Theodolit Digital
Tripot
Rolmeter
Waterpass
Rambu Ukur
1. Pengukuran Jarak
Jarak adalah satuan panjang atau rentang antara dua titik. Ada beberapa
metode pengukuran jarak; dalam ukur tanah metode yang lazim
digunakan
adalah
metode
rantai/pita/langsung
dan
metode
rambu/optis/reichenbach.
Metode rantai dilakukan secara langsung dengan merentangkan rool
meter antara dua tempat/titik, sedangkan metode rambu dilakukan dengan
menggunakan kaidah-kaidah ukur tanah.
Secara umum pengukuran jarak dengan metode ini dibedakan menjadi
dua, yaitu pengukuran pada daerah datar (jarak datar) dan pengukuran
pada daerah miring (jarak miring).
a. Daerah/bidang datar
Pengukuran pada daerah atau bidang ini terlihat dari posisi antara alat
ukur dan rambu ukur berada pada bidang datar.
Alat
Rambu
Rumus perhitungan :
D = L x 100
= jarak datar
Theodolit
Rambu ukur
( ba = 1,035 )
1.0
( bb = 0,90 )
0,9
L = 0,135
D = L x 100 = 0,135 x 100 = 13,5 meter
b. Daerah miring
Pada dasarnya pengukuran pada bidang miring ini sama teknisnya
dengan pengukuran pada bidang datar, perbedaannya ; pada
pengukuran ini posisi antara alat ukur dan rambu berada pada dua titik
dengan ketinggian berbeda, sehingga bidang ukurnya miring.
Rumus :
D = 100 L . Cos
2. Pengukuran Sudut
Sudut adalah besaran derajat yang dibentuk oleh dua garis yang
berpotongan pada satu titik. Berdasarkan arah pengukurannya sudut
dibedakan menjadi dua, yaitu; sudut horizontal (H) dan sudut vertikal (V).
Setiap bidikan untuk mendapatkan data sudut, sebaiknya dilakukan dua
kali, yaitu; Biasa (B) dan Luar Biasa (LB) untuk memperoleh bacaan ratarata.
a. Sudut Horisontal (H)
Prinsip pengukuran sudut ini adalah bacaan horizontal kanan - bacaan
horizontal kiri.
A
T
LB
TA
LB
TB
TB
TA
90
- V
90
3. Azimuth
Azimuth adalah sudut yang diukur mulai dari arah utara magnet (0 UM).
Besarnya azimuth searah jarum jam adalah 0 hingga 360 .
menentukan
posisi
titik
kontrol
tambahan
dalam
rangka
(kuarter) dst.
Metode pengukuran/perhitungan titik kontrol tambahan dalam ukur tanah
berdasarkan jumlah titik kontrol acuan ada 3 (tiga), yaitu ;
Diktat Kuliah Ukur Tanah FG UMSAgsgt07
B (Xb , Yb)
dihitung
Yb
A
Y
t ab
d ab
diukur di lapangan
Ya
A (Xa , Ya)
diketahui
X
Xa
Xb
Keterangan =
Alat ukur berdiri di titik A dan rambu/patok/yallon dipasang pada titik
B. Titik A adalah titik ikat acuan dan B adalah titik ikat tambahan.
Rumus dasar =
Prinsip
Xb
= Xa +
Phytagoras
Yb
= Ya + Y
= Xa + (d. Sin )
= Ya + (d. Cos )
Penyelesaian =
Xb
= Xa + X
= Xa + (d. Sin )
= 300 + (860,23 x Sin 35 32 16)
= 300 + (860,23 x 0,581239613)
= 300 + 499,999
Yb
799,999
800 meter
= Ya + Y
= Ya + (d. Cos )
Jadi koordinat
B (800 , 900)
899,999
900 meter
inv
= Y.
Ya
inv
xy
Xa
YB
XB
Tugas =
Diketahui : Titik T berada di pojok sebidang tanah yang berjarak 758,20
meter dari titik S. Jika azimuth ST = 40 15 20 dan koordinat titik S (780 ,
550), maka berapakah koordinat titik T di lapangan ?
b. Pengukuran/perhitungan dengan bantuan 2 (dua) titik kontrol acuan
b.1. Metode Intersection (silang depan)
B
a
C (.. , .....) ?
A
X
Keterangan =
2 (dua) titik control acuan yang telah berkoordinat adalah A dan B. Titik
C adalah titik control tambahan yang akan dibuat/ditentukan
koordinatnya.
Pengukuran =
Pertama : Alat ukur berdiri di titik A ; bidikan ke AB dan AC, sehingga
diperoleh bacaan horizontal AB dan AC. Pengukuran ini
bertujuan menentukan besarnya sudut BAC atau .
= (X)2 + (Y)2
= (Xb Xa)2 + (Yb Ya)2
= (500 400)2 + (800 300)2
= 260000
509,902 meter
tab
(Xb Xa)
=
(Y)
(Yb Ya)
(500 400)
=
=
(800 300)
tg
tab
= 0,20
tab
= inv tg 0,20
100
= 0,20
500
11 18 35,76
10
= (tab)
= 11 18 35,76 + 73 15 10
= 84 33 45,76
Azimut BC (tbc)
= (tab)
= 180 ( + )
= 180 (73 15 10 + 96 20 25)
= 180 169 35 35
= 10 24 25
Rumus dasar =
=
Sin
=
Sin
Sin
Jarak BC (= a)
=
Sin
c . Sin
a =
Sin
509,902 x Sin 73 15 10
=
Sin
Sin 10 24 25
= 2703,050926 meter
Diktat Kuliah Ukur Tanah FG UMS-
Agsgt07
11
Jarak AC (= b)
=
Sin
c . Sin
b =
Sin
509,902 x Sin 96 20 25
=
Sin
Sin 10 24 25
= 2805,512796 meter
Dari titik A
Xc
= Xa + ( b . Sin tac)
= 400 + (2805,512796 x Sin 84 33 45,76)
= 400 + 2792,88941
Yc
3192,89
= Ya + ( b . Cos tac)
= 300 + (2805,512796 x Cos 84 33 45,76)
= 300 + 265,8397846
565,84
Dari titik B
Xc
= Xb + ( a . Sin tbc)
= 500 + (2703,050926 x Sin 94 58 10,76)
= 500 + 2692,889393
Yc
3192,89
= Yb + ( a . Cos tbc)
= 800 + (2703,050926 x Cos 94 58 10,76)
= 800 + (-234,160261)
565,84
(3193 , 566)
12
B
a
C (.. , .....) ?
A
X
Pengukuran =
Alat ukur berdiri di titik tambahan yang akan ditentukan koordinatnya,
yaitu C. Dari titik C bidikan diarahkan ke masing-masing titik
berkoordinat A dan B untuk menentukan besarnya sudut di titik C (= ).
Selanjutnya dilakukan pengukuran jarak dari titik C ke salah satu titik ikat
berkoordinat ( CA = b atau CB = a ).
Contoh Perhitungan =
Diketahui data hasil pengukuran koordinat sebagai berikut :
Titik A dan B adalah titik ikat/pasti dengan koordinat lokal masingmasing (450 , 600) dan (400 , 800). Adapun titik C adalah titik ikat
tambahan yang akan dicari koordinatnya. Jika sudut ACB ( ) = 35 15
15 dan jarak CA atau b = 355 meter, maka berapakah koordinat lokal
titik C?
Langkah penyelesaian =
1. Tentukan jarak antara titik berkoordinat AB (sisi c)!
Jarak AB (= c)
= (X)2 + (Y)2
= (Xb Xa)2 + (Yb Ya)2
13
= 206,1553
meter
tg tab =
(Xb Xa)
=
(Y)
(Yb Ya)
(400 450)
=
50
=
(800 600)
= 0,25
200
tg tab = 0,25
tab = inv tg 0,25
= 14 21 10,48
tba
(perhatikan gambar!)
= tab + 180
= 345 57 49,5 + 180
= 525 57 49,5
360
= 165 57 49,5
3. Tentukan sudut di titik berkoordinat A () dan B ()
Untuk menghitung ini gunakan persamaan berikut :
a
Rumus dasar =
b
=
Sin
c
=
Sin
Sin
14
===>
=
Sin
Sin
Sin
= ( b . Sin ) : c
= ( 355 x Sin 35 15 15 ) : 206,1553
Sin
= 0,993947885
= 83 41 35,45
= 180 ( + )
= 180 ( 83 41 35,45 + 35 15 15 )
= 180 118 5650,4
= 61 03 9,55
Jarak BC (= a)
=
Sin
c . Sin
a =
Sin
206,1553
x Sin 61 03 9,55
=
Sin
Sin 35 15 15
=
312,54 meter
= (tab)
360
15
= 47 00 59,05
Azimut BC (tbc)
Dari titik A
Xc
= Xa + ( b . Sin tac)
= 450 + ( 355 x Sin 47 00 59,05)
= 450 + 259,699865
= 709, 699865
Yc
709,7
= Ya + ( b . Cos tac)
= 600 + ( 355 x Cos 47 00 59,05)
= 600 + 242,0350802
= 842, 0350802
842,0
Dari titik B
Xc
= Xb + ( a . Sin tbc)
= 400 + ( 312,54 x Sin 82 16 14,05 )
= 400 + 309,7003383
= 709, 7003383
Yc
709,7
= Yb + ( a . Cos tbc)
= 800 + ( 312,54 x Cos 82 16 14,05 )
= 800 + 42,03512863
= 842, 03512863
842,0
( 710 , 842 )
16
--ooOoo
B
d
1
2
1
P (.. , .....) ?
d1
d2
b
17
X
Metode Pengukuran =
Alat ukur berdiri di titik ikat tambahan P, membidik ke : PC, PA dan PB
untuk memperoleh data 1 dan 2.
Contoh Perhitungan =
Diketahui titik pasti A (200,400), B (450, 900) dan C (850, 200). Hasil
pengukuran menunjukkan : 1 = 42 1520 dan 2 = 55 2010.
Tentukan koordinat titik kontrol tambahan P ?
Langkah Perhitungan =
1. Tentukan azimuth AB (tab) dan AC (tac)!
X
(tab)
Xa Xb
= inv tg
=
Y
250
=
Ya Yb
500
= 26 33 54,18
X
(tac)
Xc Xb
= inv tg
=
Y
650
=
Yc Yb
-200
= -72 53 50,1
+180
= 107 06 9,82
===> Back azimuth (tac) ---- > (tca)
(tca)
(tac) + 180
287 06 9,82
18
Jarak AB (sisi a)
= (X)2 + (Y)2
= (Xb Xa)2 + (Yb Ya)2