Ari Kusmiatun
Universitas Negeri Yogyakarta
email: arik@uny.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kebutuhan pemelajar asing
dalam program BIPA akademik terhadap tes kemahiran berbahasa Indonesia akademik.
Penelitian ini merupakan tahap awal dari penelitian pegembangan tes kemahiran berbahasa
Indonesia yang diperuntukkan bagi pemelajar BIPA bertujuan akademik. Jenis penelitian
dalam tahap awal atau studi pendahuluan ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini
mendeskripsikan beberapa hal terkait kebutuhan tes kemahiran bagi pemelajar asing
bertujuan akademik. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi,
dokumentasi, angket, dan wawancara. Subjek penelitiannya adalah pemelajar asing,
dosen pengajar yang di kelasnya terdapat mahasiswa asing, dan pengelola program BIPA
bertujuan akademik. Teknik analisis data yang digunakan adalah kualitatif. Keabsahan
data dalam penelitian ini menggunakan trianggulasi data, berupa tianggulasi sumber
dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan tes kemahiran berbahasa
Indonesia diperlukan oleh para pemelajar asing yang bertujuan akademik. Dengan tes ini,
kemampuan berbahasa Indonesia mereka dapat terdeteksi dan disikapi sehingga mereka
dapat menjalani perkuliahan dengan baik dan lancar.
Kata Kunci: tes kemahiran berbahasa Indonesia, pemelajar asing, bertujuan akademik
8
9
Bertujuan Akademik dalam bentuk proficiency cara dilakukan secara individual. Harris (1969)
test. menyatakan bahawa tes berbicara adalah tes
Evaluasi ada dalam berbagai bentuk yang paling sulit. Ada setidaknya lima aspek
dan memiliki muatan tujuan yang spesifik. yang harus diperhatikan dalam tes ini, yaitu:
Salah satunya adalah tes kemahiran berbahasa. (a) ucapan, (b) kosakata/diksi, (c) tata bahasa,
Secara luas, evaluasi diartikan sebagai proses (d) kefasihan, dan (e) pemahaman. Keteram-
merencanakan, memperoleh, dan menyedia- pilan berbahasa lainnya adalah membaca dan
kan informasi atau data yang diperlukan seba- menulis. Membaca mempunyai arah mengu-
gai dasar pengambilan keputusan (Kusmiatun, kur kemampuan pemahaman pebelajar pada
2015). Evaluasi adalah sebuah kegiatan yang bacaan, sedangkan menulis mengarah pada ke-
disengaja dan direncana, baik internal maupun mampuan menyampaikan informasi/pendapat/
eksternal pembelajaran. perasaan dalam wujud tertulis. Keterampilan
Tes kemahiran berbahasa Indonesia membaca dilakukan untuk: (a) memahami in-
merupakan tes eksternal yang tidak terikat formasi, (b) menerima, mengklarifikasi, me-
oleh pembelajaran. Tes ini bukan merupakan nganalisis, dan menyimpulkan informasi, (c)
tes pencapaian belajar, tetapi lebih pada tes ketepatan lafal dan intonasi ketika membaca
kemampuan berbahasa (proficiency test). Tes dalam bahasa Indonesia. Jenis bacaan akan
semacam ini mempunyai tingkatan kesulitan menentukan hasil tes. Pembuat alat tes harus
yang disesuaikan berdasar kompetensi berba- dapat memilih bacaan yang tepat sebagai bahan
hasa yang dikuasai subjeknya (Djiwandono, tes membaca. Hughes (1989:119-120) menye-
2008). Tes ini juga diselaraskan untuk penutur butkan bahwa pemilihan bacaan harus mem-
asing yang pastinya berbeda dengan penutur pertimbangkan beberapa hal. Sementara untuk
jati. Heaton (1988:64) menyatakan bahwa pada menulis, evaluasinya dengan cara menulis.
umumnya, otak manusia memiliki keterbatasan BIPA merupakan salah satu bentuk
kapasitas dalam meresepsi informasi san tidak pembelajaran bahasa Indonesia yang subjek
banyak bentuk yang dibangun dalam bahasa. pelajarnya adalah orang asing, bukan penutur
Hal ini terjadi secara khusus pada pembelajar- asli bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia dalam
an bahasa asing. BIPA menempatkan bahasa BIPA dapat menjadi bahasa kedua atau bahasa
Indonesia sebagai bahasa asing, sehingga hal bahasa asing bagi pemelajarnya. Pembelajaran
ini berlaku dalam pembelajaran BIPA. BIPA menjadikan orang (penutur) asing dapat
Suyitno (2005) membagi evaluasi da- menguasai bahasa Indonesia dan mampu ber-
lam pembelajaran BIPA dalam beberapa jenis. bahasa Indonesia untuk berbagai keperluan.
Evaluasi dibedakan atas waktu pelaksanaan- Pembelajaran BIPA mempunyai ka-
nya, tujuannya, materinya, bentuknya, dan rakter berbeda dengan pembelajaran bahasa
cara evaluasi tersebut dilakukan. Selain itu, Indonesia pada umumnya. Salah satunya ada-
cakupan kemahiran berbahasa meliputi keem- lah karena pemelajarnya adalah orang dewasa.
pat keterampilan berbahasa yang di dalamnya Pembelajaran bahasa untuk dewasa memiliki
mengandung unsur pengetahuan bahasa (ko- karateristik khusus yang berbeda (Illeris, 2011;
sakata dan tata bahasa). Tes kemahiran berba- Rogers, 1999; Ellis, 1995; Robinson (Ed.),
hasa, mencakup empat keterampilan berbahasa 2002; Lightbown & Spada, 2013; Leaver, Er-
yang masing-masing berbeda sesuai aspek pe- hamn, and Schehman 2005:19; Fry, Ketteridge,
nguasaannya. Tes menyimak dilakukan dengan and Marshall, 2013). Ellis (1995:198) juga
berbagai macam cara dan lebih mengarah pada mengungkapkan bahwa pelajar bahasa kedua
ranah kognitif untuk mengetahui pemahaman mempunyai sikap yang berbeda terhadap ba-
pebelajar atas tuturan lisan bahasa Indonesia. hasa kedua (bahasa yang dipelajari), penutur
Tes ini membutuhkan media audio dan atau bahasa kedua, kultur/budaya bahasa kedua,
audiovisual. Tes berbicara mengukur kemam- nilai sosial dalam mempelajari bahasa kedua,
puan berbahasa lisan. Keterampilan berbicara pemakaian bahasa kedua, dan dirinya sendiri
merupakan suatu kompleks karena melibatkan sebagai anggota budayanya sendiri.
banyak unsur, bahasa dan nonbahasa. Tes berbi-
Pembelajaran BIPA mengacu pada as- nya terdapat mahasiswa asing, dan pengelola
pek fungsional bahasa. Pelajar asing belajar program BIPA bertujuan akademik. Penelitian
bahasa Indonesia dengan berbagai keperluan ini dilakukan dari Februari sampai dengan Juli
atau tujuan. Secara umum, pembelajaran BIPA 2018. Analisis data dalam penelitian ini dipi-
berorientasi pada kebutuhan komunikasi. Pem- lah menjadi tiga, yaitu analisis data dari hasil
belajaran ditujukan untuk membekali pemela- uji coba, analisis data dari pakar/praktisi, dan
jar agar dapat berkomunikasi menggunakan analisis dari uji coba tes pada pemelajar asing.
bahasa Indonesia dengan baik. Namun, salah Keabsahan data yang digunakan adalah triang-
satu bentuk pemelajaran BIPA lainnya adalah gulasi data. Trianggulasi yang digunakan ada-
BIPA yang ditujukan untuk keperluan akade- lah trianggulasi sumber dan metode.
mik. Artinya, pemelajar mempunyai tujuan
akademik seperti studi lanjut di Indonesia, HASIL DAN PEMBAHASAN
meneliti, maupun bidang pengajaran atau aka- Pengembangan tes kemahiran ini be-
demik lainnya. BIPA yang demikian ini dina- rangkat dari analisis kebutuhan lapangan yang
makan BIPA bertujuan akademik. Kusmiatun menunjukkan hasil bahwa ada kebutuhan untuk
(2017) menyebutkan bahwa dalam BIPA jenis adanya tes kemahiran seperti ini. Analisis ke-
ini pembeda dengan BIPA lainnya adalah pada butuhan digali dari pemelajar BIPA bertujuan
konten materinya yang mengarah pada bidang akademik dan para pengajar. Pemelajar BIPA
akademik. Dengan demikian, uji kemahiran bertujuan akademik merupakan pemelajar
untuk BIPA jenis ini juga harus disesuaikan BIPA, seorang penutur asing yang belajar baha-
dengan substansi BIPA yang bersangkutan. sa Indonesia, dengan tujuan akademik, seperti
BIPA akademik selaras dengan English for studi lanjut, bekerja di lingkungan akademik,
Academic Purposes yang dalam kontennya dan lainnya yang bidang kajiannya adalah uru-
Hayland (2006) menyebutkan bahwa secara san akademik. Selain itu, kebutuhan pengajar
general AEP mengarah pada kebutuhan pela- terkait ini juga dipaparkan dalam keasempatan
jar terhadap keterampilan berbahasa yang akan kali ini. Bagian terakhirnya adalah berkaitan
digunakan untuk: (1) mendengarkan dosen dengan kriteria tes kemahiran BIPA bertujuan
mengajar di kelas; (2) berpatisipasi dalam su- akademik yang dibuat.
pervisi, seminar, tutorial; (3) membaca buku,
artikel, dan materi lainnya; dan (4) menulis Analisis Kebutuhan Pemelajar
esai, jawaban ujian, laporan, dan tesis. Ada 33 subjek penelitian ini, yakni
para pemelajar asing yang bertujuan akademik
METODE dari berbagai universitas, seperti UNY, UAJY,
Jenis penelitian dalam tahap awal atau UGM, UM, Unair, dan lainnya. Mereka adalah
studi pendahuluan ini adalah penelitian kuali- pemelajar BIPA yang sedang menempuh kelas
tatif. Penelitian ini mendeskripsikan beberapa bahasa Indonesia bertujuan akademik dan akan
hal terkait kebutuhan tes kemahiran bagi pe- menjadi mahasiswa di Indonesia.
melajar asing bertujuan akademik. Selain itu, Data yang ada berdasar angket, ditemu-
penelitian ini juga menggunakan desain peneli- kan bahwa 84,84% dari universitas tempat
tian R&D (Research and Development) model para responden belajar menuntut persyaratan
Thiagarajan, Semmel & Semmel (1974). Akan penguasaan bahasa Indonesia bagi mahasiswa
tetapi, penelitian ini hanya sampai pada ta- asing yang akan belajar di dalamnya. Se-
hap define karena penelitian ini merupakan lain itu, mahasiswa asing juga merasa bahwa
studi awal atau studi pendahuluan dari model mereka membutuhkan suatu alat ukur untuk
pengembangan. mengetahui tingkat penguasaannya terhadap
Penelitian ini dilakukan di Yogyakarta. bahasa Indonesia yang sedang dipelajarinya.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggu- Penguasaan akan bahasa Indonesia akademik
nakan teknik observasi, dokumentasi, angket, dan budaya akademik merupakan hal penting
dan wawancara. Subjek penelitiannya adalah bagi mereka. Hal ini ditemukan dalam peng-
pemelajar asing, dosen pengajar yang di kelas- galian data awal sebagai analisis kebutuhan pe-
ini merasakan bahwa kampus tempat mereka tersebut. Penguasaan bahasa dan budaya aka-
belajar sekarang tidak sama dengan kampus demik menjadi bagian penting dalam proses
asal mereka sebelumnya di negara mereka belajar mahasiswa asing di Indonesia. Para
masing-masing. Perbedaan budaya yang mere- pengajar menyatakan bahwa para pemelajar
ka rasakan ini membuat 100% dari responden asing perlu diuji kemahirannya sebelum masuk
menyatakan kesetujuan mereka dalam belajar kelas reguler agar dosen dapat mengetahui
budaya akademik. Menurut mereka, pengua- kemampuan berbahasa Indonesia mahasiswa
saan budaya akademik dapat membantu me- asing tersebut.
reka untuk dapat beradaptasi dengan lebih mu-
dah di lingkungan kampus tempatnya belajar Kriteria Tes Kemahiran BIPA Bertujuan
sekarang. Akademik
Analisis kebutuhan lapangan meng-
Analisis Kebutuhan Pengajar hasilkan kriteria tes kemahiran yang diharap-
Selain pemelajar, penelitian ini juga kan. Kriteria tes kemahiran yang diharapkan
membidik pengajar sebagai subjek penelitian. akan dijadikan sebagai saran pengembangan
Pengajar yang dimaksudkan dalam penelitian produk awal tes kemahiran ini. Hal ini men-
ini adalah para dosen pengampu mata kuliah jadikan tes kemahiran yang dibuat sesuai ke-
yang di dalamnya terdapat mahasiswa asing butuhan penggunanya. Untuk memperkuat kri-
yang ikut kuliah bersama mahasiswa Indone- teria tes kemahiran berbahasa Indonesia yang
sia. Ada 7 dosen yang menjadi informan dan dirancang, peneliti mengamati pula tes-tes ke-
peneliti juga melakukan observasi di beberapa mahiran yang ada saat ini.
kelas yang diampunya. Tes kemahiran berbahasa Indonesia
Berdasar hasil observasi di kelas dan sudah ada di Indonesia yang standart berlaku,
wawancara dengan para pengajar tersebut di- yakni tes UKBI. Tes ini sebenarnya diperun-
jumpai fakta bahwa kemampuan bahasa Indo- tukkan buat penutur jati maupun penutur asing
nesia akademik mahasiswa asing akan sangat bahasa Indonesia. Tes penguasaan berbahasa
membantu proses pembelajarannya di kelas. asing yang banyak dikenal adalah TOEFL dan
Mahasiswa yang kurang mampu berbahasa IELTS dalam bahasa Inggris. Penelitian ini
Indonesia akademik akan cenderung diam dan menggabungkan UKBI dan IELTS menjadi
pasif di kelas. Sekalipun dosen memberikan bentukan tes yang digagas untuk pemelajar
beberapa pancingan, mereka menjadi tidak re- asing ini. Beberapa simpulan dari kajian terse-
sponsif dan terkesan menghindar. Sementara but antara lain sebagai berikut. Pertama, tes ke-
bagi mahasiswa asing yang menguasai bahasa mahiran berbahasa Indonesia tujuan akademik
Indonesia dengan baik, mereka lebih nampak dapat mengacu pada tes kemahiran yang sudah
aktif dan mengikuti proses kelas dengan baik. ada sebelumnya, baik UKBI maupun TOEFL
Para dosen menyatakan bahwa mereka dan IELTS. Kedua, tes kemahiran berbahasa
juga kesulitan jika pemelajar asing di kelasnya Indonesia tujuan akademik harus mencakup
kurang menguasai bahasa Indonesia. Dalam berbagai aspek kompetensi berbahasa, baik
berbahasa Indonesia akademik di kelas, tentu- keterampilan berbahasa maupun pengetahuan
nya budaya akademik akan mengiringi tuturan bahasa. Ketiga, tes kemahiran ini hendaknya