Anda di halaman 1dari 9

LAMPIRAN A

ENGINEERING EXECUTION PLAN

DAFTAR ISI
ENGINEERING EXECUTION PLAN
PT. PERTAMINA EP / REGIONAL 2 – FUNGSI PROJECT ZONA 7 Rev.B
PEMBANGUNAN STASIUN PENGUMPUL JATIASRI Halaman 2 dari 9

COVER 1
DAFTAR ISI 2
1 PENDAHULUAN 3

1.1. Project Overview 3

1.2. Organisasi 3

2 RUANG LINGKUP PEKERJAAN 4

2.1 Engineering Deliverables List 4

2.2. Siklus Persetujuan Deliverables (IFR, IFA, dan IFC) 5

2.3. Flow Diagram 5

2.4. Engineering Meeting 6

2.5. Koordinasi Atar Disiplin 6

2.6. Konstruksi dan Instalasi 7

3 SPESIFIKASI ENGINEERING 7

3.1. Process Engineer 7

3.2. Mechanical Engineer 7

3.3. Piping Engineer 8

3.4. Instrument Engineer 8

3.5. Electrical Engineer 8

3.6. Civil & Structure Engineer 8

4 PROJECT CHANGE MANAGEMENT 9

1. PENDAHULUAN
ENGINEERING EXECUTION PLAN
PT. PERTAMINA EP / REGIONAL 2 – FUNGSI PROJECT ZONA 7 Rev.B
PEMBANGUNAN STASIUN PENGUMPUL JATIASRI Halaman 3 dari 9

1.1. Project Overview


EPF ( Early Production Facilities ) Jatiasri merupakan salah satu fasilitas produksi PT. Pertamina EP yang
terletak di daerah Pamanukan, didesa Pusakaratu, Kec. Pusakanagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat
sekitar 110 kilometer dari kota Cirebon. Fasilitas ini digunakan sebagai fasilitas pengumpul dan
pemisahan awal dari produksi sumur minyak dan gas di area Jatiasri ( Sumur JAS-01, Sumur JAS-02,
Sumur JAS-03, Sumur JAS-04 ) dst. Dalam proses pengembangan ini, EPF Jatiasri akan di ganti menjadi
Stasiun Pengumpul (SP) Jatiasri. Lokasi SP Jatiasri pada Koordinat : Lintang : -6.2837418,
Bujur :107.8852472,373 dan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Untuk menyederhanakan istilah selanjutnya PT PERTAMINA EP akan disebut sebagai PERUSAHAAN, dan
KSO PT. Wahanakarsa Swandiri – PT. Aldaberta Indonesia akan disebut sebagai KONTRAKTOR.

1.2. Organisasi
1.2.1. Lokasi Pekerjaan & Tenaga Kerja
Dalam pelaksanan pekerjaan fase Engineering, tim Engineering KONTRAKTOR akan dimobilisasi ke
Kantor Engineering Cirebon untuk dapat mempermudah & mempercepat jalur komunikasi dengan
Pihak Pertama dalam proses penyerahan dokumen.
1.2.2. O-Chart
Tim Engineering yang terlibat telah terkurasi mengikuti persyaratan dari PERUSAHAAN dan juga
telah memiliki pengalaman dari pekerjaan sejenis. Dengan demikian tim KONTRAKTOR
berkeyakinan bahwa perubahan desain yang kemungkinan akan terjadi selama detail desain dan
tahapan konstruksi akan dapat diminimalisasi. Sehingga diharapkan pelaksanaan pekerjaan dapat
berjalan sesuai dengan rencana yang telah dipaparkan dalam Project Schedule.
1.2.2.1. Project Manager
Seorang Project Manager, memliki otoritas dalam pemilihan personel inti baik dalam
tahap Engineering hingga fase Konstruksi. Seorang Project Manager bertanggung jawab
ENGINEERING EXECUTION PLAN
PT. PERTAMINA EP / REGIONAL 2 – FUNGSI PROJECT ZONA 7 Rev.B
PEMBANGUNAN STASIUN PENGUMPUL JATIASRI Halaman 4 dari 9

penuh atas Deliverable List yang telah dikoordinasikan sebelumnya dengan masing-masing
Key Personel Engineer dari berbagai Disiplin yang ada. Lalu Project Manager juga
menjembatani keberlangsungan pekerjaan dengan tim Procurement, serta secara periodik
mengkoordinasikan Project Control, Key Personel Engineer dan Tim Konstruksi.

1.2.2.2. Key Personel Engineer


Setiap Key Personel Engineer secara periodik memberikan laporan yang teraktual perihal
kondisi/masalah yang dihadapi kepada Project Manager, Adapun tanggung jawab secara
langsung dari Key Personel Engineer adalah sebagai berikut :
 Memastikan terselesaikannya status Dokumen Teknis secara menyeluruh, mengacu
kepada Project Schedule yang telah ditetapkan oleh fungsi Project Control dan Project
Management.
 Menentukan Preliminary Deliverable List Document.
 Memastikan Document Engineering terkoordinir, diterbitkan tepat waktu,
berkoordinasi dengan tim Procurement untuk memastikan spesifikasi material sesuai.
 Interface dan koordinasi antar disiplin keahlian.
 Site Visit untuk pemutakhiran data dan kondisi aktual.
 Review Design, Vendor Document, Final Document dan Hand Over Document

2. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Pada awal dimulai tahapan detail desain akan dilakukan overview tentang rencana engineering kepada
seluruh disiplin untuk sekali lagi mengingatkan tentang strategi departemen engineering didalam pelaksanaan
proyek ini. Juga akan dijelaskan sekali lagi lingkup kerja perdisiplin, ketentuan yang diminta untuk
didokumentasikan, prosedur prosedur proyek yang diperlukan, cara penyimpanan dokumen, mekanisme
interface dengan PERUSAHAAN. Mengoptimalkan penggunaan elektronik mail untuk komunikasi dan pengiriman
data antara kantor KONTRAKTOR di Cirebon, Temporary Site Office, vendor dan PERUSAHAAN. Hal ini dilakukan
untuk mempercepat mendapatkan data desain dari vendor atau informasi /data yang sangat urgent.
Komunikasi dan kerjasama yang baik antara masing masing disiplin Kontraktor dengan disiplin PT.
Pertamina EP Zona 7 selama pelaksanaan detail desain. Diharapkan segala permasalahan yang berkaitan dengan
engineering dapat di review, diklarifikasi, diselesaikan dan akhirnya dapat disetujui dengan tepat waktu yang
pada akhirnya ini dapat menjaga atau bahkan mempercepat jadwal pelaksanaan proyek ini.

2.1. Engineering Deliverable List


Engineering Deliverable List merupakan daftar yang disepakati antara PERUSAHAAN dan
KONTRAKTOR Pekerjaan EPC Pembangunan SP Jati Asri menyangkut produk dokumen yang harus
diterbitkan oleh KONTRAKTOR, untuk kemudian disetujui oleh PERUSAHAAN.
KONTRAKTOR akan meminta persetujuan PERUSAHAAN atas dokumen yang telah diterbitkan
melalui prosedur siklus persetujuan dokumen.
Deliverable list harus dapat memaparkan keseluruhan Pelaksanaan Pekerjaan secara
komprehensif, sebagai berikut:
 Perencanaan, Kondisi Aktual, perkiraan Mulai dan Selesai Masa Pekerjaan
 Dapat menjelaskan dokumen Issues dan Revisi
 Dokumen Teknis
 Design Criteria
 PFDs and P&IDs (Dokumen Proses)
 Spesifikasi Standard yang mengacu kepada standard PERUSAHAAN.
 Spesifikasi Peralatan yang mengacu kepada standard PERUSAHAAN.
 Data Sheet & Kalkulasi Peralatan
ENGINEERING EXECUTION PLAN
PT. PERTAMINA EP / REGIONAL 2 – FUNGSI PROJECT ZONA 7 Rev.B
PEMBANGUNAN STASIUN PENGUMPUL JATIASRI Halaman 5 dari 9

 Gambar Kerja 2D (Plot Plan, Layout, General Arrangement, dll.)


 Purchase Requisition & Contractual Requisition (jika ada)
 Mechanical, Piping, Electrical dan Control lists
 Line Diagram (Piping, Electrical dan Instrumentation)
 Material Take Off (MTO) untuk tim Procurement dan estimasi biaya.
 Prosedur Kerja, mengacu kepada standard prosedur PERUSAHAAN

2.2. Siklus Persetujuan Deliverables (IFR, IFA, dan IFC)


Siklus persetujuan dokumen engineering menggunakan 3 (tiga) pola siklus persetujuan dokumen,
yaitu :
 Issued for Review (IFR) dengan status penomoran adalah Revisi A (Rev.A).
 Issued for Approval (IFA) dengan status penomoran adalah Rev. B (Rev.B) dan seterusnya (Rev.C,
Rev.D, Rev.E, dst) untuk status Re-Issued For Approval.
 Issued for Construction (IFC) dengan status penomoran adalah Rev.0 dan seterusnya (Rev.1, Rev.2,
dst) untuk status Re-Issued for Construction

Durasi untuk review setiap dokumen pada sisi PERUSAHAAN ditetapkan 3 Hari Kerja, dan pada sisi
KONTRAKTOR 5 Hari Kalender. Setelah ketentuan yang sudah disebutkan di atas jika tidak ada respon
maka dokumen akan naik status revisi.
Dalam pelaksanaan pekerjaan DED (Detailed Engineering Design), KONTRAKTOR akan
menyelesaikan pekerjaan selama 89 hari kalender. Pihak KONTRAKTOR akan memprioritaskan
persetujuan dokumen yang berhubungan dengan Pengadaan Material Long Lead Item. Tahap
perencanaan Engineering Completion tertera dalam project Schedule di bawah:

2.3. Flow Diagram


Dalam perencanaan pekerjaan, untuk menghindari keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, diawali
dengan mengklasifikasikan beberapa dokumen yang menjadi prioritas utama, seperti pemutakhiran data
proses, penyelesaian datasheet untuk material long lead, dan dokumen-dokumen pendukung untuk
pekerjaan awal (Struktur & Sipil). Setelahnya akan dilakukan penyelesaian dokumen kalkulasi dan sizing,
untuk menghasilkan datasheet yang akan digunakan sebagai dasar untuk tim procurement melakukan
proses PO, bersamaan dengan itu pula shop drawing (gambar kerja) diproses agar memasuk fase
konstruksi tim lapangan memiliki gambaran penuh perihal system yang akan dibangun. Di fase akhir
proses engineering dokumen-dokumen prosedur dibutuhkan sebagai dokumen penunjang untuk
melakukan QA/QC dalam pekerjaan.
ENGINEERING EXECUTION PLAN
PT. PERTAMINA EP / REGIONAL 2 – FUNGSI PROJECT ZONA 7 Rev.B
PEMBANGUNAN STASIUN PENGUMPUL JATIASRI Halaman 6 dari 9

ACTIVITIES STATUS CYCLE DOCUMENTS


1. Weekly  High Priority  Document Process (P&ID;
Meeting with PEP Documents PFD, etc.)
2. Engineering  Design &  Datasheet for Long Lead

1st Month
Meeting Preparation IFR  Survey, Civil & Prep.
 Design Basis
 Specification
 Project Management
Document

1. Weekly  Study &  Datasheet


Meeting with PEP Analysis  HAZOP & HAZID
2. Engineering  Sizing &  Calculation & Sizing
2nd month

Meeting with 3rd Calculation IFA  Shop Drawings


Parties  Drawings  MTO
3. Engineering
Meeting
4. Konsinyering
meeting
1. Weekly  Document for  Procedures
Meeting with PEP Construction  QA/QC
2. Engineering  Document for
Meeting with 3rd Procurement
3rd month

Parties  QA/QC
3. Engineering  Study & IFC
Meeting Analysis
4. Konsinyering
Meeting

2.4. Engineering Meeting


Engineering Meeting akan dilakukan secara berkala untuk mereview progress Deliverable/Package,
mengatasi masalah kritis. Engineering Meeting akan dilakukan internal antara Project Manager dan Key
Personel Engineer tiap disiplin untuk membenahi isu dan agar solusi segera didapat. Engineering meeting
direncanakan setiap 1 minggu sekali Bersama keseluruhan tim engineering dan Project Manager.
Bilamana dalam tahap pelaksanaan pekerjaan fase engineering diproyeksi terindikasi akan
terjadinya keterlambatan, tim KONTRAKTOR akan mengusulkan untuk melakukan Engineering
Konsinyering Meeting dengan mengirimkan undangan resmi kepada PERUSAHAAN untuk setelahnya
ditinjau kembali oleh PERUSAHAAN perihal kebutuhan tersebut

2.5. Koordinasi Antar Disiplin


Dalam perencanaan pekerjaan Pembangunan SP Jati Asri di area PERUSAHAAN di Field Subang,
dibutuhkan kolaborasi antar disiplin sehingga beberapa isu/masalah yang membutuhkan penanganan
langsung multi disiplin dapat segera terselesaikan. Untuk itu KONTRAKTOR berkomitmen untuk secara
periodik melakukan koordinasi antar disiplin ilmu setidaknya satu kali dalam seminggu, guna
mempercepat penyelesaian isu/masalah yang dihadapi.
ENGINEERING EXECUTION PLAN
PT. PERTAMINA EP / REGIONAL 2 – FUNGSI PROJECT ZONA 7 Rev.B
PEMBANGUNAN STASIUN PENGUMPUL JATIASRI Halaman 7 dari 9

2.6. Konstruksi & Instalasi


Setelah fase engineering terselesaikan, dengan diterbitkannya dokumen-dokumen penunjang
untuk kebutuhan Konstruksi/Instalasi, peran tim Engineering tidak selesai hanya sampai di situ.
Setelahnya tim Engineering akan menjadi tim Technical Support bagi Construction Engineer untuk
memberikan Technical Advice untuk memastikan desain dapat direalisasikan dengan sempurna.
Setelahnya, tim Engineering juga masih terlibat hingga akhir pelaksanan pekerjaan untuk
memberikan arahan teknis sehingga sistem dapat beroperasi dan hand-over kepada PERUSAHAAN
sehingga PERUSAHAAN sebagai pengguna fasilitas dapat secara penuh mengoperasikan semua peralatan
di SP Jati Asri.

3. SPESIFIKASI ENGINEERING
Proses alur pekerjaan engineering, dalam perencanaan pelaksanaan pekerjaan fase engineering, diinisiasi
oleh Data Proses dari tim Process Engineer sejalan dengan hal tersebut tim survey topografi dapat berkolaborasi
dengan tim Civil & Structure Engineer mempercepat kebutuhan dokumen untuk proses persiapan awal. Setelah
output tim proses mendapatkan persetujuan dari Pihak Pertama, kemudian tim Engineer dari disiplin lainnya
seperti Mekanikal, Pipanisasi, Instrumentasi dapat mulai mengolah data proses yang setelahnya diterbitkan
menjadi Datasheet dan MTO sebagai dasar kebutuhan tim Procurement untuk ditindaklanjuti ke fase
selanjutnya, Gambar Kerja yang dibutuhkan sebagai acuan Konstruksi/Instalasi dan Dokumen-dokumen
penunjang kualitas (yang telah dikurasi oleh tim QA/QC) untuk tercapainya fase konstruksi dan Instalasi, dan
semua kegiatan pekerjaan dimulai dari tahap persiapan, instalasi, penyelesaian dan pengoperasian sistem dalam
SP Jati Asri telah didesain mengacu standard keselamatan yang berlaku

3.1. Process Engineer


Tim Process Engineer bertanggung jawab atas pengolahan data proses yang sebelumnya telah
diterbitkan oleh Pihak Pertama. Pada tahap ini, Process Engineer akan terlibat sebagai inisiator dalam
Design Plant (SP Jati Asri) untuk setelahnya Data Proses yang telah re-kalkulasi akan diterbitkan untuk
setelahnya dievaluasi oleh Process Engineer Pihak Pertama, setelahnya data proses dapat dilanjutkan
sebagai basis data untuk disiplin lainnya untuk menyusun dokumen teknis. Adapun deliverable list yang
menjadi akuntabilitas Process Engineer adalah sebagai berikut:
 PFD, Process Flow Diagram
 P&ID, Piping & Instrumentation Diagram
 Process & Simulation Report
 Equipment Sizing Process
 Commissioning & Start Up Procedure

3.2. Mechanical Engineer


Setelah menerima data proses dari tim Process Engineer, setelahnya tim Mechanical Engineer akan
melanjutkan ke tahap desain untuk beberapa equipment yang menjadi elemen kunci proses dalam
Stasiun Pengumpul seperti (Separator, Scrubber, Pompa, dll.) Dan pula hasil kalkulasi juga perlu
dikoordinasikan dengan tim Engineer lain seperti Piping, Electrical, Instrument, dan Civil & Structure
sebagai dasar kalkukasi disiplin terkait. Adapun deliverable list yang menjadi tanggung jawab Mechanical
Engineer adalah sebagai berikut:
 Mechanical Specification
 Calculation for Mechanical
 Data Sheet for Mechanical Equipment
 Drawing
 Procedures
ENGINEERING EXECUTION PLAN
PT. PERTAMINA EP / REGIONAL 2 – FUNGSI PROJECT ZONA 7 Rev.B
PEMBANGUNAN STASIUN PENGUMPUL JATIASRI Halaman 8 dari 9

3.3. Piping Engineer


Setelah menerima data proses dari tim Process Engineer, setelahnya tim Piping Engineer akan
melanjutkan ke tahap desain untuk perpipaan dalam Stasiun Pengumpul. Dalam proses kalkulasi juga
perlu dikoordinasikan dengan tim Engineer lain seperti Mechanical, Electrical, Instrument, dan Civil &
Structure sebagai dasar kalkukasi disiplin terkait. Adapun deliverable list yang menjadi tanggung jawab
Mechanical Engineer adalah sebagai berikut:
 Piping Specification
 Calculation for Piping
 Data Sheet
 Drawing
 Procedures

3.4. Instrument Engineer


Data proses yang telah diterima oleh Tim Instrumentation & Control akan diolah menjadi dasar
penerbitan spesifikasi alat ukur, kendali dan beberapa instrument safety lainnya yang diperlukan untuk
menjaga proses dapat terukur dengan tepat serta dapat dipastikan keberlangsungan operasional plant
dapat memenuhi sesuai dengan desain dan aman. Adapun deliverable list yang menjadi tanggung jawab
Instrument Engineer adalah sebagai berikut :
 Design Basis for Instrument
 Specification for Instrumentation Material
 Instrumentation Calculation
 Instrumentation Datasheet
 Cable Layout

3.5. Electrical Engineer


Data proses yang telah diterima oleh Tim Electrical menjadi dasar perhitungan kebutuhan tenaga
(Power Consumption), perangkat keselamatan dari penangkal bahaya Petir, dan system grounding yang
standard untuk memenuhi desain dan aman untuk keberlangsungan operasional plant. Adapun
deliverable list yang menjadi tanggung jawab Electrical Engineer adalah sebagai berikut :
 Design Basis for Electrical
 Specification for Electrical Material
 Electrical Cable Sizing
 Power Calculation
 Electrical Datasheet
 Cable Layout

3.6. Civil & Structure Engineer


Tim Civil & Structure Engineer merupakan disiplin ilmu yang tak dapat dipisahkan dalam
pelaksanan pekerjaan, dikarenakan setiap Equipment/Perangkat yang menjadi inti proses plant hanya
dapat berdiri setelah tim Sipil telah memastikan bahwa suatu struktur benar-benar aman untuk
dilanjutkan ke tahap konstruksi dimulai dari tahap persiapan dan survey topografi untuk menganalisis
keadaan lokasi Pelaksanaan Pekerjaan. Deliverables yang menjadi tanggung jawab Tim Civil & Structure
adalah sebagai berikut:
 Survey & Site Preparation
 Layout Plant (Building, Storage Area, Utility Area, Process Area & dll.)
 Structure & Foundation Calculation
ENGINEERING EXECUTION PLAN
PT. PERTAMINA EP / REGIONAL 2 – FUNGSI PROJECT ZONA 7 Rev.B
PEMBANGUNAN STASIUN PENGUMPUL JATIASRI Halaman 9 dari 9

 Procedures (Piling, Structure Fabrication, dll.)

4. PROJECT CHANGE MANAGEMENT


Tim Engineering akan menandai semua perubahan ruang lingkup dari ruang lingkup yang disepakati,
seperti yang terdaftar dalam Master Scope Document. Tim Engineering juga menandai semua perubahan pada
kriteria desain proyek yang dapat memengaruhi pekerjaan atau biaya dan jadwal penyelesaian pelaksanaan
pekerjaan.
Perubahan teknik diproses melalui prosedur Project Change Management, sebagaimana didefinisikan
dalam prosedur proyek, memastikan hubungan antar disiplin secara komprehensif untuk evaluasi lengkap
konsekuensi perubahan (termasuk dampak H&S, Lingkungan, dan Kualitas) dan, jika disetujui, untuk penyesuaian
yang tepat dengan ruang lingkup proyek, biaya dan jadwal. Fungsi-fungsi terkait akan berinteraksi dengan grup
kontrol biaya untuk memastikan bahwa perubahan ditangkap dengan tepat dan ditangani tepat waktu.

5. ENGINEERING MILESTONE

Anda mungkin juga menyukai