Anda di halaman 1dari 9

3.3.

3 Pre-Boring & Pemasangan Casing Sementara


Posisi Pile di atur dan di tentukan oleh surveyor bore pile dan di check sebelum
dilakukan pemancangan. Ketinggian permukaan tanah dasar di lokasi pile tersebut
akan diukur dan dicatat.
Check verticality ladder atau kelly bar agar diperoleh tiang yang benar-benar
vertikal. Satu tim surveyor selalu ditempatkan dilokasi pekerjaan bored pile untuk
memonitor koordinat dan verticality titik bored pile. Install Casing temporary di tanah
dasar kurang lebih 500mm dari permukaan tanah dasar. Jika eksentrisitas bagian atas
casing lebih dari 50mm segala arah maka sesuaikan atau keluarkan casing jika segala
arah menyimpang, dan diinstal ulang sampai plumb-line benar benar sudah sejajar
vertikal dengan sisi casing.
Kemudian segera dilakukan pekerjaan pre-boring dengan jalan memutar kelly
bar pada rotary yang selanjutnya kelly bar diturunkan atau ditekan dengan jack secara
perlahan. Pre-boring dilakukan sampai kedalaman kurang lebih 3 meter, tanpa
mengeluarkan tanah (hanya untuk menghancurkan tanah).

3.3.4 Pekerjaan Pengeboran


Selanjutnya masuk kedalam tahapan pengeboran. Pertama stabilkan lubang
bor dengan mengisi cairan, polimer. Kemudian memulai pekerjaan pengeboran,
pengeboran akan berlanjut sampai mencapai desain / sesuai dengan kedalaman
tiang. Kumpulkan sampel tanah dari batas cut-off sampai dasar tiang pada setiap
interval 3m dan pada setiap permukaan tanah, kemudian catat kedalaman galian.
Hentikan pengeboran ketika kedalaman rencana yang telah ditentukan tercapai.
Kedalaman rencana / kedalaman tiang harus ditampilkan pada gambar kerja. Apabila
pengeboran menemukan lapisan tanah keras sementara kedalaman rencana belum
tercapai, maka mata bor segera diganti dengan rock auger / core drill.

3.3.5 Pekerjaan Cleaning


Setelah pengeboran mencapai kedalaman rencana, maka sebelum dilakukan
pengecoran harus dilakukan cleaning dengan menggunakan bucket cleaning yaitu
bucket yang mempunyai klep dimana tanah atau lumpur yang tersisa dapat diambil
Bersihkan dasar lubang bor untuk membuang sisa tanah, lumpur dengan cleaning
bucket tersebut. Ukur kedalaman dari dasar lubang bor ke atas casing baja
sementara. Tingkat kelendiran/ lumpur harus kurang dari 500 mm, jika lendir lebih dari
500mm proses pembersihan lubang bor harus dilakukan sekali lagi.

3.3.6 Pekerjaan Test Koden


Peralatan dan perlengkapan yang digunakan sebagai berikut :
1. Unit komputer KODEN
2. Unit sensor KODEN
3. Power Supply
4. Kabel Connector
5. Crane (untuk meletakan alat tepat di tengah lubang)

Seusai pengeboran borepile, segera isi lubang tersebut penuh dengan air. Di sini
air tersebut berfungsi sebagai penghantar gelombang dari alat koden tersebut.
Kemudian alat sensor tersebut diletakan diatas casing bore tepat di tengah casing
tersebut menggunakan crane. Setelah posisi sensor tepat di tengah lubang bore maka
pengambilan data dapat dilakukan, Pengetesan koden tergantung tegak lurus dari
kabel alat dan dasar lubang bor yang akan diukur.
Pada saat bersamaan, gelombang orthogonal terus dipancarkan dari perangkat
dan ter- reflected dari dinding lubang. Pantulan Gelombang terdeteksi oleh sensor
pengukuran. jarak dan dihitung sebagai fungsi dari kecepatan gelombang dan waktu
refleksi, kemudian disajikan dalam bentuk grafik. Garis lurus dari perangkat sesuai
dengan sumbu yang ditentukan untuk lubang pengeboran. Sumbu Y tegak lurus ke
lokasi perangkat/ alat. sumbu X umumnya terkait dengan gambaran memanjang dari
dinding lubang. Koordinat didefinisikan sebagai X dan Y. Log print out menunjukkan
jarak antara galian dan dinding lubang dalam fungsi kedalaman. KODEN akan
membaca perubahan pada sisi lubang bor, dari bacaan tersebut maka dapat diketahui
apabila terjadi pembesaran atau pengecilan lubang bor serta kemiringan lubang pada
kedalaman berapa meter.

3.3.7 Pekerjaan Pemasangan Steel Cage / Besi Keranjang


Setelah proses pekerjaan cleaning selesai segera dilakukan pemasangan steel
cage / besi keranjang yang telah difabrikasi secara simultan pada saat pengeboran
dilakukan. Pada besi tulangan yang membutuhkan panjang besi lebih dari 12 meter
maka perlu dilakukan penyambungan dengan cara pengelasan / tig weld. Pada tahap
akhir steel cage/ casing baja harus digantung pada top casing dengan menggunakan
hook dari besi rebar. Bahan yang digunakan untuk pengelasan Welding Electrodes.
Gunakan spacer beton pada tiang bor untuk memastikan penguatan tulangan dalam
posisi yang benar dan mencapai penutup beton dari 75mm. Baja spacer harus
ditempatkan 500mm bawah COL dan setiap 3meters spasi, 4nos dari spacer beton
harus digunakan untuk setiap lapisan.
Selanjutnya masukan kumpulan tulangan kedalam lingkaran tulangan sebagai
penguat dengan cara pengelasan di bar utama alternatif. Penguatan pada casing baja
sementara dengan rebar pendek. Masukan pengait (terdiri dari kail panjang diatas dan
ukuran panjang tulangannya penguatan tergantung pada kedalaman cut-off borepile
tersebut) ke keranjang besi/ tulangan. Turunkan pengait tersebut bersama dengan
keranjang besi sampai ke dalaman sesuai design. Tahan keranjang tulangan tersebut
di kedalaman sesuai design dengan menggunakan pengait yang digantung di besi
sementara di atas permukaan casing. Hal ini untuk mengamankan keranjang tulangan
berada sesuai posisinya dan mempertahankan tegak lurusnya selama karya
pengecoran bore pile tersebut.

3.3.8 Pemasangan Pipa Tremi


Setelah steel cage terpasang maka selanjutnya dilakukan pemasangan pipa
tremie yang terdiri dari beberapa segmen. Penyambungan antar segmen pipa tremie
dilakukan dengan sistem drat. Pipa tremie dipasang sedalam lobang bored pile
rencana dan pada segmen pipa tremie yang paling atas dipasang corong concrete
dan selanjutnya digantung pada garpu tremie. Selanjutnya dipasang bola plastik atau
plastik yang diisi beton segar pada corong. Turunkan pipa tremie ke lubang bor
sampai 200 mm di atas permukaan tanah untuk memfasilitasi pengaliran beton.
Letakkan bungkus styrofoam bola dengan plastic di tremie pipa sebelum pemakaian
beton. Hal ini untuk memisahkan beton dan menstabilkan cairan, selama penempatan
awal beton.

3.3.9 Pekerjaan Pengecoran


Pengecoran dilakukan segera setelah pipa tremie terpasang dengan
sempurna. Terhadap beton ready mix yang telah tiba dilokasi pengecoran segera
dilakukan pengetesan nilai slump (18 ± 2.5 cm) dan selanjutnya dilakukan pembuatan
benda uji (silinder) dengan jumlah sesuai kebutuhan pengetesan kuat tekan beton (±
15 buah, 12 dilapangan dan 3 buah di plant) untuk masing-masing umur beton sesuai
persyaratan. Benda uji tersebut harus dilengkapi dengan identifikasi yang
menunjukkan nama struktur dan tanggal pengecoran serta mutu beton rencana.
Tuangkan beton ke lubang bor melalui hopper melekat pada bagian atas pipa
tremie. Test Slump untuk metode tremie harus antara 180 ± 20 mm dengan 6 jam
keterlambatan. Penarikan pipa tremie dari lubang bor apabila batas beton sudah
tercapai. Namun, penting untuk dicatat bahwa pipa tremie harus tertanam tidak kurang
dari 3m tapi tidak lebih dari 9m dibawah batas beton. Hal ini untuk memudahkan aliran
beton. Membongkar pipa tremie dari atas, bagian demi bagian Beton ready mix yang
telah mencapai ujung bawah tremie akan keluar dan akan mendorong air, lumpur dan
tanah ke atas. Cairan Polymer digunakan sesuai batasan untuk mempertahankan
concrete dan mencegah runtuh dari lubang bor selama pengecoran. Hentikan
pengecoran ketika level beton sudah mencapai lubang bor sekitar 1m di atas cut-off
level dari tiang bor.

3.3.10 Pelepasan Casing Bore Pile


Setelah pengecoran selesai segera dilakukan pencabutan pipa tremie dan
dilanjutkan dengan pencabutan steel casing yang dilakukan secara perlahan
menggunakan crane hammer. Pada lobang bored pile yang sudah selesai
pengecorannya maka perlu dilakukan proteksi agar bored pile tidak mengalami
kerusakan.

3.3.11 Backfill
Setelah pelepasan pipa casing selesai, segera uruk lubang bor tersebut di atas
tumpukan cut-off level bore pile dengan tanah galian. Rubber cone harus diletakkan
di sekitar urugan untuk mengamankan daerah tersebut selama waktu curing.

Bahan/Material Untuk Pekerjaan Bore Pile


Material/ bahan yang digunakan pada pekerjaan bore pile adalah:
1. Besi Tulangan
Besi beton untuk tulangan utama yang di gunakan yakni besi berukuran D25.
2. Beton
Beton adalah bahan yang diperoleh dari campuran semen, pasir, agregat
kasar, dan air. Beton yang digunakan pada Tol Dalam Kota pekerjaan borepile dalam
pengecoran menggunakan beton dengan mutu K300 produksi dari PT. Adhi Mix.
3. Cairan Polymer
Adalah senyawa kimia yang mempunyai massa molekul sangat tinggi dan tersusun
dari unit ulangan sederhana yang tergabung melalui proses polimerisasi. Kegunaan cairan
polimer pada proyek ini, caian polimer di masukkan kedalam lubang bor tujuannya
agar mencegah kelongsoran pada dinding bore pile. Cairan polimer akan mengisi
tanah dengan jenis tanah berpasir.
4. Air
Penggunaan air pada pekerjaan bor pile adalah sebagai media hantar pada
pekerjaan Koden Test.

3.6 Peralatan pekerjaan Bore Pile


Peralatan yang digunakan pada saat pekerjaan bore pile adalah:
1. Truk Mixer
Adalah alat yang dignakan untuk mengangkut beton segar dari batching plant
ke lokasi proyek.

2. Pipa Tremi
Pipa tremi adalah pipa yang digunakan untuk mengatur tinggi jatuh beton pada
saat pengecoran. Pipa tremi biasanya dipasang pada ujung bawah concrete bucket
sehingga beton yang keluar dari concrete bucket tidak langsung jatuh dan menumbuk
lokasi pengecoran. Usahakan sedekat mungkin antara pipa tremi dengan permukaan
tanah, hal ini dilakukan untuk menghindari agregat kasar terlepas dari adukan beton.

3. Bar Bending Machine dan Bar Cutter Machine


Adalah alat yang digunakan untuk membengkokkan besi dan memotong besi
sesuai dengan ukuran yang ditentukan dalam gambar rencana.

4. Total Station
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda tinggi jarak dan kemiringan
dari titik ke titik tertentu.
5. Service Crane
Adalah salah satu jenis alat berat yang sering digunakan untuk membangun
gedung bertingkat atau jembatan. Fungsi service crane ini adalah untuk mengangkut
material atau bahan maupun konstruksi bangunan dari bawah menuju bagian yang
ada di atas.
6. Rig Bor
Adalah suatu instalasi peralatan untuk melakukan pengeboran ke dalam
reservoir bawah tanah untuk memperoleh air, minyak, atau gas bumi, atau deposit
mineral bawah tanah. Oleh karena itu, istilah "rig" mengacu pada kumpulan peralatan
yang digunakan untuk melakukan pengeboran pada permukaan kerak Bumi untuk
mengambil contoh minyak, air, atau mineral.
Rig pengeboran minyak dan gas bumi dapat digunakan tidak hanya untuk
mengidentifikasi sifat geologis dari reservoir tetapi juga untuk membuat lubang yang
memungkinkan pengambilan kandungan minyak atau gas bumi dari reservoir
tersebut. Penggunaan rig bor di proyek ini dikarenakan kedalaman tanah yang dicapai
sebagai pondasi adalah sekita 40-65 m, kedalaman yang relative dalam.
7. Excavator
Alat berat yang terdiri dari lengan (arm), boom (bahu) serta bucket (alat keruk)
dan digerakkan oleh tenaga hidrolis yang dimotori dengan mesin diesel dan berada di
atas roda rantai (trackshoe). Excavator merupakan alat berat paling serbaguna karena
bisa menangani berbagai macam pekerjaan alat berat lain.
8. Casing Besi
Untuk menahan agar lubang tidak longsor digunakan pipa selubung baja
(casing). Pemasangan pipa selubung ke dalam lubang bor dilakukan dengan cara
memancang, menggetarkan atau menekan pipa baja sampai kedalaman yang
ditentukan. Sebelum sampai menembus muka air tanah, pipa selubung di masukkan.
9. Testing Equipment
Pada pekerjaan bore pile digunakan beberapa test untuk mengetahui daya dukung
aksial tiang serta keutuhan/ integritas tiang. Salah satunya adalah PDA Test,
peralatan pengujian PDA test terdiri dari :
a. Pile drive analyser (PDA)
b. Strain tranducer
c. Accelerometer
d. Kabel penghubung

Lalu ada juga CSL test, dengan peralatan yang terdiri dari:
a. Sonic Integrity tester, berupa computer yang dapat menghasilkan, menerima
dan men-digitasi gelombang ultra sonic. Alat ini dilengkapi untuk mengukur
kedalaman.
b. Sepasang probe pemancar (transmitter) dan penerima (receiver) gelombang
ultra sonic (Selanjutnya disebut probe uji) yang dilengkapi dengan kabel
sepanjang 50-100 m.
10. Peralatan Lainnya
Peralatan lainnya adalah alat yang digunakan untuk mendukung dalam
pekerjaan tukang. Peralatan ini diantaranya
a. Waterpass
b. Gergaji kayu
c. Palu.
d. Unting-unting.
e. Benang.
f. Meteran.
g. Pensil.
h. Catut/linggis
i. Dll

Anda mungkin juga menyukai