DISUSUN OLEH :
TUTOR:
01002933
UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ)
SERANG
TAHUN 2022.2
2
KATA PENGATAR
Rasa syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat karunianya
saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. Makalah ini
saya beri judul “E-learning Pada Masa Pandemi Covid-19”.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas ke 2 dari mata kuliah bahasa indonesia
dengan tutor ibu Tria Putri Mustika . Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan
menambah wawasan kepada penulis dan pembaca tentang e-learning pada masa pandemi
covid-19.
Saya selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Ibu Tria Putri
Mustika selaku tutor mata kuliah bahasa indonesia dan kelurga saya yang selalu mensuport
dan mendoakan. Dan tidak lupa bagi pihak-pihak lain, serta buku dan jurnal yang telah
mendukung penulisan makalah ini saya juga mengucapkan terima kasih.
Terakhir, saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu
saya membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan
s a y a , a g a r kedepannya bisa menulis makalah dengan lebih baik lagi. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi para pembaca, dan bagi saya khususnya sebagai penulis.
Penulis
Eka Putri Novi Andani
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………... i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..... 2
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………. . 3
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………………... 4
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………... 4
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………….. 6
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………... 6
1.4 Manfaat Penelitian ………………………………………………………… 6
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………………….. 7
2.1 Keefektifan Dalam Proses Pembelajaran………………………………………. . 7
A . Pengertian Keefektifan……………………………………………………… 7
B . Indikator Keefektifan………………………………………………………... 7
C. Media Pembelajaran………………………………………………………..... 8
D. Jenis-jenis Media Pembelajaran……………………………………………... 8
E. Pemanfaatan Media Pembelajaran…………………………………………... 8
2.2 E-Learning Dalam Pembelajaran………………………………………………... 9
A. Definisi E-Learning…………………………………………………………….. 9
B. Tujuan Menggunakan E-Learning……………………………………………… 9
C. Manfaat Pembelajaran E-Learning……………………………………………... 9
D. Kekurangan Menggunakan E-Learning……………………………………….... 10
E. Upaya Mengatasi Hambatan dalam Proses Pembelajaran E-Learning…………. 11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….. 13
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan salah satu proses mencetak generasi bangsa yang unggul,
bersaing dan dapat mencetak prestasi akademik maupun non akademik di sekolah maupun di
masyarakat kelak. Sebagaimana yang tertera dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003
pasal 1 ayat 1, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.
(Mulyasa, 2004). Pendidikan memiliki kontribusi yang sangat besar bagi kemajuan
suatu bangsa serta menjadi wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi sekaligus
sebagai sarana dalam membangun watak bangsa (Nation Character Building). Pernyataan
tersebut menegaskan akan besarnya peran pendidikan dalam proses pembangunan suatu
bangsa. Oleh sebab itulah diperlukan pengelolaan pendidikan yang berkualitas agar dapat
mencapai tujuan pendidikan secara optimal. Knirk, & Gustafson, (Sagala, 2017)
mengemukakan Teknologi pembelajaran melibatkan tiga komponen utama yang saling
berinteraksi yaitu guru (pendidik), siswa (peserta didik), dan kurikulum. Komponen termuat
dapat melengkapi struktur dan lingkungan belajar formal. Komponen tersebut dapat
melengkapi pola dan lingkungan belajar formal. Hal ini menguraikan bahwa interaksi guru
dengan peserta didik ialah inti proses pembelajaran (Instruksional).
Dalam pendekatan sistem, pembelajaran merupakan suatu kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan satu sama lain, karena satu sama lain saling mendukung, elemen-elemen tersebut
bisa menunjang mutu pembelajaran. Menurut Hamalik (Oemar, 2015)bahwa pembelajaran
seperti suatu sistem artinya suatu keseluruhan yang berasal dari unsur-unsur yang berintegrsi
dan berinterelasi antara satu sama lain dan dengan kesatuan itu untuk mewujudkan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya .
Artinya, pendidikan berperan penting dalam membangan sikap yang ada di dalam
diri peserta didik yaitu akhlak yang mulia, kepribadian yang baik, memiliki kecerdasan, serta
keterampilan yang sesuai dengan bakatnya masing-masing, dan nantinya aspek-aspek
tersebut berguna untuk mewujudkan cita-cita bangsa yaitu menjadi negara yang maju dari
berbagai aspek.
Akan tetapi, pada tahun 2019 seluruh dunia dihadapkan dengan permasalahan yang
berat yaitu adanya virus covid-19 yang sifatnya mudah menyebar dengan cepat. Hal tersebut
menjadi sebab dari penurunan kualitas hampir disemua aspek yang ada di dunia. Virus corona
(covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut
coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada Desember 2019
di Wuhan, ibu kota provinsi Hubei,China. Sejak 31 Desember 2019 sampai 3 Januari 2020
kejadian ini meningkat pesat, ditandai dengan dilaporkannya sejumlah 44 kasus. Tidak
sampai satu bulan, penyakit ini telah tersebar di berbagai provinsi lain di China, Thailand,
Jepang, dan Korea Selatan. Awalnya, penyakit ini dinamakan sementara sebagai 2019 novel
2
Pandemi covid-19 yang berlangsung hampir 3 tahun terakhir, telah membawa dampak
yang sangat signifikan di dunia pendidikan. Kondisi yang memperburuk krisis pembelajaran
yang telah terjadi dalam waktu yang cukup lama. Pandemi covid-19 telah memaksa kita
untuk segera melakukan perubahan drastis pola pembelajaran di kelas ke pembelajaran daring
/ e-learning, yang belum pernah kita siapkan sebelumnya.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah
sebagai berikut :
Pedoman penulisan karya ilmian ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai sistem
e-learning di dunia pendidikan. Mendestripsikan kendala yang di alami di dalam dunia
pendidikan di masa covid-19, serta mengidentifikasi cara mengatasi kendala - kendala
tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian keefektifan
Keefektifan berasal dari kata efektif yang di definisikan menurut (KBBI, n.d.). Kata
efektif berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya)dapat membawa hasil/berhasil
guna (usaha,tindakan)mulai berlaku, sedangkan definisi dari kata efektif yaitu suatu
pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian
alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya.
Diatas telah kita uraikan mengenai keefektifan yang berasal dari efektif. Istilah efektif, jika
meminjam istilah yang di gunakan dalam pembelajaran mengarahkan pada terukurnya suatu
tujuan dari belajar.
B. Indikator keefektifan
Dalam menentukan keefektifan suatu pembelajaran bisa melalui empat indikator, yaitu
sebagai berikut:
Kualitas pembelajaran
Terdapat beberapa faktor dalam menentukan dan meningkatkan kualitas kegiatan belajar
mengajar diantaranya sebagai berikut: cara belajar, metode pembelajaran, keterserapan bagi
siswa, dan jenis penilaian pembelajaran.
Tingkat pembelajaran yang memadai mengacu pada seberapa jauh mana guru yakin bahwa
siswa siap untuk mempelajari hal-hal baru. Ini berarti mereka memiliki keterampilan dan
pengetahuan yang diperlukan untuk mempelajari hal-hal yang baru, yang belum pernah
mereka pelajari sebelumnya.
Tindakan Insentif
Dari reaksi dan minat siswa dalam proses pembelajaran dapat dilihat cara guru memberikan
motivasi.
Waktu
Waktu penyelesaian guru dan efisiensi manajemen waktu dalam proses pembelajaran. Berapa
banyak waktu yang dihabiskan untuk mempelajari apa yang guru sampaikan.
2
C. Media pembelajaran
Proses pembelajaran online bisa berjalan dengan maksimal, jika didukung oleh media yang
baik agar memudahkan seorang guru untuk berinteraksi dalam kegiatan belajar dan mengajar
dengan siswanya.
Jenis-jenis media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran yaitu sebagai
berikut :
1. Media berbasis rakyat. Media berbasis rakyat adalah media yang digunakan untuk
mengirim dan bertukar karakter atau informasi.
2. Media berbasis cetak. Media pembelajaran berbasis cetak yang paling umum adalah
buku teks, manual, buku kerja atau latihan, jurnal, majalah, dan LKS gratis.
3. Media berbasis visi. Media ini sangat penting dalam proses pembelajaran. Hal ini
dikarenakan, media visual dapat meningkatkan pemahaman dan meningkatkan daya
ingat. Efek visual juga dapat merangsang minat siswa dan memberikan hubungan
antara konten subjek dan dunia nyata.
4. Berbasis media audiovisual, media visual yang digabungkan dengan suara
membutuhkan pekerjaan tambahan untuk dihasilkan. Salah satu tugas penting yang
dibutuhkan untuk media audiovisual adalah scripting dan stay, yang membutuhkan
banyak persiapan, desain, dan penelitian.
5. Media berbasis komputer, komputer memilih fungsi yang berbeda dalam bidang
pendidikan, dan pelatihan komputer berperan sebagai pengelola dalam proses
pembelajaran yang disebut Computer Management Instructions (CMI). Mode ini
disebut Computer Aided Instructions (CAI). CAI mendukung pembelajaran dan
pelatihan, tetapi CAI bukan penyampai utama materi pembelajaran.
6. Media online berbasis e-learning, media pursuit online, atau e-learning, merupakan
media penunjang pendidikan, bukan alternatif pendidikan. Pembelajaran online adalah
pembelajaran menggunakan jaringan internet dengan aksesibilitas, konektivitas,
fleksibilitas, dan kemampuan untuk menghasilkan berbagai jenis interaksi
pembelajaran. Model online yang digunakan guru adalah WhatsApps (WA), Google
Form, Google Classroom, Google Drive, Youtube, grup WA, Tuweb dan Zoom
Meeting.
yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi (materi pembelajaran) yang dapat
menggugah perhatian, minat, pikiran dan perasaan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
yang mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
A. Definisi e-learning
Jaya Kumar C. Koran (2002), mendefinisikan e-learning sebagai sembarang pengajaran dan
pembelajaran yang meng-gunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk
menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Ada pula yang menafsirkan e-
learning sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang dilakukan melalui media internet.
Sedangkan (Kamarga , 2002)mendefinisikan e-learning sebagai kegiatan belajar
asynchronous melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang
sesuai dengan kebutuhannya. (Rosenberg, 2001) menekankan bahwa e-learning merujuk
pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Hal ini senada dengan Cambell (2002).
Sementara itu, menurut (Gunawan , Suranti, & Fathoroni , 2020), pembelajaran jarak jauh
atau daring ialah pemanfaatan teknologi, dimana selama proses pembelajaran berlangsung
menggunakan akses internet untuk mengerjakan berbagai tugas yang telah diberikan oleh
pendidik.
Dalam proses pembelajaran e-learning terdapat tujuan dalam penggunaanya yaitu sebagai
berikut:
Fokus perubahan konferensi pembelajaran tidak pada kelas dan pertemuan tatap
muka, tetapi melalui fasilitas e-learning dalam pertemuan tidak terbatas oleh ruang
dan waktu. Sehingga proses belajar menjadi fleksibel.
2
Bullen dan Beam dalam (Suyanto,2010:7) dan (Gabriel, 2022) secara lebih lanjut mengkritisi
beberapa kekurangan e-learning lainnya, yakni:
Beberapa orang tua tidak memahami teknologi. Hal ini menyulitkan orang tua untuk
mendampingi dan mendampingi.
Tidak semua anak memiliki fasilitas gadget. Sebagian besar peralatan yang digunakan untuk
mengumpulkan pekerjaan rumah adalah milik orang tua, sehingga siswa baru dapat
mengambil pekerjaan rumah setelah orang tua pulang kerja. Orang tua hanya bisa menemani
Anda pada malam hari.
Memiliki peralatan, tetapi dibatasi oleh fasilitas dan koneksi internet, sehingga tidak mungkin
mengirim tugas karena kesulitan sinyal.
Karena kuota internet terbatas, siswa tidak selalu dapat menerima informasi dengan segera.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembelajaran e-learning akan terus harus dilakukan mengingat belum tuntas nya wabah
covid-19 di Indonesia dan membantu pencegahan penyebaran covid-19 sehingga sampai saat
ini masih belum ditentukan kapan akan masuk sekolah kembali untuk pembelajaran tatap
muka. Kurang nya sarana dan prasarana yang dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan
ketidaksiapan teknologi juga menjadi suatu hambatan dalam berlangsungnya kegiatan belajar
online. Sehingga hasil belajar yang diberikan oleh guru tidak 100% lancar atau efektif. Guru
memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif dan
menyenangkan walaupun pembelajaran di lakukan secara online. Menggunakan metode
pembelajaran yang bervarian supaya kejenuhan siswa dapat diminimialisir. Siswa pun
diharapkan lebih menciptakan suasana belajar saat dirumah dengan menyiapkan alat-alat atau
bahan untuk belajar online, mencari sumber atau referensi yang lebih sehingga lebih
memperkaya pengetahuan untuk menyelesaikan tugas. Perlu Kerjasama dengan baik selaku
orangtua dan sekolah untuk mencapai kesusksesan belajar di masa pandemi covid-19.
2
DAFTAR PUSTAKA
Asmuni. (2020). Problematika pembelajaran daring di masa pandemi covid-19 dan solusi
pemecahannya. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan (Paedagogy), 7(4),
1-8.
Aulia, N. M. (2021). Pembelajaran berbasis daring (online) di masa pandemi covid-19 pada
mahasiswa ppkn universitas muhammadiyah makasar. Retrieved from Digital Library
Unismuh Makasar: https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/14973-Full_Text.pdf
Fitriani, N. (2020, April 8). Pembelajaran e-learning sebagai salah satu strategi
pembelajaran di era digitalisasi. Retrieved from Dinas Kesehatan Provinsi NTB:
https://dinkes.ntbprov.go.id/berita/pembelajaran-e-learning-sebagai-salah-satu-
strategi-pembelajaran-di-era-digitalisasi/
Hosting, J. (2021, Agustus 6). 5 Kendala pembelajaran daring dan cara mengatasinya.
Retrieved from Jagoan Hosting: https://www.jagoanhosting.com/blog/kendala-
pembelajaran-daring/
Kamarga , H. (2002). Belajar sejarah melalui e-learning alternatif mengakses sumber
informasi kesejarahan (Vol. 1). Jakarta: Intimedia.
Pranata, S. D., Aditya, M., & Hendra, G. A. (2022, September 2). Pemahaman suku tengger
terkait budaya tolak bala sebagai upaya pencegahan covid-19. Jurnal Prosiding
Seminar Nasional Universitas Ma Chung, 2, 168-177.
Rahmayati, D. (2022, Januari 4). Cara mengatasi kendala dalam pembelajaran daring
selama pandemik covid-19. Retrieved from yoursay.id:
https://yoursay.suara.com/lifestyle/2022/01/04/165618/cara-mengatasi-kendala-
dalam-pembelajaran-daring-selama-pandemik-covid-19
Setyosari, P. (2014). Menciptakan pembelajaran yang efektif dan berkualitas. Jurnal Inovasi
dan Teknologi Pembelajaran (JINOTEP), 1(1).
Solusi untuk mengatasi hambatan saat pembelajaran daring. (2021, Juli 23). Retrieved from
kompasiana:
https://www.kompasiana.com/refiyana08585/60fa40ce1525107e586e65a2/solusi-
untuk-mengatasi-hambatan-saat-pembelajaran-daring
Ariyanti. (2020). Sekolah dalam jaringan. Media Pustaka.
Muhson, A. (2010). pengembangan media pembelajaran berbasis teknologi informasi. Jurnal
pendidikan akuntansi Indonesia, 8(2), 1-10.
Pratiwi, N., Herawati, A., Fauziah, K., & Priyanto, A. (2021). Penerapan e-learning sebagai
media pembelajaran di masa pandemik. Kaya tulis ilmiah inovasi ICT, 2(1).