0a =
√
1± 1−4 × ×
1
2 2
2×
2
V0a= 1 ± √ 2
1 1 1
b. ×ma×v0a²= × mb×v0 b²
2 2 2
1
Mb × voa2 = mb × v0b2
4
Vob = 2voa2
Diketahui:
m = 72kg
d = 15 m
Ditanya:
a. Wh...?
b. Wg...?
c. Wnet...?
d. Vf...?
Penyelesaian:
g 11
(a) Wh = Fhd = m ( g + ¿ d= mgd
10 10
11
Wh = (72 kg)(9.8 m/s²)(15 m)
10
Wh = 1.164 J
= 1.2 × 10⁴ J
(b) Wg = - Fgd
Wg = - (72 kg)(9.8 m/s²) (15 m)
Wg = -1.058 J
= -1.1 × 10⁴ J
(c) Wnet = Wf+ Wg
= 1.164 × 10⁴ J + (-1.058 × 10⁴ J)
= 1.06 × 10³ J = 1.1 × 10³ J
1
(d) Kf= mv²f
2
2 Kf 2 ( 1.06 ×10 3 J )
vf =
√ m
=
√ 72 kg
=5.4 m/ s