DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN............................................................................................................................. 3
2. PROSEDUR PERENCANAAN.......................................................................................................3
2.1Pengelolaan Perencanaan/Engineering.......................................................................................................3
2.2 Sasaran.......................................................................................................................................................5
2.3 Pendekatan dan Strategi Perencanaan.......................................................................................................5
2.4 Tahapan Perencanaan................................................................................................................................6
2.4.1. Tahap Kegiatan Awal Perencanaan (Early Activities Work).................................................................6
2.4.2. Tahap Konseptual Desain (Basic Design)............................................................................................7
2.4.3. Tahap Pengembangan Desain (Design Development)........................................................................8
2.4.4. Tahap Detail Desain............................................................................................................................8
3. ORGANISASI ENGINEERING.....................................................................................................12
4. LOKASI DAN KOORDINASI PEKERJAAN PERENCANAAN.....................................................13
4.1 Lokasi Pekerjaan Perencanaan.................................................................................................................13
4.2 Koordinasi antar Disiplin Engineer...........................................................................................................14
4.3 Koordinasi dengan Logistik dan Vendor...................................................................................................14
4.4 Koordinasi dengan PMT...........................................................................................................................14
4.5 Koordinasi dengan Team Perencanaan Kontruksi.....................................................................................15
4.6 Koordinasi dengan Team Konstruksi.........................................................................................................15
4.7 Koordinasi dengan Team Commissioning.................................................................................................15
4.8 Koordinasi dengan PT INDONESIA POWER...............................................................................................15
5. PENGGUNAAN SOFTWARE ENGINEERING.............................................................................15
6. REVIEW & APPROVAL DOKUMEN PERENCANAAN................................................................17
7. STUDI CONSTRUCTABILITY.......................................................................................................18
8. QUALITY CONTROL PERENCANAAN (DESIGN CONTROL)....................................................19
9. KONTROL DOKUMEN................................................................................................................. 19
10. MATERIAL CONTROL............................................................................................................... 19
11. PENYUSUNAN AS-BUILT DRAWING.........................................................................................19
ENGINEERING, PROCUREMENT AND CONSTRUCTION (EPC) METODE
SYSTEM CONVEYOR DARI DERMAGA 2 KE PLTU 1 BANTEN PELAKSANAAN
SURALAYA PEKERJAAN
1. PENDAHULUAN
PLTU 1 Banten (PLTU Suralaya Unit 8) yang memiliki kapasitas 1 x 600 MW dan pada tahap awal
operasi, adalah salah satu dari 10.000 proyek MW, yang terletak di pulau Jawa. PLTU Suralaya
Unit 8 adalah proyek program diversifikasi atau percepatan pembangunan Proyek PLTU 10.000
MW tahap 1. PLTU Suralaya Unit 8 dirancang sebagai PLTU untuk spesifikasi rendah kalori dan
berkisar 4100 kkal / kg, sementara spesifikasi PLTU batubara Suralaya unit 1-7 memiliki nilai
kalori tinggi 5000 kcal / kg. PT Indonesia Power bermaksud untuk mengembangkan fasilitas
penanganan batu bara di lokasi tersebut. Untuk itu PT INDONESIA POWER melakukan tender
Engineering, Procurement and Construction (EPC) System Conveyor dari Dermaga 2 ke PLTU 1
Banten. Kontraktor memberikan perhatian khusus untuk pelaksanaan fase Engineering, karena
untuk pekerjaan EPC, fase Engineering merupakan fase penting guna mendapatkan hasil desain
yang memenuhi requirement PT INDONESIA POWER, optimal, efisien dan dapat dikonstruksi
dengan mudah dan cepat sesuai target. Untuk itu Kontraktor telah menyiapkan Prosedur dan
Manajemen Engineering agar pelaksanaan fase Engineering dapat terlaksana sesuai target.
2. PROSEDUR PERENCANAAN
2.1Pengelolaan Perencanaan/Engineering
Kegiatan Engineering dimulai dengan mengindentifikasi fungsi dan tanggung jawab masing-
masing yang akan terlibat dalam pelaksanaan Engineering, identifikasi tahapan aktifitas
Engineering, identifikasi dokumen yang harus dibuat, identifikasi kontrol penting pada tiap
tahapan untuk menjamin mutu, identifikasi & metoda verifikasi dan identifikasi review. Secara
garis besar pengelolaan Perencanaan/Engineering akan mengikuti Flow Pengelolaan
Perencanaan/Engineering seperti terlampir dibawah.
List of Basic
Design Basic Design
(3)
Eng
Perbaikan
Client
Approval
tidak (4)
ya
List of Basic
Work Plan, WI, Design
Spec Devlp, WI Detail Design
Calculation (5)
Sheet, WI Eng
Drawing Devlp
Perbaikan Client
tidak Approval
(6)
ya
Issue for
Construction
(7) Eng
ya
Change
Change request Implication
(8)
Eng
tidak
As built
(9)
PM, Eng
2.2 Sasaran
Perencanaan dan Pelaksanaan Desain dan Engineering dibuat dan dilaksanakan untuk
mencapai sasaran-sasaran sebagai berikut :
Keselamatan.
Mengutamakan keselamatan dengan zero accident, dengan jalan pendekatan safety
dalam design.
Kualitas.
- Akurat dalam pembuatan MTO/BQ dan Work Volume
- Memenuhi garansi Performance
- Menjaga kualitas terbaik, untuk meminimalkan pekerjaan ulang (rework) karena
kesalahan design baik yang terjadi selama fase Perencanaan/Engineering, Konstruksi
maupun selama operasi.
Jadwal
Tepat waktu dalam menerbitkan dokumen perencanaan/engineering sesuai jalur kritis
fase Perencanaan/Engineering.
setelah tanggal effectif kontrak. Pre-kick off Meeting ini, terutama untuk Engineering
dengan agenda sbb :
- Perkenalan antara personil kunci team Kontraktor dengan Team PT Indonesia Power.
- Klarifikasi terhadap temuan-temuan atas ketidak sesuaian dan/atau ketidak
konsistenan antara dokumen kontrak teknis yang satu dengan yang lainnya.
- Klarifikasi terhadap hal-hal yang masih kurang jelas didalam dokumen kontrak.
- Mengkonfirmasi basis-basis desain
- Menyampaikan dan/atau menyepakati daftar dokumen perencanaan, prosedur dan
dokumen teknis perencanaan.
Perencanaan Site Survey. Segera membuat perencanaan Site Survey, sehingga Site
Survey bisa dilakukan segera setelah tanggal efektif kontrak dengan lancar dan efektif.
Setelah Tanggal Efektif Kontrak
Selain melanjutkan aktifitas dan pekerjan-pekerjaan pada Kegiatan Awal Perencanaan
diatas, Setelah kontrak dinyatakan efektif, pada tahap awal proyek ini akan dilakukan
rapat awal (kick-off meeting) antara PT INDONESIA POWER dan Team Proyek, serta
dilanjutkan antara PT INDONESIA POWER Engineering Team dan Engineering team
Kontraktor, yang membahas prosedur-prosedur awal dari pelaksanaan design dan
engineering dan juga tindak lanjutan dari Pre-Kick off meeting sebelumnya. Kontraktor
akan melaksanaan desain dan engineering berdasarkan pada prosedur yang disetuju
oleh PT INDONESIA POWER termasuk design basis, format, focal point, communication
channel dan approval prosedur.
Team Perencana akan dipimpin oleh Engineering Manager dan dibantu oleh masing-
masing disiplin Engineer yang bertugas untuk melakukan internal koordinasi dan
bertanggung jawab terhadap kualitas semua dokumen teknis dan jadwal penyelesaian
dokumen teknis.
Site Survey
Setelah tanggal efektif kontrak, Site Survey segera dilakukan, baik Site Survey oleh
Team Engineering Kontraktor sendiri maupun pekerjaan Site Survey (Site Data,
Topographi, Jalur kabel eksisting, fasilitas eksisting yang akan terkena dampak
pelaksanaan pekerjaan) dan Soil Investigasi yang akan disubkontrakkan ke pihak ketiga
yang mempunyai pengalaman dibidangnya.
ENGINEERING, PROCUREMENT AND CONSTRUCTION (EPC) METODE
SYSTEM CONVEYOR DARI DERMAGA 2 KE PLTU 1 BANTEN PELAKSANAAN
SURALAYA PEKERJAAN
Review-review ini akan dilakukan baik oleh internal disipline, antar disipline, dengan semua
discipline, maupun melibatkan bagian-bagian lain dari Tim Proyek, maupun PT INDONESIA
POWER.
Kontraktor akan bertanggung jawab terhadap jadwal, koordinasi dan mencatat catatan rapat
Desain Review. Personil-personil untuk Konstruksi, Precomm & Commissioning dan Operasi
akan dilibatkan dalam Desain Review ini.
Kontraktor akan menyiapkan Dokumentasi dari Desain Review ini, termasuk dokumen-dokumen
referensi, check list, dll untuk digunakan untuk tiap Desain Review sebelum Desain Review
dilakukan.
Kontraktor juga akan menkonfirmasikan tanggal, jam, lokasi dan agenda ke PT INDONESIA
POWER melalui surat sebelum tiap Design Review diadakan.
Requisitioning
Tim Perencana Kontraktor akan menyiapkan Requisition beserta dokumen teknis sebagai
referensi maupun lampirannya untuk selanjutnya diberikan ke Logistik/Procurement untuk proses
Inquiry material dan peralatan.
Tim Perencana bersama-sama dengan Tim Logistik/Procurement akan membuat daftar Vendor
yang terseleksi awal baik dari Vendor AML (Approved Manufacturer List) maupun tambahan
telah disepakati berdasarkan kriteria-kriteria yang sudah baku.
Tim Engineering selanjutnya akan mereview Quotation dari Vendor untuk dievaluasi secara
teknis, baik disertai dengan koresponden dengan Vendor maupun dengan Clarification Meeting
sampai dihasilkan Technical Bid Evaluation (TBE) penawaran vendor-vendor tsb. TBE in
sebagai dasar buat Tim Logistik/Procurement untuk melakukan Commercial Bid Evaluation
(CBE) untuk selanjut dibuat rekomendasi penunjukan pemenang.
Verifikasi Desain
Evaluasi Teknis Proposal Vendor
Disiplin engineer yang bertanggung jawab untuk melakukan evaluasi dan review terhadap
dokumen vendor adalah disiplin yang membuat Requisition (originator). Disiplin engineer
harus melakukan klarifikasi teknis dan menyelesaikan tabulasi evaluasi (Technical Bid
Evaluasi) yang memberikan justifikasi teknis dan rekomendasi.
Setiap Disiplin Engineer untuk bertanggung jawab melakukan review dan check terhadap
dokumen vendor. Disiplin Engineer juga bertanggung jawab untuk mengumpulkan jadi satu
terhadap hasil review/check dari discipline lain yang terkait untuk di sampaikan ke vendor.
Perubahan Desain
Salah satu faktor kesuksesan adalah manajemen terhadap perubahan-perubahan. Perubahan-
perubahan mungkin merupakan hasil dari permintaan-permintaan dari PT INDONESIA POWER,
perkembangan desain, aspek fabrikasi atau persyaratan/permintaan konstruksi.
Tim Perencana/Engineering akan memastikan bahwa perbaikan dokumen adalah minor
sehingga tidak akan mempengaruhi Basic Design, jadwal dan persyaratan kualitas proyek.
Namun jika perubahan-perubahan major tersebut tidak dapat dihindarkan, Tim
Perencana/Engineering mempunyai tugas untuk mengaturnya dan harus mengusulkan solusi
terbaik dari pandangan keseluruhan target-target dan batasan-batasan Proyek.
Perubahan-perubahan design akan direview oleh Engineering Manager dan dikirimkan ke
Project Manager.
Perubahan-perubahan setelah IFC (Issue for Construction)/Dokumen Konstruksi akan
diminimalkan, namun begitu, hal tersebut mungkin diperlukan sebagai konsekuensi dari
penyempurnaan atau modifikasi yang diperlukan selama aktifitas konstruksi. Untuk menghadapi
kemungkinan ini, Kontraktor akan melaksanakan Prosedur Perubahan Desain untuk
diimplementasikan sesuai flow terlampir dibawah.
ENGINEERING, PROCUREMENT AND CONSTRUCTION (EPC) METODE
SYSTEM CONVEYOR DARI DERMAGA 2 KE PLTU 1 BANTEN PELAKSANAAN
SURALAYA PEKERJAAN
Problem?
No
Change
yes Request
(FE)
Change Design
Proposal
Impact to
Cost/Schedule
No
yes
No Approve
? yes
(PM)
ENGINEERING, PROCUREMENT AND CONSTRUCTION (EPC) METODE
SYSTEM CONVEYOR DARI DERMAGA 2 KE PLTU 1 BANTEN PELAKSANAAN
SURALAYA PEKERJAAN
Validasi Desain
Setelah semua aktifitas review dan verifikasi terhadap design telah dilakukan, dan dilanjutkan
dengan proses fabrikasi, manufaktur, maupun konstruksi dan instalasi, maka tahapan
Perencana/Engineering selanjutnya adalah tahapan Validasi Desain. Validasi Desain
dimaksudkan untuk memastikan apakah hasil fabrikasi, manufactur maupun konstruksi dan
pemasangan berdasarkan design yang dibuat sudah dapat memenuhi kualitas, kemampuan,
keandalan, garansi Performance, dan garansi Peralatan, melalui serangkaian proses
pengetesan, baik di Vendor/Fabricator Shop maupun di lapangan.
Jika hasil validasi (pengetesan) tersebut ternyata belum atau tidak memenuhi persyaratan,
kriteria, dan Performance yang diinginkan baik oleh Kontraktor sendiri maupun oleh PT
INDONESIA POWER berdasarkan persyaratan Kontrak, maka segera dilakukan investigasi
untuk mencari akar perrnasalahan dan juga tindakan koreksi, penggantian, modifikasi
(perubahan design), dsb, baik oleh Kontraktor sendiri, maupun oleh Vendor/fabrikator sampai hal
tersebut dipenuhi.
3. ORGANISASI ENGINEERING
Manajemen Team Engineering bertanggung jawab atas keseluruhan koordinasi, pengendalian dan
pelaksanaan perencanaan/engineering hingga penyampaian dokumen-dokumen teknik seperti
Spesifikasi, Data Sheet, gambar-gambar dan dokumen teknis lainnya untuk kebutuhan pekerjaan
dan aktivitas proyek seperti Logistik, Test dan Inspeksi, Instalasi dan Konstruski, Pre /
Commissioning dan serta kegiatan Operasi.
ENGINEERING, PROCUREMENT AND CONSTRUCTION (EPC) METODE
SYSTEM CONVEYOR DARI DERMAGA 2 KE PLTU 1 BANTEN PELAKSANAAN
SURALAYA PEKERJAAN
Team Engineering dipimpin oleh Engineering Manager yang akan bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa seluruh produk perencanaan/engineering sudah memenuhi kewajiban dalam
kontrak seperti spesifikasi, code dan standard serta memenuhi kriteria K3L/HSE.
Engineering Manager juga akan membuat perencanaan pekerjaan perencanaan (Engineering
Execution Plan) berikut organisasi, manpower dan infrastruktur lain. Struktur Organisasi Perencana
serta tugas dan tanggung jawab personil disampaikan dalam Bagian 2.1.Manajemen Pelaksanaan,
Organisasi dan Jadwal. Berikut adalah pekerjaan penting dan utama oleh Team Engineering yakni:
Mencari dan melengkapi data dari site seperti data soil, data geoteknik dan data
topografi dan site data lain.
Melengkapi spesifikasi peralatan dan material dan dokumen teknik lainnya sesuai
dengan kode-kode, standar, peraturan pemerintah dan persyaratan khusus lainnya
untuk penyelesaian pekerjaan perencanaan.
Melakukan review terhadap gambar dan spesifikasi yang dibuatkan oleh vendor untuk
memastikan sudah sesuai dengan rancang bangun yang direncanakan
Melakukan detail desain untuk foundation, support, struktur, dan pekerjaan sipil lain
berdasarkan data loading peralatan yang diterima dari vendor.
Melakukan detail desain sistem kelistrikan dan sistem instrumentasi SCADA&PLC
Melakukan detail desain bangunan dan site finishing
Melakukan detail desain sistem ME bangunan
Memberikan support untuk melanjutkan pekerjaan logistic/procurement, konstruksi dan
pre-commissioning./commissioning.
Mengurus dan mengkoordinasikan dengan PT INDONESIA POWER untuk memperoleh
persetujuan (approval) untuk gambar dan layout, dan dokumen teknis lainnya
sebagaimana didefinisikan dalam Kontrak.
Mengatur dan menangani manajemen document teknis balk dokumen yang di disiapkan
oleh Kontraktor maupun dokumen teknik dari Vendor As-Built Drawings
Engineering Manager dibawah supervisi Project Manager akan melakukan koordinasi
dengan fungsi-fungsi lain seperti Team Project Control, Team Logistik/Procurement,
Team QA/QC, Team Konstruksi, Team Precom-Commissioning.
SOFTWARE ARCHITECTURE
SOFTWARE CIVIL&STRUCTURE
SOFTWARE ELECTRICAL
ENGINEERING, PROCUREMENT AND CONSTRUCTION (EPC) METODE
SYSTEM CONVEYOR DARI DERMAGA 2 KE PLTU 1 BANTEN PELAKSANAAN
SURALAYA PEKERJAAN
SOFTWARE INSTRUMENT
SOFTWARE MECHANICAL
ENGINEERING, PROCUREMENT AND CONSTRUCTION (EPC) METODE
SYSTEM CONVEYOR DARI DERMAGA 2 KE PLTU 1 BANTEN PELAKSANAAN
SURALAYA PEKERJAAN
7. STUDI CONSTRUCTABILITY
Sebagai target utama dalam project manajemen ini adalah terlaksananya pekerjaan
konstruksi dengan baik, oleh karena itu sejak tahap perencanaan dan design team
Konstruksi harus memberikan masukan-masukan dan hasil review terhadap hasil design
dan engineering, yang bermanfaat menghindari adanya pekerjaan ulang pada design (re-
design work) karena kendala dan situasi konstruksi.
Masukan-masukan dan hasil review tsb di.namakan "Constructability'' yang - meliputi:
Melakukan review terhadap gambar Plot Plan untuk memastikan kemudahan akses
(accessibility) dan pemasangan alat (erection)
Melakukan review terhadap spesifikasi proyek, khususnya bahan-bahan untuk
konstruksi dan pelaksanan di lapangan
Memberikan masukan tentang jadwal yang harus di penuhi kapan gambar- gambar
konstruksi diterima di lapangan sesuai dengan rencana dan prioritas pelaksanan di
lapangan (construction requirement date for construction drawing)
ENGINEERING, PROCUREMENT AND CONSTRUCTION (EPC) METODE
SYSTEM CONVEYOR DARI DERMAGA 2 KE PLTU 1 BANTEN PELAKSANAAN
SURALAYA PEKERJAAN
Memberikan masukan tentang jadwal yang harus di penuhi kapan peralatan dan
bahan-bahan diterima di lapangan sesuai dengan rencana dan prioritas pelaksanaan
di lapangan (construction requirement date for equipments and materials)
Melakukan evaluasi bersama dengan Procurement team untuk menetapkan rute dan
kondisi jalan yang akan di lalui selama transportasi terutama terhadap peralatan yang
tingkat kesulitan handling nya cukup tinggi, serta penangan di lapangan sebelum
instalasi (bongkar muat).
Melakukan study rigging method dengan team engineering terutama untuk instalasi
peralatan seperti Conveyor, Feeder, Hopper, Loading Sistem, Trafo dan Switchgear
untuk memastikan bahwa syarat-syarat lifting sudah aman sehingga tidak terjadi
kecelakaan
8. QUALITY CONTROL PERENCANAAN (DESIGN CONTROL)
Untuk mencapai dan menjaga kualitas yang diinginkan, design control harus
diimplementasikan secara sungguh-sungguh dan konsisten dimana design control akan
mencakup hal-hal dibawah ini yang juga telah dijelaskan bab-bab bagian atas berdasarkan
Manual, Management System Prosedur dan Departemen Prosedur dari Kontraktor yang
telah tersertifikasi ISO 9001 :
- Design Plan
- Design Input
- Design Output
- Design Reviews
- Design Verification
- Design Validation
- Design Software Validation
- Design Change
9. KONTROL DOKUMEN
EDMS (Electronic Document Management System)/IDMS (Integrated Document Management
System} akan digunakan untuk sarana work flow review, pengiriman dan penerimaan, review dan
approval, monitoring dan status, serta fasilitas reminder. Process review dan approval dilakukan
secara electronically (paperless).
ENGINEERING, PROCUREMENT AND CONSTRUCTION (EPC) METODE
SYSTEM CONVEYOR DARI DERMAGA 2 KE PLTU 1 BANTEN PELAKSANAAN
SURALAYA PEKERJAAN