PEMILIK : PTPN XI
NAMA PROYEK : KONSTRUKSI TERINTEGRASI ENGINEERING, PROCUREMENT,
CONSTRUCTION AND COMMISSIONING (EPCC)
PENGEMBANGAN DAN MODERNISASI PG DJATIROTO
LUMAJANG
KODE PROYEK :
NO KONTRAK :
LOKASI PROYEK : LUMAJANG
0 FOR PROPOSAL
REV DESCRIPTION PREPD CHKD APPRD DATE
DAFTAR ISI
1. DESKRIPSI PROYEK..................................................................................................................... 3
2. MAKSUD DAN TUJUAN................................................................................................................3
3. STANDAR DAN SPESIFIKASI.......................................................................................................5
4. KESEHATAN, KESELAMATAN DAN KEAMANAN......................................................................6
5. LOKASI KEGIATAN....................................................................................................................... 9
6. DATA UTILITAS........................................................................................................................... 11
7. TINDAKAN PENANGANAN POLUSI...........................................................................................13
8. RUANG LINGKUP DESAIN DAN BATAS BATERAI...................................................................15
9. SPESIFIKASI MEDIA PROSES....................................................................................................17
10. AIR HUJAN DARI AREA PABRIK.............................................................................................20
1. DESKRIPSI PROYEK
Sasaran strategis pengajuan Penyertaan Modal Negara (PMN) adalah peningkatan
ketahanan pangan terkait pemenuhan swasembada guna nasional, peningkatan
kesejahteraan petani dan akselerasi pencapaian daya saing serta sustainability industri
gula PT Perkebunan Nusantara XI sebagai industri berbasis tebu yang terintegrasi.
Penyertaan Modal Negara (PMN) di PT Perkebunan Nusantara XI akan dialokasikan
untuk pengembangan PG Djatiroto.
Sementara rincian penggunaan PMN untuk pengembangan PG Djatiroto meliputi :
- Peningkatan kapasitas giling dari 7.500 TCD ke 10.000 TCD secara bertahap mulai
2016 hingga 2018.
- Pemenuhan Kualitas Produk (SNI) GKP I sampai dengan tahun 2017 dan produksi
gula kualitas Premium (ICUMSA<100 IU) mulai tahun 2018.
- Persiapan Co-Generation diluar masa giling dengan mengoperasikan Boiler dan
Turbine Generator yang dapat menghasilkan listrik 10 MW mulai tahun 2018.
Selama pelaksanaan proyek pengembangan berlangsung, tidak diperbolehkan
mengganggu operasional giling pada tahun berjalan.
Dalam rangka perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan pengembangan pabrik gula,
diperlukan supervisi, monitoring, inspeksi serta pengawasan sejak tahap perencanaan
sampai dengan pabrik gula bisa beroperasi sesuai garansi kinerja (Performance
Guarantee) yang ditetapkan oleh PT. Perkebunan Nusantara XI.
Oleh karena itu, PT Perkebunan Nusantara XI memerlukan Pelaksana Proyek
(Kontraktor) pola EPC yang memiliki kemampuan keuangan, pengalaman pada pekerjaan
sejenis, pengetahuan dan keahlian pada bidang instalasi pabrik gula dan kemampuan
mengikat Technology Provider dalam menyukseskan proyek ini.
Agar supaya terbuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi perusahaan- perusahaan
yang memiliki berbagai tingkatan kemampuan keuangan, pengalaman, keahlian untuk
berpartisipasi dalam proyek pembangunan sarana tersebut di atas, maka seleksi untuk
menetapkan pelaksana proyek akan dilakukan dengan Lelang Umum Satu Tahap Dua
Sampul.
berjalan dengan efektif dan efisien dalam mencapai performance guarantee, sebagai
berikut :
1. Kapasitas giling 10,000 TCD.
2. Kualitas produk gula warna < 100 IU.
3. Excess power minimal 10 MW.
4. Uap % tebu < 51% termasuk ethanol plant dan process defeco remelt carbonation.
5. Uap % tebu < 44% tanpa ethanol plant. Process defeco remelt carbonation tetap
diaplikasikan.
6. Cooling system : Sistem sirkulasi tertutup untuk air pendingin yang terintegrasi dengan
instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
7. Super gravity plant untuk boiling house.
8. Boiler dengan tekanan 67 ata, 480 + 50C pada efisiensi > 70 % dilengkapi dengan
instalasi R.O (Reverse Osmose) untuk air pengisi boiler dan penangkap debu dengan
ESP (Electro Static Precipitator).
9. Mill Extraction > 95%, PI >92%, pol in bagasse < 1,8%, moisture content in bagasse <
49,5%.
10. Boiling House Recovery > 87%, turbidity < 100 NTU, CaO content < 900 ppm, pol in
cake < 2%, syrup brix + 70%, final molasses purity < 32 %.
11. Turbin alternator dengan tekanan uap masuk 67 ata, 480 + 100C, tekanan uap keluar
2,5 ata, +1250C
12. Selama durasi proyek tidak boleh mengganggu giling tahun berjalan.
1.1.
1.2.
1.1
3. STANDAR DAN SPESIFIKASI
Secara umum kode dasar, standar dan spesifikasi yang diterapkan berdasarkan aturan
baku yang telah ditetapkan, untuk pekerjaan yang memiliki kontrak dengan U.S seperti
(ASME, ASTM, API, dll).
Ketika peralatan dan bahan-bahan yang dipasok dari negara selain AS, pemilihan
bahan, kode, standar dan spesifikasi, untuk peralatan dan bahan-bahan tersebut dapat
sesuai dengan negara-negara seperti kode, standar dan spesifikasi yang disediakan
mereka "paling tidak setara", dengan pemilik mempertahankan hak untuk menentukan
"kesetaraan". Dalam Tanaman, kecuali bila dinyatakan lain, pemilihan bahan, kode,
standar, dan spesifikasi harus yang biasanya diadopsi pada Proses Lisensi, jika
persyaratan umum yang tercantum dalam paragraf di atas tidak berlaku.
Untuk item yang tidak tercakup oleh kode atau jika tidak ada kode yang sesuai
berlaku, lainnya manufaktur dan keselamatan standar yang dikembangkan atau
digunakan dalam industri Pabrik Gula harus digunakan. Empat salinan dari semua
kode dan standar yang kemungkinan akan digunakan harus dipasok ke Owner oleh
Kontraktor sesegera mungkin setelah Tanggal Efektif Kontrak. Setelah itu Kontraktor
harus menyediakan empat salinan dari setiap kode tambahan dan standar ubsequently
ditemukan diperlukan. Dalam hal apapun, Kontraktor harus menyediakan kode-kode
dan standar untuk Pemilik dimaksud dalam dokumentasi yang diberikan kepada
pemilik untuk Persetujuan sebelum meminta persetujuan tersebut.
Material lokal yang harus diberikan sesuai dengan SNI (Standar Nasional Indonesia) di
mana standar seperti itu ada untuk bahan yang dibutuhkan. Pada prinsipnya, Standar
SNI umumnya mirip dengan ASME, JIS, dll. Kontraktor harus menentukan standar
yang ada, dan dalam desain dan pengadaan Proyek tidak membeli bahan asing dalam
preferensi untuk bahan lokal karena perbedaan antara standar SNI dan standar asing
dan di mana standar SNI sesuai untuk tugas.
Persyaratan yang bersifat umum yang berlaku untuk sejumlah kelas peralatan dan
bahan berlaku di seluruh, meskipun ditentukan hanya di bawah satu kelas. Hal ini
terutama berlaku untuk ketentuan tekanan pembuluh berlaku untuk penukar panas;
dan ketentuan umum untuk tunjangan korosi, angin dan gempa faktor, dll Untuk "
packaged " atau peralatan komposit kebutuhan individu untuk setiap kelas yang
relevan diterapkan.
1.3.
1.4.
2.1
4. KESELAMATAN, KESEHATAN DAN KEAMANAN
a. Tinjauan Umum
Pertimbangan utama dalam kegiatan proyek adalah " safety always " yang merupakan
filosofi dalam kegiatan Konstruksi Terintegrasi Engineering, Procurement, Construction
And Commissioning (EPCC) Pengembangan Dan Modernisasi PG Djatiroto Lumajang.
Kepemimpinan dan akuntabilitas setiap individu dalam organisasi proyek harus selaras
dengan kebijakan K3 Kontraktor. Kebijakan K3 merupakan landasan penting untuk
keberhasilan pengelolaan HSE dalam setiap Fase proyek Engineering, Procurement
dan Construction (EPC).
1. Komitmen Manajemen : Seluruh lini manajemen hingga pimpinan unit kerja terkecil
KONTRAKTOR harus menunjukkan sikap kepemimpinan dan memiliki komitmen
untuk selalu menerapkan dan meningkatkan kinerja K3 dalam tindakan-tindakan
nyata antara lain : prioritas aspek K3, terlibat dalam organisasi K3, anggaran,
sarana dan tenaga yang professional, koordinasi implementasi K3 dan penilaian
kinerja K3 dan peningkatan yang berkelanjutan.
5. Tujuan dan Sasaran : Tujuan dan sasaran K3 Kontraktor dirumuskan dalam bentuk
sasaran pokok dan target-target kuantitatif (Key Performance Indicator/ KPI),
sehingga dapat dilakukan pengukuran dalam kemajuan pencapaiannya.
yang ada (forum meeting, training, sign board, dll.), persediaan perlengkapan
pertolongan kecelakaan, inspeksi dan pemeliharaan, dll.
4. Pengukuran dan Evaluasi : pengukuran, monitoring dan evaluasi dari Kinerja K3
serta pengambilan tindakan pencegahan maupun koreksi dengan memanfaatkan
tehnik-tehnik : Audit dan tinajuan terhadap kinerja K3, indikasi adanya ketidak
sesuaian, instruksi atau rekomendasi terhadap tindakan koreksi, rekomendasi, dll.
Tinjauan dan pengembangan : Kontraktor akan melakukan tinjauan secara reguler dan
pengembagan secara terus menerus terhadap manajemen sistem K3 sekaligus
peningkatan sasaran kinerja K3 yang meliputi : evaluasi kesesuaian kebijakan K3,
tinjauan sasaran dan target serta evaluasi kinerja, penemuan dari basil manajemen
audit K3, evaluasi dan efektifitas dari manajemen sistem K3.
b. Ketentuan Kesehatan dan Keselamatan
1. Overview
2. Rencana K3
3. Kantor
5. LOKASI KEGIATAN
5.1 Deskripsi Lokasi
Jasa Pelaksana Proyek (Kontraktor) EPC dilaksanakan di :
1) Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara XI, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur.
2) Pabrik Gula Djatiroto, Kabupatan Situbondo, Provinsi Jawa Timur.
3) Pabrik Gula Djatiroto, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur.
4) Lokasi lainnya di Indonesia terkait administrasi dan perijinan.
5) Lokasi lainnya di luar Indonesia terkait teknis, administrasi dan test atau uji coba.
1) Suhu Air
• mean 280 C
• max 320 C
• min 240 C
3) Desain Dasar AC
320C + 100% RH
Mean 80%
Max 90%
Min 58%
10) Angin
S untuk N / E untuk W
1.1.
5.3 Transportasi
6. DATA UTILITAS
6.1 Pengukuran
Semua pengukuran harus menggunakan Standar Internasional (SI) kecuali:
- Pipe diameter in Inch
- Motor output in KW (Kilowatt)
- Tekanan dalam kg/cm2g. Tekanan Cairan disajikan pada grade ketinggian.
6.2 Steam
Saturated Steam
Tekanan Temperature
12 bar (min) 180 oC
14 bar (max) 195 oC
6.3 Water
Raw Water Specification
pH 6.8 – 7.2
Conductivity Mmhos/cm 65.32
Turbidity ppm as SiO2 0 – 22
Total Haardness ppm as CaCO3 24 – 29
Calcium Hardness ppm as CaCO 19.2 avg
Magnesium hardness ppm as CaCO3 4.01 avg
iron ppm as Fe 0.42 max
Alluminium, ppm as Al 0.2 avg max
Sodium+Potassium ppm as Na 22.54 max
Ammonium, ppm as NH4 0.08
P alkalinity, ppm as CaCO3 2.75
M alkalinity ppm as CaCO3 28.32
Potable water
Pressure Temperature
(kg/cm2g) (oC)
Minimum 1.5 30
Normal 4.0 -
Design 5.0 50
Demineralised water
Pressure Temperature
(kg/cm2g) (oC)
Minimum 1.5
Normal 4.0 30
Design (pump shut-off) 5.0
Fire Water
Pressure Temperature
(kg/cm2g) (oC)
Minimum 4.0 25
Normal 5.5 -
Design 7.0 50
Impurities
H2S ppm weight 0
R-SH ppm weight 0
Other Sulfur ppm weight 0
Hg ppb 0
6.5 Electricity
Frequency 50 Hertz
1) Supply for main distribution board :
20 KV, 3 phase, 3 wire system.
2) M.V. Supply for large motor over 110 KW :
6.6KV, 3 phase, 3 Wire System.
3) L.V. Supply for small motors less than 110 KW :
380 V, 3 phase, wire solid ground system.
NO3 : 30 ppm
NO2 : 2 ppm
H2S : 0.1
HS : 0.1
Ba : 2
Cd : 0.05
Cr : 0.5
CrVi : 0.1
Co : 0.4
Cu : 2
Cn : 0.05
F : 2
Fe : 5
Pb : 0.5
Mn : 2
Hg : 0.002
Ni : 0.2
Zn : 5
Sn : 2
Se : 0.05
Radioaktif : As per regulation
8. RUANG LINGKUP DESAIN DAN BATAS BATERAI
8.1 Ruang Lingkup Desain
Kontrak pabrik meliputi bagian sebagai berikut :
Area Description of Unit /Section
800 Diesel Engine Generator
900 Natural Gas System
1000 Oil Handling Facilities
1100 Compressor Air System
1200 Water Treatment Plant
1300 Waste Water Treatment Plant
1400 Diesel Fuel Storage & Distribution
1500 Boiler Steam Distribution
1600 Packaging Plant
1700 Cooling Water System
1. Raw Water
Quantity : 64.000 kg/hr
Temperature : 32 oC
Pressure : 1 barg
2. Cooling Water
Quantity : 43.000 kg/hr
Temperature : 32 oC
Pressure : 1 barg
4. Compressed Air
Quantity : 716,81 Nm3/hr
Temperature : Ambient
Pressure : 6 barg. Contractor to confirm
5. Steam
Quantity : 27.57 Ton/hr
Temperature : 185 oC
Pressure : 12 bar
6. Natural Gas
Quantity : 3500 Nm3/hr
Temperature : 23 oC
Pressure : 300 bar
9.2.1 CPO
9.4.1 PFAD
9.4.2 RBDPO
Suitable for Cooking Oil production and export/market requirement but at least
equal to :
Free Fatty Acid : 0.05 % max
H2O content : 0.03 % w/w max
9.4.3 RBDPS
9.4.4 RBDPL
9.5.1 Liquid
1. Proses Effluent
Sebelum IPAL
Flow Rate 10.0 m3/hr
COD 5,000 ppm
BOD 2,000 ppm
pH 3-5
Temperature 40.0 °C
Setelah IPAL
Akan memenuhi kriteria air limbah
10.1.1 Solid
10.1.2 Gas
Boiler gas stack yang akan memenuhi Kep-13 / MENLH / 3/1995 tentang Emisi Standar
Kualitas Stationery (Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak)
1.5.