RISET
Oleh :
2023
LAPORAN AKHIR RISET
Oleh :
2023
i
LEMBAR
LAPORAN AKHIR RISET
JUDUL
:
ANALISIS KESIAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
TATAP MUKA PASCA COVID-19 DI SEKOLAH DASAR DESA
KARANGTENGAH
Disusun Oleh :
1. Fitri Setiawan 20190100008
2. Leni June Murliani : 20190100018
Laporan ini telah diseminarkan dihadapan penguji seminar hasil pada program
riset di program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fitria Nurulaeni, S.Pd., M.Pd Teofilus A.H., S.Pd., M.Pd Joko Suprapmanto, M.Pd
NIDN. 0412039401 NIDN. 0425079003 NIDN : 0409109502
Ka Prodi PGSD
Utomo, S.Pd, MM
NIDN : 0428036102
i
ABSTRA
Covid-19 yang melanda dunia dua tahun silami mengakibatkan perubahan pada dunia
pendidikan. Adanya wabah Covid-19 ditahun 2020 sampai saat ini memberikan dampak yang
sangat buruk, khususnya pada bidang pendidikan. Peserta didik harus mampu mengikuti
pembelajaran jarak jauh yang ditetapkan oleh pemerintah untuk mengurangi penyebaran
virus Covid-19. Sering berjalannya waktu wabah Covid-19 mulai berkurang, sehingga
pemeirntah merencanakan untuk melalukan kegiatan pembelajaran tatap muka secara
bertahap pada tahun ajaran baru 2022.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di sekolah dasar
untuk mengetahui bagaimana kesiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka pasca Covid-19
yang ada di desa Karangtengah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian metode
kualitatif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Sekolah yang ada di Desa
Karangtengah. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu SDN 01 Karangtengah,
SDN 02 Karangtengah, SDN 04 Karangtengah dan SDN 09 Karangtengah. Subjek yang
digunakan dalam penelitiam ini adalah guru kelas dan peserta didik sekolah dasar. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa observasi, wawancara guru
dan siswa, pemberian angket kepada siswa dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran pandemi Covid-19 ini banyak
menimbulkan perubahan, salah satunya ialah banyak guru dan peserta didik harus
menghadapi berbagai kendala seperti beradaptasi kembali dengan siswa, media pembelajaran
yang menarik, perubahan tingkah laku peserta didik, dan metode pembelajaran yang
digunakan guru dalam pembelajaran online maupun tatap muka. Kesiapan pembelajaran tatap
muka yang dilakukan guru sudah berjalan baik, walaupun masih ada beberapa kendala yang
dialami. Namun, antusias peserta didik sangat merasa senang dalam belajar, selain merasa
percaya diri, peserta didik juga merasa memiliki tantangan dalam belajar mengajar.
i
DAFTAR ISI
i
v
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Teknik Analisis Data.........................................................................................20
Gambar 2.2 Validitas Data Kualitatif....................................................................................20
Gambar 2.3 Bukti Submit ke Jurnal ICEHOS......................................................................27
Gambar 2.4 Pemberitahuan Hasil Seleksi Diterima..............................................................28
Gambar 2.5 Publikasi Prossiding Internasional.....................................................................29
Gambar 2.6 Mengamati dan melakukan wawancara kepada guru dan siswa.......................70
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kisi-kisi lembar observasi.....................................................................................13
Tabel 2.2 Kisi-kisi wawancara kepada guru.........................................................................15
Tabel 2.3 Kisi-kisi wawancara kepada peserta didik............................................................16
Tabel 2.4 Kisi-kisi pemberian angket kepada peserta didik..................................................16
Tabel 2.5 Jadwal Riset..............................................................................................................
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
handphone lebih cenderung terlihat kurang bersemangat sehingga tidak efektif dalam
pembelajaran daring.
Pada proses pembelajaran daring ini guru dan peserta didik mampu mempersiapkan
media pembelajaran seperti handphone, kesiapan belajar peserta didik perlu diperhatikan.
Menurut Djamarah (2011 :35) kesiapan belajar merupakan kondisi diri yang telah
dipersiapkan untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Sedangkan menurut Dalyono
(2012
:166) kesiapan belajar merupakan kesiapan atau kesediaan seseorang untuk berbuat
sesuatu. dapat disimpulkan bahwa kesiapan belajar adalah suatu proses pembelajaran
daring yang perlu dipersiapkan untuk pembelajaran dari melalui media pembelajaran
yang sudah tersedia di sekolah dasar.
Proses pengguna gadget sangat mempengaruhi dalam pembelajaran daring. Dimana
siswa cenderung lebih menggunakan handphone sebagai media pembelajaran. Menurut
Warsita dalam Arif Fatimatuz Zahro (2015) mengatakan bahwa penggunaan handphone
sebagai sarana untuk memudahkan pembelajaran atau komunikasi jarak jauh dengan
orang lain terutama sebagai media pembelajaran. Tetapi sekarang malah kebanyakan
anak-anak yang sudah tidak mengontrol diri mereka untuk menggunakan handphone dan
malah mengakibatkan dampak yang tidak baik bagi peserta didik. Selain itu dampak
dalam penggunaan handphone sangat mempengaruhi pada sikap peserta didik yang akan
cenderung menjadi pemalas dan kesulitan beradaptasi dengan mata pembelajaran, lebih
mementingkan bermain game dibandingkan dengan belajar. Oleh karena itu, peserta didik
perlu dibimbing dalam menggunakan handphone sebagai media pembelajaran agar siswa
dapat belajar dengan baik.
Pada pembelajaran daring, Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk
dilaksanakannya pembelajaran tatap muka yang akan dilaksanakan pada tahun 2022. Oleh
Direktur Sekolah Dasar, Kemendikbudristek, Dra. Sri Wahyuningsih, M. Pd mengatakan
bahwa adanya perbedaan akses dan kualitas selama pembelajaran daring dengan
pembelajaran tatap muka pada masa pandemi Covid-19 yang mengakibatkan kecapaian
belajar menurun, terutama anak sekolah dasar. Oleh karena itu, Pemerintah terus
mendorong untuk diselenggarakannya pembelajaran tatap muka terbatas sesuai dengan
protokol kesehatan yang sudah diterapkan. Direktur Sekolah Dasar mengingatkan
kembali bahwa pembelajaran tatap muka terbatas harus mempersiapkan sedemikian rupa.
Dimana para guru dan peserta didik harus melakukan vaksinasi terlebih dahulu sebelum
dilaksanakannya pembelajaran tatap muka.
3
keadaan di sekolah, dan mendapat peluang untuk bekerja di instansi Pendidikan setelah
lulus kuliah.
BAB II
LANDASAN RISET
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat penulis simpulkan bahwa
pembelajaran daring adalah proses pembelajaran dalam bidang pendidikan yang dimana
melakukan pemanfaatan sistem jaringan atau komunikasi jarak jauh menggunakan
handphone dengan jaringan internet tanpa adanya tatap muka secara langsung.
Pembelajaran daring ini pada masa pandemi covid-19 dilakukan untuk mengurangi resiko
penyebaran virus covid-19 pada saat pembelajaran tatap muka berlangsung. Pembelajaran
ini berinteraksi antar siswa dan guru pengajar akan kesiapan dalam pembelajaran tersebut.
Walaupun pada saat pembelajaran daring banyak siswa yang merasa jenuh dan bosan
dalam pembelajaran daring, kebanyakan sebagian siswa lebih ingin pembelajaran tatap
muka.
4
5
Namun, adanya wabah covid-19 seluruh penjuru sekolah ditutup dan diadakannya
pembelajaran daring atau sering dikenal dengan E-learning.
Pada akhirnya banyak sebagian sekolah yang sudah melakukan pembelajaran tatap
muka atau face to face learning antara guru dan peserta didik. Meskipun demikian, tetap
harus waspada terhadap wabah covid-19 yang masih memiliki banyak penyakit. Oleh
karena itu, pemerintah telah memberikan berbagai tips atau saran diantaranya seperti
durasi waktu pembelajaran tatap muka terbatas, protokol kesehatan harus dipatuhi,
sehingga protokol kesehatan di sekolah dasar juga perlu diterapkan.
Dengan tahun ajaran baru 2022, guru dan peserta didik mulai merancang kesiapan
dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka pasca covid-19 yang akan dilaksanakan di
seluruh penjuru sekolah, salah satunya sekolah dasar. Persiapan pembelajaran tatap muka
ini sangat penting agar guru memiliki kesiapan dalam melaksanakan pembelajaran tatap
muka, persiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka seperti menyiapkan
Rpp, metode pembelajaran yang tepat, merancang media pembelajaran, menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan, dan membuat persiapan belajar.
Belajar (learning) secara umum diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku
yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman. Perubahan perilaku dalam diri
seseorang adalah suatu proses. Perubahan tersebut dapat diamati hasilnya dalam bentuk
perubahan tahu (Hitipiew,2009). Ada banyak jenis belajar dan mengajar jika ditinjau dari
tipe prosesnya dan sasaran, yaitu pembelajaran tatap muka (face to face learning) dan
pembelajaran jarak jauh (distance learning). Pada setiap proses belajar mengajar tentunya
membutuhkan perencanaan pembelajaran yang disusun oleh pengajar. Perencanaan
pembelajaran akan berbeda bergantung pada jenis pembelajaran yang akan dilakukan
(pembelajaran tatap muka), materi yang akan dipelajari oleh peserta didik, sarana dan
media belajar yang tersedia.
Pembelajaran tatap muka merupakan pembelajaran yang sangat umum berlangsung
saat ini. Pembelajaran tatap muka harus terencanakan secara khusus berdasarkan kaidah-
kaidah pengembangan bahan ajar dan standar proses dalam penerapannya. Pada
pembelajaran tatap muka, kemampuan mengajar pengajar sangat menentukan, misalnya
penguasaan konsep materi pelajaran dan lingkungan tempat belajar. Menurut Mursell &
Nasution (2008) menyatakan bahwa, Pembelajaran dengan sukses tak dapat dilakukan
6
menurut para pola tertentu yang diikuti secara rutin. Agar berhasil dengan baik, mengajar
memerlukan kecakapan, pemahaman, inisiatif, dan kreativitas dari pihak pengajar.
Berdasarkan uraian di atas, bertujuan untuk memungkinkan berinteraksi guru dan
peserta didik dalam satu lingkungan untuk mencapai memberikan pengalaman belajar
langsung kepada peserta didik. Dimana pada pembelajaran tatap muka perlu merancang
media pembelajaran dan kesiapan guru dalam menyiapkan suasana belajar yang
menyenangkan terhadap peserta didik untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka pasca
covid-19.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas, dapat penulis simpulkan bahwa
kesiapan adalah suatu keadaan dalam diri sendiri yang membuatnya siap dalam memberi
materi ataupun media pembelajaran yang akan diajarkan pada peserta didik. Dimana
dalam pembelajaran tatap muka siswa membutuhkan kesiapan dalam pembelajaran tatap
muka pasca covid-19, kesiapan ini akan penulis capai apabila ada yang berulang-ulanh
hingga mencapai tujuan yang di inginkan. Adapun kesiapan yang perlu dipersiapkan yaitu
:
sudah mereda siswa diperlukan untuk mengembangkan potensi dan bakat siswa
dalam pembelajaran tatap muka.
Proses penyampaian suatu bahan ajar yang dilakukan dengan menggunakan
kesiapan pelaksanaan pembelajaran yang menyenangkan tentunya akan membuat para
peserta didik terkesan dan senang dalam mengikuti pembelajaran sehingga partisipasi
siswa dalam pembelajaran akan meningkat. Dimana kegiatan yang menyenangkan juga
perlu dilakukan untuk menghilangkan rasa kebosanan dan kejenuhan karena setiap
pembelajaran daring siswa terus-menerus belajar dirumah. Suasana pembelajaran yang
mengasyikan akan membuat peserta didik untuk terlihat aktif dalam pembelajaran tatap
muka yang tentunya berpengaruh terhadap hasil belajar.
b). Misi :
1. Menumbuh kembangkan penghayatan dan pengalaman terhadap nilai-
nilai agama agar memiliki akhlak mulia
8
b). Misi :
1. Menanamkan keimanan dari ketaqwaan melalui pengalaman ajaran
agama
2. Mengoptimalkan pembimbing dan pembelajaran yang aktif, inovatif,
kreatif, menyenangkan kegiatan intra dan ekstra kulikuler
3. Membina dan menjalin kerjasama yang harmonis antar warga sekolah
guna menciptakan sekolah ramah anak
4. Pembiasaan sikap dan perilaku yang baik, santun, sopan, berkarakter
dan ramah lingkungan.
9
b). Misi :
1. Memelihara kedisplinan akhlak dan budi pekerti luhur
2. Meningkatkan kemampuan akademis berpikir krisis, kreatif dan
mandiri
3. Menjalin kerjasama yang harmonis antar warga sekolah, orangtua,
masyarakat dan lembaga lain yang terkait
4. Menciptakan dan memlihara lingkungan sekolah yang bersih sehat
dan nyaman.
2.2.4 Profil SDN 09 Karangtengah
Nama Instansi : SDN 09 Karangtengah
Alamat : Jl. Selamanjah Batununggal, Kecamatan Cibadak.
Akreditasi :B
Kurikulum : Kurikulum 2013
Jumlah Guru : 10 Guru
Jumlah Siswa Laki-laki :-
Jumlah Siswa Perempuan : -
Ruang Kelas : 12 Kelas
1
b). Misi :
1. Meningkatkan prestasi akademik dan non-akademik di berbagai
bidang
2. Meningkatkan kemandirian, kreatifitas dan daya imajinatid
3. Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sosial dan alam.
Pada tahap ini, kegiatan yang lakukan yaitu menyebarkan atau memberikan
angket kepada peserta didik dengan tujuan mencari informasi berkaitan dengan
kesiapan siswa ketika mereka akan melakukan pembelajaran tatap muka.
d. Tahap Keempat : Dokumentasi
Pada tahap ini, kegiatan yang kami lakukan untuk mengumpulkan datayang
bersumber dari arsip sekolah dan yang ada pada penelitian tersebut.
Dokumentasi ini untuk kelengkapan kami dalam melakukan observasi,
pemberian angket kepada peserta didik, dan wawancara dengan guru dan peesrta
didik di sekolah dasar.
Pengumpulan data yang kami lakukan tidak hanya satu sekolah. Namun, kami
melakukan pengumpulan data di empat sekolah yakni : SDN 01 Karangtengah, SDN 02
Karangtengah, SDN 04 Karangtengah dan SDN 09 Karangtengah.
4 Guru mempunyai
kemampuan menggunakan
internet untuk pembelajaran
Online atau Tatap muka pasca
Covid-19
Dampak 1 Guru kesulitan
terjadinya mempersiapkan media
Pembelajaran pembelajaran pada saat
pada saat masa daring, karena harus membuat
pandemic video pembelajaran.
Covid-19
3 Guru mempunyai
kemampuan menggunakan
internet untuk pembelajaran
Online atau
Tatap muka pasca Covid-19
Peserta didik menggunakan
gadjet untuk bermain bukan
mengerjakan tugas sekolah
1
2. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara berisi seperangkat pertanyaan yang menjadi acuan
untuk mendapatkan informasi/data dari informan guru dan siswa mengenai
kesiapan pelaksanaan kegiatan pembelajaran tatap muka pasca Covid-19.
Berikut merupakan kisi-kisi wawancara :
Tabel 2.2 Kisi-kisi wawancara guru kelas
No.
Variabel Indikator
Soal
Kesiapan pelaksanaan Cara mengatasi permasalahan bagi 1
Pembelajaran tatap peserta didik pada saat pembelajaran tatap
muka pasca Covid-19 muka dilaksanakan kembali
Proses perubahan tingkah laku terhadap 2
peserta didik dalam pembelajaran tatap
muka pasca Covid-19
Kesiapan yang dilakukan guru dalam 3
pelaksanaan pembelajaran tatap muka
pasca Covid-19
Respon peserta didik terhadap situasi atau 4
kondisi dalam proses pembelajaran tatap
muka dilaksanakan kembali
Metode yang diterapkan guru terhadap 5
peserta didik untuk meningkatkan proses
pembelajaran tatap muka dilaksanakan
kembali
Meningkatkan kesulitan belajar bagi 6
peserta didik dalam proses pembelajaran
tatap muka dilaksanakan kembali
Cara mengatasi perbedaan kesiapan 7
dalam proses pembelajaran tatap muka
dilaksanakan kembali
tatap muka
Motivasi Ketekunan Kehadiran peserta
belajar dalam peserta didik didik dan mengikuti
pembelajaran dalam belajar pembelajaran pada
tatap muka terhadap saat dimulai
pasca Covid- pembelajaran
19 tatap muka
Minat dan Kebiasaan dalam
ketajaman mengikuti pelajaran
perhatian dalam terhadap pembelajaran
belajar terhadap tatap muka
pembelajaran Semangat dalam
tatap muka mengikuti pelajaran
terhadap pembelajaran
tatap muka
Pengetahuan Menggunakan
tentang smartphone untuk
smartphone pembelajaran tatap
muka
Koneksi internet untuk
belajar dalam
pembelajaran tatap
muka
Faktor yang Mengikuti tren zaman
mempengaruhi sekarang dalam
penggunaan pembelajaran tatap
smartphone muka
Peserta didik biasanya
aktif di media sosial
dalam pembelajaran
tatap muka
Fungsi Sebagai sumber
smartphone belajar jika ada tugas
dalam dalam pembelajaran
pembelajaran tatap muka
tatap muka
berfungsi sebagai
media untuk
pembuatan daftar
kegiatan dalam kelas
Jumlah
4. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan sebagai pelengkap dari observasi dan wawancara
berupa kurikulum sekolah, tata tertib sekolah, foto kegiatan penelitian serta
rekaman suara wawancara.
1
Teknik pengumpulan data adalah salah satu tahapan yang sangat penting dalam
penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data kualitatif. (Rahardjo,
mudjia : 2011) mengemukakan bahwa teknik pengumpulan data yang benar akan
menghasilkan data yang akurat. Oleh karena itu, pada penelitian ini harus dilakukan
dengan cermat dan teliti sesuai prosedur yang benar. Berikut merupakan teknik
pengumpulan data yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu :
1. Observasi
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi ke sekolah dasar dan
mengamati yang berkenaan dengan kesiapan pelaksanaan pembelajaran tatap
muka pasca Covid-19.
2. Wawancara
Dalam penelitian ini, setelah melakukan penelitian dan mengamati observasi
ke sekolah dasar, peneliti melakukan wawancara kepada informan penelitian
untuk memperoleh data mengenai kesiapan pelaksanaan pembelajaran tatap
muka pasca Covid-19 serta kendala dan hambatan yang dialami guru dan siswa.
3. Pemberian angket
Dalam penelitian ini, setelah melakukan wawancara, peneliti melakukan
pemberian angket kepada siswa dalam bentuk kusioner mengenai pembelajaran
tatap muka pasca Covid-19.
4. Dokumentasi
Dalam penelitian ini, dokumentasi ini sebagai sumber data atau pelengkap
observasi dan wawancara. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
berupa kepala sekolah, guru dan siswa, dan foto kegiatan penelitian serta
rekaman suara wawancara.
1. Reduksi Data
Pada tahap ini, seluruh data yang telah di kumpulkan oleh peneliti
dirangkum dan dipilih hal-hal pokok. Peneliti melakukan reduksi data seperti
dengan cara membuat analisis dan dengan terhadap data yang masih jenuh.
2. Penyajian Data
Pada tahap ini, setelah data reduksi yaitu menyajikan data. Peneliti
melakukan penyajian data dengan cara menyederhanakan infromasi, dan
informasi yang kompleks ke informasi yang sederhana sehingga peneliti mudah
memahami maknanya. Dalam penyajian data ini hasil dari wawancara mengenai
kesiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka pasca Covid-19 serta kendala
dan hambatan yang dialami oleh guru dalam pembelajaran di sekolah dasar.
3. Penarikan Kesimpulan
Pada tahap ini, peneliti melakukan penarikan kesimpulan dengan cara
mencermati hasil dari apa yang telah di teliti. Kesimpulan yang akan di dapat
mengenai kesiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka pasca Covid-19 di
sekolah dasar.
Validitas yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu menggunakan
triangulasi. Peneliti akan melakukan metode triangulasi untuk menemukan lebih banyak
perspektif terkait data yang ditemukan mengenai kesiapan pelaksanaan kegiatan
pembelajaran tatap muka pasca Covid-19.
1
11 Submit artikel
internasional
12 Seminar internasional
13 Revisi artikel
internasional
14 Publikasi artikel
internasional
15 Perancangan
instrumen penelitian
16 Validasi instrumen
penelitian
17 Pengumpulan data
18 Analisis data
19 Penyusunan laporan
akhir riset
20 Seminar hasil riset
Pada tahap keempat, peneliti meminta izin kepada kepala sekolah dan guru
kelas 5 perihal penelitian yang akan di lakukan.
5) Tahap 5 : studi pustaka
Pada tahap kelima, peneliti melakukan kegiatan yang berkenaan dengan
mengumpulkan data pustaka dan mencatat bahan penelitian.
6) Tahap 6 : Penyusunan laporan pra-riset
Pada tahap keenam, peneliti menyusun laporan untuk pelaksanaan seminar pra-
riset.
BAB III
AKTIVITAS
RISET
Langkah pertama dalam penelitian ialah melakukan observasi untuk mengamati dan
mengikuti aktivitas guru dikelas. Ketika pembelajaran berlangsung peneliti mengamati
belajar mengajar guru dan peserta didik yang sebelumnya melakukan pembelajaran
online (Daring) banyak peserta didik yang mengalami kesulitan pada saat pembelajaran
tatap muka dilaksanakan kembali dengan menggunakan intrumen penelitian yang sudah
divalidasi sebelumnya. Selain memerhatikan aktivitas guru, peneliti juga mencatat dan
menganalisis kegiatan pembelajaran tatap muka pasca Covid-19 sesuai dengan lembar
observasi yang sudah ditentukan.
Setelah melakukan observasi, peneliti kemudian melakukan wawancara terhadap
guru dan dua orang siswa kelas V. pertanyaan yang disampaikan ialah pertanyaan yang
sesuai dengan pedoman wawancara, selain mencatat dan merekam hasil wawancara
menggunakan handphone agar dapat didengar kembali setelah wawancara. Dari berbagai
pertanyaan yang disampaikan, peneliti dapat memahami kegiatan pembelajaran pada saat
pembelajaran online atau pembelajaran tatap muka setelah pandemi berlangsung. Banyak
dari beberapa siswa yang mengeluh dalam dilaksanakannya pembelajaran online, Adapun
sebagian besar siswa lebih senang belajar secara langsung dan mudah dipahami dalam
pembelajaran tatap muka dibandigkan pada saat pembelajaran online. Setelah melakukan
wawancara terhadap
2
guru dan dua orang siswa kelas V, peneliti juga mengumpulkan dokumentasi kegiatan
penelitian sebagai dokumen pendukung hasil penelitian.
Setelah data hasil wawancara dan observassi berhasil dilaksanakan dan terkumpul,
peneliti kemudian melakukan pemberian angket kepada beberapa siswa dikelas V. hal ini
dilakukan agar memudahkan peneliti untuk menganalisis permasalahan dalam kesiapan
guru dan peserta didik dalam melakukan pembelajaran tatap muka pasca pandemic
Covid-
19. Kemudian peneliti melakukan validitas data menggunakan triangulasi sumber dengan
cara mengecek data yang diperoleh dari beberapa sumber dari sekolah yang berbeda-
beda. Peneliti berusaha membandingkan data hasil wawancara dari beberapa sekolah
yang diperoleh di setiap informan sebagai bentuk perbandingan untuk mencari dan
menggali kebenaran informasi yang telah didapatkan. sehingga dapat menarik kesimpulan
yang sama mengenai kesiapan pelaksanaan kegiatan pembelajaran tatap muka pasca
Covid-19.
Saat pandemi Covid-19 banyak sekali dari beberapa sekolah yang menimbulkan
perubahan, salah satunya ialah banyak guru dan peserta didik harus menghadapi berbagai
kendala seperti beradaptasi kembali dengan siswa, media pembelajaran yang menarik,
perubahan tingkah laku peserta didik, dan metode pembelajaran yang digunakan guru
dalam pembelajaran online maupun tatap muka. Adapun permasalahan yang muncul
akibat pembelajaran online yang disebabkan karena pandemi Covid-19 ini, salah satunya
menurunnya kemampuan bagi peserta didik dan juga berdampak pada psikilogi peserta
didik yang cenderung lebih memanfaatkan handphone untuk bermain game dibanding
menjadi media pembelajaran. Akan tetapi, pada saat pembelajaran tatap muka akan
dilaksanakan kembali semua sekolah perlu memerlukan persiapan kepada guru dalam
belajar mengajar. Adapun kesiapan yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran
yakni dengan menpersiapkan beberapa media pembelajaran yang menarik, RPP, Silabus,
dan metode pembelajaran. Adapun perbedaan dalam pembelajaran daring yang dimana
guru hanya perlu mempersiapkan video pembelajaran dan melakukan pertemuan
menggunakan Zoom, dan pembelajaran di youtube. Namun, Ketika pembelajaran tatap
muka guru perlu mempersiapkannya.
Hasil dari penelitian dan dokumentasi ini dapat diperoleh data yang dimana dapat
memecahkan persoalan dalam penelitian. Banyak sekali kendala dan hambatan dalam
penelitian ini sehingga membandingkan pembelajaran sebelum dan setelah pandemi
berlangsung, seperti siswa kesulitan memahami pembelajaran menggunakan media
pembelajaran dengan seadanya, siswa kesulitan dalam media jaringan, dan siswa sering
merasa jenuh dan bosan pada saat pembelajaran daring dirumah.
2
27
2
Penelitian ini dilakukan selama 2 semester ini telah menghasilkan publikasi. Pada
semester 7, penelitian yang dilakukan dengan judul “Analisi Kesiapan Pelaksanaan Kegiatan
Pembelajaran Tatap Muka pasca Covid-19” telah dipersentasikan pada kegiatan Seminar
International Conference on Education, Humanities, and Social Science (ICEHOS) yang
dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2022 dan telah dipublikasikan di prossiding
internasional yaitu Prossiding International Conference on Education, Humanities, and Social
Science (ICEHOS) yang terbit secara online pada tanggal 23 Agustus 2022.
Kemudian, penelitian ini dilakukan pada semester 7 dengan judul “Analisis Kesiapan
Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka pasca Covid-19” yang menargetkan
publikasi artikel ilmiah yang sudah dipublikasi pada tanggal 23 Agustus 2022. Kesimpulan
dari hasil penelitian ini ialah kesiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka pasca Covid-19
yang dimana guru dan peserta didik perlu mempersiapkan beberapa pembelajaran seperti
media pembelajaran yang menarik, RPP, silabus, dan metode pembelajaran. Selain dari
kesiapan seorang guru dalam melakukan belajar mengajar, guru perlu memahami peserta
didik dari kebiasaan-kebiasaan yang sebelumnya pembelajaran dilaksanakan secara daring
kemudian setelah meredanya Covid-19 pembelajaran tatap muka dilaksanakan Kembali.
Pastinya di setiap pembelajaran mengalami kesulitan dalam belajar mengajar yang dimana
suatu hambatan itu dapat diselesaikan, antusias peserta didik mendengar pembelajaran tatap
muka akan dilaksanakan kembali. Dimana pada sebelumnya pembelajaran daring membuat
peserta didik merasa jenuh dan bosan pada saat belajar dirumah, peserta didik juga sulit
memahami pelajaran yang diberikan guru tanpa penjelasan sebelumnya.
Kesiapan pembelajaran tatap muka yang dilakukan guru sudah berjalan baik, walaupun
ada beberapa kendala yang dialami yaitu media pembelajaran yang terbatas pada saat
pembelajaran daring, peserta didik kurang memahami pelajaran yang dimana peserta didik
harus mencari informasi menggunakan website. Setelah pandemi Covid-19 mereda, peserta
didik antusias senang mendengar akan melakukan pembelajaran tatap muka kembali, hal ini
menyebabkan guru perlu mempersiapkan pembelajaran pada saat belajar mengajar.
3
DAFTAR PUSTAKA
3
LAMPIRAN
3
LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN OBSERVASI
LAMPIRAN
3
34
LEMBAR OBSERVASI
ANALISIS KESIAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
TATAP MUKA PASCA COVID-19 DI SEKOLAH DASARDESA
KARANGTENGAH
3
36
3
38
3
40
4
42
4
TRANSKRIP WAWANCARA GURU
4
4
Informan : “ eee… cara mengatasi kesulitan belajar yakni biasanya peserta didik
dapat membangun rasa semangat untuk belajar dan menghilangkan
rasa jenuh saat belajar, berbeda pada saat pembelajaran daring sangat
membosankan, hanya mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh
guru.”
Peneliti : “ ohiya ibu, mungkin banyak siswa yang merasakan jenuh pada saat
pembelajaran tersebut. Nah, bagaimana cara ibu mengatasi perbedaan
kesiapan dalam proses pembelajaran sebelum dan setelah pada masa
pandemi Covid-19 ?”
Informan : “ biasanya eee… ibu mengatasi perbedaan pembelajaran sangalah
berbeda, oleh sebab itu dalam perbedaan ini guru dapat beradaptasi
kembali dengan kebiasaan peserta didik yang dilakukan sebelumnya.”
Peneliti : “Eee… baik bapak mungkin dicukupkan sekian wawancaranya.
Terimakasih untuk waktunya. Mohon maaf bila ada perkataan yang
salah atau menyinggung. Wassalamualaikum.wr.wb”
Informan : “ iya neng, waalaikumsalam.wr.wb.”
TRANSKRIP WAWANCARA GURU
47
4
Informan : “Banyak siswa yang sulit kosentrasi Ketika belajar, kurang baiknya
Bahasa sehari-hari, masih terbiasa dengan pembelajaran dirumah dan
lingkungan teman mempengaruhi perilaku siswa.”
Peneliti : “Nah tentu juga disekolah eee… pasti ada perubahan yang dialami
guru maupun siswa. Nah, Bagaimana kesiapan yang dilakukan guru
dalam proses pelaksanaan pembelajaran tatap muka pasca Covid-19 ?”
Informan : “Kesiapan yang dilakukan guru yakni mempersiapkan fasilitas seperti
tempat cuci tangan, handsanitizer dan segala hal yang berhubungan
dengan protokol Kesehatan Covid-19 juga untuk di kelas
mempersiapkan segala pembelajaran di kelas untuk membangun
motivasi belajar siswa.”
Peneliti : eee… setelah melakukan persiapan dalam pembelajaran. Nah,
Bagaimana respon peserta didik terhadap situassi dan kondisi dalam
proses pembelajaran tatap muka dilaksanakan Kembali.”
Informan : “ eee… Respon peserta didik yakni diawal tatap muka siswa
semangat untuk belajar, siswa mengalami penurunan dan banyak
melupakan materi-materi yang sudah diajarkan sebelumnya.”
Peneliti : “banyak peserta didik yang merasa jenuh, bahkan malas belajar
setelah pembelajaran daring. Nah, metode apa yang digunakan guru
terhadap peserta didik untuk meningkatkan proses pembelajaran tatap
muka dilaksanakan Kembali ?”
Informan : “ saya menggunakan Metode yang digunakan guru yakni metode
Guided Reading, Discovery learning, metode PQ4R, Contertual
learning.”
Peneliti : “ ohiya baik ibu. Nah, bagaimana cara ibu meningkatkan kesulitan
belajar bagi peserta didik dalam proses pembelajaran tatap muka
dilaksanakan Kembali ?”
Informan : “ eee… Cara mengatasinya yakni dengan meningkatkan motivasi
belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran yang
menyenangkan dan mengulas kembali materi-materi yang siswa
lupakan pada saat pembelajaran daring.”
Peneliti : “ ohiya ibu, mungkin banyak siswa yang merasakan jenuh pada saat
4
50
5
53
5
Peneliti : “Baik, jadi bisa dikatakan bahwa eee… sebelum pandemic covid itu
siswa lebih efektif dalam pembelajaran nya ya bu. Nah, Bagaimana
proses perubahan tingkah laku terhadap peserta didik dalam
pembelajaran tatap muka pasca Covid-19 ?”
Informan : “eee… Perubahan tingkah laku anak-anak biasanya cenderung
dengan malas belajar, malas memperhatikan guru pada saat
menjelaskan dan sebagainya. Untuk merubah tingkah laku tersebut
guru perlu memahami karakter anak-anak tersebut dan kebiasaan-
kebiasaan dalam pembelajaran dairng yang tidak untuk dibawa ke
sekolah pada saat pembelajaran tatap muka.”
Peneliti : “Nah tentu juga disekolah eee… pasti ada perubahan yang dialami
guru maupun siswa. Nah, Bagaimana kesiapan yang dilakukan guru
dalam proses pelaksanaan pembelajaran tatap muka pasca Covid-19 ?”
Informan : “ibu biasanya mempersipkan kesiapan yang dilakukan guru dalam
proses pembelajaran tatap muka yakni dengan mempersiapkan
beberapa media pembelajaran yang menarik, RPP, Silabus yang perlu
dipersiapkan, berbeda pada saat pembelajaran daring guru perlu
mempersiapkan video pembelajaran, pertemuan menggunakan Zoom,
dan pembelajaran di youtube.”
Informan : “ eee… Situasi dan kondisi dalam proses pembelajaran tatap muka
sangat memperhatinkan yang dimana anak-anak perlu adaptasi kembali
dengan temantemannya, perlu menggunakan masker, dan menjaga
jarak dengan temantemannya. Kebiasaan-kebiasaan seperti itu anak-
anak membutuhkan waktu untuk beradaptasi kembali mau dari
pembelajaran maupun dengan lingkungannya.”
Peneliti : “eee… banyak peserta didik yang merasa jenuh, bahkan malas belajar
setelah pembelajaran daring. Nah, metode apa yang digunakan guru
terhadap peserta didik untuk meningkatkan proses pembelajaran tatap
muka dilaksanakan Kembali ?”
5
Peneliti : “ ohiya ibu, mungkin banyak siswa yang merasakan jenuh pada saat
pembelajaran tersebut. Nah, bagaimana cara ibu mengatasi perbedaan
kesiapan dalam proses pembelajaran sebelum dan setelah pada masa
pandemi Covid-19 ?”
Informan : “ biasanya eee… Sangat berbeda pada saat pembelajaran sebelum dan
setelah pada masa pandemi Covid-19. Yang dimana pada saat pandemi
anak-anak lebih cenderung belajar dirumah, lebih menekankan belajar
menggunakan handphone, dan sebagainya. Namun, berbeda dengan
pembelajaran setelah pandemi anak-anak lebih memiliki semangat
tinggi untuk belajar. Perbedaan tersebut yang dimana guru perlu
memahami karakter anak, dan media pembelajaran lainnya.”
Peneliti : “Assalamualaikum”
Informan : “Waalaikumussalam bu”
Peneliti : “Kenalin, ibu Fitriani Setiawan sama Leni June Murliani dari
Universitas Nusa Putra prodi PGSD semester 7. Boleh ibu tau
Namanya siapa ?”
Informan : “Devrina rahayu dan Keyna Auriga
bu” Peneliti : “panggilannya apa ?”
Informan : “ Rina dan keyna bu.”
Peneliti : “ Nah sekarang ibu mau tanya, kan dulu pernah ada covid ya? Nah
saat ada covid itu pembelajaran kan daring ya disini ya? Nah, menurut
kalian, Bagaimana kesiapan peserta didik dalam pelaksanaan
pembelajaran tatap muka dilaksanakan ? “
Informan : “eee… biasanya aku mempersiapkan alat tulis dan buku untuk
pembelajaran disekolah. “
Peneliti : “ eee… Bagaimana cara mengatasi kebosanan dan kejenuhan kalian
dalam belajar peserta didik terhadap pelaksanaan pembelajaran daring
tersebut ?”
Informan : “Cara mengatasinya saya biasanya bermain sebentar dan kembali ke
buku untuk menyelesaikan tugastugas yang diberikan guru secara
onlline. “
Penetili : “Apakah pembelajaran daring membuat peserta didik merasa jenuh
atau tidak ?“
56
57
Informan : “heehee… Sangat merasa jenuh, terkadang saya ingin kembali belajar
disekolah namun masa pandemi belum memperbolehkan belajar
sekolah.”
Peneliti : “ lalu… Apakah materi yang disampaikan pada saat pembelaran
daring efektif atau tidak ?”
Informan : “ohiya bu, sangat efektif, namun sering ada kendala dalam
pembelajaran daring. Terkadang ketika mengelami kesulitan saya sulit
untuk bertanya berbanding terbalik pada saat pembelajaran disekolah.”
Peneliti : “Bagaimana cara kalian mengatasi kesulitan atau hambatan yang
dialami peserta didik dalam pembelajaran daring atau tatap muka ?”
Informan : “hehee.. Biasanya sih saya mengatasi kesulitan dalam belajar yaitu
dengan berdiskusi dengan orangtua, kakakkakak dan keluarga bahkan
bertanya kepada guru. Jika tidak ada atau respon bu guru biasanya
saya sering mencari informasi menggunakan website atau google.”
Peneliti : “Apa yang kalian lakukan ketika ada tugas yang kurang dipahami ?”
Informan : “ hmm… Ketika ada tugas yang kurang dipahami saya sering
bertanya kepada orangtua, kakak-kakak dan guru. Atau jika tidak ada
respon atau masih kurang paham saya sering mencari informasi
melalui wesite atau google.”
Peneliti : “Bagaimana cara untuk memaksimalkan belajar disaat pembelajaran
daring dilakukan ?”
Informan : “eee… Cara maksimal saya biasanya belajar terlebih dahulu baru
bermain, terkadang disaat belajar sering mengalami jenuh
beristirahatlah sebentar baru belajar kembali. Lebih menyenangkan
ketika guru memberikan penjelasan menggunakan media
pembelajaran seperti Zoom, karena dapat bertemu dengan teman-
teman.”
Peneliti : “ Nah iya, okee eee mungkin itu saja yang ibu ingin tanyakan kurang
dan lebihnya mohon maaf, terima kasih atas waktunya ya eee..
assalamualaikum.wr.wb.”
Informan : “ iya ibu sama-sama, waalaikumssalam.wr.wb”
TRANSKRIP WAWANCARA PESERTA DIDIK
Peneliti : “Assalamualaikum”
Informan : “Waalaikumussalam bu”
Peneliti : “Kenalin, ibu Fitriani Setiawan sama Leni June Murliani dari
Universitas Nusa Putra prodi PGSD semester 7. Boleh ibu tau
Namanya siapa ?”
Informan : “Milasari dan Silfani bu”
Peneliti : “panggilannya apa ?”
Informan : “ Mila dan Silfa bu.”
Peneliti : “ Nah sekarang ibu mau tanya, kan dulu pernah ada covid ya? Nah
saat ada covid itu pembelajaran kan daring ya disini ya? Nah, menurut
kalian, Bagaimana kesiapan peserta didik dalam pelaksanaan
pembelajaran tatap muka di laksanakan ? “
Informan : “eee… biasanya aku mempersiapkan apa yang harus di bawa ke
sekolah aja sih bu.”
Peneliti : “ eee… Bagaimana cara mengatasi kebosanan dan kejenuhan kalian
dalam belajar peserta didik terhadap pelaksanaan pembelajaran daring
tersebut ?”
Informan : “Cara mengatasinya biasanya saya suka belajar outdour sih bu,
karena bisa belajar sambil bermain. Biar engga ngerasa bosen dan
jenuh saat pembelajaran.”
Penetili : “Apakah pembelajaran daring membuat peserta didik merasa jenuh
atau tidak ?“
58
59
Peneliti : “Assalamualaikum”
Informan : “Waalaikumussalam bu”
Peneliti : “Kenalin, ibu Fitriani Setiawan sama Leni June Murliani dari
Universitas Nusa Putra prodi PGSD semester 7. Boleh ibu tau
Namanya siapa ?”
Informan : “Assifa juliani dan Ahmad fawaz noval bu”
Peneliti : “panggilannya apa ?”
Informan : “ Sifa dan Fawaz bu.”
Peneliti : “ Nah sekarang ibu mau tanya, kan dulu pernah ada covid ya? Nah
saat ada covid itu pembelajaran kan daring ya disini ya? Nah, menurut
kalian, Bagaimana kesiapan peserta didik dalam pelaksanaan
pembelajaran tatap muka dilaksanakan ? “
Informan : “eee… biasanya aku mempersiapkan peralatan tulis yang akan di
bawa ke sekolah.”
Peneliti : “ eee… Bagaimana cara mengatasi kebosanan dan kejenuhan kalian
dalam belajar peserta didik terhadap pelaksanaan pembelajaran daring
tersebut ?”
Informan : “Cara mengatasinya saya biasanya bermain sebentar lalu belajar
kembali agar tidak merasa jenuh dan bosan.”
Penetili : “Apakah pembelajaran daring membuat peserta didik merasa jenuh
atau tidak ?“
6
61
Peneliti : “Assalamualaikum”
Informan : “Waalaikumussalam bu”
Peneliti : “Kenalin, ibu Fitriani Setiawan sama Leni June Murliani dari
Universitas Nusa Putra prodi PGSD semester 7. Boleh ibu tau
Namanya siapa ?”
Informan : “Alya salwa Rusliana dan Zulfa
Anggraenibu” Peneliti: “panggilannya apa ?”
Informan : “ Salwa dan Zulfa bu.”
Peneliti : “ Nah sekarang ibu mau tanya, kan dulu pernah ada covid ya? Nah
saat ada covid itu pembelajaran kan daring ya disini ya? Nah, menurut
kalian, Bagaimana kesiapan peserta didik dalam pelaksanaan
pembelajaran tatap muka dilaksanakan ? “
Informan : “eee… biasanya aku mempersiapkan alat tulis sih bu. “
Peneliti : “ eee… Bagaimana cara mengatasi kebosanan dan kejenuhan kalian
dalam belajar peserta didik terhadap pelaksanaan pembelajaran daring
tersebut ?”
Informan : “Cara mengatasinya saya biasanya bermain sambil belajar biar
engga ngerasa jenuh waktu pembelajaran dimulai.”
Penetili : “Apakah pembelajaran daring membuat peserta didik merasa jenuh
atau tidak ?“
Informan : “heehee… jenuh banget bu, kadang pengen belajar disekolah Cuma
masa pandemi belum memperbolehkan belajar di sekolah.”
6
63
64
65
KISI-KISI INSTRUMENT ANGKET
ANALISIS KESIAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN TATAP
MUKA PASCA COVID-19 DI SEKOLAH DASAR DESA KARANGTENGAH
6
67
6
69
Catatan :
Bila pernyataan bersifat positif, maka untuk Pilihan SS diberi Skor 4, S diberi Skor 3, TS
diberi Skor 2, dan STS diberi Skor 1. Sebaliknya Jika Pertanyaan bersifat negatif, maka
pilihan jawaban SS diberi Skor 1, S diberi Skor 2, TS diberi Skor 3, dan STS diberi Skor 4.
FOTO KEGIATAN PENELITIAN
Gambar 2.6 Mengamati dan melakukan wawancara kepada guru dan siswa
7
LOGBOOK RISET
Disusun Oleh :
SDN 04 KARANGTENGAH
SDN 03 KARANGTENGAH
SDN 09 KARANGTENGAH
UNIVERSITAS NUSAPUTRA
2023
7
DATA PRIBADI
Agama : Islam
Mahasiswa,
Fitriani Setiawan
7
DATA PRIBADI
Agama : Islam
Mahasiswa,
7
RENCANA PELAKSANAAN RISET
Tahap 3 (Studi Pustaka) : Kegiatan ini akan dilaksankan sepanjang kegiatan riset
mengingat studi pustaka ini sangat penting sebagai
sumber data yang akurat
Tahap 4 (Studi Pendahuluan) : Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan sebagai studi ban
ding antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang
akan dilakukan.
Tahap 6 ( Seminar Pra Riset ) : Seminar Pra Riset dilaksanakan pada bulan Juli
7
74
Tahap 16 (Analisis Data) : Analisis data akan dilakukan pada bulan November
hingga Desember. Data diolah dalam bentuk kata atau
deskripsi dan bukan merupakan angka karena metode
yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode
kualitatif
7
76