INOVASI PENANGANAN
04 Pendekatan Kultural, Pemanfaatan Teknologi, Kerja Sama (Akademisi
dan Praktisi)
KESIMPULAN
05
WILAYAH KERJA
BBPJN II MEDAN
SUMUT
Panjang Jalan:
2.632,22 km
RIAU
Panjang jalan:
1.336,61 km
KONDISI JALAN
KONDISI GEOLOGI DI
PROVINSI SUMATERA UTARA
SIDIKALANG
1 3
2
Pulau Samosir:
Pesisir Tapak Tuan: Sidikalang: Formasi Samosir: batupasir,
Aluvium: pasir kerikil, lumpur, tanah Tufa Toba: Tufa riodasit, tufan, batulanau, konglomerat
diatome, koral sebagian terlaskan dan tanah diatome
Formasi Tutut: Konglomerat,
batupasir, sedikit batu lanau dan batu Formasu KLUET: Batupasir Terdapat Aluvium pada
lumpur. metakuarsa, metaklake, sebagian pesisir
batusabak dan filit
PADANG SIDEMPUAN - 2
1
Padang Sidempuan:
SIBOLGA
Formasi Kuala:
Batu pasir berlapis tipis,
3 Batu lanau dan batu lumpur
Padang Sidempuan:
Umumnya Aluvium Tua
Formasi Minas: Kerikil,
Pasir dan Lempung
Sibolga:
Formasi Gunung Berapi
Haranggaol
Andesit
Alluvium
• Aluvium merupakan lempung, pasir
halus, pasir, kerikil, atau butir batuan
lain yang terendapkan oleh air Tufa Riodasit
mengalir.
• Banyak terdapat di dataran rendah, Lapisan batuan yang
di sekitar muara sungai, rawa-rawa, terbentuk debu vulkanis
lembah-lembah,maupun di kanan yang terpadatkan.
kiri aliran sungai besar
• Ciri-cirinya berwarna kelabu dengan
struktur yang sedikit lepas-lepas dan
peka terhadap erosi
Batulanau
Tanah Diatome
• Sejenis batu sedimen silika (kieselgur):
• batuan sedimen yang utamanya
• Terbentuk dari cangkang diatom (alga satu tersusun atas partikel-partikel
sel yang ditemukan di plankton) yang berukuran lanau
memfosil • Batulanau terbentuk dimana air,
• Diatome mempunyai berat jenis rendah angin, atau endapan es membawa
(±0,45)
• daya serap air 25-45%
material berukuran lanau dan
• warna putih hingga coklat tergantung kemudian terakumulasi, terpadatkan
kontaminasinya dan tersementasi menjadi batuan
• Mempunyai sifat porous, permeabel, • Lanau tanah dengan ukuran butiran
ringan, mudah pecah, dan abrasif, densitas sangat kecil (wentworth) berkisar
ruah 0,5 – 1 ton/m3, berat jenis, 2 – 2,3,
porositas < 90%, dan kandungan
antara 0,00015 dan 0,0025 inchi,
cangkang 1,7 – 30 juta/cm3, dengan atau antara 0,0039 dan 0,063
ukuran 0,001 – 0,4 mm milimeter
PERMASALAHAN
PENANGANAN JALAN
KONDISI LERENG JALAN NASIONAL – WILAYAH SUMUT (1)
Keruntungan Lereng di Salah Satu Ruas di Batu Jomba Tipikal Keruntuhan Lereng di Salah Satu Ruas di Brastagi
Sifat tanah yang berjenis butiran akan memudahkan material Vegetasi tak mampu menahan surface run off
tergerus saat ada hujan dan longsong saat ada getaran dari
kendaraan berat yang melintas.
Perlu suatu penanganan yang adaptif terhadap kondisi Penyebab:
alam dan masyarakat Vegetasi yang kurang dan prilaku pembukaan lading di
hulu lereng
KONDISI LERENG JALAN NASIONAL – WILAYAH SUMUT (2)
Zona
intensitas
hujan tinggi.
Rawan
longsor pada
lereng
INOVASI
PENANGANAN JALAN
Proses Penanganan
• Informasi grafis untuk • Perencanaan disain • Pengambilan data • Tukar informasi dari
tindakan preventif yang ramah dengan survey di setiap tahun hulu hingga hilir yang
• Kontraktor diwajibkan alam untuk memonitor mempengaruhi
untuk bisa menjaga • Mudah dilaksanakan kondisi lereng kestabilan lereng antar
keseimbangan alam dan dipelihara di • Monitoring kondisi instansi.
selama konstruksi kemudian hari konstruksi penahan • Keterlibatan
• Kriteria teknis lain lereng Masyarakat,
agar bisa Akademisi, Praktisi
menghasilkan dan Institusi yang
konstruksi lereng yang peduli akan Lereng
stabil dan efisien. sangat dibutuhkan.
Batu Bronjong
Masa batu untuk menahan beban
lateral tanah
Geologi SUMUT
Pada umumnya berupa batuan alluvial dan sedimen
batuan maupun butiran halus hasil letusan Gunung Purba
Danau Toba, dampaknya sangat mudah erosi
Geografi SUMUT
Sebagian besar memiliki curah hujan tinggi dan
kelas lereng > 40%.
Perilaku Masyarakat
Perlu dilakukan upaya keterlibatan untuk menjaga
lereng mulai dari hulu dan hilir yang terkait dengan
lereng tersebut.
Penanganan Lereng
Partisipatif akademisi dan praktisi sangat dibutuhkan agar
dapat dipilih suatu rancangan penangan lereng yang adaptif
terhadap alam dan efisien.
Thank you
Insert your subtitle here