Anda di halaman 1dari 52

Materi 01 Dasar 2 K3

Dosen : Triwibowo S. Purnomo,Ir. M Eng ( Honour )


Reference : 1. Prof DR Anondho Wijanarko,Keselamatan Kerja FT-UI,
2. Divisi K3LH - PT KS,
3. Afrianhasendra, OSHA – materi Training Safety di Industri ( mcci )
4. DepNaker Pusat – Dirjen Binawas K3 dll.
CURRICULUM VITAE
• NAMA : TRI WIBOWO S. PURNOMO
• TEMPAT / TANGGAL LAHIR : KLATEN, 10 MARET 1955
• STATUS : NIKAH, 3 ANAK 4 0RANG CUCU

• PENDIDIKAN : - ITB BANDUNG JURUSAN TEKNIK KIMIA 1980


• - UNIVERSITY OF WOLLONGONG – MATERIAL ENG. 1996
• PENGALAMAN KERJA :
• 1980 – 1982 PROCESS ENGINEER PT ALCAN INDONESIA JAKARTA
• 1982- 1984 PRODUCTION ENGINEER DR PT KRAKATAU STEEL CILEGON
• 1985 – 1992 KEPALA PABRIK BESI SPONS I PT KRAKATAU STEEL
• 1992 – 1995 KEPALA SUB DIVISI PABRIK BESI SPONS HYL III
• 1995 - 1998 MANAGER OPERASI PABRIK BESI SPONS
• 1998 - 2001 KEPALA SUB DIREKTORAT SDM PT KRAKATAU STEEL
• 2001 - 2003 KETUA TIM GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT KS
• 2003 – 2006 GENERAL MANAGER PERENCANAAN PENGENDALIAN LOGISTIK PT KS
• 2006 – 2009 SEPT. KEPALA PUSDIKLAT PT KRAKATAU STEEL / GM PUSDIKLAT PT KS
. 2009 - 2014 Juni DIRUT PT SMS – DPKS GRUP
1984– sekarang DOSEN FAK TEKNIK UNIVERSITAS TIRTAYASA JURUSAN TEKNIK KIMIA
Sekret. Jurusan TK Universitas Tirtayasa ( sebelum jadi PTN) – 1985
Ketua jurusan TK Fak Teknik Universitas Tirtayasa. ( sebelum jadi PTN )
TKK –K3
SISTEM PERKULIAHAN :
1. KULIAH SECARA DARING DAN TATAP MUKA (JIKA COVID 19 SUDAH AMAN ) AGAR TERJADI KOMUNIKASI
TIMBAL BALIK ANTARA DOSEN DENGAN MAHASISWA DAN SESAMA MAHASISWA DIBUKA W A K3 2023.
KULIAH DARING DILAKUKAN MELALUI MEDIA ZOOM .
MEDIA KOMUNIKASI SECARA ON LINE MELALUI W A K3 2022 YANG ADMIN DIPEGANG PERWAKILAN
MAHASISWA PESERTA MATA KULIAH K3

2. TUGAS INDIVIDU MERUPAKAN TUGAS MANDIRI, DAN TUGAS KELOMPOK TERDIRI 2 -3 ORANG AKAN
LEBIH DISARANKAN IKA BERADA DALAM SATU KOTA
3. UJIAN TERTULIS : UJIAN TENGAH SEMESTER DAN UJIAN AKHIR SEMESTER UJIAN , DIBERIKAN SECARA
DARING ( ON LINE ) MELALUI WA K3 2023.
4. JIKA DOSEN TIDAK HADIR / TERLAMBAT LEBIH DARI 15 MENIT, MAKA KULIAH DITIADAKAN DAN DIGANTI
HARI LAIN DENGAN MELALUI KESEPAKATAN BERSAMA.
JIKA MAHASISWA TIDAK HADIR LEBIH DARI 25 MENIT, MAKA KULIAH DITIADAKAN TETAPI TIDAK HARUS
DIGANTI HARI LAIN .
5. BAGI MAHASISWA YANG MENYERAHKAN TUGAS TIDAK TEPAT WAKTU / TERLAMBAT AKAN DIBERIKAN
PENGURANGAN NILAI, SEDANG BAGI YANG MENYERAHKAN TUGAS LEBIH AWAL DIBERIKAN TAMBAHAN
NILAI . NILAI TUGAS TERDIRI DARI EXCELLET, BAIK, CUKUP DAN HAMPIR CUKUP.
NILAI TUGAS NDIBERIKAN EXCELLENT JIKA JAWABAN TUTUGAS GAS DISERTAI DENGAN RUJUKAN
YANG DILAMPIRKAN SECARA LENGKAP DALAM JAWABAN TUGAS BAIK UNTUK INDIVIDU / KELOMPOK.

.
TKK –K3
SISTEM PENILAIAN :
BOBOT ( % )
1. UJIAN TENGAH SEMESTER 30
2. UJIAN AKHIR SEMESTER 30
3. TUGAS INDIVIDU 20 -25
4. TUGAS KELOMPOK 20 - 15
5. KEHADIRAN
TOTAL NILAI 100

CILEGON, 14 FEBRUARI 2023


PERKEMBANGAN PENANGANAN K3
ERA SEBELUM REV. SESUDAH REV.
KET ZAMAN MODERN
INDUSTRI INDUSTRI
- LOSS - ANALISA
CONTROL SISTEM
PERANAN AHLI TIDAK ADA INSPEKTUR K3 INSPEKTUR K3 ADV/ - ANALISA
K3 MANAGER RESIKO
- SAFETY ENG. - ANALISA
- AHLI ERG BAHAYA

- DIKLAT - LOSS - PENAKARAN


- MACHINE KELOMPOK CONTROL & RESIKO
GUARDING (1920-1950) SAFETY - SAFETY ENG.
PROGRAM & BELUM - FTA, HAZOPS
- SAFETY - DIKLAT INDIV. MGT
TEKNIK K3 TERORGANISIR
DEVICES Ki
KiKi (1950-1960)
- LOS PREV.
- SATNDAR KK - SYSTEM
- PERAT. &
SAFETY
PENGAWASAN - HUMAN
FACT

KONSEP LACK OF
- SEBAB NASIB UNSAFE UNSAFE LACK OF
CONTROL
- INSIDEN (ACT OF GOD) CONDITION ACTS SYSTEM
MGT

1900
WORK
COMPESATION LAW
(EROPA & AS)
REV. 1930 1960 1980
INDUSTRI HEINRICH
TEORI DOMINO
1910 AUDIT K3 6
VR … UU NO 1 TH 1970
PARADIGMA PENGAWASAN K3

2012 SMK3 PerPem. 50/2012 jo. Ps. 87 UU No.13/2003

1995 Pihak ketiga PJK3 PerMen.04/1995

1992 AHLI K3 PerMen. 02/1992

1988 PJIT Uap KepMen. 1261/1988

1987 P2K3 PerMen. 04/1987


1970

Proses transformasi dari


Era VR 1910 rawing ke steering

Direct Inspection Privatisasi inspeksi K3


Kisi Kisi Materi K3 -2023
• Dasar dasar K3 :
1. Pengertian dasar ttg K3 Tujuan diadakan Program K3,para Pihak yg terlibat di K3
2. Peraturan Perundang Undangan ttg K3 : hierarchi UUD 45,UU,Peraturan Pemerintah ,KepMen.dll.
3. Pengertian tentang Kondisi Aman,Bahaya,Kecelakaan, Sumber Bahaya, Analisa Resiko ttg Bahaya
4. Teori tentang kecelakaan Kerja dari De Reamer, Bird ,Piramida Kecelakaan ,Hira,Hazid,Hazop
5. Bahaya Kebakaran ,Tanggap Darurat ( Emergency Response )
6. Kesehatan Kerja ,Pola Hidup sehat menghitung IMT , IFR dan ISR
7. Sistem Manajemen K3
8. Rambu Rambu dan APD
9. Aplikasi K3 di Industri Kimia
Pengertian Dasar

ILO/WHO
Joint Safety and Health Committee
Occupational Health and Safety
is the promotion and maintenance of the highest degree of physical, mental and social well-
being of all workers in all occupations; the prevention among workers of departures from health
caused by their working conditions; the protection of workers in their employment from risks
resulting from factors adverse to health; the placing and maintenance of the worker in an
occupational environment adapted to his physiological and psychological equipment and to
summarize the adaptation of work to man and each man to his job.
OSHA (Occupational Safety and Health Administration, USA)
Occupational Health and Safety
concerns the application of scientific principles in understanding the nature of risk to the safety of
people and property in both industrial and non industrial environments. It is multi-disciplinary
profession based upon physics, chemistry, biology and the behavioral sciences with applications
in manufacturing, transport, storage, and handling of hazardous materials and domestic and
recreational activities.
ILO dalam resolusinya menyatakan ada 3 prinsip dasar K3, yaitu :
1. Work should take place in a safe and healthy working environment
2. Conditions of work should be consistent with workers well-being and
human dignity
3. Work should offer real possibilities for personal achievement, self-
fulfillments and service to society
Points of concern
1. Penerapan prinsip-prinsip sains (application of scientific principles)
2. Pemahaman pola resiko (understanding the nature of risk)
3. Ruang lingkup ilmuan K3 cukup luas baik didalam maupun diluar industri
4. K3 merupakan multidisiplin profesi
5. Ilmu-ilmu dasar yang terlibat dalam keilmuan K3 adalah fisika, kimia, biologi,
dan ilmu-ilmu perilaku
6. Area garapan: industri, transportasi, penyimpanan dan pengelolaan material,
domestik dan kegiatan lainnya seperti rekreasi
PRINSIP DASAR K3
HW HEINRICH ‘ INDUSTRIAL ACIDENT PREVENTION
• Melakukan usaha inspeksi keselamatan dan kesehatan
untuk mengindentifikasi kondisi kondisi tidak aman
• Mengadakan usaha pendidikan dan pelatihan para
pekerja untuk meningkatkan pengetahuan tugas
mengenai cara kerja yang aman
• Membuat Peraturan Keselamatan Kerja yang harus
ditaati semua pekerja
• Pembinaan disiplin dan ketaatan terhadap semua
Peraturan Perusahaan dibidang keselamatan kerja
TUJUAN
Tenaga kerja yang sehat, selamat, produktif dan berkualitas.

Tujuan tsb dpt dicapai apabila didasarkan kenyataan sbb :


1. Pekerjaan hrs dilakukan dng cara dan dlm lingkungan kerja yg memenuhi standar serta
syarat kesehatan yg disesuaikan pula dng tingkat kesehatan dan gizi tenaga kerja.
2. Biaya dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja/umum sangat mahal dibanding dng biaya
pencegahan

TUJUAN KESEHATAN KERJA (ILO-WHO 1995)


1.Promosi dan pemeliharaan kesehatan fisik, mental & sosial tenaga kerja;
2.Pencegahan gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi kerja;
3.Perlindungan tenaga kerja dari risiko faktor-faktor yg mengganggu kesehatan;
4.Penempatan & pemeliharaan pekerja dlm lingkungan kerja yg sesuai
kemampuan fisik & psikologis tenaga kerja;
5.Penyesuaian tenaga kerja thd pekerjaannya.
• UUD 45 Pasal 27 ayat 2 Peraturan perUndang undangan ttg Keselamatan dan
• UU No. 01 Tahun 1970 UU No. 13 Tahun 2003 Kesehatan Kerja
•PP No 50 Th 2012
•Permenaker 04 th 1987
Undang – Undang
Undang – Undang UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Tentang 11 Bab, 18 Pasal
VR. 1910 Pasal 18
Keselamatan Kerja
Ruang Lingkup
Pasal 2 (1), (2) & (3)

Istilah yang Berlaku


Pasal 13
Pasal 1
Syarat-syarat
Psl 7 Ruang lingkup K3 Keselamatan Kerja
Direktur ayat1 Psl 8 Kewajiban
Pasal 2 Psl 3, Psl 4
Pegawai Pgws Psl 9
Pengawas Psl 5
Psl 11
Ahli K3
Tng Kerja Psl 12
Taat UU
P2K3 Pengusaha
Psl 14
Pasal10 Psl 16

Tujuan
Penerapan
Pelanggaran Undang2
Masa peralihan
Psl 15
Psl 17
13
DASAR HUKUM
• Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 :
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan

• UU No.14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai ketenagakerjaan


Pasal 3
Tiap tenaga kerja berhak atas pekerjaan dan penghasilan yang layak bagi kemanusiaan

Pasal 9
Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moril kerja serta
perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama
Pasal 10

Pemerintah membina norma perlindunggan tenaga kerja yang meliputi :


(1) norma keselamatan kerja
(2) norma kesehatan kerja
(3) norma kerja
(4) pemberian ganti kerugian, perawatan dan rehabilitasi dalam hal kecelakaan kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Pasal 86 UU No.13/2003
(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas :
a. keselamatan dan kesehatan kerja;
b. moral dan kesusilaan; dan
c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia
serta nilai-nilai agama;

(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas


kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja

(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
Pasal 87 UU No.13/2003

(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen


keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan
sistem manajemen perusahaan

(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen


keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah
BAB XVI
Bagiaan Kedua
Sangsi Administratif

Pasal 190 UU No.13/2003


(1) Menteri atau pejabat yang ditunjuk mengenai sanksi administratif
atas pelanggaran ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur dalam
Pasal 5, Pasal 6, Pasal 15, Pasal 25, Pasal 38 ayat (2), Pasal 45 ayat
(1), pasal 47 ayat (1), Pasal 48, Pasal 87, Pasal 106, Pasal 126 ayat
(3), dan Pasal 160 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang ini serta
peraturan pelaksanaannya.
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. pembatasan kegiatan usaha;
d. pembekuan kegiatan usaha;
e. pembatalan persetujuan;
f. pembatalan pendaftaran;
g. penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi;
h. pencabutan ijin.

(3) Ketentuan mengenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud


ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut oleh Menteri
KEWAJIBAN DAN HAK TENAGA KERJA BIDANG
KESEHATAN KERJA- MENURUT UU No. 1 Th. 1970
1. MEMBERIKAN KETERANGAN YANG BENAR BILA
DIMINTA OLEH PEGAWAI PENGAWAS DAN AHLI K3
2. MEMENUHI DAN MENTAATI SEMUA SYARAT K3
YANG DIWAJIBKAN (BIDANG KESEHATAN KERJA)
3. MENDAPATKAN PELAYANAN KESEHATAN KERJA
4. MENDAPATKAN PEMBINAAN KESEHATAN KERJA
5. MENDAPATKAN KOMPENSASI KECELAKAAN DAN
PENYAKIT AKIBAT KERJA.
Faktor-Faktor Lingkungan Kerja
Faktor Fisika
bising, getaran, radiasi,
Penerangan kurang baik,
temperature extremes

Faktor Biologi Faktor Kimia


virus, bakteri, jamur, debu, gas, uap,
parasites, insects, dll asap, kabut, dll.

Faktor Ergonomi
Tenaga terlalu diporsir, berdiri lama/berlebihan,
salah gerakan, angkat beban terlalu berat, job
monotony, dll
Faktor Psikologi
Hub dg : orang, pekerjaan, dan lingk. kerja
1. Safety Hazard 1. Health Hazard
• Mechanic • Physic
• Electric • Chemical
• Kinetic • Biologic
• Substances  Flammable • Ergonomics
 Explosive Accidental • Psychosocial
 Combustible release
 Corrosive
2. Konsekuensi  Minor 2. Konsekuensi
• Accident  Injuries  Mayor • Terpapar  kontak  penyakit
 Fatal mendadak, menahun, kanker dan
 Assets  Damage dampak terhadap masyarakat umum
(Prolonged Reaction)
• Mendadak, dramatis, bencana
(Sudden Reaction) 3. Konsentrasi kepedulian
• Environment (bahan • Titik berat pd
3. Konsentrasi kepedulian pencemar) bahaya tersembunyi
• Process • Titik berat pd • Exposure • Sepertinya kurang
• Equipment, facilities, kerusakan asset, • Work hours urgent (laten)
tools fatality • PPE • Prinsip pendekatan
• Working practices • Sepertinya urgen • Pendidikan • Pengkajian
• Guarding (bahaya mendadak) • Karir jab. Sesuai kepaparan
• Pengalaman • Prinsip pendekatan
pendidikan • Utk
• Karir lapangan + • Pengkajian resiko
memperkecil
pelatihan • Utk memperkecil
kepaparan
resiko
DEFINISI :
Aman ( Safe ) : suatu kondisi dimana munculnya sumber bahaya telah dpt.dikendalikan ke tingkat yang
memadai./ tidak berbahaya.
Hazard : suatu obyek dimana terdapat zat/ bahan,energy kondisi kerja yang berpotensi dapat
menyebabkan kerusakan/ potensi kerugian ;mengancam keselamatan. Faktor dari manusia
mesin,listrik ,bahan kimia, Biologi dll.
Bahaya ( Danger )
 Sesuatu kondisi yang telah teridentifikasi bahwa sumber ini berpotensi menimbulkan kerusakan ( Harm) krn
telah melampaui batas aman . Antara lain cedera/kerugian (manusia, proses, properti,Aset dan lingkungan
 Faktor internal yang menjadikan konsekuensi
Konsekuensi = Hazard x exposure
Exposure = konsentrasi x lama pemajanan
 Tidak akan menjadi resiko jika tidak ada pemajanan ( artinya tidak melampaui batas aman )
INCIDENT :Suatu kondisi jika saat itu ada sedikit perubahan dpt mengakibatkan terjadinya kecelakaan/accident
ACCiDENT :
Suatu kejadian yang tidak diinginkan berakibat cedera pada manusia, kerusakan barang, gangguan
terhadap pekerjaan dan pencemaran lingkungan.
DANGER
hampir putus
putus INCIDENT

ACCIDENT
What is hazard

HAZARD
Apa saja POTENSI BAHAYA ditempat kerja
(Manusia, bahaya fisik, kimia, bilogi, mekanik, listrik dll)

• Unsafe behavior
Kebiasaan bekerja yang tidak aman dari pekerja.

• Physical hazards
Temperatur yang berlebihan, noise, vibrasi, tekanan, radiasi,
cahaya, takut dll.

• Chemical hazards
Sifat bahan kimia (toksik, …………)

• Biological hazards
Bahaya dari makhluk hidup yang merugikan (parasit) (e.g.
legionella, weils desease)
Technological Hazards
• Fire
• Explosion
• Building collapse
• Spills of flamable liquid
• Accidental release of hazardous biological agents or toxic material
• Other terrorist activities
• Exposure to ionizing radiation
• Loss of electrical power
• Loss of water supply
• Loss of communication

Keselamatan Kerja 25
Natural Hazards
• Floods
• Earthquake
• Tornados
• Other severe wind storms
• Snow or ice storms
• Severe extremes in temperature (cold or hot)
• Pandemic diseases

Keselamatan Kerja 26
Example Classification of Occupational Health and Safety Hazards

Chemical Physical Biological Ergonomic Psychological General Safety


Fumes Cold stress Insect Cirendian rhythm Mental task Construction
Gases Heat stress (ants,bees,scorpi (shift overload Maintenance
ons,spiders,mosqu work,rest cycles)
Liquids Ionizing radiation ittoes) Stress Electrical
Fatigue (occupational
Particulate Microbes (extended and non Emergencies
(alpha,beta,gamma
Dust (bakteria,parasit work hours) occupational) Environmental
, x-rays)
es,viruses) Hand tools Subtance conditions
Vapors Non ionizing
radiation (lasers, Toxic agent. Manual material abuse Fires/explosion
radio freq, Reptiles (drinking handling Repetitive Mechanical and
microwaves, water,higiene (biomechanics,lift physiological machinery
ultra facilities) ing,pushing,pulling systems
Organization
violet light). ,carrying)
Small mammals behavior Motorized
Pressure (dogs,rodents,sku Work station equipment
Vibration nks) design
Pressurized
Potentially violent (dials,controls,sig systems
Noise nals,labeling,offic
people
O2 Deficienscy e-computer. Fall protection
Motor vehicle
occupant safety
Note : All hazards must be addressed in employer’s overal health and safety
program if present at work site.
Bahaya di Tempat Kerja

Bahaya Penyebab Effect Rincian


Defisiensi -Api (pengelasan) Pekerja dapat lemas Udara normal kadar O2
oksigen -O2 digunakan bakteria mendadak >18%
-Akumulasi berbagai gas <18% berbahaya

Gas beracun -Carbon monoksida, Iritasi mata, hidung, Sementara gas beracun
-Hydrogen sulfida, tenggorok Menyebabkan tidak berbau
-Sulfur dioksida sakit dan mati Pekerja Tidak dapat dideteksi
lemas
Gas mudah -Termasuk bahan bakar Dapat menyebabkan Beberapa gas mudah
terbakar -Solven kebakaran dan ledakan terbakar uapnya juga
beracun
Bahan kimia -Solven cat Iritasi kulit, ritasi mata -
Toksisitas sistemik

Panas -Suhu tinggi Penyebaran panas Efek dapat dipercepat bila


Pusing ventilasi burukPelindung
panas thd muka dan tubuh
tidak sesuai
Noise - Suara berisik (>85dB) Mengganggu komunikasi Efek tergantung intensitas,
Hearing loss frekuensi dan durasi
Faktor-faktor yg mempengaruhi
kesehatan tenaga kerja
Beban Lingkungan
kerja kerja
-Fisik -Fisik
-Mental -Kimia
-Sosial -Biologi
-Ergonomi
-Psikologi
Kapasitas kerja
- Ketrampilan
- Kesegaran jasmani & rohani
- Status kesehatan/gizi
- Usia
- Jenis kelamin
- Ukuran tubuh
UPAYA KESEHATAN KERJA

Upaya penyerasian kapasitas kerja, beban kerja


dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat
bekerja secara sehat tanpa membahayakan
dirinya sendiri maupun masyarakat sekelilingnya,
agar diperoleh produktivitas kerja yang optimal.
( UU Kesehatan tahun 1992 pasal 23 )

PROMOTIF, PREVENTIF
KURATIF & REHABILITATIF
Upaya Penanganan Kesehatan Kerja

Promotif: Preventif: Kuratif : Rehabilitatif:


-Pembinaan -Pemeriksaan - Pengobatan -Orthose /Alat bantu
-Gerakan O.R kes.kerja - P3K -Protese/Alat ganti
-Tdk merokok -Imunisasi - Rawat jalan -Kompensasi
-Gizi seimbang -APD - Rawat inap
-Ergonomi -Rotasi
-Pengendalian -Pengurangan
lingk.kerja waktu kerja
-Higiene sanitasi
Pasal 10 UU No. 1 tahun 1970 :

Menteri Tenaga Kerja berwenang membentuk P2K3


guna mengembangkan kerja sama saling pengertian
dan partisipasi efektif dari pengusaha dan tenaga
kerja untuk melaksanakan tugas dan kewajiban
bersama bidang K3 dalam rangka melancarkan
usaha produksi

Susunan P2K3, tugas dan lain-lainnya


ditetapkan oleh Menteri Tenaga Kerja.

Permennaker No. Per. 04/Men/1987


P2K3 & Tata Cara Penunjukan Ahli K3
KEANGGOTAAN P2K3

 Keanggotaan P2K3 terdiri unsur pengusaha dan pekerja


 Susunan pengurus P2K3 terdiri dari :
 Ketua, -pimpinan perusahaan ( Direksi )
 Sekretaris,
 Anggota
 Sekretaris P2K3 : Ahli K3 dari perusahaan yang bersangkutan
 Anggota : dari perusahaan pekerja dan pihak terkait.
PROGRAM KERJA P2K3
a. Safety meeting
b. Inventarisasi permasalahan K3
c. Indentifikasi dan inventarisasi sumber bahaya
d. Penerapan norma K3
e. Inspeksi/ safety patrol
f. Penyelidikan dan analisa kecelakaan
g. Pendidikan dan latihan
h. Prosedur dan tata cara evakuasi
i. Catatan dan data K3
j. Laporan pertanggungjawaban
k. Penelitian
Failure of management
Kenapa dibutuhkan Sistem Manajemen K3 ?
UNTUK :
• Mengikuti kecenderungan global dan praktek pelaksanaan dalam
mengelola “Loss Potential Issues” seperti : K3, mutu, lingkungan dsb.;
• Mempertahankan konsistensi dalam pelaksanaan K3 dan
pengendalian resiko;
• Memperoleh manfaat dan kesempatan mengambil inisiatif dalam
perbaikan yang berkelanjutan (continual improvement).
• Mengintegrasikan beberapa issue kedalam “a single system”
TAHAP PELAKSANAAN SMK3 (Model)
1.KEBIJAKAN K3
VISI, MISI & TUJUAN

Komitmen Manajemen
Keteladanan
Peran dan Tanggung jawab

2.PERENCANAAN K3

PERBAIKAN BERKELANJUTAN Penilaian Awal


Peraturan Perundangan, Pedoman &
Standar
Tujuan dan Sasaran
Program kerja

3.PELAKSANAAN RENCANA
K3 / PENERAPAN

Implementasi berdasarkan
Kebijakan nasional SMK3 dalam
Pedoman penerapan SMK3
Lampiran I PP no, 50 tahun 2012
5.PENINJAUAN DAN
4.PEMANTAUAN DAN EVALUASI
PENINGKATAN KINERJA
KINERJA K3
SMK3
Audit Internal dan Eksternal
Pelaporan
No System vs Basic System
Manfaat Dalam Penerapan SMK3
Item No System Basic System
Perencanaan Tidak ada Mendorong perencanaan
Pelaksanaan K3 Perencanaan dan berorientasi kedepan
Ketentuan Ditetapkan untuk setiap
Tidak ditentukan
Tanggungjawab orang
Dilakukan secara
Identifikasi Bahaya Dilakukan secara proaktif
reaktif
Tanggungjawab Dijabarkan dalam
Tergantung individu
pengendalian Risiko prosedur
Review Dilakukan setelah Monitoring dan Review
Pengendalian Risiko kejadian kecelakaan dilakukan secara regular
Muncul permasalahan Kontrol digunakan utk
Sistimatis
diperbaiki dan setelah memperbaiki masalah yg
Pengendalian Risiko
itu dilupakan sama di area/kegiatan lain
Risiko Publik dan Fokus pada tempat Risiko dikelola dengan
Pemasok/Kontraktor sendiri terencana
OHSMS (Occupational Health and Safety Management System)
• A system for managing OHS at the workplaces;
• A goal that generates continuous improvement through:
• policy
• planning
• implementation
• measurement
• review
• continuous improvement
(Primary Standard: AS/NZ 4801 OHSMS)

A three level model to define OSH Management


• Workplace precaution to protect workers health and safety;
• Risk control systems (system management of hazardous substances or fire
precautions);
• Management arrangement for health and safety (policy or planning).
(Manual p.26)
KETENTUAN UMUM PP 50 Th 2012 : Pasal 1
• Perusahaan adalah :
a. Setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak,milik orang perseorangan, milik persekutuan,atau milik
badan hukum, baik milik swasta maupun Negara yang mempekerjakan pekerja/buruh dengan membayar upah
atau imbalan dalam bentuk lain.
b. Usaha usaha sosial dan usaha usaha lain yang mempunyai pengurus dan mempekerjakan orang lain dengan
membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.
• Pengusaha adalah :
a. Orang perseorangan ,persekutuan atau badan hukum yang menjalankan perusahaan milik sendiri.
b. Orang perseorangan ,persekutuan atau badan hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan perusahaan
bukan miliknya
c. Orang perseorangan ,persekutuan atau badan hukum yang berada di Indonesia mewakili perusahaan
sebgaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b yang berkedudukan diluar wilayah Indonesia.
KETENTUAN UMUM PP 50 th 2012 ttg
SM K3 Pasal 1
• Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( SM K3 ) adalah bagian dari
Sistem Manajemen Perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian
resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang
aman, efisien dan produktif.
• Keselamatan dan Kesehatan kerja ( K 3 ) – segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
• Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan/atau jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat.
• Pekerja / buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau
imbalan dalam bentuk lain.
KETENTUAN UMUM PP 50 Th 2012 : Pasal 1
• Perusahaan adalah :
a. Setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak,milik orang perseorangan, milik persekutuan,atau milik
badan hukum, baik milik swasta maupun Negara yang mempekerjakan pekerja/buruh dengan membayar upah
atau imbalan dalam bentuk lain.
b. Usaha usaha sosial dan usaha usaha lain yang mempunyai pengurus dan mempekerjakan orang lain dengan
membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.
• Pengusaha adalah :
a. Orang perseorangan ,persekutuan atau badan hukum yang menjalankan perusahaan milik sendiri.
b. Orang perseorangan ,persekutuan atau badan hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan perusahaan
bukan miliknya
c. Orang perseorangan ,persekutuan atau badan hukum yang berada di Indonesia mewakili
perusahaan sebgaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b yang berkedudukan diluar wilayah Indonesia.
• Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa, baik
untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
• Pekerja / buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.
KETENTUAN UMUM Pasal 1
• Audit SMK3 adalah pemeriksaan secara sistematis dan independen terhadap
pemenuhan kriteria yang telah ditetapkan untuk mengukur suatu hasil kegiatan yang
telah direncanakan dan dilaksanakan dalam penerapan SMK3 di perusahaan.
• Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang
ketenaga kerjaan.

TUJUAN PENERAPAN SMK3 Pasal 2


• Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang
terencana,terukur, terstruktur dan terintegrasi.
• Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen , pekerja/buruh, dan atau serikat pekerja /serikat
buruh serta
• Menciptakan tempat kerja yang aman dan efisien untuk mendorong produktivitas.
PENERAPAN SMK3 Pasal 3-4-5
• Penerapan SMK3 dilakukan berdasarkan kebijakan nasional tentang SMK3 yang akan
digunakan sebagai pedoman perusahaan dalam menerapkan SMK3.
• Instansi Pembina sektor usaha dapat mengembangkan Pedoman Penerapan SMK3 sesuai
dengan kebutuhan berdasarkan ketentuan peraturan perundang undangan.
• Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 di perusahaannya.
• Kewajiban ini berlaku bagi perusahaan :
a. mempekerjakan pekerja /buruh paling sedikit 100 orang atau
b. mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi,yang ketentuannya diatur
sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku.
Pengusaha dalam menerapkan SMK3 wajib berpedoman pada peraturan
pemerintah no. 50 tahun 2012 ini dan ketentuan peraturan perundang undangan
serta dapat memperhatikan konvensi atau standar internasional.
PENERAPAN SMK3 Pasal 6
• Sistem Manajemen K3 meliputi :
a. Penetapan Kebijakan K3
b. Perencanaan K3
c. Pelaksanaan rencana K3
d. Pemantauan dan evaluasi kinerja K3 dan
e. Peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3
Penerapan SMK3 yang dilakukan berdasarkan kebijakan nasional
tentang SMK3 tertuang dalam Pedoman penerapan SMK3 Lampiran I
dari PP no. 50 tahun 2012.

PENETAPAN KEBIJAKAN K3 Pasal 8


Pengusaha harus menyebar luaskan kebijakan K3 yang telah ditetapkan kepada seluruh pekerja /
buruh , orang lain selain Pekerja / buruh yang berada di perusahaan dan pihak lain
Yang terkait.
Prinsip Dasar Pedoman Penerapan Elemen Audit
1. Penetapan
1. Pembangunan dan
Kebijakan K3 1. Komitmen dan kebijakan
Pemeliharaan
2. Perencanaan 1.1 Kepemimpinan dan komitmen
Komitmen
Penerapan K3 1.2 Initial Review
2. Pendokumentasian
1.3 Kebijakan K3
3. Penerapan K3 Strategi
2. Perencanaan
3. Peninjauan Ulang
4. Pengukuran, 2.1 Perenc ident bhy, penilaian
Desain dan Kontrak
Pemantauan, resiko dan pengend resiko
4. Pengendalian
dan Evaluasi 2.2 Per. per uu dan persyart lainnya
Dokumen
Kinerja K3 2.3 Tujuan dan sasaran
5. Pembelian
2.4 Indikator kinerja
5. Peninjauan 6. Keamanan Bekerja
2.5 Perenc awal dan perencanaan
secara teratur Berdasarkan SMK3
kegiatan yg berlangsung
7. Standar Pemantauan
untuk 3. Penerapan
8. Pelaporan dan
meningkatkan 3.1 Jaminan kemampuan
Perbaikan
kinerja K3 3.2 Kegiatan pendukung
9. Pengelolaan material
secara 3.3 Ident SB, penilaian dan
dan perpindahannya
pengendalian resiko
berkesinambu 10. Pengumpulan dan
4.Pengukuran dan evaluasi
ngan penggunaan data
4.1 Inspeksi dan pengujian
11. Audit SMK3
4.2 Audit SMK3
12. Pengembangan
4.3 Tindakan perbaikan dan
Ketrampilan dan
pencegahan
Kemampuan
5. Tinjauan ulang dan peningkatan
pihak mgt
PENINJAUAN ULANG DAN PENINGKATAN OLEH PIHAK MANAJEMEN
1. Evaluasi penerapan kebijakan K3
2. Tujuan,sasaran dan kinerja K3
3. Hasil temuan audit SMK3
4. Evaluasi efektifitas penerapan SMK3 dan kebutuhan untuk mengubahnya

UNSUR-UNSUR DALAM PENGERTIAN AUDIT SMK3

• Alat untuk mengukur besarnya keberhasilan pelaksanaan dan penerapan SMK3 di


tempat kerja
• Pemeriksaan secara sistimatik
• Audit dilakukan secara independen
• Audit SMK3 dilakukan oleh Badan Audit independen
Safety and Environmental Protocols for OH&S Audits
1. Hazardous Materials
2. Fire Hazards
3. Electrical Hazards
4. Operating Process Hazards
5. Machinery Harzards
6. Noise Hazards
7. Illumination Hazards
8. Ergonomic Hazards
9. Solid waste
10.Air emission and waste water
11.Ground water and drinking water
12.Hazardous waste
13.Natural and Historic Resources
MEKANISME AUDIT SMK3
Pengawasan oleh Instansi
Ketenagakerjaan pd
Pem.Prop, Pem.Kab/Kot Dibuktikan dgn
Audit

Ekternal Internal
(3 th sekali)

Badan Audit Pengusaha/


(Auditor) Pengurus

Wajib

Bagi perusahaan :
- Mempekerjakan Pekerja/buruh lebih dari 100 org
- < 100 org dgn tingkat resiko bahaya tinggi
Tahapan Audit Eksternal
1. Pemeriksaan dokumen
2. Wawancara utk klarifikasi
3. Pengamatan aktivitas Prsh
Tahap Persiapan
4. Pengamatan kondisi dan ling.kerja
Pertemuan Awal 5. Penilaian kriteria : 5 prinsip dsr; 12 elemen
Pemeriksaan dsrPrinsipberdasarkan55:temuan

Tingkat Penilaian Penilaian Kriteria

1. Tidak berlaku Pertemuan Akhir


2. Terpenuhi
3. Tdk terpenuhi minor
4. Tdk terpenuhi mayor
5. Observasi
Wajib
dilaksanakan oleh perusahaan disemua sektor
dan terintegrasi dgn sistem Manajemen
Perusahaan
Harus Memenuhi Persyaratan Minimum :
- 5 prinsip dasar
- 12 unsur/elemen

Untuk perusahaan-2 di sektor kegiatan usaha tertentu dapat merubah


atau menambah unsur-unsur sesuai jenis dan tingkat resiko bahaya yg
ada atas persetujuan Menteri
Pasal 5 ayat (3)
Tugas Individu 01 :
1.Tulis Nama , NIM dan asal SMA/SMK saudara apa cita cita saudara
setelah menyelesaikan studi di jurusan TK ini.
2.Apa yang saudara ketahui tentang K3, apa harapan saudara mengikuti
kuliah K3,dan kenapa K3 hrs diterapkan di industri
3.Jelaskan peraturan perundangan tentang K3 yang saudara ketahui
4.Tugas ini harus dikumpulkan ke dosen ybs. Paling lambat hari Kamis
16 Feb 2023 jam 12.00 melalui Kord kelas masing masing.

Anda mungkin juga menyukai