1
Xq = Xp + ∆xpq
Yq = Yp + ∆ypq
Contoh:
Jawab:
Xq = Xp + ∆xpq
= 624,372 m + 27,115 m
= 651,487 m
Yq = Yp + ∆ypq
= 311,481 m + 39,017 m
= 350,508 m.
2
Gambar ………….. Sistem Koordinat Kutub
3
Contoh:
Dari hasil pengukuran titik A dan B diperoleh data:
jarak AB = 125,057 m dan azimut AB = 214o17’08”
Koordinat titik A = (4.278,123;4.891,567).
Tentukan koordinat titik B.
Jawab:
∆xab = Dab sin αab
= 125,057 m sin 214o17’08”
= – 70,447 m.
Xb = Xa + ∆xab
= 4.278,123 m + (– 70,447 m)
= 4.207,676 m
Yb = Ya + ∆yab
= 4.891,567 m + (– 103,327 m)
= 4.788,240 m.
Tugas kecil:
Diketahui koordinat A (3.755,303;2.311,536) dan koordinat B
(3.467,901;2.416,843).
5
2.2 Metode Penentuan Koordinat
Ada berbagai metode penentuan koordinat horizontal:
(a) Pemotongan Kemuka;
(b) Pemotongan Kebelakang;
(c) Poligon;
(d) Trianggulasi;
(e) Trilaterasi; dan
(f) GPS (Global Positioning System).
6
Gambar …….Pemotongan Kemuka
Metode perhitungannya:
Diketahui:
Koordinat A = (xa, ya) dan B = (xb, yb).
Diukur : Sudut α dan β.
Jawab:
Namun,
jarak AP = dap,
dan azimut AP = αaq
7
belum diketahui.
Contoh:
Diketahui A= (33.338,879;24.108,332) dan B=(33.570,208;23.992,026).
Diukur: Sudut α = 36o23’09” dan β = 44o58’14”.
Jawab:
a. Hitung ∆xab
∆xab = xb – xa
= 239,329 m.
∆yab = yb – ya
= – 116,306 m.
8
2.2.2 Poligon
Poligon adalah salah satu teknik penentuan koordinat suatu rangkaian titik
di lapangan berdasarkan data pengamatan azimut, sudut, dan jarak.
A. Poligon Terbuka
Poligon terbuka adalah poligon memanjang yang tidak kembali ke titik
awal. Jadi titik akhir poligon tidak berimpit dengan titik awal poligon.
Poligon terbuka digunakan untuk pengukuran kerangka horizontal daerah
proyek yang bersifat memanjang Contoh : pemetaan untuk proyek jalan,
rel kereta api, irigasi, sungai, jalur tilpon, jalur listrik, pipa PAM, saluran
drainasi.
9
(b) satu titik berkoordinat dan satu azimut pada awal poligon dan satu
titik berkoordinat dan satu azimut pada akhir poligon. Untuk
pekerjaan pemetaan teliti, jenis poligon ini yang harus digunakan.
b. Poligon Terbuka Terikat Sebagian: poligon ini hanya diikat titik kontrol
berkoodinat pada salah satu ujungnya saja. Jenis poligon ini terpaksa
digunakan bila di lokasi proyek tidak terdapat banyak titik kontrol.
Untuk menghindari kesalahan pengukuran, pada poligon ini harus
dilakukan pengukuran berulang dengan sangat teliti.
c. Poligon Terbuka Lepas: poligon ini sama sekali tidak memiliki titik kontrol
berkoordinat. Untuk pekerjaan pemetaan teliti, jenis poligon ini harus
dihindari karena tidak bisa dilakukan kontrol koordinat. Jika terpaksa
dilakukan, ukurlah sudut, azimut, dan jarak dengan sangat teliti dan
beberapa kali untuk mengurangi kemungkinan salah pengukuran
Pada poligon terbuka terikat sempurna ini, data yang diukur adalah: Sudut
A, B, C, D dan E. Jarak PA, AB, BC, CD, DE, dan EQ. Azimut αpa dan azimut
αeq.
Data yang diketahui adalah Koordinat titik P dan titik Q. Yang akan
ditentukan: Koordinat titik A, B, C, D, dan E.
10
Syarat Absis dan Ordinat Poligon Terbuka
11
Contoh Perhitungan Poligon Terbuka Terikat Sempurna
Diketahui:
Koordinat: P (5.543,223; 2.406,192), R(5.688,364; 2.725,944),
Q(5.671,526; 2.387,443); S(5.661,984; 2.873,606).
Sudut: Q = 102o28’11” , A = 205o42’58” , B = 118o26’39” ,
C = 121o09’43” , R = 243o45’40” .
Jarak: QA = 134,230 m, BC = 99,992 m, AB = 128,119 m,
CR = 101,782 m.
12
b. Langkah perhitungan absis
13
14
Poligon Tertutup
15
16
Catatan: Xa hasil hitungan ini harus sama dengan Xa yang diketahui.
PENENTUAN KETINGGIAN
17
Altimeter Manual
18
Metode Trigonometri
19
Pembacaan Rambu
Tinggi alat
20
Alat Waterpass
Pengukuran Waterpasing
21
22
Waterpas di Tengah
23
Waterpas di Luar Titik
Waterpas Resiprok
24