Anda di halaman 1dari 46

SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN PEMAGARAN KELILING


AREA PELABUHAN BOJONGSAWE 135 M
TAHUN ANGGARAN 2022

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
1.2. Maksud dan Tujuan

BAB II. SYARAT - SYARAT UMUM PEKERJAAN


Pasal 1 Lingkup Pekerjaan
Pasal 2 Memulai Kerja
Pasal 3 Mobilisasi
Pasal 4 Papan Nama Proyek
Pasal 5 Kuasa Penyedia Jasa di lapangan
Pasal 6 Rencana Kerja
Pasal 7 Los Pengawas, Los Kerja, Gudang Bahan dan Iain-Iain
Pasal 8 Kesejahteraan dan Keselamatan Kerja
Pasal 9 Tenaga dan Sarana Kerja
Pasal 10 Persyaratan dan Standarisasi
Pasal 11 Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan
Pasal 12 Penjelasan SPELSIFIKASI TEKNIS dan Gambar
Pasal 13 Tanggung Jawab Penyedia Jasa
Pasal 14 Ketentuan dan Syarat - Syarat Bahan
Pasal 15 Pemeriksaan Bahan - Bahan
Pasal 16 Supplier dan Sub Penyedia Jasa
Pasal 17 Pembersihan Tempat Kerja
Pasal 18 Pemasangan Patok Ukur dan Papan Bangunan (Bouwplank)
Pasal 19 Pemeriksaan Hasil Pekerjaan

BAB III. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN


Pasal 1 Umum
Pasal 2 Pekerjaan Tanah
Pasal 3 Pekerjaan Urugan
Pasal 4 Pekerjaan Beton
Pasal 5 Pekerjaan Pasangan Batu Belah
Pasal 6 Pekerjaan Pasangan Bata dan Plesteran

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
Pasal 7 Pekerjaan Pasangan Batu Alam
Pasal 8 Pekerjaan Logam dan Bahan Lainnya
Pasal 9 Pekerjaan Pengecatan
Pasal 10 Pekerjaan Pembersihan, Pembongkaran dan Pengamanan setelah Pembangunan
Pasal 11 Pekerjaan Lain-lain

BAB IV. KRITERIA KUALIFIKASI PERUSAHAAN PENYEDIA JASA

BAB V. KRITERIA TEKNIS


5.1. Peralatan
5.2. Personil
5.3. Bahan
5.4. RKK

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG


Dalam pembangunan tidak terlepas dari bagai mana cara kerja dan apa saja spek yang akan di
terapkan dalam sebuah bangunan, dengan demikian cara kerja harus di atur sedemikaian rupa sehingga
dapat terrcapai hasil pekerjaan yang maksimal sesuai dengan apa yang diharapakan oleh pemilik atau
pengguna bangunan tersebut.
Cara kerja tersebut dibagi sesuai dengan item pekerjaan masing–masing dari sebuah bangunan. Cara
kerja ini tidak terlepas dari pengawasan dan koordinasi para pihak yang terlibat di dalam pembangunan
tersebut, seperti : owner, konsultan pengawas. Cara kerja selanjutnya akan di uraikan di bab II.
Spek adalah suatu hal terpenting dari sutu bangunan, spek juga mendukung kualitas dari suatu
bangunan, baik dari sisi arsitektural maupuan sisi struktur atau kekuatan. Keindahan suatu bangunan di
tunjang dari speck yang di pakai, sehingga spesifikasi bahan ini sangat penting untuk di ketahui oleh si
pemborong, supaya Penyedia Jasa bisa bekerja sesuai dengan apa yang di kehendaki oleh owner.

I.2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari pembuatan SPELSIFIKASI TEKNIS ini adalah agar tercapai suatu bangunan yang indah
dan kuat, sesuai dengan apa yang di harapkan oleh pengguna bangunan tersebut.
Tujuan dair pembuatan SPELSIFIKASI TEKNIS ini adalah memudahkan semua pihak dalam mengawasi
jalannya pembangunan tersebut agar mendapatkan suatu bangunan yang berkualitas, kuat dan indah.

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
BAB II
SYARAT-SYARAT UMUM PEKERJAAN

II.1. PERSIAPAN PELAKSANAAN


Pada dasarnya untuk dapat memahami dan menghayati dengan sebaik-baiknya seluruh seluk beluk
pekerjaan ini, Penyedia Jasa diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh Gambar Kerja serta Rencana
Kerja dan Syarat-syarat Teknis seperti yang akan diuraikan dalam Buku ini. Di dalam hal terdapat ketidak
jelasan, perbedaan-perbedaan dan atau kesimpangsiuran informasi didalam pelaksanaan, Penyedia Jasa
diwajibkan mengadakan pertemuan dengan Konsultan Pengawas dan Direksi untuk mendapat kejelasan
pelaksanaan.
Pada Prinsipnya pedoman teknis ini disesuaikan dengan kebutuhan / persyaratan teknis yang akan
dibangun pada lokasi sesuai dengan RAB yang akan disesuaikan, dan dituangkan dalam Risalah Aanwitzing.

Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN

1.1. LINGKUP PEKERJAAN


1. Nama Pekerjaan : Pekerjaan Pemagaran Keliling Area Pelabuhan Bojongsalawe 135 m
2. Lokasi Proyek : Kabupaten Pangandaran Provinsi Jawa Barat
3. Sarana Bekerja
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa harus meyediakan :
a. Tenaga kerja / Tenaga Ahli yang cukup memadai dengan jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
b. Alat – alat, seperti : molen, pompa air, vibrator, theodolith, bar bender, bar cutter, alat – alat
pengangkut, dan peralatan lain yang dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan.
c. Bahan – bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap pekerjaan yang akan
dilaksanakan tepat pada waktunya.
4. Cara pelaksanaan
Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian sesuai dengan ketentuan – ketentuan dalam
Spesifikasi Teknis ini, Gambar Rencana, Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, serta mengikuti
petunjuk dan keputusan Konsultan Pengawas / Direksi.

Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa meliputi bagian-bagian pekerjaan yang
dinyatakan dalam Gambar Kerja serta Buku Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ini.

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
Pekerjaan, yang akan dilaksanakan sesuai dengan rencana dalam gambar dokumen pelelangan dan
gambar kerja, antara lain :
• Pekerjaan Persiapan
• Pekerjaan Tanah Galian
• Pekerjaan Urugan
• Pekerjaan Beton
• Pekerjaan Pasangan Batu Belah
• Pekerjaan Pasangan Bata dan Plesteran
• Pekerjaan Pasangan Batu Alam
• Pekerjaan Logam dan Bahan Lainnya
• Pekerjaan Pengecatan
• Pekerjaan Lain-lain
Pekerjaan yang tidak tercantum dalam Lingkup di atas sudah termasuk dalam jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan sesuai gambar rencana kerja.

Pasal 2
MEMULAI KERJA

Selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah tanggal Penunjukan dan Perintah Kerja Pelaksanaan Pekerjaan
( SPK ), Pihak Penyedia Jasa harus sudah memulai melaksanakan pembangunan fisik secara nyata di
lapangan. Dan apabila setelah 1 ( satu ) minggu Penyedia Jasa yang ditetapkan belum melaksanakan
pembangunan fisik secara nyata di lapangan, maka akan diberlakukan ketentuan yang telah dibuat oleh
Panitia Lelang.

Pasal 3
MOBILISASI

Mobilisasi yang dimaksud adalah mencakup hal-hal sebagai berikut:


3.1. Transportasi peralatan konstruksi yang berdasarkan daftar alat-alat konstruksi yang diajukan bersama
penawaran, dari tempat pembongkarannya ke lokasi di mana alat itu akan digunakan untuk
pelaksanaan pekerjaan ini. Pembuatan kantor Penyedia Jasa, gudang dan Iain-Iain di lokasi proyek
untuk keperluan pekerjaan.
3.2. Dengan selalu disertai ijin Konsultan Pengawas, Penyedia Jasa dapat membuat berbagai perubahan,
pengurangan dan / atau penambahan terhadap alat-alat konstruksi dan instalasinya.
3.3. Dalam jangka waktu 7 ( tujuh ) hari dari pemberitahuan memulai kerja, Penyedia Jasa harus
menyerahkan program mobilisasi kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui.

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
Pasal 4
PAPAN NAMA KEGIATAN

Penyedia Jasa harus memasang Papan Nama kegiatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku atas biaya
Penyedia Jasa

Pasal 5
KUASA PENYEDIA JASA DI LAPANGAN

5.1. Di lapangan pekerjaan, Penyedia Jasa 'wajib' menunjuk seorang Kuasa Penyedia Jasa atau biasa
disebut ‘Pelaksana' yang cakap dan ahli untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan
mendapat kuasa penuh dari Penyedia Jasa.
5.2. Dengan adanya 'Pelaksana' tidak berarti bahwa Penyedia Jasa lepas tanggung jawab sebagian
maupun keseluruhan terhadap kewajibannya.
5.3. Penyedia Jasa wajib memberi tahu secara tertulis kepada Pejabat Pembuat Komitmen dan Konsultan
Pengawas, nama dan jabatan 'Pelaksana' untuk mendapat persetujuan.
5.4. Bila dikemudian hari menurut pendapat Pejabat Pembuat Komitmen dan Konsultan Pengawas bahwa
'Pelaksana' dianggap kurang mampu atau tidak cukup cakap memimpin pekerjaan, maka akan
diberitahukan kepada Penyedia Jasa secara tertulis untuk mengganti ‘Pelaksana'.
5.5. Dalam waktu 7 ( tujuh ) hari setelah dikeluarkan surat pemberitahuan, Penyedia Jasa barus sudah
menunjuk 'Pelaksana' yang baru atau Penyedia Jasa sendiri (penanggung jawab/Direktur Perusahaan)
yang akan memimpin pelaksanaan pekerjaan.

Pasal 6
RENCANA KERJA

6.1. Sebelum mulai pekerjaan nyata di lapangan, Penyedia Jasa wajib membuat rencana kerja dari
bagian-bagian pekerjaan berupa Bar-Chart dan S-Curve Bahan dan Tenaga. yang menjadi tanggung
jawab Penyedia Jasa.
6.2. Rencana kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan Pengawas /
Direksi, paling lambat dalam waktu 15 ( lima belas ) hari kalender, setelah Surat Keputusan
Penunjukan ( SKP ) diterima Penyedia Jasa.
6.3. Rencana kerja yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas / Direksi akan diserahkan oleh Pemberi
Tugas.
6.4. Penyedia Jasa wajib memberikan salinan rencana kerja rangkap 4 ( empat ) kepada Konsultan
Pengawas / Direksi.
6.5. Satu salinan rencana kerja harus ditempel pada dinding di bangsal Penyedia Jasa di lapangan yang
selalu diikuti dengan grafik kemajuan pekerjaan ( prestasi kerja ).
Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
6.6. Konsultan Pengawas / Direksi akan menilai prestasi pekerjaan Penyedia Jasa berdasarkan rencana
kerja tersebut.
Pasal 7
LOS PENGAWAS, LOS KERJA, GUDANG BAHAN, DAN LAIN-LAIN

7.1. Direksikeet ( los pengawas ).


Apabila diperlukan Penyedia Jasa harus menyediakan DireksiKeet ( Los Pengawas ) untuk keperluan
Pengawas Lapangan dan Personalia Proyek dari bahan semi permanen seluas ± 18 m2 atau sesuai
rencana Pekerjaan. untuk tiap lokasi dengan menggunakan bahan-bahan sebagai berikut: lantai
diplester, dinding tripleks / papan / asbes, rangka bangunan dari bahan kayu kelas III, atap dari
bahan penutup Atap, pintu dari bahan papan kayu kelas III, dilengkapi dengan kursi, meja, serta alat-
alat kantor yang diperlukan. Apabila diijinkan oleh pemilik pekerjaan, Penyedia Jasa dapat
memanfaatkan sementara ruangan pada area bangunan yang tidak digunakan bila ada , yang akan
ditentukan oleh Pengawas.
7.2. Kantor Penyedia Jasa, los kerja dan gudang bahan.
Penyedia Jasa atas biaya sendiri berkewajiban membuat kantor Penyedia Jasa di lapangan, los kerja
untuk para pekerja dan gudang bahan yang dapat dikunci untuk menyimpan barang-barang, pada
tempat yang akan ditentukan oleh Pengawas Lapangan / Personalia Proyek.
a. Untuk menjaga kemungkinan diperlukannya kerja di luar jam kerja apabila terjadi hal – hal
mendesak, Penyedia Jasa dan Pelaksana wajib memberitahukan secara tertulis alamat, dan nomer
telpon di lokasi kepada Pengelola Proyek dan Konsultan Pengawas / Direksi.
b. Alamat Penyedia Jasa dan Pelaksana diharapkan tidak berubah – rubah selama pekerjaan. Bila
terpaksa terjadi perubahan alamat, Penyedia Jasa dan Pelaksana wajib memberitahukan secara
tertulis.
7.3. Penyedia Jasa berkewajiban menjaga kebersihan los pengawas serta inventarisnya.
7.4. Pagar Proyek.
Untuk keamanan lapangan kerja, bila dianggap perlu Direksi / Pemilik dapat memerintahkan kepada
Penyedia Jasa, untuk memagari sekelilingnya sehingga aman. Biaya untuk keperluan ini akan
dimasukan didalam penawaran Penyedia Jasa.
Tinggi Pagar Proyek minimum 1,80 m dari permukaan tanah dengan bahan dari seng gelombang BJLS
32 dicat, kolom setempat dari rangka kayu Lokal kls. II ukuran 5/7, memenuhi persyaratan kekuatan,
atau sesuai dengan peraturan Pemerintah Daerah setempat.
7.5. Kantor Penyedia Jasa, gudang bahan, los-los kerja dan los lainnya yang dibuat dan dibiayai oleh
Penyedia Jasa, setelah selesai pelaksanaan pembangunan / pekerjaan tersebut, harus segera
dibongkar / dibersihkan oleh pihak Penyedia Jasa, dan bahan-bahan bekasnya menjadi milik
Penyedia Jasa.

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
7.6. Direksikeet dan pagar Pengaman ( butir 1 & 4 di atas ) yang dibuat oleh Penyedia Jasa, setelah
selesai pelaksanaan pembangunan / pekerjaan tersebut, harus segera dibongkar / dibersihkan oleh
pihak Penyedia Jasa, dan bahan-bahan bekasnya menjadi milik Penyedia Jasa.

Pasal 8
KESEJAHTERAAN DAN KESELAMATAN PEKERJA

8.1. Penyedia Jasa berkewajiban menyediakan air minum yang bersih, sehat dan cukup di tempat
pekerjaan untuk para pekerja.
8.2. Penyedia Jasa berkewajiban menyediakan kotak PPPK ditempat pekerjaan.
8.3. Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan, Penyedia Jasa
bertanggung-jawab atas keselamatan dan keamanan pekerjaan, bahan dan peralatan teknis serta
konstruksi yang diserahkan Pejabat Pembuat Komitmen. Apabila terjadi kerusakan- kerusakan, maka
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab untuk memperbaikinya.
8.4. Apabila terjadi kecelakaan, Penyedia Jasa segera memberitahukan kepada Konsultan Pengawas
dan mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban kecelakaan itu.
8.5. Penyediaan Alat Pemadam Kebakaran :
Selama pembangunan berlangsung, Penyedia Jasa apabila diperlukan wajib menyediakan tabung
alat pemadam kebakaran ( Fire Extinguisher ) lengkap dengan isinya, dengan jumlah sekurang-
kurangnya 4 ( empat ) buah tabung. Masing-masing tabung berkapasitas 15 Kg.
8.6. Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Tenaga Kerja No.
30/KPTS/1984 dan Kep-07/Men/1984 tanggal 27 Januart 1984 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 33 Tahun 1977 bagi Tenaga Kerja Borongan Harian Lepas pada Penyedia Jasa
Induk maupun Sub Penyedia Jasa yang melaksanakan Proyek-proyek Departemen Pekerjaan Umum,
pihak Penyedia Jasa yang sedang melaksanakan pembangunan / pekerjaan agar ikut serta dalam
program ASTEK dan memberitahukan secara tertulis kepada Pejabat Pembuat Komitmen.

Pasal 9
TENAGA DAN SARANA KERJA

Penyedia Jasa harus menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan-bahan, peralatan berikut alat bantu
lainnya untuk melaksanakan bagian-bagian pekerjaan serta mengadakan pengamanan, pengawasan dan
pemeliharaan terhadap bahan-bahan, alat-alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan
berlangsung sehingga seluruh pekerjaan selesai dengan sempurna sampai dengan diserahterimakannya
pekerjaan tersebut kepada Pejabat Pembuat Komitmen.

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
9.1. Tenaga kerja / tenaga ahli
Tenaga Kerja dan Tenaga Ahli yang memadai dan berpengalaman dengan jenis dan volume
pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Peralatan bekerja.
Menyediakan alat-alat bantu, seperti mesin las, alat-alat bor, alat-alat pengangkat dan pengangkut
serta peralatan-peralatan lain yang benar- benar diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
9.2. Bahan-bahan bangunan
Menyediakan bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap jenis pekerjaan yang
akan dilaksanakan serta pengiriman material harus tepat waktu sesuai pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
9.3. Penyediaan air dan daya listrik untuk bekerja.
a. Air untuk bekerja harus disediakan oleh Penyedia Jasa dengan membuat sumur pompa di area
pekerjaan atau disuplay dari luar.
b. Air harus bersih, bebas dari bau, bebas dari lumpur, minyak dan bahan kimia lainnya yang
merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan dari Konsultan
Pengawas / Direksi.
c. Penyedia Jasa harus membuat bak penampung air untuk bekerja yang senantiasa terisi penuh
dengan kapasitas 3,5 M3.
d. Listrik untuk bekerja harus disediakan Penyedia Jasa dan diperoleh dari sambungan sementara
PLN setempat selama masa pembangunan. Penggunaan Diesel untuk pembangkit tenaga listrik
hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara atas petunjuk pengawas.

Pasal 10
PERSYARATAN DAN STANDARISASI

10.1. Persyaratan pelaksanaan.


Untuk menghindari klaim dari 'User' / Proyek dikemudian hari maka Penyedia Jasa harus betul-betul
'memperhatikan' semua pelaksanaan pekerjaan dengan memperhitungkan 'ukuran jadi (finished) sesuai
persyaratan ukuran pada gambar kerja dan penjelasan SPELSIFIKASI TEKNIS. Penyedia Jasa wajib
melaksanakan semua pekerjaan dengan mengikuti petunjuk dan syarat pekerjaan, peraturan
persyaratan pemakaian bahan bangunan yang dipergunakan sesuai dengan Rencana kerja dan
Syarat-Syarat Teknis dan petunjuk yang diberikan oleh Konsultan Pengawas.

Sebelum melaksanakan setiap pekerjaan di lapangan, Penyedia Jasa wajib memperhatikan dan
melakukan koordinasi kerja dengan pekerjaan lain yang menyangkut pekerjaan Struktur, Arsitektur,
Mekanikal, Elektrikal, Plumbing / Sanitasi dan mendapat ijin tertulis dari Konsultan Pengawas. Untuk
menjamin mutu dan kelancaran pekerjaan Penyedia Jasa harus menyediakan :
Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
a. Site manager / Pelaksana sebagai penanggung jawab lapangan yang terampil dan ahli
dibidangnya selama pelaksanaan pekerjaan dan selama masa pemeliharaan guna memenuhi
kewajiban menurut kontrak.
b. Buku harian untuk :
• Kunjungan tamu-tamu yang ada hubungannya dengan proyek.
• Mencatat semua petunjuk-petunjuk, keputusan-keputusan dan detail dari pekerjaan.
c. Alat-alat yang senantiasa tersedia di proyek adalah :
Semua alat – alat untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh Penyedia Jasa, sebelum
pekerjaan secara fisik dimulai dalam keadaan baik dan siap pakai, antara lain :
• Kamera
• Beton molen yang jumlahnya akan ditentukan kemudian oleh Konsultan Pengawas.
• Theodolit dan Water Pass.
• Alat ukur schuifmat
• Alat ukur panjang 50 m, 5 m.
• Perlengkapan penerangan untuk kerja lembur .
• Pompa air untuk sistem pengeringan apabila diperlukan.
• Mesin Las Besi Elektrik
• Crane / Katrol
• Peralatan lain sesuai dengan kebutuhan.
10.2. Standard yang dipergunakan.
Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti Normalisasi Indonesia, Standard Industri
Konstruksi, Peraturan Nasional lainnya yang ada hubungannya dengan pekerjaan antara lain :
a. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau Algemene Voorwarden
voor de Uitvoering bij Aaneming vanoenbare Werken (AV) 1941.
b. Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitasi Teknik dari Dewan Teknik Pembangunan
Indonesia.
c. Peraturan Umum dari Dinas Keselamatan Kerja Departemen Tenaga Kerja.
d. Standar Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung ( SK SNI T-15-1991-03 ),
dan atau Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971. NI-2 ( PBI ’71 )
e. Peraturan Konstruksi Baja yang berlaku di Indonesia (PPBI 1984).
f. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Listrik ( PUIL ) 1979 dan PLN setempat.
g. Peraturan Muatan Indonesia PMI.
h. Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia NI – PUBI 1970.
i. Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir Indonesia PUIPP.
j. Pedoman Plumbing Indonesia PPI 1979.

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
k. Persyaratan Cat Indonesia NI – 4.
l. Peraturan Kapur Indonesia NI – 7.
m. Peraturan Semen Portland Indonesia NI – 8.
n. Peraturan Bata merah sebagai bahan bangunan NI – 10.
o. Peraturan Umum dari Dinas Keselamatan Kerja Departemen Tenaga Kerja.
p. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia ( PKKI 1961 ).
q. Peraturan dan ketentuan lain yang dikeluarkan oleh jawatan / instansi Pemerintah Pusat dan
Daerah, yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan.

Selain ketentuan-ketentuan yang tersebut, berlaku pula dalam ketentuan ini :


a. Dokumen Lelang yang sudah disyahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen ( Gambar Kerja,
SPELSIFIKASI TEKNIS, BQ, Aanwijzing dan Surat Perjanjian Kontrak ).
b. Shop Drawing yang dibuat oleh Penyedia Jasa dan sudah disetujui / disahkan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen dan Konsultan Pengawas.

Pasal 11
LAPORAN HARIAN, MINGGUAN DAN BULANAN

11.1. Pelaksana lapangan setiap hari harus membuat Laporan Harian mengenai segala hal yang
berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan / pekerjaan, baik teknis maupun Administrasi.
11.2. Dalam pembuatan Laporan tersebut, pihak Penyedia Jasa harus memberikan data-data yang
diperlukan menurut data keadaan sebenarnya.
11.3. Pengawas Lapangan juga harus membuat Laporan mingguan dan Laporan bulanan secara rutin.
11.4. Laporan-laporan tersebut di atas, harus diserahkan kepada Kuasa Pengguna Anggaran untuk bahan
monitoring.

Pasal 12
PENJELASAN SPELSIFIKASI TEKNIS & GAMBAR

12.1. Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana kerja dan Syarat-syarat ( RKS ), maka yang mengikat /
berlaku adalah SPELSIFIKASI TEKNIS.
12.2. Harus juga disadari bahwa revisi-revisi pada alignment, loksasi, seksi ( bagian ) dan detail gambar
mungkin akan dilakukan didalam waktu pelaksanaan kerja. Penyedia Jasa harus melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan maksud gambar dan spesifikasinya, dan tidak boleh mencari keuntungan dari
kesalahan atau kelalaian dalam gambar atau dari ketidaksesuaian antara gambar dan spesifikasinya.
Setiap deviasi dari karakter yang tidak dijelaskan dalam gambar dan sepsifikasi atau gambar kerja

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
yang mungkin diperlukan oleh keadaan darurat konstruksi atau lain- lainnya, akan ditentukan oleh
Konsultan Pengawas dan disahkan secara tertulis.
12.3. Konsultan Pengawas akan memberikan instruksi berkenaan dengan penafsiran yang semestinya untuk
memenuhi ketentuan gambar dan spesifikasinya.
12.4. Ukuran
a. Pada dasarnya semua ukuran utama yang tertera dalam Gambar Kerja dan Gambar Pelengkap
meliputi ukuran dari :
• As – as
• Luar – luar
• Dalam – dalam
• Luar – dalam

b. Ukuran-ukuran yang digunakan disini semuanya dinyatakan dalam mm (milimeter).


c. Khusus ukuran-ukuran dalam Gambar Kerja Arsitektur pada dasarnya adalah ukuran jadi seperti
dalam keadaan selesai ( "finished" ).
d. Bila ada keraguan mengenai ukuran, Penyedia Jasa wajib melaporkan secara tertulis kepada
Konsultan Pengawas yang selanjutnya akan memberikan keputusan ukuran mana yang akan
dipakai dan dijadikan pegangan.
e. Bila ukuran sudah tertera dalam gambar atau dapat dihitung, maka pengukuran skala tidak boleh
dipergunakan kecuali bila sudah disetujui Konsultan Pengawas. Setiap deviasi dari gambar karena
kondisi lapangan yang tak terduga akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas dan disyahkan
secara tertulis. Penyedia Jasa tidak dibenarkan merubah atau mengganti ukuran - ukuran yang
tercantum di dalam Gambar Pelaksanaan tanpa sepengetahuan konsultan pengawas / Direksi
teknis, dan apabila terjadi kesalahan akibat kelalaian Penyedia Jasa dalam berkoordinasi
dengan konsultan pengawas/Direksi teknis maka menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa baik
dari segi biaya maupun waktu
12.5. Perbedaan gambar
a. Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain dalam satu disiplin kerja, maka gambar
yang mempunyai skala yang lebih besar yang mengikat / berlaku.
b. Bila ada perbedaan antara gambar kerja Arsitektur dengan Sipil / Struktur, maka Penyedia Jasa
wajib melaporkannya kepada Konsultan Pengawas yang akan memutuskannya setelah
berkonsultasi dengan Perencana.
c. Bila ada perbedaan antara gambar kerja Arsitektur dengan Sanitasi, Elektrikal / Listrik dan
Mekanikal, maka yang dipakai sebagai pegangan adalah ukuran fungsional dalam gambar kerja
Arsitektur.

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
d. Mengingat setiap kesalahan maupun ketidaktelitian di dalam pelaksanaan satu bagian pekerjaan
akan selalu mempengaruhi bagian pekerjaan lainnya, maka di dalam hal terdapat ketidak-
jelasan, kesimpang-siuran, perbedaan-perbedaan dan ataupun ketidaksesuaian dan keragu-
raguan diantara setiap Gambar Kerja, Penyedia Jasa diwajibkan melaporkan kepada Konsultan
Pengawas dan Direksi teknis secara tertulis, dan mengadakan pertemuan dengan Konsultan
Pengawas / Direksi teknis dan Konsultan Perencana, untuk mendapat keputusan gambar mana
yang akan dijadikan pegangan.
e. Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh Penyedia Jasa untuk memperpanjang
/ meng-"klaim" biaya maupun waktu pelaksanaan.
12.6. Shop drawing
Shop drawing merupakan gambar detail pelaksanaan di lapangan yang harus dibuat oleh Penyedia
Jasa berdasarkan Gambar Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan lapangan.
Penyedia Jasa wajib membuat shop drawing untuk detail khusus yang belum tercakup lengkap dalam
Gambar Kerja / Dokumen Kontrak maupun yang diminta oleh Konsultan Pengawas.

Dalam shop drawing Ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan semua data yang diperlukan
termasuk pengajuan contoh dari semua bahan, keterangan produk, cara pemasangan dan atau
spesifikasi / persyaratan khusus sesuai dengan spesifikasi pabrik yang belum tercakup secara lengkap
di dalam Gambar Kerja / Dokumen Kontrak maupun di dalam Buku ini.
Penyedia Jasa wajib mengajukan shop drawing tersebut kepada Konsultan Pengawas untuk medapat
persetujuan tertulis. Semua gambar yang dipersiapkan oleh Penyedia Jasa dan diajukan kepada
Konsultan Pengawas untuk diminta persetujuannya harus sesuai dengan format standar dari proyek dan
harus digambar pada kertas kalkir yang dapat direproduksi.
12.7. Perubahan, penambahan, pengurangan pekerjaan dan pembuatan "as- built drawing".
a. Tata cara pelaksanaan dan penilaian perubahan, penambahan dan pengurangan pekerjaan
disesuaikan dengan Dokumen Kontrak.
b. Setelah Pekerjaan selesai dan diserah-terimakan, Penyedia Jasa berkewajiban membuat gambar-
gambar yang telah dikerjakan / dibangun oleh Penyedia Jasa ( As-Built Drawing ). Biaya untuk
penggambaran “As-Built Drawing’’, sepenuhnya menjadi tanggungan Penyedia Jasa.
c. Tugas mengerjakan pekerjaan tambah / kurang diberitahukan dengan tertulis dalam buku harian
oleh Konsultan Pengawas / Direksi serta atas persetujuan Pemberi Tugas.
d. Pekerjaan tambah / kurang hanya berlaku bila memang nyata – nyata ada perintah tertulis dari
Konsultan Pengawas / Direksi atau persetujuan Pemberi Tugas.
e. Biaya pekerjaan tambah / kurang akan diperhitungkan menurut daftar harga satuan pekerjaan,
yang dimasukan oleh Penyedia Jasa, yang pembayarannya diperhitungkan bersama dengan
angsuran terakhir.

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
f. Untuk pekerjaan tambah yang harga satuannya tidak tercantum dalam harga satuan yang
dimasukan dalam penawaran harga satuannya akan ditentukan lebih lanjut oleh Konsultan
Pengawas / Direksi bersama – sama Penyedia Jasa dengan persetujuan Pemberi Tugas.
g. Adanya pekerjaan tambah tidak dapat dijadikan alasan sebagai penyebab kelambatan
penyerahan pekerjaan, tetapi Konsultan Pengawas / Pengelola Proyek dapat mempertimbangkan
perpanjangan waktu karena adanya pekerjaan tambahan tersebut.

Pasal 13
TANGGUNG - JAWAB PENYEDIA JASA

13.1. Penyedia Jasa harus bertanggung-jawab penuh atas kualitas pekerjaan sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar Kerja.
13.2. Kehadiran Konsultan Pengawas selaku wakil Pejabat Pembuat Komitmen untuk melihat, mengawasi,
menegur, atau memberi instruksi tidak mengurangi tanggung jawab penuh tersebut di atas.
13.3. Penyedia Jasa bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan yang timbul akibat pelaksanaan
pekerjaan. Penyedia Jasa berkewajiban memperbaiki kerusakan tersebut dengan biaya Penyedia
Jasa sendiri.
13.4. Bilamana terjadi gangguan yang dapat mempengaruhi pelaksanan pekerjaan, maka Penyedia Jasa
berkewajiban memberikan saran-saran perbaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen melalui
Konsultan Pengawas. Apabila hal iri tidak dilakukan, Penyedia Jasa bertanggung jawab atas
kerusakan yang timbul.
13.5. Penyedia Jasa bertanggung jawab atas keselamatan tenaga kerja yang dikerahkan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
13.6. Segala biaya yang timbul akibat kelalaian Penyedia Jasa dalam melaksanakan pekerjaan menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa.
13.7. Selama pembangunan berlangsung, Penyedia Jasa harus menjaga keamanan bahan / material,
barang milik Proyek, Konsultan Pengawas dan milik Pihak Ketiga yang ada di lapangan, maupun
bangunan yang dilaksanakannya sampai tahap serah terima. Bila terjadi kehilangan bahan-bahan
bangunan yang telah disetujui, baik yang telah dipasang maupun belum; adalah tanggung jawab
Penyedia Jasa dan tidak akan diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah.
13.8. Apabila terjadi kebakaran, Penyedia Jasa bertanggung jawab atas akibatnya, baik yang berupa
barang-barang maupun keselamatan jiwa.
13.9. Apabila pekerjaan telah selesai, Penyedia Jasa harus segera mengangkut bahan tongkaran dan sisa-
sisa bahan bangunan yang sudah tidak dipergunakan lagi keluar lokasi pekerjaan. Segala
pembiayaannya menjadi tanggungan Penyedia Jasa.

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
Pasal 14
KETENTUAN DAN SYARAT BAHAN-BAHAN

14.1. Sepanjang tidak ada ketetapan lain dalam Spesifikasi Teknis ini maupun dalam berita Acara
Penjelasan Pekerjaan, bahan-bahan yang akan dipergunakan maupun syarat-syarat pelaksanaan
harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam A.V. dan Persyaratan Umum Bahan Bangunan
Indonesia ( PUBI th. 1982 ), Standar Industri Indonesia (SII) untuk bahan termaksud, serta ketentuan-
ketentuan dan syarat bahan-bahan lainnya yang berlaku di Indonesia. Seluruh barang material yang
dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan, seperti material, peralatan dan alat lainnya, harus dalam
kondisi baru dan dengan kualitas terbaik untuk tujuan yang dimaksudkan.
14.2. Merk pembuatan bahan / material dan komponen jadi.
a. Kecuali bila ditentukan lain dalam kontrak ini, semua merk pembuatan atau merk dagang dalam
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat Teknis ini dimaksudkan sebagai dasar perbandingan
kualitas/setara dan tidak diartikan sebagai suatu yang mengikat. Setiap keterangan mengenai
peralatan, material, barang atau proses, dalam bentuk nama dagang, buatan atau nomor katalog
harus dianggap sebagai penentu standard atau kualitas dan tidak boleh ditafsirkan sebagai
upaya membatasi persaingan; dan Penyedia Jasa harus dengan sendirinya menggunakan
peralatan, material, barang atau proses, yang atas penilaian Konsultan Pengawas dan Perencana,
sesuai dengan keterangan itu. Seluruh material patent itu harus dipergunakan sesuai dengan
instruksi pabrik yang membuatnya.
b. Bahan / material dan komponen jadi yang dipasang / dipakai harus sesuai dengan yang
tercantum dalam Gambar dan Spesifikasi Teknis, memeriuhi standard spesifikasi bahan tersebut
mengikuti peraturan persyaratan bahan bangunan yang berlaku.
c. Apabila dianggap perlu, Konsultan Pengawas berhak untuk menunjuk tenaga ahli yang ditunjuk
oleh pabrik dan atau Supplier yang bersangkutan tersebut sebagai pelaksana. Dalam hal ini,
Penyedia Jasa tidak berhak mengajukan claim sebagai pekerjaan tambah.
d. Disyaratkan bahwa satu merk pembuatan atau merk dagang hanya diperkenankan untuk setiap
jenis bahan yang boleh dipakai dalam pekerjaan ini.
e. Penggunaan bahan produk lain yang setaraf dengan apa yang dipersyaratkan harus disertai test
dari Laboratorium lokal / dalam negeri baik kualitas, ketahanan serta kekuatannya dan harus
disetujui oleh Konsultan Pengawas secara tertulis dan diketahui oleh Konsultan Perencana. Apabila
diperlukan biaya untuk test Laboratorium, maka biaya tersebut harus ditanggung oleh Penyedia
Jasa tanpa dapat mengajukan sebagai biaya tambah.
14.3. Penyedia Jasa / Pelaksana terlebih dahulu harus memberikan contoh-contoh semua bahan-bahan yang
diperlukan untuk bangunan tersebut kepada Konsultan Pengawas / Direksi dan Perencana untuk
mendapatkan persetujuan secara tertulis sebelum semua bahan-bahan tersebut didatangkan / dipakai.

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
Contoh bahan tersebut yang harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas dan Perencana adalah
sebanyak empat ( 4 ) buah dari satu bahan yang ditentukan untuk menetapkan "standard of
appearance" dan disimpan di ruang Direksi. Paling lambat waktu penyerahan contoh bahan adalah
dua ( 2 ) minggu sebelum jadwal pelaksanaan.
14.4. Keputusan bahan, jenis, warna, tekstur dan produk yang dipilih, akan diinformasikan kepada Penyedia
Jasa selama tidak lebih dari tujuh ( 7 ) hari kalender setelah penyerahan contoh bahan tersebut.
14.5. Penyimpanan material
Penyimpanan dan pemeliharaan bahan harus sesuai persyaratan pabrik yang bersangkutan, dan atau
sesuai dengan spesifikasi bahan tersebut.
a. Material harus disimpan sedemikian rupa untuk menjaga kualitas dan kesesuaiannya untuk
pekerjaan. Material harus diletakkan di atas permukaan yang bersih, keras dan bila diminta harus
ditutupi. Material harus disimpan sedemikian rupa agar memudahkan pemeriksaan.
b. Tempat penyimpanan barang harus dibersihkan ( clearing ) dan diratakan ( levelling ) menurut
petunjuk Konsultan Pengawas.
c. Bagian tengah tempat penyimpanan barang harus ditinggikan dan miring kesamping sesuai
dengan ketentuan, sehingga memberikan drainasi / pematusan dari kandungan air / cairan yang
berlebihan. Material harus disusun sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan pemisahan
bahan ( segregation ), agar timbunan tidak berbentuk kerucut, dan menjaga gradasi serta
mengatur kadar air. Penyimpanan agregat kasar harus ditimbun dan diangkat / dibongkar lapis
demi lapis dengan tebal lapisan tidak lebih dari satu meter. Tinggi tempat penyimpanan tidak
lebih dari lima meter.

Pasal 15
PEMERIKSAAN BAHAN-BAHAN

15.1. Bahan-bahan yang didatangkan / dipekerjakan harus sesuai dengan contoh-contoh yang telah
disetujui Konsultan Pengawas seperti yang diatur dalam Pasal 14 di atas.
15.2. Bahan-bahan yang tidak memenuhi syarat-syarat atau kualitas jelek yang dinyatakan afkir / ditolak
oleh Konsultan Pengawas harus segera dikeluarkan dari lapangan bangunan selambat-lambatnya
dalam tempo 3 X 24 jam dan tidak boleh dipergunakan.
15.3. Apabila sesudah bahan-bahan tersebut dinyatakan ditolak oleh Pengawas / Direksi / Perencana dan
ternyata masih dipergunakan oleh Pelaksana, maka Konsultan Pengawas / Perencana berhak
memerintahkan pembongkaran kembali kepada Penyedia Jasa yang mana segala kerugian yang
diakibatkan oleh pembongkaran tersebut menjadi tanggungan Penyedia Jasa sepenuhnya disamping
pihak Penyedia Jasa tetap dikenakan denda sebesar 1 o/oo ( satu permil ) dari harga borongan.
15.4. Jika terdapat perselisihan dalam pelaksanaan tentang pemeriksaan kualitas dari bahan-bahan
tersebut, maka Penyedia Jasa harus dan memeriksakannya ke Laboratorium balai Penelitian Bahan-
Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
Bahan Pemerintah untuk diuji dan hasil pengujian tersebut disampaikan kepada Pengawas / Direksi /
Perencana secara tertulis. Segala biaya pemeriksaan ditanggung oleh Penyedia Jasa,
15.5. Sebelum ada kepastian dari laboratorium tersebut di atas tentang baik atau tidaknya kualitas dari
bahan-bahan tersebut. Pelaksana tidak diperkenankan melanjutkan pekerjaan-pekerjaan yang
menggunakan bahan-bahan tersebut di atas.
15.6. Bila diminta oleh Konsultan Pengawas, Penyedia Jasa harus memberikan penjelasan lengkap tertulis
mengenai tempat asal diperolehnya material dan tempat pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Pasal 16
SUPPLIER DAN SUB PENYEDIA JASA

16.1. Jika Penyedia Jasa menunjuk supplier dan atau Penyedia Jasa Bawahan ( Sub - Penyedia Jasa )
didalam hal pengadaan material dan pemasangannya, maka Penyedia Jasa 'wajib' memberitahukan
terlebih dahulu kepada Konsultan Pengawas dan Direksi untuk mendapatkan persetujuan.
16.2. Supplier wajib hadir mendampingi Konsultan Pengawas di Lapangan untuk pekerjaan khusus dimana
pelaksanaan dan pemasangan bahan tersebut perlu persyaratan khusus sesuai instruksi pabrik.

Pasal 17
PEMBERSIHAN TEMPAT KERJA

17.1. Pekerjaan ini mencakup pembersihan, pembongkaran, pembuangan lapisan tanah permukaan, dan
pembuangan serta pembersihan tumbuh- tumbuhan dan puing-puing di dalam daerah kerja, kecuali
benda-benda yang telah ditentukan harus tetap di tempatnya atau yang harus dipindahkan sesuai
dengan ketentuan pasal-pasal yang lain dari spesifikasi ini.
Pekerjaan ini mencakup juga perlindungan / penjagaan tumbuhan dan benda-benda yang ditentukan
harus tetap berada di tempatnya dari kerusakan atau cacat.
17.2. Segala obyek yang berada di muka tanah dan semua pohon, tonggak, kayu busuk, tunggul, akar,
serpihan, tumbuhan lainnya, sampah dan rintangan-rintangan lainnya yang muncul, yang tidak
diperuntukan berada di sana, harus dibersihkan dan / atau dibongkar, dan di buang bila perlu. Pada
daerah galian, segala tunggul dan akar harus di buang dari daerah sampai kedalaman sekurang-
kurangnya 50 cm di bawah elevasi lubang galian sesuai Gambar Kerja.
Lubang-lubang akibat pembongkaran harus diurug dengan material yang memadai dan dipadatkan
sampai 90% dari kepadatan kering maksimum sesuai AASHTO T 99.

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
Pasal 18
PEMASANGAN PATOK UKUR DAN PAPAN BANGUNAN ( ‘BOUWPLANK’ )

18.1. Situasi dan Ukuran


a. Pekerjaan Pemagaran Keliling Area Pelabuhan 135 m
b. Ukuran-ukuran tersebut dalam pasal terdahulu dimaksudkan sebagai garis besar pelaksanaan dan
pegangan Penyedia Jasa.
c. Penyedia Jasa wajib meneliti situasi tapak, terutama keadaan tanah bangunan, sifat dan luasnya
pekerjaan dan hal – hal lain yang dapat mempengaruhi harga penawarannya.
d. Kelalaian dan atau kekurangan ketelitian Penyedia Jasa dalam hal ini tidak dapat dijadikan
alasan untuk mengajukan tuntutan.
e. Ukuran satuan yang dipergunakan di sini semuanya dinyatakan dalam mm, cm, dan m.
f. Duga lantai (permukaan atas lantai ditetapkan sama dengan 0.00), Lebih jelasnya lihat gambar
rencana.
g. Memasang papan pengawas (Bouwplank).
h. Ketetapan letak bangunan diukur di bawah pengawasan Konsultan Pengawas / Direksi dengan
patok yang dipancang kuat – kuat, dan papan terentang dengan ketebalan 2 cm diketam rata
pada sisi bagian atasnya.
i. Penyedia Jasa harus menyediakan pembantu yang ahli dalam cara-cara mengukur. Alat penyipat
ruang (theodolite), dan alat penyipat datar (waterpass), yang selalu berada di lapangan.

18.2. Patok ukur


a. Penyedia Jasa harus membuat patok-patok untuk membentuk garis- garis sesuai dengan gambar,
dan harus memperoleh persetujuan Konsultan Pengawas sebelum memulai pekerjaan. Bila
dianggap perlu Konsultan Pengawas dapat merevisi garis-garis / Kemiringan dan meminta
Penyedia Jasa untuk membetulkan patok- patok. Penyedia Jasa harus mengajukan pemberitahuan
mengenai rencana pematokan atau penentuan permukaan ( level ) dari bagian pekerjaan tertentu,
tidak kurang dari 48 (empat puluh delapan) jam, agar susunan patok itu dapat diperiksa.
b. Patok ukur dibuat dari bahan beton bertulang secukupnya, berpenampang 15 x 15 cm, tertancap
kuat ke dalam tanah sedalam 100 cm dengan bagian yang muncul di atas muka tanah cukup untuk
memberikan indikasi peil + 0.00 sesuai Gambar Kerja, dan di atasnya ditambahkan pipa besi
untuk mencantumkan patokan ketinggian di atas peil ± 0.00.
c. Jumlah patok ukur yang harus dibuat oleh Penyedia Jasa minimal 2 ( dua ) buah, dan lokasi
penanamannya sesuai petunjuk dan persetujuan Konsultan Pengawas, sedemikian rupa sehingga
tidak mengganggu atau terganggu selama pelaksanaan pembangunan berlangsung.

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
d. Patok ukur adalah permanen, tidak dapat diubah, harus diberi tanda yang jelas, dan dijaga
keutuhannya sampai pelaksanaan pembangunan selesai dan ada instruksi dari Konsultan
Pengawas untuk dibongkar.

18.3. Bowplank Papan bangunan


a. Papan bangunan (bouwplank) dibuat dari kayu Borneo dengan ukuran tebal 3 cm dan lebar 15
cm, lurus dan diserut rata pada sisi sebelah atasnya.
b. Papan bangunan dipasang pada patok kayu 5/7 yang jarak satu sama lain adalah 1.50 m;
tertancap di tanah sehingga tidak dapat digerak-gerakkan atau diubah.
c. Papan bangunan dipasang sejarak 2.00 m dari as pondasi teriuar atau sesuai dengan keadaan
setempat.
d. Tinggi sisi atas papan bangunan harus sama dengan lainnya dan atau rata waterpass, kecuali
dikehendaki lain oleh Konsultan Pengawas.
e. Setelah selesai pemasangan papan bangunan, Penyedia Jasa harus melaporkan kepada Konsultan
Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
f. Penyedia Jasa harus menjaga dan memelihara keutuhan dan ketepatan letak papan bangunan ini
sampai tidak diperlukan lagi.

Pasal 19
PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN

19.1. Ijin memasuki tempat kerja


Direksi dan Konsultan Pengawas atau setiap petugas yang diberi kuasa olehnya, setiap waktu dapat
memasuki tempat pekerjaan, atau semua bengkel dan tempat-tempat dimana pekerjaan sedang
dikerjakan / dipersiapkan atau dimana bahan / barang dibuat.
19.2. Pemeriksaan Pekerjaan
a. Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan Penyedia Jasa, tetapi karena
bahan/material ataupun komponen jadi, maupun mutu pekerjaannya sendiri ditolak oleh Konsultan
Pengawas / Direksi harus segera dihentikan dan selanjutnya dibongkar atas biaya Penyedia Jasa
dalam waktu yang ditetapkan oleh Konsultan Pengawas / Direksi.
b. Tidak ada pekerjaan yang boleh ditutup atau menjadi tidak terlihat sebelum mendapatkan
persetujuan pengawas dan Penyedia Jasa harus memberikan kesempatan sepenuhnya kepada
pengawas ahli untuk memeriksa dan mengukur pekerjaan yang akan ditutup dan tidak terlihat.
c. Penyedia Jasa harus melaporkan kepada pengawas kapan setiap pekerjaan sudah siap atau
diperkirakan akan siap diperiksa.
d. Bila permohonan pemeriksaan pekerjaan itu dalam waktu 2 x 24 jam ( dihitung dari jam
diterimanya surat permohonan pemeriksaan, tidak terhitung hari libur / hari Raya ) tidak dipenuhi
Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
/ ditanggapi oleh Konsultan Pengawas / Direksi, maka Penyedia Jasa dapat meneruskan
pekerjaannya dan bagian yang seharusnya diperiksa dianggap telah disetujui oleh Konsultan
Pengawas / Direksi.
e. Bila Penyedia Jasa melalaikan perintah, Konsultan Pengawas / Direksi berhak menyuruh
membongkar bagian pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk diperbaiki.
f. Biaya pembongkaran dan pemasangan / perbaikan kembali menjadi tanggungan Penyedia Jasa,
tidak dapat di "klaim" sebagai biaya pekerjaan tambah maupun alasan untuk perpanjangan
waktu pelaksanaan.

19.3. Kemajuan Pekerjaan


a. Seluruh bahan, peralatan konstruksi dan tenaga kerja yang harus disediakan oleh Penyedia Jasa
demikian pula metode / cara pelaksanaan pekerjaan harus diselenggarakan sedemikian rupa,
sehingga diterima oleh konsultan Pengawas.
b. Apabila laju kemajuan pekerjaan atau bagian pekerjaan pada suatu waktu menurut penilaian
Konsultan Pengawas telah terlambat, untuk menjamin penyelesaian pada waktu yang telah
ditentukan atau pada waktu yang diperpanjang maka pengawas harus memberikan petunjuk
secara tertulis langkah-langkah yang perlu diambil guna melancarkan laju pekerjaan sehingga
pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.

19.4. Perintah untuk pelaksanaan ( foreman ).


Bila Penyedia Jasa atau petugas lapangannya tidak berada di tempat kerja di mana Konsultan
Pengawas bermaksud untuk memberikan petunjuk atau perintah, maka petunjuk atau perintah itu harus
dituruti dan dilaksanakan oleh semua petugas Pelaksana atau petugas yang ditunjuk oleh Penyedia
Jasa untuk menangani pekerjaan itu.

19.5. Toleransi
Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan dalam kontrak ini harus dikerjakan sesuai dengan toleransi yang
diberikan dalam Spesifikasi, dan toleransi lainnya yang ditetapkan pada bagian lainnya.

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
BAB III
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN

Pasal 1
UMUM

1.1. Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan meliput penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya
yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini secara lengkap, yakni:
a. Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan gambar kerja serta buku uraian pekerjaan dan persyaratan
pelaksanaan teknis.
b. Pekerjaan pembersihan lokasi (site) dan setelah pelaksanaan pekerjaan selesai.
c. Pengaman, pengawasan dan pemeliharaan terhadap alat-alat kerja, bahan-bahan, maupun hasil
selarna masa pelaksanaan berlangsung sehingga hasil pelaksanaan sempuma.
1.2. Persyaratan Umum
a. Gambar Dokumen
• Dalam hal terjadi perbedaan atau pertentangan dalam gambar - garnbar yang ada dalam
buku uraian pekerjaan ini maupun perbedaan yang terjadi akibat keadaan di lapangan,
Penyedia Jasa diwajibkan melaporkannya kepada Direksi secara tertulis
• Untuk mendapatkan keputusan pelaksanaan di lapangan setelah terlebih dahulu Direksi
berunding dengan Perencana.
• Semua ukuran yang tertera dalam gambar kerja adalah ukuran jadi, dalam keadaan
terpasang/selesai.
• Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, maka sebelum memulai pekerjaan Penyedia
Jasa diwajibkan terlebih dahulu memperhatikan dan meneli ti sernua ukuran yang tercantum
dalam gambar kerja seperti pei lpei l, ketinggian, lebar, ketebalan, luas penampang dan
detail lainnya dan disesuaikan dengan kondisi dilapangan.
b. Shop Drawing
• Penyedia Jasa diwajibkan membuat shop drawing untuk detail khusus yang belum tercakup
lengkap dalam gambar kerja/ dokumen kontrak yang diminta oleh Direksi/Perencana.
• Dalam shop drawing ini harus jelas dicanturnkan dan digambarkan semua data yang
diperlukan termasuk pengajuan contoh bahan, jenis tanaman cara pemasangan sesuai dengan
spesifikasi bahan.

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
c. Koordinasi
• Penunjukkan supplier dan sub Penyedia Jasa harus mendapatkan persetujuan Direksi.
• Penyedia Jasa wajib mengadakan koordinasi pelaksanaan atas petunjuk Direksi dengan sub
Penyedia Jasa atau supplier.
• Supplier wajib mendampingi Direksi di lapangan untuk penjelasan pekerjaan tertentu atau
khusus sesuai spesifikasi bahan.
d. Standar Mutu Yang Dipakai
• Sernua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti Normalisasi Indonesia Standard
dan Peraturan lainnya yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini.
• Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.
• Petunjuk dan Peringatan balk lisan maupun tertulis yang diberikan oleh Direksi
e. Bahan/Material dan Kornponen Jadi
• Bahan-bahan yang digunakan harus sesuai dengan yang tercantum dalam gambar kerja,
memenuhi standard spesifikasi bahan yang telah dipilih/ ditunjuk disetujui mengikufi peraturan
tertulis dalam buku uraian pekerjaan ini dan petunjuk Direksi.
• Semua produk bahan atau pembuatan yang tercantum dalam buku uraian pekerjaan ini
dimaksudkan sebagai dasar perbandingan kualitas dan tidak diartikan mengikat. Apabila
Penyedia Jasa dapat mengusulkan produk lain yang mempunyai nilai kualitas yang sama, atas
persetujuan Direksi maka produk tersebut dapat digunakan sebagai pengganti.
• Setiap bahan/produk, dalam pelaksanaannya harus dibawah pengawasan/supervisi yang
disetujui Direksi.
• Sebelum dilaksanakan pekerjaan yang akan dilakukan, Penyedia Jasa diwajibkan
memperlihatkan jenis-jenis bahan/produk/tanannan untuk pelaksanaan pekerjaan.
• Penyirnpanan dan pemeliharaan bahan dan komponen jadi harus sesuai dengan persyaratan
spesifikasi bahan tersebut.
f. Peninjauan Dan Pengujian Bahan
Semua bahan untuk pekerjaan ini apabi la dianggap perlu harus di tinjau dan diuji , baik pada
pembuatan, pengerjaan maupun pelaksanaan di lapangan oleh Direksi.
g. Dasar Penentuan Ukuran/Posisi Pekerjaan
• Semua ukuran dan posisi di lapangan harus tepat sesuai dengan gambar kerja. Penyedia
Jasa wajib memperhatikan dan mempelajari segala petunjuk yang tertera dalam gambar
kerja untuk mendapatkan posisi dan ketepatan di lapangan bagi setiap bagian pekerjaan.
• Penyedia Jasa harus memasang tanda di lapangan sebagai patokan titik mula setiap
bagian dari pekerjaan dan harus sesuai dengan yang ditentukan pada gambar kerja.

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
• Apabila terjadi perbedaan antara gambar kerja dengan keadaan di lapangan, Penyedia
Jasa harus melaporkan kepada Direksi untuk mendapatkan pemecahannya.
h. Pembongkaran Dan Perbaikan Kembali
• Apabila dalam pelaksanaan harus dilakukan pembongkaran atau pemindahan akibat
pelaksanaan pekerjaan, maka Penyedia Jasa diwajibkan untuk memperbaikinya kembali atau
menyelesaikan pekerjaan tersebut hingga sempurna.
• Penyedia Jasa diwajibkan melaporkan terfebih dahulu kepada Direksi sebelum melakukan
pembongkaran/pemindahan segala yang ada di lapangan
i. Pekerjaan Pernbersihan Dan Pengamanan Setelah Pembangunan
• Pembersihan lokasi / site konstruksi dan semua pekerjaan yang termasuk dalam lingkup
pekerjaan, seperti yang tercantum dalam buku spesifikasi bahan yang dinyatakan tidak
digunakan lagi setelah pekerjaan selesai maka menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
Selama pembangunan berlangsung, Penyedia Jasa harus menjaga keamanan bahan/material, produk
maupun bangunan yang dilaksanakannya sampai tahap serah terima.

Pasal 2
PEKERJAAN TANAH

2.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan tanah adalah pekerjaan pembuatan lubang / galian di tanah dan termasuk
pengurugan / pemadatan tanah kembali yang diperlukan. Pekerjaan yang dimaksud meliputi
penyediaan Tenaga, peralatan dan alat bantu lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan tanah yang meliputi :
a. Pek. Galian Tanah Pondasi
b. Perataan ( cut / fill )
c. Galian lain seperti yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan atau Konsultan Pengawas.
Apabila ada Pekerjaan tanah yang tidak tercantum dalam lingkup pekerjaan diatas Penyedia Jasa
dapat melihat penjelasan yang lebih detail pada gambar kerja.
2.2. Persiapan Pelaksanaan
Sebelum pekerjaan dimulai lokasi yang akan dilaksanakan harus terlebih dahulu diteliti, diukur kembali
dan bersihkan dari berbagai macam kotoran, sampah, puing - puing dan segala sesuatu yang akan
mengganggu pelaksanaan pekerjaan. Barang yang tidak digunakan lagi harus dikeluarkan dari lokasi
Tapak / Site konstruksi dan dikumpulkan di tempat / lokasi tertentu yang ditunjukkan Konsultan
Pengawas / Direksi.

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
2.3. Persyaratan Pelaksanaan
a. Untuk keperluan semua galian harus diadakan pengukuran lengkap terlebih dahulu oleh Penyedia
Jasa dengan memakai papan bouwplank yang kuat, di papan bowplank tersebut harus diberi
semua ukuran – ukuran sumbu ( as ), dinding – dinding, kolom – kolom dan lain – lain yang mana
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.
b. Pekerjaan galian ini baru boleh dilaksanakan setelah papan Patok Ukur terpasang lengkap
dengan penandaan sumbu, ketinggian dan bentuk telah diperiksa seta disetujui Konsultan
Pengawas.
c. Hasil –hasil pengukuran itu harus disetujui oleh Konsultan Pengawas / Direksi sebelum galian tanah
dilaksanakan.
d. Urutan penggalian harus diatur sedemikian rupa dengan mengikuti petunjuk- petunjuk
Konsultan Pengawas sehingga tidak menimbulkan gangguan pada lingkungan tapak /
site atau menyebabkan timbulnya genangan air untuk waktu lebih dari 24 jam.
e. Semua galian-galian untuk lubang pondasi harus cukup lebar, supaya pekerja dapat bekerja
dengan leluasa, juga dinding galian harus cukup miring sehingga tidak ada kemungkinan tanah
akan jatuh kedalamnya.
f. Jika dalam pekerjaan galian terdapat akar-akar kayu, kotoran – kotoran dan lain – lain, maka
bagian itu harus dibersihkan / dikeluarkan.
g. Tanah berasal dari galian setelah dibersihkan dari segala macam kotoran atas persetujuan Direksi
maka dapat dipakai kembali untuk urugan pondasi, meratakan halaman dan lain – lain.
h. Apabila dan atau karena permukaan air tanah tinggi, Penyedia Jasa / Pemborong harus
menyediakan pompa air secukupnya untuk menyedot air yang menggenangi galian. Disyaratkan
bahwa seluruh permukaan galian terutama lantai galian, harus kering untuk pekerjaan-pekerjaan
selanjutnya, khususnya untuk pekerjaan :
- Pengurugan dan pemadatan
- Pondasi beton setempat dan Sloof beton
- Pondasi Batu Kali
i. Lubang galian tidak boleh ditimbun sebelum pondasi bangunan selesai dikerjakan.
j. Urugan pasir untuk alas pondasi harus dilaksanakan dengan tebal sesuai gambar.
k. Lapisan pasir harus padat dan harus bersih dari akar – akar dan kotoran lainnya.
l. Urugan sirtu untuk perataan peninggian lantai harus dilaksanakan dengan tebal sesuai gambar.
Lapisan sirtu harus padat dan harus bersih dari kotoran lainnya.
2.4. Harga satuan yang tercantum dalam penawaran harus sudah mencakup semua biaya; pekerja-
pekerja, pembersihan, sewa alat, penimbunan dan pembuangan hasil galian.

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
Pasal 3
PEKERJAAN URUGAN

3.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan pengurugan dan pemadatan tanah ini untuk Semua galian sampai permukaan yang
ditentukan dengan kepadatan CBR 2% atau sesuai Gambar Kerja.
Semua tanah lantai bangunan sampai permukaan yang ditentukan dengan kepadatan CBR 3%
atau sesuai Gambar Kerja.

Terkecuali untuk tempat tertentu / khusus, kepadatan tanahnya seperti tercantum dalam Gambar Kerja
atau petunjuk Konsultan Pengawas / Konsultan Perencana. Pekerjaan yang dimaksud meliputi
penyediaan Tenaga, peralatan dan alat bantu lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan tanah yang meliputi :
a. Urugan Bawah Pondasi
b. Urugan Bawah Lantai
c. Urugan Kembali
3.2. Persiapan Pelaksanaan
a. Bahan urugan yang dipakai adalah tanah merah atau pasir urug darat yang memenuhi
persyaratan sebagai bahan urugan.
b. Tanah bekas galian pada umumnya tidak boleh dipakai lagi untuk bahan urugan, kecuali apabila
tanah tersebut memenuhi persyaratan sebagai bahan urugan dan mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas.
c. Sumber bahan urugan ini harus mempunyai jumlah yang cukup untuk menjamin penyediaan bahan
urugan yang bisa mencukupi kebutuhan seluruh proyek.
d. Semua bahan urugan harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas, baik mengenai
kualitas bahan maupun sumber bahan itu sendiri sebelum dibawa atau digunakan di dalam lokasi
pekerjaan.
e. Bahan urugan yang mengandung tanah organis, akar-akaran, sampah dan lain-lain, tidak boleh
dipergunakan untuk urugan. Bahan-bahan seperti ini harus dipindahkan dan ditempatkan pada
daerah pembuangan yang disetujui atau ditunjuk oleh Konsultan Pengawas.
f. Daerah yang akan diurug harus dibersihkan dari humus dengan cara stripping setebal +
30 cm. Bahan-bahan urugan yang sudah ditempatkan di lokasi pengurugan tetapi tidak memenuhi
standar, harus dibuang dan diganti oleh Penyedia Jasa / Pemborong atas biaya sendiri.
3.3. Persyaratan Pelaksanaan
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, seluruh area pembangunan harus sudah bersih dari humus,
akar tanaman, benda-benda organis, sisa-sisa bongkaran dan bahan lain yang dapat mengurangi
kualitas pekerjaan ini.

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
b. Urugan harus bebas dari segala macam bahan yang dapat membusuk, sisa bongkaran, dan atau
yang dapat mempengaruhi kepadatan urugan. Tanah urugan dapat diambil dari bekas galian
atau tanah yang didatangkan dari luar yang tidak mengandung bahan-bahan seperti tersebut di
atas dan atau telah disetujui Konsultan Pengawas.
c. Penghamparan tanah urugan dilakukan lapis demi lapis dan langsung dipadatkan sampai
mencapai permukaan / peil yang diinginkan. Ketebalan perlapis setelah dipadatkan tidak boleh
melebihi 20 cm. Setiap kali penghamparan harus mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas yang menyatakan bahwa lapisan di bawahnya telah memenuhi kepadatan yang
disyaratkan, dan seluruh prosedur pemadatan ini harus ditulis dalam Berita Acara yang disetujui
Konsultan Pengawas.
d. Lapisan tanah lunak (lumpur) yang ada harus dihilangkan dengan dikeruk, sebelum pekerjaan
pengurugan dimulai. Pada saat pengerukan dan pengurugan, daerah ini harus dikeringkan.
e. Tidak boleh dilakukan pengurugan atau pemadatan selama hujan deras. Jika permukaan lapisan
yang sudah dipadatkan tergenang oleh air, Penyedia Jasa / Pemborong harus membuat alur-
alur pada bagian teratas untuk mengeringkannya sampai mencapai kadar air yang benar dan
dipadatkan kembali.
f. Ketinggian pengurugan setelah dipadatkan harus mencapai elevasisesuai yang tercantum dalam
Gambar Kerja.
g. Pengurugan untuk halaman yang tidak dibangun, jalan dan perkerasan, tidak perlu dipadatkan
dengan mesin pemadat, cukup ditimbris dengan tangan.
Bila terdapat bagian-bagian yang lebih tinggi dari permukaan tanah yang direncanakan, perataan pada
bagian ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga kelebihan tanah tersebut dapat diangkut ke tempat
lain yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas.

Pasal 4
PEKERJAAN BETON

4.1. Bahan.
a. Semen Portland.
Jenis semen portland yang dipakai harus memenuhi ketentuan – ketentuan dan syarat – syarat
yang ditentukan dalam NI – 8. (PBI ’71, Bagian 2, Bab 3. 2). Semen harus sampai ditempat kerja
dalam kondisi baik serta dalam kantong – kantong semen asli dari pabrik, satu macam produksi
dalam Negeri. Semen harus disimpan di dalam gudang yang kedap air berventilasi baik, di atas
lantai terangkat setinggi 20 cm. Kantong – kantong semen tidak boleh ditumpuk lebih dari 10
lapis. Penyimpanan selalu terpisah untuk setiap pengiriman diberi tanggal, serta harus dipakai
sesuai urutan pengiriman.

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
b. Air
Air yang dipakai harus tawar, bersih dan bebas zat-zat kimia yang dapat merusak beton, Air
yang dapat diminum dapat digunakan.
c. Agregat ( Pasir, kerikil atau batu pecah ).
Agregat halus dan kasar dapat dipakai agregat alami, atau batuan asal memenuhi syarat
menurut PBI 1971 ( NI – 2 ) Pasal 3 . 3, 3 . 4 dan 3 . 5 agregat tidak boleh mengandung bahan
yang dapat merusak beton dan ketahanan tulangan terhadap karatan. Dalam hal ini agregrat
harus memenuhi syarat berdasarkan hasil test laboratorium. Agregat – agregat harus disimpan di
tempat yang saling terpisah, berpermukaan yang bersih, padat, serta kering dan harus dicegah
terhadap pengotoran. tanah / lumpur, dan kotoran lainnya.
d. Baja Tulangan.
• Untuk baja polos, dipakai Mutu Baja U – 24 (fy = 240 MPa).
• Untuk baja deform / ulir, dipakai Mutu Baja U – 32 (fy = 320 MPa).
• Bila baja tulangan oleh Konsultan Pengawas / Direksi diragukan kualitasnya, maka harus
diperiksakan di Lembaga Penelitian bahan – bahan yang diakui, atas biaya Penyedia Jasa.
Untuk itu Penyedia Jasa wajib menunjukkan Surat Bukti / Sertifikat mengenai mutu baja yang
akan digunakan.
• Ukuran baja harus sebagai tersebut dalam gambar. Penggantian dengan diameter lain, hanya
diperkenankan atas persetujuan tertulis Konsultan Pengawas / Direksi. Bila penggantian
disetujui, maka luas penampang yang diperlukan tidak boleh berkurang dengan yang tersebut
dalam gambar atau perhitungan. Biaya yang diakibatkan oleh penggantian tulangan
terhadap yang ada di gambar, sejauh bukan kesalahan gambar, adalah tanggungan
Penyedia Jasa. Penyimpanan baja tulangan harus dihindari dari pengaruh segala macam
kotoran termasuk tanah/Lumpur, dan pengaruh karat. Penyimpanan di tempat terbuka dalam
jangka waktu yang lama harus dihindarkan.
e. Bahan Campuran Tambahan ( additives ).
• Pemakaian bahan tambahan kimiawi ( concerete admixtur ) kecuali yang disebut tegas dalam
gambar atau persyaratan harus seizin dari Konsultan Pengawas / Direksi. Untuk maka
Penyedia Jasa harus mengajukan permohonan tertulis. Penyedia Jasa harus mengajukan
kimiawinya serta bukti penggunaan selama 5 tahun di Indonesia.
• Penggunaan bahan tambahan harus sesuai dengan petunjuk teknis dari pabrik dan dimasukan
kedalam mesin pengaduk bersamaan dengan air adukan yang terakhir dituangkan kedalam
mesin pengaduk. Pemakaian additive tidak boleh menyebabkan dikuranginya volume semen
dalam adukan.

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
f. Lapisan Pelindung Beton.
Untuk lapisan pelindung pelat lantai beton harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Konsultan Pengawas/Direksi.
g. Acuan / Bekisting.
• Bahan acuan dibuat dari papan kayu kls II yang cukup kering dengan tebal min. 2 cm atau
dari plywood baru dengan tebal min. 12 mm.
• Pemasangan bekisting harus rapi dan kaku sehingga setelah dibongkar memberikan bidang
yang rata, dan hanya memerlukan sedikit penghalusan. Celah – celah antara papan harus
cukup rapat sehingga waktu pengecoran tidak ada air adukan yang keluar.
• Sebelum pengecoran, sisi dalam dari bekisting harus disiram air, diberi pelumas dan bebas
dari kotoran – kotoran atau benda – benda lain yang tidak diperlukan.
• Tebal selimut beton, harus diperhitungkan dan sesuai dengan aturan yang berlaku (PBI ’71 Bab
7, dan SNI T-15-1991-03 Pasal 3.16.7). Gunakan beton decking dengan mutu beton yang
sama dengan bagian struktur yang akan dicor.
• Tiang – tiang penyangga harus dibuat dari kayu, tidak boleh dari bambu. Konstruksi acuan
harus dibuat cukup kuat sehingga tidak berubah bentuknya pada waktu pengecoran beton.
h. Semua pekerjan beton dalam pekerjaan ini menggunakan mutu beton K-225
4.2. Macam Pekerjaan.
Campuran beton untuk beton bertulang non struktural dan struktural dibuat dengan perbandingan
volume dengan macam campuran C1 dan C2, seperti tersebut di bawah ini :

Macam Perbndingan Penggunaan

C1 1 pc : 2 ps : 3 kr Untuk pekerjaan beton


bertulang, non structural,
kolom praktis, meja beton ,
dsb .
C2 Dipakai campuran beton yang Dipakai mutu beton K - 175
direncanakan (*) dan K - 225 Untuk semua
pekerjaan struktur beton
bertulang, pondasi, poer,
sloof, kolom, balok, plat
lantai, balok ring, dan plat
luifel. Dalam hal ini dipakai
Mutu Beton K - 175 dan K -
225
(*) Untuk semua campuran beton bertulang, Penyedia Jasa wajib membuat mix design dan benda uji kubus beton, sesuai
dengan aturan yang berlaku, seperti PBI ’71. Dalam hal ini dipakai Mutu Beton K-100 dan K - 225.

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
Lingkup Pekerjaan yang ini meliputi :
a. Pondasi Telapak
b. Slof Beton
c. Kolom Beton
d. Ring Balok
4.3. Persyaratan Teknis.
a. Campuran Beton
Beton harus dibuat dari semen portland, Pasir, Kerikil/Split dan air seperti yang ditentukan
sebelumnya . semuanya dicampurkan dalam perbandingan yang sesuai dan diaduk sebaik-
baiknya sehingga sampai didapat kekentalan yang tepat. Penggunaan beton unuk konstruksi harus
berdasarkan tabel sebagai berikut :
Mutu Nilai slump (cm) Penggunaan
beton Min Max

K - 100 2.50 8,00 Beton tumbuk dan lantai kerja

K - 175 2.50 8,00

K - 225 2.50 8,00 Pondasi plat, plat lantai, plat


meja, plat dak, ruang lif,
kolom, balok, sloop dan ring
balok

b. Mix Desain dan kuat tekan Beton Karakteristik


Sebelum pelaksanaan pekerjaan Penyedia Jasa harus mengajukan mix desain untuk mutu beton K-
225. dan selanjutnya melakukan uji tekan karakteristik beton di laboratorium bahan/struktur yang
disetujui oleh Direksi. Tata cara pembuatan Mix desain dan uji tekan karakteristik beton harus
mengikuti Standar SK SNI T - 15 - 1990 - 03. Penyedia Jasa harus meyerahkan Seluruh hasil mix
desain dan uji tekan karatristik beton kepada Pemimpin Proyek dan Konsultan Pengawas sebelum
dilakukan Serah Terima Pertama.
c. Pengujian Konsistensi Beton dan Benda-Benda Uji Beton
• Banyaknya air yang dipakai untuk beton harus diatur menurut keperluan untuk menjamin
beton dengan konsistensi yang baik dan untuk menyesuaikan variasi kandungan
lembab atau gradasi ( perbutiran ) dari agregat waktu masuk dalam mesin pengaduk ( mixer
). Penambahan air untuk mencairkan kembali beton padat hasil pengadukan yang terlalu
lama atau yang menjadi kering sebelum dipasang adalah sama sekali tidak diperkenankan.
Keseragaman konsistensi beton untuk setiap kali pengadukan sangat perlu.

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
• Nilai slump dari beton (pengujian kerucut slump), tidak boleh kurang dari
8 cm. dan tidak melampaui 12 cm. untuk segala beton yang dipergunakan. Semua pengujian
harus sesuai dengan NI-2 PBI-1971. Konsultan Pengawas berhak untuk menuntut nilai
slump yang lebih kecil bila hal tersebut dapat dilaksanakan dan akan menghasilkan beton
berkualitas lebih tinggi atau alasan penghematan.
• Kekuatan tekan dari beton harus ditetapkan oleh Konsultan Pengawas melalui pengujian
biasa dengan kubus 15 x 15 x 15 cm. dibuat dan diuji sesuai dengan NI-2 PBI-1971.
Pengujian slump akan diadakan oleh Konsultan Pengawas sesuai dengan NI-2 PBI-1971,
Penyedia Jasa harus menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk mengerjakan contoh-contoh
pemeriksaan yang representatif.
• Pekerjaan Hammer Test ditetapkan oleh Konsultan Pengawas, dan pengujian akan diadakan
oleh Konsultan Pengawas, Penyedia Jasa harus menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk
mengerjakan contoh-contoh pemeriksaan yang representatif.
4.4. Persyaratan Pelaksanaan.
a. Rencana Bekisting dan penyangga cetakan Bekisting/Cetakan harus sesuai dengan bentuk dan
ukuran yang diinginkan pada gambar kerja. bahan yang akan dipakai untuk rencana cetakan
harus mendapat persetujuan dari konsultan pengawas sebelum pembuatan cetakan dimulai. bahan
cetakan hanya boleh dipergunakan 2 (dua) kali. Semua cetakan harus kokoh. Konstruksi cetakan
harus dapat memberikan hasil akhir yang baik. Persyaratan semua beton yang tampak (di expose)
adalah semi Expose artinya setelah cetakan dibungkar memberikan bidang yang rata dan hanya
memerlukan sedikit Finishing. Sebelum beton dicor permukaan panel cetakan harus bebas dari
kotoran-kotoran dan benda-benda lain yang tidak diperlukan dan harus diberi pelumas
secukupnya untuk mencegah lekatnya beton pada cetakan. Semua cetakan harus betulbetul teliti
dan aman pada kedudukan sehingga dapat dicegah pengambangan atau gerakan lain selama
pengecoran beton. Penyangga cetakan (steger) harus bertumpu baik sehingga tidak akan ada
kemungkinan penurunan cetakan selama pelaksaan. Celah-celah antara papan atau panel cetakan
harus rapat sehingga pada waktu pengecoran tidak ada air adukan yang keluar.
b. Baja Tulangan
Baja tulangan beton sebelum, dipasang harus bersih dari serpihan serpihan, karat minyak dan
lapisan lain yang merusak atau mengurangi daya lekat pada beton Baja tulangan harus
dibengkokan, dibentuk dengan teliti sesuai bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar. Baja
tulangan harus dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. Agar tulangan tetap
ditempatnya maka tulangan harus diikat kuat denga kawat beton (bindraat) dengan bantalan
blok-blok beton cetak/beton decking atau kursi -kursi besi, perenggang, sesuai dengan kebutuhan.
Dalam segala hal untuk baja tulang yang horizontal harus digunakan penunjang yang tepat

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
sehingga tidak akan ada batang yang turun. Penempatan besi beton didalam cetakan tidak boleh
menyinggung dinding atau dasar cetakan dengan tebal selimut beton minimal untuk :
• Kolom, sloof dan balok > 4 cm
• Kolom, sloof dan balok > 2,5 cm
• Pondasi Plat > 7 cm
• Plat lantai beton > 2,0 cm
c. Penyambungan
Jika diperlukan untuk menyambung tulangan overlaf minimal panjang overlap 40 x diameter
tulangan pokok yang terbesar.
d. Pengecoran
• Pelaksanaan pengecoran balok dan plat digunakan cara ready mix, sedangkan lainnya
dengan cara pengadukan di lapangan ( site mix ) .
• Banyaknya air untuk campuran beton harus ditentukan sedemikian sehingga tercapai nilai
slump sesuai dengan penggunaanya. (PBI Pasal 4.4)
• Pengadukan, pengangkutan, pengecoran, pemadatan dan peralatan beton harus dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan dalam PBI 1971 Pasal 6.1 sampai dengan Pasal 6.6. Untuk
pengadukan agar digunakan mesin molen, dan vibrator untuk pemadatannya.
• Sebelum dicor, agar dicek ulang detail tulangan (sambungan, kait dan bengkokan,
penjangkaran / panjang penyaluran) termasuk cakar ayam - pada pelat, dan beton decking,
agar sesuai dengan PBI ’71 dan SNI-T15-1991-03, dan pengecoran hanya dapat
dilaksanakan bila telah ada persetujuan secara tertulis dari Direksi/ Konsultan Pengawas.
• Sebelum pengecoran dilaksanakan bekisting harus dicek kelurusannya, baik arah vertikal
maupun horizontal, segala macammacam sampah/kotoran yang dapat mengurangi mutu
beton, harus disingkirkan terlebih dahulu dari bekisting sebelum pengecoran dilaksanakan dan
telah mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
• Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan kecuali ada perlindungan yang
memadai.
• Setiap lapisan beton harus dipadatkan sepadat mungkin sehingga ia bebas dari kantong-
kantong kerikil dan menutup rapat-rapat semua permukaan dari cetakan dan material yang
diletakkan. Dalam pemadatan setiap lapisan dari beton dengan alat penggetar (vibrator)
harus dapat menembus dan menggetarkan beton bagian atas dan bawah. Lamanya
penggetaran tidak boleh menyebabkan terpisahnya bahan beton dengan airnya. Semua
beton harus dipadatkan dengan alat penggetar (vibrator).

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
e. Waktu dan cara-cara Pembukaan Cetakan.
Waktu dan cara-cara pembukaan dan pemindahan cetakan, harus dilakukan dengan hati-hati
untuk menghindarkan kerusakan-kerusakan pada beton. Beton baru dapat diijinkan dibebani
setelah berumur 28 (dua puluh delapan hari). Permukaan baton harus diperiksa dengan teliti ,
permukaan-permukaan yang tidak rata, halus dan rapi harus segera diperbaiki sampai disetujui
konsultan pengawas. Pembongkaran acuan harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan PBI 1971
Pasal 5.8.
f. Perawatan ( Curing )
Semua beton harus dirawat (cured) dengan air seperti telah ditentukan dibawah ini. Konsultan
pengawas berhak menentukan cara perawatan bagaiman yang harus dipergunakan pada tiap
bagian pekerjan. Beton yang dirawat (cured) dengan air harus tetap basahi paling sedikit 14
(empat belas) hari terus menerus sesudah beton cukup keras, untuk mencegah kerusakan dengan
cara menutupnya dengan bahan yang dibasahi air atau dengan pipa . yang berlubang-lubang.
Air yang digunakan dalam perawatan harus memenuhi spesifikasi air untuk campuran beton.
g. Perlindungan (protection)
Penyedia Jasa harus melindungi semua beton terhadap kerusakan sebelum penerimaan terakhir
oleh konsultan pengawas. Permukaan beton yang terbuka harus dilindungi dari sinar Matahari
yang langsung paling sedikit 3 (tiga) hari setelah pengecoran. Perlindungan seperti itu harus dibuat
efektif secepatnya setelah pengecoran dilaksanakan.
h. Perbaikan permukaan Beton.
Jika sesudah pembukaan cetakan ada beton yang tidak tercetak menurut gambar atau garis
permukaan atau ternyata ada permukan yang rusak, hal itu dianggap tidak sesuai dengan
spesifikasi ini dan harus dibuang dan Penyedia Jasa harus menggantinya atas biaya sendiri,
kecuali apabila konsultan pengawas memberikan ijin menambal tempatyang rusak, dalam hal
mana penambalan harus dikerjakan seperti yang tercantum dalam pasal-pasal sebagai berikut.
Kerusakan yang memerlukan pembonmgkaran dan perbaikan ialah yang terdiri dari, sarang
kerikil, kerusakan -kerusakan karena cetakan, lubang-lubangbaut, ketidakrataan dan
kebengkokan , harus dibuang dengan pemahatan atau dengan alat lain dan seterusnya digosok
dengan batu gurinda. Lubang-lubang pahatan harus diberi pinggiran tajam dan dicor sedemikian
sehingga pengisian akan terikat (terkunci) ditempatnya. Semua lubang harus terus menerus
dibasahi selama dua puluh empat jam sebelum dicor dan seturusnya disempurnakan.
i. Apabila terpaksa pengecoran beton tidak dapat selesai sekaligus, maka pengecoran hanya dapat
dihentikan pada daerah dimana Momen Nol / mendekati Momen Nol, atau pada daerah 1/4 x
bentang yang dimaksud dan telah mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
Pasal 5
PEKERJAAN PASANGAN BATU BELAH

5.1. Bahan
Bahan yang digunakan dari batu belah 15 – 20 cm berkualitas baik
5.2. Lingkup Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan yang ini meliputi pasngan pada saluran drainase, dinding penahan tanah, dan
pondasi
5.3. Pasangan Pondasi Batu Belah
a. Alas pondasi dari pasir urug yang dipadatkan setebal 5 cm, ditimbris dan disiram air sampai
kepadatan maksimal.
b. Lantai kerja pondasi / Aanstamping adalah pasangan batu belah. kosong berdiri tegak setinggi
15 cm ditimbris pasir dan atau batu pecah hingga kokoh.
c. Material batu kali/belah yang keras, bermutu baik tidak cacat dan tidak retak. Batu kapur, batu
berpenampang bulat atau berpori besar dan terbungkus lumpur tidak diperkenankan untuk
dipakai.
d. Adukan yang dipakai unuk pasangan pondasi adalah 1PC : 5 Ps.
e. Air yang digunakan harus bersih, tawar dan bebas dari bahan kimia yang dapat merusak
pondasi; asam alkali atau bahan organik.
f. Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur, tanah liat, kotoran organik dan bahan yang
dapat merusak pondasi, untuk itu pasir yang akan dipakai terlebih dahulu diayak lewat lubang
sebesar 2 mm.
g. Penggalian pondasi lajur dilakukan dengan terlebih dahulu menetapkan lay out, titik as pondasi
tersebut dan ditentukan dengan teliti sesuai dengan gambar dan disetujui Konsultan Perencana.
h. Pemeriksaan tiap galian pondasi dilaksanakan terhadap betulnya penempatan, kedalaman
besaran; lebar, letak dan kondisi dasar galian. Sebelum pemasangan pondasi dimulai izin dari
Konsultan Perencana mengenai hal tersebut harus didapat secara tertulis.
i. Pemborong harus memperhatikan adanya stek tulangan kolom, stek tulangan ke sloof dan sparing
pipa plumbing yang menembus pondasi.
j. Karena adanya cut dan fill, pemborong harus memperhatikan kedalaman pondasi terhadap tanah
dasar / keras.

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
Pasal 6
PEKERJAAN PASANGAN BATA DAN PLESTERAN

6.1. Bahan
a. Semen Portland.
Semen untuk pekerjaan plesteran sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.
b. Batu merah bermutu baik, pembakaran sempurna, bebas dari cacat dan retak, minimum telah
menjadi 2 bagian, produk lokal dan memenuhi persyaratan bahan-bahan PUBB 1970.
c. Pasir.
Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir tajam dan keras. Kadar lumpur yang terkandung
dalam pasir tidak boleh lebih dari 5 %. Pasir harus memenuhi persyaratan PBI 1971 atau NI – 3.
Khusus untuk plesteran harus dibersihkan/cuci dan disaring / ayak terlebih dahulu
d. A i r.
Air yang digunakan untuk adukan dan plesteran beton.
6.2. Macam Pekerjaan
Adukan untuk pasangan dan plesteran dibuat dengan macam – macam perbandingan campuran
seperti tersebut dibawah ini :

Macam Perbndingan Penggunaan

M1 1 pc : 3 ps 1. Untuk pemasangan batu belah


dinding bata yang kedap air.
2. Untuk plesteran pekerjaan
tersebut pada No. 1 dan untuk
plesteran pekerjaan beton
yang kedap air.
3. Untuk pekerjaan pemasangan
ubin.

M2 1 pc : 5 ps 1. Untuk plesteran beton


bertulang yang biasa ( tidak
kedap air )
2. Untuk plesteran dinding bata
yang biasa ( tidak kedap air ).

6.3. Cara Pelaksanaan


a. Pemasangan bata. Bata yang akan dipasang harus direndam dalam air sehingga jenuh, dan
sebelum dipasang bebas dari segala macam kotoran.
b. Cara pemasangannya harus tegak lurus serta bata yang pecah tidak boleh melebihi 5 %. Khusus
untuk pemasangan bata harus sesuai dengan gambar. Pemasangan dalam satu hari tidak boleh

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
lebih satu meter tingginya. Untuk pasangan ½ ( setengah ) batu yang luasnya melebihi 12 M2
harus diberi kerangka penguat dari beton bertulang macam C1 dengan pembesiannya 4 Ø 10
mm begel Ø 8mm. Dalam proses pengeringannya harus selalu dibasahi dengan air 7 hari dan
pasangan tidak boleh diterobos perancah. Semua campuran adukan harus dicampur dengan
pengaduk, adukan dengan tangan hanya boleh dilaksanakan atas persetujuan Konsultan
Pengawas / Direksi. Tempat adukan harus dialasi dengan kayu atau bahan lain yang tahan air.
Lubang tembok dialas kosen yang bentangannya lebih dari 1 meter, harus dipasang balok lintel
beton bertulang dengan campuran beton macam C1. Bata dengan campuran macam M2.
c. Plesteran Dinding dan Sponning.
• Semua dinding yang akan diplester harus bersih dari kotoran setelah disiram dengan air,
sebelum kepala plesteran ( klabangan ) semua plesteran dengan ketebalan yang
direncanakan paling sedikit 1,5 cm dan paling tebal 2 cm,
• Plesteran yang baru saja selesai tidak boleh langsung di finish. Selama proses pengeringan
plesteran harus disiram air selama 7 hari berturut – turut agar tidak terjadi retak – retak
rambut akibat proses pengeringan yang terlalu cepat.
d. Pencampuran adukan hanya boleh menggunakan mesin pengaduk, campuran dengan tangan
hanya boleh dilaksanakan atas anjuran Konsultan pengawas / Direksi.
e. Plesteran untuk dinding yang akan dicat tembok, maka penyelesaian terakhir harus digosok
dengan amplas bekas pakai atau kertas zak semen.
f. Semua beton yang akan diplester harus dibuat kasar dahulu, dengan cara ditebali agar plesteran
dapat melekat, untuk semua sponning harus rata, siku dan tajam pada sudutnya. Kecuali untuk
yang berbentuk silinder.

Pasal 7
PEKERJAAN PASANGAN BATU ALAM

7.1. Persiapan
a. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasang batu alam.
b. Approval material yang akan digunakan
c. Persiapan lahan kerja
d. Persiapan material kerjan antara lain : Semen PC, Pasir, batu alam dan air
e. Persiapan alat bantu kerja antara lain : Meteran, waterpass, gerinda listrik, benang, selang air, dll.
f. Lebih dahulu juru ukur / surveyor menentukan dan menandai (marking) lokasi yang akan dipasang
batu alam.

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
7.2. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Permukaan dinding dibersihkan dari kotoran / debu dan disiram terlebih dahulu sebelum ditebar
adukan pasangan batu alam
b. Pasang benang untuk pertolongan menerima pasangan permukaan dinding batu alam yang rata
dan garis siar / nat yang lurus
c. Buat adukan untuk melekatkan batu alam
d. Rendam batu alam terlebih dahulu dalam air
e. Buat kepalaan pemasangan batu alam yang nantinya dijadikan pola untuk pemasangan
berikutnya
f. Kemudian letakan batu alam selanjutnya pada permukaan dinding dengan pola pasangan yang
telah dibuat
g. Tekan dengan tangan atau pukul dengan palu karet semoga menerima permukaan pasangan batu
alam yang rata
h. Batu alam dipasang pada dinding hingga dengan ketinggian yang direncanakan
i. Cek dengan waterpass untuk kerataan pemasangan batu alam
j. Setelah pemasangan batu alam selesai, biarkan beberapa dikala untuk mengeluarkan udara yang
ada dalam adukan pasangan batu alam. Setelah itu dilanjutkan dengan pekerjaan perapihan /
finish garis siar / nat
k. Pekerjaan terakhir yaitu pemebersihan permukaan pasangan batu alam dari sisi adukan semen.

Pasal 8
PEKERJAAN LOGAM DAN BAHAN LAINNYA

8.1. Bahan
a. Semua bahan / material logam yang digunakan dalam pekerjaan ini harus dalam keadaan baik,
lurus, rata permukaan, bebas karat, bebas cacat akibat benturan ataupun cacat dari pabrik dan
bebas dari noda-noda lainnya yang dapat mengganggu kualitas maupun penampilan /
appearance, serta keluaran dari pabrik yang disetujui Konsultan Pengawas.
Mutu dan kualitas sesuai dengan persyaratan pemakaian bahan bangunan
yang berlaku.
b. Bahan harus bebas dari karat, lubang – lubang, bengkokan, puntiran, atau cacat dan perubahan
bentuk lainnya dan harus disediakan sesuai penampang, bentuk, tebal, ukuran , berat, dan detail –
detail lainnya sesuai dengan gambar.
c. Penyedia Jasa harus sudah siap dengan semua pengikat / penyambung / pengaku seperti
angkur, klem, baut, ramset, dynabolt, baja strip dan sebagainya. Semua bentuk dan ukuran
sesuai dengan Gambar Kerja dan atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas. Bahan produk
jadi seperti baut, ramset, dynabolt adalah produk HILTI. Bahan-bahan pelengkap seperti baut,
Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
sekrup, dynabolt, ramset, pengait dan logam fitting lainnya yang berhubungan dengan udara luar
harus dibuat dari besi yang digalvanisasi.
d. Khusus untuk bahan / material stainless steel, semua baut atau sekrup yang dipakai dan kepalanya
keluar dari permukaan bahan / material tersebut harus ditutup dengan penutup yang di-
verchroom.
e. Elektroda las yang digunakan harus memenuhi persyaratan Normalisasi Indonesia, dan sebelum
digunakan harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.
Bahan disimpan di tempat terlindung yang menjamin komposisi dan sifat karakteristik lainnya
dari elektroda las tersebut tidak berubah. Bahan las yang digunakan dari kelas E 6012 AWS dan
harus dijaga agar selalu dalam keadaan baik dan kering.
f. Semua sambungan yang menggunakan baut HTB (High Tension Bolt), dengan mutu minimal sama
dengan mutu baja yang digunakan. Ukuran baut yang digunakan sesuai dengan gambar rencana.
Dalam hal ini Penyedia Jasa wajib menunjukkan Sertifikat / Surat Bukti mengenai hal tersebut
kepada Direksi / Konsultan Pengawas. untuk penyambungan yang menggunakan las harus
menggunakan las listrik kualitas baik
g. Semua bahan yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah direncanakan, termasuk yang
cacat akan ditolak.
8.2. Macam Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pembuatan/ pabrikasi, penyetelan, dan pemasangan konstruksi.
8.3. Lingkup Pekerjaan
a. Pemasangan Rangka Stainless Steel Gapura
b. Pemasangan Pagar Gerbang Gapura
c. Plat Papan Nama Stainless Steel
d. Pembuatan Logo Timbul Stainless
8.4. Cara Melaksanakan
a. Semua bahan yang masuk harus diperhatikan dan diperhitungkan cara penyimpanannya, sehingga
tidak menimbulkan cacat, puntir, bengkok, karat, kotor, dan hal - hal lainnya yang dapat
menurunkan kualitas bahan.
b. Semua pekerjaan baut / bolt harus memenuhi syarat AISC Specification for Structural Joint
Bolt. Semua pekerjaan las harus mengikuti American Welding Society for Arc Welding in Building
Construction Section.
c. Penyimpanan bahan agar diatur sedemikian rupa, untuk memudahkan pada saat pengambilan /
pengangkutan. Jika perlu untuk menyokong bagian – bagian konstruksi yang harus diangkut diberi
kayu bantalan / penutup, sandaran, dan sebagainya.
d. Penempatan plat harus rapi dan semua lubang baut harus terletak tepat pada jarak masing-
masing baut. Pemasangan plat baja tidak boleh bergeser lebih dari 2 mm. dari asnya. Angker,

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
stek ataupun elemen vertikal lainnya harus tegak lurus terhadap permukaan bidang tempatnya
tertanam.
e. Semua bagian pekerjaan yang berbentuk unit harus dirakit (assembling) sebelum pemasangan.
f. Bagian – bagian profil harus diangkat sedemikian rupa sehingga tidak terjadi puntiran, bengkok
atau tekuk. Bila perlu diberi ikatan – ikatan sementara untuk mencegah timbulnya tegangan yang
melebihi tegangan yang diijinkan, dan ikatan tersebut dibiarkan sampai pemasangan konstruksi
selesai. Memotong dan menyelesaikan pinggiran – pinggiran bekas irisan :
• Bagian – bagian bekas irisan harus benar – benar datar, lurus, dan bersih sekali. Tidak
diperbolehkan adanya bekas jalur – jalur dan atau goresan – goresan.
• Bila bekas pemotongan dengan mesin diperoleh pinggiran – pinggiran bekas irisan, maka
bagian tersebut harus dibuang, sekurang – kurangnya 2,5 mm sudah tidak tampak lagi jalur
- jalur.
• Semua detail dan hubungan harus dibuat dengan teliti dan dipasang dengan hati – hati,
untuk menghasilkan tampak yang rapi sekali.
g. Menembus , mengebor, dan meluaskan lubang. Semua lubang – lubang harus dibor. Semua lubang
harus benar – benar bulat, dan berdiri siku – siku pada bidang dan bagian – bagian konstruksi
yang disambung.
h. Semua detail dan hubungan harus dibuat dengan teliti dan dipasang dengan hati – hati, untuk
menghasilkan tampak yang rapi sekali.
i. Semua perlengkapan atau barang – barang / pekerjaan lain yang perlu demi kesempurnaan
pemasangan, walaupun tidak secara khusus diperlihatkan dalam gambar atau dipersyaratkan di
sini, harus diadakan / disediakan, kecuali jika diperlihatkan / dipersyaratkan lain.
j. Penyedia Jasa diharuskan mengambil dan mengecek ukuran – ukuran sesungguhnya di lapangan,
dan tidak hanya dari gambar – gambar kerja untuk memasang pekerjaan pada tempatnya,
terutama pada bagian – bagian yang terhalang oleh benda – benda lain.
k. Penyedia Jasa bekewajiban memperhitungkan keamanan dan keselamatan para pekerja, sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Setidaknya memperlengkapi para pekerja dan atau Petugas
dengan sarung tangan, sepatu, topi proyek, dan sabuk pengaman.
l. Pekerjaan yang tidak rata, melentur, bengkok, dan tidak sesuai dengan peerencanaan struktur dan
mengurangi kukuatan harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya Penyedia Jasa.
m. Pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan keterangan-keterangan yang tertera dalam gambar,
lengkap dengan penyangga-penyangga, alat untuk memasang dan menyambungnya, pelat-pelat
siku peralatan penunjang untuk presisi dari komponen maupun pekerjaannya sendiri.
n. Konstruksi yang telah dikerjakan tetapi belum dilakukan pengecatan, harus segera dilindungi
terhadap pengaruh-pengaruh udara, hujan dan lain- lain dengan cara yang memenuhi syarat.

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
o. Sebelum bagian-bagian dari konstruksi dipasangkan dimana semua bagian yang perlu sudah
diberi lubang dan sudah dibersihkan dari karat, maka bagian-bagian itu harus diperiksa
dalam keadaan tidak cacat.
p. Pengelasan harus dikerjakan oleh tenaga ahli yang berpengalaman.
Penyedia Jasa wajib menyerahkan sertifikat keakhlian dari masing-masing tukang lasnya.
Sertifikat kelas A untuk tenaga ahli yang mengerjakan bagian-bagian sekunder konstruksi.
Kekuatan bahan las yang dipakai minimal harus sama dengan kekuatan baja yang dipakai.
Bahan las yang dipergunakan dari tipe E 6010 untuk posisi pengelasan plat horizontal dan
overhead, serta tipe E 6012 dan E 6013 untuk posisi pengelasan plat, dan harus dijaga agar
supaya selalu dalam keadaan baik dan kering. Ukuran las harus sesuai dengan gambar kerja dan
atau :
• Tebal las minimum : 3,5 mm.
• Panjang las minimum : 13 x tebal las.
• Panjang las maksimum : 43 x tebal las.
q. Pemberhentian las, harus pada tempat yang ditentukan dan harus dijamin tidak akan berputar
atau membengkok. Setelah pengelasan, maka sisa-sisa / kerak-kerak las harus dibuang dan
dibersihkan dengan baik. Semua pengerjaan pengelasan harus dikerjakan dengan rapi dan tanpa
menimbulkan kerusakan-kerusakan pada bahan bajanya. Pengelasan harus menjamin pengaliran
yang rata dari cairan elektroda tersebut. Teknik cara pengelasan yang dipergunakan harus
memperlihatkan mutu dan kualitas dari las yang dikerjakan. Permukaan dari bagian yang akan
di-las harus bebas dari kotoran, cat, minyak, karat dan kotoran dalam ukuran kecilpun harus
dibersihkan, bahan yang akan di-las juga harus bersih dari aspal. Peralatan yang dipergunakan
untuk mengelas harus memakai tipe yang sesuai dengan yang dibutuhkan, sehingga
penyambungan dengan las dapat memuaskan. Mesin las tersebut harus mencapai kapasitas 24 –
40 Volt dan 200 – 400 Ampere.
r. Bila pekerjaan las ternyata memerlukan perbaikan, maka hal ini harus dilakukan sebagaiamana
diperintahkan oleh Konsultan Pengawas. Biaya perbaikan las ini menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa.
s. Seluruh profil harus dibersihkan dari permukaan korosi (karat) dan kotoran-kotoran ataupun
minyak-minyak, dengan menggunakan sikat baja atau sandblasting, sampai permukaannya
memperoleh warna metalic yang merata.

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
Pasal 9
PEKERJAAN CAT DAN LABURAN

9.1. Bahan.
a. Pengertian cat disini tidak terbatas pada Emulsi, Enamel, Vernis, Sealer, Cement emulsion filler dan
pelapis – pelapis lain yang dipakai sebagai cat dasar, cat perantara dan cat akhir.
b. Semua cat yang akan dipakai harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas / Direksi. Untuk
cat tembok, dan cat besi dipilih dari produksi berkualitas baik.
c. Plamur dan dempul untuk pekerjaan cat tembok dan kayu digunakan merk yang sama dengan
merk cat yang dipilh atau merk lain dengan kulitas yang baik.
d. Cat meni digunakan sesuai dengan cat jadi dan sesuai dengan penggunaan cat.
e. Bahan pengencer digunakan dari produksi pabrik dan berkualitas baik.
9.2. Macam Pekerjaan.
a. Pengecatan dengan cat tembok semua dinding seperti dinyatakan dalam gambar.
b. Mengecat dengan cat besi mengkilap semua profil – profil baja yang digunakan sebagai
struktural bangunan dan non struktural.
c. Memeni dengan meni besi untuk semua bidang yang akan dicat besi, termasuk beugel, angker,
baut dan sebagainya. Memeni semua permukaan bidang besi yang tertanam dan berhubungan
langsung dengan dengan tembok.
d. Mengecat dengan cat besi mengkilap dan dof, semua profil-profil besi dan baja yang digunakan
seperti yang dipersyaratkan dan ditentukan dalam gambar.
9.3. Cara Pelaksanaan.
a. Cat Tembok.
Bidang yang akan dicat sebelumnya harus dibersihkan dengan cara menggosok memakai kain
yang dibasahi air. Setelah kering didempul pada tempat yang berlubang sehingga permukaannya
rata dan licin untuk kemudian dicat paling sedikit 2 ( dua ) kali dengan roller minimal 20 cm
sampai baik atau dengan cara yang telah ditentukan oleh pabrik.
b. Cat Besi.
Semua pekerjaan yang telah dicat meni besi baru boleh dicat besi setelah terlebih dahulu
dibersihkan dari kotoran yang menempel. Pengecatan minimum 2 ( dua ) kali, pengecatan yang
dilakukan diluar ketika keadaan mendung dan hujan tidak diperkenankan. Permukaan logam yang
akan dicat harus mendapat solvent treatment untuk menghilangkan lemak dan kotoran lain.
Kemudian dilapis dengan cat meni besi atau vinyl type wash coat, kecuali besi yang memakai zine
cjormate promer. Pengecatan yang dilakukan diluar ketika keadaan mendung atau hujan tidak
diperkenankan.

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
c. Cat Meni Besi.
Segera setelah pekerjaan baja dibersihkan sampai kulit giling dan permukaan korosi terbuang
dan terlihat warna metalik, pengecetan menie dapat dimulai dengan ketebalan cat menie sampai
lebih kurang 25 milimicron.

Pasal 10
PEKERJAAN PEMBONGKARAN DAN PEMBERSIHAN SETELAH PEMBANGUNAN

10.1. Pembersihan tapak Konstruksi dan pada semua pekerjaan yang termasuk dalam lingkup pekerjaan
seperti tercantum di gambar kerja dan terurai dalam buku SPELSIFIKASI TEKNIS ini dari semua barang
atau bahan bangunan lainnya yang dinyatakan tidak digunakan lagi setelah pekerjaan selesai
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa .
10.2. Semua bekas bongkaran bangunan Existing dan sebagainya,harus dikeluarkan dari tapak/site
konstruksi.
10.3. Selama pembangunan berlangsung,Penyedia Jasa harus menjaga keamanan bahan / material
,barang maupun bangunan yang dilaksanakannya sampai tahap serah terima

Pasal 11
PEKERJAAN LAIN-LAIN

11.1. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam Spesifikasi Teknis ini dan pada aanwizjing ternyata
diperlukan, maka akan dicantumkan dalam Berita Acara / Risalah Aanwizjing.
11.2. Hal – hal yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan penyelesaian di lapangan, akan
dibicarakan dan diatur oleh Konsultan Pengawas / Direksi dengan Penyedia Jasa.
11.3. Dalam melaksanakan pekerjaan Pemborong tetap mengikuti gambar rencana umum, detail, dan RAB
atau secara umum sebagai acuan adalahKontrak Pelaksanaan;
11.4. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat perbedaan antara gambar dan RAB, Pemborong
sebelum melaksanakan pekerjaan tersebut harus konsultasi terlebih dahulu dengan pengawas/direksi;
11.5. Jika Direksi minta melaksanakan pekerjaan yang tidak termasuk dalam Kontrak, maka Pemborong
disarankan untuk melaksanakan tersebut setelah melalui mekanisme yang berlaku yang kemudian akan
di buat Berita Acara Perubahan;
11.6. Selain persyaratan teknis yang tercantum di atas Pemborong diwajibkan pula mengadakan
pengurusan antara lain :
a. Pembuatan ijin bangunan (IMB) dari Pemda setempat. Surat IMB ini harus sudah diserahkan
kepada Pemimpin Proyek/Bagian Proyek sebelum serah terima pekerjaan Pertama;
b. Surat bukti keer listrik/pengetesan dari PLN dan pengetesan lainnya yang diperlukan;

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
11.7. Sebelum penyerahan Pertama Pemborong wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang belum
sempurna dan harus diperbaiki, semua ruangan harus bersih dipel, halaman harus ditata rapih dan
semua barang yang tidak berguna harus disingkirkan dari Proyek.
11.8. Meskipun telah ada Pengawas dan unsure lainnya, semua penyimpangan dari ketentuan bestek dan
gambar menjadi tanggungan pelaksana, untuk itu pelaksana harus menyelesaikan pekerjaan sebaik
mungkin.

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
BAB IV.
KRITERIA KUALIFIKASI PERUSAHAAN PENYEDIA JASA

a. Peserta yang berbadan usaha harus memiliki Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK);

b. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha : Kecil, serta disyaratkan
subbidang Klasifikasi Bidang Bangunan Gedung Sub Klasifikasi Jasa Pelaksanaan Konstruksi
Bangunan Komersial BG-004 Kualifikasi Kecil;

c. Memiliki status valid keterangan Wajib Pajak berdasarkan hasil Konfirmasi Status Wajib Pajak
dapat dikecualikan untuk peserta yang secara peraturan perpajakan belum diwajibkan memiliki
laporan perpajakan tahun terakhir, misalnya baru berdiri sebelum batas waktu laporan pajak tahun
terakhir;

d. Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta perubahan perusahaan (apabila ada
perubahan);

e. Tidak masuk dalam Daftar Hitam, keikutsertaannya tidak menimbulkan pertentangan kepentingan pihak
yang terkait, tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan dan/atau yang bertindak untuk dan atas nama Badan Usaha tidak sedang dalam menjalani
sanksi pidana, dan pengurus/ pegawai tidak berstatus Aparatur Sipil Negara, kecuali yang
bersangkutan mengambil cuti di luar tanggungan Negara;

i. Memiliki pengalaman paling kurang 1 (satu) pekerjaan konstruksi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun
terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta, termasuk pengalaman subkontrak, kecuali bagi
Pelaku Usaha yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun dilakukan terhadap usaha kecil tersebut.

Spesifikasi Teknis
Pembangunan Pelabuhan Laut Pangandaran 2022
BAB V.
KRITERIA TEKNIS

5.1. a. Peralatan
Peralatan Utama :
No. Jenis Kapasitas Jumlah Kepemilikan /Status

1 Bar Bender - 1 Milik sendiri / Sewa


. unit
2. Bar Cutter - 3 unit Milik sendiri / Sewa

3. Molen 0,5 – 1 m3 1 Milik sendiri / Sewa


unit

4. Theodolite 1 Milik sendiri / Sewa


unit

5. Kendaraan Jenis 700kg -1 ton 1 unit Milik sendiri / Sewa


Pickup

b. Personil
- Personil Utama :
1. Jabatan Pelaksana (Bangunan Gedung / Pekerjaan Gedung ) Pengalaman minimal 1)
Tahun
2. Petugas Keselamatan Konstruksi / Ahli Keselamatan Konstruksi Pengalaman 0 tahun
- Personil Pendukung
1. SKT Pemasangan Bata TA004
2. Sertifikasi Pelatihan K3
c. Bahan
- Surat Dukungan Ketersediaan Bahan Utama (Bata, Semen, Besi, Pasir)
d. RKK
- Resiko Bahaya KECIL
- Identifikasi bahaya

DESKRIPSI RESIKO

NO. URAIAN IDENTIFIKASI


PEKERJAAN BAHAYA
(Skenario
1 2 Bahaya) 3

1. Pekerjaan Beton Terjadinya pekerja yang tertimpa material beton, dan pekerja
terluka akibat benda benda tajam yang ada di area pekerjaan

Anda mungkin juga menyukai