Anda di halaman 1dari 35

Pemasangan dan

Pemeliharaan Grounding
Grounding

 Pembumian atau Grounding adalah benda


logam yang di tanam dalam tanah
berfungsi sebagai pelepasan muatan
listrik , tanah atau bumi adalah sebuah
masa yang bersifat netral dan memiliki
volume yang luar biasa besar sehingga
mampu untuk menyerap dan menetralkan
muatan listrik sebesar apapun .
Tujuan Grounding

 Meniadakan bahaya tegangan atau arus kejut,


 Meniadakan bahaya kebakaran
 Meniadakan ketidakstabilan tegangan
Hal-hal yang harus ditanahkan

 Bagian pembuangan muatan listrik dari lightning


arrester
 Bagian instalasi yang terbuat dari logam
 Titik netral dari transformator atau generator
Faktor yang mempengaruhi
Tahanan Jenis Tanah
 Pengaruh keadaan struktur tanah
 Pengaruh unsur kimia
 Pengaruh iklim
 Pengaruh temperatur tanah
Sistem pentanahan gardu induk

 Gardu Induk merupakan suatu sistem Instalasi listrik yang terdiri dari
beberapa peralatan listrik dan menjadi penghubung listrik dari jaringan
transmisi ke jaringan distribusi primer.
 Gardu Induk befungsi sebagai penyalur daya (KVA, MVA) sesuai dengan
tegangan operasinya.
 Karena peranannya yang sangat penting dalam menyalurkan daya listrik dan
menjadi penghubung listrik dari jaringan transmisi ke jaringan distribusi
primer maka harus diterapkan sistem pentanahan yang memenuhi persyaratan
sistem pengaman yaitu :
1. Kepekaan (Sensitivity)
 Sistem pentanahan Gardu Induk harus peka terhadap gangguan yang terjadi,
dan secara proposional mampu mendeteksi gangguan dengan tepat di area
atau zona yang di amankan

2. Keandalan (Reliability)
 Sistem Pentanahan Gardu Induk harus handal. Tidak boleh gagal, mampu
bekerja sesuai dengan pengaturan yang diterapkan pada sistem pentanahan
tersebut.
Hal – hal yang diperlukan
dalam pemasangan
gounding
PERALATAN KERJA

 1. Toolkit Set.
2. Tang Press 3. Palu
4. Cangkul, Tali.

5. Gergaji Besi
6. Pengencang Stainless Steel
PERALATAN K-3

1. Helm Pengaman.
2. Sepatu Karet.
3. Sarung Tangan Kulit.
4. Pakaian Kerja.
5. Sabuk Pengaman
6. P-3 K
MATERIAL/ALAT BANTU

1. Ground Rod
2. BC 50 mm2
3. Klem Pentanahan
4. Pipa Galvanis
5. Stainless Steel Strap dan Stopping Buckles
6. CCO (Connector Al/Cu)
PERALATAN UKUR

 1. Earth Tester
Cara kerja Earth Tester
cara penggunaan earth tester:
 Pada switch pilih mode Ω.
 Tekan push button.
 Lihat penunjuk voltase tanah apabila
jarum bergerak dengan cepat sampai
mentok ke ujung volt
meter, check kembali instalasi kabel.

• Adjust ohm meter sampai nilai


voltase pada galvanometer “0 volt”.
• Lakukan instalasi earth tester seperti tampak
jarak L adalah sebesar 5 meter.
Baca nilai resistansi yang terbaca pada alat
tersebut. Itulah nilai resistansi tanah.
Cara Pemasangan dan Penanaman Grounding

 Pemilihan Lokasi
 Pemilihan Bahan
 Penanaman Grounding Road
 Cara Penyambungan Grounding Road dengan Kabel Grounding
 Penanaman Kabel Grounding
Pemilihan Lokasi
 Lakukan pemilihan lokasi penanaman grounding road
disekitar rumah anda, rencanakan berapa titik yang akan
ditanamkan.
 Jika anda akan memasang beberapa buah grounding road
usahakan jangan terlalu berdekatan , ditujukan supaya
pembumian menyebar disekitar rumah anda. Dan juga
untuk menjaga bialamana salah satu grounding rod sitim
pembumiannya  tidak bagus maka bisa dibumikan oleh
grounding rod lainnya.
 Harus diperhatikan  bahwa masing masing grounding road
semua harus terhubung.
 Lakukan pencarian tanah yang mudah
ditancapkan. Hindari penanaman grounding
road di daerah tanah berbatu atau berpasir.
 Usahakan lokasi penempatan grounding road
tidak terlalu jauh dari bangunan rumah, tapi
harus diingat jangan sampai merusak sistim
instalasi / pemipaan yang telah tertanam.
 Usahakanpenempatan antara grounding road
dalam garis lurus, tidak terlalu banyak berbelok
belok.
Pemilihan Bahan
 Pemilihan grounding road dan kabel grounding  yang akan
diinstlasi harus sesuai standar , baik jenis maupun ukurannya.
 Grounding road yang paling bagus adalah pipa padat yang
terbuat dari tembaga. Disamping sebagai daya hantar yang kuat,
tembaga tidak mudah berkarat. Anda   perlu memeriksa barang
tersebut saat pembelian, karena kadang kadang banyak pipa
yang dijual kelihatannya terbuat dari bahan tembaga padahal
bagian dalamnya adalah besi biasa tapi bagian luarnya disepuh
dengan tembaga. Untuk menchecknya anda bisa memotong
secara diagonal    maka akan kelihatan apakah asli atau tidak.
 Penggunaan besi biasa harus dihindari karena bahan ini sangat
mudah berkarat.
Penanaman Grounding Road
 Lakukan penggalian tanah ukuran 30 x 30 kedalaman 50
cm
 Pertama coba tancapkan grounding road tersebut apakah
mudah atau susah ditancapkan.
 Jika agak susah , buatkan  bentuk  lubang dimana
grounding rod akan ditanamkan.
 Tuangkan air kedalam lubang tersebut hingga penuh
 Tancapkan grounding rod kedalam lubang tersebut dan
tekan secara pelan pelan hingga beberap centimeter
 Angkat sedikit grounding rod, dan biarkan air turun
kebawah
 Tekan kembali grounding rod hingga beberapa
centimeter dari kedalaman awal
 Tuangkan kembali air kedalam lubang , lalu ulangi
menekan grounding rod. Sepanjang  anda tidak
menemukan tanah yang keras atau tanah berbatu , air
akan membantu anda untuk menggeser lumpur atau
pasir di dalam tancapan hingga grounding roda
tertancap sampai habis.
 Lakukan hal tersebut secara berulang hingga grounding
rod tertanam sampai habis
Cara Penyambungan Grounding Road
dengan Kabel Grounding
 Cara menghubungkan yang paling bagus  antara grounding
rod dengan kabel grounding  adalah dengan sistim
pengelasan dengan menggunakan alat Cadweld. Setipa
penyambungan harus menggunakan bubuk mesiu standar,
karena pemakaian bubuk mesiu  akan memepengaruhi
kekuatan sambungannya. Hal ini juga dilakuan untuk
penyambungan antara kabel grounding dengan kabel
grounding dan juga untuk penyambungan antara kabel
grounding ke plate terminal grounding.
Penanaman Kabel Grounding
 Lakukan penggalian tanah dari titik dimana grounding menuju masing
masing titik grounding yang saling terhubung. Dan  juga lakukan
penggalian kea rah terminal grounding
 Buat galian disepanjang  jalur  lintasan  dengan kedalaman antara 50
-60 cm
 Tarik kabel grounding melalui jalur kabel tersebut, kemudian
tempatkan di bawah galian. Pastikan panjang kabel sudah cukup
hingga proses pengikatan dengan grounding road tidak akan susah.
Jangan biarkan kabel grounding berlebih.
 Setelah semua sambungan telah di koneksi dengan sistim cadwell,
berikan pipa marking di tempat grounding rod tersebut. Gunakan pipa
PVC 4 ‘’ dan ditutup dop pipa.
 Kemudian  lakukan penimbunan tanah didaerah galian
sampai ketinggian 20 cm. Lalu padatkan. Kemudian beri
tanda misalanya batu bata supaya dikemudian hari jika
ada penggalian di sepanjang areal penanaman kabel,
maka kabel akan aman.
 Setelah bata terpasang semua, kemudain timbun
kembali hingga penuh. Lakukan penimbunan hingga
betul betul padat.
Pemeliharaan
Pentanahan
Tujuan Pemeliharaan Pentanahan

 Memaksimalkan umur pakai peralatan.


 Menjaga agar peralatan berfungsi secara baik, handal dan
aman.
PROSEDUR KERJA
1. Pelaksanaan pemeliharaan atas dasar PK dari atasan yang

berwenang.

2. Lakukan pemeriksaan ke lokasi, untuk dasar persiapan pekerjaan.

3. Siapkan alat kerja, alat K-3 dan material kerja yang diperlukan.

4. Konfirmasikan tanggal dan jam pelaksanaan pemeliharaan.

5. Laksanakan pekerjaan sesuai dengan jadual yang sudah disepakati.

6. Selesai melaksanakan pekerjaan, segera melaporkan kepada Posko.

7. Buat laporan tertulis kepada atasan yang menugaskan.


Pelaksanaan pemeliharaan
1. Petugas pelaksana menerima PK dari Asman Distribusi untuk melakukan pemeliharaan Sistim
Pembumian.

2. Siapkan Alat Kerja, Alat Ukur, Alat K-3, Material Kerja dan Alat Bantu sesuai dengan kebutuhan.

3. Setelah Petugas sampai di lokasi, gunakan Alat K-3 pasang rambu peringatan untuk publik dan
selanjutnya lapor ke Posko bahwa petugas akan melakukan pemeliharaan sistim pembumian.

4. Periksa sambungan-sambungan dan kawat sistim pentanahan secara visual.

5. Apabila terdapat kelainan misalnya putus atau hilang maka gantilah dengan penghantar yang
baru dengan cara menghubungkan kawat arde dengan netral sementara ujung yang lain
biarkan tidak terhubung dengan Ground Rod.
6. Bebaskan Tegangan

7. Pasang Grounding Local

8. Lepaskan kawat pentanahan dari peralatan yang dihubungkan ke tanah.

9. Lepaskan kawat pentanahan dari elektroda pentanahan, dan bersihkan bagian atas
elektrodanya.

10. Lakukan pengukuran Tahanan Pentanahan / Ground Rod sesuai dengan instruction
manual dan catat nilai tahanannya di Formulir BA.

11. Pengukuran tahanan pentanahan :

- Bila nilainya masih sesuai dengan ketentuan periksa dan perbaiki sambungan –
sambungan kawat pentanahan.

- Bila nilainya melebihi batas maksimalnya pasanglah elektroda baru dengan jarak dua kali
panjang elektroda dan hubungkan paralel dengan elektroda yang sudah ada atau lakukan
penggaraman.
12. Lakukan pengukuran ulang dan catat nilai tahanan pentanahan di
formulir Berita Acara (BA).

13.Lakukan penyembungan kawat arde ke Ground Rod dengan menggunakan klem arde.

14. Pasang kembali pentanahan ke peralatan yang ditanahkan

15. Lepaskan kembali grounding lokal

16. Masukkan tegangan

17.Periksa hasil pekerjaan dan yakinkan bahwa jaringan personil dan peralatan dalam
keadaan aman.
18. Lapor ke Posko bahwa pekerjaan pemeliharaan telah selesai.

19. Bereskan peralatan kerja & K-3 dan rambu peringatan untuk publik serta
bersihkan areal pekerjaan.

20. Buat Laporan dan Berita Acara pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan sistem
pentanahan.

21. Laporan penyelesaian pekerjaan dan Berita Acara diserahkan kepada Asman
Distribusi.
Form Laporan Pemeliharaan

Anda mungkin juga menyukai