Anda di halaman 1dari 43

Proyek : REHABILITASI TOTAL SDN PLUIT 03 / 04 JAKARTA

Lokasi : Jl. RAYA ANGKE KAMAL NELAYAN JAKARTA UTARA

PROGRAM K3 L

PENDEKATAN SAFETY PATROL/ SAFETY AUDIT HOUSE


KECELAKAAN SAFETY TALK INSPEKSI K3
TRAINING
SAFETY MEETING SAFETY KEEPING

TARGET : ZERO PEKERJA BARU SETIAP RABU SETIAP HARI SETIAP RABU 3 BULAN - DASAR-DASAR K3 - LINGKUNGAN
ACCIDENT - PERUSAHAAN SEKALI -P3K KERJA BERSIH,
- SUBKON - PEMADAMAN API RAPI DAN SEHAT..
- MANDOR - PEMBERSIHAN
MASSAL SETIAP
SABTU (RUTIN).
Koord : Kepala Unit

SAFETY PATROL : PATROLI RUTIN YANG DILAKUKAN SETIAP


HARI DAN SETIAP WAKTU
TUJUANNYA UNTUK MEMONITOR KEGIATAN
KECELAKAAN : TARGET ZERO ACCIDENT
PEKERJAAN DILAPANGAN. (SS/SP+Security)
PENDEKATAN SAFETY : PENDEKATAN K3 KEPADA PEKERJA BARU
SAFETY MEETING : MEETING YANG DILAKSANAKAN HARI SELASA
TERMASUK KARYAWAN. SERTA PENGARAHAN
JAM 14.00 – 15.00 WIB UNTUK MEMBAHAS
TENTANG K3 DAN HOUSEKEEPING DAN
MASALAH YANG MUNGKIN TERJADI DAN
KETERTIBAN PROYEK. (SS/SP)
TINDAKAN PENCEGAHANNYA SERTA
MELAPORKAN KECELAKAAN YANG TERJADI
SAFETY TALK : PENGARAHAN SINGKAT TENTANG K3 DAN
DAN LANGKAH-LANGKAH PERBAIKANNYA.
KONDISI PROYEK KEPADA SELURUH PEKERJA
SEBELUM PEKERJAAN DIMULAI, DILAKUKAN
AUDIT SAFETY : AUDIT PELAKSANAAN DAN PENERAPAN K3.
SETIAP HARI SELASA JAM 08.00 – 08.30 WIB.
INSPEKSI K3
TRAINING : TRAINING K3 KEPADA KARYAWAN, MANDOR,
SUBKONTRAKTOR TENTANG DASAR-DASAR
INSPEKSI K3 : INSPEKSI YANG DILAKUKAN UNTUK MEMONI-
K3, P3K DAN CARA PEMADAMAN API. (SS/SP,
TOR PELAKSANAAN K3 DAN UNTUK MENJAGA
Extern)
KONSISTENSI PENERAPAN K3 DIPROYEK.
INSPEKSI K3 DILAKUKAN SETIAP HARI JUMAT
HOUSE KEEPING : TARGET LINGKUNGAN KERJA BERSIH, RAPI
JAM 09.00 – 10.00 WIB. (PM,SOM,SEM,SO PP &
DAN SEHAT . (HS, Semua Elemen Proyek)
Sub).
WAJUB LAPOR PEKERJAAN
KONSTRUKSI PROYEK

KONTRAKTOR
LAPORAN : WAJIB LAPOR PEKERJAAN
 NAMA & ALAMAT PERUSAHAAN KONSTRUKSI
 NAMA & PEMILIK PERUSAHAAN (Bila proyek > 6 bulan )
 NAMA & ALAMAT PELAKSANA KONSTRUKSI
 PROGRAM K3 PELAKSANA KONSTRUKSI
 KEGIATAN K3 PELAKSANAN KONSTRUKSI
 PESAWAT/INSTALASI/PERALATAN YANG
DIGUNAKAN. IPK3
 FASILITAS K3
 JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA. KABUPATEN/
 PESAWAT / INSTALASI YG TERPASANG KOTA
PADA BGN TEMPAT KERJA &
SUBKONTRAKTOR YG MELAKSANAKAN.

EVALUASI
PROJECT SAFETY PLANT
Proyek : REHABILITASI TOTAL SDN PLUIT 03 / 04 JAKARTA
Lokasi : Jl. RAYA ANGKE KAMAL NELAYAN JAKARTA UTARA

Pemberangkatan Karyawan
Setelah beberapa calon pekerja proyek diinterview dan hasil tes kesehatan dilaporkan pada HRD maka beberapa pekerja yang terpilih siap
diberangkatkan. Sebelum pekerja proyek tersebut diberangkatkan, diadakan briefing terlebih dahulu oleh HRD dan Project manager mengenai
pekerjaan yang akan dilakukan dan aspek-aspek keselamatan dan kesehatan kerja yang harus diperhatikan saat bekerja nanti.

Alat-alat P3K untuk Karyawan


Telah disediakan beberapa alat P3K diproyek Pekerja proyek dapat meminta alat-alat P3K kepadaSafety Officer Proyek

Assembling Area (Area untuk berkumpul)


Apabila terdapat keadaan darurat maka seluruh pekerja dan karyawan proyek diharapkan untuk berkumpul di Assembling area.

Company Emergency Contact Details


Apabila terjadi keadaan darurat di luar jam kerja maka perwakilan dari pekerja atau mandor harus melaporkan kejadian pada kantor utama
dengan contact person di bawah ini:

Kantor Pusat PT. Bangun Kharisma Prima

Nama : Atoni
Jabatan: Manager SDM / Ahli K 3
No telp : (021) 28717724

Office Telp. (021) 6121488


Fax. (021) 6123867
STRUKTUR ORGANISASI UNIT K 3
PENANGGULANGAN SITUASI DARURAT

Ketua / Penanggung Jawab


Project Manager

Wakil Ketua /
Koord. Tanggap darurat
Safety Officer

Sekretaris I Sekretaris II
Site Mgr. Staff Personalia &
PQA Keuangan

ANGGOTA K 3 : TPK TPD TRS TP3K TME TPL UU


1. Kasi Teknik & Adkon
2. Kasi. Logistik Keterangan :
3. Para Pelaksana
TPK : Tim Pemadam Kebakaran
4. Para Sub Kontraktor TPD : Tim Pengaman Dokumen
5. Para Mandor TRS : Tim Rescue
6. Anggota Kemanan TP3K : Tim P3K
TME : Unit Mecanical, Electrical &
Plumbing
TPL : Unit Pengamanan Lokasi
UU : Unit Urusan Umum
BAGAN ALIR
TANGGAP DARURAT
KEJADIAN LOKALISIR API
BUAT LAPORAN
pekerja
LUAR BIASA
a. keran saluran gas tutup supervisor
pekerja
b. sistem sprinkler aktifkan
a. Gas bocor
c. bahan mudah terbakar pindahkan
b. Cairan berbahaya
c. Api
TERKENDALI

KENDALIKAN
SITUASI

supervisor PANTAU
LAPORKAN
supervisor
pekerja Langkah penanganan
a. Inform ke seluruh pekerja
laporan : tidak panik
a. pernyataan :
b. Hentikan kegiatan
“KONDISI DARURAT” c. Pemadaman darurat TIDAK
b. lokasi kejadian d. Bersikap kolektif TERKENDAL
e. Evakuasi I
c. ringkasan peristiwa
f. Ke assembly point
d. identitas pelapor
e. ulangi laporan Pengendalian kendaraan
a. Seleksi kendaraan
HUBUNGI
b. Jalan leluasa
PIHAK TERKAIT
c. Tinggalkan kunci kontak
BUAT LAPORAN ..
a. Manajer proyek

b. dinas PMK
c. RS
d. dll
Flow Chart Penangangan Kecelakaan

Setelah Penanganan Kecelakaan Selesai Diadakan Rapat di Proyek


BAGAN IMPLEMENTASI K3L DI PROYEK

START

Output
RENCANA K3 L DI PROYEK
1. IBPR Site
2. IPPAL 1. Program Pengendalian Resiko
3. Rencana Tanggap Darurat 2. Action Plan IPPAL
Membuat Schedule Safety & Environmental 3. Organisasi Tanggap Darurat
Sistem sesuai isi minimal Panduan Juklak) - Rencana Jalur Evakuasi
5. K3L Proyek Konstruksi 4. Resume Undang-undang
Menyediakan Form2 Administrasi dan Peraturan K3L sesuai
6. Identifikasi, Akses, Distribusi UU & Per K3L kondisi proyek
7. Pelatihan K3L Sub Kon
5. Daftar Rencana dan
Evaluasi Pelatihan

PELAKSANAAN A C
A

KEGIATAN Record-record
K3L Patrol, K3L Talk, K3L Induction Isian form
Pengendalian Dampak Lingkungan Check List Pengelolaan Dampak

Mengadakan Meeting K3L Bulanan Minutes Meeting K3L Bulanan

Kegiatan K3L oleh SHEO Record-record


1 Menerbitkan NC, CA & PAR K3L 1 FM-SDM-37
2 Membuat Surat Peringatan K3L FM-QMR-12
2
3 Menerbitkan Surat Ijin Bekerja 3 FM-TEK-42
4 Membuat Laporan Harian K3L 4 FM-TEK-14
Membuat Lap. Kecelakaan, investigasi FM-TEK-44
5 5
dan penyelesaian
6 Membuat Laporan Bulanan K3L 6 FM-TEK-14

7 Menyusun data Kecelakaan Kerja 7 FM-TEK-23

Log Komunikasi Internal dan External


Mengadakan Komunikasi Internal & External

Form Monitoring
Monitoring Peraturan Perundang-undangan

Prasarana & Implementasi K3L : 1. BA Pembuangan B3


1.Rambu dan Slogan K3L 2. Hasil Pengujian dan
2.Tempat sampah (Organik, Non Pengukuran
Organik, Padat B3, Cair B3) 3. Tata Cara Pengujian
3. Bak Pengelolaan Lumpur (External)
4. Pengujian & Pengukuran ( Emisi, 4. Laporan Kalibrasi
Kebisingan getaran dll) 5. Hasil Simulasi Tanggap
5. Penempatan BBM Darurat
6. Kalibrasi Alat Ukur
7. Simulasi Tanggap Darurat

B
B

EVALUASI Record-record

Performance K3 : Performance K3 & Lingkungan


Performance Lingkungan Performance, Asessment HK Sheet

Penilaian dan Evaluasi thd Sub Kontraktor


Laporan Penilaian Sub Kontraktor

Customer Survey Laporan Customer Survey

Evaluasi UU / Peraturan Lingkungan Laporan Pemenuhan Peraturan

MANAJEMEN REVIEW K3L

C
METODE K3
PEKERJAAN
KONSTRUKSI
IBPPR = Identifikasi Bahaya Penilaian dan Pengendalian Resiko
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RESIKO
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RESIKO
PEKERJAAN
Lokasi : Proyek PEMBANGUNAN BANGUNAN : REHABILITASI
UTAMA TOTAL
I Kegiatan Peningkatan SDNInap
Unit Rawat PLUIT 03 / 04
Puskesmas JAKARTA
Bumi Ayu menjadi RSU Puskesmas Bumi Ayu
PEKERJAANLokasi
: PEMBANGUNAN
: Jl. Raya Angke Kamal Nelayan Jakarta Utara BANJAR
Dinas LEMBAGA
Kesehatan KabupatenPERMASYARAKATAN
Brebes

Penilaian Resiko

Kesadaran Akan Resiko


Pengendalian Resiko
Kemungkinan Terjadi
Keparahan Resiko

JUMLAH
No Deskripsi Aktivitas Bahaya K3 Penyebab

LEVEL
Waktu Kegiatan

Significant

PPL Legal
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Patroli lingkungan proyek Mencium bau Tidak pakai masker 1 1 1 1 1 0 N N L
Kemasan bahan kimia yang bocor 1 1 1 1 1 0 N N L
Terjatuh Terpeleset karena licin 1 3 1 1 3 -1 N N L
Kurang hati-hati /ceroboh 1 3 1 1 3 -1 N N L
Terkena bahan kimia Tempat penyimpanan bahan kimia bocor 3 2 1 3 3 -1.5 N N L
Kurang hati-hati saat patroli ke gudang penyimpanan bahan kimia 3 2 1 3 3 -1.5 N N L
Tersengat arus listrik Korslet pada tombol saklar listrik 3 1 1 3 3 -2 N N L
Kabel listrik terkelupas /putus 3 1 1 3 3 -2 N N L
Terpeleset Tumpahan bahan kimia yang tidak dibersihkan 1 3 1 1 3 -1 N N L
Alas sepatu sudah licin 1 3 1 1 3 -1 N N L
2 Patroli K3 Terkena bahan kimia Bahan kimia bocor 1 1 1 1 1 0 N N L
Kurang hati-hati / ceroboh 1 1 1 1 1 0 N N L
Tersengat listrik Korslet pada kabel / saklar 3 3 1 3 3 -1 N N L
Kabel listrik putus/terkelupas 3 3 1 3 3 -1 N N L
Terjatuh Licin 2 3 1 3 3 -2 N N L
Kurang hati-hati / ceroboh 2 3 1 3 3 -2 N N L
Terlena radiasi panas Tidak pakai sistem pelindung 2 2 1 2 2 -0.5 N N L
Kurang hati-hati / ceroboh 2 2 1 2 2 -0.5 N N L
3 Menjaga pintu proyek Terjepit Kurang hati-hati saat membuka/menutup pintu 1 1 1 1 1 0 N N L
Terbentur Membuka/menutup pintu bersamaan dengan orang 1 1 1 1 1 0 N N L
4 Mencatat keluar masuk tamu Salah menulis nama / jabatan Kurang konsentrasi 1 5 1 3 3 -2 N N L
Sabotase ledakan Tidak ada pemeriksaan fisik 3 1 1 5 3 -4 N N L
5 Mengatur parkir Tertabrak Kurang hati-hati saat mengatur parkir kendaraan 5 5 1 5 5 -2 N N L
Pengendara / sopirnya ceroboh 3 5 1 5 5 -4 N N L
Terjatuh Licin karena terjadi kebocoran pada oli mobil / motor 3 1 1 3 5 -4 N N L
6 Bongkar muat barang secara manual Sakit punggung Salah dalam posisi mengangkat 1 3 3 3 3 -2 N Y L
Tangan / kaki terkilir Salah dalam posisi mengangkat 1 3 3 3 3 -2 N Y L
Tangan / kaki terjepit Tidak ada koordinasi 3 3 3 3 3 0 N Y L
7 Menghidupkan / mematikan lampu Tersengat listrik, percikan bunga api Saklar korslet 3 5 1 3 3 0 N N L
8 Instalasi Listrik untuk Pekerjaan Sementara Orang Kena Stroom Sambungan tidak diisolasi 5 1 3 4 3 0 N N L
Kabel tergenang air 5 1 3 4 4 -1 N N L
Panel tidak standar 5 1 3 4 3 0 N Y L
Kabel terbakar Pemakaian tidak sesuai kapasitas 3 3 1 3 4 -2 N N L
Kabel tidak standar 3 3 1 4 3 -2 N Y L
9 Pembersihan Sesak nafas Tidak memakai masker 1 3 5 3 3 -1 N Y L
Lantai sebelum disapu tidak disiram terlebih dahulu 1 3 5 3 3 -1 N Y L
Tertusuk Paku Banyak material yang berpaku berserakan dimana-mana 3 5 5 5 4 -1 N Y L
IBPPR = Identifikasi Bahaya Penilaian dan Pengendalian Resiko
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RESIKO
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RESIKO
Lokasi : Proyek PEMBANGUNANPEKERJAAN : REHABILITASI
BANGUNAN UTAMA TOTAL Unit
I Kegiatan Peningkatan SDNRawat
PLUIT 03
Inap / 04 JAKARTA
Puskesmas Bumi Ayu menjadi RSU Puskesmas Bumi Ayu
Lokasi : Jl. Raya Angke
Dinas Kamal
Kesehatan NelayanBrebes
Kabupaten Jakarta Utara

Penilaian Resiko

K e s ad aran A k an R es ik o
K e m u ng k in a n T erjad i

P e ng en d alian R es ik o
K e pa ra h an R e s ik o

JU M L A H
W a k tu K e gia ta n

LEVEL
No Deskripsi Aktivitas Bahaya K3 Penyebab

S ig n ific a nt

P P L Le g al
B. PEKERJAAN STRUKTUR
1 Pekerjaan Pengelasan Kebakaran Bunga api kemana mana 5 1 3 5 2 0 N Y L
Buanga api terkena mata Saat pengelasan tidak memakai kaca mata safety 3 3 3 3 3 0 N Y L
Sesak nafas Uap las terhirup hidung 1 5 3 3 3 -1 N Y L
2 Pembesian Tangan terjepit Tidak memakai sarung tangan 1 5 3 3 2 0 N Y L
Kaki kejatuhan besi Tidak memakai safety shoes 1 1 3 2 1 0 N Y L
Kaki terkena ujung besi Tidak memakai safety shoes 1 1 3 2 1 0 N Y L
Orang Jatuh Tidak memakai Sabuk Pengaman 5 3 5 5 4 0 N Y L
Platform tidak kokoh 5 1 5 5 3 0 N Y L
Kejatuhan material Sling TC pengangkat pembesian kolom putus 5 1 5 5 3 0 N Y L
3 Pekerjaan Pondasi Orang jatuh dari crane Terpeleset 1 1 1 4 3 -5 N N L
Kejatuhan split / beton Talang / bucket bocor 1 2 1 3 3 -3.5 N N L
Crane amblas Kondisi tanah labil 3 3 1 3 3 -1 N N L
Orang terperosok / jatuh ke lubang franki pile Tidak ada proteksi 1 1 1 4 3 -5 N N L
Sling crane putus Tidak ada perawatan rutin 1 5 1 3 3 -2 N N L
4 Bore Pile Crane / mixer amblas Kondisi tanah labil 3 3 1 3 3 -1 N N L
Sling crane putus Tidak ada perawatan rutin 1 5 1 3 3 -2 N N L
Pipa adukan bentonite putus Sambungan pipa tidak kuat 1 2 1 3 3 -3.5 N N L
Terperosok / jatuh ke dalam lubang borepile Tidak ada proteksi 1 1 1 4 3 -5 N N L
Tidak ada rambu-rambu 1 1 1 4 3 -5 N N L
Lokasi banjir akibat sisa air sewaktu Tidak ada saluran pembuangan 1 1 1 4 4 -6 N N L
Sesak napas di lokasi pengadukan bentonite Debu terhirup hidung 1 3 1 2 3 -2 N N L
5 Galian Lokasi Banjir Genangan air 1 4 1 3 3 -2.5 N N L
Dinding Ambruk
Bekisting Batako Ambruk Pasangan terlalu tinggi 1 2 1 3 3 -3.5 N N L
Pasangan miring 1 2 1 3 3 -3.5 N N L
Tidak diproteksi pada saat akan hujan 1 2 1 3 3 -3.5 N N L
Tanah Galian Longsor Kemiringan kurang 3 2 3 3 3 -0.5 N N L
Tidak ada proteksi 3 2 1 3 3 -1.5 N N L
Terjatuh ke dalam galian Tidak ada Safety Line 3 3 1 3 4 -2 N N L
Tidak ada tangga 3 3 1 3 4 -2 N N L
Tidak ada rambu-rambu 3 3 1 3 4 -2 N N L
Jalan depan lokasi proyek kotor Tanah jatuh dari Truck tanah 1 5 1 3 4 -3 N N L
Kecelakaan mobil waktu akan keluar/masuk proyekTidak ada rambu-rambu 2 3 1 3 3 -2 N N L
6 Poer
Bekisting Core Orang jatuh Tidak memakai sabuk pengaman 3 2 1 3 3 -1.5 N Y L
Tidak ada railling pengaman 3 2 1 5 4 -4.5 N Y L
7 Bekisting Plat dan Balok Orang jatuh Tidak memakai sabuk pengaman 3 2 1 3 3 -1.5 N Y L
Tidak ada railling pengaman 3 2 1 4 3 -2.5 N N L
Orang kejatuhan benda Tidak ada proteksi benda jatuh 2 3 1 3 3 -2 N N L
Tidak ada rambu-rambu 2 3 1 4 4 -4 N N L
8 Pengecoran Orang Jatuh Tidak memakai Sabuk Pengaman 5 1 1 3 3 0 N Y L
Penerangan kurang 5 1 1 4 4 -2 N N L
Tidak ada railling pengaman 5 1 1 5 3 -2 N N L
Orang kejatuhan Tidak memakai helm 2 3 1 3 4 -3 N Y L
Tidak ada proteksi benda jatuh 2 3 1 3 4 -3 N N L
Tidak ada rambu-rambu 2 3 1 3 4 -3 N N L
9 Pembongkaran Bekisting Orang Jatuh Tidak memakai Sabuk Pengaman 5 3 1 3 4 0 N Y L
Platform tidak kokoh 5 3 1 4 4 -1 N N L
Kejatuhan Bongkaran Tidak memakai helm 1 2 1 3 3 -3.5 N Y L
Tidak ada proteksi benda jatuh 1 2 1 5 3 -5.5 N N L
Tidak ada rambu-rambu 1 2 1 5 3 -5.5 N N L
IBPPR = Identifikasi Bahaya Penilaian dan Pengendalian Resiko

IDENTIFIKASI
IDENTIFIKASIBAHAYA,
BAHAYA,PENILAIAN
PENILAIANDAN
DAN PENGENDALIAN
PENGENDALIAN RESIKO
RESIKO
PEKERJAAN
Lokasi : Proyek PEMBANGUNAN BANGUNAN UTAMA: REHABILITASI TOTAL
I Kegiatan Peningkatan UnitSDN PLUIT
Rawat 03 / 04 JAKARTA
Inap Puskesmas Bumi Ayu menjadi RSU Puskesmas Bumi Ayu
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN LEMBAGA
Dinas Kesehatan PERMASYARAKATAN
Kabupaten Brebes KOTA BANJAR
Lokasi : Jl. Raya Angke Kamal Nelayan Jakarta Utara

Penilaian Resiko

K esadaran A k an Resiko
K em ungkinan Terjadi

P engendalian Res iko


K eparahan Resik o

JUM LAH

LE V E L
No Deskripsi Aktivitas Bahaya K3 Penyebab

W aktu K egiatan

S ignificant

P P L Legal
C. PEKERJAAN ME
1 Memotong pipa/plat besi dengan gerinda Kena panas Percikan dari bunga api 1 2 1 3 3 -3.5 N Y L

Mata terkena gram besi Tidak memakai kacamata 1 1 1 3 3 -4 N Y L

2 Pekerjaan Pemasangan Genset Genset Terbakar Korsleting 5 2 1 3 3 0.5 Y N L


Tidak ada rambu-rambu 5 2 1 3 3 0.5 Y N L
Pengoperasian tidak mengikuti standar 5 2 1 5 3 -1.5 N N L
Suara Bising Genset Tidak ada peredam suara 1 5 1 3 3 -2 N Y L
3 Pengoperasian Genset Cacat Pendengaran Suara mesin genset 3 3 5 5 3 -1 N Y L
Sesak nafas Asap pembuangan mesin 1 3 5 3 3 -1 N Y L
Kebakaran Korsleting 5 3 5 5 5 -1 N Y L
Merokok 5 3 5 5 3 1 Y Y High
Tidak ada rambu peringatan 5 1 5 5 3 0 N Y L
Lokasi genset berdekatan dengan bahan-bahan yang mudah terbakar 5 3 5 4 3 2 Y Y L
Ledakan Tidak ada Grounding 5 1 5 3 5 0 N Y L
Tersengat Listrik Kulit kabel terkelupas atau putus 5 3 5 5 5 -1 N Y L
Kipas Genset Mencederai orang Tidak dalam kondisi tetutup 5 3 5 5 5
-1 N Y L

4 Pekerjaan Pemasangan AC Kejatuhan unit chiller Kurangnya koordinasi antar pekerjaan 5 1 1 5 3 -2 N N L


5 Pekerjaan Instalasi Listrik Orang kena Stroom Kabel bor terkelupas atau putus pada saat pemasangan instalasi 5 3 1 3 3 1 Y Y L
Tidak ada rambu-rambu peringatan 5 3 1 5 3 -1 N N L
6 Pemasangan plumbing dan fire fighting Terjatuh dari ketinggian Tidak memakai safety belt pada saat pemasangan pipa di dalam shaft 5 1 5 4 3 1 Y Y High
Kejatuhan material/Terjepit Rantai katel sebagai pengangkat pipa putus 5 1 5 5 3
0 N Y L
Tidak ada koordinasi saat mengangkat material 3 3 5 5 3 -1 N Y L
Kebakaran Bunga api pengelasan kamana-mana saat pemasangan 5 1 5 3 3 2 Y Y High
Luka tersayat Tidak pakai sarung tangan 3 3 1 3 3 -1 N Y L
Mata terkena gram besi Tidak memakai kacamata 3 1 1 3 3 -2 N Y L
7 Pemasangan material utama pek. Mekanikal Kebakaran Bunga api pengesalan kamana-mana saat pemasangan 5 1 1 3 3 0 N Y L
Tangan Terjepit Tidak ada koordinasi saat mengangkat material 3 3 1 3 3 -1 N Y L
Kesetrum Kabel terkelupas atau putus pada saat instalasi 5 3 1 3 3 1 Y Y High
Luka tersayat Alat Potong sudah tidak layak pakai 3 3 5 4 3 0 N Y L
Terjatuh Perancah kurang kokoh 3 3 5 3 3 1 Y Y High
IBPPR = Identifikasi Bahaya Penilaian dan Pengendalian Resiko
IDENTIFIKASI
IDENTIFIKASIBAHAYA,
BAHAYA, PENILAIAN
PENILAIANDAN
DANPENGENDALIAN
PENGENDALIANRESIKO
RESIKO
PEKERJAAN
Lokasi : Proyek PEMBANGUNAN BANGUNAN : REHABILITASI
UTAMA TOTAL
I Kegiatan Peningkatan SDN
Unit PLUIT
Rawat 03 / 04 JAKARTA
Inap Puskesmas Bumi Ayu menjadi RSU Puskesmas Bumi Ayu
Lokasi : Jl. Raya
DinasAngke Kamal
Kesehatan Nelayan
Kabupaten Jakarta Utara
Brebes

Penilaian Resiko

Kesadaran Akan Resiko


Pengendalian Resiko
Kemungkinan Terjadi
No Deskripsi Aktivitas Bahaya K3 Penyebab

JUMLAH

LEVEL
Keparahan Resiko

Waktu Kegiatan

Significant

PPL Legal
D. PEKERJAAN FINISHING
1 Pasangan Dinding Terjatuh Perancah yang digunakan tidak kokoh 3 3 5 4 3 0 N Y L
Tidak memakai safety belt 3 3 5 4 3 0 N Y L
2 Pemasangan Kusen dan pintu Luka tersayat Alat Potong sudah tidak layak pakai 3 3 3 3 3 0 N Y L
Tangan Terjepit Tidak ada koordinasi 3 3 3 3 3 0 N Y L
3 Pekerjaan lantai Tangan Terjepit Tidak ada Koordinasi 3 3 3 3 3 0 N Y L
Terjatuh ke Core Lift Tidak ada Railling Pengaman 5 3 3 5 3 0 N Y L
Tidak ada Rambu-rambu 5 3 3 5 3 0 N N L
Kesetrum Kabel mesin potong keramik/ granit terkelupas atau putus 5 3 3 4 3 1 Y Y High
Sesak nafas Tidak memakai masker pada saat pemotongan marmer 1 5 3 3 3 -1 N Y L
4 Pekerjaan plafond Kesetrum Kabel bor terkelupas atau putus 5 3 3 4 3 1 Y Y High
Sesak nafas Tidak memakai masker pada saat mengamplas 1 5 3 3 3 -1 N Y L
Terjatuh Steger atau perancah yang digunakan tidak kuat 3 3 3 3 3
0 N Y L
Jari tangan tersayat Tidak pakai sarung tangan 3 3 1 3 3 -1 N Y L
5 Pekerjaan water proofing Jatuh dari ketinggian Tidak ada railling pengaman 5 1 3 5 3 -1 N Y L
6 Sanitasi Tangan Terjepit Tidak ada koordinasi 3 3 3 3 3 0 N Y L
7 Pemasangan railling Jatuh dari ketinggian Tidak memakai sabuk pengaman 5 1 3 4 3 0 N Y L
Kesetrum Kabel bor terkelupas atau putus 5 3 3 4 3 1 Y Y L
Kebakaran Bunga api pengelasan kamana-mana 5 1 3 3 3 1 Y Y High
8 Pengecatan dinding gedung Jatuh dari ketinggian Area Kerja Licin 5 1 3 4 3 0 N Y L
Steger Tidak Kokoh 5 1 3 5 3 -1 N Y L
Kegiatan Safety Talk
Safety Patrol

• Pembuatan Daftar Piket Mingguan


terdiri dari :
SOM, GSP, SP, Peralatan, Sub Kontraktor,
Perencanaan Safety Patrol Mandor
• Panduan Patroli Lapangan (cek list)

Patroli Lapangan :
• Setiap hari dilakukan

Rapat Safety :
• Setiap Rabu jam 13.30 – 14.00 WIB Rapat Safety Bulanan :
• Membahas rangkuman
• Risalah dibagi ke masing-masing
masalah safety
unit
selama satu bulan

Laporan tindaklanjut ke PM oleh Safety


Officer
Penerapan Rambu-Rambu K3

RAMBU-RAMBU K3 ALAT PELINDUNG DIRI


ANDA MEMASUKI KAWASAN WAJIB &
TERTIB K3

GUNAKAN GUNAKAN MASKER GUNAKAN GUNAKAN AWAS!!


GUNAKAN HELM SAFETY PELINDUNG PELINDUNG SABUK MUDAH
SHOES TANGAN PENGAMAN KEBAKARAN

DILARANG AWAS LISTRIK JAGALAH AWAS


AWAS AWAS KEJATUHAN
MEROKOK TEGANGAN TINGGI KEBERSIHAN
LUBANG TERSANDUNG BENDA KERAS

YANG TIDAK Stop!


BERKEPENTING PEMADAM Kaca
AN DILARANG
PARKIR Mobil/Helm
DILARANG Harap dibuka
MASUK
PERINGATAN KESELAMATAN KERJA
YANG TIDAK BERKEPENTINGAN
DILARANG MASUK !!!

PERINGATAN ! PEKERJAAN PROYEK


KAWASAN WAJIB LAPOR. ANAK-ANAK DILARANG MASUK.

AWAS ! KAWASAN RAWAN KECELAKAAN


UTAMAKAN KESELAMATAN KERJA !

HELM HARUS DIPAKAI DILOKASI PROYEK


GUNAKAN HELM STANDAR DAN LENGKAP

GUNAKAN SEPATU KERJA/PELINDUNG KAKI


SELAMA ANDA BEKERJA
Contoh Penempatan Rambu K3
Contoh Penempatan Rambu K3
Penerapan Fasilitas K3

SHELTER ROKOK PENEMPATAN RAMBU DILAPANGAN

KOTAK OBAT P3K


K3 PEKERJAAN GALIAN TANAH
1. UMUM
A. Tanah / lahan merupakan pondasi alami dari konstruksi yang berdiri diatasnya. Pengetahuan mengenai sifat-2 fisik tanah, sangat berguna
dalam menentukan metoda pencegahan terhadap bahaya yang mungkin akan terjadi
B. Pada dasarnya pekerjaan tanah terdiri dari : pekerjaan galian , pekerjaan timbunan & pemadatan , dan pekerjaan bawah tanah .
C. Jenis tanah umumnya dibedakan seperti :
- tanah lempung basah, tanah lempung kering
- tanah cadas
- tanah pasir basah , tanah pasir kering
- tanah krikil
- tanah lumpur

D. Sedangkan jenis tanah diberbagai daerah di Indonesia diantara nya dengan komposisi yang mempunyai kedalaman umumnya :
- lempung lembek, abu abu muda : 0 – 2 meter
- lempung lembek, abu abu kuning : 2 – 3 meter
- lempung agak keras, coklat kemerahan : 3 – 7 meter
- lempung keras, abu abu tua : 7 – 10 meter
- pasir batu : 10 – 11 meter
- pasir sedang padat : 11 – 12 meter

E. Alat kerja :
- alat ringan seperti: cangkul, blencong, sekop, ganco dll
- alat berat,misal : doser,loader,alat bor/drill,dump truk dll

F. Tingkat potensi bahaya yang berbeda-beda

G. Untuk hal ini dibutuhkan tenaga operator yang terdidik dan terlatih dalam bidang K3.

H. Pengaman dalam pekerjaan galian :


- dinding penahan , perancah dan tangga kerja
- pagar pengaman
- sirkulasi udara yang cukup
- penerangan yang cukup
- sarana komunikasi
K3 PEKERJAAN GALIAN TANAH
2. POTENSI SUMBER BAHAYA
A. Pekerja tertimbun longsoran
• Kondisi tanah : geologis, topografis, jenis tanah, lereng galian
• Pengaruh air : air tanah, air permukaan, sumber air, piping dll
• Alat berat / kendaraan yang digunakan : beban, getaran
B. Pekerja tenggelam / terkena air banjir
C. Pekerja terkena sengatan aliran listrik
D. Pekerja menghirup gas beracun
E. Pekerja menghrup debu / kotoran
F. Pekerja tertimpa alat kerja /material
G. Pekerja terjatuh kedalam galian
H. Dll.

3. PERSYARATAN RENCANA PENGGALIAN


A. Lakukan penelitian terhadap : - keadaan tanah - air tanah - jaringan utilitas dibawah tanah (listrik, air, gas )
B. Tenaga kerja harus dilindungi dari bahaya tertimbun tanah
C. Lampu & rambu–rambu dipasang untuk mencegah orang terjatuh.

4. PERSYARATAN UMUM PEKERJAAN GALIAN TANAH


A. Untuk tempat kerja di bawah tanah, setiap pergantian shift kerja, lakukan pemeriksaan.
B. Lakukan pemeriksaan seminggu sekali untuk
- mesin-mesin
- peralatan
- penyangga
- jalan keluar dll
C. Daerah kerja dibawah tanah yang berbahaya hrs dipagari
D. Buat sistem komunikasi ( sambungan telpon )
E. Gunakan APD ( pakaian water proof, sepatu boot )
F. Semua yang masuk terowongan harus dicatat dan diidentifikasi
G. Buat ventilasi udara
K3
PEKERJAAN GALIAN TANAH
KONDISI PEKERJAAN TANAH
YANG MEMBAHAYAKAN

PONDASI RUMAH,
ADA TEKANAN KE
ARAH RETAINING
WALL
TANAH
BERPASIR

TANAH BERPASIR, TEPI GALIAN


TIDAK DIBERI TABIR
PELINDUNG (SHEETPILE),
BAHKAN DIDIRIKAN TIANG PIPA
PENYANGGA HOIST U/
MENURUNKAN PIPA, TERJADI
TEKANAN KE SAMPING ----->
TERJADI LONGSORAN TANAH,
Dinding penahan roboh, pekerja terkubur
MENGUBUR 2 PEKERJA YANG
ADA DI DALAM LUBANG GALIAN
SOLUSI: KURANGI TEKANAN KEARAH RETAINING WALL,
PASANG PENOPANG HORISONTAL (SHORING)
K3 PEKERJAAN STRUKTUR
1. Pekerjaan Bekisting
A. Rute aman harus disediakan pada tiap bagian dari bangunan
B. Bagian bentuk perancah dari pendukung rangkanya bekisting yang menyebabkan tergelincir harus ditutup rapat dengan papan
C. Bentuk sambungan rangka bekisting menara harus direncanakan mampu menerima beban eksternal dan factor keselamatan harus
diperhitungkan,
D. Titik-titik penjangkaran perancah gantung yang mendukung bekisting harus terpancang dan mempunyai daya tahan yg kuat
E. Perancah gantung yang digunakan pada bagian luar bangunan yang berbentuk cerobong harus dijangkarkan untuk menahan
kekuatan angin

2. Pekerjaan Pembesian
A. Pemasangan besi beton yang panjang harus dikerjakan oleh pekerja yang cukup jumlahnya, terutama pada tempat yang tinggi,
untuk mencegah besi beton tersebut meliuk / melengkung dan jatuh
B. Pada waktu memasang besi beton yang vertical, pekerja harus berhati-hati agar besi beton tidak melengkung misalnya dengan
cara mengikatkan bambu atau kayu sementara
C. Memasang besi beton di tempat tinggi harus memakai perancah, dilarang keras naik / turun melalui besi beton yang sudah
terpasang
D. Ujung-ujung besi beton yang sudah tertanam harus ditutup dengan potongan bambu atau lainnya, baik setiap besi beton masing-2
atau secara kelompok batang besi, untuk mencegah kecelakaan fatal
E. Bila menggunakan pesawat angkat ( kran / crane ) untuk mengangkat atau menurunkan sejumlah besi beton, harus menggunakan
alat bantu angkat yang terbuat dari tali kabel baja ( sling ) untuk mengikat besi beton menjadi satu dan pada saat pengangkatan
atau penurunan harus dipandu oleh petugas ( misal dengan memakai peluit )
F. Pengangkatan atau penurunan ikatan besi beton harus mengikuti prosedur operasi pesawat angkat ( crane )
G.Semua pekerja yang bekerja di tempat tinggi harus dilengkapi dan menggunakan sabuk pengaman, sarung tangan, sepatu
lapangan , helm dan alat pelindung diri lain yang diperlukan

3. Pekerjaan Beton
Secara umum, sebelum melakukan pekerjaan pembetonan , ada beberapa hal yang harus dilakukan / diperhatikan oleh pekerja
antara lain :
A. Pemeriksaan semua peralatan dan mesin yang akan digunakan
B. Pemeriksaan semua perancah / steiger , stut-2, ikatan penyangga dll
C. Apabila menggunakan peralatan concrete pump, antara lain :
- Memeriksa dan memastikan bahwa semua pipa yang sedang digunakan sudah cukup kuat / mampu dan hubungan satu pipa
dengan pipa lainnya cukup kuat dan aman
- Mencegah kemungkinan pergerakan pipa arah horizontal dan beberapa tempat harus diikat dengan kuat. Ikatan tidak boleh
dengan bekisting atau besi beton yang pengecorannya sedang dilakukan
K3 PEKERJAAN
STRUKTUR
3. Pekerjaan Beton

D. Pada proses pelaksanaan penuangan beton sebagai berikut :


– komando atau perintah yang jelas harus diberikan pada saat pompa bekerja : kapan harus mulai, berhenti sementara dan kapan
mulai lagi. Alat komunikasi yang komunikatif, kalau perlu gunakan handy-talky
– pekerja yang tidak berkepentingan dilarang berada tepat di ujung pipa pada saat pompa sedang bekerja
– pekerja dan siapapun berdiri di dekat boom concrete pump pada saat pompa bekerja
– peralatan seperti : vibrator, pipa-pipa, penerangan dll, harus selalu dirawat oleh petugas yang berpengalaman sebelum dan
sesudah penuangan beton
E. Menara atau tiang yang dipergunakan untuk mengangkat adukan beton ( concrete bucket towers ) harus dibangun dan diperkuat
sedemikian rupa sehingga terjamin kestabilannya
F. Usaha pencegahan yang praktis harus dilakukan untuk menghindarkan terjadinya kecelakaan selama pekerjaan persiapan dan
pembangunan konstruksi beton, antara lain :
• kejatuhan benda-benda atau bahan yang diangkut dengan ember,
• singgungan langsung kulit terhadap semen, adukan atau kapur
G. Sewaktu beton dipompa atau dicor, pipa-pipa termasuk penghubung atau sambungan dan penguat harus kuat
H. Sewaktu proses pembekuan beton ( setting concrete ) harus terhindar dari goncangan dan bahan kimia yang dapat mengurangi kekuatan
I. Sewaktu lempengan ( panel ) atau lembaran beton ( slab ) dipasang pada dudukannya, harus digerakkan dengan hati-hati terhadap :
• melecutnya ujung besi beton yang mencuat sewaktu ditekan atau direnggang
• getaran sewaktu menjalankan vibrator
J. Setiap ujung-ujung ( besi, kayu, bambu dll ) yang mencuat, harus dilengkungkan atau ditutup
K . Proses pengecoran harus dilakukan dengan hati-hati untuk menjamin bekisting dan perancah dapat memikul / menahan seluruh
beban sampai beton mengeras
L. Untuk melindungi tenaga kerja sewaktu melakukan pekerjaan konstruksi, harus dibuatkan lantai kerja sementara yang kuat
M. Tenaga kerja harus dilindungi terhadap bahaya paparan / singgungan langsung anatar kulit dengan semen atau adukan beton, bahan
pengawet kayu dan bahan kimia lainnya
N. Apabila bahan-bahan yang mudah terbakar digunakan untuk keperluan lantai, permukaan dinding dan pekerjaan lainnya, harus dilakukan
tindakan pencegahan terhadap :
• kemungkinan adanya api yang terbuka, timbulnya bunga api pada pekerjaan pengelasan
• sumber api lainnya yang dapat menyulut uap yang mudah terbakar yang timbul ditempat kerja dan daerah sekitarnya
K3 PEKERJAAN STRUKTUR
4. Pekerjaan Shotcrete
A. Pekerja yang bertugas mengoperasikan alat penyemprot harus memakai APD yang cukup antara lain : masker pelindung
pernafasan, kaca mata pelindung debu, sarung tangan dan sepatu karet
B. Campuran semen dapat menyebabkan penyakit kulit. Iritasi dan alergi dapat disebabkan oleh adanya kontak langsung dengan
semen basah, dan apabila paparan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kulit terbakar.
C. Hal-hal yang harus diperhatikan dan dilakukan oleh pekerja antara lain :
• sedapat mungkin harus dihindari bernafas dalam keadaan berdebu tanpa menggunakan masker pelindung pernafasan

5. Pekerjaan ditempat Tinggi


Dalam pelaksanaan pekerjaan ditempat ketinggian ( >2m)
beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :
A. Menggunakan perancah ( scaffolding ) atau tangga besi permanen
B. Dilengkapi APD yang sesuai ( sabuk pengaman / safety belt ) untuk menjamin agar tidak terjatuh. Tali sabuk pengaman harus cukup pendek
agar tinggi jatuh bebas tidak melebihi 1,5 meter
C. Harus dipersiapkan jalur yang aman sebelum memulai pekerjaan
D. Harus dipastikan tempat dudukan tangga tersambung aman dan papan dudukannya terpasang rapat untuk mencegah orang tersandung
dengan barang-barang yang jatuh
E. Harus dipastikan bahwa daerah dibawahnya bersih dari reruntuhan dan barang-2 lain yang tidak diperlukan

• Jaring pengaman harus digunakan dan dipasang untuk mengantisipasi jatuhnya benda-2 yang dapat menimpa orang di bawahnya
• Tangga harus dipasang dan dipastikan sudah terikat kuat dan aman pada bagian atasnya untuk mencegah pergerakan
• Jangan memakai tangga yang dibuat sendiri yang tidak dapat dijamin mengenai kekuatan dan keamanannya
• Jangan sekali-kali menggunakan tangga susun dan sejenisnya yang belum pernah diperiksa oleh petugas K-3 dan jika masih ragu-
ragu, segera tanyakan kepada petugas K-3
• Pasang pagar pembatas pada sekitar area kerja agar jangan ada orang yang tidak berkepentingan masuk / berada pada area kerja
K3 PEKERJAAN
STRUKTUR

JARING
PENYELAMAT
(SAFETY NET)

Permenakertrans No. Per.01/MEN/1980


Pemasangan pagar pengaman diwajibkan untuk setiap lantai
Sesuai Permanaker No. 01 / MEN / 1980,
perancah berketinggian lebih dari 2m PAGAR PELINDUNG / PENGAMAN DIWAJIBKAN
PEMASANGANNYA UNTUK SETIAP LANTAI PERANCAH YANG
TINGGINYA LEBIH DARI 2 (DUA) METER
K3 PEKERJAAN
STRUKTUR
Pemasangan Safety Net Tangga Kerja

Jembatan Kerja Pemakaian Sabuk Pengaman


K3 Pemasangan scaffolding

Start

Pemeriksaan Tanah
Kondisi Plat beton
Landasan

Frame,
Jack Base
Pemeriksaan Kondisi Awal U-Head jack
Cross Brace
Pen untu Cross Brace
Joint Pen
Pemasangan
Section I

Hub. Jack base dgn


Pemeriksaan Pemeriksaan Kondisi Frame
Terhadap safety Pemasangan I Hub. Frame dgn Cross
(K3) Brace

Pemasangan
Section II

Hub. Antar Frame ( Joint Pin )


Pemeriksaan Kondisi Hub. Frame dgn Cross Brace
Pemasangan II Pipa penguat dengan Coupler

Dan seterusnya sampai


tingkat ke - N

Pemeriksaan Kondisi
Hubungan dgn Bekisting

Start
K3 Pemasangan scaffolding
1. Perancah harus dibuatkan untuk semua pekerjaan, yang tidak bisa dijamin keamanannya bila dikerjakan secara aman pada

suatu ketinggian dan / atau setiap ketinggian pekerjaan yang melebihi 2 meter harus menggunakan perancah yang
memenuhi standar.
2. Papan untuk perancah harus tahan retak atau pecah.
3. Paku harus mempunyai panjang dan tebal yang cukup.
4. Paku besi yang getas (cast iron) tidak boleh digunakan.
5. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan perancah harus disimpan dengan baik dan jauh dari material yang
berbahaya.
6. Perancah harus dihitung dengan faktor pengaman (safety factor) sebesar 4 kali beban maksimal.
7. Perancah harus diberi tangga pengaman untuk tempat berjalan dan lain-lain fasilitas yang aman.
8. Perancah harus cukup diberi penguat (Brace).
9. Semua kerangka berdirinya perancah bangunan harus berdasarkan standard konstruksi; mempunyai pondasi yang kuat
dan cukup tertanam dan diberi penguat untuk kesetabilan.
10. Batu bata, pipa yang rusak, bahan pembuat cerobong asap dan bahan-bahan lain yang tidak semestinya dipakai untuk
penahan perancah, tidak boleh dipakai.
11. Paku-paku harus ditanam penuh, tidak boleh separuh dan kemudian dibengkokkan.
12. Paku tidak boleh menerima gaya tegangan langsung.
13. Tali baja yang digunakan untuk perancah, tidak boleh terkena asam atau bahan kimia, yang memudahkan keadaan korosi
(karat) dan bahan ini tidak boleh digunakan, untuk tali perancah kayu yang terbuat dari serat tidak dapat digunakan atau
yang dapat mengundang bahaya.
14. Bila terpaksa menggunakan perancah kayu karena ketiadaan perancah yang terbuat dari besi/pipa, maka pemilihan bahan
harus berurat lurus, padat, tidak ada mata kayu yang besar-besar, kering tidak membusuk, tidak ada lubang ulat dan lain-
lainya yakni tidak ada kerusakan yang dapat membahayakan runtuhnya susunan perancah.
15. Untuk perancah yang berdiri sendiri harus terdiri atas gelagar memanjang dan melintang yang dihubungkan dengan kuat
pada tiang penyanggah, ke atas atau ke samping, bergantung pada pemakaiannya untuk menjamin kesetabilan sampai
perancah dapat dilepas.
16. Setiap bagian dari perancah harus diperiksa sebelum dipasang.
17. Setiap bentuk dan komposisi perancah harus diperiksa sebelumnya oleh petugas K3L untuk meyakinkan:
a. dalam kondisi yang stabil
b. bahan yang dipakai tidak rusak
c. cukup baik untuk digunakan, dan
d. sudah diberi pengaman.
K3 Pemasangan scaffolding

18. Pemeriksaan perancah harus dilaksanakan oleh petugas K3L dan didokumentasikan:
a. sedikitnya seminggu sekali
b. sesudah cuaca buruk, atau gangguan dalam masa pembangunan yang agak lama

19. Setiap bagian harus dipelihara dengan baik dan teratur sehingga tidak ada yang rusak atau membahayakan waktu dipakai.
20. Perancah tidak boleh sebagian dibuka dan ditinggal terbuka, kecuali kalau hal itu tetap menjamin keselamatan.
21. Perancah yang tidak bebas harus dikaitkan ke bangunan dengan sistem jepit (rigid connections) yang kuat dengan jarak
tertentu.
22. Perancah yang tidak boleh terlalu tinggi di atas angker yang tertinggi, karena dapat membahayakan kesetabilan dan
kekuatannya.

23. Pada waktu mengangkat perlengkapan yang digunakan pada perancah:


a. Bagian-bagian dari perancah harus diperiksa dengan cermat dan kalau perlu diperkuat.
b. Setiap penggeseran dan penyanggah ( putlog ) harus dicegah.
c. Tiang penyanggah harus dihubungkan erat pada bagian bangunan yang kuat, di tempat alat pengangkat dipasang.

24. Dalam melakukan kegiatan pemasangan perancah dan pembongkaran perancah hanya boleh dilakukan oleh petugas yang
telah memiliki keahlian dalam pekerjaan perancah dan wewenang dalam melakukan kegiatan tersebut.
25. Setiap tahapan pekerjaan perancah harus mengikuti urutan sesuai ketentuan teknis yang telah ditentukan oleh petugas
yang mempunyai wewenang.
26. Tahapan atau urutan yang dibuat oleh tenaga teknis berkeahlian pekerjaan perancah harus di dokumentasikan.
a. Tenaga ahli perancah yang mempunyai sertifikat perancah dan / atau
b. Petugas K3L khusus perancah/petugas K3L konstruksi
K3 Mechanical & Electrical

MEKANISME PENGAWASAN K3
GAMBAR
RENCANA

EVALUASI

OK
RIKSA UJI
BERKALA
IJIN
PEMASANGAN

PEMASANGAN RIKSA UJI

OK

IJIN
PEMAKAIAN
PEMAKAIAN
K3 Mechanical & Electrical
K3 Penggunaan Bahan Beracun dan Berbahaya
K3 Penggunaan Alat Angkut
K3
Pemasangan Kaca
K3 Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan Kerja
Demikian Metode K3L pada proyek Rehabilitasi Total SDN Pluit 03 / 04 Jakarta, Jalan Raya
Angke Kamal Nelayan Jakarta Utara

Jakarta, 23 Juni 2011


PT. BANGUN KHARISMA PRIMA

SUNANTO SANTOSO
Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai