Disusun Oleh
SYAFLENEDI
NIM : 202304070275
Disusun Oleh:
SYAFLENEDI
NIM : 202304070275
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Ir. Jimmy Chandra, ST.,M.Eng.,Ph.D, IPM Ir. Dra. Enny Widawati, MT.,IPM
NIP: 820220992 NIP: 120041087
KATA PENGANTAR
Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala rahmat, karunia dan ridho-Nya
Laporan Portofolio TPI-505 K3L dapat penulis selesaikan. Laporan ini disusun sebagai
salah satu bentuk evaluasi dan dokumentasi atas perjalanan pembelajaran kami dalam
mata kuliah TPI 505, yang telah memberikan wawasan mendalam mengenai profesi
insinyur dan mengembangkan kompetensi kami di bidang ini.
Laporan ini akan membahas berbagai aspek yang relevan dengan profesi insinyur,
termasuk pemahaman tentang etika insinyur, pengembangan keterampilan teknis,
komunikasi, dan kemampuan berkolaborasi dalam tim. Kami juga akan menguraikan
pengalaman praktikum, proyek-proyek penting, serta pembelajaran tambahan yang kami
dapatkan selama mata kuliah ini. Oleh karena itu, pada kesempatan yang berbahagia ini
penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar besarnya kepada;
1. Ibu Ir. Dra. Enny Widawati, MT., IPM, selaku Kaprodi Program Profesi Insinyur, atas
bimbingan, arahan, dan waktunya,
2. Bapak Ir.Jimmy Chandra, S.T., M.Eng., Ph.D IPM dan Ibu Prof. Dr. M.M. Lanny W.
Pandjaitan, M.T., (IPU), selaku Dosen Pembimbing Program Profesi Insinyur atas
bimbingan, arahan, dan waktu yang telah diluangkan kepada penulis untuk
berdiskusi guna menyelesaikan tugas portofolio ini,
3. Ibu Ajeng, selaku Pelayanan Terpadu atas arahan, dan waktu yang telah
diluangkan kepada mahasiswa,
4. Rekan rekan staf pimpinan dan karyawan Universitas Atma Jaya Jakarta.
5. Keluarga yang sudah memberikan doa yang terbaik,
6. Semua pihak yang telah membantu penulis, sehingga terselesainya penulisan ini.
Laporan Portofolio ini tentu saja masih memiliki kelemahan dan kekurangan. Oleh karena
itu demi kesempurnaan penulisan dan isinya dalam tujuan memberikan manfaat bagi ilmu
pengetahuan terutama dalam hal ke Insinyuran, maka kami mengharapkan kritik dan
saran seluruh pembaca Laporan ini.
Jakarta, 16/11/2023
Syaflenedi
RINGKASAN
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
RINGKASAN............................................................................................................................................iii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................................................v
DAFTAR TABEL.......................................................................................................................................vi
BAB I. PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2. Permasalahan........................................................................................................................1
BAB II. PENGERTIAN K3L......................................................................................................................2
2.1. Prinsip Dasar K3L..................................................................................................................2
BAB III. STUDI KASUS............................................................................................................................3
3.1. Studi Kasus 1...........................................................................................................................3
3.2. Studi Kasus 2...........................................................................................................................3
3.3. Studi Kasus 3...........................................................................................................................3
3.4. Studi Kasus 4...........................................................................................................................3
3.5. Studi Kasus 5...........................................................................................................................3
3.6. Studi Kasus 6...........................................................................................................................3
BAB IV. PENUTUP...................................................................................................................................4
4.1. Umum.......................................................................................................................................4
4.2. Kesimpulan..............................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................5
LAMPIRAN...............................................................................................................................................6
5
DAFTAR GAMBAR
6
DAFTAR TABEL
7
BAB I. PENDAHULUAN
8
mengarahkan pekerja ke perilaku aman (Heryawan dkk, 2018).
Tingkat penggunaan alat pelindung diri sangat berpengaruh pada tingkat
keselamatan kerja. Semakin rendah frekuensi penggunaan alat pelindung diri
maka semakin besar kesempatan terjadinya kecelakaan kerja. Pada
kenyataannya masih banyak juga pekerja yang tidak menggunakannya,
walaupun telah diketahui besarnya manfaat alat ini dan perusahaan sudah
menyediakan alat pelindung diri. Hal tersebut disebabkan karena banyak faktor
yang mempengaruhi perilaku pekerja sehingga tidak menggunakan alat
pelindung diri tersebut (Rudyarti, 2017).
Berdasarkan hasil studi awal yang dilakukan dengan pengamatan lapangan,
masih sering ditemukan beberapa pekerja yang dengan sengaja maupun tidak
sengaja tidak patuh dalam menggunakan alat pelindung diri yang tepat sesuai
dengan bahaya dan risiko dari pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Mengingat
bahwa lingkungan kerja di lokasi pembangunan pengaman pantai kalianda
memiliki bahaya dan risiko yang dapat dikatakan cukup banyak dan tinggi,
seperti tertimpa benda, tertusuk, terpeleset, tersayat benda tajam, dan terjatuh
dari ketinggian. Dengan pekerja tidak menggunakan APD maka akan
meningkatkan risiko terjadinya cidera ringan hingga berat bahkan berujung pada
kecelakaan kerja
9
dapat meningkatkan tingkat kesejahteraan para pekerja, SMK3L juga mempunyai
dampak positif atas terjaganya lingkungan dan keberlanjutan produktivitas kerja.
Oleh sebab itu, SMK3L pada saat ini bukan sekedar kewajiban yang harus
diperhatikan oleh para pekerja, akan tetapi juga harus dipenuhi dalam sebuah
sistem pekerjaan. Dengan penerapan SMK3L maka akan tercipta rasa aman dan
nyaman dari seluruh elemen baik pekerja maupun perusahaan.
Dalam portofolio ini, penulis akan menelaah dan membuat rumusan pada
aspek dalam upaya menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan
Kerja, dan Lingkungan (SMK3L) melalui studi kasus yang telah penulis selesaikan.
10
kematian. .Ketidakpatuhan dan pelanggaran terhadap aspek Keselamatan,
Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) juga bisa berakibat sanksi-sanksi terhadap
perusahaan serta bisa merugikan masyarakat dan lingkungan sekitar.
Adapun permasalahan dalam mengimplementasikan Keselamatan,
Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) yang sering terjadi di dunia konstruksi
yaitu :
1.5.1. Masih rendahnya kepatuhan dan kesadaran akan pentingnya pelaku proyek
konstruksi dalam menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan
Lingkungan (K3L) dari mulai perencanaan sampai dengan pengawasan
terutama dalam pelaksanaan sistem manajemen dan, sanksi pelanggaran,
hal ini bisa dilihat khususunya tenaga kerja di dunia konstruksi yang masih
sering lalai menggunakan alat pelindung diri (APD) dan alat pelindung kerja
(APK) di lokasi kerja.
1.5.2. Belum tepatnya sistem/metoda mulai dari perencanaan, pelaksanan,
sistem pengawasan, pengendalian serta evaluasi dan sanksi pelanggaran
dalam penerapan K3L pada suatu perusahaan atau instansi untuk
pencegahan atau mengurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja.
1.5.3. Masih ditemukan para pelaku proyek yang menganggap biaya yang mahal
dalam menerapkan K3L, tanpa mempertimbangkan kelanjutan dalam
melindungi aset perusahaan maupun aset proyek. Sementara hanya
melihat dari sisi kepentingan dan kebutuhan praktis, prioritas dan bukan
jangka panjang.
11
BAB II. PENGERTIAN K3L
12
pekerja mempunyai hak memperoleh perlindungan atas keselamatan dan
kesehatan kerja. Pasal 87 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 juga mengatur
agar setiap perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang terintegrasi dengan sistem manajemen
perusahaan. Selanjutnya Permenaker No 05 Tahun 1996 telah dicabut dan
digantikan dengan PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
13
dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan kebutuhan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Kebijakan Nasional Penerapan SMK3 telah memberikan arah dan ruang
untuk dikembangkannya kebijakan Penerapan SMK3 sesuai karakteristik sektor
oleh instansi Pembina sektor sebagaimana dimuat dalam Pasal 4 ayat (2)
Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012. Sampai dengan saat ini beberapa
sektor telah mengembangkan SMK3 sesuai karakteristik sektor masing-masing
di antaranya yaitu:
a. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)
b. Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP)
c. Sistem Manajemen Migas (SMM)
d. Sistem Manajemen Keselamatan Perkeretaapian (SMKP)
e. Sistem Manajemen Keselamatan Angkutan Umum
f. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fasilitas Rumah Sakit (K3RS)
g. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perkantoran
h. Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO)
i. Clean, Health, Safety and Sustainable Environment (CHSE)
j. Keselamatan Radiasi
k. Keamanan Kapal dan Fasilitas Pelabuhan, dll.
Berikut ini adalah contoh yang dapat digunakan dalam penerapan Kesehatan,
Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L).
Pada pekerjaan pembangunan pengaman pantai kalianda, perlu diberikan
safety sign, berupa red zone area, dan batas-batas area yang dapat dilintasi
orang dan dibuatkan papan peringatan dan informasi sebagai pemberitahuan
agar pengguna jalan mengetahui dan memahami ada kegiatan proyek serta
agar berhati-hati dalam berkendaraan.
Setiap pagi sebelum memulai pekerjaan, diadakan rapat Safety K3L untuk
mengingatkan dan mengedukasikan kepada seluruh personil yang terlibat dalam
proyek dengan membahas kegiatan apa yang akan dilakukan pada hari itu dan
untuk mengingatkan pentingnya penggunaan APD dan APK kepada semua
personil yang terlibat di proyek dan pentingnya melaksanakan standar
kesehatan, keselamatan, keamanan, dan lingkungan kerja yang lebih baik lagi
dengan lebih memperhatikan hal-hal yang lebih detail agar tercapainya tujuan
SMK3L yaitu zero accident.
14
BAB III. STUDI KASUS
Portofolio ini memuat beberapa studi kasus yang berkaitan dengan topik
Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L) sesuai pengalaman pribadi
yang bersangkutan terkait di dalam pengalamannya praktik keinsinyuran.
3.1. Studi Kasus 1
Judul Proyek : Pengawasan Teknis Pembangunan Pengaman
Pantai Kalianda (Pantai Rajabasa) di
Kabupaten Lampung Selatan
Perusahaan : PT. Sarana Bhuana Jaya KSO PT. Multi Karadiguna
Jasa KSO PT. Nadiputra Pratama
Jangka Waktu Proyek : 09 Maret 2022 – 30 Desember 2022
Owner : Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung
SNVT PJSA Mesuji Sekampung PPK Kegiatan Sungai
dan Pantai 1 Provinsi Lampung
Nama HSE / K3 : M. RIZKI UTOMO, ST
Atasan/Pengawas/Supervisor SYAFLENEDI, ST.MT
Jabatan Penulis : Team Leader
Kontraktor : PT, SAC Nusantara
Tindakan Penulis dalam upaya menerapkan dan mensosialisakan kesadaran
akan pentingnya K3L dalam Proyek ini adalah sebagai berikut:
a. Menyampaikan Rencana Keselamatan Kontruksi (RKK) pada proyek ini
kepada semua pihak yang terlibat pada proyek ini di Pre Construction
Meeting (PCM) dan tetap mengupayakan selalu melakukan Rapat safety
setiap hari/bulan dan di saat-saat yang dianggap perlu agar tetap
tercapainya zero accident
b. Mensosialisasikan pentingnya K3L melalui papan informasi dan
peringatan ke semua pihak termasuk pengguna jalan ini.
c. Memastikan semua yang terlibat mendapatkan jaminan dan dilindungi oleh
Jamsostek
d. Membuat papan peringatan dan informasi di awal dan di akhir lokasi
pekerjaan dan di Sta. penanganan.
e. Memastikan semua menggunakan APD dan APK setiap melakukan aktifitas
kegiatan
f. Mengontrol, mengecek dan mengevaluasi setiap harinya tentang
kepatuhan terhadap K3L dan SOP ke semua yang terlibat di proyek
g. Melakukan kerja sama dengan pihak tenaga kesehatan untuk
mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan selama waktu pelaksanaan
proyek ini.
h. Berinisiatif membuat dan memasang papan peringatan sebagai bentuk
kepedulian dan tanggungjawab sebagai HSE engineering
18
3.2. Studi Kasus 2
18
3.3. Studi Kasus 3
18
3.4. Studi Kasus 4
19
3.5. Studi Kasus 5
20
3.6. Studi Kasus 6
BAB IV
PENUTUP
21
4.1. Umum
Dalam bidang Konstruksi yang sudah Penulis jalani sampai saat ini, Penulis
selalu berusaha dan akan tetap berusaha untuk tetap mensosialisasikan dan
patuh terhadap prinsip Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan
Lingkungan (K3L) yang bertujuan meminimalisir resiko terjadinya kecelakaan kerja
dan tetap menjunjung etika profesi insinyur agar mempunyai manfaat untuk
masyarakat dan lingkungan sosial, serta amanah dan berkelanjutan, sesuai
peraturan perundangan dan konstitusi Indonesia yang berlaku.
Dengan pengalaman yang ada sampai saat ini serta jabatan penulis sebagai
Direktur dan Leader, Penulis harus terus bisa selalu memberikan contoh dan spirit
kepada Teamwork / rekan- rekan kerja, mengoptimalkan semua tim dan resource
yang ada sesuai dengan kompetensinya masing masing untuk memastikan proses
pelaksanaan proyek konstruksi dan penunjangnya, dengan tetap mengutamakan
prinsip Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L) serta
selalu menerapkan prinsip kerja sama team lintas kompetensi untuk mencapai
keberhasilan bersama berdasarkan kejujuran, saling percaya, dan menjunjung
tinggi integritas profesi tanpa ada konflik kepentingan sehingga dalam setiap
proyek kontruksi dan kehidupan sehari-hari tetap Keamanan, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L) tetap terjaga dari kecelakaan yang
berakibat fatal atau dengan kata lain zero accident.
4.2. Kesimpulan
22
DAFTAR PUSTAKA
2. https://tugu.com/artikel/kenali-hse-dan-k3-aspek-keselamatan-dalam-
sebuah- perusahaan
https://journal.unhas.ac.id/index.php/SENSISTEK/article/view/19385/7824
23
LAMPIRAN
24
25
26
27
28
FOTO DOKUMENTASI
SUPERVISI PEMBANGUNAN KANTONG LUMPUR BENDUNG AIR MANJUTO
29
30
31