Anda di halaman 1dari 60

DASAR- DASAR

K3
Oleh :

PENGAWAS
KETENAGAKERJAAN

DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI


PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2019
TUJUAN PEMBELAJARAN
KOMPETENSI INDIKATOR
KEBERHASILAN
DASAR Peserta dapat menjelaskan :
Setelah mengikuti • Sejarah perkembangan K3
pembelajaran ini • Pengertian dan tujuan K3
• Faktor-faktor penyebab
Peserta mampu kecelakaan kerja
memahami dasar- • Upaya pencegahan
dasar keselamatan kecelakaan kerja
dan kesehatan kerja • Peraturan perundangan K3
• Manajemen operasional
( K3 ) pengawas K3
• Manajemen risiko
SEJARAH PERKEMBANGAN
K3
SEBELUM
MASEHI
Manusia Terluka Selamat
bekerja /cidera dan
aman
Abad ke-17 sebelum masehi, Raja Hamurabi dari kerajaan
Babylonia dalam kitab undang-undangnya menyatakan
tentang :
“ Bila seorang ahli bangunan membuat rumah untuk
seseorang dan pembuatannya tidak dilaksanakan dengan
baik sehingga rumah itu roboh dan menimpa pemilik rumah
hingga mati, maka ahli bangunan tersebut dibunuh”.
SEJARAH PERKEMBANGAN
K3
SEBELUM
MASEHI
Dalam zaman Mozai sekitar 5 abad setelah Hamurabi dinyatakan
bahwa:
“ ahli bangunan bertanggung jawab atas keselamatan para
pelaksana dan pekerjanya, dengan menetapkan pemasangan
pagar pengaman pada setiap sisi atap rumah”
SEJARAH PERKEMBANGAN
K3
SETELAH MASEHI
80 tahun setelah masehi, seorang ahli
Ecyclopedia bangsa Roma mensyaratkan agar
para pekerja tambang diharuskan memakai
tutup hidung.
Tahun 1450 Dominico Fontana diserahi tugas
membangun obelisk ditengah lapangan
St.Pieter Roma. selalu mensyaratkan agar para
pekerja memakai topi baja.
SEJARAH PERKEMBANGAN
K3
REVOLUSI INDUSTRI Abad ke 18
• Banyak terjadi kecelakaan kerja, menimbulkan
korban
• Pengusaha berpendapat kecelakaan kerja
merupakan bagian dan risiko dari pekerjaan
• Pengusaha mempekerjakan tenaga kerja baru
• Para pekerja mendesak pengusaha
• Pengusaha memberikan perawatan kepada
para korban
SEJARAH PERKEMBANGAN
K3
“Works Compensation Law”

Diberlakukan di Amerika Serikat, pada tahun 1891,


menegaskan bahwa :

Tidak memandang apakah kecelakaan


tersebut terjadi akibat kesalahan si korban
atau tidak, yang bersangkutan berhak atas
ganti rugi jika kecelakaan terjadi dalam
pekerjaan
SEJARAH PERKEMBANGAN
K3

Herbert Wiliam Heinrich Tahun 1931, dalam buku “Industrial


Accident Prevention, A Scientific Approach”:
Prinsip gerakan K3 sampai saat ini
SEJARAH PERKEMBANGAN
K3
Sejarah Perkembangan K3 di Indonesia

Pada Tahun 1847 Hindia Belanda melakukan


pengawasan penggunaan mesin uap,
keselamatan ditujukan pada K3 belum pada
rakyat
Pada Indonesia.
tanggal 28 Februari 1852 Pemerintah
Hindia Belanda mengeluarkan staatblad No. 20
tentang Keselamatan kerja pemakaian mesin
uap.
SEJARAH PERKEMBANGAN
K3
Tahun 1910, Pemerintah Hindia Belanda
mengeluarkan Veiligheid Reglement (VR) Tahun
1910 Staatblad No. 406 tentang Keselamatan
Kerja Pemakaian Diesel dan Listrik di Industri
Pada Tahun 1930 Pemerintah Hindia Belanda
mengeluarkan Stoom Ordonantie dan stoom
Verordening Tahun 1930 (Stbl No. 225) tentang
Keselamatan Pemakaian Pesawat Uap (sampai
saat ini diterjemahkan menjadi UU dan
Peraturan
Pada TahunUap.
1931, Loodwit Ordonnantie, Stbl No.
509 yang mengatur pengawasan terhadap
bahan yang mengandung racun (pabrik cat,
SEJARAH PERKEMBANGAN
K3
Tahun 1932-1933, Vuurwerk Ordonantie dan
Vuurwerk Verordening Stbl. No. 143 dan No. 10
Tahun 1932 dan Tahun 1933, mengatur
pengawasan terhadap pelaksanaan Undang-
Undang dan Peraturan Petasan.
Tahun 1938-1939 Industrienbaan Ordonantie
dan Industriebaan Verordening Stbl. No. 595
dan No. 29 Tahun 1938 dan Tahun 1939 tentang
Pengawasan terhadap jalan kereta api, loko dan
gerbongnya yang digunakan sebagai alat
angkuttanggal
Pada selain PJKA.
12 Januari 1970, Pemerintah
Indonesia mengeluarkan Undang-Undang No. 1
Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang
selanjutnya merupakan tonggak awal
PERKEMBANGAN PENANGANAN K3
ERA SEBELUM REV. SESUDAH REV.
KET ZAMAN MODERN
INDUSTRI INDUSTRI
- LOSS - ANALISA
CONTROL SISTEM
PERANAN AHLI TIDAK ADA INSPEKTUR K3 INSPEKTUR K3 ADV/ - ANALISA
K3 MANAGER RESIKO
- SAFETY ENG. - ANALISA
- AHLI ERG BAHAYA

- DIKLAT - LOSS - PENAKARAN


- MACHINE KELOMPOK CONTROL & RESIKO
PROGRAM & BELUM GUARDING (1920-1950) SAFETY - SAFETY ENG.
- SAFETY - DIKLAT INDIV. MGT - FTA, HAZOPS
TEKNIK K3 TERORGANISIR - LOS PREV.
DEVICES (1950-1960)
- SATNDAR KK - SYSTEM
- PERAT. &
SAFETY
PENGAWASAN - HUMAN
FACT

KONSEP LACK OF
- SEBAB NASIB UNSAFE UNSAFE LACK OF
CONTROL
- INSIDEN (ACT OF GOD) CONDITION ACTS SYSTEM
MGT

1900
WORK
COMPESATION LAW
(EROPA & AS)
REV. 1930 1960 1980
INDUSTRI HEINRICH

1910
TEORI DOMINO
AUDIT K3
12
VR … UU NO 1 TH 1970
JENJANG KEBUTUHAN MANUSIA

ABRAHAM MASLOW

SELF ACTUALIZATION NEEDS


V (EKSISTENSI)

SELF ESTEEM NEEDS


IV (PENGHARGAAN / HARGA DIRI)
SOCIAL NEEDS
III (BERMASYARAKAT)
PROTECTION NEEDS
II (PERLINDUNGAN

I PHYSIOLOGICAL NEEDS
(KEBUTUHAN FISIK)
RUANG LINGKUP K-3
MANAJEMEN K3
MATERIAL

MESIN

CARA
MANUSIA KERJA
PROSES
LINGKUNGAN PRODUKSI
SIFAT
PEKERJAAN
Pendekatan K3
• Hukum
• Kemanusiaan
• Ekonomi
• Philosophy
UTAMAKAN KESELAMATAN
• Keilmuan
DAN KESEHATAN KERJA
Undang undang No 1 tahun 1970
Pendekatan K3
• Pendekatan Hukum
• K3 merupakan ketentuan perundangan .
• K3 wajib dilaksanakan
Keselamatan Kerja

• Pelanggaran thd K3 dpt dikenakan


sangsi pidana (denda/kurungan)
• Tujuan :
• Melindungi TK dan orang lain, asset dan
lingkungan hidup
Pendekatan K3
• Pendekatan Kemanusiaan
• Kecelakaan menimbulkan
penderitaan bagi sikorban/
keluarganya.
• K3 melindungi pekerja dan
masyarakat
• K3 bagian dari HAM
Pendekatan K3
• Pendekatan Ekonomi
• K3 mencegah kerugian
• Meningkatkan produktivitas
PENGERTIAN K3
Secara Filosofi

“Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin


keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah atau
rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan
manusia pada umumnya, hasil karya dan
budayanya menuju masyarakat adil dan makmur”
PENGERTIAN K3
Secara Keilmuan
“Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam
usaha mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja”

Secara Praktis
“Merupakan suatu upaya perlindungan agar tenaga
kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat
selama melakukan pekerjaan di tempat kerja serta
bagi orang lain yang memasuki tempat kerja maupun
sumber produksi dapat dipergunakan dan dipakai
secara aman dan efisien dan proses produksi dapat
berjalan dengan lancar”
TUJUAN K3
 Melindungi para pekerja dan orang lain
di tempat kerja
 Menjamin agar setiap sumber produksi
dapat dipakai secara aman dan efisien
 Menjamin proses produksi berjalan
lancar
Keselamatan (Safety)

1. Mengendalikan kerugian dari kecelakaan


(control of accident loss)

2. Kemampuan untuk mengidentifikasikan


dan menghilangkan (mengontrol) resiko
yang tidak bisa diterima (the ability to
identify and eliminate unacceptable
risks)

23
Kesehatan (Health)

Derajat/tingkat keadaan fisik dan


psikologi individu (the degree of
physiological and psychological
well being of the individual)

24
AMAN (SELAMAT)

Aman (safe) adalah suatu


kondisi dimana atau kapan
munculnya sumber bahaya
telah dapat dikendalikan ke
tingkat yang memadai, dan
ini adalah lawan dari bahaya
(danger).

25
FAKTOR-FAKTOR ANCAMAN
RESIKO KECELAKAAN KERJA

TENAGA
KERJA

KESEHATAN KESELAMATAN
PROSES
PROSES

BAHAN ALAT
LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
1. Safety Hazard
Safety vs Health1. Health Hazard
• Mechanic • Physic
• Electric • Chemical
• Kinetic • Biologic
• Substances  Flammable • Ergonomics
 Explosive Accidental • Psychosocial
 Combustible release
 Corrosive
2. Konsekuensi  Minor 2. Konsekuensi
• Accident  Injuries  Mayor • Terpapar  kontak  penyakit
 Fatal mendadak, menahun, kanker dan
 Assets  Damage dampak terhadap masyarakat umum
(Prolonged Reaction)
• Mendadak, dramatis, bencana
(Sudden Reaction) 3. Konsentrasi kepedulian
• Environment (bahan • Titik berat pd bahaya
3. Konsentrasi kepedulian pencemar) tersembunyi
• Process • Titik berat pd kerusakan • Sepertinya kurang
asset, fatality
• Exposure
• Equipment, facilities, urgent (laten)
• Sepertinya urgen • Work hours
tools • Prinsip pendekatan
(bahaya mendadak) • PPE • Pengkajian
• Working practices •
Prinsip pendekatan • Pendidikan kepaparan
• Guarding • Pengkajian resiko • Karir jab. Sesuai • Utk memperkecil
• Pengalaman • Utk memperkecil
pendidikan kepaparan
• Karir lapangan + resiko
pelatihan
Piramida Kecelakaan
1 Data yg
kec. fatal
dilaporkan
10
kec. ringan dan tercatat
30
Kerusakan alat

600
Nyaris Kecelakaan

10.000
Sumber bahaya
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
KECELAKAAN KERJA

 Kebijakan dan keputusan manajemen ( Lack


of control management )
 Sebab-sebab dasar, meliputi :
Faktor manusia/pribadi
Faktor lingkungan/pekerjaan
 Sebab yang merupakan gejala ( Sympthom )
Unsafe action
Unsafe condition
Logika terjadinya
kecelakaan
Setiap kejadian kecelakaan, ada
hubungan mata rantai sebab-akibat
(Domino Squen)

BASIC
LACK OF CAUSES INSIDENT
INSIDENT
IMMIDIATE
CONTROL CAUSES LOSSES

30
Prinsip dasar penerapan K3

Risk assessment Tindakan


identifikasi & Pengendalian
analisa potensi bahaya
bahaya

HAZARD CONTROL
ASPEK PENERAPAN K3
ASPEK PENERAPAN K3

a Perencanaan 
a Pemasangan
TOP KECELAKAAN
a commissioning 
a pemakaian 
aperawatan

PENGENDALIAN
• Administratif,
• Legalitas/perijinan,
• Standarisasi
• Sertifikasi
Identifikasi Bahaya
 Sebelum memulai suatu
pekerjaan,harus dilakukan Identifikasi
Bahaya guna mengetahui potensi
bahaya dalam setiap pekerjaan.
 Identifikasi Bahaya dilakukan bersama
pengawas pekerjaan dan Safety
Departement.
* Semua hasil identifikasi Bahaya harus
didokumentasikan dengan baik dan
dijadikan sebagai pedoman dalam
melakukan setiap kegiatan.
Kerusakan

Peralatan Korban jiwa


Mesin,
Instalasi Cacat,
cidera,
Bahan Accident
Accident Sakit
Cara kerja,
Proses Kerugian
Citra
Lingkungan
Identifikasi dan analisis 
kecelakaan kerja  Kerusakan

Korban jiwa

“Accident Cacat,
“ HAZARD” “Accident cidera,
””
Sakit
Kerugian :
• Harta
benda
• Citra
Potensi Bahaya Kerja
Penyakit
akibat kerja

Kecelakaan kerja
MANUSIA
MANUSIA

PROSES

BAHAN
ALAT MESIN
BAHAN

Pencemaran
PENCEGAHAN
KECELAKAAN
Menurut ILO :
• Peraturan Perundang-undangan
• Standarisasi
• Inspeksi
• Riset (Teknik, Medis, Statistik, Psikologi)
• Pendidikan dan Pelatihan
• Persuasi
• Asuransi
• Penerapan K3 di tempat kerja
PENCEGAHAN KECELAKAAN

(Menurut ILO)
 PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
• Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkemb ilmu
pengetahuan, tehnik & teknologi
• Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap
rekayasa
• Penyel pengawasan & pemantauan pelak K3
 STANDARISASI
• Standar K3 maju akan menentukan tkt kemajuan
pelak K3
 INSPEKSI / PEMERIKSAAN
• Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi
tempat kerja masih memenuhi ketentuan &
persyaratan K3 38
PENCEGAHAN KECELAKAAN

(Menurut ILO)
 RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS &
STATISTIK
• Riset/penelitian untuk menunjang tkt kemajuan
bid K3 sesuai perkemb ilmu pengetahuan, tehnik &
teknologi
 PENDIDIKAN & LATIHAN
• Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan &
ketrampilan K3 bagi TK
 PERSUASI
• Cara penyuluhan & pendekatan di bid K3, bukan
melalui penerapan & pemaksaan melalui sanksi-
sanksi
39
PENCEGAHAN KECELAKAAN

(Menurut ILO)
 ASURANSI
• Insentif finansial utk meningkatkan
pencegahan kec dgn pembayaran premi yg
lebih rendah terhdp peusahaan yang
memenuhi syarat K3

 PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA


• Langkah-langkah pengaplikasikan di tempat
kerja dlm upaya memenuhi syarat-syarat K3
di tempat kerja
40
Peraturan Perundangan
UUD 1945 Psl. 27 (2)
Psl.86 dan 87
UU No. 13/2003 UU No. 14/1969 Psl.9 dan 10

Veleigheids UU Uap
UU No. 1/1970
Regleimene 1910 Stoom Ordonantie
stbl.406 12-1-1970 1930

• PP
Peraturan khusus • Perpres Stoom
• Permen/Kepmen Verordening = PP
• Perda

SE, SI
UU KESELAMATAN KERJA
NO. 1 TAHUN 1970
TUJUAN :
 Memberikan perlindungan atas
keselamatan dan kesehatan :
 Tenaga kerja
 Orang lain
 Memberikan perlindungan kepada asset
perusahaan agar dapat dipakai dengan
aman dan efisien
RUANG LINGKUP
UU NO.1 TAHUN 1970
PELAKSANAAN UU No. 1 Tahun 1970,
DITENTUKAN OLEH 3 (TIGA) UNSUR :
1. TEMPAT KERJA
~ DIGUNAKAN UNTUK SUATU USAHA

2. TENAGA KERJA
~ MELAKUKAN PEKERJAAN

3. SUMBER BAHAYA
~ BERPOTENSI SEBAGAI PENYEBAB KECELAKAAN
SUMBER BAHAYA
DI TEMPAT KERJA
 Menurut UU 1 th. 1970 :
1. KONDISI MESIN/PESAWAT/ALAT
KERJA/BAHAN
2. LINGKUNGAN KERJA
3. SIFAT PEKERJAAN
4. CARA KERJA
5. PROSES PRODUKSI
Basic Teori: Domino Sequen, H.W. Heinrich,
1928

UU
UU NO.1
NO.1 TAHUN
TAHUN 1970
1970

MANUSIA AMAN/
(TK)
USAHA NYAMAN Prod’s
SEHAT

TEMPAT KERJA

BAHAN, MESIN, LINGKUNGAN


ALAT,PESAWAT, DSB SUMBER KERJA
BAHAYA

PROSES SIFAT
PRODUKSI PEKERJAAN
CARA
KERJA
Undang - Undang No. 1 tahun 1970
UU
UU NO.1
NO.1 TAHUN
TAHUN 1970
1970
Kesra Hidup TK

MANUSIA
RISK MGT (TK)
By SMK3 AMAN/
TEMPAT KERJA NYAMAN Prod’s
SEHAT
BAHAN, MESIN,
ALAT, PESAWAT, DSB

LINGKUNGAN

SIFAT HAZARD UN SAFE


PEKERJAAN
DANGERS RISK
CARA
KERJA
FAKTOR
PROSES KECELAKAAN
PENYEBAB
PRODUKSI
Undang - Undang No. 1 tahun 1970
SYARAT-SYARAT K3
 TUJUAN :
1. Menghindarkan risiko (Avoiding of Risk)
2. Mencegah kecelakaan kerja
(Preventing of Accident)
3. Mengurangi Konsekuensi/ akibat yang
ditimbulkan oleh kecelakaan kerja
(Mitigating of Consequency)
SYARAT-SYARAT K3
 DITETAPKAN MELALUI :
1. PENDEKATAN TEHNIS
(Technical Approach)
2. PENDEKATAN PROSEDUR
(Procedural Approach)
3. PENDEKATAN FAKTOR MANUSIA
(Human Approach)
8 Bidang K3 di Indonesia
 Penanggulangan Kebakaran
 Pesawat Uap dan Bejana Tekan
 Kesehatan Kerja
 Hygiene/Lingkungan Kerja
 Mekanik (pswt. angkat angkut, pswt.
tenaga dan produksi)
 Konstruksi Bangunan
 Listrik (lift, instalasi listrik, penyalur
petir)
 Kelembagaan dan SMK3
MANAJEMEN OPERASIONAL
PENGAWASAN K3
Pengawasan K3 secara umum meliputi :
 Apakah mesin/peralatan telah memiliki akte ijin pemakaian,
sertifikat atau pengesahan
 Apakah telah dilakukan pemeriksaan berkala / khusus
 Apakah jenis dan penempatan Alat Pemadam Api Ringan
(APAR) dan kotak K3 ditempat kerja telah sesuai dengan
ketentuan
 Apakah sarana dan fasilitas K3 telah tersedia sesuai dengan
ketentuan
 Apakah para personil K3 diperusahaan telah memenuhi
syarat administrasi dan teknis
 Memeriksa dokumen pemeriksaan kesehatan tenaga kerja,
dan syarat-syarat kebersihan, kesehatan dan penerangan di
SYARAT-SYARAT K3
 TUJUAN :
1. Menghindarkan risiko (Avoiding of Risk)
2. Mencegah kecelakaan kerja
(Preventing of Accident)
3. Mengurangi Konsekuensi/ akibat yang
ditimbulkan oleh kecelakaan kerja
(Mitigating of Consequency)
SYARAT-SYARAT K3
 DITETAPKAN MELALUI :
1. PENDEKATAN TEHNIS
(Technical Approach)
2. PENDEKATAN PROSEDUR
(Procedural Approach)
3. PENDEKATAN FAKTOR MANUSIA
(Human Approach)
SYARAT-SYARAT K3
 Mencegah dan mengurangi kecelakaan
 Mencegah, mengurangi dan memadamkan
kebakaran
 Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
 Menyelamatkan diri pada waktu kebakaran dan
kejadian lain yang berbahaya
 Memberikan P3K
 Menyediakan APD
 Mencegah dan mengendalikan timbulnya PAK
SYARAT-SYARAT K3
 Mencegah dan mengendalikan timbul dan
menyebarluasnya suhu,kelembaban,debu,asap,uap,
gas,radiasi, suara dan getaran
 Penerangan yang memenuhi syarat
 Iklim kerja
 Ventilasi Ruangan Kerja
 Kebersihan ruangan kerja
 Ergonomi
 Listrik
 Penyimpanan dan penanganan bahan berbahaya
 Pemeliharaan Bangunan
SYARAT-SYARAT K3

1. DISESUAIKAN DENGAN PERKEMBANGAN


ILMU PENGETAHUAN DAN TEHNOLOGI
2. DITETAPKAN DENGAN PERATURAN
PERUNDANGAN
PENGAWASAN PELAKSANAAN K3
Dilakukakan oleh :

1. PEGAWAI PENGAWAS
KETENAGAKERJAAN
(DISNAKER)

2. AHLI KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA
( PERUSAHAAN YBS)
PERAN K3
DALAM PERUSAHAAN
Sebagai LOSS CONTROL untuk mengendalikan
kerugian dan effisiensi
Sebagai COMPLIANCE AGENT untuk
meyakinkan terpenuhinya norma-norma dan
peraturan K3 dalam perusahaan
Sebagai ADVISORY BODY terhadap unit
usaha/karyawan dalam penerapan K3
Sebagai MANAGEMENT TOOLS dalam
menjalankan fungsi kontrolnya dalam aspek K3
Kesadaran Global K3 :
Silent Spring
• Terbitnya buku Silent Spring karya
Rachel Carson.
• Masyarakat menuntut jaminan
keselamatan :
• Safe Air to Breath
• Safe Water to Drink
• Safe Food to Eat
• Safe Place to Live
• Safe Product to Use
• Safe & Healthful Work place
RANGKUMAN
RANGKUMAN
1. K-3 bertujuan perlindungan tenaga kerja
2. Manfaat K-3 menjamin keamanan penggunaan mesin, instalasi,
proses produksi dan pada gilirannya akan meningkatkan produktifitas
kerja.
3. Kecelakaan kerja, kejadian berbahaya , kebakaran, peledakan,
pencemaran dan kejadian berbahaya lainnya akan menimbulkan
kerugian ekonomis baik langsung maupun tidak langsung.
4. Setiap kecelakaan kerja termasuk yang nyaris kecelakaan harus
dianalisis dan dilaporkan.
5. Tata cara pelaporan dan analisis kecelakaan telah diatur dengan
peraturan perundangan K3.
6. Laporan kecelakaan sangat berguna sebagai bahan kebijakan baik
Nasional, regional maupun di tingkat perusahaan.
7. Indonesia sebagai anggota ILO bertanggung jawab dan melaporkan
kinerja K3 di tingkat Internasional (ILO).
I H
K AS
I M A
T E R

Anda mungkin juga menyukai