Anda di halaman 1dari 1

salam,

mengukur kolom gedung. Sebelumnya kita gali terlebih dahulu bagaimana sebenarnya syarat
pengukuran kolom yang baik dan apa saja alat yang dibutuhkan untuk mengukur.
Syarat ukuran kolom yang baik
Tegak, tidak miring karena dapat menyebabkan gedung miring, retak atau bahkan runtuh.
Berada pada titik rencana, tidak bergeser atau meleset.
Ketinggian kolom sesuai elevasi rencana, pembuatan kolom beton bertulang yang lebih tinggi
dari rencana berarti ada pekerjaan bobok beton, pembuatan kolom beton yang lebih rendah dari
tinggi rencana berarti harus melakukan cor ulang untuk menyambung.
Macam-macam istilah dalam pengukuran kolom gedung
As kolom adalah titik pusat tempat kolom berdiri.
Garis pinjaman, bisa berupa garis sejauh 1 m dari as kolom, sedangkan pinjaman elevasi bisa
berupa garis setinggi 1m dari finishing lantai. Pinjaman berfungsi untuk mempermudah
pengukuran.
Elevasi adalah ketinggian bagian bangunan.
Peralatan untuk mengukur kolom
Water pass atau teodolit.
Rambu ukur
Sipatan lengkap dengan benang dan tinta hitam.
Sikat untuk membersihkan beton sebelum disipat.
Meteran.
Pensil.
Unting-unting untuk mengukur ketegakan kolom.
Dan alat lainya menyesuaikan kebutuhan.

Cara surveyor mengukur kolom gedung


Menyiapkan semua peralatan ke lokasi kolom yang akan diukur.
Membaca gambar shopdrawing untuk melihat letak posisi kolom, bentuk dan ukuranya.
Memasang teodolit tepat diatas garis pinjaman tegak lurus dengan lantai dibawahnya, menyetel
alat sehingga benar-benar tegak, datar dan siku dar garis pinjaman bangunan.
Membidik teodolit pada area kolom yang akan diukur, surveyor lainya memegang pensil untuk
diarahkan posisi titik yang pas sesuai hasil bidikan teodolit sehingga ditemukan dua titik rencana
garis pinjaman.
Menyipat dua titik pinjaman dengan alat sipatan sehingga membentuk garis pada lantai beton.
Mengukur posisi kolom berdasarkan garis pinjaman, jika pinjaman 1 m maka posisi as kolom
adalah sejauh satu meter dari garis pinjaman.
Setelah penentuan titik kolom selesai maka bisa dilanjutkan dengan pemasangan besi tulangan
dan bekisting. Lalu mengecek jarak bekisting dari garis pinjaman apakah sudah sesuai atau
belum.
Pengukuran ketegakan bekisting dengan unting-unting pada dua sisi yang berbeda.
Setelah bekisting kolom berada pada posisi yang pas dan benar-benar tegak maka bisa
dilakukan pekerjaan pengecorann, pengukuran tinggi kolom saat pengecoran bisa dilakukan
dengan cara mengukur sisa cor dari puncak kolom.
Begitulan kurang lebih cara surveyor mengukur kolom gedung bertingkat tinggi, terima kasih
salam kawan inkha

Anda mungkin juga menyukai