Dosen Pengampu:
Drs. Kusnarto, Msi
Disusun oleh
Muhammad Rifki Ananta (22043010130)
Puji syukur pada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan untuk
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kecemasan Fresh Graduate
Sarjana Dalam Menuju Masa Transisi Pekerja Setelah Pandemi Covid-19” ini
sesuai dengan waktu yang ditentukan. Berkat nikmat kesehatan dan rahmat Allah
SWT, sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Makalah ini peneliti buat dengan tujuan untuk memenuhi tugas pengganti
UAS pada mata kuliah “Ilmu Sosial dan Budaya Dasar”, sekaligus untuk
membantu dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya
memiliki inisiatif lebih dalam mencari pekerjaan di masa sekarang.
Makalah ini memaparkan analisis yang dilakukan peneliti terkait penyebab
dan solusi atas masalah semakin meningkatnya pengangguran dari kalangan fresh
graduate pada saat ini.
Dengan penuh kesadaran, menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh
dari kata sempurna. Maka dari itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun
sangat peneliti perlukan untuk kesempurnaan tugas-tugas yang ada kedepannya.
Saya selaku peneliti berterima kasih kepada bapak dosen pengampu, yaitu Drs.
Kusnarto, Msi yang sudah mengajari dan membimbing kami semua di kelas dan
juga kepada para pembaca yang sudah membaca makalah ini hingga akhir, kami
sampaikan terima kasih banyak.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................2
BAB 1 : PENDAHULUAN......................................................................................3
1.1 Latar Belakang.....................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian...............................................................................4
BAB 2 : KAJIAN TEORI........................................................................................5
2.1 Manusia sebagai Makhluk Sosial.........................................................5
2.2 Pengaruh Keyakinan Irasional (Irrational Belief)................................5
2.3 Berkembang melalui Tantangan (Adversity Quotient ).........................6
2.4 Peran Penting Kemampuan Inisiatif bagi Manusia...............................7
BAB 3 : METODE PENELITIAN..........................................................................8
3.1 Metode, Teknik, dan Sumber Data.......................................................8
3.1.1 Metode dan Teknik Penelitian..............................................8
3.1.2 Sumber Data.........................................................................8
BAB 4 : ANALISIS DAN PEMBAHASAN............................................................9
4.1 Hasil Data............................................................................................9
4.2 Pembahasan.........................................................................................9
BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN................................................................11
5.1 Kesimpulan........................................................................................11
5.2 Saran....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................12
2
BAB 1 : PENDAHULUAN
Masa transisi yang dialami oleh para mahasiswa yang baru lulus
atau dapat disebut fresh graduate yang pada awalnya dari mahasiswa
menjadi pekerja, sangatlah terasa menegangkan bagi mereka yang lulus
di masa setelah adanya pandemi Covid-19 (Rachmady & Aprilia, 2018).
Seperti yang telah diketahui bahwa pada masa pandemi Covid-19 telah
terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara besar-besaran oleh
banyak perusahaan yang ada di seluruh dunia ini, termasuk di Indonesia.
maupun perekonomian.
Dalam rangka untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 pada
masa itu, Pemerintah Indonesia mengambil langkah dengan
mengeluarkan sebuah kebijakan berupa Peraturan Pemerintah Nomor 21
Tahun 2020 tentang PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), dengan
adanya kebijakan itu, banyak perusahaan-perusahaan yang
memanfaatkannya untuk mengambil langkah berupa mengadakan PHK
secara besar-besaran demi mengurangi kerugian yang cukup besar yang
disebabkan oleh pandemi Covid-19 (Juaningsih, 2020).
PHK tersebut menyebabkan naiknya angka pengangguran yang
ada di Indonesia (Indayani & Hartono, 2020). Dengan adanya kejadian
tersebut, mahasiswa yang baru lulus setelah adanya masa pandemi
tersebut, mulai merasakan kecemasan akan berakhir menjadi
pengangguran. Hal ini dikarenakan dengan adanya PHK secara besar-
besaran tersebut, tidak hanya meningkatkan angka pengangguran di
Indonesia, tetapi juga menambah saingan bagi para fresh graduate dalam
mencari pekerjaan.
Dengan adanya PHK secara besar-besaran yang dilakukan oleh
banyak perusahaan, terutama perusahaan besar, banyak perusahaan yang
masih berkembang memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mendapat
pegawai-pegawai berpengalaman dari perusahaan besar yang terkena
PHK (Indayani & Hartono, 2020).
3
Dengan disimpulkan dari kondisi tersebut, peneliti telah
merumuskan masalah, tujuan, dan manfaat dari penelitian ini sebagai
berikut:
1.2 Rumusan Masalah
4
BAB 2 : KAJIAN TEORI
Manusia dibekali oleh sang pencipta dengan akal dan pikiran untuk
membantu manusia menjalani kehidupannya di dunia ini (Sumantri, 2010).
Seiring perkembangan zaman yang awalnya hanya disinari matahari dan bulan,
hingga sekarang zaman yang yang sudah semakin terang benderang berkat
penemuan lampu yang membantu menerangi dunia ini. Hal itu tentunya dapat
terwujud dengan bantuan dari akal dan pikiran yang terus berkembang, sehingga
manusia akhirnya memiliki pengetahuan yang luas (Juliswara, 2017). Dengan
semakin berkembangnya pemikiran manusia dan seringnya interaksi yang terjadi
diantara manusia, hal itu menghasilkan berbagai pemikiran, yaitu pemikiran yang
rasional (logis) dan irasional (tidak logis) di dalam diri setiap manusia.
Dalam usaha mencari pekerjaan, para fresh graduate seringkali
memiliki kecemasan yang berlebih, hal itu timbul dari keyakinan irasional yang
ada pada diri mereka (Rachmady & Aprilia, 2018). Keyakinan Irasional atau
Irrational Belief adalah teori mengenai pemikiran manusia yang meyakini
pemikiran-pemikiran negatif dan tidak logis (irasional) yang terus menerus
terpikirkan di dalam benak pikirannya dan selalu ia percayai hingga
menimbulkan emosi atau perasaan negatif, seperti mengecap bahwa dirinya
bodoh, tidak mampu melakukan hal apapun, pasti dirinya akan kalah, dan lain
sebagainya (Paulus, 2015).
5
Keyakinan irasional tersebut sangatlah berpengaruh bagi para fresh
graduate yang sedang menjalani wawancara pekerjaan atau interview, keyakinan
irasional berupa pemikiran negatif-negatif itu seringkali timbul dan memengaruhi
perasaan, kognitif, dan perilaku mereka, sehingga timbulnya rasa gugup dan
kecemasan, hal itu juga dipengaruhi oleh beberapa perusahaan yang membuka
lowongan pekerjaan seringkali meminta pengalaman pekerjaan, sementara itu
fresh graduate belum memiliki pengalaman apapun karena baru lulus (Paulus,
2015).
Pemikiran negatif yang dapat merusak diri sendiri atau bisa disebut
dengan self-defeating, seperti keyakinan irasional itu dapat diatasi dengan
memperbaiki persepsi yang dimilikinya dan berusaha keras untuk berpikir positif
dan rasional (Paulus, 2015). Dalam usaha untuk mengalahkan pemikiran negatif,
seperti keyakinan irasional, manusia harus menghadapi berbagai tantangan dan
rintangan yang ada di hadapan mereka, sehingga mental mereka dapat terasah dan
bisa berpikir positif dan rasional (Husin et al., 2021). Dengan mengasah mental
dan pikiran manusia melalui berbagai tantangan yang dihadapi, manusia akan
membangkitkan kemampuan Adversity Quotient dalam dirinya yang merupakan
kemampuan manusia dalam mengatasi berbagai kesulitan hidup dan mengukur
kemampuan yang dimilikinya (Rachmady & Aprilia, 2018). Kemampuan tersebut
sangatlah berguna dalam menghapuskan segala kecemasan yang dirasakan oleh
para fresh graduate yang sedang mencari pekerjaan.
Istilah Adversity Quotient tersebut pertama kali dicetuskan oleh Paul G.
Stolz, ia menyatakan bahwa Adversity Quotient ini adalah suatu kemampuan yang
dimiliki setiap manusia untuk mengubah hambatan atau tantangan yang ada
menjadi peluang keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan (Stoltz, 2000). Pada
kala itu, (Stoltz, 2000) membagi manusia menjadi tiga kategori manusia, yaitu
The Quitters, The Campers, dan The Climbers. Pertama ada The Quitter, kategori
tersebut digunakan sebagai penggambaran untuk sekelompok orang yang kerap
kali melarikan diri dari tantangan yang ada di hadapannya. Kemudian ada The
Campers itu sebagai sekelompok orang yang sudah berusaha untuk menghadapi
tantangan, tetapi berhenti dan menyerah di tengah jalan. Sedangkan The Climbers
itu sebagai sekelompok orang yang tetap optimis dan selalu berusaha menghadapi
dan mengalahkan tantangan itu.
6
Berdasarkan pernyataan Stoltz tersebut, para fresh graduate yang
menjadi pengangguran itu berarti termasuk ke dalam kategori The Quitters dan
The Campers karena ada diantara mereka yang pesimis dan menyerah di awal
maupun pertengahan jalan dalam menghadapi tantangan mencari dan melamar
pekerjaan. Sementara itu, para fresh graduate yang berhasil mendapatkan
pekerjaan termasuk ke dalam kategori The Climbers karena memiliki Adversity
Quotient yang tinggi, sehingga berhasil mengatasi kecemasan dan tantangan
lainnya dalam melamar pekerjaan. Adversity Quotient yang tinggi itu
menunjukkan bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk bertahan dan optimis
yang tinggi, terutama ketika dihadapkan kepada permasalahan hidup yang dalam
hal ini bagi fresh graduate adalah kecemasan dan tantangan lainnya ketika
melamar pekerjaan.
7
BAB 3 : METODE PENELITIAN
8
BAB 4 : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
Data-data tersebut dapat dianalisis dan dikaitkan dengan teori yang telah
dipaparkan pada bab 2 sebelumnya. Pada teori pertama, terbukti benar bahwa
manusia adalah makhluk sosial (Iffah & Yasni, 2022), hal ini dapat didasari dari
kebutuhan manusia untuk bekerja demi memenuhi kebutuhan hidupnya, dalam
konteks ini disaat bekerja manusia membutuhkan manusia lainnya untuk saling
membantu dan menjalankan tugasnya masing-masing sesuai pekerjaannya agar
dapat mencapai hasil yang maksimal.
9
Sementara itu, sesuai dengan data yang ada bahwa irrational belief
merupakan salah satu penyebab utama yang mendasari kecemasan yang dialami
oleh para fresh graduate (Paulus, 2015). Dari data yang didapatkan menunjukkan
bahwa mereka yang memiliki kecemasan terbagi menjadi 3 kelompok kategori,
yaitu pertama mereka yang gagal mengatasi kecemasannya. Kedua, mereka yang
mencoba menghadapi kecemasannya, tetapi tetap putus asa di tengah jalan. Dan
ketiga yang berhasil menghadapi kecemasannya dan mendapatkan pekerjaannya.
10
BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kecemasan yang dialami oleh fresh graduate itu merupakan hal yang
terjadi disebabkan oleh adanya berbagai emosi atau perasaan negatif yang
dimilikinya (Nurjanah, 2018), emosi tersebut kebanyakan berasal dari irrational
belief yang mereka pikirkan (Paulus, 2015). Terlebih lagi dengan faktor keadaan
setelah masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, membuat para fresh graduate
semakin sulit dalam menghadapi tantangan di dalam masa transisi dari
mahasiswa menuju pekerja.
5.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Aditya, N. R., & Krisiandi. (2021, March 15). Menaker: 29,12 Juta Penduduk Usia Kerja
Terdampak Pandemi. Kompas.com.
https://nasional.kompas.com/read/2021/03/15/16302951/menaker-2912-juta-
penduduk-usia-kerja-terdampak-pandemi
Aldi. (2021, September 24). Kemampuan Inisiatif Meningkatkan Percaya Diri dalam
Dunia Kerja. Karigogo. https://karirgogo.com/article/2021/09/24/kemampuan-
inisiatif-meningkatkan-percaya-diri-dalam-dunia-kerja/
Damayanti, N. R. (2022, June 20). 14 Persen Lulusan Diploma dan Sarjana Ternyata
Pengangguran, Kok Bisa? detikEdu. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-
6137652/14-persen-lulusan-diploma-dan-sarjana-ternyata-pengangguran-kok-bisa
Fitriany, R. (2008). Hubungan Adversity Quotient dengan Penyesuaian Diri Sosial pada
Mahasiswa Perantauan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi, Psikologi UIN
Jakarta, 1–159.
Husin, M., Muhammad, D. H., & Susandi, A. (2021). Peran Pendidikan Pesantren
Sebagai Pembentukan Karakter Dalam Menghadapi Tantangan Kehidupan Modern (
Studi Kasus Di Pondok Pesantren Al Barokah Desa Tunggak Crème Kecamatan
Wonomerto Kabupaten Probolinggo ). Al-Ibtidaiyah, 2(2), 142–157.
Iffah, F., & Yasni, Y. F. (2022). Manusia Sebagai Makhluk Sosial. Lathaif: Literasi
Tafsir, Hadis Dan Filologi, 1(1), 38–47.
Indayani, S., & Hartono, B. (2020). Analisis Pengangguran dan Pertumbuhan Ekonomi
sebagai Akibat Pandemi Covid-19. Jurnal Ekonomi & Manajemen Universitas Bina
Sarana Infoematika, 18(2), 201–208.
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/perspektif/article/view/8581
Isnaini, N. S. N., & Lestari, R. (2015). Kecemasan Pada Pengangguran Terdidik Lulusan
Universitas. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 13(1), 39–50.
Juaningsih, I. N. (2020). Analisis Kebijakan PHK bagi Para Pekerja pada Masa Pandemi
Covid-19 di Indonesia. 189–196.
Juliswara, V. (2017). Mengembangkan Model Literasi Media yang Berkebhinnekaan
dalam Menganalisis Informasi Berita Palsu (Hoax) di Media Sosial. Jurnal
Pemikiran Sosiologi, 4(2), 142. https://doi.org/10.22146/jps.v4i2.28586
Nurjanah, A. S. (2018). Kecemasan Mahasiswa Fresh Graduate Dalam Melamar
Pekerjaan. Al-Ittizaan: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 1(2), 35.
https://doi.org/10.24014/0.879160
Paulus, E. S. (2015). “Irrational Beliefs” Dalam Konteks Kehidupan Seminari. Jurnal
Teologi, 4(1), 25–40. https://doi.org/10.24071/jt.v4i1.468
Rachmady, T. M. N., & Aprilia, E. D. (2018). Hubungan Adversity Quotient Dengan
Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja Pada Freshgraduate Universitas Syiah Kuala.
Jurnal Psikogenesis, 6(1), 54–60.
Sejati, N. W., & Prihastuti, R. (2012). Tingkat Kecemasan Sarjana Fresh Graduate
Menghadapi Persaingan Kerja Dan Meningkatnya Pengangguran Intelektual.
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah, 4(3), 2–5.
Setiadi, E. M., Hakam, K. A., & Effendi, R. (2017). Ilmu Sosial & Budaya Dasar Edisi
Ketiga (3rd ed.). Kencana.
Stoltz, P. G. (2000). Adversity Quotient: Turning Obstacles into Opportunities.
Technovation, 20(7), 402. https://doi.org/10.1016/s0166-4972(00)00010-9
Sumantri, M. S. (2010). Hakikat Manusia dan Pendidikan. 1–43. http://m-arif-
am.blogspot.com/2010/09/manusia-dan-pendidikan-hakikat-manusia.html
12
13