0|Page
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA
PEKERJAAN :
BAB I
SYARAT-SYARAT UMUM
Pasal 1
JENIS DAN LINGKUP PEKERJAAN
1|Page
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA
Pasal 2
Setting Out
Pasal 3
Pekerjaan Pendahuluan
Pasal 4
Daerah Kerja dan Jalan Masuk
2|Page
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA
Pasal 5
Material
1) Bahan yang dipakai diutamakan produksi dalam negeri yang memenuhi persyaratan
teknis yang ditentukan.
2) Jika Kontraktor mengajukan bahan lain yang akan digunakan, maka mutunya minimal
harus sama dengan yang disyaratkan dalam dokumen tender. Untuk
pemesanan bahan itu, harus diberitahukan terlebih dahulu pada Direksi yang
meliputi jenis, kualitas serta kuantitas dari bahan yang dipesan untuk mendapat
persetujuan.
3) Semua bahan-bahan yang akan dipakai dalam pekerjaan ini harus memenuahi
ketentuan- ketentuan umum yang berlaku di Indonesia, mengenai bahan
bangunan serta persyaratan- persyaratannya akan di cantumkan di dalam pasal-pasal
berikut.
4) Bilamana akibat satu dan lain hal bahan yang disyaratkan tidak dapat diperoleh.
Kontraktor boleh mengajukan usul perubahan pada Direksi sepanjang mutunya paling
tidak sama dan apa yang diisyaratkan.
5) Direksi akan menilai dan memberi persetujuan secara tertulis sepanjang memenuhi
persyartan teknis dan Kontraktor diwajibkan untuk sejauh mungkin mempergunakan
bahan – bahan produksi dalam Negeri.
Pasal 6
Lalu – Lintas
Pasal 7
Cuaca
3|Page
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA
Pekerjaan harus diberhentikan apabila cuaca tidak mengizinkan, yang dapat mengakibatkan
penurunan mutu pekerjaan.
Pasal 8
Sarana Penerangan dan Air Kerja
Kontraktor harus menyediakan sarana /prasarana penerangan dan air kerja, yang diperlukan
selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung.
Pasal 9
Peralatan Survey
Kontraktor harus menyediakan peralatan survey dan juru ukur yang berpengalaman , peralatan
survey tersebut harus atas persetujuan Direksi, dan akan digunakan mulai dari pelaksanaan
pekerjaan hingga selesai seluruh tahapan pekerjaan sampai penyerahan pekerjaan tahap
Pertama.
4|Page
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA
BAB II
SPESIFIKASI PEKERJAAN
Pasal 02
PEMBERSIHAN LOKASI
1) Sebelum memulai pekerjaan Pembangunan Gedung baru, Pelaksana wajib
membersihkan lokasi tumbuh-tumbuhan, serta benda lainnya yang dianggap dapat
mengganggu pelaksanaan pembangunan.
Pasal 03
PERALATAN KERJA DAN MOBILISASI
1) Pelaksana harus mempersiapkan dan mengadakan peralatan-peralatan kerja dan
peralatan bantu yang akan digunakan di lokasi proyek sesuai dengan lingkup
pekerjaan serta memperhitungkan segala biaya pengangkutan.
2) Pelaksana harus menjaga ketertiban dan kelancaran selama perjalanan alat-alat
berat yang menggunakan jalanan umum agar tidak mengganggu lalu-lintas.
3) Pengawas atau pemberi tugas berhak memerintahkan untuk menambah
peralatan atau menolak peralatan yang tidak sesuai atau tidak memenuhi
persyaratan.
4) Bila pekerjaan telah selesai, Pelaksana diwajibkan untuk segera menyingkirkan alat-
alat tersebut, memperbaiki kerusakan yang diakibatkannya dan membersihkan
bekas-bekasnya.
5) Disamping untuk menyediakan alat-alat yang diperlukan seperti dimaksudkan pada
ayat (1), Pelaksana harus menyediakan alat-alat bantu sehingga dapatbekerja pada
kondisi apapun, seperti : tenda-tenda untuk bekerja pada waktu hari hujan, perancah
5|Page
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA
(scafolding) pada sisi luar bangunan atau tempat lain yang memerlukan, juga
peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta lainnya.
Pasal 04
SARANA AIR KERJA DAN PENERANGAN
1) Untuk kepentingan pelaksanaan pekerjaan selama proyek berlangsung,
Pelaksana harus memperhitungkan biaya penyediaan air bersih guna keperluan air
kerja, air minum untuk pekerja dan air kamar mandi.
2) Air yang dimaksud adalah bersih, baik yang berasal dari PAM atau sumber air, serta
pengadaan dan pemasangan pipa distribusi air tersebut bagi keperluan pelaksanaan
pekerjaan dan untuk keperluan direksi keet, kantor Pelaksana, kamar mandi/WC
atau tempat-tempat lain yang dianggap perlu.
3) Pelaksana juga harus menyediakan sumber tenaga listrik untuk keperluan
pelaksanaan pekerjaan, kebutuhan direksi keet dan penerangan proyek pada malam
hari sebagai keamanan selama proyek berlangsung selama 24 jam penuh dalam
sehari.
4) Pengadaan penerangan dapat diperoleh dari sambungan PLN atau dengan
pengadaan Generator Set, dan semua perizinan untuk pekerjaan tersebut
menjadi tanggung jawab Pelaksana. Pengadaan fasilitas penerangan tersebut
termasuk pengadaan dan pemasangan instalasi dan armatur, stop kontak serta sakl
Pasal 05
PEMBUATAN LOS KERJA DAN BANGUNAN ISTIRAHAT
1) Pelaksana harus membuat los kerja dan bangunan tempat untuk istirahat dan
tempat shalat bagi pekerja Pelaksana.
2) Los kerja merupakan bangunan dengan luas yang cukup untuk tempat bekerja bagi
tukang/pekerja Pelaksana dan mempunyai kondisi yang cukup baik, terlindung dari
pengaruh cuaca yang dapat menghambat kelancaran pekerjaan
Pasal 06
KEAMANAN PROYEK
1) Pelaksana harus menjamin keamanan proyek baik untuk barang-barang milik
Pelaksana, pengawas atau pengelola proyek, serta menjaga keutuhan
bangunan-bangunan yang ada dari gangguan para pekerja Pelaksana ataupun
kerusakan akibat pelaksanaan pekerjaan.
6|Page
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA
Pasal 07
KANTOR PROYEK (DIREKSI KEET ) DAN PERLENGKAPANNYA
3) Direksi keet/kantor pengeloa proyek, kantor dan gudang Pelaksana, pompa air kerja adalah
merupakan sarana penunjang dalam pelaksanaan proyek dan merupakan yang dipakai habis
pada saat selesai pekerjaan.
7|Page
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA
Pasal 08
KANTOR DAN GUDANG PELAKSANA
1) Pelaksana harus membuat kantor di lokasi proyek untuk tempat bagi wakil
2) Pelaksana bekerja, dilengkapi dengan peralatan kantor yang dibutuhkan.
3) Pelaksana juga harus menyediakan gudang dengan luas yang cukup untuk menyimpan
bahan-bahan bangunan dan peralatan-peralatan agar terhindar dari gangguan cuaca dan
pencurian.
4) Penempatan kantor dan gedung Pelaksana harus diatur sedemikian rupa, agar mudah
dijangkau dan tidak menghalangi pelaksanaan pekerjaan.
Pasal 09
PENYEDIAAN FASILITAS PROYEK
1) Pelaksana juga harus memperhitungkan biaya-biaya konsumsi untuk rapat- rapat/
pertemuan dengan pemberi tugas atau wakilnya dan tamu-tamu pemberi tugas yang
berkepentingan dengan proyek.
2) Unit tabung pemadam kebakaran harus ditempatkan pada setiap lantai bangunan dengan
radius kurang lebih 50 meter, di dalam direksi keet dan tempat-tempat lain yang memerlukan
Pasal 10
JALAN MASUK, JALAN SEMENTARA
1) Apabila dianggap perlu, sesuai dengan kondisi dan situasi lokasi, Pelaksana harus sudah
memperhitungkan pembuatan jalan masuk sementara dan/atau jembatan kerja sementara
yang disetujui oleh pengawas.
2) Pembuatan jalan masuk atau jembatan sementara harus mengikuti peraturan dan semua
perizinan sehubungan dengan pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab Pelaksana.
3) Pelaksana harus menghindari kerusakan pada fasilitas jalan masuk yang ada dengan
mengatur trayek kenderaan yang digunakan serta membatasi/membagi beban muatan.
4) Kerusakan pada jalan atau benda-benda lain yang diakibatkan oleh pekerjaan Pelaksana,
mobilisasi peralatan serta pemasukan bahan akan menjadi tanggung jawab Pelaksana dan
harus segera diperbaiki.
8|Page
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA
Pasal 11
KESELAMATAN KERJA
1) Pelaksana harus menjamin keselamatan kerja sesuai dengan persyaratan yang ditentukan
dalam peraturan perburuhan atau persyaratan yang diwajibkan untuk setiap bidang
pekerjaan.
2) Di dalam lokasi harus taersedia kotak obat pelengkap untuk pertolongan pertama pada
kecelakaan (PPPK).
3) Pelaksana juga harus menyediakan alat pelindung diri (APD) Seperti ; Helm safety, Sepatu
Safety, Rompi dan Sabuk Pengaman Pekerja.
Pasal 12
IZIN-IZIN
1) Pelaksana harus mengurus dan memperhitungkan biaya untuk membuat izin- izin yang
diperlukan dan berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, antara lain: izin penerangan,
izin pengambilan material, izin pembuangan, izin pengurugan, izin trayek dan pemakaian jalan,
izin penggunaan bangunan serta izin-izin lain yang diperlukan sesuai dengan
ketentuan/peraturan daerah setempat.
2) Biaya Izin Mendirikan Bangunan (IMB), menjadi tanggung jawab pemilik proyek, dengan
pengurusan dibantu konsultan perencana dan konsultan pengawas serta Pelaksana.
3) Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh hal tersebut ayat di atas menjadi
tanggung jawab Pelaksana.
Pasal 13
DOKUMENTASI
1) Pelaksana harus memperhitungkan biaya pembuatan dokumentasi serta
pengirimannya ke pemberi tugas serta pihak-pihak lain yang diperlukan.
2) Yang dimaksudkan dengan pekerjaan dokumentasi adalah Foto-foto proyek, berwarna,
minimal ukuran postcard, untuk keperluan laporan bulanan yang dibuat oleh konsultan
pengawas, dan 3(tiga) set album yang harus diserahkan pada serah terima pekerjaan untuk
pertama kalinya.
9|Page
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA
Pasal. 14
PEKERJAAN GALIAN
10 | P a g e
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA
Pasal. 15
PEKERJAAN PASANGAN BATU
1) Pasangan batu adalah susunan batu yang diantaranya diisi dengan bahan adukan semen
atau mortar sebagai bahan pengikatnya.
2) asangan batu seringkali digunakan untuk membuat konstruksi dinding penahan tanah
(gravity wall), dan juga untuk membuat pondasi bangunan atau rumah (biasanya dikenal
dengan istilah pondasi menerus), hal ini dikarenakan kemampuan konstruksi pasangan
batu dalam menahan beban yang cukup besar.
3) Pada pelaksanaannya, pelaksanaan pekerjaan pasangan batu tergolong pekerjaan yang
mudah sehingga tidak memerlukan tukang ahli untuk mengerjakannya. Selain mudah
untuk dikerjakan, konstruksi dari pasangan batu juga dianggap relatif lebih murah
dibandingkan dengan material konstruksi lainnya. Kedua hal inilah yang menjadi
keuntungan utama dari pasangan batu.
4) Pemasangan didinding bastion berupa pasangan batu yaitu;
a) Pasangan batu kulit adalah pasangan pada lapisan luar dari struktur dinding benteng
ataupun bastion, berupa susunan batu gunung dengan bidang yang saling mengunci
dan diberi perekat berupa campuran pasir semen, namun pasangannya tidak
membentuk siar, sehingga tidak tampak adanya perekat semen dalam pasangan.=
b) Pasangan batu pengisi adalah susunan batu gunung dalam dinding setelah lapian
luar (batu kulit), berupa susunan batu gunung dengan bidang yang saling mengunci
dipasang dalam beberapa lapisan batu yang sebelunya diberi lantai kerja berupa
campuran pasir semen. Tebal tiap lapisan bervariasi antara 30 – 50 cm, dan diberi
campuran pasir semen sebagai pembatasnya, sekaligus berfungsi sebagai perekat.
c) Perkuatan adalah pasangan batu gunung pada kaki konstruksi yang berfungsi
sebagai pondasi. Dipasang dengan lebar bervariasi sesuai dengan ketinggian dan
kemiringan dinding pasangan batu yang direncanakan. Pasangan batu ini harus
diberi perekat campuran pasir semen pada tiap 3 bidang batuan berbeda, sehingga
dapat menambah kemampuan struktur dari pasangan.
d) Pasangan dinding benteng batu baru menggunakan material batu yang didatangkan
dari quarry batu, sedangkan pasangan dinding benteng lama menggunakan material
batu runtuhan dari dinding benteng dan masih tersedia di lokasi.
e) Pekerjaan pasangan batu dinding dengan campuran 1 Sm : 4 Psr. serta harus
mengikuti gambar rencana atau sesuai dengan petunjuk DireksiLapangan.
11 | P a g e
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA
12 | P a g e
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA
Pasal 16
LINGKUP PEKERJAAN
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih, bebas dari bahan-bahan organis, lumpur dan
sebagainya memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang tercantum didalam PBI 1971.
Tempat penyimpanan/penimbunan pasir dan kerikil/koral harus dipisahkan satu dengan yang
yang lain, sehingga dapat dijamin kedua bahan tersebut tidak tercampur.
3) Air.
Air yang digunakan harus air tawar, bersih, tidak mengandung minyak, asam, garam alkalis
dan bahan organis/bahan lainnya yang dapat merusak beton.
2.3.4. Pelaksanaan.
Syarat Proses dan Produk yaitu :
1) Sebelum pekerjaan bouplank dimulai, tanah harus diratakan, bersih dari semak-semak dan
kotoran lain dalam areal bangunan.
2) Galian untuk pondasi harus mencapai tanah asli, dasar galian harus bebas dari Lumpur,
humus, air, dan bersih. Untuk mengurug kembali bekas galian pondasi, dapat dipakai tanah
bekas galian. Urugan dilakukan lapis demi lapis, setebal 15 cm yang ditumbuk padat.
3) Setelah dasar pondasi telah dicapai, barulah diadakan pemasangan batu pondasi dengan
adukan 1 PC : 4 PS. Batu sebelum dipasang terlebih dahulu dibasahi dan dibersihkan dari
kotoran.
4) Lubang-lubang diantara batu-batu besar selain diisi dengan adukan, harus pula diisi pula
dengan batu-batu pecahan yang kecil.
5) Pemasangan bekisting untuk sloof harus rapih agar diperoleh bidang-bidang yang cukup rata.
Celah-celah antara papan harus ditutup dengan plastik, agar adukan tidak merembes keluar,
yang dapat menyebabkan merosotnya mutu beton, sebelum pengecoran, sebelah dalam dari
bekisting harus disiram dengan air / dibersihkan dari segala kotoran.
6) Sebelum pemasangan bekisting, baja tulangan dipasang dengan ketentuan-ketentuan PBI
1971 dan gambar konstruksi. Baja tulangan harus diikat dengan kuat untuk menjamin tulangan
tersebut tidak berubah tempat selama pengecoran dan harus bebas dari papan acuan atau
lantai kerja dengan memasang lantai beton.
Adukan beton bertulang dipakai 1 PC : 2 pasir : 3 kerikil. Untuk Penulangan disesuaikan dengan
gambar kerja dan gambar detail. Pengecoan harus dilaksanakan terus menerus, dan untuk
memperoleh adukan yang rata, disarankan agar memakai beton molen. Sebelum pengecoran dan
sebelum beton menjadi padat, maka beton tersebut harus digelarkan dengan mesin penggelar /
stemplar, serta harus dihindarkan terjadinya cacat beton, seperti keropos dan sarang-sarang koral.
14 | P a g e
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA
2.4.2. Pelaksanaan.
1) sebelum dipakai, bahan kosen di periksa oleh direksi/pengawas
2) kusen harus didirakan tegak lurus dan rata dengan bantuan waterpass.
3) Pemasangan kosen harus Tegak Lurus dan Water Pas.
4) Setelah kosen terpasang dengan baik, kosen tersebut harus diperkuat dengan
penyangga/skor dan dilepaskan setelah dinding selesai terpasang.
15 | P a g e
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA
Pasal 18
LINGKUP PEKERJAAN DINDING
2.5.1. Lingkup Pekerjaan meliputi :
1) Lingkup Pekerjaan meliputi pasangan dinding batu bata semen atau sesuai dengan bahan
setempat untuk :
2) Dinding di sisi luar bangunan.
3) Dinding penyekat ruangan
4) Plesteran untuk dinding, kolom dan ringbalk
2.5.3. Pelaksanaan.
1) Permukaan yang akan dipasang batubata harus bersih dan basah, sedangkan batubata
sebelum dipasang harus dicelup/dibasahi air, batubata yang pecah tidak lebih dari 10 %.
2) Adukan harus dibuat secara hati-hati diaduk di dalam Bak Kayu yang besarnya memenuhi
syarat. Semen dan pasir harus dicampur dalam keadaan kering, kemudian diberi air sesuai
persyaratan, untuk mendapatkan campuran yang diinginkan yaitu yang memenuhi syarat.
Adukan yang sudah mengering tidak boleh dicampur dengan adukan baru.
3) Di dalam pemasangan batubata / bata semen / batako / conblok atau bahan setempat,
dinding / tembok harus tegak lurus dan tidak boleh ada siar vertikal yang berurutan secara
menerus.
4) Semua rangka kayu dinding / kosen harus dipasang terlebih dahulu untuk dapat melanjutkan
pekerjaan pemasangan.
5) Pemasangan harus diperkuat dengan angker besi berbentuk L, yang ujungnya diskrupkan
kedalam kosen. Sedangkan ujung bengkoknya ditanam ke dalam pasangan dinding.
16 | P a g e
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA
6) Di dalam 1 (satu) hari, khusus untuk pasangan batubata tidak boleh lebih tinggi dari 1 m dan
pengakhirannya harus dibuat bertangga menurun, untuk menghindari retaknya dinding
dikemudian hari.
7) Setelah pekerjaan pemasangan batubata / bata semen / batako / conblok bahan setempat
selesai diadakan pekerjaan plesteran.
8) Setelah pemasangan dinding selesai, diadakan pekerjaan pemasangan wallpaper sebagai
pelapis dinding
9) Khusus untuk pemasangan batubata / batako/ conblok sebagai persiapan, siar harus dikorek
sedalam 1 cm dan harus benar-benar pada adukannya.
Plesteran menggunakan adukan yang sama dengan adukan untuk pasangan sebelum
diplester, permukaan dinding harus rata dan disiram air terlebih dahulu. Permukaan plesteran
harus rata serta diaci / diplamir, sehingga diperoleh permukaan dinding yang halus dan
merata.
2.6. PEKERJAAN KUDA-KUDA
Pasal 19
PEKERJAAN KUDA – KUDA
2.6.1. Pelaksanaan
Lingkup Pekerjaan meliputi :
1) pengadaan bahan Rangka Baja untuk kuda-kuda , gording, ikat angin beserta perlengkapan
lainnnya seperti bout, begel, dll
2) penyetelan dan pemasangan kuda-kuda, gording dan ikat angin
17 | P a g e
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA
Baut menakik sendiri (self drilling screw) digunakan sebagai alat sambung antar elemen rangka
atap yang digunakan untuk fabrikasi dan instalasi, spesifikasi screw sebagai berikut:
Kekuatan Mekanikal
Persyaratan Pra-Konstruksi
6. Kontraktor wajib menyediakan surat keterangan keahlian tenaga dari Fabrikan penyedia
jasa Rangka Atap Baja ringan,
7. Kontraktor wajib menyertakan hasil uji lab dari bahan baja ringan dari badan akreditasi
nasional (instansi yang berwenang sesuai dengan kompetensinya).
Persyaratan Pelaksanaan
1. Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain terkait, harus dilaksanakan
sesuai gambar dan desain yang telah dihitung dengan aplikasi khusus perhitungan baja
ringan sesuai dengan standar perhitungan mengacu pada standar peraturan yang
berkompeten.
2. Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai dengan gambar kerja.
3. Perakitan kuda-kuda harus dilakukan di workshop permanen dengan menggunakan mesin
rakit (Jig) dan pemasangan sekrup dilakukan dengan mesin screw driver yang dilengkapi
dengan kontrol torsi.
4. Pihak kontraktor harus menyiapkan semua struktur balok penopang dengan kondisi rata
air (waterpas level) untuk dudukan kuda-kuda sesuai dengan desain sistem rangka atap.
5. Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur yang dipakai
untuk tumpuan kuda-kuda. Berkenaan dengan hal itu, pihak konsultan ataupun tenaga ahli
berhak meminta informasi mengenai reaksi-reaksi perletakan kuda-kuda.
6. Pihak kontraktor bersedia menyediakan minimal 8 (delapan) buah genteng yang akan
dipakai sebagai penutup atap, agar pihak penyedia konstruksi baja ringan dapat
memasang reng dengan jarak yang setepat mungkin, dan penyediaan genteng tersebut
sudah harus ada pada saat kuda-kuda tiba dilokasi proyek.
7. Jaminan Struktural
• Jaminan yang dimaksud di sini adalah jika terjadi deformasi yang melebihi ketentuan
maupun keruntuhan yang terjadi pada struktur rangka atap Baja Ringan, meliputi kuda-
kuda, pengaku-pengaku dan reng.
• Kekuatan struktur Baja Ringan dijamin dengan kondisi sesuai dengan Peraturan
Pembebanan Indonesia dan mengacu pada persyaratan-persyaratan seperti yang
tercantum pada “Cold formed code for structural steel”(Australian Standard/New Zealand
Standard 4600:1996) dengan desain kekuatan strukural berdasarkan ”Dead and live loads
Combination (Australian Standard 1170.1 Part 1) & “Wind load”(Australian Standard
1170.2 Part 2) dan menggunakan sekrup berdasarkan ketentuan “Screws-self drilling-for
the building and construction industries”(Australian Standard 3566).
19 | P a g e
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA
20 | P a g e
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA
2.9.3. Pelaksanaan
1) Sebelum menggunakan pasir, tanah untuk lantai terlebih dahulu dibersihkan dari sampah,
humus, sisa material dan sisa-sisa kotoran lainnya.
2) Pasir urug sampai setebal 8 cm, dipadatkan, dan diairi, untuk memperoleh kepadatan yang
merata.
3) Untuk pekerjaan tegel keramik 100x100, 60X60, 40X40, sebaiknya dibersihkan dan diratakan
dulu area pemasangannya.
4) Diatas lapisan pasir, dipasang penutup lantai beton 1 : 3 : 5 harus lurus dan datar yang telah
disetujui oleh Direksi / Pengawas.
5) Untuk pasangan lantai beton, ketebalan minimal 7 cm, diplester setebal 6 mm dengan adukan
1 PC : 3 pasir.
6) Sebelum umur beton dianggap cukup dan belum ada perintah dari Direksi / Pengawas, lantai
tersebut harus dijaga dari pembebanan-pembebanan yang dapat merubah muka lantai dan
selalu dibasahi dengan air sampai pada umur beton dianggap cukup oleh pengawas.
7) Sebelum mengerjakan pekerjaan lantai parquet, terlebih dulu dibuatkan penguatan rangka dan
pemasangan alas untuk pemasangan lantai parquet
21 | P a g e
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA
Pasal 23
LINGKUP PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA KACA
22 | P a g e
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA
Pasal 24
LINGKUP PEKERJAAN PENGECATAN
pengecatan telah memenuhi persyaratan dengan baik dan telah disetujui Direksi
Pengawas.
10) Bidang permukaan pengecatan dibersihkan dari debu, serbuk gergaji, benar-benar
bebas dari minyak, dan sebagainya serta kering betul.
11) Adukan dengan sempurna sebelum pemakaian bahan dilakukan.
12) Pengecatan dilakukan minimal 3 (tiga) lapis (1 lapis cat dasar sealer dan 2 lapis cat
finishing) atau hingga dicapai hasil pengecatan yang tebal, rata dan sama warnanya.
Lapis pengulangan dilaksanakan setelah 2 hari dari pengecatan awal.
13) Pengecatan harus dilakukan sejauh mungkin dari pengaruh pekerjaan lain serta jauh
dari tumbuh-tumbuhan.
14) Bersihkan permukaan dari kulit giling (kerak/mill), karat, minyak, lemak serta
kotoran lain secara teliti dan menyeluruh sehingga permukaan yang dimaksud
menampilkan tampak metal yang halus dan mengkilap. Pekerjaan ini dilaksanakan
dengan sikat kawat mekanik. Akhirnya permukaan dibersihkan dengan vacuum
cleaner atau sikat yang bersih.
15) Semua metal seperti yang tercantum dalam gambar kerja dengan ketentuan
sebagai berikut :
a) Semua bagian/permukaan yang tampak/expose dicat sampai cat finish.
b) Semua bagian/permukaan yang tidak ditampakkan/ un- exposed, menempel pada
material lain, tertutup oleh material lain, dicat hanya sampai dengan cat anti karat atau
cat dasar primer.
16) Pekerjaan ini tidak berlaku untuk baja stainless still
Pasal 28
LAIN-LAIN
Lingkup pekerjaannya adalah pekerjaan administrasi/dokumentasi, biaya keamanan/jaga malam, obat-
obatan/P3K. Penjelasan masing-masing lingkup pekerjaan ini telah dijabarkan pada masing-masing
pasal diatas, kecuali pekerjaan administrasi proyek berupa :
1. Laporan berkala mengenai pekerjaan secara keseluruhan dan segala sesuatunya yang
berhubungan dengan pekerjaan tersebut dalam kontrak.
2.
3. Catatan yang jelas mengenai kemajuan pekerjaan yang telah dilaksanakan dan jika diminta oleh
Direksi Pekerjaan/Pemilik untuk keperluan pemeriksaan sewaktu-waktu dapat diserahkan.
3. Dokumen Foto :
Kontraktor diwajibkan membuat dokumen foto-foto, sebelum pekerjaan dimulai sampai pada pekerjaan
selesai 100 % dan tiap tahap permintaan angsuran disertai keterangan lokasi, arah pengambilan dan
24 | P a g e
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA
tahap pelaksanaan pembangunan serta disusun secara rapih dan diketahui oleh Direksi
Pekerjaan/Pemilik dan Pengelola Teknis.
Rencana kerja dan syarat-syarat ini menjadi pedoman dan harus ditaati oleh Kontraktor dan Pejabat
Pembuat Komitmen dalam melaksanakan pekerjaan ini.
PENUTUP
Semua jenis pekerjaan yang nyata-nyata menjadi bagian dari pekerjaan ini, meskipun tidak terurai dalam
rencana kerja dan syarat–syarat ini, namun mempunyai hubungan dan kepentingan serta berkaitan
dengan pelaksanaan pekerjaan tetap harus dikerjakan oleh kontraktor dan merupakan satu kesatuan
yang tidak terpisahkan dengan rencana kerja dan syarat-syarat ini
Pasal 29
PERSYARATAN TEKNIS DAN KUALIFIKASI
25 | P a g e
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA
26 | P a g e