1. PENDAHULUAN
PT Rekayasa Industri termasuk salah satu BUMN terbaik dengan bisnis inti
dalam bidang EPCC, Engineering Procurement Construction &
Commissioning, yang mencakup antara lain pembangunan pabrik pupuk,
kilang minyak, gas compressor, pembangkit listrik dll.
Prospek bisnis EPCC menjanjikan. Pada awal tahun 2004 kemungkinan besar
ada 2 proyek yang akan dimulai pengerjaannya yaitu Blue Sky Cilacap dan
Pagar Dewa Sumbagsel dengan nilai proyek sekitar US$ 120 juta.
2. PROSES KERJA
Proses kerja antara pembuatan pesawat udara dengan pembuatan plant adalah
identik. Seorang engineer di PT DI memulai proses kerjanya dengan
mengevaluasi requirement. Requirement bisa berasal dari keinginan customer
maupun dari regulasi seperti yang tertuang dalam FAR (Federal Aviation
Regulation). Salah satu contohnya : FAR mensyaratkan bahwa setiap
penumpang harus mendapat udara bersih minimal 10 cuft/menit. Dari
reuirement tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam suatu rancangan. Tahap
ini dinamakan preliminary design. Dalam tahap ini selain dokumen Technical
Description Design Analysis juga salah satu hasilnya adalah pembuatan
dokumen teknis yang menguraikan tentang spesifikasi peralatan yang
dibutuhkan untuk disubmit ke vendor. Dokumen tersebut dikenal dengan RFP,
Request for Proposal. Proposal yang masuk kemudian dievaluasi terutama dari
aspek teknis untuk ditentukan pemenangnya. Tahapan ini diakhiri dengan PDR,
Preliminary Design Review.
Selanjutnya adalah tahapan Detailed Design. Dalam tahapan ini personel yang
terlibat makin banyak, karena sudah lebih banyak lagi drafter dengan
kemampuan 3D (Catia vers 5 / AutoCad) yang terlibat. Tahap ini diakhiri
dengan Detailed Design Review.
Halaman : 1 dari 4
KONTRIBUSI PT DIRGANTARA INDONESIA UNTUK MENDUKUNG
PROYEK EPCC DI PT REKAYASA INDUSTRI
Tahap berikutya adalah manufacturing part dan komponen baik itu dilakukan
di fasilitas fabrikasi PT DI maupun di luar PT DI. Kemudian dilanjutkan
dengan assy / integrasi di shop dan pesawat. Pesawat mendapatkan sertifikat
laik udara dan dapat digunakan secara komersial apabila telah memenuhi
beberapa persyaratan dengan melewati serangkian pengujian baik Ground Test
maupun Flight Test.
Secara umum seorang engineer di bidang EPCC bertanggung jawab mulai dari
disain, pemasangan peralatan hasil rancangannya sampai kepada lolos uji
kualifikasi / commissioning. Lebih lanjut secara ringkas diuraikan kompetensi
personil yang dibutuhkan dalam bidang ini adalah sebagai berikut :
Halaman : 2 dari 4
KONTRIBUSI PT DIRGANTARA INDONESIA UNTUK MENDUKUNG
PROYEK EPCC DI PT REKAYASA INDUSTRI
Jadwal kerja dibagi dalam 2 tahap. Tahap pertama adalah aktivitas untuk
merealisasikan kerjasama antara PT DI dengan PT Rekayasa Industri. Tahap
kedua adalah pelaksanaan proyek itu sendiri.
Halaman : 3 dari 4
KONTRIBUSI PT DIRGANTARA INDONESIA UNTUK MENDUKUNG
PROYEK EPCC DI PT REKAYASA INDUSTRI
Project Leader
Bertanggung jawab untuk merealisasikan proyek kerja sama PT DI dan
PT Rekayasa Industri dalam bidang EPCC.
Mengkoordinasikan aktivitas dibawahnya kepada fihak terkait baik di
SBU TES maupun PT Rekayasa Industri.
Fungsi Teknis
Melakukan evaluasi teknis terhadap requirement dari PT Rrekayasa
Industri.
Sebagai nara sumber bagi Sales & Marketing untuk menentukan
harga jual.
Berkoordinasi dengan fungsi teknis dan melaporkan aktivitasnya ke
Project Leader
Project Manager
Quality PMO
Halaman : 4 dari 4