Anda di halaman 1dari 27

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA

RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI


KAB KOLAKA

0|Page
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

PEKERJAAN :

PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA

BAB I
SYARAT-SYARAT UMUM

Pasal 1
JENIS DAN LINGKUP PEKERJAAN

1. Jenis dan lingkup Pekerjaan :


a) Jenis dan lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan :
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Pondasi Poer Plat
3. Pekerjaan Pondasi Menerus
4. Pekerjaan Struktur Sloof
5. Pekerjaan Struktur Kolom
6. Pekerjaan Struktur Balok
7. Pekerjaan Struktur Plat Dan Dack
8. Pekerjaan Dinding Batu Merah Dan Plesteran
9. Pekerjaan Kusen, Pintu Jendela & Perlengkapannya
10. Pekerjaan Pelapis Lantai
11. Pekerjaan Plafond
12. Pekerjaan Sanitasi
13. Pekerjaan Pemasangan Baru Instalasi Listrik
14. Pekerjaan Atap
15. Pekerjaan Kursi Beton
16. Pekerjaan Pengecatan

2. Masa pelaksanaan dan lokasi pekerjaan


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang dibutuhkan adalah 150 (Seratus lima Puluh)
hari kalender dan lokasi pekerjaan pada Terminal Tipe B Larumbalangi Kab. Kolaka.

1|Page
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA

Pasal 2
Setting Out

1) Untuk menentukan posisi serta keinginan rencana bangunan di lapangan, Kontraktor


harus melakukan pengukuran di lapangan seperti di tunjukkan dalam gambar
2) Dalam hal terdapat perbedaan antara rencana dalam gambar dengan hasil
pengukuran, maka Kontraktor harus melaporkan hal ini kepada Direksi / Konsultan
Pengawas untuk mendapatkan keputusan dan dinyatakan dalam Berita Acara.
3) Keputusan akan didasarkan atas keamanan konstruksi serta kelancaran kegiatan di luar
dan di dalam Lokasi Kerja.

Pasal 3
Pekerjaan Pendahuluan

1) Pembersihan lapangan, Kontraktor harus terlebih dahulu membersihkan dan


pembongkaran gedung lama serta membenahi lapangan.
2) Penyediaan air kerja, Penerangan, Pagar dan Tanda-tanda Pengaman. Kontraktor harus
menyediakan air kerja, penerangan di daerah kerja, pagar tanda-tanda pengaman yang
diperlukan di sekitar area pekerjaan.
3) Bangunan Sementara Untuk menjamin keamanan dan mutu bahan (termasuk peralatan
dll yang diperlukan), Kontraktor harus menyediakan gudang penyimpanan yang tertutup
kuat dan aman dari resiko hilang/kerusakan. Kontraktor juga diwajibkan untuk
menyediakan barak-barak pekerja.

Pasal 4
Daerah Kerja dan Jalan Masuk

1) Kontraktor akan diberikan daerah kerja untuk pelaksanaan pekerjaan ini.


2) Konrtraktor harus membatasi operasinya di lapangan yang betul-betul diperlukan
untuk pekerjaan tersebut. Tata letak yang meliputi jalan masuk, lokasi penyimpangan
bahan bangunan dan jalur pengangkutan material dibuat oleh Kontraktor dengan
persetujuan Direksi.

2|Page
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA

Pasal 5
Material

1) Bahan yang dipakai diutamakan produksi dalam negeri yang memenuhi persyaratan
teknis yang ditentukan.
2) Jika Kontraktor mengajukan bahan lain yang akan digunakan, maka mutunya minimal
harus sama dengan yang disyaratkan dalam dokumen tender. Untuk
pemesanan bahan itu, harus diberitahukan terlebih dahulu pada Direksi yang
meliputi jenis, kualitas serta kuantitas dari bahan yang dipesan untuk mendapat
persetujuan.
3) Semua bahan-bahan yang akan dipakai dalam pekerjaan ini harus memenuahi
ketentuan- ketentuan umum yang berlaku di Indonesia, mengenai bahan
bangunan serta persyaratan- persyaratannya akan di cantumkan di dalam pasal-pasal
berikut.
4) Bilamana akibat satu dan lain hal bahan yang disyaratkan tidak dapat diperoleh.
Kontraktor boleh mengajukan usul perubahan pada Direksi sepanjang mutunya paling
tidak sama dan apa yang diisyaratkan.
5) Direksi akan menilai dan memberi persetujuan secara tertulis sepanjang memenuhi
persyartan teknis dan Kontraktor diwajibkan untuk sejauh mungkin mempergunakan
bahan – bahan produksi dalam Negeri.

Pasal 6
Lalu – Lintas

Dalam melaksanakan pekerjaan dan pengangkutan bahan-bahan untuk keperluan


pekerjaan, Kontraktor harus berhati-hati sedemikian sehingga tidak mengganggu
kelancaran lalu – lintas atau menimbulkan kerusakan terhadap bangunan yang telah
ada serta prasarana lainnya. Bila terjadi kerusakan, kontraktor berkewajiban untuk
memperbaiki/ menggantinya.

Pasal 7
Cuaca

3|Page
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA

Pekerjaan harus diberhentikan apabila cuaca tidak mengizinkan, yang dapat mengakibatkan
penurunan mutu pekerjaan.

Pasal 8
Sarana Penerangan dan Air Kerja

Kontraktor harus menyediakan sarana /prasarana penerangan dan air kerja, yang diperlukan
selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung.

Pasal 9
Peralatan Survey

Kontraktor harus menyediakan peralatan survey dan juru ukur yang berpengalaman , peralatan
survey tersebut harus atas persetujuan Direksi, dan akan digunakan mulai dari pelaksanaan
pekerjaan hingga selesai seluruh tahapan pekerjaan sampai penyerahan pekerjaan tahap
Pertama.

4|Page
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA

BAB II
SPESIFIKASI PEKERJAAN

2.1. PEKERJAAN PENDAHULUAN


Pasal 01
LINGKUP PEKERJAAN
1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan, pendayagunaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantunya yang dibutuhkan dalam melaksanakan
pembangunan pada proyek ini.
2) Bagian ini meliputi pembersihan lokasi, pemasangan bowplank, pembuatan
Direksi Keet dan Gudang Material, penyediaan air kerja dan penerangan kerja,
serta mobilisasi dan demobilisasi.

Pasal 02
PEMBERSIHAN LOKASI
1) Sebelum memulai pekerjaan Pembangunan Gedung baru, Pelaksana wajib
membersihkan lokasi tumbuh-tumbuhan, serta benda lainnya yang dianggap dapat
mengganggu pelaksanaan pembangunan.

Pasal 03
PERALATAN KERJA DAN MOBILISASI
1) Pelaksana harus mempersiapkan dan mengadakan peralatan-peralatan kerja dan
peralatan bantu yang akan digunakan di lokasi proyek sesuai dengan lingkup
pekerjaan serta memperhitungkan segala biaya pengangkutan.
2) Pelaksana harus menjaga ketertiban dan kelancaran selama perjalanan alat-alat
berat yang menggunakan jalanan umum agar tidak mengganggu lalu-lintas.
3) Pengawas atau pemberi tugas berhak memerintahkan untuk menambah
peralatan atau menolak peralatan yang tidak sesuai atau tidak memenuhi
persyaratan.
4) Bila pekerjaan telah selesai, Pelaksana diwajibkan untuk segera menyingkirkan alat-
alat tersebut, memperbaiki kerusakan yang diakibatkannya dan membersihkan
bekas-bekasnya.
5) Disamping untuk menyediakan alat-alat yang diperlukan seperti dimaksudkan pada
ayat (1), Pelaksana harus menyediakan alat-alat bantu sehingga dapatbekerja pada
kondisi apapun, seperti : tenda-tenda untuk bekerja pada waktu hari hujan, perancah

5|Page
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA

(scafolding) pada sisi luar bangunan atau tempat lain yang memerlukan, juga
peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta lainnya.

Pasal 04
SARANA AIR KERJA DAN PENERANGAN
1) Untuk kepentingan pelaksanaan pekerjaan selama proyek berlangsung,
Pelaksana harus memperhitungkan biaya penyediaan air bersih guna keperluan air
kerja, air minum untuk pekerja dan air kamar mandi.
2) Air yang dimaksud adalah bersih, baik yang berasal dari PAM atau sumber air, serta
pengadaan dan pemasangan pipa distribusi air tersebut bagi keperluan pelaksanaan
pekerjaan dan untuk keperluan direksi keet, kantor Pelaksana, kamar mandi/WC
atau tempat-tempat lain yang dianggap perlu.
3) Pelaksana juga harus menyediakan sumber tenaga listrik untuk keperluan
pelaksanaan pekerjaan, kebutuhan direksi keet dan penerangan proyek pada malam
hari sebagai keamanan selama proyek berlangsung selama 24 jam penuh dalam
sehari.
4) Pengadaan penerangan dapat diperoleh dari sambungan PLN atau dengan
pengadaan Generator Set, dan semua perizinan untuk pekerjaan tersebut
menjadi tanggung jawab Pelaksana. Pengadaan fasilitas penerangan tersebut
termasuk pengadaan dan pemasangan instalasi dan armatur, stop kontak serta sakl

Pasal 05
PEMBUATAN LOS KERJA DAN BANGUNAN ISTIRAHAT
1) Pelaksana harus membuat los kerja dan bangunan tempat untuk istirahat dan
tempat shalat bagi pekerja Pelaksana.
2) Los kerja merupakan bangunan dengan luas yang cukup untuk tempat bekerja bagi
tukang/pekerja Pelaksana dan mempunyai kondisi yang cukup baik, terlindung dari
pengaruh cuaca yang dapat menghambat kelancaran pekerjaan

Pasal 06
KEAMANAN PROYEK
1) Pelaksana harus menjamin keamanan proyek baik untuk barang-barang milik
Pelaksana, pengawas atau pengelola proyek, serta menjaga keutuhan
bangunan-bangunan yang ada dari gangguan para pekerja Pelaksana ataupun
kerusakan akibat pelaksanaan pekerjaan.

6|Page
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA

2) Pelaksana harus menempatkan petugas-petugas keamanan selama 24 jam penuh setiap


hari, yang dibagi dalam 3 (tiga) shift, dan harus selalu mengadakan pemeriksaan
pengamanan setiap hari setelah selesai pekerjaan.
3) Untuk menguasai dan menjaga ketertiban bekerja para pekerjanya, setiap pekerja
Pelaksana diharuskan mengenakan tanda pengenal khusus yang harus dipakai pada bagian
badan yang mudah terlihat oleh petugas keamanan.
4) Pekerja Pelaksana tidak diizinkan menginap di lokasi kecuali petugas keamanan
yang sedang bertugas pada malam hari.

Pasal 07
KANTOR PROYEK (DIREKSI KEET ) DAN PERLENGKAPANNYA

1) Pelaksana harus menyediakan kantor pengelola proyek lengkap dengan peralatan /


perabotan serta fasilitas-fasilitas kerja lainnya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan proyek
sebagai berikut :
- 3 (tiga) set meja kerja lengkap dengan kursinya
- Meja rapat untuk kapasitas 10 orang
- Calculator sebanyak 2 Buah (Minimal 12 digit)
- 1 (satu) lemari arsip metal terkunci
- 1 (satu) set meja gambar

2) Pelaksana juga harus menyediakan alat-alat kerja pengelola proyek di lapangan,


sebagai berikut :
- Sepatu lapangan yang tahan terhadap paku, helm pengaman dan jas hujan masing-
masing 5 set
- 2 (Dua) buah roll meter tape ukuran 5 metert
- Caliper/schuifmaat dan penyiku besi

3) Direksi keet/kantor pengeloa proyek, kantor dan gudang Pelaksana, pompa air kerja adalah
merupakan sarana penunjang dalam pelaksanaan proyek dan merupakan yang dipakai habis
pada saat selesai pekerjaan.

7|Page
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA

Pasal 08
KANTOR DAN GUDANG PELAKSANA
1) Pelaksana harus membuat kantor di lokasi proyek untuk tempat bagi wakil
2) Pelaksana bekerja, dilengkapi dengan peralatan kantor yang dibutuhkan.
3) Pelaksana juga harus menyediakan gudang dengan luas yang cukup untuk menyimpan
bahan-bahan bangunan dan peralatan-peralatan agar terhindar dari gangguan cuaca dan
pencurian.
4) Penempatan kantor dan gedung Pelaksana harus diatur sedemikian rupa, agar mudah
dijangkau dan tidak menghalangi pelaksanaan pekerjaan.

Pasal 09
PENYEDIAAN FASILITAS PROYEK
1) Pelaksana juga harus memperhitungkan biaya-biaya konsumsi untuk rapat- rapat/
pertemuan dengan pemberi tugas atau wakilnya dan tamu-tamu pemberi tugas yang
berkepentingan dengan proyek.
2) Unit tabung pemadam kebakaran harus ditempatkan pada setiap lantai bangunan dengan
radius kurang lebih 50 meter, di dalam direksi keet dan tempat-tempat lain yang memerlukan

Pasal 10
JALAN MASUK, JALAN SEMENTARA
1) Apabila dianggap perlu, sesuai dengan kondisi dan situasi lokasi, Pelaksana harus sudah
memperhitungkan pembuatan jalan masuk sementara dan/atau jembatan kerja sementara
yang disetujui oleh pengawas.
2) Pembuatan jalan masuk atau jembatan sementara harus mengikuti peraturan dan semua
perizinan sehubungan dengan pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab Pelaksana.
3) Pelaksana harus menghindari kerusakan pada fasilitas jalan masuk yang ada dengan
mengatur trayek kenderaan yang digunakan serta membatasi/membagi beban muatan.
4) Kerusakan pada jalan atau benda-benda lain yang diakibatkan oleh pekerjaan Pelaksana,
mobilisasi peralatan serta pemasukan bahan akan menjadi tanggung jawab Pelaksana dan
harus segera diperbaiki.

8|Page
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA

Pasal 11
KESELAMATAN KERJA
1) Pelaksana harus menjamin keselamatan kerja sesuai dengan persyaratan yang ditentukan
dalam peraturan perburuhan atau persyaratan yang diwajibkan untuk setiap bidang
pekerjaan.
2) Di dalam lokasi harus taersedia kotak obat pelengkap untuk pertolongan pertama pada
kecelakaan (PPPK).
3) Pelaksana juga harus menyediakan alat pelindung diri (APD) Seperti ; Helm safety, Sepatu
Safety, Rompi dan Sabuk Pengaman Pekerja.

Pasal 12
IZIN-IZIN
1) Pelaksana harus mengurus dan memperhitungkan biaya untuk membuat izin- izin yang
diperlukan dan berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, antara lain: izin penerangan,
izin pengambilan material, izin pembuangan, izin pengurugan, izin trayek dan pemakaian jalan,
izin penggunaan bangunan serta izin-izin lain yang diperlukan sesuai dengan
ketentuan/peraturan daerah setempat.
2) Biaya Izin Mendirikan Bangunan (IMB), menjadi tanggung jawab pemilik proyek, dengan
pengurusan dibantu konsultan perencana dan konsultan pengawas serta Pelaksana.
3) Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh hal tersebut ayat di atas menjadi
tanggung jawab Pelaksana.

Pasal 13
DOKUMENTASI
1) Pelaksana harus memperhitungkan biaya pembuatan dokumentasi serta
pengirimannya ke pemberi tugas serta pihak-pihak lain yang diperlukan.
2) Yang dimaksudkan dengan pekerjaan dokumentasi adalah Foto-foto proyek, berwarna,
minimal ukuran postcard, untuk keperluan laporan bulanan yang dibuat oleh konsultan
pengawas, dan 3(tiga) set album yang harus diserahkan pada serah terima pekerjaan untuk
pertama kalinya.

9|Page
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA

2.2. PEKERJAAN TANAH DAN PASIR

Pasal. 14
PEKERJAAN GALIAN

2.2.1. Pekerjaan Galian


1) Segala pekerjaan galian dilaksanakan sesuai dengan panjang, dalam kemiringan
dan lengkungan sesuai dengan kebutuhan konstruksinya atau sebagaimana yang
ditunjukkan dalam gambar.
2) Bilamana tanah yang digali tenyata baik untuk digunakan sebagai lapisan permukaan atau
pembatas, maka tanah ini perlu diamankan dahulu untuk penggunaan tersebut.
3) Tanah / galian yang tidak berguna harus disingkirkan dan diangkut ke luar halaman.
4) Penyingkiran dan pengangkutan di atas merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa
Konstruksi atau bila mana perlu memindahkan tanah atau bahan yang tidak dipakai
atau kelebihan-kelebihan tanah yang digunakan untuk urugan sebagaimana yang
diinstruksikan oleh Pengawas.

2.2.2. Persiapan untuk Urugan


1) Permukaan tanah yang sudah diambil lapisan di atasnya, harus digilas hingga
kepadatannya mencapai 90 % dari kepadatan maksimum.
2) Di atas permukaan tanah yang telah dipadatkan tersebut, baru dapat dilakukan
pengurukan tanah yang dilakukan lapis demi lapis. Pada lapisan pertama tanah dihampar
setelah 15 cm kemudian dipadatkan demikian seterusnya hingga mencapai ketinggian
yang diinginkan.

2.2.3. Pemeriksaan Penggalian


1) Galian atau urugan harus terlebih dahulu diperiksa oleh Pengawas Lapangan sebelum
memulai dengan tahap selanjutnya. Dalam hal pengurugan, Pengawas Lapangan
akan segera menunjukkan bagian-bagian tanah mana yang dipadatkan yang harus siap
dilaksanakan pengujian pemadatannya.

10 | P a g e
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA

Pasal. 15
PEKERJAAN PASANGAN BATU

2.2.4. Pekerjaan Pasangan Batu Dan Bahan Yang Digunakan

1) Pasangan batu adalah susunan batu yang diantaranya diisi dengan bahan adukan semen
atau mortar sebagai bahan pengikatnya.
2) asangan batu seringkali digunakan untuk membuat konstruksi dinding penahan tanah
(gravity wall), dan juga untuk membuat pondasi bangunan atau rumah (biasanya dikenal
dengan istilah pondasi menerus), hal ini dikarenakan kemampuan konstruksi pasangan
batu dalam menahan beban yang cukup besar.
3) Pada pelaksanaannya, pelaksanaan pekerjaan pasangan batu tergolong pekerjaan yang
mudah sehingga tidak memerlukan tukang ahli untuk mengerjakannya. Selain mudah
untuk dikerjakan, konstruksi dari pasangan batu juga dianggap relatif lebih murah
dibandingkan dengan material konstruksi lainnya. Kedua hal inilah yang menjadi
keuntungan utama dari pasangan batu.
4) Pemasangan didinding bastion berupa pasangan batu yaitu;
a) Pasangan batu kulit adalah pasangan pada lapisan luar dari struktur dinding benteng
ataupun bastion, berupa susunan batu gunung dengan bidang yang saling mengunci
dan diberi perekat berupa campuran pasir semen, namun pasangannya tidak
membentuk siar, sehingga tidak tampak adanya perekat semen dalam pasangan.=
b) Pasangan batu pengisi adalah susunan batu gunung dalam dinding setelah lapian
luar (batu kulit), berupa susunan batu gunung dengan bidang yang saling mengunci
dipasang dalam beberapa lapisan batu yang sebelunya diberi lantai kerja berupa
campuran pasir semen. Tebal tiap lapisan bervariasi antara 30 – 50 cm, dan diberi
campuran pasir semen sebagai pembatasnya, sekaligus berfungsi sebagai perekat.
c) Perkuatan adalah pasangan batu gunung pada kaki konstruksi yang berfungsi
sebagai pondasi. Dipasang dengan lebar bervariasi sesuai dengan ketinggian dan
kemiringan dinding pasangan batu yang direncanakan. Pasangan batu ini harus
diberi perekat campuran pasir semen pada tiap 3 bidang batuan berbeda, sehingga
dapat menambah kemampuan struktur dari pasangan.
d) Pasangan dinding benteng batu baru menggunakan material batu yang didatangkan
dari quarry batu, sedangkan pasangan dinding benteng lama menggunakan material
batu runtuhan dari dinding benteng dan masih tersedia di lokasi.
e) Pekerjaan pasangan batu dinding dengan campuran 1 Sm : 4 Psr. serta harus
mengikuti gambar rencana atau sesuai dengan petunjuk DireksiLapangan.

11 | P a g e
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA

f) Kontraktor wajib membuat shop drawings untuk persetujuan perencanaan yang


dibuat berdasarkan gambar-gambar rencana yang tersedia.
g) Shop drawings harus sudah menggambarkan detail hubungan-hubungan dan
sambungan-sambungan, pengangkuran, konstruksi dan pemasangan semua
komponen lengkap dengan ukuran-ukuran.
h) Kontraktor harus memeriksa apakah kualitas bahan yang dipakai, dimensi yang
ditunjukan dalam gambar rencana sudah memenuhi ketentuan struktur dan
ketahanan.
i) Pemborong harus memeriksa semua permukaan yang akan berhubungan
dengan pekerjaan tembok, dan memberitahukan Tim Teknis / Konsultan
Supervisi seandainya permukaan - permukaan yang bersangkutan dalam
keatidak memungkinkan untuk mendapatkan pembetulan-pembetulan.
j) Kontraktor harus mengukur semua dimensi yang mempengaruhi pekerjaannya.
Ukuran lapangan yang berbeda dengan shop drawings, harus dikoreksi
diselesaikan bersama dengan Perencana, untuk mendapatkan kepastian.
k) Kontraktor harus memberikan perhitungan kekuatan atas syarat-syarat yang
ditentukan.

2.2.5. Bahan Pasangan Batu


1) Bahan utama yang digunakan pada konstruksi dari pasangan batu adalah batu dan bahan
adukan semen atau mortar.
2) Untuk batu yang digunakan harus berupa batu gunung yang sejenis degan batuan eksisting
yaitu sejenis batuan kapur/karang, yang bertekstur keras.
3) Selain batu, bahan yang digunakan adalah adukan semen atau mortar yang terbuat dari
campuran Pasir, semen dan air secukupnya.
Adukan semen sebaiknya disiapkan / dicampurkan dalam wadah khusus untuk menjaga agar
tidak tercampur dengan material lain yang dapat mengganggu atau mengurangi kualitas dari
campuran. Selain menggunakan wadah khusus, pembuatan adukan semen atau mortar juga
dapat dilakukan dengan menggunakan mesin molen atau concrete mixer.
4) Apabila tidak ada ditentukan secara khusus, berdasarkan persyaratan adukan semen untuk
pasangan harus mempunyai kuat tekan paling sedikit 50 kg/cm2 (5 Mpa).
5) Demikianlah sekilas mengenai pasangan batu dan beberapa persyaratan untuk bahan
pembuatnya.
2.2.6. Peralatan Pasangan Batu
1) Adapun peralatan yg digunakan untuk item pekerjaan ini adalah Peralatan Tukang Batu,
Concrete Mixer, Gerobak Dodong.

12 | P a g e
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA

2.3. PEKERJAAN PONDASI DAN SLOOF

Pasal 16
LINGKUP PEKERJAAN

2.3.1. Lingkup Pekerjaan terdiri dari :


1) Pasang Bouplank
2) Galian dan urugan tanah pondasi
3) Timbunan pasir urug dasar pondasi.
4) Pasangan pondasi
5) Pasang bekisting sloof, kolom, dan ringbalk
6) Pengecoran sloof, tiang kolom dan ringbalk
7) Pengecoran Beton
8) Bahan dan peralatan.

2.3.2. Syarat Bahan :


1) Papan bouplank dari papan kayu jenis papan kls. II yang baik dengan ketebalan 2 s/d 3
dengan tiang bouplank ukuran 5x 5 cm Kualitas baik.
2) Tanah urugan harus bersih dari tanam-tanaman, akar, puing-puing dan segala kotoran-
kotoran lainnya.
3) Pasir urug yang digunakan haruslah mempunyai gradasi yang baik, yaitu mempunyai butiran-
butiran yang tidak sama besarnya.
4) batu kali/gunung/karang (bahan setempat) yang dipergunakan adalah batu belah yang keras,
berkualitas baik dan bersudut-sudut.
5) Untuk pekerjaan bekisting dipergunakan kualitas kayu yang baik, tidak berubah bentuk.

2.3.3. Bahan Adukan Beton :


Bahan-bahan untuk adukan beton terdiri atas semen PC, pasir, air dan kerikil/koral atau batu
pecah dipakai adukan 1 PC : 2 pasir : 3 kerikil.
1) Semen PC.
Semen yang digunakan harus terdiri dari satu jenis merk dari mutu yang baik antara lain
seperti merk Tiga Roda, Tonosa, Padang, Bosowa dan lain-lain sesuai dengan penjualan di
pasaran. Semen yang telah disimpan lebih dari tiga bulan di dalam gudang atau mengeras
sebagian/seluruhnya, tidak diperkenankan untuk digunakan. Penyimpanan semen harus
diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban, agar semen tidak mudah
membatu.
2) Pasir dan Kerikil/Koral.
13 | P a g e
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA

Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih, bebas dari bahan-bahan organis, lumpur dan
sebagainya memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang tercantum didalam PBI 1971.
Tempat penyimpanan/penimbunan pasir dan kerikil/koral harus dipisahkan satu dengan yang
yang lain, sehingga dapat dijamin kedua bahan tersebut tidak tercampur.
3) Air.
Air yang digunakan harus air tawar, bersih, tidak mengandung minyak, asam, garam alkalis
dan bahan organis/bahan lainnya yang dapat merusak beton.

2.3.4. Pelaksanaan.
Syarat Proses dan Produk yaitu :
1) Sebelum pekerjaan bouplank dimulai, tanah harus diratakan, bersih dari semak-semak dan
kotoran lain dalam areal bangunan.
2) Galian untuk pondasi harus mencapai tanah asli, dasar galian harus bebas dari Lumpur,
humus, air, dan bersih. Untuk mengurug kembali bekas galian pondasi, dapat dipakai tanah
bekas galian. Urugan dilakukan lapis demi lapis, setebal 15 cm yang ditumbuk padat.
3) Setelah dasar pondasi telah dicapai, barulah diadakan pemasangan batu pondasi dengan
adukan 1 PC : 4 PS. Batu sebelum dipasang terlebih dahulu dibasahi dan dibersihkan dari
kotoran.
4) Lubang-lubang diantara batu-batu besar selain diisi dengan adukan, harus pula diisi pula
dengan batu-batu pecahan yang kecil.
5) Pemasangan bekisting untuk sloof harus rapih agar diperoleh bidang-bidang yang cukup rata.
Celah-celah antara papan harus ditutup dengan plastik, agar adukan tidak merembes keluar,
yang dapat menyebabkan merosotnya mutu beton, sebelum pengecoran, sebelah dalam dari
bekisting harus disiram dengan air / dibersihkan dari segala kotoran.
6) Sebelum pemasangan bekisting, baja tulangan dipasang dengan ketentuan-ketentuan PBI
1971 dan gambar konstruksi. Baja tulangan harus diikat dengan kuat untuk menjamin tulangan
tersebut tidak berubah tempat selama pengecoran dan harus bebas dari papan acuan atau
lantai kerja dengan memasang lantai beton.

Adukan beton bertulang dipakai 1 PC : 2 pasir : 3 kerikil. Untuk Penulangan disesuaikan dengan
gambar kerja dan gambar detail. Pengecoan harus dilaksanakan terus menerus, dan untuk
memperoleh adukan yang rata, disarankan agar memakai beton molen. Sebelum pengecoran dan
sebelum beton menjadi padat, maka beton tersebut harus digelarkan dengan mesin penggelar /
stemplar, serta harus dihindarkan terjadinya cacat beton, seperti keropos dan sarang-sarang koral.

14 | P a g e
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA

2.3.5. Syarat setelah selesainya pekerjaan galian dan pengecoran.


1) Tanah bekas galian yang tidak layak/tidak memenuhi persyaratan , kelebihan tanah galian
untuk timbunan, apabila tidak diperlukan dalam proyek, harus segera disingkirkan dari
halaman kerja.
2) Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya, maka
tempat atau batas penghentian harus disetujui Direksi / Pengawas.
3) Beton setelah dicor selama dalam masa pengecoran harus selalu dibasahi selama 2 (dua)
minggu. Selama proses pengerasan, beton harus dihindarkan dari pembebanan yang akan
mempengaruhi struktur beton itu sendiri.
4) Setelah umur beton dianggap cukup, bekisting segera dibongkar dan harus ada persetujuan
dari Direksi / Pengawas.
5) Timbunan dilakukan selapis demi selapis setebal 15 cm ditimbun padat diairi sampai
mencapai ketebalan yang diminta sesuai Rencana Gambar.
6) Sebelum diadakan penimbunan, tanah terlebih dahulu dibersihkan dari sampah, humus, sisa
material dan sisa-sisa material lainnya.

2.4. PEKERJAAN KOSEN, PINTU DAN JENDELA


Pasal 17
LINGKUP PEKERJAAN KOSEN, PINTU DAN JENDELA

2.4.1. Lingkup Pekerjaan.


1) Lingkup Pekerjaan meliputi :
a) Penyediaan bahan-bahan dan pembuatan kosen untuk daun pintu dan daun jendela,
lengkap dengan bahan perekat dan bahan finishingnya.
b) Penyetelan dan pemasangan kosen, pintu dan jendela.

2) Bahan dan Peralatan.


a) Kosen pintu dan jendela tebuat dari Bahan UPVC
b) angker dari baja tulangan diam. 8 mm/10 mm

2.4.2. Pelaksanaan.
1) sebelum dipakai, bahan kosen di periksa oleh direksi/pengawas
2) kusen harus didirakan tegak lurus dan rata dengan bantuan waterpass.
3) Pemasangan kosen harus Tegak Lurus dan Water Pas.
4) Setelah kosen terpasang dengan baik, kosen tersebut harus diperkuat dengan
penyangga/skor dan dilepaskan setelah dinding selesai terpasang.

15 | P a g e
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA

2.5. PEKERJAAN PASANGAN DINDING

Pasal 18
LINGKUP PEKERJAAN DINDING
2.5.1. Lingkup Pekerjaan meliputi :
1) Lingkup Pekerjaan meliputi pasangan dinding batu bata semen atau sesuai dengan bahan
setempat untuk :
2) Dinding di sisi luar bangunan.
3) Dinding penyekat ruangan
4) Plesteran untuk dinding, kolom dan ringbalk

2.5.2. Bahan dan Peralatan


1) Batubata harus berkualitas baik, tidak pecah, matang pembakarannya dan bila direndam
tidak hancur/tetap utuh. Ukuran batubata sesuai dengan produksi setempat Batubata dan
Batako / Conblok disesuaikan dengan kondisi daerah setempat dan bahan yang masuk ke
dalam lokasi proyek harus terlebih dahulu diperiksa oleh Direksi / Pengawas.
2) dengan standar yang sesuai untuk digunakan sebagai dinding dalam ruangan
3) Adukan trasram dipakai campuran 1 PC : 2 pasir untuk KM/WC, dipasang setinggi 25 cm di
atas sloof. Adukan untuk pasangan batubata dipakai, 1 PC : 5 pasir.
4) Paralatan berupa alat bantu, haruslah yang masih baik dan memadai.
5) Bahan untuk sekat ruangan digunakan adalah dengan rangka kayu.

2.5.3. Pelaksanaan.
1) Permukaan yang akan dipasang batubata harus bersih dan basah, sedangkan batubata
sebelum dipasang harus dicelup/dibasahi air, batubata yang pecah tidak lebih dari 10 %.
2) Adukan harus dibuat secara hati-hati diaduk di dalam Bak Kayu yang besarnya memenuhi
syarat. Semen dan pasir harus dicampur dalam keadaan kering, kemudian diberi air sesuai
persyaratan, untuk mendapatkan campuran yang diinginkan yaitu yang memenuhi syarat.
Adukan yang sudah mengering tidak boleh dicampur dengan adukan baru.
3) Di dalam pemasangan batubata / bata semen / batako / conblok atau bahan setempat,
dinding / tembok harus tegak lurus dan tidak boleh ada siar vertikal yang berurutan secara
menerus.
4) Semua rangka kayu dinding / kosen harus dipasang terlebih dahulu untuk dapat melanjutkan
pekerjaan pemasangan.
5) Pemasangan harus diperkuat dengan angker besi berbentuk L, yang ujungnya diskrupkan
kedalam kosen. Sedangkan ujung bengkoknya ditanam ke dalam pasangan dinding.

16 | P a g e
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA

6) Di dalam 1 (satu) hari, khusus untuk pasangan batubata tidak boleh lebih tinggi dari 1 m dan
pengakhirannya harus dibuat bertangga menurun, untuk menghindari retaknya dinding
dikemudian hari.
7) Setelah pekerjaan pemasangan batubata / bata semen / batako / conblok bahan setempat
selesai diadakan pekerjaan plesteran.
8) Setelah pemasangan dinding selesai, diadakan pekerjaan pemasangan wallpaper sebagai
pelapis dinding
9) Khusus untuk pemasangan batubata / batako/ conblok sebagai persiapan, siar harus dikorek
sedalam 1 cm dan harus benar-benar pada adukannya.

Plesteran menggunakan adukan yang sama dengan adukan untuk pasangan sebelum
diplester, permukaan dinding harus rata dan disiram air terlebih dahulu. Permukaan plesteran
harus rata serta diaci / diplamir, sehingga diperoleh permukaan dinding yang halus dan
merata.
2.6. PEKERJAAN KUDA-KUDA

Pasal 19
PEKERJAAN KUDA – KUDA

2.6.1. Pelaksanaan
Lingkup Pekerjaan meliputi :
1) pengadaan bahan Rangka Baja untuk kuda-kuda , gording, ikat angin beserta perlengkapan
lainnnya seperti bout, begel, dll
2) penyetelan dan pemasangan kuda-kuda, gording dan ikat angin

2.6.2. Bahan dan Peralatan


Pipa Besi
Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah pekerjaan pembuatan dan pemasangan struktur atap
berupa rangka batang yang telah dilapisi lapisan anti karat. Rangka batang berbentuk
segitiga,trapesium dan persegi panjang yang terdiri dari :

1. Rangka utama atas (top chord)


2. Rangka utama bawah (bottom chord)
3. Rangka pengisi (web). Seluruh rangka tersebut disambung menggunakan baut menakik
sendiri (self drilling screw) dengan jumlah yang cukup.
4. Rangka reng (batten) langsung dipasang diatas struktur rangka atap utama dengan jarak
sesuai dengan ukuran jarak genteng.

Pekerjaan rangka atap baja ringan meliputi:

17 | P a g e
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA

1. Pengukuran bentang bangunan sebelum dilakukan fabrikasi


2. Pekerjaan pambuatan kuda-kuda dikerjakan di Workshop permanen (Fabrikasi),
3. Pengiriman kuda-kuda dan bahan lain yang terkait ke lokasi proyek
4. Penyediaan tenaga kerja beserta alat/bahan lain yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan
5. Pekerjaan pemasangan seluruh rangka atap kuda-kuda meliputi struktur rangka kuda-
kuda (truss), balok tembok (top plate/murplat), reng, sekur overhang, ikatan angin dan
bracing (ikatan pengaku)
6. Pemasangan jurai dalam (valley gutter)

Pekerjaan rangka atap baja ringan tidak meliputi:

1. Pemasangan penutup atap


2. Pemasangan kap finishing atap
3. Talang selain jurai dalam
4. Accesories atap

Alat Sambung (Screw)

Baut menakik sendiri (self drilling screw) digunakan sebagai alat sambung antar elemen rangka
atap yang digunakan untuk fabrikasi dan instalasi, spesifikasi screw sebagai berikut:

• Kelas Ketahanan Korosi Minimum Kelas 2


• Panjang (termasuk kepala baut) 16mm
• Kepadatan Alur 16 alur/inci
• Diameter Bahan dengan alur 4,80 mm
• Diameter Bahan tanpa alur 3,80 mm

Kekuatan Mekanikal

• Gaya geser satu baut 5,10 KN


• Gaya aksial 8,60 KN
• Gaya Torsi 6,90 KN

Persyaratan Pra-Konstruksi

1. Kontraktor wajib memberikan pemaparan produk sebelum pelaksanaan pemasangan


rangka atap baja ringan, sesuai dengan RKS (Rencana Kerja dan Syarat) .
2. Produk yang dipaparkan sesuai dengan surat dukungan dan brosur yang dilampirkan pada
dokumen tender.
3. Kontraktor wajib menyerahkan gambar kerja yang lengkap berserta detail dan
bertanggung jawab terhadap semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar kerja.
Dalam hal ini meliputi dimensi profil, panjang profil dan jumlah alat sambung pada setiap
titik buhul.
4. Perubahan bahan/detail karena alasan apapun harus diajukan ke Konsultan Pengawas,
Konsultan Perencana dan Pihak DIreksi untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis.
5. Eleman utama rangka kuda-kuda (truss) dilakukan fabrikasi diworkshop permanen
dengan menggunakan alat bantu mesin JIG yang menjamin keakurasian hasil perakitan
(fabrikasi)
18 | P a g e
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA

6. Kontraktor wajib menyediakan surat keterangan keahlian tenaga dari Fabrikan penyedia
jasa Rangka Atap Baja ringan,
7. Kontraktor wajib menyertakan hasil uji lab dari bahan baja ringan dari badan akreditasi
nasional (instansi yang berwenang sesuai dengan kompetensinya).

Persyaratan Pelaksanaan

1. Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain terkait, harus dilaksanakan
sesuai gambar dan desain yang telah dihitung dengan aplikasi khusus perhitungan baja
ringan sesuai dengan standar perhitungan mengacu pada standar peraturan yang
berkompeten.
2. Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai dengan gambar kerja.
3. Perakitan kuda-kuda harus dilakukan di workshop permanen dengan menggunakan mesin
rakit (Jig) dan pemasangan sekrup dilakukan dengan mesin screw driver yang dilengkapi
dengan kontrol torsi.
4. Pihak kontraktor harus menyiapkan semua struktur balok penopang dengan kondisi rata
air (waterpas level) untuk dudukan kuda-kuda sesuai dengan desain sistem rangka atap.
5. Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur yang dipakai
untuk tumpuan kuda-kuda. Berkenaan dengan hal itu, pihak konsultan ataupun tenaga ahli
berhak meminta informasi mengenai reaksi-reaksi perletakan kuda-kuda.
6. Pihak kontraktor bersedia menyediakan minimal 8 (delapan) buah genteng yang akan
dipakai sebagai penutup atap, agar pihak penyedia konstruksi baja ringan dapat
memasang reng dengan jarak yang setepat mungkin, dan penyediaan genteng tersebut
sudah harus ada pada saat kuda-kuda tiba dilokasi proyek.
7. Jaminan Struktural

• Jaminan yang dimaksud di sini adalah jika terjadi deformasi yang melebihi ketentuan
maupun keruntuhan yang terjadi pada struktur rangka atap Baja Ringan, meliputi kuda-
kuda, pengaku-pengaku dan reng.
• Kekuatan struktur Baja Ringan dijamin dengan kondisi sesuai dengan Peraturan
Pembebanan Indonesia dan mengacu pada persyaratan-persyaratan seperti yang
tercantum pada “Cold formed code for structural steel”(Australian Standard/New Zealand
Standard 4600:1996) dengan desain kekuatan strukural berdasarkan ”Dead and live loads
Combination (Australian Standard 1170.1 Part 1) & “Wind load”(Australian Standard
1170.2 Part 2) dan menggunakan sekrup berdasarkan ketentuan “Screws-self drilling-for
the building and construction industries”(Australian Standard 3566).

19 | P a g e
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA

2.7. PEKERJAAN PENUTUP ATAP


Pasal 20
LINGKUP PEKERJAAN BAHAN PENUTUP ATAP
2.7.1. B a h a n
1) Bahan penutup atap digunakan Atap Spandek
2) Bahan penutup jurai / bubungan digunakan seng plat nok sirap
3) Macam pekerjaan Memasang sempurna atap, nok jurai sesuai dengan gambar masing-masing
bangunan atau petunjuk direksi/pengawas

2.7.2. Syarat-syarat pelaksanaan


1) Penyimpanan ditumpuk rata pada tempat yang aman dan tidak lembab
2) Pemasangan seng tidak boleh menggunakan bahan yang retak, pecah
3) Semua bahan sebelum dipasang, harus memberikan contoh pemasangan kepada Direksi /
Konsultan Pengawas.
2.8. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
Pasal 21
LINGKUP PEKERJAAN LANGIT - LANGIT
2.8.1. B a h a n
Mengunakan Kalsibord dan juga sebagai penutup dinding pada bagian dalam dan luar
bangunan yang diproduksi dalam negeri dalam kualitas baik, sebelum pemakaian contoh tripleks
dan terlebih dahulu mendapat persetujuan konsultan pengawas. Ukuran tripleks dan kalsiboad
untuk plafond disesuaikan dengan ukuran dalam gambar, untuk itu pemotongan harus dikerjakan
dengan penuh keahlian dengan menggunakan mesin pemotong dengan baik. Sedangkan pada
plafon bagian luar digunakan . Dan rangka plafondnya menggunakan bahan hollow aluminium 2x4,
4x4
2.8.2. Macam pekerjaan
1) Sebelum menutup lembaran-lembaran penutup plafond, kontraktor wajib memeriksa bahwa
kerangka untuk bidang langit-langit tersebut telah sesuai dengan letak, pola dan ukurannya.
2) Seluruh struktur kerangka, harus mempunyai bangunan yang kuat serta ditahan dengan baik
oleh struktur atap dan dinding.
3) Pada permukaan bawah tripleks harus dipastikan rata agar lembaran-lembaran plafond dapat
menempel dengan rata dan tidak bergelombang.
4) Celah atau nat antara lembaran plafond berupa garis lurus warna hitam dengan lebar 4 mm.
5) List plafond ukuran 2/3 hanya dipasang pada pertemuan antara plafond dengan dinding.
6) Lembaran-lembaran plafond harus dipasang pada kerangka dengan jarak setiap baut 20 cm
(1,5 dari tepi).

20 | P a g e
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA

2.9. PEKERJAAN LANTAI


Pasal 22
LINGKUP PEKERJAAN LANTAI

2.9.1. Lingkup Pekerjaan


1) Urugan pasir setebal 10 cm dibawah lantai.
2) Pemasangan Lantai tegel keramik, 40X40
3) Pek. Lantai Parquet
4) Rabat beton tak bertulang
5) Pemasangan lantai beton, 1 : 3 : 5 diplester dengan tebal 10 cm.

2.9.2. Bahan dan Peralatan.


1) Jenis pasir urug yang dipakai seperti jenis pasir urug untuk pekerjaan pondasi.
2) Pasangan lantai beton, memakai adukan 1 PC : 3 pasir : 6 kerikil setebal 7 cm. Ditutupi dengan
plestran tebal 6 cm, perekat semen adukan 1 PC : 3 pasir.

2.9.3. Pelaksanaan
1) Sebelum menggunakan pasir, tanah untuk lantai terlebih dahulu dibersihkan dari sampah,
humus, sisa material dan sisa-sisa kotoran lainnya.
2) Pasir urug sampai setebal 8 cm, dipadatkan, dan diairi, untuk memperoleh kepadatan yang
merata.
3) Untuk pekerjaan tegel keramik 100x100, 60X60, 40X40, sebaiknya dibersihkan dan diratakan
dulu area pemasangannya.
4) Diatas lapisan pasir, dipasang penutup lantai beton 1 : 3 : 5 harus lurus dan datar yang telah
disetujui oleh Direksi / Pengawas.
5) Untuk pasangan lantai beton, ketebalan minimal 7 cm, diplester setebal 6 mm dengan adukan
1 PC : 3 pasir.
6) Sebelum umur beton dianggap cukup dan belum ada perintah dari Direksi / Pengawas, lantai
tersebut harus dijaga dari pembebanan-pembebanan yang dapat merubah muka lantai dan
selalu dibasahi dengan air sampai pada umur beton dianggap cukup oleh pengawas.
7) Sebelum mengerjakan pekerjaan lantai parquet, terlebih dulu dibuatkan penguatan rangka dan
pemasangan alas untuk pemasangan lantai parquet

21 | P a g e
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA

2.10. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA KACA

Pasal 23
LINGKUP PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA KACA

2.10.1. Lingkup Pekerjaan


Lingkup Pekerjaan meliputi :
1) Penyediaan bahan UPVC untuk kerangka daun pintu, dan daun jendela kaca.
2) Pembuatan daun pintu dengan pasangan panel, pemasangan daun jendela kaca
3) Peyetelan dan pemasangan daun pintu dan daun jendela pada kosen pintu dan kosen jendela
yang tersedia.

2.10.2. Bahan dan Peralatan


1) Untuk rangka daun pintu panel dan jendela kaca digunakan bahan UPVC .
2) Kaca Standblast dengan tebal 5 mm untuk penerangan. Kaca harus bersih, rata, tidak
bergelombang dan tanpa goresan-goresan khusus penerangan pada KM/WC disesuaikan
dengan gambar pelaksanaan.
3) Ukuran daun pintu dan daun jendela sesuai dengan gambar pelaksanaan dan petunjuk Direksi
/ Pengawas.
2.10.3. Pelaksanaan.
1) Semua bahan diperiksa dan mendapat persetujuan dari Direksi / Pengawas.
2) Daun pintu dan jendela harus diserut dahulu sampai rata dan diamplas, setelah itu dapat dicat
dengan warna yang sesuai.
3) Kaca dipasang dalam foningnya dengan dempul dan lem kaca, pendempulan harus cukup
sehingga kaca cukup rata dan tidak bergetar akibat tekanan angin, kaca yang retak atau
gompel akibat pemasangan yang kurang baik atau kurang hati-hati harus segera diganti.
4) Setiap pintu diberi 3 (tiga) buah engsel kupu-kupu dengan peredam / cincin plastik dengan
kualitas baik, sedangkan untuk daun jendela diberi 2 (dua) buah engsel.

22 | P a g e
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA

2.11. PEKERJAAN PENGECATAN

Pasal 24
LINGKUP PEKERJAAN PENGECATAN

2.11.1. Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan meliputi :
1) Dinding bagian luar dan dalam.
2) Permukaan plafond.
3) Permukaan Kusen, daun pintu, dan listplank

2.11.2. Bahan dan Peralatan.


Cat yang digunakan harus dalam keadaan baik tertutup dan sedapat mungkin menghindarkan
pemakaian bahan pengencer.
2.11.3. Pelaksanaan.
1) Untuk pengecatan permukaan listplank GRC atau digunakan bahan finishing
cat minyak buatan dalam negeri dari mutu terbaik produk ICI , Bee Brand, atau
produk lain yang setara dan disetujui Direksi Pengawas.
2) Seluruh permukaan sebelum dilapisi cat awal dan cat akhir, harus dilicinkan dengan
mesin amplas listrik sampai halus dan licin.
3) Bahan yang digunakan harus memenuhi syarat – syarat yang ditentukan dalam
NI-4 serta sesuai ketentuan – ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
4) Warna cat akhir akan ditentukan kemudian.
5) Bahan sebelum digunakan, terlebih dahulu harus diserahkan contoh- contohnya
kepada Direksi Pengawas, minimal 2 (dua) jenis hasil produk yang berlainan, untuk
mendapat persetujuan Direksi Pengawas.
6) Contoh – contoh yang diserahkan harus disertai brosur dari pabrik yang bersangkutan.
7) Kontraktor harus membuat contoh jadi dari pekerjaan pengecatan dalam beberapa
macam warna, untuk diserahkan kepada Direksi Pengawas.
8) Penukaran/penggantian bahan harus dari mutu sesuai contoh yang disetujui serta
harus dengan persetujuan pihak Direksi Pengawas, penukaran dan penggantian
bahan menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya tanpa adanya tambahan
biaya.
9) Bidang permukaan pengecatan harus diratakan/dihaluskan dengan bahan/alat
mesin amplas elektrik yang bermutu baik, sampai merupakan bidang permukaan
23 | P a g e
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA

pengecatan telah memenuhi persyaratan dengan baik dan telah disetujui Direksi
Pengawas.
10) Bidang permukaan pengecatan dibersihkan dari debu, serbuk gergaji, benar-benar
bebas dari minyak, dan sebagainya serta kering betul.
11) Adukan dengan sempurna sebelum pemakaian bahan dilakukan.
12) Pengecatan dilakukan minimal 3 (tiga) lapis (1 lapis cat dasar sealer dan 2 lapis cat
finishing) atau hingga dicapai hasil pengecatan yang tebal, rata dan sama warnanya.
Lapis pengulangan dilaksanakan setelah 2 hari dari pengecatan awal.
13) Pengecatan harus dilakukan sejauh mungkin dari pengaruh pekerjaan lain serta jauh
dari tumbuh-tumbuhan.
14) Bersihkan permukaan dari kulit giling (kerak/mill), karat, minyak, lemak serta
kotoran lain secara teliti dan menyeluruh sehingga permukaan yang dimaksud
menampilkan tampak metal yang halus dan mengkilap. Pekerjaan ini dilaksanakan
dengan sikat kawat mekanik. Akhirnya permukaan dibersihkan dengan vacuum
cleaner atau sikat yang bersih.
15) Semua metal seperti yang tercantum dalam gambar kerja dengan ketentuan
sebagai berikut :
a) Semua bagian/permukaan yang tampak/expose dicat sampai cat finish.
b) Semua bagian/permukaan yang tidak ditampakkan/ un- exposed, menempel pada
material lain, tertutup oleh material lain, dicat hanya sampai dengan cat anti karat atau
cat dasar primer.
16) Pekerjaan ini tidak berlaku untuk baja stainless still

Pasal 28
LAIN-LAIN
Lingkup pekerjaannya adalah pekerjaan administrasi/dokumentasi, biaya keamanan/jaga malam, obat-
obatan/P3K. Penjelasan masing-masing lingkup pekerjaan ini telah dijabarkan pada masing-masing
pasal diatas, kecuali pekerjaan administrasi proyek berupa :

1. Laporan berkala mengenai pekerjaan secara keseluruhan dan segala sesuatunya yang
berhubungan dengan pekerjaan tersebut dalam kontrak.
2.
3. Catatan yang jelas mengenai kemajuan pekerjaan yang telah dilaksanakan dan jika diminta oleh
Direksi Pekerjaan/Pemilik untuk keperluan pemeriksaan sewaktu-waktu dapat diserahkan.
3. Dokumen Foto :
Kontraktor diwajibkan membuat dokumen foto-foto, sebelum pekerjaan dimulai sampai pada pekerjaan
selesai 100 % dan tiap tahap permintaan angsuran disertai keterangan lokasi, arah pengambilan dan

24 | P a g e
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA

tahap pelaksanaan pembangunan serta disusun secara rapih dan diketahui oleh Direksi
Pekerjaan/Pemilik dan Pengelola Teknis.

Rencana kerja dan syarat-syarat ini menjadi pedoman dan harus ditaati oleh Kontraktor dan Pejabat
Pembuat Komitmen dalam melaksanakan pekerjaan ini.

PENUTUP
Semua jenis pekerjaan yang nyata-nyata menjadi bagian dari pekerjaan ini, meskipun tidak terurai dalam
rencana kerja dan syarat–syarat ini, namun mempunyai hubungan dan kepentingan serta berkaitan
dengan pelaksanaan pekerjaan tetap harus dikerjakan oleh kontraktor dan merupakan satu kesatuan
yang tidak terpisahkan dengan rencana kerja dan syarat-syarat ini

Pasal 29
PERSYARATAN TEKNIS DAN KUALIFIKASI

1. KEBUTUHAN No Jabatan Pengalaman Sertifikat Keahlian


PERSONIL (tahun)
1 Pelaksana 2 SKT Pelaksana
Bangunan
Gedung/Pekerjaan
Gedung
2 Ahli K3 3 SKA Ahli K3
Konstruksi Konstruksi Muda
0 SKA Ahli K3
Konstruksi Madya

2. KEBUTUHAN No Jenis Kapasitas Jumlah


PERALATAN
1 Beton Molen 0.53 ml 1 Unit
2 Dumptruck Min. 3-5 m3 2 Unit
3 Scafollding 10 Set 1 Unit
4 Mesin Las 450W 1 Unit
5 Genset 5000W 1 Unit
6 Mobil pick up 1-3 m3 1 Unit

25 | P a g e
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE B LARUMBALANGI KAB KOLAKA

3. RKK dan No Uraian Pekerjaan Identifikasi Tingkat


Persyaratan lain Bahaya Resiko
1 Pekerjaan Atap Terjatuh sedang
dari
ketinggian,
tertimpa
material
rangka atap

➢ Kualifikasi SBU yang dipersyaratkan : BG009 Jasa Pelaksana


Untuk Konstruksi Bangunan Gedung Lainnya.

Kendari, 20 April 2022


KEPALA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI
SULAWESI TENGGARA
1.
Selaku
PENGGUNA ANGGARAN

MUHAMAD RAJULAN, ST.,M.SI


NIP. 19690317 196603 1 004

26 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai