Water Pass
1. Perhitungan Jarak Optis
Rumus : D = ( BA BB ) x 100 =
Dimana : D = Jarak Optis
BA = Bidang Atas
BB = Bidang Bawah
2. Perhitungan Jarak Optis Rata-rata
Rumus :
Rumus :
5. Perhitungan Beda Tinggi Patok Detail
Rumus : Hd = BT. Patok Utama BT. Patok Detail
Dimana : Hd = Beda Tinggi Detail
BT = Benang Tengah
6. Perhitungan Koreksi
Rumus :
7. Perhitungan Beda Tinggi Setelah Koreksi
Rumus H = H rata-rata H koreksi
8. Perhitungan Tinggi Titik Patok Utama
Rumus : HP = Tinggi Titik Diketahui H Koreksi
Dimana : H = Beda Tinggi Rata-rata
9. Perhitungan Tinggi Titik Patok Detail
Rumus : HD = TT Patok Utama Beda Tinggi Detail
Dimana : HD = Tinggi Titik Detail
TT = Tinggi Titik
10. Perhitungan Kemiringan Profil Memanjang
Rumus :
11. Perhitungan Kemiringan Profil Melintang
Rumus :
12. Perhitungan Masa Galian
13. Perhitungan Masa Timbunan
Theodolit
1. Perhitungan Sudut Jurusan
Rumus : = Sudut muka Sudut belakang 360
Dimana : = Sudut Jurusan (Sudut Patok Utama)
muka = Sudut Muka
blk = Sudut Belakang
2. Perhitungan Koreksi Sudut Horisontal ( )
Rumus : = (n + 2) . 180 -
Rumus :
4. Perhitungan Sudut Horisontal Setelah Koreksi
Rumus : =
5. Perhitungan Sudut Horisontal Patok Detail
Rumus : d = L detail LBlk Patok Utama 360
Dimana : d = Sudut Patok Detail
6. Perhitungan Azimut Benar Patok Utama
Rumus : = diketahui + - 180 360
Dimana : = Sudut Patok Utama
= Azimut diketahui
= Azimut Benar Patok Utama
7. Perhitungan Azimut Benar Patok Detail
Rumus : detail = d - 180 360
Dimana : detail = Azimut Benar Patok Detail
= Azimut Benar Patok Utama
d = Sudut detail
Rumus :
Dimana : Kx = Koreksi Absis
Dp = Jarak Proyeksi Patok Utama
= Jumlah Absis
Koreksi Ordinat
Rumus :
Dimana : Ky = Koreksi Ordinat
Dp = Jarak Proyeksi Patok Utama
= Jumlah Ordinat
14. Perhitungan Koordinat Patok Utama
Rumus : x = xdik Fx Kx
15. Perhitungan Selisih Absis Detail
Rumus : X = Dd Sin d
Dimana : X = Selisih Absis Detail
Dd = Jarak Proyeksi Detail
d = Azimut Benar Detail
16. Perhitungan Selisih Ordinat Detail
Rumus : Y = Dd Cos d
Dimana : Y = Selisih Ordinat Detail
Dd = Jarak Proyeksi Detail
d = Azimut Benar Detail
17. Perhitungan Koordinat Detail
Rumus : Xdetail = Xpatok utama Xdetail
Rumus :
Dimana : K = Koreksi Tiap Patok / Koreksi Beda Tinggi
BT = Jumlah Beda Tinggi Patok
n = Jumlah Patok
20. Perhitungan Jarak Optis
Rumus : D = ( BA BB ) x 100
Dimana : D = Jarak Optis
BA = Benang Atas
BB = Benang Bawah
21. Perhitungan Jarak Optis Detail
Rumus : D detail = (BA BB) detail x 100
Dimana : D detail = Jarak Optis Detail
BA = Benang Atas
BB = Benang Bawah
22. Perhitungan Jarak Optis Detail
Rumus : D detail = (BA BB) detail x 100
Dimana : D detail = Jarak Optis Detail
BA = Benang Atas
BB = Benang Bawah
23. Perhitungan Tinggi Titik Patok Utama
Rumus : Hpu = Hdiketahui Bt k
Dimana Hpu = Tinggi Titik Patok Utama
Hdik = Tinggi Titik Diketahui
Bt = Beda Tinggi
k = Koreksi
24. Perhitungan Tinggi Titik Detail
Rumus : Hdetail = Hpu Hdetail
Dimana : Hdetail = Tinggi Titik Detail
Hpu = Tinggi Titik Patok Utama
Hdetail = Beda Tinggi Detail
Dasar-dasar Perencanaan
Perencanaan geometrik jalan merupakan bagian dari perencanaan jalan yang dititik
beratkan pada perencanaan bentuk fisik sehingga dapat memenuhi fungsi dasar dari jalan yaitu
memberikan pelayanan yang optimum pada arus lalu lintas dan sebagai akses ke rumah-rumah.
Jalan raya
Penampang melintang jalan merupakan potongan melintang tegak lurus sumbu jalan. Pada
potongan melintang jalan dapat terlihat bagian-bagian jalan. Bagian-bagian jalan yang utama
3. Bahu jalan
4. Trotoar
5. Median
4. Kemiringan lereng.
1. Kereb
2. Pengaman tepi
Jalur lalu lintas (traveled way = carriage way) adalah keseluruhan bagian perkerasan
jalan yang diperuntukkan untuk lalu lintas kendaraan. Lebar kendaraan penumpang pada
umumnya vervariasi antara 1,50 m 1,75m. Bina Marga mengambil lebar kendaraan rencana
untuk mobil penumpang adalah 1,70 m, dan 2,50 m untuk kendaraan rencana truk/bis/semitrailer.
Pada jalan lokal (kecepatan rendah) lebar jalan minimum 5,50 m (2 x 2,75 m) cukup
memadai untuk jalan 2 lajur dengan 2 arah. Dengan pertimbangan biaya yang tersedia, lebar 5 m
pun masih diperkenankan. Jalan arteri yang direncanakan untuk kecepatan tinggi, mempunyai
lebar laju lalu lintas lebih besar dari 3,25 m, sebaiknya 3,50 m.
Kemiringan melintang jalur lalu lintas di jalan lurus diperuntukkan terutama untuk
kebutuhan drainase jalan. Air yang jatuh di atas permukaan jalan supaya cepat dialirkan ke
lapisan permukaan dengan mempergunakan bahan pengikat seperti aspal atau semen.
Bahu jalan adalah jalur yang terletak berdampingan dengan jalur lalu lintas yang
berfungsi sebagai:
1. Ruangan untuk tempat berhenti sementara kendaraan yang mogok atau yang sekedar berhenti
karena pengemudi ingin berorientasi mengenai jurusan yang akan ditempuh, atau untuk
beristirahat.
2. Ruangan untuk menghindarkan diri dari saat-saat darurat, sehingga dapat mencegah terjadinya
kecelakaan.
3. Memberikan kelegaan pada pengemudi, dengan demikian dapat meningkatkan kapasitas jalan
yang bersangkutan.
5. Ruangan pembantu pada waktu mengadakan pekerjaan perbaikan atau pemeliharaan jalan (untuk
6. ruangan untuk lintasan kendaraan-kendaraan patroli, ambulans, yang sangat dibutuhkan pada
Jenis Bahu
bahan pengikat. Biasanya digunakan material agregat bercampur sedikit lempung. Bahu yang
tidak diperkeras ini dipergunakan untuk daerah-daerah yang tidak begitu penting, di mana
kendaraan yang berhenti dan mempergunakan bahu tidak begitu banyak jumlahnya.
Bahu yang diperkeras, yaitu bahu yang dibuat dengan mempergunakan bahan pengikat sehingga
lapisan tersebut lebih kedap air dibandingkan dengan bahu yang tidak diperkeras. Bahu jenis ini
dipergunakan: untuk jalan-jalan di mana kendaraan yang akan berhenti dan memakai bagian
tersebut besar jumlahnya, seperti di sepanjang jalan tol, di sepanjang jalan arteri yang melintasi
fungsi Jalan-Jalan arteri direncanakan untuk kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
jalan lokal. Dengan demikian jalan arteri membutuhkan kebebasan samping, keamanan, dan
kenyamanan yang lebih besar, atau menuntut lebar bahu yang lebih lebar dari jalan lokal.
Volume lalu lintas yang tinggi membutuhkan lebar bahu yang lebih lebar dibandingkan dengan
Jalan yang melintasi daerah perkotaan, pasar, sekolah, membutuhkan lebar bahu jalan yang lebih
lebar daripada jalan yang melintasi daerah rural, karena bahu jalan tersebut akan dipergunakan
Biaya yang tersedia sehubungan dengan biaya pembebasan tanah, dan biaya untuk konstruksi.
Trotoar (Jalur Pejalan Kaki/Side Walk)
Trotoar adalah jalur yang terletak berdampingan dengan jalur lalu lintas yang khusus
Lebar trotoar yang dibutuhkan ditentukan oleh volume pejalan kaki, tingkat pelayanan
pejalan kaki yang diinginkan, dan fungsi jalan. Untuk itu lebar 1,5 3,0 m merupakan nilai yang
umum dipergunakan.
Saluran Samping
Mengalirkan air dari permukaan perkerasan jalan ataupun dari bagian luar jalan.
Menjaga supaya konstruksi jalan selalu berada dalam keadaan kering tidak terendam air.
Drainase
Drainase adalah tempat saluran air yang terdapat pada pinggir jalan atau rumah dan
sekitarnya (parit)
Untuk tujuan pedoman ini, saluran drainase sisi jalan termasukterjunandan saluran terbuka,
saluran alami yang berhubungan dengan gorong gorong dan jembatan tidak dimasukkan
Kadang kadang dapat diterapkan untuk saluran tersebut, dan adapun banyak prinsip hidrolik
dan morfologi yang dibahas dalam seksi 6dan pedoman ini diterapkan kerancangan saluran
saluran yang aman untuk kendaran yang secara kebetulan keluar dari jalan kendaraan, umumnya
2. Bentuk.
Bentuk saluran umumnya ditentukan untuk lokasi tertentu oleh pertimbanga lahan, rezimaliran
3. Batas arus
a. memperkecil pemeliharaan
4. Superelevasi.
Gaya momentum yang terkandung dalam air mengalir mengakitbatkan superelevasi aliran dan
konsentrasi pada bengkokan yang dapat mengakibatkan erosi dalam saluran berbatas tidak keras.
5. Aliran superkritis.
Aliran superkritis sekitar bengkokan sangat sulit dianalisis karena karakteristik pola gangguan
gelombang melintang.
6. Aliran subkritis
Saluran yang menyalurkan aliran subkritis biasanya tidak menjupai masalah yang berkaitan
dengan superelevasi.
Kata kata terjunan ( chute ) dan selokan terbuka ( flume ) sering digunakan secara sinonim
dalam mengartikan saluran terjali terbuka yang digunakan untuk menyalurkan air menuruni
kemiringan (lereng)
penggunaan terjunan atau selokan tidak praktis, gradasi saluran dapat dibangun dengan
kemiringan yang lebih datar dan cek selokan atau bangunan terjun digunakan untuk
Bengkokan ( bend ) dan lengkungan ( curvel ) dalam pembatas saluran sisi jalan kadang
kadang diperlukan untuk memantapkan lahan alami dan geometri jalan. Dan kalau dirancang dan
dibangun dengan tapat, ganguan negatif yang disebabkan oleh luas transisi akan dihilangkan oleh
lengkungan utama ( 7, 10 , 17 ).
Pertimbangan konstruksi
Penampilan yang memuaskan setiap salurang terbuka sangat tergantung pada rancangan
konstrusi maupun rancangan hidrolik. Dalam merencanakan semua jenis saluran, persyaratan
pondasi dan kemampuan bahan menahan tekanan yang diberikan padanya harus
dipertimbangkan.
1. Penyelidikan subpermukaan.
Saluran terbuka buatan manusia yang dirancang untuk arus utama atau selokan sisi jalan harus
Saluran dengan penulangan konstruksi namun, saluran beton yang lebih kecil, selokan dan
saluran terbuka mungkin memerlukan suatu jenis penulangan untuk berfungsi tepat dan stabilitas
konstruksi.
BAB III
PELAKSANAAN PRKATIKUM
3.1 Pendahuluan
sebaiknya kita harus memahami teori-teori serta alat dan bagian-bagiannya dimana alat tersebut
ada dua macam yaitu theodolit dan waterpass karena apabila kita langsung turun di lapangan
tanpa memahami betul cara kerja, maka biasanya kita akan sulit serta bisa mendapat data yang
1. Pulang Pergi
2. Double Stand
Pelaksanaan Praktikum Ilmu Ukur Tanah Pada Laboratorium Jurusan Teknik Sipil
A. Materi praktikum
Dalam ilmu ukur tanah, materi praktikum yang disampaikan pada mahasiswa terdiri :
1. Menentukan lokasi
2. Pemasangan patok kayu dalam jalur tertutup atau terbuka sebanyak 10 buah setiap jarak 30 M,
patok kayu sebagai patok utama yang menunjukkan sumbu jalur, sedangkan patok lain yang
3. penempatan lokasi patok harus aman berada pada daerah stabi serta mudah ditemukan kembali,
- Pulang pergi
- Double stand
13. Pengukuran sifat datar untuk mendapatkan beda tinggi titik dengan membaca ketiga benang
B. Pelaksanaan Asistensi
Pelaksanaan asistensi dilakukan diruang laboratorium ilmu ukur tanah atau sesuai dengan
Pembuatan laporan dibuat perorangan oleh peserta praktikum, dan disetujui sertya diberi nilai
oleh asisten. Isi laporan mulai dari pendahuluan teori dasar waterpas, pelaksanaan praktikum
serta pengungkapan kesimpulan dan saran saran. Disamping itu terlampir gambar situasi profil
3.2.1 Theodolit
Pelaksanaan praktikum ilmu ukur tanah pada laboratorium jurusan teknik sipil dapat
A. Materi praktikum.
5. Kemudian mengarahkan teropong pada patok belakang dengan membidik rambu ukur yang
mengerakkan pengunci halus hal umtuk mencari angka yang bulat pada benang tangah lalu
13. Kemudian melanjutkan dengan pembidikan kesituasi/detail di sekitar patok dianggap perlu.
14. Semua hasil pengukuran ditulis di table data yang telah disiapkan.
16. Pengukuran polygon untuk mendapatkan koordinat patok dalam seistem koordinat kartecius
( D, ).
18. Dalam pelaksanaan praktikum ilmu ukur tanah ini pengukuran polygon dilakukan serentak
b. Rambu ukur
c. Rol meter.
2. Alat penunjang.
a. Payung.
Digunakan untuk melindungi pesawat dari panas matahari dan air hujan.
b. Patok.
Digunakan untuk memberikan tanda as pada titik yang akan diukur, supaya titik yang dan yang
c. Spidol.
Digunakan untuk memberi nomor pada patok diatasnya agar mudah dikontrol apabila ada
kesalahan.
d. Papan tulis.
Sebagai alat Bantu yang dapat digunakan sebagai landasan menulis data pengukuran pada saat
pengukuran berlangsung.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengukuran dan pengelolaan data maka kami memperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
5.2 Saran-Saran
1. Sebaiknya sebelum melakukan praktek, perlengkapan alat serta keadaan dari pesawat itu
2. Praktikan yang menggunakan alat secara langsung dilapangan sebaiknya dilakukan lebih
pengoperasian pesawat.
3. Asisten sebaiknya pada saat asistensi harusnya lebih betul meneliti pengolahan data yang
ada.
DAFTAR PUSTAKA
Poskan Komentar
Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Pengikut
Arsip Blog
2011 (1)
o April (1)
laboratorium ilmu ukur tanah dalam teknik sipil
Mengenai Saya
ayhu andirakalibrasi
Lihat profil lengkapku