1 JUNI 2023
0 SEPTEMBER 2022
2. STANDAR
Standar yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah :
No Standar
1. API 650 Welded Tanks for Oil Storage
2. API 653 Tank Inspection, Repair, Alteration, and Reconstruction
ASME B31.4 Pipeline Transportation Systems for Liquid
3.
Hydrocarbons and Other Liquids
4. ASME B16.5 Pipe Flange & Flanged Fitting
SNI-03-2847- Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan
5.
2002 Gedung
ISO 12944-5 Paints and varnishes - Corrosion protection of steel
6. structures by protective paint systems - Part 5:
Protective paint systems
3. DIREKSI PEKERJAAN
Hal-hal yang berkaitan dengan pengawas pekerjaan / pimpinan proyek antara lain:
1. Susunan Direksi Pekerjaan sesuai dengan Bagan Organisasi Pengawasan yang
akan ditentukan kemudian
2. Direksi Pekerjaan / Pimpinan Proyek berhak menegur / memberikan saran
mengenai pekerjaan secara langsung, lisan, maupun tertulis kepada pihak
KONTRAKTOR apabila terjadi ketidaktepatan / penyimpanan yang
dialksanakan atas segala pekerjaan yang telah disetujui berdasarkan informasi
dan atau laporan tertulis dari pengawas pekerjaan
3. KONTRAKTOR harus menempatkan seorang wakilnya (supervisor) yang
menguasai seluruh teknis pekerjaan dan dapat dengan mudah dihubungi. Wakil
Pelaksana dimaksud harus diinstruksikan / diminta oleh Pengawas Pertamina.
Dalam hal Pertamina menilai bahwa wakil tersebut tidak mampu, maka
Pelaksana wajib menggantinya.
4. Pengawas pekerjaan oleh PERTAMINA adalah wakil PERTAMINA yang ditunjuk
sebagai pengawas pekerjaan. Dalam hal ini pengawas pekerjaan dan pengawas
harian adalah Tim Construction-RPD JBB dan Tim Maintenance Services di
Integrated Terminal Balongan.
Lingkup
No. Uraian
Pertamina Kontraktor
1 HSE plan beserta JSA R X
2 Quality plan R X
3 Schedule R X
4 Jam kerja di lingkungan PERTAMINA R X
5 Organisasi Project R X
6 Mobilisasi/demobilisasi R X
7 Prosedur & metode pekerjaan R X
8 Pengadaan dan inspeksi material W X
9 Deliverable terhadap hasil pekerjaan
termasuk penyampaian MDR/As Built R X
Document
10 Mitigasi potensi keterlambatan
terhadap penyelesaian pekerjaan dan X X
ketentuan sanksi yang berlaku
11 Masa pemeliharaan R X
Keterangan :
X : bertanggung jawab, menyampaikan & melaksanakan
R : review
W : witness
5. PEREKAYASAAN (ENGINEERING)
Melaksanakan pekerjaan perekayasaan/ engineering berdasarkan data informasi di
dalam dokumen ini yang mencakup lingkup kerja dan persyaratan minimum yang
dikehendaki oleh PERTAMINA dan harus menjadi pedoman dalam pelaksanaan
pekerjaan perekayasaan rinci (detail engineering), dengan rincian sebagai berikut :
a. Membuat desain rinci, yang antara lain meliputi pembuatan perhitungan-
perhitungan, spesifikasi dan gambar konstruksi (shop drawing).
b. Membuat prosedur-prosedur yang berkaitan dengan pekerjaan untuk di evaluasi
selama pelaksanaan pekerjaan.
c. Menyelidiki dengan cermat hal-hal yang berkaitan dengan lokasi pekerjaan,
masalah yang mungkin timbul dalam pengadaan barang/ material, pelaksanaan
konstruksi, pengaruh cuaca/ musim, keadaan tanah, peraturan-peraturan/
undang-undang/ hukum yang berlaku di Indonesia.
b. Walaupun pekerjaan perekayasaan yang akan dilakukan oleh KONTRAKTOR
didasarkan atas lingkup kerja yang disusun oleh PERTAMINA, tetapi dalam
membuat desain, KONTRAKTOR harus memperhatikan hal-hal yang
berhubungan dengan pekerjaan konstruksi, peraturan-peraturan keselamatan
dan lindungan lingkungan, perawatan dan perbaikan sarana, prosedur operasi,
keadaan darurat, perluasan dan sebagainya.
c. KONTRAKTOR berkewajiban memberitahu PERTAMINA seandainya dijumpai
hal-hal yang tidak sesuai atau kontradiksi dengan lingkup kerja. Jika
KONTRAKTOR lalai melakukan kewajiban diatas maka semua biaya yang timbul
oleh karenanya menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR.
Lingkup
Uraian
PERTAMINA KONTRAKTOR
Lembar perhitungan (Engineering
R X
calculation)
Gambar konstruksi (Shop drawing)
R X
& Gambar jadi (As-built drawing)
Spesifikasi material utama dan
R X
peralatan (Data Sheet)
Keterangan :
X : bertanggung jawab, menyampaikan & melaksanakan
R : review
2. KONTRAKTOR harus melampirkan packing list/ bill of lading beserta material test
certificate untuk material dan peralatan yang bersifat impor. Daftar ini harus
diserahkan kepada PERTAMINA untuk mendapatkan persetujuan.
3. Penanganan pengangkutan material dan peralatan yang diimpor, seperti urusan
Bea Cukai (custom clearance), pengangkutan darat/ laut/ udara, penyimpanan di
dalam gudang dan lain-lain termasuk dalam lingkup kerja KONTRAKTOR.
4. Semua material/ peralatan yang dibawa masuk ke area PERTAMINA harus
dilengkapi dengan surat pengantar material/ peralatan yang berisikan keterangan
mengenai jumlah/ volume dan jenis material/ peralatan tersebut, yang akan
diperiksa oleh petugas Security pada pos pintu masuk dan pengawas pekerjaan.
Surat pengantar material/peralatan ini akan dipergunakan sebagai salah satu
dokumen pendukung untuk syarat realisasi pembayaran terhadap kontrak
pekerjaan yang telah dilaksanakan.
5. Selain peralatan konstruksi dan perkakas yang langsung diperlukaan untuk
perlaksanaan pekerjaan, KONTRAKTOR harus menyediakan kendaraan untuk
mengangkut personil, alat komunikasi dan perlengkapan kantor secukupnya.
6. Bilamana terjadi ketidaksuaian terhadap material/ peralatan baik jumlah maupun
spesifikasi maka KONTRAKTOR wajib menggantinya dengan material/ peralatan
yang dikehendaki dan setiap keterlambatan pekerjaan yang diakibatkan oleh hal
dimaksud maka menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR.
7. Klasifikasi tenaga kerja inti yang diperlukan dalam pekerjaan ini meliputi :
yang dikehendaki dan setiap keterlambatan pekerjaan yang diakibatkan oleh hal
dimaksud maka menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR.
7. FASE KONSTRUKSI
Hal-hal yang berkaitan dengan konstruksi antara lain :
a. KONTRAKTOR membuat rencana kerja yang meliputi jadwal kerja/kurva S,
jadwal pengadaan barang/material (impor & lokal), data tenaga kerja dan
peralatan kerja, dan prosedur-prosedur lain yang dibutuhkan
b. Rencana kerja yang telah disetujui, diserahkan kepada PENGAWAS PEKERJAAN
dalam bentuk hardcopy rangkap 3 (tiga) dan softcopy-nya
c. Rencana kerja tersebut dijadikan dasar oleh DIREKSI PEKERJAAN untuk
menentukan segala sesuatu yang berhubungan dengan kemajuan proyek atau
kelambatan pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh KONTRAKTOR yang
bersangkutan
d. KONTRAKTOR wajib menyediakan Site Office / Direksi keet termasuk furniture,
suplai air, alat tulis kantor (ATK), alat bantu perkantoran seperti laptop/desktop
dan sistem telekomunikasi
e. KONTRAKTOR harus memperhatikan dan menjaga aspek-aspkek safety terkait
rute jalan, area sekitar proyek dan fasilitas public (jika ada) dengan mebuat Safety
Procedure dan Construction Execution Plan yang harus disetujui PERTAMINA
f. KONTRAKTOR menyediakan rute/jalan alternatif, dan rambu-rambu proyek
untuk menjaga kondisi area proyek dan sekitarnya tetap kondusif
g. KONTRAKTOR wajib menyiapkan dan menyampaikan dokumen As-Built
Drawing kepada DIREKSI PEKERJAAN dengan ukuran kertas A3, dalam satuan
metrik atau ukuran dan satuan lainnya yang disetujui oleh DIREKSI PEKERJAAN
h. As-Built Drawing yang telah disetujui oleh Direksi pekerjaan diserahkan kembali
sebanyak 4 (empat) rangkap termasuk 1 (satu) asli dengan peruntukan :
• Pengawas Lapangan (Asli)
• Perencana
• Fungsi User/Lokasi
• KONTRAKTOR,
(atau jumlah rangkap Shop Drawing dapat disesuaikan dengan kebutuhan)
Setelah selesai melaksanakan pekerjaan konstruksi, KONTRAKTOR harus
membersihkan, merapikan dan mengembalikan area pekerjaan seperti semula.
8. COMPLETION (PEKERJAAN PENYELESAIAN)
PEKERJAAN dinyatakan telah selesai dilaksanakan oleh KONTRAKTOR dengan baik
apabila telah diterima dan disetujui oleh DIREKSI PEKERJAAN dengan terlebih
dahulu dilakukan uji, berupa :
a. Mechanical Completion, memastikan semua lingkup pekerjaan sudah lengkap
dan terpasang dengan benar sesuai desain. Berita Acara Mechanical
Completion dibuat setelah dipastikan semua lingkup pekerjaan sudah lengkap
dan terpasang dengan benar sesuai design. Berita Acara Mechanical
Completion harus dilampirkan check list pemeriksaan sesuai dengan prosedur
Mechanical Completion yang sudah disapproved oleh Koordinator
Pengawasan Pekerjaan. Berita Acara Mechanical Completion dibuat oleh
Koordinator Pengawasan Pekerjaan dan KONTRAKTOR.
b. Commisioning Test (Uji Coba Operasi), Pengujian kesisteman Proyek secara
utuh dan komprehensif sesuai dengan kriteria yang telah dipersyaratkan. Atas
pelaksanaan commissioning ini akan diterbitkan Berita Acara Commissioning
h. Apabila terjadi kerusakan pada equipment dan material yang terpasang di lokasi
pekerjaan dalam masa pemeliharaan, maka KONTRAKTOR akan melakukan
perbaikan atas equipment dan material yang rusak tersebut dalam waktu yang
ditetapkan PERTAMINA dan masa jaminan equipment dan material yang diganti
tersebut akan diperpanjang menjadi paling lama 12 (dua belas) bulan sejak
tanggal selesainya penggantian/perbaikan dan beroperasinya equipment dan
material yang mengalami kerusakan tersebut serta telah beroperasi dan diterima
dengan baik oleh perusahaan. Jika terjadi kerusakan kembali atas equipment dan
material yang telah diperbaiki tersebut, maka KONTRAKTOR akan melakukan
review ulang atas penggunaan equipment dan material dimaksud dan
KONTRAKTOR wajib mengganti equipment dan material rusak dengan masa
jaminan equipment dan material yang diganti tersebut akan diperpanjang menjadi
paling lama 12 (dua belas) bulan sejak penggantian terakhir dan selama lamanya
24 (dua puluh empat) bulan dari Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAPP).
2. Material
Material yang digunakan harus benar-benar baru, tidak cacat dan memenuhi
ketentuan-ketentuan berikut ini :
a. Material untuk plat Tangki menggunakan ASTM A 283 Gr. C dan harus
memenuhi tebal minimum yang dipersyaratkan.
b. Baja struktural menggunakan material yang sesuai dengan ASTM A 36 / setara.
c. Baut sambungan baja struktural untuk main frame members menggunakan
Baut Kekuatan Tinggi (High Strength Bolt) yang memenuhi standar ASTM A
325. Sedangkan baut sambungan untuk secondary members (joist, purlin, girt,
etc.) menggunakan Baut Struktural Biasa (reguler) yang sesuai dengan ASTM A
307.
d. Pengelasan baja struktur harus sesuai dengan desain. Kawat elektroda las
harus memenuhi standar ASTM A 233, E 60XX atau setara. Juru las dalam
pekerjaan ini harus mempunyai sertifikat dari badan yang di akui oleh
PERTAMINA. Hasil pengelasan bila diragukan akan dilakukan tes destruktif
dan non-destruktif.
e. Semua lantai baja dan tangga kecuali jika dinyatakan lain menggunakan
standard open grating dengan tipe hot dip galvanized dan non-slip nosing.
3. Fabrikasi dan Ereksi (Konstruksi) Tangki
Semua pekerjaan fabrikasi dan ereksi tangki yang didalamnya terdapat pekerjaan
identifikasi material, marking, cutting, rolling dan pengelasan harus dilakukan
sesuai dengan API 650/API 653 edisi terakhir.
Pelaksanaan fabrikasi dan ereksi (konstruksi) pekerjaan upgrading dan
rebottoming tangki harus menggunakan metode Hydraulic Jack Up System.
4. Pengelasan Tangki
a. Sebelum dilaksanakan pekerjaan pengelasan tangki, Welding Procedure
Specification (WPS) dan Procedure Qualification Record (PQR) harus disetujui
PERTAMINA dan Ditjen Migas.
b. Setiap juru las atau tukang las harus dikualifikasikan menurut ASME Section IX.
Bila juru las tersebut belum mengikuti test atau belum lulus test tidak
diperkenankan melakukan salah satu tahap pekerjaan pengelasan.
c. Catatan kualifikasi dan kemampuan untuk setiap juru las yang dipakai harus
tersedia setiap saat untuk diperiksa oleh PERTAMINA.
d. Juru las harus mempunyai sertifikat sebagai juru las yang dikeluarkan oleh
Dirjen Migas.
e. Semua juru las yang telah mempunyai sertifikat harus mengikuti performance
test dan/atau test kualifikasi yang disaksikan oleh Inspektor dari PERTAMINA
untuk mendapat persetujuan dapat digunakan atau tidak pada pelaksanaan
pekerjaan ini.
5. Inspeksi, Pengujian dan Pengetesan Tangki
Inspektor perwakilan PERTAMINA atau PJIT yang ditunjuk KONTRAKTOR dan
disetujui PERTAMINA setiap saat harus bebas masuk ke semua bagian pekerjaan
yang menjadi lingkup kontrak untuk memastikan bahwa pekerjaan yang sedang
dilakukan sesuai dengan yang dipersyaratkan.
KONTRAKTOR harus menyediakan fasilitas, namun tidak terbatas pada tangga
akses, penerangan, peralatan dan personil dalam pelaksanaan inspeksi, pengujian
dan pengetesan tangki.
NDE METHOD
No Examination Area
RT PT VBT OPT PnT VIS
1 Bottom to Bottom/Anullar joint - - ●(1) - - ●
2 Annular to Annular joint ●(2) - ●(1) - - ●
3 Bottom to Sump inside - ● ●(1) - - ●
4 Shell to Bottom/Annular joint - ● ● ● - ●
5 Shell to Shell (vertical joint) ●(3) - - - - ●
6 Shell to Shell (horizontal joint) ●(3) - - - - ●
7 Shell Nozzle/Manhole fitting - ● - - - ●
8 Shell Reinforcing Plate fitting - ● - - ● ●
Nozzle/Manhole to Flange
9 ● - ● - - ●
(Roof & Shell)
10 Roof to Roof joint - - ● - ● ●
11 Roof Nozzle/Manhole fitting - ● - - - ●
12 Roof Reinforcing Plate fitting - ● - - - ●
13 Neck Manhole from plate ● - - - - ●
Abbreviations Note
RT : Radiograpic Examination (1) : The area where
inaccessible VBT can be
PT : Liquid Penetrant Examination examined by PT
VBT : Vacuum Box Test (2) : Spot RT 50% from total
joint 1 (one) film as per 1 (one)
OPT : Oil Penetrant Test joint
PnT : Pneumatic Test (3) : Spot RT Shell performed in
accordance w/ the requirement
VIS : Visual Test of API Standart 650
*Note : pilih NDE sesuai Bill of Quantity
5.3 Pengujian Sinar Tembus (Radiography)
a. Sebelum melaksanakan uji radiography, KONTRAKTOR harus
menyerahkan spesifikasi beserta prosedur radiography kepada
PERTAMINA untuk dimintakan persetujuan.
6. Aksesoris Tangki
1. Connections dan Manholes
a. Koneksi screwed tidak diijinkan berukuran lebih besar dari 1-½” NPS.
b. Nozel harus API style, reguler atau low.
c. Semua penutup manholes harus dilengkapi dengan gantungan / davit.
2. Stairways, Ladders and Platform
a. Semua lantai baja (tapak tangga, platforms, walkways) kecuali jika
dinyatakan lain menggunakan standard open grating dengan tipe hot dip
galvanized dan non-slip nosing.
b. Railings harus disediakan di sisi terbuka dari semua tangga yang terbuka
dan platform tangga.
c. Sudut kenaikan tangga tidak boleh melebihi 45 derajat dan tapak harus dari
jenis nonskid.
d. Tapak tangga tidak boleh dilas ke shell, harus dipasang pada penyangga
stringer di shell dengan interval tidak kurang dari 3 m (10 kaki)
No Standar
1. ASME B 31.4 Pipeline Transportation Systems for Liquid Hydrocarbon and
Other Liquid
2. ASME 16.34 - Valves--Flanged, Threaded, and Welding End
2017
3. ASME B 16.5 Pipe Flanges & Flanged Fitting NPS ½ through NPS 24 metric/
Inch Standard
Jenis pipa yang digunakan dalam PEKERJAAN ini adalah pipa ASTM A53 Grade A
dengan ukuran pipa standar (NPS) harus sesuai dengan ASME B36.10M.
Ketebalan pipa harus sesuai dengan yang dipersyaratkan PERTAMINA dengan
ujung pipa berbentuk bevel dan dilengkapi dengan metal atau plastik protektor
KONTRAKTOR harus menyerahkan Mill & Test Certificate pipa yang
mencantumkan informasi sebagai berikut : Nama Pabrik, Mark, Grade, Size, Wall
Thickness dan Test Pressure untuk mendapat persetujuan dari PERTAMINA
2. Pengelasan Pipa
Semua pengelasan pipa baja dilakukan dengan prosedur pengelasan
(WPS/PQR) sesuai ANSI / ASME B31.3 dan ASME Section IX edisi terakhir.
WPS/PQR harus disetujui PERTAMINA sebelum dilaksanakan.
Sambungan pengelasan harus dilakukan oleh Jurus Las yang berkualifikasi
sesuai ASME Section IX.
Ujung pipa atau fittings yang akan di butt-weld harus di bevel sebesar 30˚
membentuk celah pengelasan.
KONTRAKTOR harus mengajukan metode NDT dan Radiografi untuk
mendapatkan persetujuan PERTAMINA.
Jenis pengujian untuk spesifikasi prosedur pengelasan (WPS) dan kualifikasi
Juru Las adalah sebagai berikut :
a. Pengujian WPS :
Pemeriksaan visual, radiografi dan pengujian mekanik
b. Pengujian kualifikasi Juru Las :
3. PENGECATAN
aksesoris
Uraian Pekerjaan Coating/Painting
Roof
Surface preparation SSPC SP10/SA 2.5
X X X
- Sandblasting / Wetblasting
Surface preparation with power tool X X
Phenolic epoxy, DFT 300 μm X X
Epoxy mastic, DFT 175 μm X X
Acrylic polyurethane, DFT 75 μm X X
Epoxy w/ excellent anticorrosive, DFT 400 μm X
Inspeksi dan Pengujian Coating
− Thickness Test
− Inspeksi dan Pengujian Coating − Holiday Test
− Pull Off Test
Deviasi Terhadap
No Acceptance Criteria
Acceptance Criteria
1. Pekerjaan Revitalisasi Tangki sesuai PERTAMINA berhak untuk tidak
lingkup kerja (bill of quantity) membayar hasil pekerjaan tersebut
memenuhi standard API 650, API dikarenakan ketidaksempurnaan hasil
653 dan standar lain yang pekerjaan dari KONTRAKTOR.
dipersyaratkan PERTAMINA
Deviasi Terhadap
No Acceptance Criteria
Acceptance Criteria
2. Instalasi Pipa dapat berfungsi baik PERTAMINA berhak untuk tidak
tanpa adanya kebocoran baik pada membayar hasil pekerjaan tersebut
sambungan antarpipa maupun dikarenakan ketidaksempurnaan hasil
sambungan pipa dan fitting serta pekerjaan dari KONTRAKTOR.
asesories lainnya.
Durasi Waktu
No. Deskripsi
(hari kalender)
Masa Penyelesaian seluruh Lingkup Pekerjaan
1. (MPL) 520
4. JENIS KONTRAK
Secara keseluruhan, sistim kontrak yang dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan
adalah lumpsum dan fixed unit price contract. Pembayarannya akan dilaksanakan
pada hasil pengukuran bersama atas kuantitas atau volume pekerjaan yang benar-
benar dilaksanakan oleh KONTRAKTOR. Dengan demikian pekerjaan tambah atau
kurang dimungkinkan untuk bagian pekerjaan tertentu, jika ada, berdasarkan hasil
III. HSSE
1. CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS) & HEALTH,
SAFETY, SECURITY, AND ENVIROMENT (HSSE)
1. RISK LEVEL
Pekerjaan ini adalah pekerjaan dengan resiko Tinggi/High sebagaimana matriks
terlampir
2. CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS)
KONTRAKTOR harus dapat menunjukkan bahwa:
- Semua bahaya yang terkait dengan ruang lingkup kerja dan/atau jasa dan
mitigasi tindakan diidentifikasi dan didefinisikan
- Semua kompetensi Health, Safety, Security, Environment (HSSE) dan pelatihan
merupakan persyaratan untuk personil KONTRAKTOR teridentifikasi
- Tanggung jawab dan akuntabilitas untuk manajemen HSSE selama kontrak
teridentifikasi.
a. Identifikasi Bahaya
KONTRAKTOR diminta untuk mengetahui tingkat pemahamannya terhadap
bahaya-bahaya yang terdapat dalam Lingkup Kerja ini. Semua Hazard (bahaya)
yang terdapat dalam pekerjaan ini akan dibuat list dan dianalisa bahayanya oleh
KONTRAKTOR. Hazard yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah:
- Terkena benda bersudut tajam
- Area kerja tidak rata
- Mengangkat benda berat
- Penggunaan APD/peralatan kerja yang tidak sesuai standard
- Manual handling proses mobilisasi dan fabrikasi
- Paparan fume (las)
- Paparan peralatan pengecatan
b. Evaluasi Bahaya
Semua Bahaya yang telah diidentifikasi pada bagian sebelumnya, KONTRAKTOR
diminta untuk mengevaluasi semua risiko bahaya yang ada. Untuk mengevaluasi
risiko bahayanya, tabel berikut dapat digunakan sebagai acuan:
b. Pembebasan Peralatan
Pembebasan peralatan adalah dokumen milik PERTAMINA yang menjelaskan
dan memastikan bahwa unit Fasilitas/Equipment yang akan di serahkan dari User
kepada DIREKSI PEKERJAAN untuk keperluan perbaikan sudah dalam
keadaan/kondisi aman dan siap untuk di eksekusi.
Pembebasan Peralatan adalah salah satu prosedur kerja yang berlaku di
PERTAMINA yang bertujuan untuk:
i. Melindungi pekerja dengan bekerja secara aman
ii. Melindungi aset perusahaan dan lingkungan kerja.
iii. Mencegah terjadinya ledakan, kebakaran, kecelakaan kerja dan
pencemaran lingkungan.
iv. Memberikan penjelasan dan memastikan bahwa penyerahan unit
Fasilitas/ Equipment dari Asset Holder ke Eksekutor sudah dalam kondisi
aman dan siap untuk di eksekusi.
c. Pembuangan Limbah
Limbah pekerjaan yang dihasilkan dari pekerjaan perbaikan yang sudah tidak
terpakai (bekas) dibuang ke tempat/yard yang telah ditentukan oleh Direksi
Pekerjaan & HSSE sesuai dengan ketentuan PERTAMINA.
d. Ijin Untuk Bekerja
Ijin untuk bekerja (SIKA) bagian penting dalam membuat sistem kerja yang aman,
yang memberikan penjelasan tentang bagaimana pekerjaan dapat dilaksanakan
dengan aman/selamat.
Penerbitan SIKA harus disertai dengan persiapan dan pelaksanaan yang sesuai
dengan prosedur kerja. Sistem Ijin Kerja harus dapat memastikan bahwa pihak
yang berwenang dan pekerja yang kompeten telah mengetahui resiko yang ada
pada pekerjaan dan mengetahui cara pencegahan yang sesuai. Pelaksana
pekerjaan harus mengetahui dan memahami jenis pekerjaan yang sedang
dilaksanakan. Mereka juga harus dapat mengambil langkah pencegahan dan
pengendalian risiko sesuai dengan kompetensi dan otorisasi kewenangan yang
ada. Pengawas KONTRAKTOR perlu untuk dilatih dalam penggunaan sistem ini.
e. Tanggap Darurat
Prosedur ini digunakan untuk acuan dalam menyelamatkan semua aset
perusahaan dan pekerja jika keadaan darurat terjadi dengan usaha paling
maksimal. Maka semua tindakan penyelamatan harus dilakukan dengan secepat
mungkin, terintegrasi, sistematis, terorganisir dengan baik, dan memperhatikan
aspek keselamatan dan lingkungan.
Ruang lingkup
i. Kondisi Darurat
Adalah suatu insiden (ledakan, kebakaran, kegagalan tenaga, tumpahan
minyak, dll) yang terjadi dalam unit Operasi PERTAMINA, dimana semua
pekerja dan manajemen masih mampu untuk mengatasinya dengan
berdasarkan kepada prosedur keadaan darurat yang berlaku.
ii. Kebarakan
Adalah suatu kejadian yang disebabkan karena api yang tidak diinginkan
dan membahayakan serta dapat mengganggu Operasional PERTAMINA.
iii. Kebocoran Gas
Adalah suatu kejadian terlepasnya gas dari atmosfer suatu sistem tertutup
dalam instalasi proses yang ada di operasional PERTAMINA ke
lingkungan dan berpotensi menyebabkan kebakaran, keracunan, dan
polusi.
dan personilnya dalam kondisi yang baik dan siap untuk mengerjakan pekerjaan
sesuai lingkup kerja. PERTAMINA juga akan melakukan inspeksi selama
pekerjaan berlangsung untuk memastikan semua terpenuhi sesuai lingkup kerja.
j. Good House Keeping
KONTRAKTOR pelaksana pekerjaan wajib melakukan Good House Keeping
setelah melakukan pekerjaan setiap harinya di area PERTAMINA dan atau
workshop KONTRAKTOR.
k. Pelaporan Kecelakaan dan Kerja Pelaporan Tindakan / Kondisi Tidak Aman
Semua insiden (termasuk potensi tindakan yang tidak aman dan potensi kondisi
tidak aman) untuk dilaporkan kepada PERTAMINA untuk tindakan lebih lanjut.
IV. LAIN-LAIN
1. ALAMAT KORESPONDENSI
Alamat korespondensi pada tahapan pelaksanaan pekerjaan :
Region Manager Reliability & Project Development JBB
PT. Pertamina Patra Niaga – Pemasaran Regional JBB
Telephone : 021 – 31992171
2. Material Non-Utama :
a. Spesifikasi/Datasheet & Brosur sesuai dengan lingkup pekerjaan
c. Tenaga Terampil
(Skor = max 45% dari Total Penilaian KE-5)
Penilaian berdasarkan jumlah dan pengalaman kerja secara fisik
berdasarkan keahlian yang diperlukan (Sertifikasi, rekomendasi,
diploma, dll) yang disampaikan peserta pengadaan dibandingkan
dengan jumlah dan kualifikasi yang disyaratkan dalam dokumen
pengadaan dan/atau yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan
secara baik.
1. APPROVED BRAND LIST adalah daftar yang berisi brand, kategori produk, agen, Country of Origin (COO), dan keterangan lain yang WAJIB
dipergunakan sebagai acuan dalam pemilihan barang dan/atau peralatan yang diperlukan untuk penyelesaian PEKERJAAN
2. Penangguhan APPROVED BRAND LIST adalah periode waktu yang ditentukan oleh PERUSAHAAN dimana agen/brand APPROVED BRAND
LIST tidak dapat dipergunakan dalam acuan pemilihan barang dan/atau peralatan untuk penyelesaian PEKERJAAN. Apabila status
Penangguhan APPROVED BRAND LIST diterbitkan sesudah Persetujuan Material secara tertulis, maka APPROVED BRAND LIST tersebut tetap
dapat dipergunakan.
3. KONTRAKTOR wajib menyediakan barang dan/atau peralatan untuk PEKERJAAN dengan mengacu pada APPROVED BRAND LIST sebagai
berikut:
Country of Informasi dan Kontak Agen / Status ABL
No Kategori Sub-Kategori Brand Keterangan
Origin Distributor (April 2022)
PT.Krakatau Steel (Persero) Tbk
Gedung Krakatau Steel Lantai 5
Jl. Gatot Subroto Kav. 54 Jakarta 12950
021 5235 578
KS INDONESIA Aktif
Chandra yulio - 085876873773
chandrai.yulio@krakatausteel.com;
muhammadn.muliantop@krakatausteel.c
om
PT. Gunawan Dianjaya Steel
Jl. Margomulyo No. 29A Tandes -
1. Mekanikal Steel Plate
Surabaya
+62-31 749 0598
https://www.gunawansteel.com/
GDS INDONESIA Aktif
info@gunawansteel.com;
domestic2@gunawansteel.com;
domestic@gunawansteel.com;
michael@gunawansteel.com;
domestic1@gunawansteel.com
GUNUNG PT Gunung Raja Paksi Tbk
INDONESIA Aktif
STEEL GROUP Jl. Perjuangan No. 8, Kp.Tangsi RT.
Andi Widagdo WP
BAKRIE PIPE Account Manager Oil & Gas
INDONESIA Aktif
INDUSTRI Telepon : 021-29941270
Fax : 021-29941269
Pipa Carbon Steel HP : 08128116190
2. Mekanikal
(HFW) Email : andi@bakrie-pipe.com
PT. Krakatau Pipe Industries
Gedung Krakatau Steel Lantai 7, Jl. Gatot
Subroto Kav. 54 Jakarta 12950
Krakatau Pipe INDONESIA Aktif
021 5254140, 5212761
salesog@krakataupipe.com
Fenhin (0811-1632-380)
fenhin@dwirestu.com
Asep Rahmat (0856-9265-0179)
asep@dwirestu.com
Randy Susanto (0817-659-3031)
se1@dwirestu.com
PT. Karya Nireko Warga Nusa
Gostombang Pardede
Rukan Tanjung Mas Raya Blok B1 No. 37
Jl. Raya Lenteng Agung, Tanjung Barat
PROTEGO GERMANY Aktif
12530 Jakarta
Indonesia
Phone: 0062/21/7884 6880
gostombang.pardede@knwn.co.id
PT. Usaha Jayamas Bhakti
Jln. Agung Timur IV Blok O-1 Kav 49,
Sunter Jaya Tanjung Priok, Jakarta Utara
14350
021 65837136 / 021 65837144
sales@usahajb.co.id
Wiyanto (08164813858)
wiyanto@ptvai.co.id
Arantia Hillary Sunardi (08787615808)
sales01@ptvai.co.id
PT. KSB INDONESIA
Head Office: Kawasan Industri MM2100
Cibitung, Jln. Timor Blok D2-1, Sales
Office: Secure Building BLok B, 3rd Floor,
Jln Raya Protokol Halim Perdana Kusuma,
13610, Jakarta, 02180886509
KSB CHINA Aktif
Ali Andreoti (081281765245)
ali.andreoti@ksb.com
Rini Mulyasari (081310887491 /
081112320017)
rini.mulyasari@ksb.com
PT. Ohtori Indonesia
Jl. Raya Perancis No. 178, Kel. Kosambi
Timur, Kec Kosambi, Kab. Tangerang,
Banten 15213
OHTORI INDONESIA Aktif
02129673939
Nurmansyah (082111867836)
sales.engineer2@spvmb.com
PT. Valvindo Manufaktur Indonesia
Jl. Pangeran Jayakarta 68 Blok B No. 22,
Jakarta Pusat, 10730, 021 6498323
GLT INDONESIA Aktif
Ihsan Kurniawan (085891196633)
ihsan@valvindo.com
Ika Sri Rahayu (08119725566)
irahayu@valvindo.com
PT. Alvindo Catur Sentosa
APL Tower - Central Park, 17th Floor,
Suite T6, Jln. Letjend. S. Parman Kav. 28,
FBV CHINA Grogol Petamburan, Jakarta Barat 11470 Aktif
KONTRAKTOR wajib menyertakan sertifikat Country of Origin/COO pada setiap barang yang disuplai, khususnya barang produksi luar negeri.
4. APPROVED BRAND LIST dengan status Penangguhan APPROVED BRAND LIST sebagaimana dimaksud dalam Tabel dalam Pasal (1.3) diatas,
KONTRAKTOR tidak dapat mempergunakan APPROVED BRAND LIST tersebut selama MASA PENYELESAIAN PEKERJAAN walaupun status
Penangguhan APPROVED BRAND LIST telah dicabut.
Pasal 2
Brand, Agen/Distributor, COO, dan Sub-kategori pada daftar ABL Pertamina Patra Niaga bersifat mengikat. Apabila KONTRAKTOR melakukan
pengadaan/pembelian barang dan/atau peralatan selain dari APPROVED BRAND LIST sebagaimana diatur dalam Pasal (1) ini tanpa
persetujuan tertulis dari PERUSAHAAN, maka PERUSAHAAN berhak untuk menolak barang dan/atau peralatan tersebut, tanpa memberikan
ganti rugi kepada KONTRAKTOR.
Pasal 3
1. Mengecualikan Pasal (2.4) Lampiran A KONTRAK, PERUSAHAAN berhak untuk melakukan perubahan APPROVED BRAND LIST sebagaimana
diatur dalam Pasal (1.3) di atas berdasarkan kebijakan PERUSAHAAN tanpa perlu dilakukan adendum KONTRAK.
2. Apabila terdapat perubahan APPROVED BRAND LIST sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3.1 diatas, maka KONTRAKTOR wajib
menggunakan dan mengacu pada perubahan APPROVED BRAND LIST tersebut saat Persetujuan Material.
3. Apabila terdapat perubahan Country Of Origin di kelompok Brand dan Sub-Kategori yang sama pada perubahan APPROVED BRAND LIST
sebagaimana dimaksud pada Pasal 3.1 dan 3.2 maka akan dilakukan peninjauan ulang dan kesepakatan atas perubahan harga.
4. Dengan tetap memperhatikan ketentuan dalam Pasal 1.4 di atas, Penangguhan APPROVED BRAND LIST yang baru dinyatakan dalam
perubahan terhadap APPROVED BRAND LIST sebagaimana diatur dalam Pasal 3.1 di atas, maka KONTRAKTOR tidak dapat mempergunakan
APPROVED BRAND LIST tersebut selama masa Penangguhan APPROVED BRAND LIST, dan dapat dipergunakan apabila Penangguhan
APPROVED BRAND LIST tersebut telah dicabut.
Catatan :
1. Ketentuan penambahan pasal ini bersifat wajib dan harus dicantumkan pada RKS dan Kontrak GTC Lampiran B-Lingkup Pekerjaan.
2. Penomoran pasal mengenai ketentuan lainnya yang mengatur dapat disesuaikan.
3. Apabila terdapat perubahan penomoran pasal 2.4 GTC Lampiran A maka dapat disesuaikan.
4. Pengisian tabel pada Pasal 1.3 diisi berdasarkan akses pada sistem eABL, apabila eABL belum diimplementasikan maka tanggal akses mencantumkan tanggal terbitnya
Memorandum ABL terupdate termasuk status pemberian sanksi.