Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 1

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH :

EKA PUTRI NOVI ANDANI


NIM : 044386639

MAHASISWI UNIVERSITAS TERBUKA


FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

TUTOR:

TRIA PUTRI MUSTIKA


01002933
Kerjakanlah soal-soal berikut ini dengan baik.

1. Jelaskanlah perkembangan (peningkatan) bahasa Indonesia berdasarkan hasil kongres VII s.d. XI dengan menggunakan peta konsep
(mind mapping).
2. Masih perlukah bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia saat ini? Penjelasan Anda harus disertai dengan alasan yang logis dan disertai contoh.
3. Bacalah artikel berikut dengan menerapkan teknik SQ3R

1. Jelaskanlah perkembangan (peningkatan) bahasa Indonesia berdasarkan hasil kongres VII s.d. XI dengan menggunakan
peta konsep (mind mapping).

Isi perkembangan (peningkatan) Bahasa Indonesia berdasarkan hasil kongres VII s.d. XI (26 Oktober 1998 s.d. 31 Oktober 2018).

Mind Mapping Perkembangan (Peningkatan) Bahasa Indonesia Berdasarkan Hasil Kongres VII s.d. XI Dengan Menggunakan Peta
Konsep bisa dilihat pada gambar dibawah ini:

PETA KONSEP
DIBAWAH YA…
Peta Konsep Mind Mapping

Kongres Bahasa Indonesia • Mengusulkan di bentuknya Badan Pertimbangan Bahasa Indonesia


VII • Menguatkan kedudukan Bahasa Indonesia di era globalisasi
(Jakarta, 26 -30 Oktober • BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing)
1998) • Organisasi Profesi
• Perkembangan IPTEK di era globalisasi

Kongres Bahasa Indonesia Diterapkan bahwa bulan Oktober sebagai bulan Bahasa
VIII (berlangsungnya seminar Bahasa Indonesia)
(Jakarta, 14-17 Oktober 2003)
Perkembangan
(peningkatan) Diumumkannya Tahun 2008 sebagai tahun Bahasa (Rangka
Bahasa memperingati 100 Tahun Kebangkitan Nasional, 80 Tahun sumpah
Kongres Bahasa Indonesia
Indonesia pemuda, dan 60 Tahun berdirinya pusat Bahasa)
IX
berdasarkan
hasil kongres (Jakarta, 28 Oktober 2008 – Pembahasan
VII s.d XI 01 November 2008) Utama • Bahasa Indonesia
• Bahasa Daerah
• Bahasa Asing
• Pengajaran Bahasa & Sastra
• Bahasa Media Bahasa

Kongres Bahasa Indonesia X


(Jakarta, 28 – 31 Oktober Kongres ini di hadiri oleh sekitar 1.168 peserta dari seluruh Indonesia dan luar negri
2013)

Kongres Bahasa Indonesia XI


(Jakarta, 28-31 Oktober 2018) • Kongres ini mengusung tema ‘’Menjayakan Bahasa & Sastra Indonesia’’
• Peluncuran produk Kebahasaan & Kesastraan
• Pemberian penghargaan untuk berbagai tokoh
2. Masih perlukah bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia saat ini? Penjelasan Anda harus disertai dengan alasan yang
logis dan disertai contoh.

Tentu masih. Hal ini dikarenakan menurut saya sendiri, Bahasa Indonesia itu memiliki 2 peran yaitu menjadi identitas bangsa dan menjadi
pemersatu atas proses komunikasi antar masyarakatnya.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa sipil yang digunakan di negara kita tercinta. Bahasa Indonesia dalam bahasan linguistik mengandung
beberapa konsep yang diantaranya :

• Konsep Ekspresi, dimana Bahasa Indonesia menjadi perlambangan ekspresi dari masyarakatnya. Contoh : jika dalam rapat kita merasa
ingin mengekspresikan ketidaksetujuan maka kita dapat mengungkapkannya dengan Bahasa Indonesia karena dalam bahasa ini sudah
tersusun unsur kesopanan kata.
• Konsep Adaptasi, dimana Bahasa Indonesia menjadi penyesuaian negara dengan geografisnya. Karena negara kita pada zaman dahulu
menggunakan bahasa Melayu maka dibuatlah bahasa khusus yaitu Bahasa Indonesia yang konsepnya tidak jauh berbeda dengan
Bahasa Melayu.
• Konsep Komunikasi, dimana Bahasa Indonesia menjadi jalan untuk berkomunikasi antara penduduk yang satu dengan yang lainnya.

Menurut saya ada 2 peran mencolok dari Bahasa Indonesia yaitu sebagai identitas dan sebagai pemersatu.
Dikatakan sebagai identitas, sebab kehadiran Bahasa Indonesia menjadi sumber pandangan negara lain bahwa Indonesia memiliki identitas
juga dalam bidang linguistik.
Dikatakan sebagai pemersatu, sebab kehadiran bahasa Indonesia menjadi jalan untuk berkomunikasi antara penduduk yang satu dengan
yang lainnya. Kita tahu bersama bahwa antar satu daerah dengan yang lain memiliki perbedaan bahasa, misalnya antara penduduk Kalimantan
dan Jawa. Oleh karena itu dibuatlah bahasa Indonesia agar satu daerah dengan yang lain dapat berkomunikasi dengan lancar.
3. Menjawab dengan metode SQ3R

1.SURVEY

Bagian pendahuluan

• Judul Artikel : Sisi Positif Parenting Budaya Jepang


• Nama Penulis : Buyung Okita
• Huruf Artikel : Calibri (Body)
• Jumlah Bagian Penjelasan : 4 Bagian
• Ukuran Huruf : 12
• Jumlah Paragraf Artikel : 10

Informasi Awal Menjelaskan tentang sisi positif dari gaya mendidik anak dalam budaya Jepang. karena akhir-akhir ini menjadi isu hangat
disebabkan semakin tinggi kesadaran masyarakat untuk mempersiapkan bekal bagi anak-anak mereka dalam membina rumah tangga
dikemudian.

2.QUESTION

1. Sebutkan 4 gaya parenting dari budaya Jepang? Jelaskan!


2. Pada umur berapakah anak mulai ditanamkan nilai-nilai moral sesuai dengan gaya parenting budaya Jepang? Jelaskan!
3. Hal apa sajakah yang diberikan orang tua kepada anak fase usia 20 tahun menurut gaya parenting di Jepang? Jelaskan!
3.READ

Jawaban sesuai isi artikel di atas

1. Sebutkan 4 gaya parenting dari budaya Jepang? Jelaskan!

4 gaya asuh budaya Jepang :

a. Hubungan Orang tua dan anak sangat dekat. Di jepang tidak jarang perempuan berhenti bekerja demi mendidik anaknya dirumah.
Sering kali terlihat seorang perempuan jepang menggendong/membawa anaknya sambil bekerja.
b. Orang tua adalah cerminan anak, Pada fase ini orangtua memberikan Batasan yang jelas mengenai hak dan kewajiban anak, apa yang
boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. Hal ini dilakukan secara turun temurun, pendidikan moral di sekolah pun mulai
ditanamkan kepada anak, meskipun terkesan monoton tetapi hal inilah yang dianggap mampu membuat anak disiplin.
c. Orang tua dan anak adalah setara. Anak didukung untuk menjadi pribadi yang mandiri, dapat berpikir dan menentukan pilihan dan lebih
bersifat demokratis, Anak mulai diajarkan independent (mandiri) dan dipersiapkan untuk dapat siap menjadi orang dewasa, Setelah usia
20 tahun anak dianggap resmi menjadi dewasa dengan biasanya diadakan upacara hari kedewasaan yang diselenggarakan di distrik/kota
setempat yang diikuti oleh pemuda berusia 20 tahun.
d. Memperhatikan tentang perasaan dan emosi. Anak juga diberikan semangat untuk dapat memahami dan menghormati perasaanya
sendiri. Orang tua mengajarkan anaknya untuk melakukan hal yang tidak mempermalukannya. Contohnya tidak menegur anaknya atau
menasehati anaknya di muka umum ketika melakukan hal yang dirasa kurang pantas.

2. Pada umur berapakah anak mulai ditanamkan nilai-nilai moral sesuai dengan gaya parenting budaya Jepang?
Jelaskan!

Pada fase usia 5-15 tahun, anak boleh bereksplorasi melakukan sesuatu, lalu usia 5-15 tahun anak mulai diajari untuk melakukan kegiatan
seperti membersihkan rumah,belajar untuk disiplin, dan melakukan apa yang dilakukan oleh orang tua, Pada fasei ni orangtua memberikan
batasan yang jelas mengenai hak dan kewajiban anak, apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
3. Hal apa sajakah yang diberikan orang tua kepada anak fase usia 20 tahun menurut gaya parenting di
Jepang.?Jelaskan !

Pada fase usia 20 tahun seorang pemuda dianggap mulai dewasa, anak didukung untuk menjadi pribadi yang mandiri,dapat berpikir dan
menentukan pilihan dan lebih bersifat demokratis. Fase ini mempersiapkan anak untuk melakukan kegiatanketerampilan bagi dirinya
sendiri dan keluarga serta belajar bertingkah laku yangbaik dan sopan (menurut adat Jepang). Anak mulai diajarkan independent (mandiri)dan
dipersiapkan untuk dapat siap menjadi orang dewasa.

4. RECITE
Jawaban yang menggunakan bahasa sendiri.
1. Sebutkan 4 gaya parenting dari budaya Jepang? Jelaskan!
Terdapat 4 pola gaya asuh anak menurut budaya Jepang
• Hubungan Orang tua dan anak sangat dekat, kedekatan orang tua dan anak secara emosional itu sangat penting. Anak tidak akan
merasa diabaikan & merasa bahwa orang tua sangat menyayanginya.
• Orang tua adalah cerminan anak, sebagai orang tua patut memberikan contoh dan teladan kepada seorang anak, dewasa ini banyak
tingkah laku orang tua yang sering ditiru dan dilakukan anak berdasarkan apa yang dialami.
• Orang tua dan anak adalah setara, pada fase ini anak dianggap dewasa dalam berpikir dan mampu menghadapi masalah yang dihadapi,
mampumemberikan pendapat baik dalam keluarga maupun lingkungan masyarakat.
• Memperhatikan tentang perasaan dan emosi. Sebagai orang yang dewasa tentu memiliki cara pandang dan sudah bisa memegang
prinsip diri sendiri, sebagai orang tentu tidak baik jika mengganggap sepele hal-hal tidak diinginkan seorang anak.

2. Pada umur berapakah anak mulai ditanamkan nilai-nilai moral sesuai dengan gaya parenting budaya Jepang.? Jelaskan!
Pada umur 5 sampai 15 tahun anak sudah mulai diajarkan moral dan ilmu pengetahuan karena pada fase ini gaya tanggap dan keingintahuan
terhadap hal-hal barucenderung tinggi (kepo).
3. Hal apa sajakah yang diberikan orang tua kepada anak fase usia 20 tahun menurut gaya parenting di Jepang.?Jelaskan.!
o Diberikan kesempatan dalam berpendapat.
o Memberikan kesempatan kepada anak untuk berpikir mandiri
o Tidak membatasi anak dalam melakukan hal-hal baru yang dianggap baik menurut anak.

5.REVIEW
Informasi utama yang terdapat dalam artikel diatas :
§ Pola asuh anak sangat penting untuk masa depan anak.
§ Terdapat 4 jenis gaya parenting dalam budaya Jepang, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa,permisif, dan terlalu protektif.
§ Umur 5-15 Tahun anak mulai diberikan pemahaman moral dan ilmu pengetahuan

§ Umur 20 seorang Pemuda di jepang sudah anggap dewasa.


§ Di Jepang sering diadakan upacara kedewasaan bagi pemuda berusia 20 tahun diikuti 20 orangPemuda.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai