Anda di halaman 1dari 20

ENGINEERING, PROCUREMENT AND CONSTRUCTION (EPC) METODE

SYSTEM CONVEYOR DARI DERMAGA 2 KE PLTU 1 BANTEN PELAKSANAAN


SURALAYA PEKERJAAN

2.2. MANAJEMEN ENGINEERING 1 of 20

PEMILIK : PT INDONESIA POWER


NAMA PROYEK : ENGINEERING, PROCUREMENT AND CONSTRUCTION (EPC)
SYSTEM CONVEYOR DARI DERMAGA 2 KE PLTU 1 BANTEN
SURALAYA
KODE PROYEK :
NO KONTRAK :
LOKASI PROYEK : BANTEN
ENGINEERING, PROCUREMENT AND CONSTRUCTION (EPC) METODE
SYSTEM CONVEYOR DARI DERMAGA 2 KE PLTU 1 BANTEN PELAKSANAAN
SURALAYA PEKERJAAN

2.2. MANAJEMEN ENGINEERING 2 of 20

DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN............................................................................................................................. 3
2. PROSEDUR PERENCANAAN.......................................................................................................3
2.1Pengelolaan Perencanaan/Engineering.......................................................................................................3
2.2 Sasaran.......................................................................................................................................................5
2.3 Pendekatan dan Strategi Perencanaan.......................................................................................................5
2.4 Tahapan Perencanaan................................................................................................................................6
2.4.1. Tahap Kegiatan Awal Perencanaan (Early Activities Work).................................................................6
2.4.2. Tahap Konseptual Desain (Basic Design)............................................................................................7
2.4.3. Tahap Pengembangan Desain (Design Development)........................................................................8
2.4.4. Tahap Detail Desain............................................................................................................................8
3. ORGANISASI ENGINEERING.....................................................................................................12
4. LOKASI DAN KOORDINASI PEKERJAAN PERENCANAAN.....................................................13
4.1 Lokasi Pekerjaan Perencanaan.................................................................................................................13
4.2 Koordinasi antar Disiplin Engineer...........................................................................................................14
4.3 Koordinasi dengan Logistik dan Vendor...................................................................................................14
4.4 Koordinasi dengan PMT...........................................................................................................................14
4.5 Koordinasi dengan Team Perencanaan Kontruksi.....................................................................................15
4.6 Koordinasi dengan Team Konstruksi.........................................................................................................15
4.7 Koordinasi dengan Team Commissioning.................................................................................................15
4.8 Koordinasi dengan PT INDONESIA POWER...............................................................................................15
5. PENGGUNAAN SOFTWARE ENGINEERING.............................................................................15
6. REVIEW & APPROVAL DOKUMEN PERENCANAAN................................................................17
7. STUDI CONSTRUCTABILITY.......................................................................................................18
8. QUALITY CONTROL PERENCANAAN (DESIGN CONTROL)....................................................19
9. KONTROL DOKUMEN................................................................................................................. 19
10. MATERIAL CONTROL............................................................................................................... 19
11. PENYUSUNAN AS-BUILT DRAWING.........................................................................................19
ENGINEERING, PROCUREMENT AND CONSTRUCTION (EPC) METODE
SYSTEM CONVEYOR DARI DERMAGA 2 KE PLTU 1 BANTEN PELAKSANAAN
SURALAYA PEKERJAAN

2.2. MANAJEMEN ENGINEERING 3 of 20

1. PENDAHULUAN

PLTU 1 Banten (PLTU Suralaya Unit 8) yang memiliki kapasitas 1 x 600 MW dan pada tahap awal
operasi, adalah salah satu dari 10.000 proyek MW, yang terletak di pulau Jawa. PLTU Suralaya
Unit 8 adalah proyek program diversifikasi atau percepatan pembangunan Proyek PLTU 10.000
MW tahap 1. PLTU Suralaya Unit 8 dirancang sebagai PLTU untuk spesifikasi rendah kalori dan
berkisar 4100 kkal / kg, sementara spesifikasi PLTU batubara Suralaya unit 1-7 memiliki nilai
kalori tinggi 5000 kcal / kg. PT Indonesia Power bermaksud untuk mengembangkan fasilitas
penanganan batu bara di lokasi tersebut. Untuk itu PT INDONESIA POWER melakukan tender
Engineering, Procurement and Construction (EPC) System Conveyor dari Dermaga 2 ke PLTU 1
Banten. Kontraktor memberikan perhatian khusus untuk pelaksanaan fase Engineering, karena
untuk pekerjaan EPC, fase Engineering merupakan fase penting guna mendapatkan hasil desain
yang memenuhi requirement PT INDONESIA POWER, optimal, efisien dan dapat dikonstruksi
dengan mudah dan cepat sesuai target. Untuk itu Kontraktor telah menyiapkan Prosedur dan
Manajemen Engineering agar pelaksanaan fase Engineering dapat terlaksana sesuai target.

2. PROSEDUR PERENCANAAN

2.1Pengelolaan Perencanaan/Engineering
Kegiatan Engineering dimulai dengan mengindentifikasi fungsi dan tanggung jawab masing-
masing yang akan terlibat dalam pelaksanaan Engineering, identifikasi tahapan aktifitas
Engineering, identifikasi dokumen yang harus dibuat, identifikasi kontrol penting pada tiap
tahapan untuk menjamin mutu, identifikasi & metoda verifikasi dan identifikasi review. Secara
garis besar pengelolaan Perencanaan/Engineering akan mengikuti Flow Pengelolaan
Perencanaan/Engineering seperti terlampir dibawah.

Flow Chart Pengelolaan Perencanaan/Engineering


ENGINEERING, PROCUREMENT AND CONSTRUCTION (EPC) METODE
SYSTEM CONVEYOR DARI DERMAGA 2 KE PLTU 1 BANTEN PELAKSANAAN
SURALAYA PEKERJAAN

2.2. MANAJEMEN ENGINEERING 4 of 20

Document Contract Kick Off Meeting


(1)
PM
Minute of
Meeting

Eng Work Engineering Plan


Plan (2)
Eng, Proc

List of Basic
Design Basic Design
(3)
Eng

Perbaikan

Client
Approval
tidak (4)
ya
List of Basic
Work Plan, WI, Design
Spec Devlp, WI Detail Design
Calculation (5)
Sheet, WI Eng
Drawing Devlp

Perbaikan Client
tidak Approval
(6)
ya

Issue for
Construction
(7) Eng

ya

Change
Change request Implication
(8)
Eng
tidak

As built
(9)
PM, Eng

Output & record seluruh


aktivitas design
(10)
Eng
ENGINEERING, PROCUREMENT AND CONSTRUCTION (EPC) METODE
SYSTEM CONVEYOR DARI DERMAGA 2 KE PLTU 1 BANTEN PELAKSANAAN
SURALAYA PEKERJAAN

2.2. MANAJEMEN ENGINEERING 5 of 20

2.2 Sasaran
Perencanaan dan Pelaksanaan Desain dan Engineering dibuat dan dilaksanakan untuk
mencapai sasaran-sasaran sebagai berikut :
 Keselamatan.
Mengutamakan keselamatan dengan zero accident, dengan jalan pendekatan safety
dalam design.
 Kualitas.
- Akurat dalam pembuatan MTO/BQ dan Work Volume
- Memenuhi garansi Performance
- Menjaga kualitas terbaik, untuk meminimalkan pekerjaan ulang (rework) karena
kesalahan design baik yang terjadi selama fase Perencanaan/Engineering, Konstruksi
maupun selama operasi.
 Jadwal
Tepat waktu dalam menerbitkan dokumen perencanaan/engineering sesuai jalur kritis
fase Perencanaan/Engineering.

2.3 Pendekatan dan Strategi Perencanaan


Dalam rangka mencapai sasaran diatas harus membuat dan melaksanakan strategi-strategi yang
baik, tepat dan efisien, diluar hal-hal yang normatif, diantaranya adalah 10 (sepuluh) strategi
utama sbb :
1. Mengimplementasikan aspek K3L/HSE dalam setiap tahap pekerjaan Perencanaan.
2. Membuat bentuk kerjasama yang baik dan efisien diantara anggota konsorsium,
terutama dalam hal Pekerjaan Engineering dengan lingkup dan tanggung jawab yang
jelas.
3. Membuat Perencanaan/Engineering yang baik dengan mengidentifikasi titik-titik kritis,
potensi-potensi masalah, dan rencana penanganan dan penanggulangan dengan
target-target terukur.
4. Membuat Organisasi Perencanaan/Engineering yang baik dan efektif dengan
pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas.
5. Menunjuk dan menempatkan personil-personil yang berpengalaman.
6. Menggunakan strategi dan design-design yang sudah terbukti, sukses dan berhasil
pada proyek sejenis sebelumnya.
ENGINEERING, PROCUREMENT AND CONSTRUCTION (EPC) METODE
SYSTEM CONVEYOR DARI DERMAGA 2 KE PLTU 1 BANTEN PELAKSANAAN
SURALAYA PEKERJAAN

2.2. MANAJEMEN ENGINEERING 6 of 20

7. Menggunakan Lesson Learn dari proyek-proyek sejenis sebelumnya sebagai bahan


pertimbangan sehingga masalah-masalah yang sama bisa dihindari dan
penyempurnaan-penyempurnaan bisa dilakukan untuk kelancaran dan kesuksesan
Proyek.
8. Melakukan Perencanaan Kegiatan Awal (Early Activities Work) untuk Pekerjaan
Engineering untuk memastikan schedule Engineering on target.
9. Penggunaan Software Engineering yang handal.
10. Kerjasama yang baik antara Kontraktor, PT INDONESIA POWER dan Konsultan yang
ditunjuk untuk memastikan comment/approval desain diberikan dalam waktu yang
cepat.

2.4 Tahapan Perencanaan

2.4.1. Tahap Kegiatan Awal Perencanaan (Early Activities Work)


Sebagaimana diketahui, bahwa jadwal proyek ini adalah sangat ketat, sehingga setelah
diumumkan sebagai pemenang Tender, sebelum tanggal effektif kontrak, maka Kontraktor
akan segera melakukan Kegiatan Awal Perencanaan diantaranya sbb :
 Penunjukkan dan Mobilisasi Personil Perencana ke Kantor Proyek.
 Membuat Perencanaan Pelaksanaan Engineering berdasarkan Perencanaan
Pelaksanaan Proyek, termasuk didalamnya :
- Organisasi Perencana/Engineering dan tugas tanggung jawabnya.
- Daftar Dokumen Perencanaan dan rencana submissionnya.
- Rencana Software List
- Jadwal Mobilisasi Personil
 Tiap Disiplin Engineer akan membuat Perencanaan Kerja masing-masing sebagai
perincian detail dari Perencanaan Pelaksanaan Engineering.
 Menyiapkan prosedur-prosedur Engineering berdasarkan Prosedur-prosedur Proyek,
terutama yang akan dibutuhkan diawal, diantaranya adalah sebagai berikut :
- Prosedur Penomoran Dokumen
- Prosedur Review dan Approval
- Prosedur Penomoran Peralatan
 Terlibat/mengikuti Pre-Kick off Meeting antara Kontraktor dan PT Indonesia Power. Pre-kick
off Meeting ini dilakukan lebih awal sebelum Kick Off Meeting resmi yang akan diadakan
ENGINEERING, PROCUREMENT AND CONSTRUCTION (EPC) METODE
SYSTEM CONVEYOR DARI DERMAGA 2 KE PLTU 1 BANTEN PELAKSANAAN
SURALAYA PEKERJAAN

2.2. MANAJEMEN ENGINEERING 7 of 20

setelah tanggal effectif kontrak. Pre-kick off Meeting ini, terutama untuk Engineering
dengan agenda sbb :
- Perkenalan antara personil kunci team Kontraktor dengan Team PT Indonesia Power.
- Klarifikasi terhadap temuan-temuan atas ketidak sesuaian dan/atau ketidak
konsistenan antara dokumen kontrak teknis yang satu dengan yang lainnya.
- Klarifikasi terhadap hal-hal yang masih kurang jelas didalam dokumen kontrak.
- Mengkonfirmasi basis-basis desain
- Menyampaikan dan/atau menyepakati daftar dokumen perencanaan, prosedur dan
dokumen teknis perencanaan.
 Perencanaan Site Survey. Segera membuat perencanaan Site Survey, sehingga Site
Survey bisa dilakukan segera setelah tanggal efektif kontrak dengan lancar dan efektif.
 Setelah Tanggal Efektif Kontrak
Selain melanjutkan aktifitas dan pekerjan-pekerjaan pada Kegiatan Awal Perencanaan
diatas, Setelah kontrak dinyatakan efektif, pada tahap awal proyek ini akan dilakukan
rapat awal (kick-off meeting) antara PT INDONESIA POWER dan Team Proyek, serta
dilanjutkan antara PT INDONESIA POWER Engineering Team dan Engineering team
Kontraktor, yang membahas prosedur-prosedur awal dari pelaksanaan design dan
engineering dan juga tindak lanjutan dari Pre-Kick off meeting sebelumnya. Kontraktor
akan melaksanaan desain dan engineering berdasarkan pada prosedur yang disetuju
oleh PT INDONESIA POWER termasuk design basis, format, focal point, communication
channel dan approval prosedur.
 Team Perencana akan dipimpin oleh Engineering Manager dan dibantu oleh masing-
masing disiplin Engineer yang bertugas untuk melakukan internal koordinasi dan
bertanggung jawab terhadap kualitas semua dokumen teknis dan jadwal penyelesaian
dokumen teknis.
 Site Survey
Setelah tanggal efektif kontrak, Site Survey segera dilakukan, baik Site Survey oleh
Team Engineering Kontraktor sendiri maupun pekerjaan Site Survey (Site Data,
Topographi, Jalur kabel eksisting, fasilitas eksisting yang akan terkena dampak
pelaksanaan pekerjaan) dan Soil Investigasi yang akan disubkontrakkan ke pihak ketiga
yang mempunyai pengalaman dibidangnya.
ENGINEERING, PROCUREMENT AND CONSTRUCTION (EPC) METODE
SYSTEM CONVEYOR DARI DERMAGA 2 KE PLTU 1 BANTEN PELAKSANAAN
SURALAYA PEKERJAAN

2.2. MANAJEMEN ENGINEERING 8 of 20

2.4.2. Tahap Konseptual Desain (Basic Design)


Kontraktor akan mereview Basic Desain dari owner saat penyiapan Proposal Teknis yang
menyajikan dokumen perencanaan yang komprehensif untuk semua disiplin antara lain
meliputi : Konsep Desain, Spesifikasi Peralatan, Perhitungan dan Teknikal Data Peralatan,
Perhitungan Struktur, dan Gambar Basic Desain.
2.4.3. Tahap Pengembangan Desain (Design Development)
Dalam tahapan ini Kontraktor akan melakukan pengembangan konseptual desain yang
disampaikan pada saat proposal dan dalam tahapan ini sudah dilengkapi dengan hasil
analisa dan perhitungan-perhitungan yang lebih detail serta spesifikasi material / alat yang
akan dipakai. Kontraktor juga akan melakukan asistensi dan review desain dengan Tim
Asistensi PT INDONESIA POWER untuk menyempurnakan dan mematangkan desain. Hasil
Design Development ini perlu mendapat persetujuan dari Tim Asistensi PT INDONESIA
POWER terlebih dahulu sebelum dilanjutkan ke proses penyusunan Detail Engeineering
Design.

2.4.4. Tahap Detail Desain


Pelaksanaan aktivitas Detail Design dilakukan setelah pengesahan Tahap Pengembangan
Desain oleh PT INDONESIA POWER. Beberapa kegiatan dalam pelaksanaan Tahap Detail
Desain adalah :
Detail Engineering
Berdasarkan hasil Tahap Pengembangan Desain, Team Engineering akan melakukan
pekerjaan Detail Engineering dengan berbagai tahapannya untuk masing-masing
bidang/disiplin Engineering sampai menghasilkan dokumen/gambar siap untuk
Requisition/Inquiry, Purchase Order, fabrikasi maupun konstruksi. Selain itu, termasuk juga
melakukan Kalkulasi, Pembuatan Spesifikasi, Pembuatan Data Sheet, pembuatan MTO/BQ
serta Requisition untuk Inquiry material dan peralatan, melakukan Vendor Technical
Evaluation, review vendor print, sampai membantu Quality Control untuk menyaksikan
Inspeksi maupun Pengetesan Peralatan dari Vendor.
Desain Review
Dokumen-dokumen perencanaan akan diberlakukan sejumlah Design Review untuk memastikan
safety, quality, integrity, constructability, operability dan maintainability. Selama fase desain dan
konstruksi, aspek-aspek yang direview akan secara terus menerus dipertimbangkan dan
tindakan yang sesuai akan dilakukan dimana diperlukan sesuai dengan prosedur rinci.
ENGINEERING, PROCUREMENT AND CONSTRUCTION (EPC) METODE
SYSTEM CONVEYOR DARI DERMAGA 2 KE PLTU 1 BANTEN PELAKSANAAN
SURALAYA PEKERJAAN

2.2. MANAJEMEN ENGINEERING 9 of 20

Review-review ini akan dilakukan baik oleh internal disipline, antar disipline, dengan semua
discipline, maupun melibatkan bagian-bagian lain dari Tim Proyek, maupun PT INDONESIA
POWER.
Kontraktor akan bertanggung jawab terhadap jadwal, koordinasi dan mencatat catatan rapat
Desain Review. Personil-personil untuk Konstruksi, Precomm & Commissioning dan Operasi
akan dilibatkan dalam Desain Review ini.
Kontraktor akan menyiapkan Dokumentasi dari Desain Review ini, termasuk dokumen-dokumen
referensi, check list, dll untuk digunakan untuk tiap Desain Review sebelum Desain Review
dilakukan.
Kontraktor juga akan menkonfirmasikan tanggal, jam, lokasi dan agenda ke PT INDONESIA
POWER melalui surat sebelum tiap Design Review diadakan.
Requisitioning
Tim Perencana Kontraktor akan menyiapkan Requisition beserta dokumen teknis sebagai
referensi maupun lampirannya untuk selanjutnya diberikan ke Logistik/Procurement untuk proses
Inquiry material dan peralatan.
Tim Perencana bersama-sama dengan Tim Logistik/Procurement akan membuat daftar Vendor
yang terseleksi awal baik dari Vendor AML (Approved Manufacturer List) maupun tambahan
telah disepakati berdasarkan kriteria-kriteria yang sudah baku.
Tim Engineering selanjutnya akan mereview Quotation dari Vendor untuk dievaluasi secara
teknis, baik disertai dengan koresponden dengan Vendor maupun dengan Clarification Meeting
sampai dihasilkan Technical Bid Evaluation (TBE) penawaran vendor-vendor tsb. TBE in
sebagai dasar buat Tim Logistik/Procurement untuk melakukan Commercial Bid Evaluation
(CBE) untuk selanjut dibuat rekomendasi penunjukan pemenang.

Verifikasi Desain
Evaluasi Teknis Proposal Vendor
Disiplin engineer yang bertanggung jawab untuk melakukan evaluasi dan review terhadap
dokumen vendor adalah disiplin yang membuat Requisition (originator). Disiplin engineer
harus melakukan klarifikasi teknis dan menyelesaikan tabulasi evaluasi (Technical Bid
Evaluasi) yang memberikan justifikasi teknis dan rekomendasi.

Review dan Check dokumen Vendor


ENGINEERING, PROCUREMENT AND CONSTRUCTION (EPC) METODE
SYSTEM CONVEYOR DARI DERMAGA 2 KE PLTU 1 BANTEN PELAKSANAAN
SURALAYA PEKERJAAN

2.2. MANAJEMEN ENGINEERING 10 of 20

Setiap Disiplin Engineer untuk bertanggung jawab melakukan review dan check terhadap
dokumen vendor. Disiplin Engineer juga bertanggung jawab untuk mengumpulkan jadi satu
terhadap hasil review/check dari discipline lain yang terkait untuk di sampaikan ke vendor.

Item-item yang perlu di periksa


Melakukan pengkajian dan cek terhadap dokumen vendor adalah sangat penting dan kritikal,
namun ada item-item penting yang harus dipastikan untuk dikaji secara seksama yakni
meliputi: vendor sudah mengikuti spesifikasi proyek, sudah mengikuti spesifikasi material,
kapasitas dan kinerja, toleransi, serta batasan-batasan persyaratan proyek.

Perubahan Desain
Salah satu faktor kesuksesan adalah manajemen terhadap perubahan-perubahan. Perubahan-
perubahan mungkin merupakan hasil dari permintaan-permintaan dari PT INDONESIA POWER,
perkembangan desain, aspek fabrikasi atau persyaratan/permintaan konstruksi.
Tim Perencana/Engineering akan memastikan bahwa perbaikan dokumen adalah minor
sehingga tidak akan mempengaruhi Basic Design, jadwal dan persyaratan kualitas proyek.
Namun jika perubahan-perubahan major tersebut tidak dapat dihindarkan, Tim
Perencana/Engineering mempunyai tugas untuk mengaturnya dan harus mengusulkan solusi
terbaik dari pandangan keseluruhan target-target dan batasan-batasan Proyek.
Perubahan-perubahan design akan direview oleh Engineering Manager dan dikirimkan ke
Project Manager.
Perubahan-perubahan setelah IFC (Issue for Construction)/Dokumen Konstruksi akan
diminimalkan, namun begitu, hal tersebut mungkin diperlukan sebagai konsekuensi dari
penyempurnaan atau modifikasi yang diperlukan selama aktifitas konstruksi. Untuk menghadapi
kemungkinan ini, Kontraktor akan melaksanakan Prosedur Perubahan Desain untuk
diimplementasikan sesuai flow terlampir dibawah.
ENGINEERING, PROCUREMENT AND CONSTRUCTION (EPC) METODE
SYSTEM CONVEYOR DARI DERMAGA 2 KE PLTU 1 BANTEN PELAKSANAAN
SURALAYA PEKERJAAN

2.2. MANAJEMEN ENGINEERING 11 of 20

Prosedur Perubahan Desain


Site Identification
(FE, S/C)

Problem?

No

Change
yes Request
(FE)

Change Design
Proposal

Cost Analysis Schedule Analysis


(Cost Control (Site)) (Scheduler (site))

Impact to
Cost/Schedule

No
yes

Cost & schedule Change Notice


Analysis (Eng H/O)
(Eng H/O)

Cost & schedule


Owner Construction
Analysis Document

No Approve
? yes
(PM)
ENGINEERING, PROCUREMENT AND CONSTRUCTION (EPC) METODE
SYSTEM CONVEYOR DARI DERMAGA 2 KE PLTU 1 BANTEN PELAKSANAAN
SURALAYA PEKERJAAN

2.2. MANAJEMEN ENGINEERING 12 of 20

Validasi Desain
Setelah semua aktifitas review dan verifikasi terhadap design telah dilakukan, dan dilanjutkan
dengan proses fabrikasi, manufaktur, maupun konstruksi dan instalasi, maka tahapan
Perencana/Engineering selanjutnya adalah tahapan Validasi Desain. Validasi Desain
dimaksudkan untuk memastikan apakah hasil fabrikasi, manufactur maupun konstruksi dan
pemasangan berdasarkan design yang dibuat sudah dapat memenuhi kualitas, kemampuan,
keandalan, garansi Performance, dan garansi Peralatan, melalui serangkaian proses
pengetesan, baik di Vendor/Fabricator Shop maupun di lapangan.
Jika hasil validasi (pengetesan) tersebut ternyata belum atau tidak memenuhi persyaratan,
kriteria, dan Performance yang diinginkan baik oleh Kontraktor sendiri maupun oleh PT
INDONESIA POWER berdasarkan persyaratan Kontrak, maka segera dilakukan investigasi
untuk mencari akar perrnasalahan dan juga tindakan koreksi, penggantian, modifikasi
(perubahan design), dsb, baik oleh Kontraktor sendiri, maupun oleh Vendor/fabrikator sampai hal
tersebut dipenuhi.

Issue For Construction/Dokumen Konstruksi


Issue for construction (IFC), Dokumen Konstruksi dikirim ke proyek sebagai dasar untuk
pelaksanaan konstruksi setelah mendapatkan pengesahan dari PT INDONESIA POWER dan
setelah dilakukan review dan verifikasi internal bahwa dokumen sudah layak untuk dikirim ke
lapangan sebagai dasar pelaksanaan konstruksi.

3. ORGANISASI ENGINEERING
Manajemen Team Engineering bertanggung jawab atas keseluruhan koordinasi, pengendalian dan
pelaksanaan perencanaan/engineering hingga penyampaian dokumen-dokumen teknik seperti
Spesifikasi, Data Sheet, gambar-gambar dan dokumen teknis lainnya untuk kebutuhan pekerjaan
dan aktivitas proyek seperti Logistik, Test dan Inspeksi, Instalasi dan Konstruski, Pre /
Commissioning dan serta kegiatan Operasi.
ENGINEERING, PROCUREMENT AND CONSTRUCTION (EPC) METODE
SYSTEM CONVEYOR DARI DERMAGA 2 KE PLTU 1 BANTEN PELAKSANAAN
SURALAYA PEKERJAAN

2.2. MANAJEMEN ENGINEERING 13 of 20

Team Engineering dipimpin oleh Engineering Manager yang akan bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa seluruh produk perencanaan/engineering sudah memenuhi kewajiban dalam
kontrak seperti spesifikasi, code dan standard serta memenuhi kriteria K3L/HSE.
Engineering Manager juga akan membuat perencanaan pekerjaan perencanaan (Engineering
Execution Plan) berikut organisasi, manpower dan infrastruktur lain. Struktur Organisasi Perencana
serta tugas dan tanggung jawab personil disampaikan dalam Bagian 2.1.Manajemen Pelaksanaan,
Organisasi dan Jadwal. Berikut adalah pekerjaan penting dan utama oleh Team Engineering yakni:

 Mencari dan melengkapi data dari site seperti data soil, data geoteknik dan data
topografi dan site data lain.
 Melengkapi spesifikasi peralatan dan material dan dokumen teknik lainnya sesuai
dengan kode-kode, standar, peraturan pemerintah dan persyaratan khusus lainnya
untuk penyelesaian pekerjaan perencanaan.
 Melakukan review terhadap gambar dan spesifikasi yang dibuatkan oleh vendor untuk
memastikan sudah sesuai dengan rancang bangun yang direncanakan
 Melakukan detail desain untuk foundation, support, struktur, dan pekerjaan sipil lain
berdasarkan data loading peralatan yang diterima dari vendor.
 Melakukan detail desain sistem kelistrikan dan sistem instrumentasi SCADA&PLC
 Melakukan detail desain bangunan dan site finishing
 Melakukan detail desain sistem ME bangunan
 Memberikan support untuk melanjutkan pekerjaan logistic/procurement, konstruksi dan
pre-commissioning./commissioning.
 Mengurus dan mengkoordinasikan dengan PT INDONESIA POWER untuk memperoleh
persetujuan (approval) untuk gambar dan layout, dan dokumen teknis lainnya
sebagaimana didefinisikan dalam Kontrak.
 Mengatur dan menangani manajemen document teknis balk dokumen yang di disiapkan
oleh Kontraktor maupun dokumen teknik dari Vendor As-Built Drawings
 Engineering Manager dibawah supervisi Project Manager akan melakukan koordinasi
dengan fungsi-fungsi lain seperti Team Project Control, Team Logistik/Procurement,
Team QA/QC, Team Konstruksi, Team Precom-Commissioning.

4. LOKASI DAN KOORDINASI PEKERJAAN PERENCANAAN


Koordinasi yang baik dan lancar adalah salah satu faktor kesuksesan Proyek, sehingga
koordinasi ini perlu direncanakan dan dilakukan secara baik, secara berkala, dan terus menerus.
ENGINEERING, PROCUREMENT AND CONSTRUCTION (EPC) METODE
SYSTEM CONVEYOR DARI DERMAGA 2 KE PLTU 1 BANTEN PELAKSANAAN
SURALAYA PEKERJAAN

2.2. MANAJEMEN ENGINEERING 14 of 20

4.1 Lokasi Pekerjaan Perencanaan


Pekerjaan Engineering akan dikerjakan di Kantor Proyek bersama-sama dengan bagian-bagian
Tim Proyek lainnya sehingga koordinasi dapat dilakukan secara baik, lancar dan efisien.

4.2 Koordinasi antar Disiplin Engineer


Koordinasi antar Disiplin Engineer adalah sangat penting dimana jika hal ini tidak dilakukan
dengan baik maka bisa timbul permasalahan-permasalahan. Koordinasi ini baik terkait
dengan penanganan design input antar discipline maupun alur kerja masing-masing
discipline yang saling terkait, termasuk jadwal issue dokumen/drawing.
Untuk koordinasi dan interface antar disiplin ini, pemisahan lingkup tugas antar disiplin
terutama untuk peralatan-peralatan dan material-material tertentu yang seringkali perlu
diperjelas, akan dibuat dan disepakati sebagai basis bersama.
Masing-masing Disiplin akan membuat dan mengirimkan Laporan mingguan Disiplin
masing-masing kepada Engineering Manager dan juga Disiplin-disiplin lainnya.
Rapat mingguan akan dilakukan yang dihadiri Engineering Manager, Disiplin Engineer
untuk membahas laporan-laporan mingguan dari masing-masing Disiplin,
permintaan2/instruksi2 proyek berdasarkan Meeting Mingguan Proyek, korespondensi,
dan hal-hal lainnya.
Rapat tambahan secara terpisah dan tersendiri untuk topik-topik tertentu yang sifatnya
mendesak dapat diadakan dan dikoordinasikan oleh Engineering Manager.
Koordinasi yang baik ini akan berdampak pada kualitas dokumen dan drawing engineering
dan juga kelancaran jadwal pengiriman dokumen.

4.3 Koordinasi dengan Logistik dan Vendor


Koordinasi dan interface antara Engineering dan Procurement dilakukan terutama selama proses
inquiry, vendor selection, penyiapan dokumen PO, Kick off Meeting dengan Vendor, Vendor
Coordination Meeting, penerimaan dan pengiriman Vendor print, material control, inspection dan
testing peralatan dan material.
ENGINEERING, PROCUREMENT AND CONSTRUCTION (EPC) METODE
SYSTEM CONVEYOR DARI DERMAGA 2 KE PLTU 1 BANTEN PELAKSANAAN
SURALAYA PEKERJAAN

2.2. MANAJEMEN ENGINEERING 15 of 20

4.4 Koordinasi dengan PMT


Koordinasi. dan interface antar disiplin engineering juga dengan team Logistik/Procurement , team
QA/QC, Team HSE dan Team Konstruksi dilakukan oleh Project Control Manager dibawah
supervise dan kontrol Engineering Manager. Untuk itu sangat diperlukan komunikasi yang
berkesinambungan dan selalu dipastikan bahwa data-data yang berkaitan dengan design, konstruksi
dan vendor selalu di lakukan secara intensive. Team Leader akan menghadiri Rapat Koordinasi
Mingguan untuk semua Manager yang dipimping oleh Project Manager.

4.5 Koordinasi dengan Team Perencanaan Kontruksi


Koordinasi dan interface dengan Team Perencanaan Konstruksi terutama dalam hal membantu
mereka untuk membuat desain dari Temporary Facilities, IT Plan di Site, Rigging Plan, Requisition
untuk pekerjaan Konstruksi, dan seleksi Subcont, serta Prosedur-prosedur konstruksi/instalasi.

4.6 Koordinasi dengan Team Konstruksi


Engineering Team akan berkoordinasi dengan Tim Konstruksi terutama terkait dengan dukungan
Engineering saat pekerjaan konstruksi berjalan.

4.7 Koordinasi dengan Team Commissioning


Selama Fase Engineering, Tim Perencana/Engineering bersama-sama dengan Commissioning
Engineer akan membuat Rencana Precommissioing dan Commissioning, Prosedur-prosedur
precommissioning, commissioning, start up, dan Performance Test.

4.8 Koordinasi dengan PT INDONESIA POWER


Engineering Tim, baik bersama-sama dengan Project Management Team maupun secara sendiri
akan berkoordinasi dan membangun komunikasi yang baik antara Tim Perencana Kontraktor
dengan Tim Engineering PT INDONESIA POWER.

5. PENGGUNAAN SOFTWARE ENGINEERING


Software Engineering yang sudah terbukti dan sukses sebagaimana dipakai diproyek-proyek
sebelumnya akan digunakan dalam mendukung aktifitas Engineering baik dalam hal gambar,
perhitungan-pertitungan teknis maupun simulasi-simulasi. Software-software tersebut diantaranya
sebagai berikut :
ENGINEERING, PROCUREMENT AND CONSTRUCTION (EPC) METODE
SYSTEM CONVEYOR DARI DERMAGA 2 KE PLTU 1 BANTEN PELAKSANAAN
SURALAYA PEKERJAAN

2.2. MANAJEMEN ENGINEERING 16 of 20

SOFTWARE ARCHITECTURE

SOFTWARE CIVIL&STRUCTURE

SOFTWARE GEOTECHNICAL & FOUNDATION

SOFTWARE ELECTRICAL
ENGINEERING, PROCUREMENT AND CONSTRUCTION (EPC) METODE
SYSTEM CONVEYOR DARI DERMAGA 2 KE PLTU 1 BANTEN PELAKSANAAN
SURALAYA PEKERJAAN

2.2. MANAJEMEN ENGINEERING 17 of 20

SOFTWARE INSTRUMENT

SOFTWARE MECHANICAL
ENGINEERING, PROCUREMENT AND CONSTRUCTION (EPC) METODE
SYSTEM CONVEYOR DARI DERMAGA 2 KE PLTU 1 BANTEN PELAKSANAAN
SURALAYA PEKERJAAN

2.2. MANAJEMEN ENGINEERING 18 of 20

6. REVIEW & APPROVAL DOKUMEN PERENCANAAN


Dokumen dan Drawing Engineering setelah direview secara internal selanjutnya akan diissue ke PT
INDONESIA POWER. Kelas approval untuk dokumen akan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori kelas,
yaitu di issue untuk kelas-1 untuk APPROVAL, kelas-2 untuk REVIEW dan kelas-3 untuk
INFORMATION. Definisi dan mekanisme untuk Review dan Approval ini akan dijelaskan pada documen
Prosedure terpisah yaitu REVIEW and APPROVAL PROSEDUR dengan semangat menjaga jadwal
proyek.
Dokumen dan Drawing Engineering akan diissue dengan menggunakan Transmittal. PT
INDONESIA POWER harus mereview dan mengembalikan dokumen tersebut dengan atau
tanpa comment dan dengan status (untuk kelas approval) A, B atau C. Atau tanpa status
untuk dokumen dan drawing untuk Review dan Informasi saja.
Proses Review dan Approval akan dilakukan dengan menggunakan fasilitas EDMS
(Electronic Document Management System). Joint Review akan dilakukan untuk membahas
komentar-komentar dari PT INDONESIA POWER untuk bisa diklarifikasi ataupun diikuti oleh
Kontraktor untuk selanjutnya dapat direvisi.

7. STUDI CONSTRUCTABILITY
Sebagai target utama dalam project manajemen ini adalah terlaksananya pekerjaan
konstruksi dengan baik, oleh karena itu sejak tahap perencanaan dan design team
Konstruksi harus memberikan masukan-masukan dan hasil review terhadap hasil design
dan engineering, yang bermanfaat menghindari adanya pekerjaan ulang pada design (re-
design work) karena kendala dan situasi konstruksi.
Masukan-masukan dan hasil review tsb di.namakan "Constructability'' yang - meliputi:
Melakukan review terhadap gambar Plot Plan untuk memastikan kemudahan akses
(accessibility) dan pemasangan alat (erection)
 Melakukan review terhadap spesifikasi proyek, khususnya bahan-bahan untuk
konstruksi dan pelaksanan di lapangan
 Memberikan masukan tentang jadwal yang harus di penuhi kapan gambar- gambar
konstruksi diterima di lapangan sesuai dengan rencana dan prioritas pelaksanan di
lapangan (construction requirement date for construction drawing)
ENGINEERING, PROCUREMENT AND CONSTRUCTION (EPC) METODE
SYSTEM CONVEYOR DARI DERMAGA 2 KE PLTU 1 BANTEN PELAKSANAAN
SURALAYA PEKERJAAN

2.2. MANAJEMEN ENGINEERING 19 of 20

 Memberikan masukan tentang jadwal yang harus di penuhi kapan peralatan dan
bahan-bahan diterima di lapangan sesuai dengan rencana dan prioritas pelaksanaan
di lapangan (construction requirement date for equipments and materials)
 Melakukan evaluasi bersama dengan Procurement team untuk menetapkan rute dan
kondisi jalan yang akan di lalui selama transportasi terutama terhadap peralatan yang
tingkat kesulitan handling nya cukup tinggi, serta penangan di lapangan sebelum
instalasi (bongkar muat).
 Melakukan study rigging method dengan team engineering terutama untuk instalasi
peralatan seperti Conveyor, Feeder, Hopper, Loading Sistem, Trafo dan Switchgear
untuk memastikan bahwa syarat-syarat lifting sudah aman sehingga tidak terjadi
kecelakaan
8. QUALITY CONTROL PERENCANAAN (DESIGN CONTROL)
Untuk mencapai dan menjaga kualitas yang diinginkan, design control harus
diimplementasikan secara sungguh-sungguh dan konsisten dimana design control akan
mencakup hal-hal dibawah ini yang juga telah dijelaskan bab-bab bagian atas berdasarkan
Manual, Management System Prosedur dan Departemen Prosedur dari Kontraktor yang
telah tersertifikasi ISO 9001 :
- Design Plan
- Design Input
- Design Output
- Design Reviews
- Design Verification
- Design Validation
- Design Software Validation
- Design Change

9. KONTROL DOKUMEN
EDMS (Electronic Document Management System)/IDMS (Integrated Document Management
System} akan digunakan untuk sarana work flow review, pengiriman dan penerimaan, review dan
approval, monitoring dan status, serta fasilitas reminder. Process review dan approval dilakukan
secara electronically (paperless).
ENGINEERING, PROCUREMENT AND CONSTRUCTION (EPC) METODE
SYSTEM CONVEYOR DARI DERMAGA 2 KE PLTU 1 BANTEN PELAKSANAAN
SURALAYA PEKERJAAN

2.2. MANAJEMEN ENGINEERING 20 of 20

10. MATERIAL CONTROL


Engineering Tim akan membantu Procurement Tim untuk membuat kode material dan juga input
MTO/BQ dari sisi EMCS (Engineering Material Control System) untuk selanjutnya diintegrasikan
dengan 3MCS (Material Management, Monitoring and Control System)

11. PENYUSUNAN AS-BUILT DRAWING


Saat penyelesaian proyek, dokumen-dokumen berikut ini akan diupdate untuk menjadi status As-
Built berdasarkan mark up dari konstruksi untuk semua dokumen dan drawing.:
Rincian aktifitas penyusunan As Built Drawing yang dilakukan adalah sebagai berikut :
 Pencatatan Perubahan dan Pengembangan
 Field Engineer akan mencatat dan jejak perubahan dan pengembangan yang dibuat selama
fase konstruksi. Perubahan-perubahan akan dicatat menggunakan ROI (Record of
Information) atau Field Change Notice/NCR/DCR. Untuk minor modifikasi, field engineer
memark up perubahan tersebut pada master drawings.
 Pembuatan Dokumen/Gambar As-built Setelah pekerjaan konstruksi selesai, field engineer
akan merevisi AFC drawings sesuai dengan perubahan yang dibuat selama konstruksi.
 Verifikasi
Setelah pekerjaan As-built drawing selesai, Field Engineer akan mensirkulasikan ke
drawing/dokumen As-Built tersebut, kepada engineer-engineer terkait untuk diverifikasi.
Selanjut mengikuti prosedur proyek untuk proses internal review.
 Penyerahan/Pengiriman As-Built Document/Drawing Drawing yang telah direvisi menjadi As-
Built Drawing akan dikirimkan ke PT INDONESIA POWER sesuai dengan prosedur proyek.

Anda mungkin juga menyukai