2. TUGAS INDIVIDU MERUPAKAN TUGAS MANDIRI, DAN TUGAS KELOMPOK TERDIRI 2 -3 ORANG AKAN
LEBIH DISARANKAN IKA BERADA DALAM SATU KOTA
3. UJIAN TERTULIS : UJIAN TENGAH SEMESTER DAN UJIAN AKHIR SEMESTER UJIAN , DIBERIKAN SECARA
DARING ( ON LINE ) MELALUI WA K3 2023.
4. JIKA DOSEN TIDAK HADIR / TERLAMBAT LEBIH DARI 15 MENIT, MAKA KULIAH DITIADAKAN DAN DIGANTI
HARI LAIN DENGAN MELALUI KESEPAKATAN BERSAMA.
JIKA MAHASISWA TIDAK HADIR LEBIH DARI 25 MENIT, MAKA KULIAH DITIADAKAN TETAPI TIDAK HARUS
DIGANTI HARI LAIN .
5. BAGI MAHASISWA YANG MENYERAHKAN TUGAS TIDAK TEPAT WAKTU / TERLAMBAT AKAN DIBERIKAN
PENGURANGAN NILAI, SEDANG BAGI YANG MENYERAHKAN TUGAS LEBIH AWAL DIBERIKAN TAMBAHAN
NILAI . NILAI TUGAS TERDIRI DARI EXCELLET, BAIK, CUKUP DAN HAMPIR CUKUP.
NILAI TUGAS NDIBERIKAN EXCELLENT JIKA JAWABAN TUTUGAS GAS DISERTAI DENGAN RUJUKAN
YANG DILAMPIRKAN SECARA LENGKAP DALAM JAWABAN TUGAS BAIK UNTUK INDIVIDU / KELOMPOK.
.
TKK –K3
SISTEM PENILAIAN :
BOBOT ( % )
1. UJIAN TENGAH SEMESTER 30
2. UJIAN AKHIR SEMESTER 30
3. TUGAS INDIVIDU 20 -25
4. TUGAS KELOMPOK 20 - 15
5. KEHADIRAN
TOTAL NILAI 100
KONSEP LACK OF
- SEBAB NASIB UNSAFE UNSAFE LACK OF
CONTROL
- INSIDEN (ACT OF GOD) CONDITION ACTS SYSTEM
MGT
1900
WORK
COMPESATION LAW
(EROPA & AS)
REV. 1930 1960 1980
INDUSTRI HEINRICH
TEORI DOMINO
1910 AUDIT K3 6
VR … UU NO 1 TH 1970
PARADIGMA PENGAWASAN K3
ILO/WHO
Joint Safety and Health Committee
Occupational Health and Safety
is the promotion and maintenance of the highest degree of physical, mental and social well-
being of all workers in all occupations; the prevention among workers of departures from health
caused by their working conditions; the protection of workers in their employment from risks
resulting from factors adverse to health; the placing and maintenance of the worker in an
occupational environment adapted to his physiological and psychological equipment and to
summarize the adaptation of work to man and each man to his job.
OSHA (Occupational Safety and Health Administration, USA)
Occupational Health and Safety
concerns the application of scientific principles in understanding the nature of risk to the safety of
people and property in both industrial and non industrial environments. It is multi-disciplinary
profession based upon physics, chemistry, biology and the behavioral sciences with applications
in manufacturing, transport, storage, and handling of hazardous materials and domestic and
recreational activities.
ILO dalam resolusinya menyatakan ada 3 prinsip dasar K3, yaitu :
1. Work should take place in a safe and healthy working environment
2. Conditions of work should be consistent with workers well-being and
human dignity
3. Work should offer real possibilities for personal achievement, self-
fulfillments and service to society
Points of concern
1. Penerapan prinsip-prinsip sains (application of scientific principles)
2. Pemahaman pola resiko (understanding the nature of risk)
3. Ruang lingkup ilmuan K3 cukup luas baik didalam maupun diluar industri
4. K3 merupakan multidisiplin profesi
5. Ilmu-ilmu dasar yang terlibat dalam keilmuan K3 adalah fisika, kimia, biologi,
dan ilmu-ilmu perilaku
6. Area garapan: industri, transportasi, penyimpanan dan pengelolaan material,
domestik dan kegiatan lainnya seperti rekreasi
PRINSIP DASAR K3
HW HEINRICH ‘ INDUSTRIAL ACIDENT PREVENTION
• Melakukan usaha inspeksi keselamatan dan kesehatan
untuk mengindentifikasi kondisi kondisi tidak aman
• Mengadakan usaha pendidikan dan pelatihan para
pekerja untuk meningkatkan pengetahuan tugas
mengenai cara kerja yang aman
• Membuat Peraturan Keselamatan Kerja yang harus
ditaati semua pekerja
• Pembinaan disiplin dan ketaatan terhadap semua
Peraturan Perusahaan dibidang keselamatan kerja
TUJUAN
Tenaga kerja yang sehat, selamat, produktif dan berkualitas.
Tujuan
Penerapan
Pelanggaran Undang2
Masa peralihan
Psl 15
Psl 17
13
DASAR HUKUM
• Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 :
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
Pasal 9
Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moril kerja serta
perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama
Pasal 10
Pasal 86 UU No.13/2003
(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas :
a. keselamatan dan kesehatan kerja;
b. moral dan kesusilaan; dan
c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia
serta nilai-nilai agama;
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
Pasal 87 UU No.13/2003
Faktor Ergonomi
Tenaga terlalu diporsir, berdiri lama/berlebihan,
salah gerakan, angkat beban terlalu berat, job
monotony, dll
Faktor Psikologi
Hub dg : orang, pekerjaan, dan lingk. kerja
1. Safety Hazard 1. Health Hazard
• Mechanic • Physic
• Electric • Chemical
• Kinetic • Biologic
• Substances Flammable • Ergonomics
Explosive Accidental • Psychosocial
Combustible release
Corrosive
2. Konsekuensi Minor 2. Konsekuensi
• Accident Injuries Mayor • Terpapar kontak penyakit
Fatal mendadak, menahun, kanker dan
Assets Damage dampak terhadap masyarakat umum
(Prolonged Reaction)
• Mendadak, dramatis, bencana
(Sudden Reaction) 3. Konsentrasi kepedulian
• Environment (bahan • Titik berat pd
3. Konsentrasi kepedulian pencemar) bahaya tersembunyi
• Process • Titik berat pd • Exposure • Sepertinya kurang
• Equipment, facilities, kerusakan asset, • Work hours urgent (laten)
tools fatality • PPE • Prinsip pendekatan
• Working practices • Sepertinya urgen • Pendidikan • Pengkajian
• Guarding (bahaya mendadak) • Karir jab. Sesuai kepaparan
• Pengalaman • Prinsip pendekatan
pendidikan • Utk
• Karir lapangan + • Pengkajian resiko
memperkecil
pelatihan • Utk memperkecil
kepaparan
resiko
DEFINISI :
Aman ( Safe ) : suatu kondisi dimana munculnya sumber bahaya telah dpt.dikendalikan ke tingkat yang
memadai./ tidak berbahaya.
Hazard : suatu obyek dimana terdapat zat/ bahan,energy kondisi kerja yang berpotensi dapat
menyebabkan kerusakan/ potensi kerugian ;mengancam keselamatan. Faktor dari manusia
mesin,listrik ,bahan kimia, Biologi dll.
Bahaya ( Danger )
Sesuatu kondisi yang telah teridentifikasi bahwa sumber ini berpotensi menimbulkan kerusakan ( Harm) krn
telah melampaui batas aman . Antara lain cedera/kerugian (manusia, proses, properti,Aset dan lingkungan
Faktor internal yang menjadikan konsekuensi
Konsekuensi = Hazard x exposure
Exposure = konsentrasi x lama pemajanan
Tidak akan menjadi resiko jika tidak ada pemajanan ( artinya tidak melampaui batas aman )
INCIDENT :Suatu kondisi jika saat itu ada sedikit perubahan dpt mengakibatkan terjadinya kecelakaan/accident
ACCiDENT :
Suatu kejadian yang tidak diinginkan berakibat cedera pada manusia, kerusakan barang, gangguan
terhadap pekerjaan dan pencemaran lingkungan.
DANGER
hampir putus
putus INCIDENT
ACCIDENT
What is hazard
HAZARD
Apa saja POTENSI BAHAYA ditempat kerja
(Manusia, bahaya fisik, kimia, bilogi, mekanik, listrik dll)
• Unsafe behavior
Kebiasaan bekerja yang tidak aman dari pekerja.
• Physical hazards
Temperatur yang berlebihan, noise, vibrasi, tekanan, radiasi,
cahaya, takut dll.
• Chemical hazards
Sifat bahan kimia (toksik, …………)
• Biological hazards
Bahaya dari makhluk hidup yang merugikan (parasit) (e.g.
legionella, weils desease)
Technological Hazards
• Fire
• Explosion
• Building collapse
• Spills of flamable liquid
• Accidental release of hazardous biological agents or toxic material
• Other terrorist activities
• Exposure to ionizing radiation
• Loss of electrical power
• Loss of water supply
• Loss of communication
Keselamatan Kerja 25
Natural Hazards
• Floods
• Earthquake
• Tornados
• Other severe wind storms
• Snow or ice storms
• Severe extremes in temperature (cold or hot)
• Pandemic diseases
Keselamatan Kerja 26
Example Classification of Occupational Health and Safety Hazards
Gas beracun -Carbon monoksida, Iritasi mata, hidung, Sementara gas beracun
-Hydrogen sulfida, tenggorok Menyebabkan tidak berbau
-Sulfur dioksida sakit dan mati Pekerja Tidak dapat dideteksi
lemas
Gas mudah -Termasuk bahan bakar Dapat menyebabkan Beberapa gas mudah
terbakar -Solven kebakaran dan ledakan terbakar uapnya juga
beracun
Bahan kimia -Solven cat Iritasi kulit, ritasi mata -
Toksisitas sistemik
PROMOTIF, PREVENTIF
KURATIF & REHABILITATIF
Upaya Penanganan Kesehatan Kerja
Komitmen Manajemen
Keteladanan
Peran dan Tanggung jawab
2.PERENCANAAN K3
3.PELAKSANAAN RENCANA
K3 / PENERAPAN
Implementasi berdasarkan
Kebijakan nasional SMK3 dalam
Pedoman penerapan SMK3
Lampiran I PP no, 50 tahun 2012
5.PENINJAUAN DAN
4.PEMANTAUAN DAN EVALUASI
PENINGKATAN KINERJA
KINERJA K3
SMK3
Audit Internal dan Eksternal
Pelaporan
No System vs Basic System
Manfaat Dalam Penerapan SMK3
Item No System Basic System
Perencanaan Tidak ada Mendorong perencanaan
Pelaksanaan K3 Perencanaan dan berorientasi kedepan
Ketentuan Ditetapkan untuk setiap
Tidak ditentukan
Tanggungjawab orang
Dilakukan secara
Identifikasi Bahaya Dilakukan secara proaktif
reaktif
Tanggungjawab Dijabarkan dalam
Tergantung individu
pengendalian Risiko prosedur
Review Dilakukan setelah Monitoring dan Review
Pengendalian Risiko kejadian kecelakaan dilakukan secara regular
Muncul permasalahan Kontrol digunakan utk
Sistimatis
diperbaiki dan setelah memperbaiki masalah yg
Pengendalian Risiko
itu dilupakan sama di area/kegiatan lain
Risiko Publik dan Fokus pada tempat Risiko dikelola dengan
Pemasok/Kontraktor sendiri terencana
OHSMS (Occupational Health and Safety Management System)
• A system for managing OHS at the workplaces;
• A goal that generates continuous improvement through:
• policy
• planning
• implementation
• measurement
• review
• continuous improvement
(Primary Standard: AS/NZ 4801 OHSMS)
Ekternal Internal
(3 th sekali)
Wajib
Bagi perusahaan :
- Mempekerjakan Pekerja/buruh lebih dari 100 org
- < 100 org dgn tingkat resiko bahaya tinggi
Tahapan Audit Eksternal
1. Pemeriksaan dokumen
2. Wawancara utk klarifikasi
3. Pengamatan aktivitas Prsh
Tahap Persiapan
4. Pengamatan kondisi dan ling.kerja
Pertemuan Awal 5. Penilaian kriteria : 5 prinsip dsr; 12 elemen
Pemeriksaan dsrPrinsipberdasarkan55:temuan