I. UMUM
Pemilihan Bored Pile metode bor bilas dengan mesin Rotary Standart (YBM) pada
pelaksanaan sebuah proyek dikarenakan beberapa kelebihannya, antara lain :
1. Tidak ada getaran seperti halnya pada pemancangan, sehingga tidak mengganggu
struktur bangunan di lingkungan sekitarnya.
2. Portable, bisa dioperasikan pada kondisi-kondisi sulit seperti underpining, dinding
penahan tanah di tebing serta pada lokasi dimana crane-crane pancang dan bor besar
tidak bisa masuk.
3. Mudah dioperasikan serta set peralatan yang cukup ringan.
4. Pengecoran tiang bor secara monolit dan tanpa sambungan sampai kedalaman bor
yang diinginkan. Cocok sekali untuk konstruksi Retaining Wall menahan beban
lateral.
2. Powered Winch type Kondo, Tai On dan Kumplung dengan kapasitas 1,5 s/d 2 ton.
Pompa NS 80
4. Rod bor uk. 73 m/m dengan panjang @3 meter dan 1,5 meter, bahan baja ex.
Pertamina standar API.
5. Pipa Tremie ukuran 6 inch, dan 5 inch, dengan panjang standar 2 m, 1,5 m, dan 1 m,
bahan pipa galvanis dengan neple pin-box dari baja seamless.
Pipa Tremie
6. Corong cor, untuk wadah pemasukan adonan beton ke dalam pipa tremie.
Corong Cor
7. Tripot/ Kaki tiga sebagai pengarah pengeboran berikut cleaning lubang bor.
8. Bailer (Cow bailer/ sand pump) untuk peralatan cleaning lubang bor.
Bailer
9. Mata bor type Cross Frame Bit ex. Design sesuai kebutuhan diameter tiang bor.
Mata Bor
10. Kotak alat yang berisikan alat-alat pendukung bor dan cor antara lain :
• Kunci (Pipa, Rantai, Drilling, ring-pas, L-14)
• Gergaji (Kayu,besi)
• Golok
• Waterpas, Roll Met, Palu / Hammer
• Dan lain-lain
7. Jika ada persyaratan teknis dari pemberi Tugas mengenai pengambilan sample tanah,
dapat dilakukan dengan single core diameter 6 inch pada ½ meter diatas dan di bawah
dasar lubang bor. (untuk point ini akan dikenakan biaya tersendiri).
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Penentuan titik-titik bor (Oleh Pihak Pemberi Tugas)
2. Persiapan Supply Air untuk sirkulasi pengeboran
3. Pembuatan bak sirkulasi dengan ukuran sesuai kebutuhan.
4. Pengadaan material baja tulangan
5. Perakitan baja tulangan dan positioning mesin bor baik konvensional atau dengan di
bantu Tower Crane pada titik-titik yang sudah di tentukan.
B. PEKERJAAN UTAMA
1. Pemboran dilaksanakan sampai kedalaman yang telah ditentukan dengan
menghancurkan tanah secara abrasive dengan mata bor Cross Frame Bit.
Pengeboran dengan menggunakan mesin bor standart type YBM2/3 dimana
kecepatan putar dapat diatur antara 75-600 rpm (4 speed) sesuai kondisi lapisan
tanah. Pada saat pengeboran air sirkulasi lumpur type NS 80 yang mempunyai
kapasitas 110 liter / menit.
2. Pembersihan lubang bor dengan bailer dan dibantu powered winch, cutting material
dalam suspensi lumpur. Selain itu konsep cleaning dengan bailer adalah untuk
memperkecil tingkat kekentalan atau konsentrasi lumpur sehingga nantinya mampu
didesak keluar oleh beton pada saat pengecoran dengan pipa tremie.
3. Penurunan rakitan besi dengan tripot dan mesin powered winch dimana panjang
rakitan disesuaikan dengan kebutuhan pembesiannya. Pemasangan pipa tremie ø 6
inch atau ø 5 inch. Sampai dasar lubang bor dan corong untuk persiapan
pengecorannya. Untuk bobot rakitan besi >1,5 ton bisa dibantu dengan mobil crane.
4. Pengecoran dilaksanakan dengan mengalirkan beton yang disupply melalui bucket
cor atau langsung dari mobil mixer melalui corong tremie yang kemudian dihentak
naik turun dengan powered winch supaya beton mampu mendesak bagian bawah.
Untuk pembatas beton dengan air pengeboran maka diujung corong diberikan bola
atau pasir yang terbungkus plastik yang berfungsi sebagai piston untuk mendorong
air di dalam pipa tremie. Pemotongan pipa tremie harus melihat posisi permukaan
beton pada kedalaman tertentu yang dihitung dan diperkirakan dari jumlah beton
yang masuk.
5. Pengecoran selesai setelah beton meluap pada permukaan lubang bor dan luapan
tersebut didiskripsikan sebagai beton dengan mutu tidak bagus karena tercampur
lumpur saat beton yang pertama kali di tuang.
6. Pembuangan lumpur hasil pengeboran dilakukan dengan mobil sedot lumpur.
VII. KAPASITAS KERJA
1. Kapasitas pengeboran per unit mesin bor tergantung dari beberapa factor antara lain :
• Kondisi lapisan tanah
• Diameter lubang
• Fasilitas kerja (bak lumpur, sumber air sirkulasi)
• Obstruksi dari peralatan, tenaga kerja serta cuaca, dll sebagai contoh :
Dalam kondisi normal untuk ø 60 kedalaman 15 m’ kapasitas bor sekitar + 5 jam,
berarti rata-rata 3 m’ per jam.
2. Proses cleaning bor + 3 jam
3. Instal besi tulangan dan pipa tremie + 2,5 jam
4. Praktis untuk produksi 1 tiang bor termasuk pengecoranya perlu overtime dari kerja
normal.
1. Log Bor
IX. LAPORAN (REPORT) PEKERJAAN BORE PILE