DIREKSI KEET
DERMAGA 2 (Existing)
DERMAGA 7.1
Jalur Rel
Non Rel
800 Precast Beam K430 Precast Beam K430 Precast Beam K430
450
Pile Cap K430 Pile Cap K430
(Cast Insitu) (Cast Insitu)
Precast Beam K430
PERENCANAAN K3 : PETUNJUK / GAMBARAN PELAKSANAAN K3 SAFETY PATROL : PATROLI RUTIN YANG DILAKUKAN SETIAP
DIAREA PROYEK (SAFETY PLAN) HARI MULAI JAM 08.30 – 10.30 WIB DAN
JAM 14.00 – 16.00 WIB. TUJUANNYA UNTUK
TARGET : TARGET ZERO ACCIDENT, DAMPAK LINGKUNGAN MEMONITOR KEGIATAN PEKERJAAN
MINIMAL DILAPANGAN.
SAFETY INDUCTION : PENDEKATAN DAN PENGARAHAN TENTANG K3,
HOUSEKEEPING DAN KETERTIBAN PROYEK SAFETY MEETING : MEETING INTERNAL DILAKSANAKAN HARI
KEPADA PEKERJA BARU DAN KEPADA PEKERJA SENIN JAM 08.30 – 09.30 DAN MEETING
SEBELUM MELAKUKAN PEKERJAAN YANG EKSTERNAL RABU JAM 10.00 – 11.00 UNTUK
BERPOTENSI BAHAYA TINGGI MEMBAHAS MASALAH YANG MUNGKIN TERJADI
DAN TINDAKAN PENCEGAHANNYA SERTA
SAFETY TALK : PENGARAHAN SINGKAT TENTANG K3 DAN MELAPORKAN KECELAKAAN YANG TERJADI
KONDISI PROYEK KEPADA SELURUH PEKERJA DAN LANGKAH-LANGKAH PERBAIKANNYA.
SEBELUM PEKERJAAN DIMULAI, DILAKUKAN
SETIAP HARI SABTU JAM 08.00 – 08.15 WIB. TRAINING K3 : TRAINING K3 KEPADA KARYAWAN, MANDOR,
SUBKONTRAKTOR TENTANG DASAR-DASAR
INSPEKSI K3 K3, P3K, CARA PEMADAMAN API DAN TANGGAP
DARURAT
INSPEKSI K3 : INSPEKSI YANG DILAKUKAN UNTUK MEMONI-
TOR PELAKSANAAN K3 DAN UNTUK MENJAGA HOUSE KEEPING : TARGET LINGKUNGAN KERJA BERSIH, RAPI
KONSISTENSI PENERAPAN K3 DIPROYEK. DAN SEHAT .
INSPEKSI K3 DILAKUKAN SETIAP HARI SABTU
JAM 09.00 – 10.00 WIB AUDIT K3 : AUDIT PELAKSANAAN DAN PENERAPAN K3
PROJECT MANAGER
QUALITY CONTROL 2
SITE ENGINEER
PELAKSANA 1 ADM KEUANGAN
PERALATAN
SURVEYOR 1 DRAFTER
HUMAS / UMUM
MEKANIK
SURVEYOR 2
Hasil pengukuran akan dilaporkan kepada konsultan pengawas dan pimpro untuk mendapatkan comments atau
approval. Untuk selanjutnya data hasil pengukuran/survey lapangan tersebut dapat dipakai sebagai bahan untuk
menyiapkan rekayasa engneering dan perhitungan volume MC0, serta sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan
fisik seperti: Pekerjaan Pemancangan, serta pekerjaan lainnya sesuai data dokumen yang dilelangkan.
Peralatan :
Service Crane & Excavator
Hammer & 2 Barge
Genset and Container Office
Bar Bender & Bar Cutter
Welder
Concrete Pump & Truck Mixer
Boat & Truck
PERKUATAN STRUKTURAL
JIKA DIPERLUKAN
Dermaga 2 (DAPAT MENGGUNAKAN KEVLAR)
FINISH
Stopper
Dibongkar Dermaga 7.1
Pematangan Lahan Stock Pile dan Area Pabrikasi Precast meliputi perbaikan kondisi Laydown
Area sehingga benar-benar siap untuk digunakan baik untuk Penempatan material dan alat
seperti Service Crane .
Bila Mobilisasi dengan Pengapungan Steel Pipe maka steel pipe akan dimobilisasi
dengan cara ditarik oleh boat.
Floating Pipe
Pipa ditutup
JALUR 2
TRESTLE
Transportasi Tiang Pancang
dari Stock Pile ke Lokasi
Pilling Barge
DIREKSI KEET
LAYDOWN AREA
(STOCK YARD)
TIDAK
CEK
PEMOTONGAN TIANG DENGAN
START ELEVASI
ALAT POTONG BAJA
TOP TIANG
Zona 7.1 A Zona 7.1 B Zona 7.1 C Zona 7.1 D Zona 7.1 E Zona 7.1 F
(25 Titik) (25 Titik) (25 Titik) (25 Titik) (30 Titik) (30 Titik)
Zona 7.2 F Zona 7.2 E Zona 7.2 D Zona 7.2 C Zona 7.2 B Zona 7.2 A
(35 Titik) (35 Titik) (30 Titik) (30 Titik) (30 Titik) (32 Titik)
Pemancangan
Tiang Pancang
START
PENGADAAN MATERIAL CATDHODIC
PROTECTION (CATHODIC ANODE
DAN STEEL SUPPORT ANODE)
PEKERJAAN FINISHING
FINISH
Bagian beton yang dikerjakan menggunakan metode precast : Pilecap (2 Tipe), Balok
Crane (3 Tipe), Balok Memanjang (3 Tipe), Balok Melintang (4 Tipe) dan Half Slab (15
Tipe)
Pada dasarnya ada beberapa aspek yang diperhitungkan dalam pekerjaan beton precast
yaitu perencanaan, pabrikasi, handling penumpukan dan instalasi. Sebelum memulai
pembuatan precast terlebih dahulu dilakukan perencanaan untuk beberapa aspek
berikutnya untuk menjamin pelaksanaan beton precast yang baik.
Hal pertama yang perlu direncanakan adalah tipe precast beserta dimensi yang akan
dipabrikasi. Hal ini perlu untuk persiapan lahan pabrikasi (casting yard), penumpukan
(storage), dan handling untuk transportasi.
Selanjutnya direncanakan jadwal waktu pelaksanaan pabrikasi precast dan istalasi
berdasarkan jadwal pelaksanaan utama sehingga akan diperoleh jumlah bekisting yang
diperlukan. Begitu pula dengan persiapan alat angkat dan transportasi yang diperlukan
mulai dari pabrikasi, handling dan instalasi.
Secara teknis juga direncanakan titik angkat yang sesuai dengan penggunaan alat angkat
dan lokasi pekerjaan sehingga dapat diangkat dengan mudah dan tidak merusak
struktur beton precast itu sendiri.
Instalasi Pile Cap Precast dan Isian Tiang Pancang Instalasi Balok Precast Pengecoran Joint
Instalasi Half Slab Precast Instalasi Tulangan Topping Slab Pengecoran Topping Slab
Zona 7.1 A Zona 7.1 B Zona 7.1 C Zona 7.1 D Zona 7.1 E Zona 7.1 F
(25 Pile Cap) (25 Pile Cap) (25 Pile Cap) (25 Pile Cap) (30 Pile Cap) (30 Pile Cap)
Zona 7.2 F Zona 7.2 E Zona 7.2 D Zona 7.2 C Zona 7.2 B Zona 7.2 A
(35 Pile Cap) (35 Pile Cap) (30 Pile Cap) (30 Pile Cap) (30 Pile Cap k) (32 Pile Cap)
BESI TULANGAN
PLAT STOPER
DI LAS DENGAN BESI TULANGAN
Zona 7.1 A Zona 7.1 B Zona 7.1 C Zona 7.1 D Zona 7.1 E Zona 7.1 F
Zona 7.2 F Zona 7.2 E Zona 7.2 D Zona 7.2 C Zona 7.2 B Zona 7.2 A
Mobilisasi Beton
Melalui Dermaga 2
Mobilisasi Beton
Melalui Trestle Dermaga 7.3
Zona 7.1 A Zona 7.1 B Zona 7.1 C Zona 7.1 D Zona 7.1 E Zona 7.1 F
Zona 7.2 F Zona 7.2 E Zona 7.2 D Zona 7.2 C Zona 7.2 B Zona 7.2 A
Seluruh baut yang tertanam dalam beton harus terbuat Frontal frame untuk fender harus dilapisi
dari bahan stainless steel. dengan lapisan Ultra High Molecular
Rubber fender harus dilengkapi dengan steel mounting Weight Polyethylene (UHMW-PE) setebal
flange untuk menempatkan angkur dan bolt. Steel minimum 500mm (face pad), dengan
mounting flange ini harus terbuat dari stainless steel. properties pada tabel.
Rubber fender harus dilengkapi pula dengan rangka
panel fender (frontal frame) yang terbuat dari baja yang
mempunyai grade minimum ASTM A36 atau JIS G3101.
Panel fender dan aksesorisnya yang berupa logam
exposed harus mempunyai permukaan yang halus dan
rata serta dilindungi dari korosi dengan hot dip
galvanization dan dilapisi marine painting setebal 400
mikron meter sesuai dengan standar BS, JIS, ASTM atau
standar lain yang diakui secara internasional.
Pengangkuran rubber fender terhadap beton harus
mempergunakan angkur yang tepat dengan minimum
grade 4.6 dengan spesifikasi, jumlah, dan cara
pemasangan yang direkomendasikan oleh pabrik
pembuatnya.
Persiapan material
meliputi tes semua
fender yang
digunakan.
Pada plank fender
dermaga sebelum
dilakukan pengecoran
angkur yang dipasang.
Jarak antar angkur
harus disesuaikan
dengan ukuran fender
yang digunakan.
Setelah beton dinding Pemasangan
dermaga mengering, Rubber Fender
akan dilakukan & Frontal Frame
pemasangan fender.
Pemasangan
Dilatasi
SDP Panel :
Outdoor Free Standing Type, Stainless
Steel, Thiknes 2 mm
Busbar 15 x 3 sqmm
MCB 3 phase, 25 A, 10 kA
MCB 3 phase, 10 A, 6 kA
MCB 3 phase, 16 A, 4.5 kA
MCB 3 phase, 16 A, Spare
Volt meter
Ampere meter
Selector switch
Indicator lamp + fuse
Timer
Contactor 3 phase, 10 A, 6 kA
Grounding bar 15 x 3 mm
Grounding cable NYA 16 sqmm
Accessories
Jetty Office :
Bangunan Rumah
Panel dinding
bata ringan
dengan atap
beton
AC Kapasitas 2PK
Rumah Panel :
Bangunan Rumah
Panel dinding
bata ringan
dengan atap
beton (ukuran 5m
x 7 m)
Box Panel
Stainless Steel
Exhaust Fan
LED Lighting 120
Watt incl/
aksesoris (Philips)
Kabel NYY 3Cx
2.5mm2
13.4 Instalasi
Lampu Navigasi
TERIMA KASIH