Anda di halaman 1dari 41

UNDANG-UNDANG

KESELAMATAN KERJA
Lembaran Negara No. 1 Tahun 1970
(Tambahan Lembaran Negara No.1918)

(PENGAWAS KETENAGAKERJAAN)
KEDUDUKAN HUKUM
UU KK No.1 Tahun 1970

HUKUM HUKUM
HUKUM
PERDATA KETENAGAKERJAAN
PIDANA

HUKUM PERJANJIAN

PERJANJIAN KERJA

Lex Specialist Lex Generalist


• UU Uap 1930 (Stbl.No.225 Th.1930) UU KK No.1/1970
• UU Petasan (Stbl.No.143 Th.1932)
• UU Rel Industri (Stbl.No.593 Th.1938)
• UU Timah Putih Kering (Stbl.No.509 Th.1932)
PERATURAN
• MPR 1930
PELAKSANAAN
PHILOSOPHY
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pemikiran dan upaya serta penerapannya
yang ditujukan untuk menjamin keutuhan
dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun
rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan
manusia pada umumnya, hasil karya dan
budaya, untuk meningkatkan kesejahteraan
tenaga kerja
TUJUAN UNDANG-UNDANG

memberikan perlindungan atas keselamatan


 Tenaga kerja u/ kesra hidup &
Produksi Produktivitas Nasional
 Orang lain
 Sumber produksi dapat dipakai
secara aman dan efisien
LATAR BELAKANG

• Yuridis - VR. 1910 Stbl No.406


• Industrialisasi, elektrifikasi, modernisasi -
peningkatan intensitet kerja
• Upaya preventif mulai dari perencanaan
DASAR HUKUM UUKK
1. Ps. 5, 20, 27 (2) UUD 1945
Dicabut diganti dg UU No.13/2003
2. Ps. 9, 10 UU No. 14/1969 Ps. 86, 87

UU KK No.1/1970

PERATURAN PELAKSANAAN

 PERATURAN KHUSUS  PERATURAN PEMERINTAH


 PER PRES
 PER MEN  Kep/SE Dirjen
 PERDA
 Kep. Gub/Bup/WaKOt
1. Tujuan UU KK

R 2.
3.
4.
Latar Belakang UU
Dasar Hukum
Diktum

E 5.
6.
7.
Bab I - Istilah : Pasal 1 – (6)
Bab II - Ruang Lingkup : Pasal 2 – (3)
Bab III - Syarat KK : Pasal 3 – (2)

S Pasal 4 – (3)
8. Bab IV – Pengawasan : Pasal 5 – (2)
Pasal 6 – (3)
Pasal 7
U Pasal 8 – (3)
9. Bab V – Pembinaan : Pasal 9 – (4)
10. Bab VI – P2K3 : Pasal 10 – (2)
M 11. Bab VII – Kecelakaan : Pasal – 11 (2)
12. Bab VIII – Kewajiban & Hak TK – Ps. 12
13. Bab IX – Kewajiban Bila Memasuki Tempat Kerja – Ps. 13
E 14. Kewajiban X – Kewajiban Pengurus – Ps. 14
15. Bab XI - Ketentuan Penutup : Pasal 15 – (4), Pasal 16,
Pasal 17, Pasal 18
IMPLEMENTASI
Auditor
SISTEM PENGAWASAN
Dokter
POLRI & Pemeriksa
• Mekanik,
K3
MENKEHAM
P2K3 HIPERKES • Pesawat uap &
bejana tekan
PUSDIKLAT • Konstruksi bangunan
Ahli K3
PJK3 • Instalasi listrik
• Lingkungan kerja
• Kesehatan kerja
PEGAWAI • Sertifikasi alat, &
PENGAWAS/PPNS personil

• Waktu kerja dan


Objek istirahat
Kebijakan Pengawasan • Pengupahan
Pengawasan • Syarat kerja
PEMERIKSAAN PENGUJIAN PENETAPAN Ketenaga-
• Perempuan dan
(DIRJEN/KADIS) kerjaan anak bekerja
• PTK LN
• Norma • TKA
Ketenagakerjaan Temuan
• Jamsostek
• Norma K3
PANTEK

LSP
Perlu Tidak
Sesuai
Perbaikan Sesuai
STANDAR
Nota
Standar Kompetensi BNSP Pabrikasi

Standar Teknis BSN Tindakan • Penghentian


pekerjaan
• Segel
• Sidik

Laporan POLRI
Peraturan Perundangan K3
2. ALAT / MESIN:
1. PERSONIL : • UU dan Per.Uap;
• Per.Menaker No.01/1978 (K3 Dlm Pengangkutan dan
• UU dan Per.Uap; Penebangan Kayu);
• Per.Menaker No.04/1980 (Syarat Pemasangan APAR);
• Per.Menaker No.01/1976;
• Per.Menaker No.01/1982 (Bejana Tekanan); diganti
• Per.Menaker No.01/1979; Permenaker 37/2016 ttg K3 BJ dan TT
• Per.Menaker No.02/1982 (Juru Las); • Per.Menaker No.02/1983 (Ins. Alarm Automatik);
• Per.Menaker No.01/1988; • Per.Menaker No.03/1985 (K3 Pemakaian Asbes);
• Per.Menaker No.01/1989digantikan • Per.Menaker No.04/1985 (PTP); diganti Permenker
09/2010 Ttg Operator dan Petugas PAA; 38/2016 ttg K3 PTP
• Per.Menaker No.02/1992; • Per.Menaker No.05/1985 (PAA);
• Per.Menaker No.02/1989 digantikan No.31/2015;
• Kep.Menakertrans No.187/1999;
• Per.Menaker No.04/1998;
• Per.Menakertrans No.03/1999 digantikan No.32/2015;
• Permenaker. 12/2015 ttg K3 Listrik di Tempat Kerja
3. SISTEM : digantikan No.33/2015
• Kep.Menakertrans No.51/1999 digantikan
• Per.Menaker No.01/1980; Permenakertrans 13/Men/X/2011 (NAB Faktor Fisika dan
• Per.Menaker No.02/1980; Faktor Kimia Di Tempat Kerja) ;
• Per.Menaker No.01/1981 (wajib Lap.PAK); • SE Menakertrans No.01/1997;
• Per.Menaker No.03/1982 (PPK); • SE Menakertrans No.01/1979
• Permenakertrans Per.08/Men/VII/2010 (APD) 4. KELEMBAGAAN K3 :
• Per.Menaker No.05/1996 digantikan PP Kep.Menaker No.155/1984
50/2012;
digantikan Dewan K3;
• Per.Menaker No.03/1998 (Lap. Kec.Kerja).
Per.Menaker No.04/1987;
Per.Menaker No.04/1995
Tuesday, July 21, 2020

LATAR BELAKANG

1. VEILIGHEIDS REGLEMENT 1910 (VR 1910, Stbl No. 406)


tentang keselamatan kerja pemakaian diesel dan listrik di
industri pengolahan, sudah tidak sesuai lagi
2. Perlindungan tenaga kerja tidak hanya di industri/ pabrik
3. Perkembangan teknologi/ IPTEK serta kondisi dan situasi
ketenagakerjaan
4. Sifat refresif dan polisional pada VR. 1910 sudah tidak
sesuai lagi
Tuesday, July 21, 2020

PENGERTIAN
Secara Etimologis :
Memberikan upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga
kerja dan orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan
selamat dan sehat dan agar setiap sumber produksi perlu
dipakai dan digunakan secara aman dan efisien

Secara Keilmuan :
Suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan yang
mempelajari tentang cara penanggulangan kecelakaan di
tempat kerja
Tuesday, July 21, 2020

DASAR - 1
Pasal 27 ayat (1) dan ayat (2) UUD 1945

Pasal 86, 87 Paragraf 5 UU Ketenagakerjaan

UU No.1 Tahun 1970

Peraturan Pelaksanaan

Peraturan Khusus PP; Per.Men ; SE;


Tuesday, July 21, 2020

DASAR HUKUM
 Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 :
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan
 UU No.14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai
ketenagakerjaan
Pasal 3
Tiap tenaga kerja berhak atas pekerjaan dan penghasilan yang layak bagi
kemanusiaan
Pasal 9
Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan,
kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moril kerja serta perlakuan yang
sesuai dengan martabat manusia dan moral agama
Pasal 10
Pemerintah membina norma perlindunggan tenaga kerja yang meliputi
norma keselamatan kerja, norma kesehatan kerja, norma kerja,
pemberian ganti kerugian, perawatan dan rehabilitasi dalam hal
kecelakaan kerja
UU Ke-TK-an N0.13 Tahun 2003 Tuesday, July 21, 2020

Paragraf 5
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Pasal 86
1. Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas :
a. Keselamatan dan kesehatan kerja;
b. Moral dan kesusilaan; dan
c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat
manusia serta nilai-nilai agama;
2. Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna
mewujudkan produktivitas kerja yang optimal
diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja
3. Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2) dilaksanakan
Tuesday, July 21, 2020
Penjelasan
Pasal 86
(1) Cukup jelas
(2) Upaya keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat
kesehatan para pekerja/buruh dengan cara pencegahan
kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya
di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan
rehabilitasi.
(3) Cukup jelas
Tuesday, July 21, 2020

Pasal 87

(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem


manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang
terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan
(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan
Pemerintah
Tuesday, July 21, 2020
Penjelasan
Pasal 87
(1) Yang dimaksud dengan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan
secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan,
pelaksanaan, tanggung jawab, prosedur, proses dan sumber daya
yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian,
pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan
kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko yang berkaiatan
dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien, dan produktif.
(2) Cukup Jelas
Tuesday, July 21, 2020
BAB XVI
Bagiaan Kedua
Sanksi Administratif

Pasal 190
(1) Menteri atau pejabat yang ditunjuk mengenai sanksi
administratif atas pelanggaran ketentuan-ketentuan
sebagaimana diatur dalam Pasal 5, Pasal 6, Pasal 15, Pasal
25, Pasal 38 ayat (2), Pasal 45 ayat (1), pasal 47 ayat (1),
Pasal 48, Pasal 87, Pasal 106, Pasal 126 ayat (3), dan
Pasal 160 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang ini serta
peraturan pelaksanaannya.
Tuesday, July 21, 2020

PERUNDANG-UNDANGAN

 Undang-Undang 1 Tahun 1970 Tentang


Keselamatan Kerja
 Undang-Undang 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan
 Undang-Undang 3 Tahun 1992Tentang
Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Tuesday, July 21, 2020

PERATURAN PELAKSANAAN
UU NO. 1 TAHUN 1970 - 2

MGT SDM

BAHAN
LINGKUNGAN KERJA

AMAN Prod’s
FAKTOR
PERALATAN TEMPAT KERJA SEHAT
PENYEBAB

SIFAT PEKERJAAN
PROSES PRODUKSI

CARA KERJA KECELAKAAN

ANALISIS
Tuesday, July 21, 2020

1) Tempat kerja:
"Tempat Kerja" ialah tiap ruangan atau lapangan,
tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana
tenaga kerja bekerja, atau sering dimasuki kerja
untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat
sumber atau sumber-sumber bahaya
2. "Pengurus" ialah orang yang mempunyai tugas
pemimpin langsung sesuatu tempat kerja atau
bagiannya yang berdiri sendiri;
Tuesday, July 21, 2020

SIAPA YANG MELAKUKAN PENGAWASAN DI


PERUSAHAAN ?
2. PEGAWAI PENGAWAS : (ekstern)
Pegawai tehnis berkeahlian khusus dari Dept.
Tenaga kerja yg ditunjuk oleh Menteri Tenaga
Kerja
3. AHLI KESELAMATAN KERJA : (Intern)
Tenaga tehnis berkeahlian khusus dari luar
Dept. Tenaga kerja yg ditunjuk oleh Menteri
Tenaga Kerja untuk mengawasi ditaatinya
Undang-undang ini
Tuesday, July 21, 2020

Keselamatan Kerja dalam segala tempat kerja, baik


di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam
air maupun di udara, yang berada di dalam wilayah
kekuasaan hukum Republik Indonesia;
Tuesday, July 21, 2020

a. Dibuat, dicoba, dipakai/dipergunakan mesin, pesawat, alat perkakas,


peralatan/instalasi yg berbahaya/dapat menimbulkan kecelakaan,
kebakaran/peledakan
b. Dibuat, diolah, dipakai/dipergunakan, diperdagangkan, diangkut,
disimpan bahan/barang yg dpt meledak, mdh terbakar, menggigit,
beracun, menimbulkan infeksi, bersuhu tinggi.
c. Dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan,
pembersihan/pembongkaran rumah, gedung, bangunan lainnya
termasuk pengairan
d. Dilakukan usaha : pertanian, perekebunan, pembukaan/pengerjaan
hutan, pengolahan kayu/hasil hutan lainnya, peternakan, perikanaan &
lap. Kesehatan
e. Dilakukan usaha pertambangan & pengolahan : emas, perak/biji logam
lain, batu2an, minyak, gas/mineral lain baik dipermukaan/didalam
bumi/di dasar air
f. Dilakukan pengangkutan barang, binatang/manusia baik didarat,
melalui terowongan, dipermukaan air, dlm air maupun diudara
g. Dikerjakan bongkar muat barang muatan dikapal, diperahu, dermaga,
dok, stasiun/gudang
Tuesday, July 21, 2020

h. Dilakukkan penyelaman, pengambilan benda & pekerjaan lain didlm air


i. Dilakukan pekerjaan dlm ketinggian diatas permukaan tanah/perairan
j. Dilakukan pekerjaan dibawah tekanan udara/suhu yg tinggi/rendah
k. Dilakukan pekerjaan yg mengnadung bahaya tertimbun tanah,
kejatuhan, terkena pelantingan benda, terjatuh/terperosok,
hanyut/terpelanting
l. Dilakukan pekerjaan dlm tangki, sumur/lubang
m. Terdpt /menyebar suhu, kelembaban, debu, kotoran, api, asap, gas,
hembusan angin, cuaca, sinar/radiasi, suara/getaran
n. Dialakukan pembuangan/pemusnahan sampah /timah
o. Dilakukan pemancaran, penyiaran/penerimaan radio, radar, tv/telepon
p. Dilakukan pendidikan, pembinaan , percobaan, penyelidikan/riset
(penelitian) yg menggunakan alat tehnis
q. Dibangkitkan, dirubah, dikumpulkan, disimpan, dibagikan/disalurkan
listrik, gas, minyak/air
r. Diputar film, diprtunjukan sandiwara/diselenggarakan rekresai lainnya
yg memakai peralatan, instalasi listrik
Tuesday, July 21, 2020

Peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat KK utk a.l. :


a. mencegah dan mengurangi kecelakaan;
b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
e. memberi pertolongan pada kecelakaan;
f. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;
g. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca,
sinar radiasi, suara dan getaran;
h. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik
maupun psikis, peracunan, infeksi dan penularan.
i. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
Tuesday, July 21, 2020

j. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;


k. menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
l. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
m. memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan,
cara dan proses kerjanya;
n. mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang,
tanaman atau barang;
o. mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;
p. mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat,
perlakuan dan penyimpanan barang;
q. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
r. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada
pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
Tuesday, July 21, 2020

1) Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja dalam


perencanaan, pembuatan, pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemasangan,
pemakaian, penggunaan, pemeliharaan dan penyimpanan bahan, barang, produk
teknis dan aparat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya
kecelakaan.
2) Syarat-syarat tersebut memuat prinsip-prinsip teknis ilmiah menjadi suatu kumpulan
ketentuan yang disusun secara teratur, jelas dan praktis yang mencakup bidang
konstruksi, bahan, pengolahan dan pembuatan, perlengkapan alat-alat
perlindungan, pengujian dan pengesahan, pengepakan atau pembungkusan,
pemberian tanda-tanda pengenal atas bahan, barang, produk teknis dan aparat
produk guna menjamin keselamatan barang-barang itu sendiri, keselamatan tenaga
kerja yang melakukannya dan keselamatan umum.
3) Dengan peraturan perundangan dapat dirubah perincian seperti tersebut dalam
ayat (1) dan (2); dengan peraturan perundangan ditetapkan siapa yang
berkewajiban memenuhi dan mentaati syarat-syarat keselamatan tersebut.
Bab IV
PENGAWASAN
Pasal 5, 6,7, 8 dan

MENAKER
DIREKTUR

PEG. PANITIA
AHLI DOKTER
PENGA BANDING RETRIBUSI P2K3
WAS K3 PRSH

• LUAR • POLI . PRSH


• DEP/DINAS DEPNAKER •JASA KESEH • PRSH

• PEMERINTAH • SWASTA - INDUSTRI


- JASA ----PJIT
Tuesday, July 21, 2020

1. Direktur melakukan pelaksanaan umum terhadap


Undang-undang ini, sedangkan para pegawai
pengawas dan ahli keselamatan kerja ditugaskan
menjalankan pengawasan langsung terhadap
ditaatinya Undang-undang ini dan membantu
pelaksanaannya.
2. Wewenang dan kewajiban direktur, pegawai
pengawas dan ahli keselamatan kerja dalam
melaksanakan Undang-undang ini diatur dengan
peraturan perundangan.
Tuesday, July 21, 2020

KESEHATAN PEKERJA, SIAPA YANG MENANGGUNG ???


1) Pengurus diwajibkan MEMERIKSAKAN KESEHATAN
BADAN, kondisi mental & kemampuan fisik dari tenaga
kerja yg AKAN DITERIMANYA maupun akan dipindahkan
sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yg diberikan padanya
2) Pengurus diwajibkan memeriksa semua tenaga kerja yg
berada dibawah pimpinannya, SECARA BERKALA pada
Dokter yg ditunjuk oleh Pengurus dan dibenarkan oleh
Direktur.
3) Norma-norma mengenai pengujian kesehatan ditetapkan
dengan peraturan perundangan.
Tuesday, July 21, 2020

1) Pengurus diwajibkan menunjukan & menjelaskan pada tiap tenaga


kerja baru tentang:
a. Kondisi-kondisi & bahaya-bahaya serta yg dapat timbul dalam
tempat kerjanya.
b. Semua pengamanan & alat-alat perlindungan yg diharuskan
dalam tempat kerjanya.
c. Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yg bersangkutan;
d. Cara-cara & sikap yg aman dalam melaksanakan pekerjaannya.
2) Pengurus hanya dapat memperkerjakan tenaga kerja yg
bersangkutan setelah ia yakin bahwa tenaga kerja tersebut telah
memahami syarat-syarat tersebut diatas.
3) Pengurus diwajibkan MENYELENGGARAKAN PEMBINAAN bagi
semua tenaga kerja yg berada dibawah pimpinannya, dalam
PENCEGAHAN KECELAKAAN dan PEMBERANTASAN KEBAKARAN
serta PENINGKATAN KESELAMATAN dan KESEHATAN KERJA, pula
dalam PEMBERIAN P3K.
4) Pengurus diwajibkan memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat
dan ketentuan-ketentuan yg berlaku bagi usaha & tempat kerja yg
dijalankannya.
Tuesday, July 21, 2020

1. Panitia
Menteri Tenaga Kerja berwenang membertuk
Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
guna memperkembangkan kerja sama, saling pengertian dan
partisipasi efektif dari pengusaha atau pengurus dan tenaga
kerja dalam tempat-tempat kerja untuk melaksanakan tugas
dan kewajiban bersama dibidang keselamatan dan
kesehatan kerja, dalam rangka melancarkan usaha
berproduksi.
2. Susunan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
tugas dan lain-lainnya ditetapkan oleh Menteri Tenaga Kerja.
BAB VII
KECELAKAAN
Pasal 11
o Pasal 11
ayat (1) – Wajib melaporkan tiap kecelakaan
Pengurus diwajibkan MELAPOR tiap KECELAKAAN yg terjadi
dlm tempat kerja yg dipimpinnya pd pejabat
yg ditunjuk oleh Menaker

ayat (2) – Tata cara pelaporan diatur dg per-


perundangan (jo. Permenaker No.Per-
03/MEN/1998)
Tuesday, July 21, 2020

1) Pengurus diwajibkan MELAPOR tiap


KECELAKAAN yg terjadi dlm tempat kerja yg
dipimpinnya pd pejabat yg ditunjuk oleh
Menaker
2) Tata cara pelaporan & pemeriksaan
kecelakaan oleh pegawai pd ayat (1) diatur
dgn peraturan perundangan.
Tuesday, July 21, 2020

Kewajiban & hak tenaga kerja :


 Memberi keterangan yg benar bila diminta oleh Peg.
Pengawas atau ahli keselamata kerja
 Memakai alat perlindungan diri yg diwajibkan
 Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat K-3 yg
diwajibkan
 Meminta pd pengurus agar dilaksanakan semua syarat-
syarat K-3 yg diwajibkan
 Menyatakan keberatan kerja pd pekerjaan dimana syarat
K-3 serta alat-alat perlindungan diri yg diwajibkan
diragukan olehnya kecuali dlm hal-hal khusus ditentukan
lain oleh peg.pengawas dlm batas yg masih dpt
dipoertanggung jawabkan
Tuesday, July 21, 2020

 Barang siapa akan memasuki


sesuatu tempat kerja, diwajibkan
mentaati semua petunjuk
keselamatan kerja dan memakai alat-
alat perlindungan diri yg diawajibkan
Tuesday, July 21, 2020

Pengurus wajib :
a) Secara tertulis menempatkan dlm tempat kerja SEMUA
SYARAT KESELAMATAN KERJA yg diwajibkan SEHELAI
U.U ini & peraturan pelaksanaannya yg berlaku bagi
tempat kerja ybs. pd tempat yg mudah dilihat & terbaca
b) Memasang dlm tempat kerja semua GAMBAR
KESELAMATAN KERJA yang diwajibkan & bahan
pembinaan lainnya.
c) Menyediakan SECARA CUMA-CUMA semua ALAT
PELINDUNG DIRI yg diwajibkan pada tenaga kerja &
orang lain yg memasuki tempat kerja disertai dgn
petunjuk-petunjuk yg diperlukan menurut petunjuk peg.
Pengawas atau ahli keselamatan kerja.
Tuesday, July 21, 2020

1) Pelaksanaan ketentuan Tersebut pada pasal-pasal


diatas diatur lebih lanjut dengan peraturan
perundangan
2) Peraturan perundangan tersebut pada ayat (1)
dapat memberikan ANCAMAN PIDANA atas
pelanggaran peraturannya dengan hukuman
KURUNGAN selama-lamanya 3 (TIGA) BULAN atau
denda setinggi-tngginya RP.100.000,- (seratus ribu
rupiah )
3) Tindak pidana tersebut adalah PELANGGARAN
Tuesday, July 21, 2020

1) Pelaksanaan ketentuan Tersebut pada pasal-pasal


diatas diatur lebih lanjut dengan peraturan
perundangan
2) Peraturan perundangan tersebut pada ayat (1)
dapat memberikan ANCAMAN PIDANA atas
pelanggaran peraturannya dengan hukuman
KURUNGAN selama-lamanya 3 (TIGA) BULAN atau
denda setinggi-tngginya RP.100.000,- (seratus ribu
rupiah )
3) Tindak pidana tersebut adalah PELANGGARAN
Tuesday, July 21, 2020

DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KALTIM

TERIMA KASIH… MATUR NUWUUN

Anda mungkin juga menyukai