Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN AKHIR PROJECT KEBANGSAAN

MENGENAI PENGGUNAAN WEEKLY PLANNER


SEBAGAI PENCEGAH TERJADINYA BURNOUT AKADEMIK

Disusun oleh :
Kelompok 1 Kelas Kewarganegaraan A 3.5
Dosen Pengampu :
Dra. SRI MUSTAINA, M.Kes

Deanisa Aliyah Subiyantoro 162112433011


Debby faradila 082111433011
Faza Aula Syakira 152110513048
Bhismara Wira Seno Siswoko 122111333059
Sekar Ayu Isna Wardani 052111133257
Muhammad Izza Fachruriza Kirom 012111133197

KELAS KEWARGANEGARAAN A-3.5


TAHUN AJARAN 2021/2022
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2021
DAFTAR ISI

Table of Contents
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
ABSTRAK ............................................................................................................................................. 1
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................ 2
1.2 Tujuan dan Manfaat ................................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................................................... 3
Tinjauan Pustaka .................................................................................................................................. 3
2.1 Tinjauan Pustaka ........................................................................................................................ 3
BAB III................................................................................................................................................... 4
METODE PENELITIAN ..................................................................................................................... 4
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................................................ 4
3.2 Objek dan Subjek Penelitian ..................................................................................................... 4
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................................................... 4
3.4 Data dan Sumber Data ............................................................................................................... 4
3.5 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................................................ 4
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 5
4.1 Hasil Penelitian............................................................................................................................ 5
4.1.1 Karakteristik Responden .................................................................................................... 5
4.1.2 Deskripsi Data Penelitian .................................................................................................... 6
4.1.3 Hasil Pengamatan ................................................................................................................ 7
4.2 Analisis Hasil Penelitian ........................................................................................................... 13
4.2.1 Berdasarkan mayoritas jawaban ...................................................................................... 13
4.2.2 Berdasarkan minoritas jawaban ...................................................................................... 13
BAB V .................................................................................................................................................. 14
KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................................................... 14
5.1 Kesimpulan ................................................................................................................................ 14
5.2 Saran .......................................................................................................................................... 14
Daftar Pustaka .................................................................................................................................... 15

ii
ABSTRAK

Pandemi COVID-19 telah merajalela di negara Indonesia sejak tahun 2020 awal, banyak
dampak yang ditimbulkan tak hanya di dunia kesehatan, namun di dunia ekonomi bahkan juga
pendidikan. Pada dunia pendidikan dampak yang sangat terlihat yaitu bergantinya pembelajaran
luring menjadi daring. Dari bergantinya metode pembelajaran ini, banyak mahasiswa yang mengalami
stress karena harus menyesuaikan dengan keadaan baru. Tak sedikit mahasiswa yang mengeluh
kesusahan dalam menjalankan kuliah, dan berujung pada kondisi burnout dimana hal tersebut dapat
mempengaruhi kualitas belajar dan dapat mengakibatkan turunya prestasi akademik pada mahasiswa .
Jenis penelitian yang kami gunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu proses
yang datanya memungkinkan peneliti untuk menghasilkan deskripsi tentang fenomena sosial yang
diteliti. Fenomena sosial yang diteliti dalam penelitian ini adalah masalah burnout akademik pada
mahasiswa Universitas Airlangga Semester 1. Dimana masalah burnout ini lebih mengarah pada
keadaan stress mahasiswa yang dapat menurunkan prestasi akademik mahasiswa tersebut.
Berdasarkan hasil grafik post-test membuktikan bahwa mayoritas jawaban responden adalah setuju
dengan penggunaan weekly planner digital ini. Hal ini membuktikan bahwa project kewarganegaraan
mengenai WEEKLY PLANNER DIGITAL yang kami sebarkan dapat merubah cara pandang
responden terutama generasi muda mahasiswa Universitas Airlangga mengenai Burnout Akademik
yang sedang marak terjadi. Hal ini juga membuktikan bahwa pemahaman responden terhadap edukasi
yang diberikan dapat diterima dan diserap dengan baik. Dan dengan adanya aplikasi weekly planner
ini dapat berguna untuk menunjang pembelajaran online, ini dibuktikan dengan hasil yang
menunjukan hasil “berguna” dengan persentase 73%. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai
salah satu acuan dalam mengatasi permasalahan akademik yang kerap dialami mahasiswa, terutama
yang berkaitan dengan faktor-faktor psikologis yang dapat memicu kemungkinan mahasiswa
mengalami academik burnout.

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pandemi COVID-19 telah merajalela di negara Indonesia sejak tahun 2020 awal, banyak
dampak yang ditimbulkan tak hanya di dunia kesehatan, namun di dunia ekonomi bahkan juga
akademik. Pada dunia akademik dampak yang sangat terlihat yaitu bergantinya pembelajaran luring
menjadi daring. Pembelajaran daring itu sendiri merupakan metode pembelajaran jarak jauh yang
menggunakan beberapa platform digital seperti google classroom, video conference, telepon atau live
chat, zoom, webex, googlemeet, maupun whatsapp group. Dari bergantinya metode pembelajaran ini,
banyak mahasiswa yang mengalami stress karena harus menyesuaikan dengan keadaan baru. Tak
sedikit mahasiswa yang mengeluh kesusahan dalam menjalankan kuliah, dan berujung pada kondisi
burnout dimana hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas belajar dan dapat mengakibatkan turunya
prestasi akademik pada mahasiswa . Mahasiswa semester 1 Universitas Airlangga, telah menjalani
perkuliahan semester 1 dengan cara daring sepenuhnya. Perlu dilakukan pengamatan apakah
mahasiswa semester 1 Universitas Airlangga menunjukan gejala terjadinya burnout.

Burnout akademik merujuk pada stress, merasa terbebani atau pun sifat psikologis lainnya
dikarenakan pembelajaran yang dilakukan dengan kondisi kelelahan atau pun perasaan akan
rendahnya prestasi akademik. Hal ini muncul akibat tertekannya mahasiswa mengikuti pembelajaran
daring yang dimana ini adalah hal baru yang membuat mahasiswa merasa lebih lelah dibandingkan
dengan pembelajaran luring.

Burnout akademik bisa terjadi berawal dari tekanan atau tuntutan tugas kepada mahasiswa
dalam menjalani sesi perkuliahan yang dimana banyaknya tugas ini dapat memicu kelelahan, stres,
rasa tidak berdaya dan tidak puas akan pencapaian atau prestasi yang didapat selama menjalani
perkuliahan. Masalah Burnout ini, jika dibiarkan tanpa ada penanganan dari pihak psikologis dapat
mengakibatkan kehilangan minat, motivasi dan lebih seriusnya lagi depresi.

Burnout itu sendiri jika tidak segera ditangani akan membuat mahasiswa mengalami depresi
bahkan dapat memunculkan penyakit baru dalam diri, seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi,
diabetes tipe 2, hingga insomnia. Oleh karena itu, kami menawarkan pembuatan Weekly Planner
Digital untuk meminimalisir terjadinya burnout terhadap mahasiswa semester 1 Universitas
Airlangga. Weekly Planner Digital sendiri merupakan rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam
satu minggu menggunakan aplikasi, contohnya Any.do, Tick Tick, We Do dan sebagainya.

1.2 Tujuan dan Manfaat


Tujuan
1.Mengetahui kecenderungan terjadinya burnout pada mahasiswa semester 1 Universitas Airlangga
2.Memahami penyebab terjadinya burnout pada mahasiswa semester 1 Universitas Airlangga

2
3.Mengetahui cara mengatasi burnout pada mahasiswa semester 1 Universitas Airlangga
Manfaat
1. Untuk mengetahui apakah mahasiswa S-1 Universitas Airlangga terdapat siswa yang
mengalami burnout
2. Mengenalkan kepada khalayak umum khususnya mahasiswa semester 1 universitas Airlangga
terhadap weekly planner digital

BAB II

Tinjauan Pustaka

2.1 Tinjauan Pustaka


Corona virus atau COVID-19 berdampak secara langsung pada pegawai, orang yang bekerja,
dan juga berdampak pada mahasiswa perguruan tinggi. Pemerintah membuat beberapa kebijakan
untuk menghentikan penyebaran wabah ini, seperti karantina dan penyebaran vaksin di berbagai
tempat untuk masyarakat. Professor epidemiologi dari Universitas Yale, Kaveh Khoskood
mengungkapkan hal serupa, dengan adanya pandemi ini masyarakat yang membuat jarak sosial
menimbulkan konsekuensi kesehatan mental. Dampak yang terjadi tidak hanya di lingkungan
masyarakat luas dan ekonomi saja akan tetapi banyak sektor yang terkena dampak dari pandemik
yang muncul ini.

Sektor pendidikan merupakan salah satu dari banyak sektor yang terkena dampak COVID-19.
Banyak siswa, mahasiswa, dan juga guru yang mengalami burnout akan tuntutan akademik yang
harus dihadapi selama COVID-19 mejskipun pada nyatanya banyak limitasi yang juga ditaruh.
Burnout akademik mengacu pada stres, beban atau faktor psikologis lainnya karena proses
pembelajaran yang diikuti mahasiswa sehingga menunjukkan keadaan kelelahan emosional,
kecenderungan untuk depersonalisasi, dan perasaan prestasi pribadi yang rendah (Yang, 2004)

Menurut Budi Jatmiko, (2020) beberapa penyebab pembelajaran secara daring dari di Indonesia gagal
yaitu : (1) secara aturan yang boleh membuka pendidikan daring hanya perguruan tinggi terakreditasi
A, untuk PT dan untuk pendidikan dasar menengah belum ada aturan; (2) banyak yang belum
memiliki sistem daring atau sistem Informatika Teknologi Pembelajaran Jarak Jauh dalam satuan
pendidikan; (3) mahalnya pembuatan konten pembelajaran online; (4) belum siap bahan ajar yang
dibuat oleh para dosen dan guru, dan belum tahu cara membuatnya; (5) jaringan yang tidak support di
setiap daerah; (6) mahalnya biaya kuota internet/pulsa bagi sekolah/PT/dosen/guru dan
siswa/mahasiswa yang menggunakan kuliah atau pembelajaran daring. (7) tidak setiap siswa/
mahasiswa memiliki perangkat pembelajaran online, khususnya dari kalangan siswa/mahasiswa tidak
mampu.

Berdasarkan hasil penelitian Ali Muhson, (2011) ketidakoptimalan sistem perkuliahan dipengaruhi
oleh banyaknya banyaknya tugas yang harus diselesaikan mahasiswa, baik yang bersifat individual
maupun kelompok sehingga mengakibatkan kejenuhan (burnout) pada mahasiswa.

3
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu proses yang
datanya memungkinkan peneliti untuk menghasilkan deskripsi tentang fenomena sosial yang diteliti.
Fenomena sosial yang diteliti dalam penelitian ini adalah masalah burnout akademik pada mahasiswa
Universitas Airlangga Semester 1. Dimana masalah burnout ini lebih mekalangan darah pada keadaan
stress mahasiswa yang dapat menurunkan prestasi akademik mahasiswa tersebut.

3.2 Objek dan Subjek Penelitian

Objek penelitian ini adalah masalah burnout yang mungkin terjadi pada kalangan mahasiswa.
Untuk subjek penelitian sendiri adalah mahasiswa semester 1 Universitas Airlangga

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dari penelitian ini adalah di Universitas Airlangga kota Surabaya provinsi Jawa Timur
pada kampus A,B,dan C. Namun karena saat ini pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia bahkan
dunia dan pembelajaran masih dilakukan dalam jaringan, maka penelitian ini kami lakukan secara
online oleh peneliti maupun objek yang diteliti. Adapun waktu penelitian ini terhitung sejak awal
penyebaran kuesioner hingga partisipan yang diteliti telah memenuhi target dan kuesioner ditutup.
Tepatnya mulai tanggal 20 Desember 2021 sampai tanggal 30 Desember 2021.

3.4 Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder

1. Data primer, terdapat informan atau subjek agar data yang diperoleh menjadi valid dan
lengkap, maka peneliti menggunakan informan yang sekaligus sebagai responden (
mahasiswa semester 1 Universitas Airlangga)
2. Data sekunder, data sekunder terdiri dari: jurnal-jurnal yang terkait dengan penulisan ini,
artikel ilmiah, website-website resmi dan arsip-arsip pendukung lainnya.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik
dengan pembuatan kuisioner online yang dibuat dengan google formulir dan disebar secara online.
Dalam proses pengisian kuesioner peneliti meminta keterangan melalui pertanyaan-pertanyaan
dengan tipe multiple choice. Pengisian dilakukan melalui link google form yang telah disebar
kemudian responden menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Kemudian jawaban responden
tertampung secara otomatis dalam google spreadsheet.

4
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Hasil penelitian yang diuraikan dalam bab ini yaitu , analisis data hasil survey burnout pada
mahasiswa menggunakan pertanyaan melalui kuesioner online pada mahasiswa Universitas Airlangga
Angkatan 2021 setelah dilakukannya pembelajaran daring semester 1 sebagai data primer yang
berjumlah 100 responden.

4.1.1 Karakteristik Responden

Dari 100 mahasiswa yang menjadi responden dapat diketahui karakteristik responden
yang terdiri dari usia, domisili, dan fakultas. Berikut ini adalah deskripsi responden
mahasiswa berdasarkan usia.

Tabel 4.1.1.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase

17 Tahun 7 7%

18 Tahun 57 57%

19 Tahun 31 31%

20 Tahun 5 5%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa responden mahasiswa dengan usia 17
tahun berjumlah 7 orang atau sebesar 7%, responden dengan usia 18 tahun berjumlah
57 orang atau sebesar 57%, responden dengan usia 19 tahun berjumlah 31 orang atau
sebesar 31%, dan responden dengan usia 20 tahun berjumlah 5 orang atau sebesar 5%.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas umur mahasiswa yang setidaknya
mengalami burnout saat semester 1 ialah 18 tahun.

Mahasiswa yang berpartisipasi sebagai responden, berikut deskripsi responden


berdasarkan domisili.

Tabel 4.1.1.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Domisili

5
Domisili Jumlah Persentase

Jawa Timur 72 72%

Jawa Tengah 4 4%

Jawa Barat 15 15%

Di Luar Jawa 9 9%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa responden mahasiswa dengan domisili
jawa timur berjumlah 72 orang atau sebesar 72%, responden dengan domisili jawa
tengah berjumlah 4 orang atau sebesar 4%, responden dengan domisili jawa barat
berjumlah 15 orang atau sebesar 15%, dan responden dengan domisili luar jawa
berjumlah 9 orang atau sebesar 9%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas
domisili mahasiswa yang setidaknya mengalami burnout saat semester 1 ialah domisili
Jawa Timur.

4.1.2 Deskripsi Data Penelitian


Untuk menilai keberhasilan penyampaian data, maka akan kami siapkan serangkai
pertanyaan sebagai kuesioner mengenai burnout mahasiswa. Berikut daftar pertanyaan
yang akan digunakan sebagai kuesioner:

Tabel 4.1.2.1
Daftar Kuesioner

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

1. Apakah anda mengerti mengenai apa itu a. Tidak tahu


burnout? b. Pernah mendengar
c. Tahu

2. Apakah anda pernah mengalami a. Tidak pernah


burnout? b. Jarang
c. Sering

3. Bagaimana pendapat anda mengenai a. Kurang efektif


pembelajaran online? b. Cukup efektif
c. Sangat efektif

4. Apakah dengan pembelajaran online a. Tidak nyaman


anda merasa nyaman? b. Cukup nyaman
c. Nyaman

5. Apakah anda setuju bahwa a. Tidak setuju


pembelajaran online sebagai pemicu b. Setuju

6
terjadinya burnout? c. Sangat setuju

6. Apakah anda selama pembelajaran a. Tidak pernah


online terdapat kendala? b. Jarang
c. Sering

7. Seberapa seringkah anda mengeluh a. Tidak pernah


mengenai banyaknya tugas selama b. Jarang
pembelajaran online? c. Sering

8. Seberapa seringkah anda mengeluh a. Tidak pernah


mengenai kualitas pembelajaran selama b. Jarang
pembelajaran online? c. Sering

9. Seberapa seringkah anda mengeluh a. Tidak pernah


mengenai kesulitan memahami materi b. Jarang
selama pembelajaran online? c. Sering

10. Apakah dengan adanya aplikasi weekly a. Tidak berguna


planner yang dapat menunjang b. Berguna
pembelajaran online berguna bagi anda? c. Sangat berguna

11. Saat sedang mengalami burnout apa a. Bermain handphone


yang biasa anda lakukan? b. Keluar refresing dengan teman
c. Tidur

12. Dari aktivitas yang anda lakukan itu a. Tidak mengatasi


apakah dapat mengatasi burnout yang b. Cukup mengatasi
anda rasakan? c. Sangat mengatasi

4.1.3 Hasil Pengamatan

Gambar 4.1.3.1 grafik hasil pertanyaan “Apakah anda mengerti mengenai apa itu
burnout?”

7
Berdasarkan hasil survey, didapatkan 54% (54 responden) dari total responden
berpendapat bahwa tahu dan mengerti apa itu burnout. Sedangkan 37% (37 responden)
berpendapat bahwa pernah mendengar istilah burnout. Dan 9% (9 responden) lainnya
memiliki pendapat bahwa tidak tahu apa itu burnout.

Gambar 4.1.3.2 grafik hasil pertanyaan “Apakah anda pernah mengalami


burnout?”

Berdasarkan hasil survey, didapatkan 56% (56 responden) dari total responden
berpendapat bahwa jarang mengalami burnout. Sedangkan 35% (35 responden)
berpendapat bahwa sering mengalami burnout. Dan 9% (9 responden) lainnya memiliki
pendapat bahwa tidak pernah mengalami burnout.

Gambar 4.1.3.3 grafik hasil pertanyaan “Bagaimana pendapat anda mengenai


pembelajaran online?”

Berdasarkan hasil survey, didapatkan 53% (53 responden) dari total responden
berpendapat bahwa pembelajaran online kurang efektif. Sedangkan 45% (45 responden)
berpendapat bahwa pembelajaran online cukup efektif. Dan 2% (2 responden) lainnya
memiliki pendapat bahwa pembelajaran online sangat efektif.

8
Gambar 4.1.3.4 grafik hasil pertanyaan “Apakah dengan pembelajaran online anda
merasa nyaman?”

Berdasarkan hasil survey, didapatkan 62% (62 responden) dari total responden
berpendapat bahwa pembelajaran online merasa cukup nyaman. Sedangkan 27% (27
responden) berpendapat bahwa pembelajaran online merasa tidak nyaman. Dan 11% (11
responden) lainnya memiliki pendapat bahwa pembelajaran online merasa nyaman.

Gambar 4.1.3.5 grafik hasil pertanyaan “Apakah anda setuju bahwa pembelajaran
online sebagai pemicu terjadinya burnout?”

Berdasarkan hasil survey, didapatkan 69% (69 responden) dari total responden
berpendapat setuju bahwa pembelajaran online sebagai pemicu terjadinya burnout.
Sedangkan 16% (16 responden) berpendapat tidak setuju bahwa pembelajaran online
sebagai pemicu terjadinya burnout. Dan 15% (15 responden) lainnya memiliki pendapat
sangat setuju bahwa pembelajaran online sebagai pemicu terjadinya burnout.

9
Gambar 4.1.3.6 grafik hasil pertanyaan “Apakah anda selama pembelajaran online
terdapat kendala?”

Berdasarkan hasil survey, didapatkan 59% (59 responden) dari total responden
berpendapat bahwa jarang terdapat kendala selama pembelajaran online. Sedangkan 38%
(38 responden) berpendapat bahwa sering terdapat kendala selama pembelajaran online.
Dan 3% (3 responden) lainnya memiliki pendapat bahwa tidak pernah terdapat kendala
selama pembelajaran online.

Gambar 4.1.3.7 grafik hasil pertanyaan “Seberapa seringkah anda mengeluh


mengenai banyaknya tugas selama pembelajaran online?”

Berdasarkan hasil survey, didapatkan 59% (59 responden) dari total responden
berpendapat bahwa sering mengeluh mengenai banyaknya tugas selama pembelajaran
online. Sedangkan 40% (40 responden) berpendapat bahwa jarang mengeluh mengenai
banyaknya tugas selama pembelajaran online. Dan 1% (1 responden) lainnya memiliki
pendapat bahwa tidak pernah mengeluh mengenai banyaknya tugas selama pembelajaran
online.

10
Gambar 4.1.3.8 grafik hasil pertanyaan “Seberapa seringkah anda mengeluh
mengenai kualitas pembelajaran selama pembelajaran online?”

Berdasarkan hasil survey, didapatkan 57% (57 responden) dari total responden
berpendapat bahwa jarang mengeluh mengenai kualitas pembelajaran selama
pembelajaran online. Sedangkan 40% (40 responden) berpendapat bahwa sering mengeluh
mengenai kualitas pembelajaran selama pembelajaran online. Dan 3% (3 responden)
lainnya memiliki pendapat bahwa tidak pernah mengeluh mengenai kualitas pembelajaran
selama pembelajaran online.

Gambar 4.1.3.9 grafik hasil pertanyaan “Seberapa seringkah anda mengeluh


mengenai kesulitan memahami materi selama pembelajaran online?”

Berdasarkan hasil survey, didapatkan 62% (62 responden) dari total responden
berpendapat bahwa sering mengeluh mengenai kesulitan memahami materi selama
pembelajaran online. Sedangkan 37% (37 responden) berpendapat bahwa jarang mengeluh
mengenai kesulitan memahami materi selama pembelajaran online. Dan 1% (1 responden)
lainnya memiliki pendapat bahwa tidak pernah mengeluh mengenai kesulitan memahami
materi selama pembelajaran online.

11
Gambar 4.1.3.10 grafik hasil pertanyaan “Apakah dengan adanya aplikasi weekly
planner yang dapat menunjang pembelajaran online berguna bagi anda?”

Berdasarkan hasil survey, didapatkan 73% (73 responden) dari total responden
berpendapat bahwa aplikasi weekly planner berguna untuk menunjang pembelajaran
online. Sedangkan 16% (16 responden) berpendapat bahwa aplikasi weekly planner sangat
berguna untuk menunjang pembelajaran online. Dan 11% (11 responden) lainnya memiliki
pendapat bahwa aplikasi weekly planner tidak berguna untuk menunjang pembelajaran
online.

Gambar 4.1.3.11 grafik hasil pertanyaan “Saat sedang mengalami burnout apa yang
biasa anda lakukan?”

Berdasarkan hasil survey, didapatkan 38% (38 responden) dari total responden
berpendapat bahwa saat sedang mengalami burnout biasanya melakukan tidur. Sedangkan
33% (33 responden) berpendapat bahwa saat sedang mengalami burnout biasanya
melakukan refresing dengan teman di luar. Dan 29% (29 responden) lainnya memiliki
pendapat bahwa saat sedang mengalami burnout biasanya bermain game.

12
Gambar 4.1.3.12 grafik hasil pertanyaan “Dari aktivitas yang anda lakukan itu
apakah dapat mengatasi burnout yang anda rasakan?”

Berdasarkan hasil survey, didapatkan 77% (77 responden) dari total responden
berpendapat setelah melakukan aktivitas itu dapat cukup untuk mengatasi burnout yang
dirasakan. Sedangkan 14% (14 responden) berpendapat bahwa setelah melakukan aktivitas
itu dapat sangat mengatasi burnout yang dirasakan. Dan 9% (9 responden) lainnya
memiliki pendapat bahwa setelah melakukan aktivitas itu tidak mengatasi burnout yang
dirasakan.

4.2 Analisis Hasil Penelitian

4.2.1 Berdasarkan mayoritas jawaban


Berdasarkan hasil grafik post-test yang telah dipaparkan di atas, membuktikan bahwa
mayoritas jawaban responden adalah tepat dan benar. Hal ini membuktikan bahwa project
kewarganegaraan mengenai WEEKLY PLANNER DIGITAL yang kami sebarkan dapat
merubah cara pandang responden terutama generasi muda mahasiswa Universitas
Airlangga mengenai Burnout Akademik yang sedang marak terjadi. Hal ini juga
membuktikan bahwa pemahaman responden terhadap edukasi yang diberikan dapat
diterima dan diserap dengan baik.

4.2.2 Berdasarkan minoritas jawaban


Berdasarkan jawaban dari survey yang diberikan, dapat ditemukan beberapa jawaban
yang berbeda dari mayoritas. Hal ini kemungkinan disebabkan karena beberapa responden
memiliki pemikiran berbeda masing-masing dari peneliti tentang Burnout akademik.
Dalam kuesioner ini penulis memberikan beberapa pertanyaan yang bersifat subjektif,
sehingga memungkinkan jawaban yang berbeda-beda dari responden. Hal lain yang
menyebabkan jawaban berbeda adalah adanya kemungkinan responden tidak menjawab
kuisioner ini dengan serius tanpa memahami pertanyaan yang akan diberikan.

13
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan serta hasil yang diperoleh seperti yang telah
dideskripsikan pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat academic burnout
pada mahasiswa semester 1 Universitas Airlangga pada 100 responden, seluruhnya berada pada
kategori tinggi. Dengan persentase 69% menandakan bahwa pembelajaran online dapat diprediksi
sebagai pemicu terjadinya academic burnout. Artinya, terdapat kontribusi faktor yang dapat
memprediksi bahwa pembelajaran online sebagai akar masalah utama yang memicu tingginya
mahasiswa mengalami academic burnout. Dan dengan adanya aplikasi weekly planner ini dapat
berguna untuk menunjang pembelajaran online, ini dibuktikan dengan hasil yang menunjukan hasil
“berguna” dengan persentase 73%. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu acuan
dalam mengatasi permasalahan akademik yang kerap dialami mahasiswa, terutama yang berkaitan
dengan faktor-faktor psikologis yang dapat memicu kemungkinan mahasiswa mengalami academic
burnout.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan, maka saran yang dapat diberikan oleh
peneliti adalah :

1. Bagi Pembimbing akademik maupun konselor pendidikan tingkat universitas dapat membantu
mahasiswa mengatasi academic burnout dengan intervensi-intervensi yang secara umum bertujuan
membangun sikap, perilaku, serta pikiran positif mahasiswa terhadap tuntutan akademiknya. Beberapa
intervensi yang dapat dilakukan adalah berupa program mentoring, peer counseling, bimbingan
akademik yang terstruktur, dan training life-skills.

2. Bagi mahasiswa penelitian ini dapat menjadi acuan dalam mengatasi berbagai permasalahan dalam
aktivitas akademik yang sering dialami oleh mahasiswa, terutama dalam kaitan dengan aspek-aspek
psikologis yang mampu memicu terjadinya academic burnout, dengan cara mengoptimalkan planful
problem solving, confrontive coping dan seeking social support sehingga mampu menurunkan
academic burnout pada mahasiswa. Dan mahasiswa hendaknya terus mengembangkan kemampuannya
dalam menghadapi masalah agar tidak sampai mengalami academic burnout karena setiap individu
memiliki kesempatan yang sama untuk menemui suatu masalah, tinggal bagaimana kita menyikapinya.

14
Daftar Pustaka

Jatmiko, B. (2020).Pembelajaran Daring Dinilai Gagal Suara Merdeka News (30 April 2020)

http://repo.iain-tulungagung.ac.id/6305/6/Bab%20III.pdf. Diakses pada 03-01-2022. 25:43

Rusdiana, A. 2019. Panduan Mini Riset. Bandung: UIN Sunan Gunung Jati

15

Anda mungkin juga menyukai