Anda di halaman 1dari 11

RANGKUMAN

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kulian Inovasi Pembelajaran Bahasa Indonesia SD


Dosen Pengampu Dr. Wagiran, M.Hum.

Disusun oleh:
Yulia Hendarsah (01035220021)

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DASAR


PASCASARJANA S2 PENDIDIKAN DASAR
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2022
INSPIRASI PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA (SD/MI)

Pedoman mata pelajaran Bahasa Indonesia ini disusun dengan tujuan agar terwujud
persamaan persepsi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan sebagai acuan dalam kegiatan
pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah. Buku disusun dengan tujuan agar para guru
Bahasa Indonesia memahami

(1) substansi dan karakteristik mata pelajaran Bahasa Indonesia,

(2) kompetensi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia,

(3) desain pembelajaran untuk mencapai kompetensi berbahasa Indonesia,

(4) penilaian mata pelajaran Bahasa Indonesia,

(5) penggunaan sumber belajar dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, dan

(6) pembiasaan budaya belajar.

KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Pembelajaran Bahasa Indonesia bertujuan membina dan mengembangkan pengetahuan dan


keterampilan berkomunikasi yang diperlukan peserta didik dalam menempuh pendidikan dan
di dunia kerja serta lingkungan sosial. Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia
secara umum bertujuan agar peserta didik mampu mendengarkan, membaca, memirsa,
berbicara, dan menulis.Kompetensi dasar dikembangkan berdasarkan tiga hal yang saling
berhubungan dan saling mendukung mengembangkan pengetahuan peserta didik, memahami,
dan memiliki kompetensi mendengarkan, membaca, memirsa, berbicara, dan menulis.Ketiga
hal tersebut adalah bahasa (pengetahuan tentang Bahasa Indonesia); sastra (memahami,
mengapresiasi, menanggapi, menganalisis, dan menciptakan karya sastra; literasi
(memperluas kompetensi berbahasa Indonesia dalam berbagai tujuan khususnya yang
berkaitan dengan membaca dan menulis).Pembelajaran literasi bertujuan mengembangkan
kemampuan peserta didik dalam memahami, menafsirkan, dan menciptakan teks yang tepat,
akurat, fasih, dan penuh percaya diri selama belajar di sekolah dan untuk kehidupan di
masyarakat.

KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

A. Mata pelajaran Bahasa Indonesia juga mengantar warga negara Indonesia yang melek literasi
dan informasi. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah merpakan pembinaan dan
pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan berkomunikasi yang diperlukan peserta
didik dalam menempuh pendidikan dan di dunia kerja serta berkehidupan di lingkungan
sosial. Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia menekankan agar peserta didik
mampu mendengarkan, berbicara, memirsa (viewing), membaca, dan menulis. Kompetensi
dasar yang dikembangkan berdasarkan keseluruhan keterampilan berbahasa tersebut secara
terpadu, saling berhubungan, dan saling mendukung dalam pengembangan tiga aspek
utamanya, yakni pembelajaran berbahasa, bersastra, dan pengembangan literasi. Pemahaman
tentang bahasa, sebagai penghela pengetahuan dan wahana komunikasi, diharapkan dapat
menjadikan peserta didik sebagai pengguna bahasa Indonesia yang komunikatif dan
produktif, baik lisan maupun tulis. Pembelajaran sastra meliputi pemahaman karya sastra,
sebagai khazanah kekayaan rohani bangsa, dengan caramengkaji nilai-nilai luhur, budaya,
sosial, dan estetikdalam karya sastra untuk pengembangan sikap, pengetahuan, dan kecakapan
peserta didik yang berbudaya Indonesia.
Kemampuan membaca dan menulis sangat diperlukan untuk membangun sikap kriitis dan
kreatif terhadap berbagai fenomena kehidupan yang mampu menumbuhkan kehalusan budi,
kesetiakawanan, dan sebagai bentuk upaya melestarikan budaya bangsa.
B. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah sebagai: (1)
sarana berpikir,
(2) pemersatu bangsa,
(3) penghela ilmu pengetahuan,
(4) penghalus budi pekerti,
(5) pelestari budaya bangsa dan bahasa pengantar dalam pendidikan:

DESAIN PEMBELAJARAN

A. Pendekatan Pendekatan pengembangan kurikulum bahasa di berbagai negara maju saat ini,
juga menjadi dasar Kurikulum 2013, yaitu genre-based, genre pedagogy dancontent language
integrated learning (CLIL). Pendekatan berbasis genre menjadikan teks sebagai fokus
kajian.Genre merupakan pengelompokkan dari suatu peristiwa komunikasi.Setiap peristiwa
komunikasi memiliki tujuan komunikatif yang khas yang juga berbeda dalam wujud
komunikasinya.Wujud komunikasi ini ditentukan oleh masyarakat yang menghasilkan genre
tersebut (Swales, 2003).
Ada beberapa prinsip yang bisa disepakati, yaitu:
(1) teks terbentuk karena tuntutan kegiatan sosial;
(2) teks itu memiliki tujuan sosial;
(3) bentuk teks merupakan hasil konvensi;
(4) kebahasaan (tata bahasa) suatu teks bersifat fungsional sesuai tujuan sosial; dan
(5) bahasa teks, seperti kosa kata, tata bahasa, atau ciri lainnya tidak boleh diajarkan terpisah
dari pertimbangan struktur teksnya (Biber & Conrad, 2009).

Hal yang perlu diingat adalah bahwa genre merupakan makna dan tujuan sosial, tipe teks
adalah bentuk fisiknya.Oleh sebab itu pendekatan berbasis genre juga terkadang disebut
berbasis teks. Teks dalam pendekatan berbasis genre bukan diartikan istilah umum sebagai
tulisan berbentuk artikel.Teks merupakan kegiatan sosial, tujuan sosial. Ada 7 jenis teks
sebagai tujuan sosial, yaitu: laporan (report), rekon (recount), eksplanasi (explanation),
eksposisi (exposition: discussion, response or review), deskripsi (description), prosedur
(procedure), dan narasi (narrative). Pendekatan pembelajaran untuk mengembangkan
kompetensi teks menggunakan pendekatan CLIL, pendekatan ilmiah, dan pedagogi genre.
Pendekatan CLIL (content language integrated learning) atau pembelajaran terintegrasi isi
bahasa.

PENILAIAN
A. Tujuan Penilaian Tujuan penilaian di dalam mata pelajaran bahasa Indonesia secara umum
untuk
(1) mengetahui ketercapaian tujuan-tujuan pembelajaran bahasa Indonesia;
(2) memberikan gambaran yang objektif tentang kemampuan berbahasa Indonesia siswa;
(3) mengetahui kemampuan siswa di dalam KIKD tertentu;
(4) menentukan kelayakan siswa dalam berbahasa Indonesia;
(5) memberikan umpan balik bagi kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia;
(6) memberikan motivasi belajar bagi siswa dan motivasi berprestasi bagi guru.

B. Proses Penilaian Penilaian merupakan sebuah proses. Dalam sebuah penilaian pembelajaran
harus dilakukan beberapa tahap menuju penilaian.Tahapan dalam sebuah penilaian meliputi
tahapan berikut ini.
1. Perencanaan, yang berisi kegiatan-kegiatan perumusan tujuan penilaian, penetapan aspek-
aspek yang akan dinilai, penentuan metode penilaian yang akan dipergunakan, penyusunan
alat penilaian, penentuan kriteria yang dipergunakan, dan penentuan frekuensi pelaksanaan
penilaian.
2. Pengumpulan data yang berupa kegiatan-kegiatan pelaksanaan penilaian, pemeriksaan hasil
penilaian atau lembar tugas, dan pemberian skor.
3. Pengolahan data hasil penilaian yang mungkin dilakukan dengan teknik statistik atau
nonstatistik, tergantung jenis data yang diperoleh kualitatif atau kuantitatif.
4. Penafsiran terhadap hasil kegiatan pengolahan data dengan mendasarkan diri pada norma
tertentu.
5. Penggunaan hasil penilaian yang telah selesai diolah dan ditafsirkan sesuai dengan tujuan
penilaian.
C. Teknik Penilaian Secara umum teknik penilaian pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu teknik tes dan teknik nontes.
1. Pengembangan Instrumen Penilaian Instrumen penilaian yang akan dipergunakan harus
dikembangkan oleh guru. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam
mengembangkan instrumen penilaian akan disajikan dalam uraian berikut ini.
a. Kompetensi yang Dinilai Hal pertama yang harus dilakukan dalam pengembangan
instrumen penilaian adalah pengalaman atau kemampuan yang akan dinilai. Secara umum
kompetensi tersebut telah ada dalam KI-KD
b. Penentuan Tujuan Penilaian Penentuan tujuan penilaian merupakan langkah awal dalam
rangkaian kegiatan penilaian secara keseluruhan, seperti untuk penilaian harian, tengah
semester, akhir semester, kenaikan kelas, atau penilaian akhir dari satuan
pendidikan.Rumusan tujuan diambil dari indikator-indikator pencapaian.
c. Penyusunan Kisi-kisi Kisi-kisi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan
perencanaan pembelajaran dalam bentuk silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP).Penyusunan kisi-kisi dapat menyatu dengan silabus atau RPP.
d. Perumusan Indikator Pencapaian Indikator-indikator pencapaian diterjemahkan oleh guru
berdasarkan KD mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan memperhatikan beberapa hal
berikut:
(1) rumusan indikator menggunakan kata kerja operasional;
(2) setiap KD dapat diturunkan menjadi beberapa indikator,
(3) indikator yang dikembangkan haruslah memberikan makna bagi kehidupan siswa
sehari-hari,
(4) setiap indikator dapat dibuat menjadi lebih dari satu butir soal.
e. Penyusunan Instrumen :
1. Penyusunan tes tertulis Dalam menyusun tes tertulis, terdapat hal-hal yang harus
diperhatikan, meliputi:
a. memperhatikan persyaratan penyusunan tes tertulis, baik dari aspek materi/isi/konsep,
konstruksi, maupun bahasa;
b. mengacu pada indikator pencapaian;
c. memilih bentuk butir yang sesuai dengan indikator, misalnya bentuk isian, uraian,
pilihan ganda atau lainnya; serta
d. membuat kunci jawaban dan/atau pedoman penskoran.

2. Penyusunan pedoman observasi Dalam menyusun pedoman observasi, hal-hal yang


harus diperhatikan adalah:
a. mengacu pada indikator pencapaian;
b. mengidentifikasi perilaku atau langkah kegiatan yang diobservasi; 22
c. menentukan model skala yang dipakai, yakni skala penilaian (rating scale) atau daftar
cek (check list); serta
d. membuat rubrik/pedoman penskoran sesuai jenis teks.

3. Penyusunan penugasan (tugas rumah/proyek) Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan
dalam penilaian protek, yaitu kemampuan pengelolaan, relevansi, dan keaslian.
Langkahlangkah penyusunan penilaian proyek adalah:
(a) mengacu pada indikator pencapaian,
(b) mengacu pada jenis tugas yang dikerjakan,
(c) membuat rubrik/pedoman penskoran sesuai jenis teks.

3. Ada dua cara menafsirkan hasil penilaian berdasarkan skor hasil pengolahan, yakni penilaian
dengan acuan patokan dan penilaian dengan acuan norma.

MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

A. Media

1. Pengertian Media menjadi faktor penting dalam pembelajaran. Keberadaannya ikut menentukan
keberhasilan pembelajaran. Jika media dirancang dan
dimanfaatkandenganbaik,pembelajaranakanberhasil sesuaidengan tujuan.

Begitu punsebaliknya, bila tidak dimanfaatkan maka pembelajaran akan hambar. Dalam
perencanaan pembelajaran untukmembantu peserta didik dalam mencapai kompetensidasar ada
beberapa istilah yang digunakan, seperti materi, media pembelajaran, dan sumber belajar. Pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia ketiga istilahtersebut memiliki ciri khas.

Dalam pembelajaran, materi adalah perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan untuk
mencapai kompetensi dasar. Media adalah perangkat keras yang digunakan untuk menunjang
tercapainya kompetensi dasar yang dibelajarkan, dan sumber belajar adalah rujukan yang dipakai
sebagai acuan. Dalam proses kegiatan belajar-mengajar, media pembelajaran adalah sarana untuk
memberikan perangsang bagi peserta didik supaya proses belajar terjadi.

2. Pemilihan Media Pembelajaran Bahasa Indonesia Pembelajaran bahasa Indonesia, selain untuk
meningkatkan keterampilan berbahasajugameningkatkanberpikirdanbernalarserta kemampuan
memperluas wawasan. Selain itu,diarahkan juga untuk mempertajam kepekaan peserta didik.
Peserta didik bukan hanya memahami informasi secara langsung, tetapi juga yang disampaikan
secara terselubung atau tidak langsung.

3. Identifikasi Media Sesuai Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia

GURU MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21

The Assessment and Teaching of 21st Century Skills telah mengategorikan keterampilan abad ke-
21 menjadi empat bagian besar yang memungkinkan individu untuk berkontribusi terhadap modal
sosial (social capital) dan modal intelektual (intelectual capital) di zaman modern.Keempat
kategori tersebut adalah:

(1) tema atau pokok persoalan abad 21;

(2) keterampilan belajar dan berinovasi;

(3) keterampilan pemanfaatan informasi, media, dan teknologi;

(4) keterampilan hidup dan karir. Tema abad 21 yang harus dipahami terkait dengan kesadaran
global bahwa kehidupan di manapun memiliki keterkaitan dan berdampak pada skala global

.Kita hidup di atas bumi yang satu. Profil guru Bahasa Indonesia abad 21 memiliki peran penting
sebagai pengembang kebudayaan dan pewaris kebudayaan unggul kepada para siswa.

Peran guru dalam proses pembelajaran di sekolah harus mengondisikan pembelajaran yang
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif,serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat,minat,dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik

Untuk itu setiap guru perlum emahami dan menggunakan prinsip pembelajaran yakni:

(1) dari peserta didikdiberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;

(2) dari guru sebagai satusatunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar;
(3) daripendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaanpendekatan ilmiah;

(4) dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaranberbasis kompetensi;

(5) dari pembelajaran parsial menuju pembelajaranterpadu; dan

(6) dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menujupembelajaran dengan jawaban
yang kebenarannya multi dimensi;

(7) daripembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;

(8) peningkatan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat; (9)
pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi;

(9) keteladanan (ingngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyomangun karso),
danmengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wurihandayani);

(10) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untukmeningkatkan efisiensi dan efektivitas
pembelajaran; dan
(11) pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.

MAKALAH
PERKEMBANGAN BAHASA INDONEISA
Diajukan sebagai
Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Oleh :
Mas’ul Hadi NIM B07210025
Dosen Pembimbing :
Bpk. Lukman Fahmi, S.Ag, M.Pd.
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
PROGRAM STUDI PSIKO
MAKALAH
PERKEMBANGAN BAHASA INDONEISA
Diajukan sebagai
Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Oleh :
Mas’ul Hadi NIM B07210025
Dosen Pembimbing :
Bpk. Lukman Fahmi, S.Ag, M.Pd.
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
PROGRAM STUDI PSIKO
MAKALAH
PERKEMBANGAN BAHASA INDONEISA
Diajukan sebagai
Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Oleh :
Mas’ul Hadi NIM B07210025
Dosen Pembimbing :
Bpk. Lukman Fahmi, S.Ag, M.Pd.
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
PROGRAM STUDI PSIKO
MAKALAH
PERKEMBANGAN BAHASA INDONEISA
Diajukan sebagai
Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Oleh :
Mas’ul Hadi NIM B07210025
Dosen Pembimbing :
Bpk. Lukman Fahmi, S.Ag, M.Pd.
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
PROGRAM STUDI PSIKO
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa
menikmati indahnya alam cipataan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita
curahkan kepada baginda Habibillah Muhammad Saw yang telah menunjukkan
kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempunya dengan bahasa
yang sangat indah.
Penulis disini akhirnya dapat merasa sangat bersyukur karena telah
menyelesaikan makalah yang kami beri judul perkembangan bahasa Indonesia
sebagai tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Dalam makalah ini kami mencoba
untuk menjelaskan tentang perkembangan bahasa Indonesia yang kami mulai dari
sumber bahasa Indonesia, proses pemberian nama bahasa Indonesia, pertistiwa-
peristiwa penting yang berkaian dengan bahasa Indonesia serta mengapa bahasa
melayu yang dipilih sebagai sumber bahasa Indonesia.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Dan penulis memahami jika
makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami
butuhkan guna memperbaiki karya- karya kami dilain waktu.
Surabaya, Desember 2010
Penuli
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa
menikmati indahnya alam cipataan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita
curahkan kepada baginda Habibillah Muhammad Saw yang telah menunjukkan
kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempunya dengan bahasa
yang sangat indah.
Penulis disini akhirnya dapat merasa sangat bersyukur karena telah
menyelesaikan makalah yang kami beri judul perkembangan bahasa Indonesia
sebagai tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Dalam makalah ini kami mencoba
untuk menjelaskan tentang perkembangan bahasa Indonesia yang kami mulai dari
sumber bahasa Indonesia, proses pemberian nama bahasa Indonesia, pertistiwa-
peristiwa penting yang berkaian dengan bahasa Indonesia serta mengapa bahasa
melayu yang dipilih sebagai sumber bahasa Indonesia.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Dan penulis memahami jika
makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami
butuhkan guna memperbaiki karya- karya kami dilain waktu.
Surabaya, Desember 2010
Penuli

PANDUAN PEMBELAJARAN INDONESIA

Pembelajaran paradigma baru memberikan keleluasaan bagi pendidik untuk merumuskan rancangan
pembelajaran dan asesmen sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Pada
pembelajaran paradigma baru, Profil Pelajar Pancasila berperan menjadi penuntun arah yang
memandu segala kebijakan dan pembaharuan dalam sistem pendidikan Indonesia, termasuk
pembelajaran, dan asesmen.

Pembelajaran  bahasa Indonesia pada kurikulum 2013 bermuara pada pengembangan


kompetensi dalam ranah sikap (KI-1 dan KI-2), pengetahuan (KI-3), dan  (KI-4)
keterampilan. Pendekatan berbasis teks yang dikembangkan pada kurikulum ini diaplikasikan
melalui KBM yang mendorong peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan (KI-3) dan
keterampilan (KI-4) mereka dalam memahami dan menyusun berbagai jenis teks sesuai
dengan jenjang.

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan untuk mempelajari


Bahasa Indonesia. Teknologi komunikasi berupa media cetak dan elektronik. Media cetak
meliputi surat kabar, majalah, buku, brosur, radio, internet, VCD, CD, dan lain-lain.

Melalui internet dapat diperoleh berbagai informasi dalam berbagai bahasa sehingga dapat
meningkatkan kemampuan membaca. Melalui televisi dan radio siswa dapat meningkatkan
kemampuan mendengarkan dan melalui media komputer siswa dapat mengembangkan
kemampuan membaca dan menulis

Prinsip pembelajaran bahasa berbasis teks:

1. Bahasa dipandang sebagai teks, bukan semata-mata kumpulan kata-kata atau kaidah-
kaidah kebahasaan.

2. Penggunaan bahasa merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan untuk


mengungkapkan makna

3. Bahasa bersifat fungsional, yaitu penggunaan bahasa yang yang tidak pernah dapat
dilepaskan dari konteks karena dalam bentuk bahasa yang digunakan itu tercermin
ide, sikap, nilai, dan ideologi penggunanya

4. Bahasa merupakan sarana pembentukan kemampuan berpikir manusia

Rancangan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Siklus Pembelajaran Berbasis teks:

1. Membangun Konteks

Tahapan pertama dalam pembelajaran berbasis teks  dimulai dari memperkenalkan konteks
sosial dari teks yang dipelajari. Kemudian mengeksplorasi ciri-ciri dari konteks budaya
umum dari teks yang dipelajari serta mempelajari tujuan dari teks tersebut. Selanjutnya
adalah dengan mengamati konteks dan situasi yang digunakan. Misalnya dalam teks
eksposisi, siswa harus bisa memahami peran dan hubungan antara orang-orang yang
berdialog apakah antar teman, editor dengan pembaca, guru dengan siswa, dan sebagainya.
Siswa juga harus memahami media yang digunakan apakah percakapan tatap muka langsung
atau percakapan melalui telepon.

Kegiatan yang dapat dilakukan di dalam kelas adalah:


(a) mempresentasikan konteks. Untuk menyajikan suatu konteks, bisa menggunakan berbagai
media antara lain melalui gambar, benda nyata, field-trip, kunjungan, wawancara kepada 
narasumber dan sebagainya,

(b) membangun tujuan sosial. Untuk mengetahui tujuan sosial bisa melalui diskusi, survey,
dan yang lainnya,

(c) membandingkan dua kebudayaan. Membandingkan penggunaan teks antara dua


kebudayaan berbeda, yaitu kebudayaan kita dengan kebudayaan penutur asli,

(d) Membandingkan model teks dengan teks yang lainnya.

Aspek Kebahasaan

Pembelajaran aspek kebahasaan inklusif dalam kegiatan  pemahaman dan


penyusunan/pengembangan teks. Ketika siswa mempelajari teks pada tahap pemodelan,
mereka dapat mempelajari kaidah bahasa yang terdapat di dalamnya. Unsur kebahahasaan
yang dipelajari meliputi :

 pelafalan

 pembentukan kata

 pemilihan kata

 pemakaian istilah

 pembentukan frasa

 penggunaan struktur kalimat

 kebenaran isi kalimat

 kelogisan kalimat

 penggunaan penghubung antarfrasa, antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf


 penulisan kalimat

 pengembangan paragraf

 penggunaan ejaan dan tanda baca

Panduan Pembelajaran dan Asesmen 2022 Kurikulum Merdeka

Panduan Pembelajaran dan Asesmen 2022 Kurikulum Merdeka telah diterbitkan oleh Badan
Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan. Buku ini merupakan versi baru dari panduan
sebelumnya dengan judul yang sama.Buku Panduan Pembelajaran dan Asesmen yang
diterbitkan tahun 2021 digunakan untuk program sekolah penggerak. Istilah yang digunakan
belum kurikulum merdeka, tapi kurikulum prototipe.

Laporan Hasil Belajar (Rapor) Laporan hasil belajar merupakan laporan keseluruhan dari
proses dan akhir pembelajaran. Laporan hasil belajar merupakan hasil dari analisis pendidik
terhadap perkembangan belajar peserta didik. Laporan hasil belajar biasanya diberikan di
akhir semester dan akhir tahun ajaran. Sekolah menentukan format laporan hasil belajar
sesuai dengan kebutuhan, fungsi, nilai dan budaya masing-masing sekolah. Yang perlu
diperhatikan dalam melaporkan hasil belajar:

• Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan dan mengolah nilai lebih singkat.

• Pengumpulan dan pengolahan hasil akhir lebih mudah. Yang sebaiknya dihindari:

• Merekayasa hasil tanpa adanya bukti perkembangan pembelajaran.

• Bahasa yang kompleks dan terlalu ilmiah.

• Penggunaan kata atau kalimat negatif.

• Menilai dengan skor atau angka tanpa deskripsi kriteria.

Anda mungkin juga menyukai