Anda di halaman 1dari 8

Deby Ulfa Z (1605903020004)

Jenis dan Ukuran tendon Yang Diproduksi Di Indonesia

Tendon yang digunakan sebagai material beton prategang berupa elemen baja, misalnya
kawat baja, kabel batang, kawat untai atau suatu bundel dari elemen-elemen tersebut yang
digunakan untuk memberi gaya prategang pada beton (SNI 03-2847-2002).

POT A-A POT B-B

Gambar 2.1. Balok Pratekan Segmental

Dari bentuknya, ada tiga jenis baja prategang, yaitu:

1. Batang (bar).
2. Kawat (wire).
3. Kawat untai (strand) (Toshiba, 2011)

Tabel 2.1. Kawat-kawat untuk Beton Prategang (Nawy, 2001)


Deby Ulfa Z (1605903020004)

Tabel 2.2. Spesifikasi Kabel Strand (Booklet Proyek FOA)

Tabel 2.3. Strand Stress Relieved Standard dengan 7 Kawat Tanpa Pelapisan
Deby Ulfa Z (1605903020004)

(ASTM-416)

Gambar 2.2. PC Strand ASTM A416/A146M-1998


Deby Ulfa Z (1605903020004)

Gambar 2.3. Tipe Tendon


Deby Ulfa Z (1605903020004)

Gambar 2.4. Duct VSL

Gambar 2.5. Duct DSI


Deby Ulfa Z (1605903020004)

Tegangan tarik dalam tendon pratekan tidak boleh melampaui nilai berikut :

1. Akibat gaya penjangkaran tendon …………………………………... 0,94 fpy.


Tetapi tidak lebih besar dari 0,8 fpu atau nilai maksimum yang direkomendasikan
oleh pabrik pembuat tendon pratekan atau jangkar.
2. Sesaat setelah pemindahan gaya pratekan ………………………… 0,82 fpy.
Tetapi tidak boleh lebih besar dari 0,74 fpu.
3. Tendon pasca tarik, pada daerah jangkar dan sambungan, sesaat setelah
penjangkaran tendon …………………………………………………… 0,70 fpy

(Tanamal, 2006).

Untuk baja prategang, diagram σ - ε nya sangat berbeda dengan baja lunak.

Gambar 2.6. Diagram σ - ε Baja Prategang


Deby Ulfa Z (1605903020004)

Dalam analisa keruntuhan, diagram σ - ε baja prategang dibutuhkan sampai mendekati putus.

Gambar 2.7. Diagram σ - ε Baja Prategang menurut ACI 318-99


Deby Ulfa Z (1605903020004)

Gambar 2.8. Diagram σ - ε Baja Prategang menurut CEB

Anda mungkin juga menyukai