Anda di halaman 1dari 18

1

I. UKURAN DASAR UKUR TANAH


Prinsip dasar pengukuran dalam ukur tanah adalah
= penentuan posisi vertikal dan horizontal titik di permukaan bumi
3 (tiga) parameter dasar pengukuran , meliputi: jarak, sudut dan azimuth
Alat-Alat Ukur dalam Ukur Tanah
Theodolit Manual

Theodolit Digital

Tripot

Rolmeter

Waterpass

Rambu Ukur

Diktat Kuliah Ukur Tanah FG UMSAgsgt07

1. Pengukuran Jarak
Jarak adalah satuan panjang atau rentang antara dua titik. Ada beberapa
metode pengukuran jarak; dalam ukur tanah metode yang lazim
digunakan

adalah

metode

rantai/pita/langsung

dan

metode

rambu/optis/reichenbach.
Metode rantai dilakukan secara langsung dengan merentangkan rool
meter antara dua tempat/titik, sedangkan metode rambu dilakukan dengan
menggunakan kaidah-kaidah ukur tanah.
Secara umum pengukuran jarak dengan metode ini dibedakan menjadi
dua, yaitu pengukuran pada daerah datar (jarak datar) dan pengukuran
pada daerah miring (jarak miring).
a. Daerah/bidang datar
Pengukuran pada daerah atau bidang ini terlihat dari posisi antara alat
ukur dan rambu ukur berada pada bidang datar.
Alat

Rambu

Rumus perhitungan :

D = L x 100

= jarak datar

= selisih ba (benang atas) dan bb (benang bawah)

Diktat Kuliah Ukur Tanah FG UMSAgsgt07

Theodolit

Rambu ukur

( ba = 1,035 )

1.0

( bb = 0,90 )

0,9

L = 0,135
D = L x 100 = 0,135 x 100 = 13,5 meter

b. Daerah miring
Pada dasarnya pengukuran pada bidang miring ini sama teknisnya
dengan pengukuran pada bidang datar, perbedaannya ; pada

Diktat Kuliah Ukur Tanah FG UMSAgsgt07

pengukuran ini posisi antara alat ukur dan rambu berada pada dua titik
dengan ketinggian berbeda, sehingga bidang ukurnya miring.
Rumus :
D = 100 L . Cos
2. Pengukuran Sudut
Sudut adalah besaran derajat yang dibentuk oleh dua garis yang
berpotongan pada satu titik. Berdasarkan arah pengukurannya sudut
dibedakan menjadi dua, yaitu; sudut horizontal (H) dan sudut vertikal (V).
Setiap bidikan untuk mendapatkan data sudut, sebaiknya dilakukan dua
kali, yaitu; Biasa (B) dan Luar Biasa (LB) untuk memperoleh bacaan ratarata.
a. Sudut Horisontal (H)
Prinsip pengukuran sudut ini adalah bacaan horizontal kanan - bacaan
horizontal kiri.
A
T

LB

TA

LB

TB

Sudut horizontal ATB atau T adalah :


T = TB TA

TB

= bacaan horizontal TB (kanan)

TA

= bacaan horizontal TA (kiri)

Diktat Kuliah Ukur Tanah FG UMSAgsgt07

b. Sudut Vertikal (V)


Sudut vertikal dalam ukur tanah digunakan untuk menentukan sudut
miring (helling). Sudut vertikal dimulai dari 0 arah Zenit hingga 90
pada bidang/garis horisontal.
0
Rumus dasar :
V
h

90

- V

90
3. Azimuth
Azimuth adalah sudut yang diukur mulai dari arah utara magnet (0 UM).
Besarnya azimuth searah jarum jam adalah 0 hingga 360 .

II. PENGUKURAN TITIK KONTROL


Pengertian Titik Kontrol/Ikat/Pasti/Datum =
titik berkoordinat yang digunakan sebagai patokan/datum/kontrol/acuan
untuk

menentukan

posisi

titik

kontrol

tambahan

dalam

rangka

penggambaran detil/obyek di permukaan bumi. Titik kontrol dasar sering


disebut Titik Triangulasi.
Notasi titik triangulasi sesuai urutan tingkat keakurasian dan jauhnya jarak
antar notasi yang sama adalah

P (primer), S (sekunder), T (tersier), Q

(kuarter) dst.
Metode pengukuran/perhitungan titik kontrol tambahan dalam ukur tanah
berdasarkan jumlah titik kontrol acuan ada 3 (tiga), yaitu ;
Diktat Kuliah Ukur Tanah FG UMSAgsgt07

Pengukuran/perhitungan dengan bantuan 1(satu) titik control acuan


Metode = Phytagoras
Pengukuran/perhitungan dengan bantuan 2(dua) titik control acuan
Metode = Intersection (silang depan) dan Resection (silang belakang)
Pengukuran/perhitungan dengan bantuan 3(tiga) titik control acuan
Metode = Intersection (silang depan) dan Resection (silang belakang)
a. Pengukuran/perhitungan dengan bantuan 1(satu) titik kontrol acuan
U
X

B (Xb , Yb)

dihitung

Yb
A
Y

t ab
d ab

diukur di lapangan

Ya
A (Xa , Ya)

diketahui
X

Xa

Xb

Keterangan =
Alat ukur berdiri di titik A dan rambu/patok/yallon dipasang pada titik
B. Titik A adalah titik ikat acuan dan B adalah titik ikat tambahan.
Rumus dasar =

Prinsip

Xb

= Xa +

Phytagoras

Yb

= Ya + Y

Diktat Kuliah Ukur Tanah FG UMSAgsgt07

= Xa + (d. Sin )

= Ya + (d. Cos )

Contoh soal dan perhitungan =


Diketahui data sebagai berikut : Titik ikat A berkoordinat local (300 , 200);
hasil pengukuran azimuth A ke B = 35 32 16 dan jarak A ke B = 860,23
meter. Ditanyakan : berapakah koordinat titik B di lapangan ?

Penyelesaian =
Xb

= Xa + X
= Xa + (d. Sin )
= 300 + (860,23 x Sin 35 32 16)
= 300 + (860,23 x 0,581239613)
= 300 + 499,999

Yb

799,999

800 meter

= Ya + Y
= Ya + (d. Cos )

Jadi koordinat

= 200 + (860,23 x Cos 35 32 16)

B (800 , 900)

= 200 + (860,23 x 0,813732457)


= 200 + 699,999

899,999

900 meter

Perhitungan cepat dengan calculator =

inv

= Y.

Ya

inv

xy

Xa

Diktat Kuliah Ukur Tanah FG UMSAgsgt07

YB

XB

Tugas =
Diketahui : Titik T berada di pojok sebidang tanah yang berjarak 758,20
meter dari titik S. Jika azimuth ST = 40 15 20 dan koordinat titik S (780 ,
550), maka berapakah koordinat titik T di lapangan ?
b. Pengukuran/perhitungan dengan bantuan 2 (dua) titik kontrol acuan
b.1. Metode Intersection (silang depan)
B
a

C (.. , .....) ?

A
X
Keterangan =
2 (dua) titik control acuan yang telah berkoordinat adalah A dan B. Titik
C adalah titik control tambahan yang akan dibuat/ditentukan
koordinatnya.
Pengukuran =
Pertama : Alat ukur berdiri di titik A ; bidikan ke AB dan AC, sehingga
diperoleh bacaan horizontal AB dan AC. Pengukuran ini
bertujuan menentukan besarnya sudut BAC atau .

Diktat Kuliah Ukur Tanah FG UMSAgsgt07

Kedua : Alat ukur berdiri di titik B ; bidikan ke BC dan BA, sehingga


diperoleh bacaan horizontal BC dan BA. Pengukuran ini
bertujuan menentukan besarnya sudut ABC atau .
Contoh Perhitungan =
Diketahui data hasil pengukuran koordinat sebagai berikut :
Titik A dan B adalah titik ikat/pasti dengan koordinat lokal masingmasing (400 , 300) dan (500 , 800). Adapun titik C adalah titik ikat
tambahan yang akan dicari koordinatnya. Jika sudut BAC ( ) = 73 15
10 dan ABC ( ) = 96 20 25, maka berapakah koordinat lokal titik C?
Langkah penyelesaian =
1. Tentukan jarak antara titik berkoordinat AB (sisi c)!
Jarak AB (= c)

= (X)2 + (Y)2
= (Xb Xa)2 + (Yb Ya)2
= (500 400)2 + (800 300)2

= 260000

509,902 meter

2. Tentukan azimuth antara titik berkoordinat AB (tab)!


(X)
tg

tab

(Xb Xa)
=

(Y)

(Yb Ya)
(500 400)
=

=
(800 300)

tg

tab

= 0,20

tab

= inv tg 0,20

100
= 0,20
500

11 18 35,76

Diktat Kuliah Ukur Tanah FG UMSAgsgt07

10

3. Tentukan azimuth masing-masing titik berkoordinat A dan B ke titik


ikat tambahan C [(tac) dan (tbc)]!
Azimut AC (tac)

= (tab)

----- (lihat gambar) !

= 11 18 35,76 + 73 15 10
= 84 33 45,76

Azimut BC (tbc)

= (tab)

(180 ) --- (lihat gambar) !

= 11 18 35,76 + (180 96 20 25)


= 94 58 10,76
4. Tentukan sudut di titik ikat tambahan C ()!

= 180 ( + )
= 180 (73 15 10 + 96 20 25)
= 180 169 35 35
= 10 24 25

5. Tentukan jarak masing-masing titik berkoordinat ke titik ikat


tambahan = AC (sisi b) dan BC (sisi a)!
a

Rumus dasar =

=
Sin

=
Sin

Sin

Jarak BC (= a)

=
Sin

c . Sin
a =

Sin

509,902 x Sin 73 15 10
=

Sin

Sin 10 24 25
= 2703,050926 meter
Diktat Kuliah Ukur Tanah FG UMS-

Agsgt07

11

Jarak AC (= b)

=
Sin

c . Sin
b =

Sin

509,902 x Sin 96 20 25
=

Sin

Sin 10 24 25
= 2805,512796 meter

6. Hitung koordinat titik C, masing-masing dari titik A dan B!

Dari titik A
Xc

= Xa + ( b . Sin tac)
= 400 + (2805,512796 x Sin 84 33 45,76)
= 400 + 2792,88941

Yc

3192,89

= Ya + ( b . Cos tac)
= 300 + (2805,512796 x Cos 84 33 45,76)
= 300 + 265,8397846

565,84

Dari titik B
Xc

= Xb + ( a . Sin tbc)
= 500 + (2703,050926 x Sin 94 58 10,76)
= 500 + 2692,889393

Yc

3192,89

= Yb + ( a . Cos tbc)
= 800 + (2703,050926 x Cos 94 58 10,76)
= 800 + (-234,160261)

565,84

Berdasarkan hitungan tersebut, maka koordinat titik ikat


tambahan C adalah (3192,89 ; 565,84)

(3193 , 566)

b.2. Metode Resection (silang belakang)


Diktat Kuliah Ukur Tanah FG UMSAgsgt07

12

B
a

C (.. , .....) ?

A
X
Pengukuran =
Alat ukur berdiri di titik tambahan yang akan ditentukan koordinatnya,
yaitu C. Dari titik C bidikan diarahkan ke masing-masing titik
berkoordinat A dan B untuk menentukan besarnya sudut di titik C (= ).
Selanjutnya dilakukan pengukuran jarak dari titik C ke salah satu titik ikat
berkoordinat ( CA = b atau CB = a ).
Contoh Perhitungan =
Diketahui data hasil pengukuran koordinat sebagai berikut :
Titik A dan B adalah titik ikat/pasti dengan koordinat lokal masingmasing (450 , 600) dan (400 , 800). Adapun titik C adalah titik ikat
tambahan yang akan dicari koordinatnya. Jika sudut ACB ( ) = 35 15
15 dan jarak CA atau b = 355 meter, maka berapakah koordinat lokal
titik C?
Langkah penyelesaian =
1. Tentukan jarak antara titik berkoordinat AB (sisi c)!
Jarak AB (= c)

= (X)2 + (Y)2
= (Xb Xa)2 + (Yb Ya)2

Diktat Kuliah Ukur Tanah FG UMSAgsgt07

13

= (400 450)2 + (800 600)2


= 2.500 + 40.000
c

= 206,1553

meter

2. Tenntukan azimuth titik berkoordinat : AB (tab) dan BA (tba)!


(X)

tg tab =

(Xb Xa)
=

(Y)

(Yb Ya)
(400 450)
=

50
=

(800 600)

= 0,25
200

tg tab = 0,25
tab = inv tg 0,25
= 14 21 10,48

( sudut harus positip )

tab = 14 21 10,48 + 360


= 345 57 49,5

tba

(perhatikan gambar!)

= tab + 180
= 345 57 49,5 + 180
= 525 57 49,5

360

= 165 57 49,5
3. Tentukan sudut di titik berkoordinat A () dan B ()
Untuk menghitung ini gunakan persamaan berikut :
a
Rumus dasar =

b
=

Sin

c
=

Sin

Sin

Diktat Kuliah Ukur Tanah FG UMSAgsgt07

14

===>

=
Sin

Sin

Sin

= ( b . Sin ) : c
= ( 355 x Sin 35 15 15 ) : 206,1553

Sin

= 0,993947885

= inv Sin 0,993947885

= 83 41 35,45

= 180 ( + )
= 180 ( 83 41 35,45 + 35 15 15 )
= 180 118 5650,4
= 61 03 9,55

4. Tentukan jarak masing-masing titik berkoordinat ke titik ikat tambahan


yang belum diketahui (dalam hal ini adalah jarak BC atau sisi a)!
a

Jarak BC (= a)

=
Sin

c . Sin
a =

Sin

206,1553

x Sin 61 03 9,55

=
Sin

Sin 35 15 15
=

312,54 meter

5. Tentukan azimuth masing-masing titik berkoordinat A dan B ke titik


ikat tambahan C [(tac) dan (tbc)]!
Azimut AC (tac)

= (tab)

----- (lihat gambar) !

= 345 57 49,5 + 61 03 9,55


= 407 00 59,05

360

Diktat Kuliah Ukur Tanah FG UMSAgsgt07

15

= 47 00 59,05
Azimut BC (tbc)

= ( tba ) ---- (lihat gambar) !


= 165 57 49,5 + 83 41 35,45
= 82 16 14,05

6. Hitung koordinat titik C, masing-masing dari titik A dan B!

Dari titik A
Xc

= Xa + ( b . Sin tac)
= 450 + ( 355 x Sin 47 00 59,05)
= 450 + 259,699865
= 709, 699865

Yc

709,7

= Ya + ( b . Cos tac)
= 600 + ( 355 x Cos 47 00 59,05)
= 600 + 242,0350802
= 842, 0350802

842,0

Dari titik B
Xc

= Xb + ( a . Sin tbc)
= 400 + ( 312,54 x Sin 82 16 14,05 )
= 400 + 309,7003383
= 709, 7003383

Yc

709,7

= Yb + ( a . Cos tbc)
= 800 + ( 312,54 x Cos 82 16 14,05 )
= 800 + 42,03512863
= 842, 03512863

842,0

Berdasarkan hitungan tersebut, maka koordinat titik ikat


tambahan C adalah ( 709,7 ; 842,0 )

( 710 , 842 )

Diktat Kuliah Ukur Tanah FG UMSAgsgt07

16

--ooOoo

c. Pengukuran/perhitungan dengan bantuan 3 (tiga) titik kontrol acuan


b.1. Metode Resection (silang belakang)

B
d

1
2
1

P (.. , .....) ?

d1

d2
b

Diktat Kuliah Ukur Tanah FG UMSAgsgt07

17

X
Metode Pengukuran =
Alat ukur berdiri di titik ikat tambahan P, membidik ke : PC, PA dan PB
untuk memperoleh data 1 dan 2.
Contoh Perhitungan =
Diketahui titik pasti A (200,400), B (450, 900) dan C (850, 200). Hasil
pengukuran menunjukkan : 1 = 42 1520 dan 2 = 55 2010.
Tentukan koordinat titik kontrol tambahan P ?
Langkah Perhitungan =
1. Tentukan azimuth AB (tab) dan AC (tac)!
X
(tab)

Xa Xb

= inv tg

=
Y

250
=

Ya Yb

500

= 26 33 54,18
X
(tac)

Xc Xb

= inv tg

=
Y

650
=

Yc Yb

-200

= -72 53 50,1

+180

= 107 06 9,82
===> Back azimuth (tac) ---- > (tca)
(tca)

(tac) + 180

107 06 9,82 + 180

287 06 9,82

2. Tentukan jarak AB (= a) dan AC (= b)!


Diktat Kuliah Ukur Tanah FG UMSAgsgt07

18

Jarak AB (sisi a)

= (X)2 + (Y)2
= (Xb Xa)2 + (Yb Ya)2

3. Tentukan sudut pada titik paling tengah, yaitu A (= )!


4. Tentukan harga m!
5. Tentukan besarnya semua sudut pada tiap titik pasti : sudut di A (1
dan 2); di B () dan di C ()!
6. Tentukan jarak d, d1 dan d2!
7. Tentukan azimuth masing-masing titik pasti ke titik tambahan : AP
(tap), BP (tbp) dan CP (tcp)!
8. Tentukan koordinat titik tambahan P (Xp , Yp) dari titik A, B dan C!

Diktat Kuliah Ukur Tanah FG UMSAgsgt07

Anda mungkin juga menyukai