tahap ini berbagai jenis kegiatan banyak di lakukan secara simulan /bersamaan sehingga
fungsi koordinator pelaksanaan menjadi sangat penting .
Alat bantu ringan seperti bangku kerja/tangga kerja (steiger) sering di gunakan oleh
berbagai orang dari kelompok pekerja yang berlainan , hal ini menyebabkan ikatan
sesamanya (kayu/besi) berubah sehingga kedudukan dari bangku kerja atau perancah /tangga
kerja harus menjadi titik perhatian dari petugas k-3 /pelaksana
Daerah kerja menjadi akan menjadi titik perhatian , apabila suatu bagian konstruksi telah
selesai di banguan dan di lakukan pembongkaran terhadap bangunan bantu tangga
kera/perancahnya, kegiatan yang menimbulkan kecelakaan karena bahan-bahan /alat bantu di
letakkan dengan sembarangan dan menggangu pekerja pekerja yang masih mengerjakan
bagian bangunan lainya bahkan dapat mencelakakanya.
pekerjaan finishing dan pembongkaran , peluang terjadi
nya kecelakaan masih cukup besar. Untuk itu perlu
memahami ketentuan / prosedur teknis untuk
penerapannya, dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan
bahan, kondisi alat bantu dan penempatan yang tepat jika
tidak digunakan lagi
*Pekerjaan
plasteran -Pekerjaan
1.PEKERJAAN pasangan bata
FINISHING -Pekerjaan Pekerjaan
YAITU pasangan bata pengecatan
pekerjaan
dinding
Pekerjaan
(pemasangan
pemasangan
keramik,
kusen dari daun
granit, partisi
pintu dan jendela
,menyekat
rangka)
Bekas bongkaran
/bahan yang akan di
gunakan menyebabkan
kecelakaan ringan 1,. Pekerjaan finishing
seperti menginjak paku
2. Pekerjaan
pembongkaran
Pada pembongkaran
Kurang kehati-hatian
bangunan , koordinasi
dalam melakukan
pembongkaran tidak ada
pekerjaan
satu komando
Pelaksana kurang
mengetahui sifat-sifat
konstruksi
Sebagai persyaratan teknis suatu pekerjaan finishing dan pembongkaran adalah :