Anda di halaman 1dari 8

SIKAP BAHASA MAHASISWA

TERHADAP BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH

Asep Hidayatullah1, Heryanto Gunawan2


1,2Universitas Galuh
14sephidayatullah@gmail.com
2heryantogunawan9@gmail.com

Abstrak

Bersikap positif terhadap bahasa Indonesia merupakan keniscayaan mutlak. Untuk memiliki
kemampuan berbahasa Indonesia ragam ilmiah yang baik, mahasiswa harus bersikap positif
terhadap bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan sikap bahasa
mahasiswa terhadap bahasa Indonesia ragam Ilmiah; (2) mengetahui faktor-faktor penentu
sikap bahasa mahasiwa. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian adalah
metode mixed methods tipe convergent design. Tahapan dalam penelitian ini adalah
mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif secara simultan, menggabungkan datanya,
membandingkan hasilnya, dan menjelaskan semua diskrepansi. Hasilnya, (1) sebagian besar
mahasiswa (81,08%) bersikap positif terhadap bahasa Indonesia ragam ilmiah; (2) faktor
penentu sikap bahasa terdiri atas dua hal yaitu prestise atau kekuatan bahasa dan sistem
internal bahasa.

Kata kunci: sikap bahasa, bahasa Indonesia ragam ilmiah

Abstract

Having a positive attitude towards Indonesian is an absolute necessity. To have the ability to
speak Indonesian in a good scientific variety, students must have a positive attitude towards
Indonesian. This study aims to (1) describe the students' language attitudes towards the
scientific variety of Indonesian; (2) to determine the determinants of students' language
attitudes. The method used to achieve the research objectives is the mixed methods method type
convergent design. The stages in this research are collecting quantitative and qualitative data
simultaneously, combining the data, comparing the results, and explaining all discrepancies. As
a result, (1) most students (81.08%) had a positive attitude towards the scientific variety of
Indonesian; (2) the determinants of language attitudes consist of two things, namely the
prestige or strength of the language and the internal language system.

Keywords: attitude language, Indonesian language scientific variety

Sikap Bahasa Mahasiswa | Asep Hidayatullah; Heryanto Gunawan – Universitas Galuh


69
e-ISSN: 2549-5119
Vol. 5, No. 1, Februari 2021

A. PENDAHULUAN berkepentingan (Effendi, 1984).


Bahasa negara mempunyai Sikap bahasa diperoleh dan dibina
peranan penting dalam kegiatan melalui proses pembelajaran, serta
berkomunikasi. Bersikap positif dapat dimodifikasi dengan
terhadap bahasa Indonesia pengalaman berbahasa (Baker,
merupakan keniscayaan mutlak. 1992). Dengan demikian, pendidikan
Kedisipilnan dalam berbahasa berperan dalam membentuk sikap
Indonesia akan terwujud melalui bahasa seseorang.
sikap positif (Moeliono, 1985; Pembelajaran bahasa Indonesia
Muslich, 2012). Lebih dari itu, sikap di Perguruan tinggi berfokus pada
bahasa merupakan salah satu faktor bahasa Indonesia ragam ilmiah. Hal
penentu keberhasilan belajar bahasa ini terlihat dari surat edaran dan
(Baker, 1992). buku ajar yang dikeluarkan oleh
Bentuk implementasi bersikap Dirjen Pembelajaran dan
positif terhadap bahasa Indonesia Kemahasiswaan 2016 lalu. Kebijakan
yaitu tidak merasa malu ini sesuai dengan kebutuhan
menggunakan bahasa Indonesia, mahasiswa dalam mengakomodasi
memakai bahasa Indonesia sesuai keperluan akademik yang
dengan kaidah dan situasi mengharuskan berbahasa Indonesia
kebahasaan, kemudian mempunyai ragam ilmiah.
motivasi tinggi untuk Setiap mahasiswa dituntut
mempelajarinya. Sikap bahasa yang memiliki kemampuan berbahasa
positif hanya akan tercermin apabila Indonesia ragam ilmiah. Kegiatan
si pemakai mempunyai rasa setia berbahasa ilmiah meliputi penulisan
untuk memelihara dan makalah, presentasi, dan sebagainya.
mempertahankan bahasanya sebagai Kegiatan-kegiatan tersebut tidak
sarana untuk berkomunikasi. Sikap dapat dihindari oleh mahasiswa.
positif terdapat pada seseorang yang Penyampaian gagasan-gagasan
mempunyai rasa bangga terhadap dalam penulisan makalah dan
bahasanya sebagai penanda jati diri presentasi tidak akan tersampaikan
(Garvin dan Mathiot, 1968). dengan baik jika mahasiswa tidak
Fenomena negatif yang terjadi, memilki kemampuan berbahasa
banyak orang Indonesia ilmiah secara baik dan benar. Untuk
memperlihatkan dengan bangga memiliki kemampuan berbahasa
kemahirannya menggunakan bahasa Indonesia ragam ilmiah yang baik,
asing, walaupun mereka tidak mahasiswa harus bersikap positif
menguasai bahasa Indonesia dengan terhadap bahasa Indonesia.
baik, serta banyak orang Indonesia Kemampuan berbahasa seseorang
merasa malu apabila tidak dipengaruhi sikap bahasanya (Chaer
menguasai bahasa asing tetapi tidak dan Agustina, 2010; Hidayatullah,
pernah merasa malu apabila tidak 2019; Wijayanti, dkk, 2018).
menguasai bahasa Indonesia, dan Penelitian ini bertujuan untuk (1)
sebagainya. Untuk mengatasi mendeskripsikan sikap bahasa
masalah-masalah sikap negatif mahasiswa Universitas Galuh
terhadap bahasa Indonesia, tidak terhadap bahasa Indonesia ragam
hanya dilakukan oleh lembaga resmi, Ilmiah; (2) mengetahui faktor-faktor
melainkan oleh semua pihak yang

70 Sikap Bahasa Mahasiswa | Asep Hidayatullah; Heryanto Gunawan – Universitas Galuh


e-ISSN: 2549-5119
Vol. 5, No. 1, Februari 2021

penentu sikap bahasa mahasiwa Mathiot (1968) yang mengemukakan


Universitas Galuh. bahwa ciri-ciri sikap positif bahasa
yaitu kesetiaan bahasa (language
B. METODE PENELITIAN loyalty), kebanggaan bahasa
Penelitian ini menggunakan (language pride), dan kesadaran
metode mixed methods tipe akan adanya norma (awareness of
convergent design. Model ini the norm).
mengumpulkan data kuantitatif dan Data penelitian ini diperoleh
kualitatif secara simultan, melalui tekink kuesioner dan
menggabungkan datanya, wawancara. Teknik kuesioner
membandingkan hasilnya, dan digunakan untuk mengetahui sikap
menjelaskan semua diskrepansi bahasa mahasiswa. Wawancara
dalam hasilnya (Creswell, 2015). dilakukan pada mahasiswa untuk
Target luaran penelitian ini mendapatkan data mengenai
menghasilkan dua luaran, yaitu tanggapan mereka tentang sikap
artikel dimuat di jurnal nasional bahasa.
terakreditasi dan di prosiding Pernyataan pada kuesioner
internasional. Berikut adalah alir terdiri atas 30 pernyataan. Kuesioner
penelitian dan target luaran menggunakan skala Likert. Jawaban
penelitian. Penelitian ini akan responden dalam kuesioner diberi
dilakukan di Universitas Galuh bobot skor 5 untuk jawaban sangat
Ciamis. Sumber data penelitian ini setuju, skor 4 untuk jawaban setuju,
adalah mahasiswa Universitas Galuh skor 3 untuk jawaban tidak
Ciamis. berpendapat, skor 2 untuk jawaban
Sejalan dengan metode penelitian tidak setuju, dan skor 1 untuk
yang digunakan, maka teknik jawaban sangat tidak setuju.
pengumpulan dan analisis data pada Berikut adalah perolehan skor
penelitian ini terdapat dua jenis, sikap bahasa mahasiswa yang
yakni teknik kualitatif dan teknik diperoleh melalui kuesioner yang
kuantitatif. Teknik kualitatif terdiri atas aspek kesetiaan
menggunakan metode wawancara. berbahasa Indonesia, kebanggaan
Wawancara dilakukan pada berbahasa Indonesia, dan kesadaran
mahasiswa untuk mendapatkan data akan adanya kaidah bahasa.
mengenai tanggapan mereka tentang
sikap bahasa. Teknik kuantitatif 2. Kesetiaan Berbahasa
menggunakan metode kuesioner. Indonesia
Teknik kuesioner digunakan untuk Aspek kesetiaan berbahasa
mengetahui sikap bahasa Indonesia terdiri atas 10 pernyataan,
mahasiswa. yaitu 1) dalam situasi formal, saya
akan menggunakan bahasa indonesia
C. HASIL DAN PEMBAHASAN yang baik dan benar, 2) saya
1. Sikap Bahasa Mahasiswa senantiasa menggunakan bahasa
terhadap Bahasa Indonesia indonesia yang baik dan benar ketika
Ragam Ilmiah menulis tugas-tugas ilmiah, 3)
Karakteristik sikap bahasa yang penggunaan bahasa indonesia
digunakan dalam penelitian ini membuat lebih percaya diri, 4)
merujuk pada pendapat Garvin dan pejabat negara menyampaikan

Sikap Bahasa Mahasiswa | Asep Hidayatullah; Heryanto Gunawan – Universitas Galuh


71
e-ISSN: 2549-5119
Vol. 5, No. 1, Februari 2021

pidato resmi dalam bahasa indonesia jawaban responden pada angket,


meskipun pada forum internasional, sebanyak 40 responden menyatakan
5) membaca buku berbahasa kesetiaannya terhadap bahasa
indonesia memudahkan Indonesia. Sementara sebagian kecil
mendapatkan pemahaman, 6) lainnya (18,16%) belum menunjukan
bahasa indonesia yang baik dan rasa kesetiaan terhadap bahasa
benar hanya digunakan dalam situasi Indonesia.
formal, 7) penggunaan bahasa Hasil wawancara juga
indonesia yang dicampuradukan menunjukan bahwa mahasiswa
dengan bahasa lain dapat merusak berusaha senantiasa menggunakan
struktur bahasa indonesia, 8) bahasa Indonesia dalam situasi
seseorang mengajak temannya untuk formal. Artinya mahasiswa telah
tidak menggunakan kata-kata atau menerapkan konsep dasar kesetiaan
istilah-istilah asing yang merusak berbahasa Indonesia. Meskipun pada
tata bahasa indonesia, 9) orang yang dasarnya sebagian mahasiswa masih
merusak tata bahasa indonesia kesulitas berbahasa Indonesia
sudah seharusnya ditegur, dan 10) karena hampir semua mahasiswa
ketika berbahasa indonesia, semua bahasa ibunya bukan bahasa
kata yang digunakan adalah kata- Indonesia melainkan bahasa daerah.
kata bahasa Indonesia.
Iya saya menggunakan bahasa
Aspek Kesetiaan Berbahasa Indonesia dalam situasi formal
Indonesia seperti proses perkuliahan, selain
25 23,4 memang harus saya juga secara
tidak langsung dapat melatih
20
16,9
kemampuan berbicara saya, saya
juga sering memperhatikan dosen
15 ketika berbicara. Intinya saya selalu
berusaha menggunakan bahasa
10 7,5 Indonesia yang baik dan benar,
meskipun saya masih belajar.
5 Ditambah lagi, sehari-hari saya
1,8
0,4 terbiasa menggunakan bahasa
0
daerah bahasa Sunda. Saya masih
Perolehan Skor Rata-rata Angket
belajar dalam menuangkan
Sangat Setuju Setuju pemikiran saya dalam tugas-tugas
Tidak Berpendapat Tidak Setuju
degnan menggunakn bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
Sangat Tidak Setuju

3. Kebanggaan Berbahasa
Berdasarkan diagram di atas, Indonesia
aspek kesetiaan berbahasa Indonesia Aspek kebanggaan berbahasa
memperoleh skor rata-rata 204,6. Indonesia terdiri atas 10 pernyataan,
Hasil tersebut menunjukkan bahwa yaitu (1) penggunaan bahasa
sebagian besar mahasiswa (81,84%) indonesia menumbuhkan rasa
setia berbahasa Indonesia. kebanggaan; (2) bahasa indonesia
Pernyataan tersebut dapat adalah bahasa nasional, jadi setiap
dibuktikan dengan perolehan warga indonesia harus mempunyai

72 Sikap Bahasa Mahasiswa | Asep Hidayatullah; Heryanto Gunawan – Universitas Galuh


e-ISSN: 2549-5119
Vol. 5, No. 1, Februari 2021

rasa tanggung jawab untuk berperan Berdasarkan diagram di atas,


dalam usaha pembinaan dan aspek kebanggaan berbahasa
pengembangan bahasa indonesia; (3) Indonesia memperoleh skor rata-
setiap perundang-undangan rata 207,5. Hasil tersebut
kebahasaan bahasa indonesia harus menunjukkan bahwa sebagian besar
dipatuhi; (4) setiap warga negara mahasiswa (83%) bangga berbahasa
indonesia harus turut serta menjaga, Indonesia. Pernyataan tersebut
membina, dan mengembangkan dibuktikan dengan perolehan
bahasa indonesia; (5) Uji Kemahiran jawaban 41 responden menyatakan
Berbahasa Indonesia (UKBI) harus kebanggaannya terhadap bahasa
dijadikan bagian dari tes seleksi Indonesia. Sementara sebagian kecil
masuk perguruan tinggi; (6) lainnya (17%) belum menunjukan
penguasaan bahasa indonesia rasa kebanggaannya terhadap
mempermudah mengungkapkan bahasa Indonesia.
berbagai pendapat; (7) berbahasa Rasa kebanggaan mahasiswa
indonesia mencerminkan ditunjukkan dengan kegigihannya
intelektualitas; (8) berbahasa mempelajari bahasa Indonesia.
indonesia mencerminkan Seperti yang tertuang dalam hasil
pemodernan; (9) dengan menguasai wawancara berikut.
bahasa Indonesia dapat
mempermudah relasi bekerja; dan Saya berusaha untuk memahami
(10) orang asing yang ingin bekerja kaidah bahasa Indonesia dengan
senantiasa mempelajari bahasa
di indonesia harus menguasai bahasa Indonesia. Bayangkan saja saya sudah
indonesia. Berikut adalah jawaban mempelajari bahasa Indonesia secara
responden terhadap pernyataan- formal selama 12 tahun ketika di SD,
pernyataan pada aspek kebanggaan SMP, dan SMA. Bahkan ditambah lagi
berbahasa Indonesia. satu semester di perguruan tinggi. Tapi
saya tidak bosan karena saya
menyadari betul bahwa kemampuan
berbahasa Indonesia saya masih belum
Aspek Kebanggaan Berbahasa baik. Jadi saya akan terus mempelajari
Indonesia bahasa Indonesia.
25 23,3
4. Kesadaran akan Adanya
20 18,3
Norma Bahasa
15
Aspek kesetiaan berbahasa
Indonesia terdiri atas 10 pernyataan,
10 yaitu 1) dalam situasi formal,
6 penggunaan bahasa indonesia yang
5 2,4 sesuai dengan kaidah merupakan
0 pilihan yang tepat, 2) tugas-tugas
0
ilmiah seperti makalah harus
Perolehan Skor Rata-rata Angket
mengunakan bahasa indonesia yang
Sangat Setuju Setuju baik dan benar, 3) saya selalu
Tidak Berpendapat Tidak Setuju menulis tugas ilmiah sesuai dengan
Sangat Tidak Setuju kaidah bahasa indonesia yang baik
dan benar, 4) ketika menulis istilah
bahasa indonesia yang tidak dikenal,

Sikap Bahasa Mahasiswa | Asep Hidayatullah; Heryanto Gunawan – Universitas Galuh


73
e-ISSN: 2549-5119
Vol. 5, No. 1, Februari 2021

saya selalu mengacu pada KBBI, 5) terkecil dari dua aspek laainnya.
saya berusaha menguasai kosakata Perolehan tersebut menunjukan
dan ejaan bahasa indonesia yang bahwa belum sepenuhnya
sudah dibakukan, 6) bahasa mahasiswa memahami kaidah
indonesia yang baik dan benar bahasa Indonesia. Dalam hasil
mudah dipahami, 7) saya saling wawancara mahasiswa juga
mengingatkan dengan teman tentang menyebutkan bahwa masih banyak
bahasa indonesia yang baku, 8) kaidah yang belum diketahuinya.
kaidah bahasa indonesia mudah Berikut hasil wawancara mengenai
dipelajari, 9) saya tidak kesulitan aspek kesadaran norma bahasa.
menulis kalimat efektif, dan 10) saya
memperhatikan bahasa yang saya Saya masih kesulitan menuangkan
gunakan agar tidak menyinggung pemikiran saya ketika membuat
makalah. Saya merasa itu karena
lawan bicara. keterbatasan pengetahuan saya
Aspek Kesadaran Norma Bahasa mengenai penggunaan kalimat efektif.
Selain itu, penguasaan kosakata saya
30 27,2 juga masih terbatas. Ditambah lagi
terkadang saya masih suka bingung
25 dengan aturan-aturan bahasa
Indonesia. Seperti penulisan di-,
20 terkadang saya masih bingung apakah
ditulis disatukan atau ditulis terpisah.
15
10,9
8,9 Akumulasi dari ketiga aspek sikap
10
bahasa di atas dapat dikatakan bahwa
5 3 81,08% mahasiswa bersikap positif
0 terhadap bahasa Indonesia ragam
0 ilmiah.
Perolehan Skor Rata-rata Angket

Sangat Setuju Setuju 5. Faktor Penentu Sikap Bahasa


Mahasiswa
Tidak Berpendapat Tidak Setuju
Beberapa faktor dapat
Sangat Tidak Setuju memengaruhi sikap bahasa. Jendra
(2012, hlm. 109) mengatakan bahwa
dalam kebanyakan studi, prestise
Berdasarkan diagram di atas,
atau kekuatan bahasa, latar belakang
aspek kesadaran norma bahasa
historis yang terkait dengan bahasa
memperoleh skor rata-rata 196.
dan penggunanya, perubahan sosial
Hasil tersebut menunjukkan bahwa
yang ditemukan dalam masyarakat,
sebagian besar mahasiswa (78,4%)
dan pengalaman dalam belajar
menyadari akan adanya norma
bahasa yang paling sering
bahasa. Dengan kata lain, 78,4%
memengaruhi sikap terhadap
mahasiswa mengetahui kaidah
penggunaan bahasa. Namun, temuan
berbahasa Indonesia yang baik dan
dalam penelitian ini hanya ada dua
benar. Jika dikaitkan dengan bahasa
faktor, yaitu prestise atau kekuatan
Indonesia ragam ilmiah, norma
bahasa dan system internal bahasa.
bahasa merupakan ruhnya.
(a) Prestise atau kekuatan bahasa
Perolehan skor aspek kesadaran
norma bahasa merupakan perolehan

74 Sikap Bahasa Mahasiswa | Asep Hidayatullah; Heryanto Gunawan – Universitas Galuh


e-ISSN: 2549-5119
Vol. 5, No. 1, Februari 2021

Kekuatan suatu bahasa tidak membuat saya menyukai bahasa


dapat dipungkiri memang sangat Indonesia.
berpngaruh terhadap sikap bahasa.
Misalnya saja bahasa Inggris sebagai D. SIMPULAN DAN SARAN
bahasa Internasional, setiap orang Berdasarkan hasil penelitian dan
berbondong-bondong untuk pembahasanyang telah dikemukakan
mengikuti kursus bahasa Inggris. di atas dapat disimpulkan bahwa
Sangat jarang ada orang kursus sebagian besar mahasiswa (81,08%)
bahasa Indonesia atau bahasa bersikap positif terhadap bahasa
daerah. Dengan “kekuatan” yang Indonesia ragam ilmiah.
dimiliki bahasa Inggris tidak sedikit Faktor penentu sikap bahasa
masyarakat Indonesia lebih memilih terdiri atas dua aspek yaitu prestise
menggunakan kata-kata dan istilah- atau kekuatan bahasa dan sistem
istilah bahasa Inggris daripada internal bahasa.
menggunakan kata-kata dan istilah-
istilah bahasa Indonesia. Seperti
hasil wawancara berikut yang DAFTAR PUSTAKA
mengatakan bahwa mahasiswa
terkadang lebih menyukai istilah- Baker, C. (1992). Attitudes and
istilah asing. language. Adelaide:
Multilingual Matters, Ltd.
Iya terkadang saya lebih suka Chaer, A. dan Agustina, L. (2010).
menggunakan kata-kata asing seperti Sosiolinguistik perkenalan awal.
open, closed, background, center back, Jakarta : PT Rineka Cipta.
playmaker, dan striker daripada kata-
kata buka, tutup latar belakang, bek
Creswell, J. (2015). Riset pendidikan:
tengah, gelandang, dan pemain depan. perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi riset kualitatif dan
(b) Sistem Internal Bahasa kuantitatif. Yogyakarta:
Orang sering menunjukkan sikap Pustaka Pelajar.
positif terhadap pembelajaran Effendi, S. (1984). “Lembaga bahasa
bahasa karena tata bahasa, nasional dan pengembangan
pengucapan, dan kosa kata yang bahasa” dalam Amran Halim
relatif mudah. Bahasa Indonesia (Ed.) Politik Bahasa Nasional 1.
memiliki sistem atau kaidah yang Jakarta : PN Balai Pustaka. (hal.
cenderung mudah untuk dipelajari. 27-36).
Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi Garvin, P.L. dan Mathiot, M. (1968).
masyarakat terutama mahasiswa “The urbanization of the
untuk bersikap negatif terhadap guarani language: a problem in
bahasa Indonesia. Berikut adalah language and culture”. Dalam
hasil wawancara terkait dengan Fishman (ed.). (1968). Reading
system internal bahasa sebagai salah in the Sociology of Language.
satu faktor penentu sikap bahasa. Den Haag-Paris: Mouton.
Hidayatullah, A. (2019). “Sikap
Saya belum bisa mengatkan bahwa Bahasa Mahasiswa serta
saya terampil berbahasa Indonesia. Rancangan Model
Hanya saja menurut saya kaidah bahasa Pembinaannya”. Jurnal Literasi.
Indonesia mudah dipelajari. Hal itu 3 (2). 91-97.

Sikap Bahasa Mahasiswa | Asep Hidayatullah; Heryanto Gunawan – Universitas Galuh


75
e-ISSN: 2549-5119
Vol. 5, No. 1, Februari 2021

Jendra, M.I.I. (2012). Socioinguistics pembinaan, dan


the study of societies languages. pengembangan. Jakarta : Bumi
Yogyakakarta: Graha Ilmu. Aksara.
Moeliono, A.M. (1985). Wijayanti, S. dkk. (2018). “Sikap
Pengembangan dan pembinaan Bahasa Guru Sekolah Dasar
bahasa ancangan alternatif di terhadap Bahasa Indonesia
dalam perencanaan bahasa. Ragam Tulis Baku”. Jurnal
Disertasi. Universitas Pendidikann Bahasa dan Sastra.
Indonesia. Jakarta : Djambatan. 18 (1). 28-43.
Muslich, M. (2012). Bahasa Indonesia
pada era globalisasi: fungsi,

76 Sikap Bahasa Mahasiswa | Asep Hidayatullah; Heryanto Gunawan – Universitas Galuh

Anda mungkin juga menyukai